Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan korupsi dengan pancasila sebagai dasar negara

Praktek tindak korupsi dapat dicegah melalui penanaman dan pendekatan dengan nilai Pancasila
karena dengan Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki 5 sila yang
dapat mewakili semua aspek kehidupan manusia mulai dari keagamaan, sosial, hukum, keadilan, dan
nasionalisme. Yang dapat dijabarkan satu satu sebagai analisa pencegahannya sebagai berikut.

Untuk sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” dengan penanam nilai ketuhanan dan
keagamaan seorang manusia pastinya tidak akan berani melakukan praktek korupsi ini sebab pada
hari pembalasan nanti manusia yang melakukan tindak korupsi akan mendapat imbalan setimpal
dengan perbuatan yang menghianati apa yang seharusnya sudah menjadi kesepakatan, dan bila
yang melakukan korupsi adalah seorang pejabat besar maka pastinya dia sudah menghianati negara
dan rakyat / orang orang yang sudah mempercayainya dengan jabatan yang dia duduki.

Untuk sila kedua yaitu “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” dengan sila kedua yang notaben nya
mengarah ke kehidupan sosial ini, pastinya seseorang yang melakukan praktek korupsi harusnya
takut dengan konsekuensinya bila nanti masyarakat pastinya tidak akan percaya lagi dengan orang
tersebut dan diadili secara sosial seperti dicemooh atau tidak akan diterima lagi di masyarakat.

Untuk sila ke tiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang memiliki makna bahwa kedudukan
masyarakat/rakyat itu sama di depan mata hukum tanpa membeda-bedakan serta mendapat
perlakuan yang sama di depan hukum sehingga, dengan melakukan korupsi berarti sama saja telah
melanggar sila ini. Korupsi merupakan tindakan yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat
sehingga hal tersebut akan membuat rakyat merasa menjadi terintimidasi dan tidak peduli lagi
terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Lama kelamaan, hal ini akan membuat
Indonesia menjadi tidak harmonis. Dan mungkin dapat terjadi kericuhan dimana rakyat dapat
melakukan rioting yaitu perusakan perusakan dan penjarahan sebagai protes terhadap kasus
korupsi.

Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyahwarataan Dan Perwakilan” dengan melakukan tindakan korupsi berarti kita juga telah
melanggar sila keempat ini karena sila ini mengandung makna untuk bermusyawarah dalam
melakukan dan menentukan segala sesuatu dan selalu ada hukum yang mengatur semua masalah.
Tetapi, dengan korupsi itu sama saja telah melakukan tindakan dengan keputusan sendiri dan hal itu
tidak baik karena dalam menentukan dan melakukan segala sesuatu haruslah berdasarkan
keputusan bersama karena Indonesia sangat menjunjung tinggi musyawarah. Jika melakukan
tindakan korupsi berarti sama saja telah meremehkan kekuatan musyawarah dan hal itu akan
membuat negara menjadi terpecah belah. Dan untuk hukum yang dilanggar untuk pelaku korupsi
haruslah lebih berat dari yang sekarang telah terapkan contohnya adalah dengan melakukan
hukuman eksekusi bunuh diri bagi yang melakukan tindak pidana korupsi karena jika melakukan
hukuman yang seperti saat ini maka tindak korupsi tidak akan pernah berkurang.

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” dengan adanya korupsi
berarti telah melakukan tindakan yang melenceng dari sila ini karena sila ini memiliki makna yaitu
adil terhadap sesama dan menghormati setiap hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Dengan tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan hanya
itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan sesuatu yang bukan
haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa memikirkan tujuan awalnya hal tersebut
dilakukan. Oleh karena itu hukum yang mengancam haruslah diterapkan bagi orang yang melakukan
tindak korupsi agar keadilan dapat ditegakkan.
Dari penjabaran diatas dapat kita simpulkan dengan meninjau Kembali dasar negara Indonesia
Pancasila kita dapat mengetahui dampak dan pencegahan agar praktek korupsi tidak merajalela dan
dapat mempengaruhi keutuhan NKRI tercinta kita

Anda mungkin juga menyukai