Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA DAN PEMBERANTASAN KORUPSI

(PRESPEKTIF EKONOMI)
Arya Dwi Mulyono (53926)
Dini Paramita (53899)
Sofia Maharani (54149)
Titania Arta M.S. (54148)

A. Pendahuluan
Korupsi bukan menjadi persoalan baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sebab
sejak zaman Belanda menjajah Indonesia, korupsi sudah berkembang pesat sehingga
menyebabkan kongsi dagang Belanda bangkrut pada tahun 1602. Ketika Indonesia
memperoleh kemerdekaan, persoalan korupsi belum juga selesai mengingat karakter dasar
manusia yang tidak pernah puas. Sehingga meski sudah memperoleh kedudukan tinggi
sekalipun, ketika ada peluang melakukan korupsi ditambah system hukum yang lemah,
menyebabkan korupsi masih berkembang pesat.
Melihat kondisi bangsa yang semakin terpuruk menghadapi korupsi di Indonesia,
tentunya menjadi penting untuk melihat sejauh mana korupsi menabrak fitrah manusia
sebagai makhluk yang memiliki etika dan akhlak mulia, Seorang koruptor secara nyata telah
merugikan kepentingan masyarakat, menghambat kemajuan ekonomi, merusak moralitas dan
memperlemah perekonomian nasional. Sehingga sangat tepat jika disebut korupsi adalah
sarana yang dapat menghancurkan sebuah bangsa.
Korupsi adalah realitas tindakan penyimpangan norma sosial dan hukum yang tidak
dikehendaki masyarakat dan diancam sanksi oleh negara. Korupsi sebagai bentuk
penyalahgunaan kedudukan (jabatan), kekuasaan, kesempatan untuk memenuhi kepentingan
diri sendiri dan atau kelompoknya yang melawan kepentingan bersama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengapa Pancasila menjadi acuan dalam pemberantasan korupsi?
2. Sebagai Mahasiswa, Bagaimana tanggung jawab kita dalam pemberantasan korupsi yang
terjadi di Indonesia?

C. Pembahasan

1. Urgensi pancasila dalam pemberantasan korupsi

Kedudukan Pancasila hakikatnya menjadi sumber etik bagi penyelenggara pemerintahan.


Karena secara faktual Pancasila menjadi cita hukum yang sifatnya konstitutif maupun regulatif.
Setiap penyelenggara pemerintahan yang secara formal harus dalam koridor etik Pancasila.
Sebagai landasan etik dalam pengelolaan pemerintahan, Pancasila secara operasional menjadi
koridor dalam setiap pengambilan kebijakan publik. Lima sila yang tertuang dalam Pancasila
menjadi basis nilai yang diwujudkan dalam kebijakan yang berdimensi luas bagi publik. Lebih
dari itu setiap hal yang dilakukan pemerintah secara personal maupun tim semestinya
menginterpretasikan nilai pancasila baik diruang privat ataupun publik.
Lalu hubungan pancasila dengan tindakan korupsi dijabarkan sebagai berikut :

a. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.


Bangsa Indonesia ini dikenal sebagai bangsa yang religius tetapi nyatanya kehidupan
religius tadi hanya sebagai cover di ruang ibadah setelah keluar dari ruang ibadah sudah
lain urusannya. Seharusnya perilakunya tetap mencerminkan apa yang diajarkan dalam
kitab suci dan ajaran agama yang diimani.
Jika nilai-nilai ketuhanan menjadi pemandu dalam setiap tindakan penyelenggara
pemerintahan, secara determinan tindakan koruptif dapat dicegah dan dihindari. Nilai
ketuhanan tentu tidak direduksi, disimplifikasi dan dimanipulasi dengan simbolisasi
agama semata.
jika kita melakukan tindakan korupsi berarti sama saja kita telah membohongi Tuhan.
para koruptor itu sedang melakukan pencurian terhadap uang negara dan uang rakyat.
berarti para koruptor sedang merampas hak rakyat yang sedang mengalami kesulitan atau
membutuhkan dana tersebut.
Keberadaan 6 agama besar di Indonesia baik Kristen, Katolik, Buddha, Islam,
Konghucu, maupun Hindu juga mengajarkan bahwa mencuri itu merupakan tindakan
yang dilarang. Jadi, saat melakukan korupsi para koruptor sedang melanggar perintah
Tuhan dan akan mendapat balasannya di akhirat nanti.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.


Kemanusiaan yang adil dan beradab mengajak masyarakat untuk mengakui dan
memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta
hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi
martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya. Sila ini
menjamin diakui dan diperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan
kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, dan
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Karena itu
dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa serta
sikap saling menghargai terhadap orang lain.
Korupsi artinya melanggar hak orang lain demi pemenuhan hak-hak diri sendiri secara
maksimal sehingga perilaku ini termasuk kejahatan kemanusiaan. Jelas tidak adanya
kemanusiaan yang tergambar. Dampak dari tindakan ini membuat rakyat tidak mendapat
haknya secara adil. Uang yang seharusnya bisa digunakan oleh rakyat di masa mendatang,
direnggut sebagai uang pribadi oleh para koruptor.
Melakukan tindakan korupsi, berarti sama saja telah melangggar sila kedua ini karena
telah melakukan tindakan yang memperlakukan kekuasaan dan kedudukan sebagai
tempat untuk mendapatkan hal yang diinginkan demi kebahagiaan diri sendiri dan juga
membuat orang lain menjadi rugi karena tindakan korupsi tersebut.

c. Persatuan Indonesia.
Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki makna bahwa
kedudukan masyarakat/rakyat itu sama di depan mata hukum tanpa membeda-bedakan
serta mendapat perlakuan yang sama di depan hukum sehingga, dengan melakukan
korupsi berarti sama saja telah melanggar sila ini.
korupsi hanya demi persatuan keluarga, istri simpanan dan teman-teman dekat terkait.
tindakan korupsi perlahan-lahan dapat memudarkan kepercayaan yang diberikan
masyarakat kepada pemerintah. Padahal, saat membangun persatuan suatu bangsa
sangatlah dibutuhkan kepercayaan sinergis antara seluruh elemen masyarakat.
Berdasarkan kenyataan saat para pemegang jabatan melakukan korupsi, rakyat cenderung
acuh tak acuh.
Melakukan tindakan korupsi, maka dirinya merusak persatuan nasional karena
perbuatan yang dilakukannya berdampak kepada seluruh masyarakat Indonesia yang
tidak dapat merasakan kenikmatan dan hasil pembangunan di Indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.
Melakukan tindakan korupsi berarti kita juga telah melanggar sila keempat ini karena
sila ini mengandung makna untuk bermusyawarah dalam melakukan dan menentukan
segala sesuatu agar tercapainya keputusan bersama yang berdampak baik bagi Indonesia.
Tetapi, dengan korupsi itu sama saja telah melakukan tindakan dengan keputusan sendiri
dan hal itu tidak baik karena dalam menentukan dan melakukan segala sesuatu haruslah
berdasarkan keputusan bersama karena Indonesia sangat menjunjung tinggi musyawarah.
Jika melakukan tindakan korupsi berarti sama saja telah meremehkan kekuatan
musyawarah dan hal itu akan membuat negara menjadi terpecah belah.
Mekanisme musyawarah mufakat dalam sistem perwakilan sebagaimana tertuang
dalam sila keempat semestinya secara konsekuen dapat dioperasionalkan dengan baik.
Warga negara sebagai pemilik kedaulatan, wajib hukumnya untuk dilibatkan dalam
perumusan kebijakan yang berdimensi publik. sebab korupsi menyalahi kesepakatan hasil
musyawarah yang dilandasi hikmat kebijaksanaan. Korupsi menjadi perbuatan yang tidak
bijaksana yang dilandasi persekongkolan segelintir orang tertentu.

e. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.


Tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan
hanya itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan sesuatu
yang bukan haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa memikirkan
tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
Masyarakat bersusah payah untuk memenuhi kewajiban membayar pajak di tengah
perekonomian masa pandemi yang sulit, sedangkan koruptor dengan mudahnya
melakukan penyelewengan dana. Hal ini menyebabkan terjadinya ketimpangan hak dan
kewajiban antara pejabat koruptor dengan masyarakat. Masyarakat harus memenuhi
kewajibannya sedangkan koruptor merenggut hak masyarakat.
Perilaku korupsi yang dilakukan menyebabkan negara mengalami kerugian secara
finansial. Keadaan ini mengakibatkan kegiatan perekonomian akan semakin sulit dan
hutang akan negara lain semakin bertambah. Sungguh tidak adil saat melihat rakyat ikut
menanggung konsekuensi dari tindakan ini. Pajak yang dibayarkan oleh masyarakat
seharusnya digunakan untuk negara dan orang yang membutuhkan, malah
disalahgunakan.
Tindakan korupsi akan membuat kenaikan harga yang tinggi karena uang yang
seharusnya disubsidikan untuk ekonomi diambil sehingga membuat inflasi dan
menyulitkan masyarakat menengah kebawah yang mencari uang untuk makan hari itu
juga.

2. Tanggung jawab kita dalam upaya pemberantasan korupsi

Saat ini, korupsi adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam dunia politik di
Indonesia. Sangat miris jika hampir setiap hari kita mendengar berita tentang korupsi di kalangan
pejabat pemerintah. Meskipun berbagai aturan sudah dibuat untuk meminimalisir kasus korupsi
dan berbagai pengawasan yang ketat dilakukan, tetapi tidak mengurangi kasus korupsi yang
terjadi.
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, masyarakat sering kali hanya
membebankan tugas tersebut pada komisi pemberantasan korupsi (KPK) atau kepada penegak
hukum lainnya. Padahal didalam konstitusi Negara ini menyebutkan bahwa masyarakat harus ikut
andil dalam menangani tindak pidana korupsi tersebut. Sesuai dengan sistem pemerintahan
Indonesia yang demokratis, maka peran serta masyarakat sangatlah penting dalam upaya
pemberantasan korupsi di Negara ini. Peran serta masyarakat yang dimaksud disini adalah peran
aktif masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
yang dilaksanakan dengan mentaati hukum, moral, dan sosial yang berlaku dalam lingkungan
masyarakat berbangsa dan bernegara.
Selain itu dapat diwujudkan dengan mencari, memperoleh, memberikan data, atau informasi
tentang tindak pidana korupsi dan hak dalam menyampaikan saran, pendapat, dan
bertanggungjawab terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Masyarakat juga bisa melakukan dengan membuat demokrasi ataupun pembentukan opini
publik dengan membuat poster untuk dishare di media sosial agar menarik simpati publik atas
tindakan ini. Dengan membuat poster ini akan menjangkau banyak tempat bahkan ke luar negeri.
Demokrasi juga penting dalam peran kita untuk mencegah adanya korupsi dengan begitu kita
dapat menarik masyarakat untuk ikut dalam demokrasi ini. Namun terkadang saat demokrasi
terjadi malah ricuh dan tidak terkendali karena ada oknum yang arogan, provokator dan
memimpin kericuhan tersebut. Oleh karena itu, kita harus bisa melakukan demokrasi dengan
teratur.
Setelah kita melakukan itu semua dan ada nya pancasila mengapa korupsi masih saja ada.itu
dikarenakan lingkungan yang mendorong untuk melakukan korupsi, ekonomi yang kurang baik
juga dapat menjadi penyebab korupsi, nafsu akan dunia yang berlebihan, adana kesempatan
kesempatan untuk melakuakn tindakan korupsi. Lemahnya sistem yang ada, dan harga harga yang
semakin melambung juga membuat korupsi tak dapat dihindari.
Maka untuk memperbaiki semua itu harus ada motivasi untuk masyarakat sekitar, media
sosial, dan rakyat indonesia untuk mencegah korupsi. Kita juga harus bisa memperbaiki ekonomi
yang semakin menuju inflasi dengan memperbaiki ekonomi kita sendiri terlebih dahulu.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari pembahasan diatas dapat disimpulkan :
1. Oleh karena itu Pancasila perlu sekali untuk diaktualisasikan. Pancasila mengandung
nilai-nilai yang sangat luhur dan mulia yang telah digali dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri. dapat dilihat bahwa korupsi merugikan banyak pihak. Mulai dari masyarakat
kalangan bawah hingga atas serta cakupan lebih besarnya yaitu negara. Pelanggaran dasar
negara yang disebabkan korupsi dapat menghambat pertumbuhan bangsa Indonesia untuk
menjadi lebih baik. Kerugian ini tidak hanya melibatkan aspek ekonomi saja, tetapi ada
aspek sosial, aspek hukum, dan lainnya. Melalui tulisan ini, diharapkan dapat
menyadarkan pembaca untuk tidak melakukan korupsi yang dapat dimulai dari kehidupan
sehari-hari. Mau bagaimanapun kita merupakan satu bagian dari Indonesia dan suatu
kewajiban untuk menerapkan dasar negara Pancasila dalam aspek kehidupan.
2. Kita sebagai masyarakat harus bisa mencegah korupsi dengan cara demokrasi,
pembentukan opini publik, membangun rasa tanggung jawab dan memperbaiki pergaulan
lingkungan. Menahan nafsu akan dunia agar biasa mengendalikan nafsu akan korupsi.
Dengan begitu korupsi dapat di cegah dari diri sendiri terlebih dulu.
E. DAFTAR PUSAKA

Andi, Ferdian. 2021. Mengontekskan Pancasila Lawan Korupsi. DetikNews.


https://news.detik.com/kolom/d-5590278/mengontekskan-pancasila-lawan
korupsi#:~:text=Dalam%20konteks%20ini%20praktik%20korupsi%20menjadi%20m
usuh%20dari,persatuan%20Indonesia%20sebagaimana%20tertuang%20dalam%20sil
a%20ketiga%20Pancasila. diakses pada 13 Desember 2022 (paragraf sila-sila 1-5)

Yoseph, Suwarno. 2013. Pancasila dan Korupsi. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/suwarno_yoseph/5528be87f17e6144028b4582/pancasila-
dan-korupsi diakses pada 13 Desember 2022 (paragraf sila-sila 1-5)

Vania. 2021. Tindakan Korupsi sebagai Bentuk Pelanggaran Pancasila. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/vannia/6187d772f5eb686ba5251f52/tindakan-korupsi-
sebagai-bentuk-pelanggaran-pancasila diakses pada 13 Desember 2022 (paragraf sila-sila
1-5) & (pembahasan ke 2 paragraf 1-3)

Anonym. 2017. Hakikat Sila ke-2 dan Perilaku Korupsi. Kitasakti.


https://kitasakti.blogspot.com/2017/05/hakikat-sila-ke-2-dan-perilaku-korupsi.html
diakses pada 13 Desember 2022 (paragraf sila ke 2)

Marjani, luluk. 2021. Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.
https://www.kompasiana.com/luluk56912/619b58ad1cc83d591a37b4e2/peran-serta-
masyarakat-dalam-upaya-pencegahan-dan-pemberantasan-korupsi diakses pada 13
Desember 2022 (pembahasan ke 2 paragraf 4-7)
Lampiran

Catatan hasil diskusi

1. Selain demo tindakan apa saja yang dapat kita lakukan untuk berperan dalam
pemberantasan korupsi ? ( jasmine )

Selain demo kita dapat melakukan konferensi pers anti korupsi, pembentukan opini
publik, membuat poster, membagikan ajaran anti korupsi kepada publik dengan cara di
sebarkan di dunia maya, membuat argumentasi tentang tindakan korupsi yang merugikan
dan lain sebagainya

2. Lingkungan seperti apa yang mendorong seseorang untuk melakukan korupsi?


( deananda )

Lingkungan yang dimana suatu orgaisasi atau oknum yang sikapnya acuh tak acuh
terhadap tindakan korupsi atau malah mendukung tindakan tersebut. Dorongan tetangga
yang selalu membicarakan ekonomi seseorang sehingga membuat orang tersebut
melakukan korupsi untuk pamer kekayaan.

3. Mengapa korupsi masih ada dari dulu sampai sekarang? padahal sudah ada hukuman atas
tindakan tersebut!

Karena sistem yang ada di Negara Indonesia masih kurang kuat, dapat di bilang sistem
yang ada berkaitan dengan uang sehingga oknum yang ada dapat di suap agar tutup mulut
atas tindakan korupsi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai