Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM MENINGKATKAN

KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT


(PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Indri Riesfandiari
Jurusan Kepabeanan dan Cukai Politeknik Keuangan Negara STAN
Alamat Korespondensi: indri.riesfandiari@pknstan.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


The objective of this paper is to evaluate the benefit on
Diterima Pertama company’s logistic and operational performance as they join
[30 07 2021] Kawasan Berikat Mandiri (self-served bonded zone). This
study utilizes qualitative method in evaluating logistic and
Dinyatakan Diterima operational performance of a Pengusaha Kawasan Berikat
[27 08 2021] Mandiri/PKB Mandiri X (self-served bonded zone company)
operating in bonded zone in Purwakarta as a case study. This
KATA KUNCI: study uses several indicators to assess the impact of PKB
efisiensi biaya persediaan, efektivitas logistik, fasilitas Mandiri on logistic performance, namely: efficiency,
prosedural kepabeanan, percepatan arus barang impor effectiveness, and differentiation. The results indicate that
ekspor, profitabilitas KB Mandiri improves logistic performance based on
efficiency and effectiveness indicators. The operational
KLASIFIKASI JEL: performance is assesed by profit and return on investments
(ROI) as profitability indicators. PKB X argue that despite
global economic downturn due to pandemic COVID-19, the
company benefits from KB Mandiri. However, profitability
indicators indicate that company’s profit and return on
equity (ROE) were decreasing, which could be biased due to
pandemic COVID-19’s impact on global economies.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi manfaat KB Mandiri
dalam meningkatkan kinerja logistik dan kinerja operasional
Pengusaha KB (PKB). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif melalui studi kasus terhadap PKB X di
Purwakarta. Kinerja logistik dievaluasi melalui indikator
efisiensi, efektivitas, dan diferensiasi. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa KB Mandiri memiliki manfaat bagi
peningkatan kinerja logistik berdasarkan indikator efisiensi
dan efektivitas. Kinerja operasional dievaluasi dengan
indikator profitabilitas yaitu marjin keuntungan dan tingkat
kembalian investasi. PKB X menyatakan mendapat manfaat
dari KB Mandiri meskipun sedang terjadi penurunan kondisi
ekonomi global. Namun indikator profitablitas menunjukkan
bahwa keuntungan dan tingkat kembalian modal
perusahaan menurun, yang kemungkinan terpengaruh/bias
akibat dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi global.

Page | 136
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

1. PENDAHULUAN gudang. Melalui NLE pemerintah mengharapkan


1.1. Latar Belakang percepatan pergerakan barang dalam rantai pasok di
Perdagangan global yang terus meningkat Indonesia.
menuntut fasilitasi perdagangan agar pergerakan Manajemen logistik merupakan bagian dari
barang efektif dan biaya ekonomi efisien. World Trade manajemen rantai pasokan yang merencanakan,
Organization (WTO) mengatur hal tersebut melalui mengimplementasikan, dan mengontrol efisiensi dan
Trade Facilitation Agreement (TFA). TFA bertujuan efektivitas aliran masuk keluar dan penyimpanan
meningkatkan perdagangan global melalui transparansi barang, serta informasi terkait antara titik awal barang
dan simplifikasi prosedur ekspor impor sehingga dikirimkan (point of origin) dan titik akhir barang
mempercepat pergerakan, pelepasan, dan pembebasan dikonsumsi (point of consumption) dengan tujuan untuk
barang termasuk barang dalam transit (Direktorat memenuhi persyaratan dari konsumen (Bozarth &
Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Handfield, 2019). Menurut Firdausy (2020) peran
2018). Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 17 logistik tidak hanya memberikan kontribusi pada level
tahun 2017 tentang Pengesahan Protocol Amending the makroekonomi seperti peningkatan pendapatan
Marrakesh Agreement Establishing the World Trade nasional, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan
Organization telah meratifikasi WTO TFA, sehingga investasi, tetapi juga meningkatkan produksi/output
kebijakan perdagangan internasional Indonesia dan kekuatan daya saing perusahaan pada level
mengacu pada kesepakatan tersebut. mikroekonomi. Sistem logistik nasional yang efektif dan
Pemerintah mengharapkan TFA dapat efisien diperlukan dunia usaha karena persaingan bukan
meningkatkan kelancaran dan perdagangan barang hanya terjadi antar produk dan antar perusahaan, tetapi
pada pasar ekspor, mengurangi biaya logistik dan biaya juga antar rantai pasok (supply chain) dan antar negara
perdagangan, meningkatkan akses ekspor bagi usaha (Heizer et al., 2020).
mikro kecil dan menengah, dan meningkatkan Selain NLE, pemerintah melalui Direktorat Jenderal
transparansi dalam proses ekspor impor (DJBC, 2011). Bea dan Cukai (DJBC) memberikan fasilitas prosedural
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah kepabeanan berupa pelayanan mandiri bagi Pengusaha
Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 Pemerintah Kawasan Berikat atas kegiatan operasional di Kawasan
menargetkan penguatan daya saing ekonomi salah Berikat. Fasilitas ini adalah Kawasan Berikat Mandiri (KB
satunya melalui target penurunan biaya logistik Mandiri) yang memberi kewenangan perusahaan untuk
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari 23,2% pada melaksanakan pelayanan mandiri atas kegiatan
tahun 2020 menjadi 18% pada tahun 2024 (Bappenas, pemasukan dan pengeluaran barang antara lain
2020). pengecekan kebenaran sarana pengangkut dan
Kinerja logistik Indonesia (Logistic Performance kesesuaian dan keutuhan tanda pengaman, pelepasan
Index/LPI) meningkat dari 2,98 (peringkat 63 dari 160 dan pelekatan tanda pengaman, serta pemantauan
negara) pada tahun 2014 menjadi 3,15 (peringkat 46) kegiatan stripping dan stuffing (Direktorat Fasilitas
(Mauleny, 2020). Namun daya saing Indonesia masih DJBC, 2019a).
rendah dibandingkan LPI negara ASEAN lainnya seperti KB Mandiri diharapkan mempercepat proses
Singapura (4,00), Thailand (3,41), Vietnam (3,27), dan logistik berupa pemasukan dan pengeluaran bahan
Malaysia (3,22). Salah satu upaya Pemerintah baku dan barang jadi, sehingga mengurangi biaya
meningkatkan fasilitasi perdagangan dan menurunkan operasional dan menekan harga barang ekspor. Efisiensi
biaya logistik adalah dengan mereformasi sistem logistik biaya produksi barang ekspor akan meningkatkan daya
melalui National Logistic Ecosistem (NLE) yang saing produk Indonesia di pasar internasional dari segi
bertujuan menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of harga. Kementerian Perindustrian RI (2020) mencatat
goods) dan dokumen internasional (flow of documents) bahwa 75,5% capaian nilai ekspor nasional didominasi
sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang oleh ekspor manufaktur. Berdasarkan hal tersebut, KB
keluar dari pelabuhan dan tiba di gudang importir (DJBC, Mandiri sangat potensial diterapkan oleh perusahaan
2020). manufaktur sebagai upaya meningkatkan ekspor.
Menurut Mulyadi (2011) rendahnya kinerja logistik Insentif fiskal yang diberikan pemerintah pada
di Indonesia disebabkan oleh faktor antara lain tingginya Kawasan Ekonomi Khusus terbukti menarik foreign
biaya logistik dan perlunya peningkatan kualitas direct investment (FDI) yang dipergunakan untuk
pelayanan, masih rendahnya penyediaan infrastruktur, meningkatkan kinerja ekspor (Wicaksono et al., 2019).
masih tingginya waktu pelayanan ekspor dan impor dan Oleh karena itu, KB Mandiri yang tidak hanya
masih terbatasnya jaringan pelayanan penyedia jasa memberikan fasilitas fiskal namun juga fasilitas
logistik. Sedangkan bagi perusahaan, menurut Heizer et prosedural tidak hanya di pelabuhan tetapi juga saat
al. (2020), isu utama manajemen logistik antara lain barang impor tiba di KB, diharapkan meningkatkan
adalah biaya transportasi (shipping sistem) dan biaya minat investasi di Indonesia dan meningkatkan

Page | 137
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

peringkat kemudahan berusaha Indonesia. KB Mandiri berpengaruh positif terhadap nilai ekspor dan
diharapkan meningkatkan kepastian dan kecepatan konsentrasi ekspor, sedangkan insentif non fiskal
berusaha, kecepatan layanan logistik yaitu pemasukan (prosedural) secara signifikan berpengaruh positif
dan pengeluaran barang, serta efisiensi biaya dari terhadap nilai ekspor dan volume ekspor.
menekan biaya ekonomi dari kegiatan menunggu Adapun penelitian mengenai sistem logistik dan
proses layanan pengeluaran barang di pelabuhan keterkaitannya dengan kinerja perusahaan telah banyak
maupun pemeriksaan di Kawasan Berikat (Direktorat dilakukan. Siagian (2007) menganalisis adanya
Fasilitas DJBC, 2019a). hubungan antara kesesuaian logistik dan supply chain
Penelitian terdahulu mengenai dampak Kawasan dengan kinerja perusahaan. Ardiansyah et al. (2015)
Berikat (KB) telah dilakukan dengan menganalisis dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel-
dampak KB terhadap kinerja perusahaan berupa variabel kinerja logistik (layanan kosumen, metrik
pertumbuhan produktivitas (Adiyanti, 2012; Khizazi, operasional, dan biaya logistik) secara simultan
2020), aktivitas ekspor (Adiyanti, 2012; Praja, 2014; berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional.
Putri, 2015), peningkatan cash flow (Valentina; 2019), Dalam lingkup makro, berdasarkan penelitian terdahulu
kenaikan keuntungan (Nurcahyo & Purwana, 2021), dan dapat disimpulkan bahwa percepatan layanan logistik
dampak pada laporan keuangan perusahaan (Yuhani, akan meningkatkan kinerja perusahaan.
2015). Hasil penelitian-penelitian tersebut Secara nasional, DJBC menargetkan 50% dari
menunjukkan fasilitas/insentif fiskal yang diterima oleh Kawasan Berikat beralih menjadi KB Mandiri pada tahun
Pengusaha di Kawasan Berikat meningkatkan nilai 2020 (Direktorat Fasilitas DJBC, 2019a). Kantor Wilayah
ekspor perusahaan, cash flow, keuntungan, serta Bea dan Cukai Jawa Barat (Kanwil BC Jawa Barat)
memiliki dampak positif pada laporan keuangan sebagai unit vertikal DJBC membawahi tujuh Kantor
perusahaan. Peningkatan keuntungan perusahaan Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC).
diakibatkan oleh kenaikan nilai ekspor perusahaan Kanwil BC Jawa Barat mengawasi 612 Kawasan Berikat
(Fryges & Wagner, 2010, dalam Nurcahyo & Purwana, atau sekitar 45% dari total Kawasan Berikat di seluruh
2021). Indonesia (Direktorat Fasilitas DJBC, 2019a) dan
Khizazi (2020) memperoleh kesimpulan yang memiliki target KB Mandiri s.d. tahun 2020 sebesar 5-
sedikit berbeda yaitu selain terdapat pengaruh positif 10% (Responden 1, 2021).
dari fasilitas fiskal (berupa reduksi tarif impor) dan Sebagai satu dari tujuh KPPBC yang berada di
intensitas ekspor KB terhadap produktivitas wilayah kerja Kanwil BC Jawa Barat, KPPBC Tipe Madya
perusahaan, terdapat perusahaan KB yang masih Pabean A (KPPBC TMP A) Purwakarta mengawasi 130
mengalami kerugian meskipun telah mendapatkan Kawasan Berikat atau 21,2% dari jumlah KB di Kanwil
fasilitas fiskal. Fasilitas fiskal yang diterima perusahaan Jawa Barat. Dari 130 KB tersebut, hanya 9 perusahaan
di Kawasan Berikat tidak selamanya dapat atau 6,9% yang telah berstatus KB Mandiri (Kantor
meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Wilayah DJBC Jawa Barat, 2020). Persentase ini paling
Suharyani dan Mahi (2018) mengungkapkan adanya rendah dibandingkan KPPBC lain di Kanwil Jawa Barat,
faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap kinerja PKB yang telah mencapai rasio sebesar 21%-81%, atau
daripada insentif fiskal. Penelitian Suharyani dan Mahi dibandingkan dengan rata-rata se-Kanwil sebesar 33%.
(2018) menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan Rendahnya jumlah persentase KB Mandiri di wilayah
produktivitas perusahaan di Kawasan Berikat lebih kerja KPPBC TMP A Purwakarta menunjukkan bahwa
tinggi dibandingkan perusahaan/eksportir di luar sebagian besar Kawasan Berikat di wilayah tersebut
Kawasan Berikat, tetapi hal tersebut lebih disebabkan belum tertarik untuk beralih menjadi KB Mandiri,
oleh faktor aglomerasi ekonomi yang terjadi di Kawasan terlepas dari manfaat KB Mandiri yang telah dipaparkan
Berikat. Apabila perusahaan di Kawasan Berikat sebelumnya, yaitu percepatan layanan logistik dan
dikondisikan tidak menerima insentif pajak, perusahaan penurunan biaya logistik yang akan meningkatkan
tersebut tetap lebih produktif dibandingkan eksportir kinerja perusahaan.
lain di luar Kawasan Berikat karena manfaat dari 1.2. Rumusan Masalah
aglomerasi tersebut. Percepatan layanan logistik melalui fasilitas
Selain fasilitas fiskal, Kawasan Berikat (non prosedural kepabeanan yaitu KB Mandiri, dapat
mandiri) telah memberikan fasilitas non fiskal meningkatkan kinerja logistik dan pada akhirnya
(prosedural) pada saat proses customs clearance. berpengaruh pada kinerja operasional perusahaan.
Pemeriksaan atas barang impor milik PKB dilakukan oleh Fakta empiris di KPPBC TMP A Purwakarta belum
pejabat Bea dan Cukai selaku petugas Hanggar pada mendukung hipotesis tersebut. Persentase jumlah
saat barang tiba di KB dan akan dimasukkan ke gudang perusahaan di Purwakarta yang tertarik mendapatkan
milik KB. Praja (2014) menyimpulkan bahwa bagi fasilitas prosedural berupa KB Mandiri merupakan yang
Kawasan Berikat, insentif fiskal secara signifikan paling rendah se-Jawa Barat.

Page | 138
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

Perbedaan hasil penelitian dampak Kawasan (abundance of factors) atau jarangnya (scarcity of
Berikat terhadap produktivitas perusahaan (Khizazi, factors) faktor produksi dalam suatu negara. Negara
2010) merupakan celah penelitian yang dapat dianalisis yang melimpah pada satu faktor produksi akan
lebih lanjut oleh penelitian ini. Selain itu, belum mengekspor barang yang secara intensif menggunakan
terdapat penelitian yang mengkhususkan menganalisis faktor tersebut dalam proses produksinya (Krugman et
dampak Kawasan Berikat Mandiri, yang lebih banyak al., 2018).
memberikan fasilitas/insentif berupa kemudahan Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang
prosedural dibandingkan Kawasan Berikat, terhadap impor. Tarif dapat berbentuk ad valorem yaitu
kinerja logistik dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, persentase tetap atas nilai produk yang diimpor,
penelitian ini melakukan studi kasus pada Pengusaha berbentuk spesifik yaitu jumlah tetap atas unit fisik
Kawasan Berikat (PKB) Mandiri di wilayah Purwakarta produk, atau tarif gabungan kombinasi tarif ad valorem
untuk mengetahui pada level mikro/tingkat perusahaan dan tarif spesifik. Seluruh bentuk tarif akan menambah
mengenai manfaat KB Mandiri dalam meningkatkan biaya importasi suatu produk (Krugman et al., 2018).
kinerja logistik dan kinerja operasional perusahaan. Menurut Heydon (2020) pengenaan tarif impor
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian bertujuan untuk melindungi industri domestik,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi menambah pendapatan Pemerintah, mengoreksi
manfaat KB Mandiri dalam meningkatkan kinerja dampak ketidakseimbangan perdagangan, dan
logistik dan kinerja operasional Pengusaha KB Mandiri. menanggulangi distorsi perdagangan. Tarif akan
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, pertanyaan menyebabkan tingkat konsumsi dan kesejahteraan
penelitian ini adalah “Bagaimana dampak KB Mandiri masyarakat menurun, dan sebaliknya, penurunan atau
terhadap kinerja logistik dan kinerja operasional pembebasan tarif dalam kondisi perdagangan bebas
perusahaan?” membuat kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan
Penelitian ini mengambil objek studi PKB X yang dengan kondisi dengan pengenaan tarif (Salvatore,
merupakan KB Mandiri dengan kegiatan importasi 2013).
tertinggi di wilayah kerja KPPBC TMP A Purwakarta. Studi 2.2. Kawasan Berikat Mandiri
kasus dimaksudkan untuk mengevaluasi manfaat KB Kawasan Berikat merupakan salah satu bentuk
Mandiri dalam meningkatkan kinerja logistik dan kinerja fasilitas kepabeanan, yaitu insentif yang diberikan
operasional PKB X. Apabila KB Mandiri terbukti memiliki Pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan ekspor
manfaat untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka impor sehingga memberikan manfaat bagi
hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi perekonomian nasional (DJBC, 2011). Kawasan Berikat
perusahaan lain baik yang berstatus Pengusaha Kawasan (KB) adalah Tempat Penimbunan Berikat (TPB) untuk
Berikat maupun belum (importir produsen) untuk dapat menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal
memanfaatkan fasilitas KB Mandiri. Hal ini akan dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau
mendorong tercapainya target jumlah KB Mandiri pada digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk
tingkat nasional, tingkat Kanwil DJBC Jawa Barat, dan dipakai (Kemenkeu, 2018). Barang impor yang
tingkat KPPBC tercapai. dimasukkan ke KB mendapatkan penangguhan bea
masuk serta pembebasan cukai dan/atau pajak dalam
2. KERANGKA TEORI rangka impor, sehingga dalam proses impor tidak lagi
2.1. Teori Perdagangan Internasional dan Hambatan terdapat hambatan tarif.
Tarif Penangguhan bea masuk bagi PKB memiliki
Perdagangan antar negara timbul karena dinilai konsekuensi adanya hak negara yang harus diawasi dan
menghasilkan keuntungan. Negara dapat bertransaksi diamankan. Oleh karena itu DJBC bertugas mengawasi
dengan negara lain apabila negara tersebut memiliki kegiatan operasional PKB mulai dari datangnya barang
keuntungan absolut, atau keuntungan komparatif ketika dari luar negeri, pemasukan barang ke KB, sampai
tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi dengan pengeluaran barang untuk subkontrak, barang
(Ricardian Model). Keuntungan diperoleh dari hasil produksi untuk diekspor atau diimpor untuk
mengekspor produk dengan absolute disadvantage dipakai (Kemenkeu, 2018). Apabila hasil produksi KB
yang lebih sedikit dan mengimpor produk dengan diekspor maka PKB dibebaskan dari tanggung jawab
absolute disadvantage yang lebih besar (Salvatore, melunasi bea masuk yang sebelumnya ditangguhkan.
2013). Keuntungan komparatif muncul akibat Insentif fiskal tersebut diharapkan mendukung efisiensi
perbedaan produktivitas tenaga kerja di level biaya produksi.
internasional (Krugman et al., 2018). Menurut Surono (2015) fasilitas kepabeanan
Teori Hechksher-Ohlin melengkapi teori terdiri dari fasilitas fiskal dan fasilitas prosedural.
keunggulan komparatif dengan menjelaskan sumber Fasilitas prosedural adalah kemudahan bagi
lain terjadinya perdagangan yaitu melimpah importir/eksportir selama proses pembongkaran,

Page | 139
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

penimbunan, pemeriksaan dan pengeluaran barang dari KB Mandiri harus menunjuk perwakilan perusahaan
Kawasan Pabean yang bertujuan memperlancar arus (liason officer/LO) atau dalam hal penetapan KB Mandiri
barang. Fasilitas prosedural pada KB adalah proses dilakukan secara official, Kepala Kantor Pabean dapat
customs clearance yang dialihkan pelaksanaannya dari menunjuk LO perusahaan yaitu penanggung jawab pada
Kawasan Pabean (Pelabuhan/Bandara) ke lokasi KB. izin KB, pegawai yang menangani kegiatan
Pada KB, proses pembongkaran (stripping), ekspor/impor, dan/atau berdasarkan usulan dari PKB.
pelepasan/pemasangan segel, dan pemuatan (stuffing) Selain KB, tempat penimbunan berikat lain yang
harus dilakukan oleh/di bawah pengawasan Pejabat Bea berfungsi menyiapkan, menjamin ketersediaan, dan
dan Cukai selaku petugas Hanggar. mempercepat pasokan persediaan bagi industri adalah
KB Mandiri bertujuan untuk mempercepat Pusat Logistik Berikat (PLB). Menurut Setiawan dan
pemasukan atau pengeluaran bahan baku atau barang Sangian (2016) PLB dan KB memiliki persamaan yaitu
sehingga mampu menekan biaya operasional produksi berfungsi sebagai pusat distribusi dan menyebabkan
barang perusahaan dan menekan harga barang ekspor biaya logistik menjadi efisien untuk komoditi tertentu.
(DJBC, 2019). Dalam KB Mandiri, kewenangan pegawai Sedangkan perbedaannya adalah pada KB terdapat
Bea dan Cukai dalam pengawasan dan pelayanan proses manufaktur sedangkan pada PLB tidak (Setiawan
barang masuk dan keluar KB dilimpahkan kepada & Sangian, 2016).
perwakilan perusahaan (liason officer). PKB dapat 2.3. Kinerja Logistik
melakukan kegiatan operasional tanpa perlu Logistik merupakan bagian dari rantai pasokan
persetujuan atau pengawasan (dalam bentuk kehadiran (supply chain) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
fisik) dari pegawai Bea dan Cukai yang bertugas. Namun 2.1. Supply Chain Management (SCM) mengintegrasikan
fungsi pengawasan oleh DJBC tetap diimplementasikan proses logistik dan proses produksi. Logistik
melalui kewajiban PKB Mandiri melaporkan setiap menitikberatkan pada pengoptimalan arus bahan
kegiatan pelayanan mandiri melalui sistem komputer baku/material dan informasi yang dipacu oleh
pelayanan Customs Excise Information Sistem ketersediaan bahan baku di gudang dan kebutuhan
Automation (CEISA) TPB DJBC. produksi (Ivanov et al., 2019).
Perbedaan KB biasa dengan KB Mandiri terletak
pada fasilitas pelayanan mandiri dan menu layanan Gambar 2.1 Fungsi Logistik, Produksi, dan SCM
mandiri pada CEISA TPB DJBC yang diperoleh PKB dalam Rantai Nilai (Value Chain)
Mandiri. Pelayanan mandiri tersebut meliputi kegiatan
operasional sebagai berikut (DJBC, 2018):
- pelekatan dan/atau pelepasan segel DJBC;
- kegiatan pemasukan barang;
- kegiatan pembongkaran barang (stripping);
- kegiatan penimbunan barang;
- kegiatan pemuatan (stuffing);
- kegiatan pengeluaran barang; dan/atau
- kegiatan lainnya. Sumber: Ivanov et al. (2019)
Pada KB biasa Pejabat Bea dan Cukai akan melayani
kegiatan pelekatan/pelepasan segel dan mengawasi Definisi logistik menurut American Council for
kegiatan lainnya. Pada KB Mandiri, kegiatan pelayanan Supply Chain Management Professionals (CSCMP)
operasional tersebut dilaksanakan mandiri oleh PKB. adalah transportasi/pengangkutan dan penyimpanan
Kualifikasi PKB untuk dapat ditetapkan sebagai KB bahan baku/bahan penolong/material, parts, dan
Mandiri adalah (DJBC, 2018): barang dalam sebuah rantai pasokan (Zijm et al., 2019).
- memiliki sertifikasi Authorized Economic Operator Manajemen logistik mengontrol efisiensi dan efektivitas
(AEO) dan/atau sertifikat lainnya; aliran masuk dan keluar barang serta penyimpanannya
- memenuhi kriteria IT Inventory sebagai subsistem dari untuk memenuhi persyaratan konsumen. Oleh karena
sistem akuntansi perusahaan; itu, menurut Zijm et al. (2019) tujuan utama logistik
- memiliki kegiatan berintensitas tinggi dan adalah 7R yaitu the Right goods (sesuai yang dipesan),
memerlukan layanan 24/7; in the Right quantity, with the Right quality, at the Right
- memiliki profil risiko layanan hijau (rendah); time, at the Right place, at the Right cost, at the Right
- Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) dinyatakan sustainable impact/footprint.
valid; Kinerja logistik dapat diukur melalui beberapa
- pertimbangan lain oleh Kepala Kantor Pabean aspek, antara lain ketersediaan bahan baku/material,
berdasarkan manajemen risiko. efisiensi biaya, orientasi konsumen, kecepatan,
efektivitas, keberlangsungan lingkungan, dan aspek

Page | 140
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

sosial (Zijm et al., 2019). Lebih lanjut Zijm et al. (2019) biaya yang dapat diterima oleh konsumen (Langley &
menjelaskan bahwa fungsi logistik adalah memastikan Holcomb, 1992, dalam Fugate et al., 2010). Dalam artian
bahan baku tersedia tepat waktu dalam jumlah yang yang lebih umum, Fugate et al. (2010) mendefinisikan
tepat. Efisiensi biaya mencerminkan pencapaian output efisiensi sebagai ukuran seberapa baik sumber daya
maksimal dengan biaya pemakaian bahan baku dan yang telah dikeluarkan (expensed) digunakan secara
penggunaan tenaga kerja yang minimal. Oleh karena itu, bijaksana. Definisi efektivitas logistik adalah sejauh
biaya bahan baku yang meliputi harga bahan baku dan mana tujuan dari fungsi logistik telah tercapai. Menurut
biaya lainnya untuk mendapatkan bahan baku Fugate et al. (2010) kinerja logistik tidak cukup dicapai
diupayakan minimal tanpa mengurangi kualitasnya. dengan efisiensi dan efektivitas, tetapi harus dibarengi
Tuntutan konsumen yang semakin tinggi membuat dengan diferensiasi, yaitu memberikan nilai keunggulan
kecepatan dan ketepatan waktu pengantaran barang terbaik dibandingkan kompetitor bagi konsumen,
menjadi sangat penting. Untuk memastikan pengiriman sehingga dapat bertahan di pasar yang sangat
cepat dan ketersediaan barang, perusahaan tidak lagi kompetitif.
menyimpan stock barang dalam jumlah besar tetapi 2.4. Kinerja Operasional
perusahaan mengobservasi dan memprediksi Menurut Shang dan Marlow (2007) kinerja
permintaan pasar dan menerapkan SCM agar dapat perusahaan dapat diukur dengan dua metode yaitu hard
berproduksi secara fleksibel dan cepat dengan variasi (objective) performance dan soft (perceptual atau
produk yang tinggi (Zijm et al., 2019). Aspek lainnya responsiveness) performance. Indikator hard
yaitu efektivitas yang dapat dicapai dengan menerapkan performance meliputi kinerja keuangan atau statisik
lean logistic yaitu kemampuan membatasi aktivitas keuangan, statistik biaya, besaran komisi, atau nilai
dalam rantai pasokan hanya pada kegiatan yang barang atau jasa yang dihasilkan. Sedangkan indikator
menghasilkan nilai tambah (added value) pada produk soft performance antara lain pujian/rasa puas dari
dan jasa berdasarkan persepsi konsumen, dan penyelia dan self-perceptions (Shang & Marlow, 2007).
menghindari aktivitas yang tidak menambah nilai (non- Shang dan Marlow (2007) mengukur kinerja
added value) pada produk dan jasa (Zijm et al., 2019). organisasi sebagai peningkatan penjualan, Return on
Melliana (2019) menyusun model pengukuran Sales, Return on Assets, dan Return on Investment.
kinerja logistik ditinjau dari kompetensi SDM, Literatur lain seperti Arens et al. (2017) dan
infrastruktur, dan regulasi. Kinerja logistik diukur antara Subramanyan (2009) mengukur kinerja perusahaan
lain melalui dimensi efisiensi, efektivitas, daya tanggap, berdasarkan tingkat profitabilitas yang ditunjukkan oleh
biaya logistik, dan diferensiasi. Efisiensi mengacu pada analisis return on investment (ROI), kinerja operasional,
seberapa baik sumber daya logistik dimanfaatkan dalam dan pemanfaatan aset (asset utilization).
aktivitas logistik seperti pengiriman pesanan tepat ROI yang terdiri dari Return on Assets (ROA) dan
waktu, dan waktu siklus pesanan Melliana (2019). Return on Common Equity (ROE), digunakan untuk
Efektivitas bertujuan mengukur sejauh mana tujuan menilai tingkat kembalian keuangan kepada pemberi
logistik tercapai. Menurut Kayakutlu dan Buyukozkan modal dan pemberi pinjaman (Subramanyan, 2009).
(2011) tujuan operasional logistik adalah mengurangi Kinerja operasional diukur untuk mengevaluasi marjin
biaya dengan tetap menyediakan produk berkualitas keuntungan dari aktivitas operasi, yang terdiri dari
dan jadwal pengiriman yang memuaskan konsumen. analisis marjin keuntungan (profit margin) dalam
Selanjutnya menurut Melliana (2019) daya tanggap bentuk gross, pretax, maupun net (Subramanyan,
adalah kemampuan dan kesigapan dalam melaksanakan 2009). Pemanfaatan aset diukur untuk menilai
kegiatan logistik, menangani keluhan, serta kecepatan efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan
dalam menangani transaksi dalam proses pemenuhan penjualan.
daya saing perusahaan. Biaya logistik meliputi biaya 2.5. Penelitian Terdahulu
transportasi dan biaya persediaan. Biaya logistik Penelitian terdahulu memfokuskan analisis pada
tergantung pada besar biaya, waktu, serta tingkat risiko dampak fasilitas (insentif) fiskal di Kawasan Berikat
dalam pengiriman dan penyimpanan (warehousing) terhadap kinerja ekspor dan kinerja keuangan atau
bahan dan barang (Bakar, 2014 sebagaimana dikutip keuntungan perusahaan di Kawasan Berikat (Nurcahyo
dalam Melliana, 2019). Terakhir, dimensi diferensiasi & Purwana, 2021; Yuhani, 2015; Adiyanti, 2012; Khizazi,
adalah kemampuan menciptakan nilai bagi pelanggan 2020; Valentina, 2019). Penelitian-penelitian tersebut
melalui keunikan dan kekhasan layanan logistik kecuali Khizazi (2020) menyimpulkan bahwa KB
(Melliana, 2019). berdampak positif pada kinerja ekspor dan keuntungan
Fugate et al. (2010) mengukur kinerja logistik atau kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan Khizazi
berdasarkan tiga indikator yaitu efisiensi, efektivitas, (2020) menemukan bahwa terdapat KB yang mengalami
dan diferensiasi. Efisiensi adalah kemampuan kerugian meskipun telah mendapatkan insentif fiskal.
menyediakan produk/jasa yang diinginkan pada tingkat

Page | 141
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

Selain dampak dari fasilitas fiskal, dampak insentif customs clearance sehingga berpengaruh terhadap
non fiskal-moneter seperti pengurangan waktu customs kinerja logistik PKB Mandiri. Selanjutnya, mengacu pada
clearance (pengeluaran barang dari tempat penelitian terdahulu, kinerja logistik yang baik
penimbunan sementara di Pelabuhan atau Bandara) diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja
terhadap kinerja perusahaan juga telah diteliti. Praja operasional perusahaan. Kerangka berpikir tersebut
(2014) menyimpulkan bahwa insentif non fiskal- ditunjukkan pada Gambar 2.2.
moneter berupa peniadaan/penyederhanaan prosedur Dalam menganalisis manfaat KB Mandiri terhadap
impor ke Kawasan Berikat memberikan efek positif kinerja logistik, penelitian ini mengacu pada indikator
terhadap output dan volume ekspor pengusaha kinerja logistik yang digunakan oleh Zijm (2019) dan
Kawasan Berikat. Penelitian lain oleh Jie et al. (2010) Fugate et al. (2010) yaitu efisiensi, efektivitas, dan
menyimpulkan bahwa penurunan waktu customs diferensiasi. Sedangkan analisis manfaat KB Mandiri
clearance karena barang sudah disimpan di PLB akan terhadap kinerja operasional perusahaan mengacu
menurunkan jumlah inventory yang dikirimkan menjadi pada indikator profitabilitas yaitu ROI dan profit (Shang
partai-partai kecil (small batch) karena perusahaan & Marlow, 2007; Fugate et al., 2010).
cenderung menerapkan metode just-in-time. Menurut
Jie et al. (2010) menurunnya tingkat inventory akan Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
menurunkan biaya penyimpanan persediaan dan
berkontribusi dalam menurunkan biaya produksi.
Sebaliknya, waktu customs clearance dapat
meningkat apabila harus dilakukan pengawasan dan
kegiatan pemeriksaan oleh Pejabat Bea dan Cukai pada
pelaksanaan stuffing dalam proses ekspor. Proses
customs clearance dapat terhambat akibat constraint
berupa keterbatasan sumber daya manusia yaitu
Pejabat Bea dan Cukai yang berpengaruh pada tidak
maksimalnya tingkat pengendalian internal yang
dilakukan oleh kantor Bea dan Cukai tempat ekspor Sumber: Diolah Penulis
didaftarkan Johantri et al. (2020). Prosedur KB Mandiri
yang mengalihkan kewenangan pelayanan pemasukan
3. METODE PENELITIAN
dan pengeluaran barang ke PKB serta pengawasan dari
3.1. Jenis Penelitian
Bea Cukai ke PKB diharapkan selain meningkatkan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
kinerja PKB juga dapat mengatasi hambatan dari
melalui studi kasus karena penelitian ini bertujuan
internal Bea dan Cukai seperti constraint SDM yang
mengetahui manfaat dari KB Mandiri dalam
ditemui dalam penelitian Johantri et al. (2020).
meningkatkan kinerja logistik dan kinerja operasional
Belum terdapat penelitian terdahulu yang secara
perusahaan. Pendekatan studi kasus dipilih sesuai
spesifik menganalisis karakteristik fasilitas prosedural
dengan tujuan dari studi kasus yaitu untuk
dari Kawasan Berikat Mandiri dan manfaatnya terhadap
mendapatkan pemahaman mendalam mengenai suatu
kinerja perusahaan dalam sisi logistik maupun
topik atau fenomena yang diteliti Saunders et al. (2019).
operasional (kinerja keuangan). Adapun penelitian
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
mengenai kinerja logistik dan pengaruhnya terhadap
Ruang lingkup penelitian adalah pelaksanaan
kinerja perusahaan telah dilakukan oleh Siagian (2007),
pemberian fasilitas Kawasan Berikat Mandiri pada
Shang dan Marlow (2007), dan Fugate et al. (2010).
kegiatan pemasukan bahan baku pada Pengusaha
Siagian (2007) menyimpulkan bahwa integrasi logistik
Kawasan Berikat X di wilayah KPPBC TMP A Purwakarta.
dan penguasaan saluran pemasok dan distribusi
PKB X adalah perusahaan yang memiliki jumlah kegiatan
menunjukkan hubungan yang kuat dan positif dengan
impor terbanyak di antara pengusaha Kawasan Berikat
kinerja perusahaan manufaktur. Kesimpulan serupa
Mandiri di wilayah kerja KPPBC TMP A Purwakarta.
diperoleh Shang dan Marlow (2007) bahwa kinerja
Periode yang diteliti adalah tahun 2019 sebelum PKB X
logistik memiliki hubungan positif dan signifikan dengan
menjadi PKB Mandiri, dan tahun 2020 setelah PKB X
kinerja keuangan perusahaan manufaktur, dan Fugate
menjadi PKB Mandiri.
et al. (2010) bahwa kinerja logistik memiliki hubungan
3.3. Jenis, Sumber, dan Metode Pengambilan Data
positif dan signifikan dengan kinerja
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data
organisasi/perusahaan manufaktur.
primer yang diperoleh melalui wawancara dan data
Pengalihan kewenangan dalam pelayanan dan
sekunder berupa Laporan Keuangan Komparatif Audited
pengawasan pada skema KB Mandiri diharapkan dapat
PKB X tahun 2020, data impor dan ekspor PKB X tahun
menurunkan waktu yang diperlukan dalam proses

Page | 142
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

2019 (sebelum menjadi PKB Mandiri) dan tahun 2020 PKB X berlokasi di Karawang International
(setelah menjadi PKB Mandiri), dan data profil PKB X di Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang. Perusahaan
KPPBC TMP A Purwakarta. memproduksi LED devices & LED modules, opto-
Responden wawancara dipilih berdasarkan electronic devices, laser diode, dan volt regulator
keterlibatan dan pemahaman terhadap konsep dengan 70% bahan baku nya berasal dari impor. Bahan
kebijakan dan teknis pelayanan dan pengawasan KB baku yang diimpor diantaranya frame, chip, resin, cap,
Mandiri. Untuk mendapatkan pemahaman mengenai stem, gold wire. Importasi bahan baku tersebut
konsep KB Mandiri dan pertimbangan penetapan dan menggunakan fasilitas fiskal kepabeanan berupa
persetujuan KB Mandiri, wawancara dilakukan kepada penangguhan bea masuk dan pembebasan cukai serta
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai KPPBC pajak dalam rangka impor.
TMP A Purwakarta (Responden 1). Sedangkan untuk PKB X mendapat fasilitas kepabeanan sejak tahun
mendapatkan informasi mengenai teknis pelayanan dan 1995 melalui skema Entrepot Produksi Untuk Tujuan
pengawasan KB Mandiri, wawancara dilakukan kepada Ekspor (EPTE). Pada tahun 1997 fasilitas EPTE berubah
Pegawai selaku Petugas Hanggar Pelayanan nama menjadi Kawasan Berikat. Pada bulan September
Kepabeanan dan Cukai yang memberikan pelayanan di 2019, PKB X ditetapkan oleh Kepala KPPBC TMP A
KPPBC TMP A Purwakarta (Responden 2). PKB X Purwakarta untuk beralih menjadi Kawasan Berikat
menunjuk Manajer Ekspor Impor selaku liason officer Mandiri dengan mendapatkan fasilitas pelayanan
(LO) yang bertanggung jawab menangani pelayanan dan mandiri.
pengawasan KB Mandiri, maka wawancara kepada PKB PKB X menggunakan Sistem, Application and
X dilakukan kepada manajer selaku LO tersebut Processing (SAP) dalam kegiatan operasional
(Responden 3). perusahaan sejak tahun 2007. SAP digunakan untuk
3.4. Metode Analisis Data merekam alur inventory pada Gambar 4.1 yang meliputi
Data dari hasil wawancara berupa keterangan kegiatan mulai dari penerimaan pesanan, pembuatan
mengenai pelaksanaan pemberian fasilitas KB Mandiri purchasing order, penerimaan barang, pengeluaran
dari pandangan pihak KPPBC TMP A Purwakarta selaku barang, dan akunting. Masing-masing departemen
pemberi fasilitas dan pihak PKB X selaku penerima memiliki user SAP sesuai kebutuhannya. Gambar 4.1
fasilitas. Hasil wawancara dirumuskan dengan transkrip menunjukkan alur persediaan bahan baku sampai
wawancara kemudian dianalisis dengan membaca dengan pengeluaran hasil produksi beserta departemen
kembali keseluruhan transkrip, meringkas, dan yang bertanggung jawab.
dilanjutkan dengan pengkodean (coding) atau klasifikasi
sesuai dengan metode analisis tematik menurut Gambar 4.1. Alur Inventory pada PKB X
Saunders et al. (2019).
Setelah itu peneliti melakukan validasi hasil
wawancara kepada Responden 3 (LO PKB X). Validasi
dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang
dikumpulkan cukup memadai untuk selanjutnya dapat
dianalisis. Validasi dilakukan dengan melakukan
triangulasi hasil wawancara dengan data-data
keuangan, data impor ekspor PKB X, dan data profil PKB
X yang dimiliki KPPBC TMP C Purwakarta.

4. HASIL PENELITIAN Keterangan:


4.1. Gambaran Umum Pengusaha Kawasan Berikat PSM Dept.: Production Sales Management Department
(PKB) X CY: Container Yard (Proses pengeluaran barang)
PKB X adalah perusahaan manufaktur yang dimiliki PO: Purchase Order
oleh perusahaan asal Taiwan selaku perusahaan induk Sumber: PKB X (2021)
utama dan perusahaan asal Jepang selaku perusahaan
induk langsung dengan total kepemilikan modal 4.2. Proses Logistik Sebelum dan Sesudah Penetapan
perusahaan induk sebesar 99,16%. PKB X bergerak di PKB X sebagai PKB Mandiri
bidang industri komponen dan semikonduktor PKB X termasuk dalam 10 Pengusaha Kawasan
elektronik. Sebanyak 99,85% penjualan PKB X Berikat Mandiri pertama yang ditetapkan oleh Kepala
merupakan ekspor kepada pihak yang berelasi yaitu KPPBC TMP A Purwakarta. PKB X memberikan sambutan
perusahaan induk langsung dan entitas di bawah positif dengan adanya fasilitas Kawasan Berikat Mandiri
penguasaan yang sama. ini. Konsep yang diberikan oleh kawasan fasilitas ini
sejalan dengan prinsip kerja PKB X yang selalu bekerja

Page | 143
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

cepat dan memprioritaskan pelanggan. Manajemen PKB keseluruhan tugas LO PKB X dilaksanakan oleh Manajer
X memberikan apresiasi kepada DJBC yang selalu Ekspor Impor yang menjadi Responden 3 dalam
melakukan perubahan yang berdampak pada penelitian ini. Nama LO PKB X tertuang pada Surat
kelancaran arus barang bagi perusahaan sebagaimana Penetapan Kawasan Berikat Mandiri Pengusaha
diungkapkan dalam kutipan wawancara berikut: Kawasan Berikat X dalam Nomor S-
“…kami (PKB X) melihat suatu konsep 75XX/WBC.09/KPP.MP.03/2019 tentang Persetujuan
pengawasan dan pelayanan yang tidak sebagai Kawasan Berikat Mandiri PT X.
menghambat operasional pemasukan dan LO PKB X tidak merasa menemukan kendala dalam
pengeluaran barang… kami yakin semua pelaku pelaksanaan Kawasan Berikat Mandiri. Namun LO
usaha setuju bahwa kita harus memperlancar merasa beban pekerjaannya bertambah sebagaimana
arus barang. Konsep Kawasan Berikat Mandiri diungkapkan dalam kutipan wawancara berikut:
sudah sangat bagus karena memberikan “…saya capek hehe, saya mengerjakan
support kepada perusahaan…. Good Idea Bea pekerjaan Bea Cukai. Saya jadi harus mengecek
Cukai” (Responden 3, 2021). barang sebelum masuk ke warehouse, harus
nempelin segel sendiri. Pekerjaan LO semua
Sejak tahun 2007 perusahaan telah menerapkan dilimpahkan ke saya” (Responden 3, 2021).
Sistem, Application, and Processing (SAP) disetiap
kegiatan operasionalnya. Sehingga saat ada kebijakan Proses pemasukan bahan baku pada PKB X setelah
pengawasan IT Inventory di tahun 2012, PKB X langsung ditetapkan menjadi Kawasan Berikat Mandiri adalah
mampu melaksanakannya. Perusahaan selalu berusaha sebagai berikut:
patuh terhadap aturan Kepabeanan dan Cukai. Kondisi
1) Proses pemasukan bahan baku PKB X berawal dari
internal yang kondusif tersebut membuat persyaratan
diterimanya informasi dari induk perusahaan terkait
penetapan Kawasan Berikat Mandiri dirasa tidak
adanya pesanan. Informasi tersebut sudah termasuk
menyulitkan bagi perusahaan sebagaimana
dokumen pembelian bahan baku dan dokumen
diungkapkan dalam kutipan wawancara berikut: “Kami
pengirimannya seperti invoice, packing list, dan
merasa tidak sulit terkait persyaratan untuk menjadi
airway bill.
Kawasan Berikat Mandiri. Asistensi pun diberikan
2) Staf bagian ekspor-impor akan membuat dan
kepada kami sebelum beralih menjadi KBM” (Responden
mengajukan dokumen kepabeanan BC 2.3 melalui
3, 2021).
CEISA TPB ke KPPBC TMP A Purwakarta.
KPPBC TMP A Purwakarta memberikan sosialisasi
3) Pengurusan bahan baku impor pada tempat
dan asistensi sebelum memberikan fasilitas Kawasan
penimbunan barang di bandara (Kawasan Pabean)
Berikat Mandiri sebagaimana terungkap dari kutipan
dilakukan oleh freight forwarder. Setelah
wawancara berikut:
mendapatkan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang (SPPB) dari Kawasan Pabean, bahan baku
“Ketua Tim KBM KPPBC TMP A Purwakarta
akan sampai ke PKB X dengan estimasi perjalanan
gencar sekali dulu menjelaskan bagaimana
maksimal lima jam (Cengkareng-Karawang).
Kawasan Berikat Mandiri, kekurangan dan
4) Jika bahan baku sudah sampai di perusahaan, LO
kelebihannya, bagaimana IT Inventory
melakukan pengecekan sarana pengangkut,
seharusnya, bagaimana pelaksanaan menjadi
kesesuaian segel, dan stripping. Pengecekan
Kawasan Berikat Mandiri” (Responden 3, 2021).
kesesuaian bahan baku antara dokumen pabean
dengan fisik barang dilakukan oleh LO bersama pihak
Secara umum tata laksana kegiatan pemasukan
gudang/ warehouse.
bahan baku sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai
5) Setelah pengecekan kesesuaian dinyatakan sesuai,
Kawasan Berikat Mandiri sama seperti Kawasan Berikat.
LO melakukan input status gate-in TPB pada menu
Jenis dokumen pemasukan, tatalaksana pemeriksaan,
Gate Mandiri CEISA TPB dan bahan baku dapat
administrasi tanda pengaman, input sistem CEISA
disimpan di gudang/ warehouse.
Kawasan Berikat Mandiri sama seperti Kawasan Berikat.
Gambar 4.2 menampilkan perbedaan kewenangan
Letak perbedaannya adalah adanya Liaison Officer (LO)
sebelum dan sesudah menjadi Kawasan Berikat Mandiri.
sebagai penanggung jawab kegiatan yang berhubungan
Sebelum KB Mandiri staf ekspor-impor PKB X membuat
dengan kewenangan Bea Cukai pada pengusaha
dokumen kepabeanan terkait pemasukan melalui
Kawasan Berikat. LO dapat dikatakan sebagai
modul CEISA, menyampaikan dokumen melalui CEISA
penanggung jawab yang menggantikan tugas dan fungsi
dan menunggu Pejabat Bea dan Cukai selaku Petugas
Pejabat Bea dan Cukai selaku Petugas Hanggar.
Hanggar untuk melakukan pemeriksaan pemasukan
Manajemen PKB X menunjuk tiga orang pegawai
pada saat barang sampai ke perusahaan. Sejak menjadi
perusahaan sebagai LO, tetapi dalam praktiknya

Page | 144
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

Kawasan Berikat Mandiri kegiatan pemasukan mulai “… apabila ada kasus mendapatkan jalur
dari awal pemeriksaan sarana pengangkut, pelepasan merah berarti petugas hanggar harus melakukan
segel, pengawasan stripping, pengecekan dokumen dan pemeriksaan fisik … apabila tidak sesuai wajib
fisik barang sampai input gate-in di CEISA TPB dilakukan diberitahukan ke unit pengawasan di kantor bea
oleh liaison officer. Begitupun dengan kegiatan cukai.“ (Responden 1, 2021)
pengeluaran mulai dari stuffing barang produksi,
penempelan segel, input gate-out di CEISA dilakukan “ … dokumen yang terkena random jalur merah
oleh liaison officer. itu pemeriksa hanggar harus tetap meriksa
seusai prosedur jalur merah. Tapi jarang KBM
Gambar 4.2. Perbedaan Kegiatan Pemasukan kena random” (Responden 2, 2021).
Bahan Baku pada Kawasan Berikat dan Kawasan
Berikat Mandiri Menurut Responden 1 (2021) strategi KPPBC TMP
A Purwakarta untuk tetap melaksanakan pengawasan
KB Mandiri adalah sebagai berikut:
- Liason officer PKB Mandiri harus selalu aktif
berkoordinasi dengan person in charge (umumnya
Kepala Seksi) di Kantor Pabean;
- Melaksanakan monitoring umum terhadap PKB
Mandiri oleh unit pengawasan dan pelayanan setiap
tiga bulan sekali;
- Melaksanakan pemeriksaan sederhana pada PKB
Mandiri berdasarkan manajemen risiko
- Unit pengawasan dapat melakukan penindakan
sesuai dengan analisis data dan fakta yang objektif.
Status KB Mandiri dapat dicabut dalam hal PKB Mandiri
Sumber: Diolah Penulis dari PMK Nomor terbukti melakukan pelanggaran dengan sengaja,
131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat dan terindikasi melarikan hak-hak keuangan negara, dan
Hasil Wawancara (2021) menurut pertimbangan Kepala Kantor Pabean tidak
layak untuk diberikan izin KB Mandiri.
Menurut Responden 1 (2021) secara umum PKB 4.3. Analisis Manfaat KB Mandiri dalam
merasa fasilitas KB Mandiri sangat menguntungkan, Meningkatkan Kinerja Logistik dan Kinerja
meskipun terdapat perusahaan yang merasa lebih Operasional PKB X
nyaman apabila pelayanan dan pengawasan tetap 4.3.1. Manfaat KB Mandiri dalam Meningkatkan
dilaksanakan oleh DJBC karena terdapat isu kurangnya Kinerja Logistik
kepercayaan terhadap pegawai perusahaan. Selain itu, Dalam menganalisis kinerja logistik, Penulis
pegawai yang ditunjuk sebagai LO ada yang merasa menggunakan indikator yang digunakan oleh Fugate et
beban kerja menjadi lebih banyak (Responden 1, 2021). al. (2010) yaitu efisiensi, efektivitas, dan diferensiasi.
Meskipun KB Mandiri telah menerapkan pola Berikut adalah hasil analisis untuk kinerja logistik PKB X
pelayanan trust and verified sesuai arahan Menteri setelah ditetapkan sebagai KB Mandiri.
Keuangan, namun menurut Kepala KPPBC TMP A 1) Efisiensi
Purwakarta hal tersebut tidak menghilangkan unsur- PKB X adalah perusahaan manufaktur yang
unsur pengawasan. Hal ini karena pemilihan PKB untuk membutuhkan bahan baku untuk melaksanakan
mendapatkan fasilitas pelayanan mandiri sangat selektif produksi outputnya. Proses produksi menggunakan
di mana PKB harus diyakini terpercaya dulu (trusted) sistem by order sehingga apabila PKB X menerima order
dan baru verifikasi dilaksanakan setelahnya (verified) harus dapat segera memulai proses produksi yang
(Responden 1, 2021). memerlukan bahan baku (Responden 3, 2021).
Selain itu, pemeriksaan oleh Petugas Hanggar PKB X menerapkan sistem persediaan Just in Time
tetap dilakukan apabila PKB Mandiri mendapat jalur yang menghindari terjadinya kelebihan
merah berdasarkan penetapan random check. Random kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction),
check jalur merah bagi PKB Mandiri maksimal sebesar persediaan yang berlebihan (excess inventory) dan juga
1% (Direktorat Fasilitas DJBC, 2019b) sehingga pemborosan biaya dalam waktu menunggu (waiting
intensitasnya terbilang sangat rendah. Hal ini sesuai time). Seluruh kegiatan impor dan ekspor perusahaan
dengan hasil wawancara terkait konsep pengawasan dilakukan melalui sarana pengangkut udara (pesawat)
atas KBM dan teknis pengawasan atas KBM melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. PKB X
sebagaimana dalam kutipan wawancara berikut: kerap mengajukan fasilitas rush handling kepada KPU BC

Page | 145
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

Tipe C Soekarno-Hatta untuk mempercepat customs masih lebih besar dibandingkan dengan penurunan
clearance dan menghindari biaya penimbunan yang COGS sebesar -8,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
tinggi sebagaimana diungkapkan pada kutipan meskipun penjualan dan COGS menurun (karena
wawancara berikut: “…sering juga kami minta permintaan global market menurun), tetapi cost of
permohonan rush handling ke (Kantor Bea dan Cukai) inventories dapat turun lebih besar, yang
Soekarno Hatta, supaya barang cepat keluar dan mencerminkan manfaat dari KB Mandiri terhadap
mengurangi biaya timbun...” (Responden 3, 2021). penurunan biaya logistik. Kesimpulan ini mengonfirmasi
Selain mekanisme rush handling yang dapat pendapat Bakar (2014) dalam Melliana (2019) bahwa
mempercepat waktu customs clearance (proses efisiensi biaya menurunkan biaya logistik.
pengeluaran barang) di bandara/pelabuhan, 2) Efektivitas
Responden 3 (2021) menyatakan bahwa KB Mandiri Efektivitas logistik tercermin dari penerapan lean
juga telah signifikan mempercepat waktu pemasukan logistic yaitu mampu membatasi kegiatan hanya pada
dan pengeluaran barang di lokasi gudang PKB X. Hal kegiatan yang memiliki nilai tambah (added value) dan
tersebut karena pembongkaran barang dari kontainer meminimalisir atau menghilangkan kegiatan yang tidak
bersegel (karena bea masuk masih ditangguhkan) di memiliki nilai tambah (non-added value) terhadap
lokasi Gudang PKB X maupun pemuatan dan penyegelan barang/jasa (Zijm et al., 2019). Gambar 4.2
saat akan diekspor dapat dilakukan secara mandiri oleh menunjukkan bahwa implementasi KB Mandiri dapat
PKB X, seperti kutipan wawancara berikut: menghilangkan non-added value activity, yaitu waktu
“… kami bersyukur mendapat kepercayaan menunggu hadirnya Petugas Hanggar untuk
dari Bea Cukai, kegiatan pemasukan dan memberikan pelayanan pembongkaran atau pemuatan,
pengeluaran dilakukan oleh perusahaan. Setelah rata-rata sampai dengan 60 menit per kegiatan
selesai input di sistem langsung bisa produksi. impor/ekspor. Hal ini telah sejalan dengan konsep lean
Bahkan jika sudah selesai produksi keesokan logistic bahwa waktu menunggu merupakan non-added
harinya bisa langsung keluar… biaya produksi value activity yang harus dihilangkan untuk mencapai
pasti tertekan karena percepatan waktu arus efektivitas logistik. Responden 3 menyatakan bahwa:
bahan” (Responden 3, 2021). “…yang paling terasa adalah lancarnya
operasional pemasukan dan pengeluaran
Percepatan waktu pemasukan dan pengeluaran barang barang. Percepatan waktunya berbeda sangat
ke dan dari gudang PKB X mengurangi biaya yang timbul signifikan dibandingkan saat menjadi Kawasan
dari waktu menunggu. Biaya ini umumnya berupa biaya Berikat biasa…kondisi menunggu itu (menunggu
pengangkutan (freight) dari bandara ke PKB X dan biaya petugas hanggar untuk pemeriksaan pabean)
tenaga kerja yang melakukan pembongkaran dan sekarang bisa terpangkas karena adanya
pemuatan, yang dibebankan kepada cost dari bahan Kawasan Berikat Mandiri” (Responden 3, 2021).
baku.
Indikator biaya logistik digunakan untuk melihat “…percepatan waktunya berbeda sangat
seberapa besar penurunan biaya dalam pelayanan signifikan dibandingkan saat menjadi Kawasan
logistik. Berdasarkan data Laporan Keuangan PKB X Berikat biasa. Biasanya perlu menunggu jika
pada tahun 2020 (setelah menjadi KB Mandiri) yang petugas berada di KB lain tapi sekarang
disajikan pada Tabel 4.1, terlihat penurunan biaya menghubungi petugas hanggar saja tidak perlu
inventory (cost of inventories) sebesar -9,34%. jadi saya bisa langsung stripping atau stuffing...”
(Responden 3, 2021).
Tabel 4.1. Kenaikan/Penurunan Cost of Inventories
Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara
dengan Responden 2 yaitu Pejabat Bea dan Cukai selaku
Petugas Hanggar yang menyatakan bahwa “KB Mandiri
(mem)pengaruh(i) (terhadap pekerjaan Hanggar)
karena pemeriksaan jadi sangat jarang sekali, beban
sedikit berkurang” (Responden 2, 2021).
Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan Audited PKB X Tahun
2020 Non-added value activity berupa aktivitas
menunggu belum dapat dihilangkan pada saat PKB X
Penurunan tersebut kemungkinan besar disebabkan belum menjadi PKB Mandiri. Contohnya adalah saat
oleh penurunan penjualan sebesar -13,04% akibat importasi melalui Bandara Soekarno Hatta di mana
penurunan global market karena pandemi COVID-19 di cargo tiba pada pukul 16.30 WIB kemudian dilanjutkan
awal tahun 2020, tetapi penurunan cost of inventories dengan proses customs clearance dan pengeluaran
barang dari bandara. Barang impor tiba di gudang PKB X

Page | 146
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

pada pukul 22.00 WIB, namun barang tidak dapat Penjadwalan yang baik bertujuan untuk meningkatkan
langsung dibongkar karena pelepasan segel harus kemampuan memenuhi pesanan pelanggan,
dilaksanakan oleh Petugas Hanggar, yang baru menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam
melaksanakan pelepasan segel keesokan hari pada proses (Pristianingrum, 2017). Optimalnya jadwal
pukul 08.00 WIB. PKB X memiliki 3 shift kerja sepanjang produksi dan lebih cepatnya pengiriman hasil produksi
hari yang memungkinkan bahan baku impor tersebut telah memenuhi tujuan logistik yaitu menghadirkan
langsung diproses dalam proses produksi, apabila barang at the right time.
pembongkaran dapat segera dilaksanakan. Waktu 3) Diferensiasi
menunggu mengakibatkan proses produksi tidak dapat PKB X merupakan anak perusahaan dari
segera dilaksanakan. perusahaan induk utama di Taiwan dan perusahaan
Efektivitas logistik adalah sejauh mana tujuan induk langsung di Jepang. Mayoritas produksi dilakukan
logistik tercapai (Fugate et al., 2010). Salah satu tujuan berdasarkan job order (Responden 3, 2021) dari
logistik adalah menghadirkan barang at the right time perusahaan yang memiliki hubungan istimewa (related
(Zijm et al., 2019). Selain merupakan non-added value parties) yaitu perusahaan induk dan entitas dalam
activity, kondisi menunggu (waiting) kedatangan penguasaan yang sama. Data ekspor PKB X
Petugas Hanggar juga mengakibatkan ketidakpastian menunjukkan bahwa mayoritas ekspor ditujukan
pada siklus produksi. kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki
Menurut Responden 3 (2021) hal tersebut teratasi hubungan istimewa tersebut.
dengan KB Mandiri yang telah mempercepat proses Aspek diferensiasi untuk menilai kinerja logistik
distribusi barang jadi ke buyer dan meningkatkan tidak dapat dianalisis oleh Penulis karena PKB X
kepuasan pelanggan. Dengan KB Mandiri PKB X tidak berproduksi berdasarkan job order dari buyer dan
bergantung lagi kepada Petugas Hanggar untuk proses mayoritas ekspor ditujukan kepada buyer yang memiliki
pengeluaran barang. Produksi dapat segera berlangsung hubungan istimewa. Hubungan istimewa menyebabkan
sehingga mengoptimalkan jadwal produksi dan PKB X tidak perlu melakukan diferensiasi atau memiliki
mempercepat pengiriman hasil produksi. Jadwal keunggulan dibandingkan kompetitor untuk
produksi dapat berjalan sesuai rencana atau bisa lebih mendapatkan pesanan penjualan, karena perusahaan
cepat karena ketersediaan bahan baku terjaga. induk memang menjadikan PKB X sebagai pabrik
“… (setelah menjadi KB Mandiri) orang produksinya.
warehouse atau produksi juga tidak sering lagi Meskipun demikian, dalam Catatan atas Laporan
menanyakan mana barang nya sudah sampai Keuangan Audited Tahun 2020 PKB X diketahui bahwa
atau belum. Setelah selesai input di sistem PKB X berupaya meningkatkan teknik produksi dengan
langsung bisa proses produksi. Bahkan jika sudah membuat perjanjian kolaborasi teknis dengan
bisa selesai produksi keesokan harinya bisa perusahaan induk langsung yang berlokasi di Jepang
langsung keluar” (Responden 3, 2021). agar PKB X mendapat lisensi untuk memproduksi
produk tertentu.
Selain itu, penetapan KB Mandiri meningkatkan 4.3.2. Manfaat KB Mandiri dalam Meningkatkan
fleksibilitas perusahaan untuk memaksimalkan jadwal Kinerja Operasional Perusahaan
shift yang ada karena ketersediaan bahan baku yang Mayoritas penelitian mengenai Kawasan Berikat
terjaga. PKB X memiliki sistem shift pada jam kerja menyimpulkan bahwa KB berdampak positif terhadap
karyawan. Hari kerja karyawan adalah hari Senin-Jumat, aktivitas ekspor. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai
pekerjaan diluar hari kerja dihitung lembur. Sistem shift ekspor rata-rata PKB X pada tahun 2020 (setelah
dibagi menjadi shift 1, shift 2, dan shift 3. Dengan KB menjadi KB Mandiri) mengalami penurunan sebesar
Mandiri, apabila bahan baku sampai ke perusahaan di 22,18% dibandingkan tahun 2019 (sebelum KB Mandiri).
luar jam kerja, maka PKB X tidak perlu lagi membuat Menurut Responden 3 (2021) penurunan output
permohonan kerja lembur bagi Petugas Hanggar ke produksi dan ekspor diakibatkan oleh pandemi COVID-
KPPBC TMP A Purwakarta. Liaison officer dapat langsung 19 dan penurunan permintaan global market.
melakukan layanan mandiri pemasukan bahan baku di Namun data ekspor month-on-month bulan
luar jam kerja tanpa harus menunggu Petugas Hanggar, Januari 2019 dan 2020 menunjukkan bahwa sebelum
sehingga bahan baku dapat segera dimasukkan ke WHO menetapkan pandemi COVID-19 secara global
gudang maupun ruang produksi.
“…sekarang juga tidak perlu mengajukan
permohonan lembur untuk petugas hangar
karena LO bisa langsung stripping barang.
Pokoknya jadi lebih cepatnya terasa” (Responden
3, 2021).

Page | 147
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

pada tanggal 11 Maret 20201 kinerja ekspor PKB X tahun 2019 menjadi 95% pada tahun 2020. Berdasarkan
setelah menjadi KB Mandiri mengalami peningkatan analisis atas Laporan Keuangan Audited Tahun 2020 PKB
sebesar 2,25%. Meskipun objek penelitian ini berbeda X diketahui bahwa peningkatan COGS ratio disebabkan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti oleh meningkatnya biaya tetap (fixed cost) berupa biaya
tentang KB (non mandiri), temuan ini sejalan dengan sewa (rental) pabrik sebesar 42%. PKB X tidak dapat
Adiyanti (2012), Khizazi (2020), Yuhani (2015), dan mengurangi biaya ini meskipun produksi dan penjualan
Valentina (2019) bahwa pemberian fasilitas kepabeanan menurun.
(fiskal dan prosedural) mendorong peningkatan ekspor. Menurunnya penjualan dan meningkatnya COGS
ratio berdampak pada kinerja operasional PKB X. Profit
Tabel 4.2 Ekspor PKB X Tahun 2019 dan 2020 margin turun sebesar -107% pada tahun 2020. ROE PKB
X juga mengalami penurunan kurang lebih sebesar
penurunan profit margin.
Menurut Badan Pusat Statistik (2020) dan data
Analisis Perkembangan Industri Non Migas Kementerian
Perindustrian (2020), pada tahun 2020 industri
pengolahan (manufaktur) secara keseluruhan
Sumber: Diolah dari Data PEB KPPBC TMP A
mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -2,93%.
Purwakarta
Secara khusus industri manufaktur barang logam,
komputer, barang elektronik dan peralatan listrik yang
Kinerja operasional dianalisis berdasarkan
merupakan sektor industri PKB X mengalami kontraksi
indikator profitabilitas yaitu ROI dan profit (Shang &
pertumbuhan sebesar -5,65% (BPS, 2020). Pada Tabel
Marlow; Fugate et al., 2010). Data indikator
4.1 terlihat PKB X juga mengalami penurunan
profitabilitas pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa profit
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 pendapatan penjualan sebesar -13%, lebih tinggi
margin ( ) dan return on equity/ROE dibandingkan kontraksi pertumbuhan sektor industri
𝑛𝑒𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑡𝑎𝑥
( ) mengalami penurunan pada sejenis.
𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Data tersebut sesuai dengan hasil wawancara
tahun 2020 sebesar -107,5% dan -106,4% secara
dengan LO PKB X yang menyatakan bahwa kinerja
berurutan. Penurunan profit margin yang cukup besar
operasional mengalami penurunan, yang kemungkinan
disebabkan karena pada tahun 2020 PKB X mengalami
besar dipengaruhi oleh pandemi COVID-19,
kerugian (sebelum pajak) sebesar US $135,614 setelah
sebagaimana pernyataan berikut “(ketika ditanya
sebelumnya pada tahun 2019 memperoleh keuntungan
apakah ada peningkatan profit setelah menjadi kbm?)
(sebelum pajak) sebesar US $2.078.605.
…kalo profit sepertinya malah menurun ya karena
pandemi…” (Responden 3, 2021). Namun secara umum
Tabel 4.3 Indikator Profitabilitas PKB X
PKB X merasa diuntungkan dengan adanya fasilitas
Tahun 2019 dan 2020
Kawasan Berikat Mandiri terlihat dari kutipan
wawancara berikut:
“(ketika ditanya apakah KBM menguntungkan
perusahaan?) Iya jelas sangat menguntungkan
selagi perusahaan itu menyambutnya. Ibarat ini
loh ada makanan enak yang kalo dimakan bisa
menjadi gizi …” (Responden 3, 2021).
Ket: *ROA N/A karena tidak terdapat data asset tahun
2018. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan Audited PKB X Manfaat KB Mandiri dalam meningkatkan kinerja
Tahun 2020 logistik dinilai melalui dua indikator yaitu efisiensi dan
efektivitas. Penelitian ini tidak dapat menilai indikator
Pada tahun 2020 PKB X mengalami penurunan diferensiasi, karena PKB X merupakan anak perusahaan
produksi dan penjualan akibat penurunan permintaan yang melakukan produksi dan penjualan untuk
global market karena pandemi COVID-19 (Responden 3, kebutuhan perusahaan induk dan entitas dalam
2021). Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya penguasaan yang sama. Hal ini menyebabkan PKB X
COGS ratio terhadap sales sebesar 4,65% dari 91% pada seakan-akan tidak memiliki kompetitor dan tidak

1
Dinas Kesehatan Gorontalo (2020) diakses melalui
https://dinkes.gorontaloprov.go.id/who-tetapkan-covid-
19-sebagai-pandemi/

Page | 148
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

menerapkan diferensiasi atau menciptakan keunggulan COVID-19. Oleh karena itu, karena penelitian ini
produknya dibandingkan kompetitor. merupakan penelitian kualitatif yang tidak dapat secara
Pada PKB X, skema KB Mandiri bermanfaat bagi akurat mengidentifikasi dan menghilangkan dampak
kinerja logistik, terbukti dari persepsi LO PKB X selaku pandemi COVID-19 dalam data dan informasi yang
Responden 3 yang merasakan percepatan waktu dievaluasi, maka penelitian ini tidak dapat
pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari gudang menyimpulkan apakah KB Mandiri bermanfaat dalam
PKB X. Selain itu, Responden 3 berpendapat bahwa meningkatkan kinerja operasional PKB X.
biaya produksi akan menurun karena percepatan arus
bahan. Hal ini sesuai dengan data nilai cost of 6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
inventories PKB X yang mengalami penurunan lebih Implikasi
tinggi dibandingkan dengan penurunan COGS pada Hasil penelitian ini menunjukkan KB Mandiri
tahun 2020. Cost of inventories turun sebesar -9,34% memiliki manfaat dalam meningkatkan kinerja logistik
sedangkan COGS turun lebih rendah, yaitu sebesar - PKB X. Hal ini dapat menjadi masukan bagi PKB lain
8,9%. Hal ini menunjukkan bahwa skema KB Mandiri untuk beralih menjadi KB Mandiri. Kinerja logistik yang
meningkatkan efisiensi dalam kinerja logistik PKB X. baik dapat menunjang tercapainya kinerja operasional
Efektivitas KB Mandiri tercermin dari pengurangan yang optimal.
kegiatan yang tidak menambah nilai bagi produk akhir Keterbatasan
(non-added value activities) yaitu waktu menunggu. Mayoritas penelitian terdahulu adalah penelitian
Skema KB Mandiri dapat menghilangkan waktu kuantitatif dan memiliki objek penelitian Kawasan
menunggu sekitar 60 menit untuk setiap kegiatan Berikat (non mandiri). Perbedaan metode penelitian
pembongkaran dan pemuatan yang sebelumnya dan objek penelitian menyebabkan hasil penelitian ini
merupakan kewenangan dari Petugas Hanggar. Selain tidak dapat dibandingkan langsung secara setara
itu, hilangnya waktu menunggu memberikan kepastian (comparable) dengan penelitian terdahulu. Selain itu,
pada proses produksi sehingga tujuan logistik penelitian lebih lanjut mengenai KB Mandiri dan
menghadirkan barang at the right time dapat tercapai. manfaatnya terhadap kinerja logistik dan kinerja
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa KB operasional perusahaan dapat dilakukan secara
Mandiri memiliki manfaat meningkatkan efektivitas kuantitatif agar dapat mengakomodir faktor-faktor
dalam kinerja logistik PKB X. penyebab anomali data seperti pandemi COVID-19.
Evaluasi terhadap manfaat KB Mandiri bagi kinerja
operasional perusahaan memperoleh hasil yang
berbeda antara pernyataan LO PKB X selaku Responden DAFTAR PUSTAKA
3 dengan data sekunder. Menurut Responden 3 (2021) Adiyanti, H. D. (2012). Analisis Fasilitas Perpajakan pada
skema KB Mandiri dipercaya menguntungkan bagi Kawasan Berikat terhadap Peningkatan Ekspor
perusahaan, meskipun terjadi penurunan profit akibat Tahun 2009 - 2011 Se-Karesidenan Surakarta.
pandemi COVID-19 yang menekan permintaan global Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
market. Keyakinan bahwa KB Mandiri menguntungkan Ardiansyah, Saleh, H. H., & Hadi, S. (2015). Pengaruh
perusahaan sejalan dengan hasil analisis terhadap data Kinerja Logistik Terhadap Kinerja Operasional
ekspor sebelum terjadinya pandemi COVID-19. Data pada UKM Rotan di Kota Palu. Jurnal Ilmu
ekspor month-on-month bulan Januari tahun 2019 dan Manajemen Universitas Tadulako, 1(2), 181–
tahun 2020 (sebelum terjadinya pandemi COVID-19) 194.
menunjukkan kenaikan nilai ekspor PKB X sebesar Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S., & Hogan, C. E.
2,25%. Namun secara rata-rata, nilai ekspor PKB X pada (2017). Auditing and Assurance Services An
tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 22,18% dari Integrate Approach (16th ed.). Pearson
tahun 2019. Education, Inc.
Indikator profitabilitas menunjukkan hal serupa. Bappenas. (2020). Rencana Pembangunan Jangka
Profit margin dan ROI PKB X mengalami penurunan Menengah Nasional 2020 - 2024.
sekitar -107% pada tahun 2020. Pendapatan penjualan https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-
PKB X turun sebesar -13%, angka ini lebih tinggi dari informasi-utama/publikasi/rencana-
penurunan pertumbuhan sektor industri sejenis sebesar pembangunan-dan-rencana-kerja-
-5,65%. pemerintah/
Secara umum, indikator profitabilitas Bozarth, C. C., & Handfield, R. B. (2019). Introduction to
menunjukkan bahwa KB Mandiri tidak memiliki manfaat Operations and Supply Chain Management
dalam meningkatkan kinerja operasional PKB X. Namun (5th ed.). New York: Pearson.
kondisi keuangan PKB X pada tahun 2020 dipengaruhi BPS. (2020). Laju Pertumbuhan PDB Industri Manufaktur
oleh penurunan permintaan global akibat pandemi 2018 - 2020.

Page | 149
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

https://www.bps.go.id/indikator/9/1216/1/laj Heydon, K. (2020). The Political Economy of


u%02pertumbuhan-pdb-industri- International Trade. Cambridge & Medford:
manufaktur.html Polity.
Direktorat Fasilitas DJBC. (2019a). Bahan Sosialisasi Ivanov, D., Tsipoulanidis, A., & Schonberger, J. (2019).
Fasilitas Kawasan Berikat Mandiri. Direktorat Global Supply Chain and Operations
Jenderal Bea dan Cukai Jakarta. Management. Springer Nature.
Direktorat Fasilitas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jie, H., Li, E., & Piao, H. (2010). Study on performance
(2019b). Nota Dinas Nomor ND- assess of bonded logistiks based on supply
513/BC.03/2019 tentang Penetapan Kawasan chain. International Conference on Logistics
Berikat Mandiri. Sistems and Intelligent Management, ICLSIM
Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan 2010, 3, 1300–1304.
Internasional. (3 Juli 2018). Perjanjian Fasilitasi https://doi.org/10.1109/ICLSIM.2010.5461174
Perdagangan (Trade Facilitation Agreement). Johantri, B., Salurante, G. T., & Adhitama, S. (2020).
Ditjen PPI-Kementerian Perdagangan. Tinjauan Pengawasan Stuffing pada KPPBC
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (23 Juni 2011). XXX. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 4(1), 1–
Pengertian Fasilitas Kepabeanan. Official 19.
Website Bea dan Cukai. Kayakutlu, G., & Buyukozkan, G. (2011). Assessing
https://www.beacukai.go.id/faq/pengertian- performance factors for a 3PL in a value chain.
fasilitas-kepabeanan.html. International Journal of Production Economics,
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (2018). Peraturan 131(2), 441–452.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER- https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2010.12.019
19/BC/2018 tentang Tata Laksana Kawasan Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat. (2020). Data Jumlah
Berikat. Kawasan Berikat di Jawa Barat.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (2019). Peraturan Kementerian Keuangan. (2018). Peraturan Menteri
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER- Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018 tentang
02/BC/2019 tentang Tata Laksana Monitoring Kawasan Berikat.
dan Evaluasi terhadap Penerima Fasilitas Kementerian Perdagangan. (4 Maret 2020). Siaran Pers:
Tempat Penimbunan Berikat dan Penerima Dominasi Nilai Ekspor Nasional, Industri
Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor. Manufaktur Jadi Sektor Andalan. Kementerian
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (01 Desember 2020). Perdagangan Republik Indonesia.
National Logistic Ecosystem Untuk Layanan https://kemenperin.go.id/artikel/21592/Domi
Logistik Indonesia yang Lebih Andal dan Tepat nasi-Nilai-Ekspor-Nasional,-Industri-
Waktu. Manufaktur-Jadi-Sektor-Andalan.
https://nle.kemenkeu.go.id/portal/#/news/7 Kementerian Perindustrian (2020). Kinerja Industri :
Firdausy, C. M. (2020). Prolog: Pentingnya Memajukan Analisis Perkembangan Sektor Industri.
Logistik yang Berdaya Saing. In C. M. Firdausy Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
(Ed.), Memajukan Logistik Indonesia yang https://kemenperin.go.id/kinerja-industri
Berdaya Saing (pp. 1–11). Yayasan Pustaka Khizazi, A. (2020). Analisis Pengaruh Pemanfaatan
Obor Indonesia. Fasilitas Kawasan Berikat terhadap
Fugate, B. S., Mentzer, J. T., & Stank, T. P. (2010). Produktivitas Perusahaan Manufaktur. Skripsi.
Logistics Performance: Efficiency, Politeknik Keuangan Negara STAN.
Effectiveness, and Differentiation. Journal of Krugman, P. R., Obstfeld, M., & Melitz, M. J. (2018).
Business Logistiks, 31(1), 43–62. International Trade Theory and Policy (11th
https://doi.org/10.1002/j.2158- Edition). London: Pearson Education.
1592.2010.tb00127.x Mauleny, A. T. (2020). Penguatan Ekosistem Logistik
Hassan, M. M. D. (2010). A framework for selection of untuk Daya Saing Indonesia. In C. M. Firdausy
material handling equipment in manufacturing (Ed.), Memajukan Logistik Indonesia yang
and logistiks facilities. Journal of Berdaya Saing (pp. 13–46). Yayasan Pustaka
Manufacturing Technology Management, Obor Indonesia.
21(2), 246–268. Melliana. (2019). Model Pengukuran Kinerja Logistik
https://doi.org/10.1108/17410381011014396 Ditinjau dari Kompetensi SDM, Infrastruktur,
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2020). Operations dan Regulasi. Disertasi. Universitas Sumatera
Management: Sustainability and Supply Chain Utara.
Management (12th edition). UK: Pearson Mulyadi, D. (2011). Pengembangan Sistem Logistik yang
Education Limited. Efisien dan Efektif dengan Pendekatan Supply

Page | 150
EVALUASI MANFAAT KAWASAN BERIKAT MANDIRI DALAM Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.1, (2021), Hal.136-151
MENINGKATKAN KINERJA LOGISTIK DAN KINERJA OPERASIONAL
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT (PKB) X DI PURWAKARTA
Adhiana Denandra Barlianto, Indri Riesfandiari

Chain Management. Jurnal Riset Industri, V ERIA Discussion Paper Series, 16(1).
no.3, 275–282. Yuhani, O. (2015). Analisis Perbandingan Perlakuan Bea
Nurcahyo, M. A., & Purwana, A. S. (2021). Pengaruh dan Cukai di Kawasan Berikat dengan di Non
Karakteristik Perusahaan Kawasan Berikat Kawasan Berikat (Vol. 151). Skripsi. Universitas
Terhadap Keuntungan Perusahaan (Studi Kasus Sumatera Utara.
Pada KPPBC XYZ). Journal Perspektif Bea Dan Zijm, H., Klumpp, M., Heragu, S., & Regattieri, A. (2019).
Cukai, 5(1), 39–62. Operations, Logistiks and Supply Chain
PKB X. (2021). Pemaparan IT Inventory PKB X. Management: Definitions and Objectives. In H.
PKB X. (2020). Laporan Keuangan Audited PKB X. Zijm, M. Klumpp, A. Regattieri, & S. Heragu
Praja, C. M. (2014). Pengaruh Pemberian Insentif Fiskal (Eds.), Operations, Logistiks and Supply Chain
serta Insentif Non Fiskal Moneter melalui Management (pp. 27–44). Springer
Skema Kawasan Berikat terhadap Kinerja International Publishing.
Ekspor. Thesis. Universitas Indonesia.
Pristianingrum, N. (2017). Peningkatan Efisiensi Dan
Produktivitas Perusahaan Manufaktur Dengan
Sistem Just In Time. ASSETS - Jurnal Ilmiah Ilmu
Akuntansi Keuangan Dan Pajak, 1(1), 41–53.
Putri, F. A. L. (2015). The Influence of Bonded Zone
Facility Policy Towards Export Acitivities on
Electronic Producer Companies in MM2100
Industrial Estate West Cikarang. Skripsi.
President University.
Salvatore, D. (2013). International Economics. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Saunders, M. K., Lewis, P., & Thornhill, A. (2019).
Research Method for Business Student (8th
ed.). New York: Pearson.
Setiawan, B., & Sangian, R. (2016). Pusat Logistik Berikat
vs Kawasan Berikat.
https://supplychainindonesia.com/pusat-
logistik-berikat-vs-logistik-berikat/
Shang, K.-C., & Marlow, P. B. (2007). The effects of
logistiks competency on performance. Journal
of International Logistiks and Trade, 5(2), 45–
66. https://doi.org/10.24006/jilt.2007.5.2.45
Siagian, Y. (2007). Analisis Pengaruh Pelaksanaan Supply
Chain dan Logistik terhadap Kinerja
Perusahaan Manufaktur. Media Riset Bisnis
Dan Manajemen, 7(No. 2), 215–233.
Subramanyan, K. R. (2009). Financial Statement Analysis
(11th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Suharyani, & Mahi, B. R. (2018). Aglomerasi dan
perbedaan produktivitas perusahaan di dalam
dan di luar kawasan berikat. Jurnal Ilmu
Ekonomi Dan Pembangunan, 18(2), 111–128.
Surono. (2015). Fasilitas Kepabeanan A to Z Seri 2.
Jakarta: Pro Insani Cendekia.
Valentina, D. (2019). Analisis Pengawasan serta
Pengaruh Kawasan Berikat terhadap Arus Kas,
Beban Pajak dan Aktivitas Ekspor PT XYZ. Jurnal
Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(No.
3), 68–74.
Wicaksono, T Yudo; Mangunsong Carlos; Anas, T.
(2019). Failure of an Export Promotion Policy ?
Evidence from Bonded Zones in Indonesia.

Page | 151
Page | 152

Anda mungkin juga menyukai