Anda di halaman 1dari 11

MARAKNYA BUDAYA KORUPSI DIINDONESIA

DITINJAU DENGAN TEORI PENDEKATAN


PANCASILA

Oleh
Yehezkhiel Andi Pranata
21418013

PRODI SASTRA INGGRIS


UNIVERSITAS KHATOLIK WIDYA MANDALA
MADIUN
2018
Abstrak :

Masih maraknya terjadi korupsi diindonesia dikarenakan para koruptor kurang


menyadari nilai-nilai pancasila. Korupsi merupakan tindakan yang
menyalahgunakan kekuasaan dengan tujuan mengambil keuntungan dengan
mudah. Indonesia tidak akan menjadi negara maju jika kasus korupsi masih marak
dinegara ini karena korupsi sedikit demi sedikit telah mengurangi kas negara
indonesia dan menyebabkan terhambatnya pembangunan dan menybabkan
ketidakadilan dalam hidup berbangsa dan bernegara. banyaknya sanksi yang
diberikan tidak mengurangi maraknya budaya korupsi diindonesia dikarenakan
tindakan tersebut telah mengakar dan membudidaya dinegara ini. Tindakan yang
yang terjadi dikarenakan para koruptor sering diberikan keringanan dikarenakan
kelemahan hukum Indonesia sehingga para koruptor dengan mudahnya membeli
hukum dengan uang yang telah mereka korupsi.

Keywords : Korupsi, Pancasila, Penyalahgunaan kekuasaan.


1. pendahuluan

Negara indonesia semakin dewasa ini semakin diwarnai dengan maraknya


kasus korupsi. ini adalah hal yang sangat memilukan bagi bangsa indonesia.
Korupsi merupakan akibat dari penyalahgunaan kekuasaan, para koruptor
memanfaatkan jabatan atau kedudukan dengan mengambil hak milik orang lain
untuk kepentingan pribadi. Korupsi adalah tindakan yang dilakukan diam diam
oleh seorang individu atau sekelompk orang yang haus akan uang biasanya
korupsi ini dilakukan oleh pejabat pejabat negara maupun pejabat daerah. orang
yang melakukan korupsi ini disebut koruptor. Indonesia masih didalam lingkup
negara berkembang yang masih memerlukan sangat banyak dana baik untuk
pembangunan dan untuk keseejahteraan rakyat tetapi setiap tahun selalu ada
beberapa pejabat yang terjerat karena melakukan korupsi bahkan jika korupsi
terus terjadi dan jumlahnya semakin meningkat indonesia terancam lumpuh
dalam pembanguan dan kesejahteraan masyarakat. Sebenarnya indonesia sudah
memiliki beberapa lembaga pemberantas korupsi contohnya KPK tetapi karena
korupsi sudah mengakar dan membudidaya sehingga sangat susah menghapus
kebiasaan korupsi dari negara Indonesia karena dengan melakukan korupsi
seorang koruptor itu tentu akan mendapat keuntungan yang lebih banyak untuk
dirinya pribadi tentu sangat menggiurkan bukan ? Akankah negara Indonesia
akan menjadi negara maju apabila korupsi semakin mengakar dan membudidaya
terhadap generasi ke generasi. Satu orang pejabat yang melakukan korupsi sudah
merugikan sangat merugikan negara bagaimana jika korupsi dilakukan secara
massal oleh sekelompok anggota dari anggota partai politik ini. Contoh kasus
korupsi massal yang terjadi beberapa bulan yang lalu :

2. Kasus Korupsi Massal Oleh DPRD Kota Malang


Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan
menuturkan, kasus yang melibatkan total 41 anggota DPRD Kota Malang periode
2014-2019 terkait dugaan suap pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun
Anggaran 2015 menunjukkan aksi korupsi dilakukan secara massal. Hal itu
diungkapkan Basaria usai KPK menetapkan 22 anggota DPRD Kota Malang
sebagai tersangka baru sebagai bagian dari pengembangan penyidikan KPK dalam
perkara tersebut. "Pelaksanaan tugas di satu fungsi legislatif, misalnya atau untuk
mengamankan kepentingan eksekutif justru membuka peluang adanya
persekongkolan para pihak mengambil manfaat untuk kepentingan pribadi atau
kelompok," ujar Basaria dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK,
Jakarta, Senin (3/9/2018) sore.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Anggap Kasus DPRD
Kota Malang", https://nasional.kompas.com/read/2018/09/03/18082101/kpk-
anggap-kasus-dprd-kota-malang-tunjukkan-korupsi-dilakukan-secara-massal.

3. Analisi kasus dengan teori pendekatan pancasila . 

Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia yang ditetapkan sebagai dasar


negara, agar negara indonesia tidak goyah tidak terombang ambing, agar negara
indonesia memilki dasar untuk mewujudkan cita- cita bangsa maka ditetapkan
sebuah dasar yaitu pancasila. Tetapi semakin indonesia menuju indonesia yang
dewasa semakin banyak pula warga negara indonesia yang melakukan tindakan
yang melanggar nilai-nilai luhur pancasila. Bagaimana bangsa indonesia bisa
menjadi negara yang maju apabila dasar negaranya saja tidak diamalkan dengan
sungguh-sungguh. Bahkan pancasila hanya dihapalkan saja tidak untuk
diamalkan contohnya kasus yang tertulis diatas. Tindakan yang dilakukan para
anggota DPRD kota Malang ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur
pancasila.

 Sila Ketuhan yang Maha Esa


Sila ketuhan yang maha Esa menunjukan kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan harus
menunjukan dalam baik dalam tindakan, perbutan kita bahwa kita adalah mahluk
yang bertuhan kita memiliki Tuhan sebagai dasar melakukan segala tindakan.
Oleh sebab itu kita sebagai mahluk bertuhan bertindak berdasarkan yang
diperbolehkan dalam Agama dan menajuhi laranganNya. Terkait dengan kasus
ini, tidak ada satupun ajaran Agama yang memperbolehkan seseoraang atau
sekelompok orang untuk melakukan korupsi atau mengambil hak orang lain
secara diam-diam untuk kepentingan pribadi. Apalagi akan mengakibatkan
kerugian yang besar bagi negara dan warganya. Tidak hanya para koruptor saja
yang merasa akibat hukuman dari korupsi tetapi berdampak pula terhadap warga
negara yang tidak melakukan korupsi, warga negara yang lain tidak merasakan
pembangunan dan kesejahteraan karena dananya sudah digelapkan oleh para
koruptor artinya para koruptor juga menghambat kesejahteraan warga negara lain
dengan mengambil hak warga negara yang lain karena dana yang dikorupsi pleh
para koruptor itu sebenarnya hak bersama atau anggaran bersama yang harus
disalurkan secara transparan untuk kepentingan bersama untuk mencapai
kesejahteraan bersama sesuai dengan cita-cita bangsa. Ditunjukan dari kasus ini
para koruptor tidak mengamalkan nilai pancasila ketuhan karena mereka telah
bersekongkol untuk melakukan tindakan yang sangat dilarang dalam Agama,
demi memenuhi nafsu duniawi. Para koruptor tidak menghargai dan
mengamalkan ajaran Tuhan dalam bertindak mereka bertindak semaunya tanpa
memikirkan dampak yang besar yaitu, merugikan diri sendiri dan orang lain
berarti sangat bertentangan dengan sila ketuhanan.

 Sila kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua ini meununjukan bagaiman kita sebagai manusia yang adil diitunjukan
dengan cara kita adil dalam memperlakukan sesama kita manusia. Manusia yang
beradab juga dibuktikan, bagaimana ia menghargai sesamanya manusia dengan
tidak mengambil hak milik sesama karena manusia kita seharusnya menghargai
persamaan hak dan kewajiban sesama manusia tidak membeda-bedakan antara
kaya dan miskin antara pejabat dan masyarakat biasa. Terkait dengan kasus yang
dibahas ini, kasus ini melanggar sila kemansiaan yang adil dan beradab dimana
para koruptor merasa mereka adalah pejabat tinggi, berpendidikan tinggi mereka
mereka merasa mereka sudah memiliki uang yang cukup untuk memebeli hukum
dan mereka seenaknya mengambil apa yang seharusnya diberikan secara merata
kepada seluruh masyarakat. mereka memanfaatkan jabatan dan pendidikan
mereka untuk melakukan hal yang tidak baik. Menghargai persamaan kodrat
sebagai manusia artinya dimana semua manusia memilki hak yang sama salah
satunya hak asasi manusia adalah merasakan kesejahteraan terutama dalam bidang
pembangunan karena masyarakat sudah membayar pajak wajib sesuai dengan
kepemilikan dan penghasilan seharusya seluruh masyarakat merasakan dampak
darri pajak yang mereka bayar itu, yaitu dana untuk mensejahterakan masyarakat.
Tetapi bagaimana masyarakat bisa sejahtera jika korupsi masih terus mengakar
dan membudidaya dikalangan pejabat pejabat negara indonesia. Terkait dengan
kasus inipun tidak akan terwujudnya keadilan terutama dalam bidang pemertaan
pembangun daerah dan kesejahteraan rakyat didaerah yang pemimpinnya
melakukan korupsi, negara yang pemimpinnya tidak melakukan korupsi akan
tentu saja daerahnya akan cepat berkembang dengan anggran dana daerah yang
mencukupi.sedangkan daerah yang pemimpinnya melakukan korupsi tentu saja
pembangunkan didaerah tersebut tidak akan ada, mungkin saja ada tetapi
terhambat disebabkan kelakuan para pemimpin daerahnya telah mengambil
anggaran untuk pembangunan daerah tersebut. Dari kasus diatas adalah kota
Malang yang mana para anggota DPRD kota Malang melakukan korupsi massal.
Bisa dibayangkan bagaiman nasib kota Malang saat ini tentunya banyak
prmbanguna-pembangunan yang terhambat terurtama desa-desa yang belum
terjamah pembangunan yang memadai. Para masyarakat didesa tersebut tentu
sudah menanti-nantikan kesejahteraan menghampiri mereka secara sederhana
dengan dana pembangunan yang disalurkan secara merata karena dana itu adalah
milik seluruh masyarakat yang sebenarnya juga dari masyarakat untuk
dikembalikan kepada masyarakat tetapi dalam bentuk anggaran daerah. Tetapi
semua dana itu tidak akan bisa tersalurkan secara merata kepada masyarakat jika
para pejabat pejabat tinggi negeri ini tidak mau menghilngkan budaya korupsi
dalam diri mereka. Melakukan korupsi sudah mencoreng nama baik diri sendiri
dan keluarga. Para koruptor ini tidak lagi dipandang masyarkat sebagai manusia
yang beradab dan masyakarat akan hilang kepercayaan terhadap mereka karena
mereka sudah berani mengambil hak rakyat untuk kepentingan pribadi.

 Sila persatuan indonesia

Sila ini mengajak seluruh warga negara indonesia untuk menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan kesejahteraan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Terkait dengan
kasus ini dalam kasus ini para koruptor mengutamakan kepentingan pribadi
mereka diatas kepentingan bersama. Buktinya mereka mengambil secara diam
diam dana yang seharusnya dibagikan secara merata kepada setiap daerah untuk
kesejahteraan masyarakat didaerah tersebut. Sila ketiga ini juga mengajak warga
negara indonesiaa menjujung persatuan atas dasar semboyan negara kita yaitu
“Bhinneka Tunggal Ika” terkait dengan kasus ini, kasus ini adalah korupsi massal
yang artinya dilakukan oleh sekelompok orang dalam jumlah yang banyak. Empat
puluh satu orang yang melakukan korupsi tentu saja diantara para koruptor ini
saling menyalahkan satuu sama lain terutama siapa dalang atau dasar dari korupsi
itu terjadi nah disini akan terjadilah perpecahan antara mereka karena tentu saja
ada beberapa orang diantara mereka tidak mau menerima tuduhan yang lebih berat
dari koruptor yang lain mereka tidak lagi menjadi satu pikiran satu hati, tetapi
para koruptor ini akan membenci satu sama yang lain karena mereka sudah saling
menyalahkan. Ini juga dapat melemahkan persatuan mereka dalam hal
bekerjasama, tidak adalagi persekongkolan antar para koruptor ini. Sila ketiga ini
juga mengajak seluruh warga indonesia tanpa terkecuali untuk mengembangkan
rasa kebanggaan dan cinta terhadap tanah air dan bangsa. Terkait dengan kasus ini
para tinda
kan para koruptor ini mencerminkan diri mereka tidak cinta terhadap tanah air dan
bangsa karena mereka te;lah mengambil hak milik bangsa mereka sendiri, mereka
seolah olah tidak ingin jika negara indonesia maju. Mereka hanya mengikuti nafsu
duniawi dengan mengambil yang seharusnya milik negara.

 Berdasarkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Sila keempat ini mengajak seluruh warga indonesia melakukan segala sesuatu
yang berhubungan dengan negara harus didasari kesepakatan, yaitu disepakati
bersama dalam sebuah musyawarah. Musyawarah yang dilakukan adalah untuk
menghasilkan beberapa pendapat yang berbeda untuk disepakati dan dijadikan
tujuan dari sebuah musyawarah itu. Terkait dengan kasus korupsi ini, dimana para
koruptor ini telah melanggar sila ke-4 yaitu mereka telah melakukan tindakan
diam-diam mengambil hak milik orang lain. Seharusnya setelah dana itu
disalurkan kepada mereka, seharusnya mereka membuat sebuah musyawarah
dengan semua anggota DPRD dikota malang itu agar semua anggota berhak
mengeluarlkan pendapat dan pikiran terkait pengelolaan dana itu, tetapi yang
terjadi sebaliknya setelah dana itu cair atau dikeluarkan mereka malah
mengambilnya dengan cara diam diam dan bersekongkol. Padahal sedikit
banyaknya uang yang mereka ambil tidak ada sedikitpun hak mereka karena
mereka sudah memiliki gaji khusus. Terkait dengan pelanggaran sila ke-4 ini juga
para koruptor telah menghianati amanat rakyat yang telah percaya dan telah
memilih mereka karena dianggap sebagai pemimpin yang bijaksana dengan cara
mereka yang telah mencuri harta kekayaan negara untuk keperluan pribadi dengan
jabatan yang telah dimiliki sehingga membuat rakyat tidak lagi percaya bahwa
mereka adalah pemimpin yang bijaksana yang artinya melakukan seuatu harus
didasari dengan musyawarah terlebih dahulu. Tetapi para koruptor ini telah salah
menggunakan jabatan mereka. Didalam nilai sila ke-4 ini juga menunjukan
keputusan atau tindakan yang telah diamil harus dipertanggung jawabkan secara
Moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjujung tinggi harkat dan martabat
manusia. Keterkaitan kasus korupsi massal dan nilai yang terkandung dalam sila
ke-4 ini adalah segala tindakan yang terlah para koruptor ini lakukan harus
mereka pertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa,
dimana mereka harus meminta maaf secara moral kepada Tuhan menurut agama
mereka masing. Dan mereka harus siap menanggung semua hukuman karena
perbuatan mereka yang telah membuat negara rugi yang sangat besar. Mereka
harus siap diam dijejuri besi karena selain mencuri uang negara, tindakan mereka
ini juga telah menghambat pembangunan. Dengan terhambatnya tentunya
kesejahteraan masyarakat juga belum tercapai secara maksimal karena dana
anggran untuk pembangunan telah dicuri oleh para koruptor ini. Dengan
melakukan tindakan korupsi ini artinya mereka telah menerima uang APBD itu,
yang seharusnya mereka melakukan musyawarah agar uang yang diterima itu bisa
disalurkan secara merata didaerah kota Malang terutama daerah-daerah yyang
belum tersentuh pembangun yang memadai. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya
tidak ada musyawarah tidak ada mufakat tetapi ternyata mereka telah menerima
uang itu dan mencurinya untuk kepentingan mereka sendiri

4. Kesimpulan

Dari keterkaitan teori dan kasus yang saya analisis saya menarik kesimpulan
bahwa korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi boomerang
bagi bangsa indonesia sendiri. Tindakan ini adalah tindakan yang melanggar
pancasila karena korupsi tidak hanya penyalahgunaan kekuasaan tetapi juga
mengambil hak orang lain secara diam-diam. Tindakan korupsi ini merupakan
pelanggaran terhadap pancasila karena tidak ada termuat dalam nilai-nila
pancasila yang mengijinkan warga negaranya melakukan kasus korupsi. Korupsi
merupakan hal yang sangat mengancam bagi bangsa Indonesia karena dengan
terjadinya sebuah tindakan korupsi akan menarik sedikit demi sedikit uang khas
negara dan hal inilah yang mengakibatkan warga indonesia masih tertinggal dari
negara lain terutama dalam bidang pembangunan. Pembangunan yang tidak adil
juga karena disebebkan maraknya kasus korupsi yang dananya diambil oleh para
koruptor menyebabkan terhambatnya pembangunan. Korupsi yang terjadi
dikarenakan kurangnya kesadaran para korutor akan nilai-nilai pancasila sehingga
mereka menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. W. (2015). PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN


AGAMA DI INDONESIA. CIVIS, 5(1/Januari).

DEWANTARA, A. W., Lasiyo, M. A., & Soeprapto, S. (2016).GOTONG-


ROYONG MENURUT SOEKARNO DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX
SCHELER, DAN SUMBANGANNYA BAGI NASIONALISME
INDONESIA(Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Dewantara, A. (2017). Kerasulan Awam di Bidang Politik (Sosial


Kemasyarakatan) dan Relevansinya bagi Multikulturalisme Indonesia.

Dewantara, A. (2015). Filosofi Pendidikan yang Integral dan Humanis dalam


Perspektif Mangunwijaya.

Anda mungkin juga menyukai