Sila ketuhanan yang maha esa dalam kaitannya dengan membayar pajak yaitu
sebagai bentuk rasa syukur warga atas kenikmatan dan rezeki yang diberikan
oleh tuhan.Rasa syukur ini direalisasikan sebagai bentuk membayar pajak kepada
Negara.Warga negara yang taat pajak dapat diartikan sebagai warga negara yang
dermawan karena dapat menyisihkan sebagian penghasilan yang didapatkan
untuk membayar pajak yang akan dialokasikan oleh negara untuk kepentingan
Negara khususnya untuk pembangunan Negara.
SILA KEDUA
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila Kedua Pancasila menekankan pentingnya menciptakan masyarakat
yang adil dan beradab. Dalam konteks pembayaran pajak, pengamalan Sila
Kedua mencakup perlakuan yang adil terhadap hak dan kewajiban warga
negara dalam hal pajak, serta memastikan bahwa pajak yang dikelola oleh
pemerintah digunakan secara adil untuk kesejahteraan bersama.
Rasa kemanusiaan harus direalisasikan dengan membayar pajak dimana
pajak tersebut akan dialokasikan lagi oleh Negara untuk membantu warga
negara yang tidak mampu sehingga warga Negara yang tidak mampu
mendapatkan keadilan.
KESIMPULAN DARI SILA
1 DANpajak
Dengan demikian, pembayaran 2 yang jujur dan
tepat waktu adalah wujud konkret dari pengamalan nilai-
nilai Pancasila, terutama Sila Pertama dan Sila Kedua.
Ini tidak hanya merupakan kewajiban hukum, tetapi juga
tindakan moral yang mendukung pembangunan sosial
dan kesejahteraan bersama dalam semangat Pancasila.
korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin “corruption” atau “corruptus” yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Secara harafiah korupsi adalah kebusukan, keburukan, kebejatan .
Korupsi adalah perbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang dan
sebagainya. Korupsi dapat pula dijelaskan sebagai korup, artinya busuk, suka
menerima suap, memakai kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan sebagainya.
Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.
Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3 UUD 1945), maka penting sekali
menjunjung tinggi hukum dengan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Sila pertama
SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
Korupsi sebagai bentuk penyimpangan sosial jelas bertentangan dengan butir
nilai dalam Pancasila. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menekankan bahwa
manusia Indonesia memiliki keimanan dan percaya kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Seperti yang diketahui, Indonesia berkembang enam agama resmi (Islam,
Kristen Protestan, Katolik,Hindu, Buddha dan Konghucu) dan semuanya
menolak korupsi yang sangat berlawanan dengan semangat manusia yang
memilik Tuhan dalam hidupnya. Secara nyata koruptor sudah menafikan
adanya tindakan yangmerugikan orang lain dan perbuatan dosa yang kelak
akan mendapatkan pembalasannya.
SILA KEDUA
SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP