Anda di halaman 1dari 86

ARAHAN MENTERI KOORDINATOR

BIDANG KEMARITIMAN DAN


INVESTASI
Lebih dari dua tahun, pandemi Covid 19 masih menjadi tantangan dalam
pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan kemaritiman dan investasi.
Beberapa program prioritas yang telah direncanakan terus diupayakan untuk
tetap dapat terlaksana. Covid 19 membawa dampak
yang luas dan mempengaruhi ekonomi masyarakat
secara signifikan. Pemerintah mengalihkan
kebijakan pembangunan menjadi lebih
difokuskan kepada penanganan Covid 19 dan
dampak yang ditimbulkannya. Pemerintah
mengerahkan seluruh sumber daya untuk
menangani dampak Covid 19 yang dirasakan
masyarakat. Hal ini agar tidak menimbulkan
krisis yang berkepanjangan dan ekonomi dapat
segera pulih. Revisi rencana pembangunan,
perubahan strategi dan modifikasi kebijakan,
merukan bentuk upaya yang telah dilakukan.
Perubahan kebijakan di Bidang Kemaritiman dan Investasi juga dilakukan untuk
mendukung upaya pemerintah tersebut. Refocusing anggaran tentunya memberikan
dampak dalam pencapaian target pembangunan di bidang kemaritiman dan investasi.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah
melakukan upaya formulasi ulang strategi dalam pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi
dan pengendalian pembangunan di Bidang Kemaritiman dan Investasi, namun
dampak tersebut masih terlihat dari beberapa capaian target kinerja. Beberapa target
yang telah ditetapkan memiliki capaian yang belum maksimal.
Sebagai bentuk akuntabilitas dan transparasi, Laporan Kinerja ini disajikan
untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah dilakukan kepada masyarakat luas. Bagaimana langkah optimal Kemenko
Marves dalam pencapaian setiap target kinerja yang telah diperjanjikan, serta kendala
yang dihadapi dan langkah penguatan strategi ke depan.

FOTO : HTTPS://WWW.ISTOCKPHOTO.COM LAPORAN KINERJA 2021 iii


F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
Dalam memberikan layanan kepada stakeholders, Kemenko Marves terus KATA
meningkatkan keterbukaan infomasi kepada masyarakat, memberikan layanan
regulasi melalui pemanfaatan teknologi dan informasi, meningkatkan tata Kelola, PENGANTAR
meningkatkan Profesionalitas ASN dan pengelolaan keuangan yang berkualitas. Penyusunan laporan kinerja merupakan bentuk pelaksanaan
Perjanjian Kinerja setiap individu yang telah disepakati di awal tahun 2021, dipastikan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
mengarah untuk mendukung pencapaian kinerja Kemenko Marves secara keseluruhan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, PermenPAN & RB Nomor
sebagai bentuk pengerahan sumber daya dalam pencapaian target pembangunan 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
bidang kemaritiman dan investasi. Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dan Permenko Marves Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sistem
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak mendukung dan Akuntabilitas Kinerja Kemenko Marves. Laporan Kinerja ini
bekerjasama dalam mewujudkan pembangunan kemaritiman dan investasi. Menjadi merupakan bentuk pelaksanaan Rencana Strategis Kemenko
Pusat Peradaban Maritim Dunia tetap menjadi tujuan besar kita. Apresiasi kepada Marves periode 2020-2024 yang telah ditetapkan melalui
seluruh pegawai yang telah menjaga integritas dan profesionalitas dalam mengawal Permenko Marves Nomor 6 Tahun 2020.
pembangunan kemaritiman dan investasi. Akhir kata, semoga laporan ini dapat Ucapan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada
memberikan informasi bagi semua pihak. Masukan dan saran sangat kami harapkan seluruh unit kerja yang telah berkontrribusi dalam penyelesaian
untuk terus meningkatkan kinerja pembangunan kemaritiman dan investasi. laporan kinerja ini. Semoga laporan kinerja ini dapat memberikan
informasi komprehensif mengenai progres pencapaian target
dalam mewujudkan kondisi ideal yang diinginkan melalui indikator
kinerja yang terukur.
Jakarta, Februari 2022
Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman SAKIP Kemenko Marves, Laporan Kinerja Tahun 2021 disajikan dengan
dan Investasi tetap memperhatikan validitas, keandalan dan keakuratan data sebagai
salah satu upaya mewujudkan laporan kinerja yang berkualitas. Kemenko
Marves telah melakukan berbagai upaya untuk tetap berkinerja optimal
di tengah kondisi pandemi yang masih menjadi tantangan. Kemenko
Marves senantiasa memperhatikan harapan masyarakat agar tetap terus
LUHUT B. PANDJAITAN menghasilkan kebijakan yang berkualitas dalam menyelesaikan the bottle
necking dalam pembangunan kemaritiman dan investasi. Banyak
permasalahan strategis di bidang kemaritiman dan investasi yang
berhasil diselesaikan selama tahun 2021 dan ini merupakan prestasi
yang luar biasa. Meskipun secara keseluruhan tidak tercapai secara
optimal, namun melalui berbagai terobosan, target kinerja tahun 2021 tetap
berada dalam kategori sangat baik.
Kemenko Marves senantiasa akan melakukan perbaikan atas hasil evaluasi
kinerja yang dilakukan, menyusun langkah-langkah perbaikan dan mengkonsolidasikan
sumber daya yang ada di Kemenko Marves. Kemenko Marves juga terbuka untuk
semua masukan dan kritikan yang konstruktif, yang akan menjadi acuan dalam
peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Jakarta, Februari 2022


Sekretaris Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi

AYODHIA G. L. KALAKE

iv KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 v


RINGKASAN
EKSEKUTIF
Dalam upaya mewujudkan Visi Presiden dan Wakil Presiden 2020-2024
yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
berlandaskan Gotong Royong” Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi (Kemenko Marves) memiliki cita-cita menjadikan “Indonesia menjadi Pusat
Peradaban Maritim Dunia”. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kemenko Marves
menyusun Rencana Strategis 2020-2024 yang memuat aksi nyata berupa program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita pembangunan
kemaritiman dan investasi tersebut.
Sebagai periode kedua pelaksanaan Renstra, pada tahun 2021 Kemenko
Marves telah menetapkan 17 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dicascading kepada
7 (tujuh) unit Eselon I dan 41 unit Eselon II secara berjenjang, guna memastikan bahwa
setiap kinerja mendapatkan dukungan dalam pencapaianannya. Secara garis besar
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian target IKU dapat terlaksana, namun karena
kendala kondisi pandemi Covid 19 beberapa target belum tercapai secara maksimal.
Capaian kinerja Kemenko Marves tahun 2021 adalah sebesar 99,21%. Capaian
ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,91% dimana kinerja
Kemenko Marves pada tahun 2020 adalah sebesar 100,12%. Dari 17 IKU, jumlah IKU
yang dapat mencapai target adalah sebanyak 10 IKU atau sebesar 58,82%. Sedangkan
IKU yang belum mencapai target adalah sebanyak 7 IKU atau sebesar 41,18%.
IKU yang mencapai target sebagai berikut:
1. IKU 1 Efektifitas Kepemimpinan Maritim sebesar 100%;
2. IKU 2 PDB Maritim sebesar 120%;
3. IKU 4 Indeks Kedaulatan Maritim sebesar 100%;
4. IKU 5 Indeks Kinerja Logistik sebesar 102,58%;
5. IKU 6 Indeks Disparitas Ekonomi sebesar 100%;
6. IKU 7 Indeks Kesehatan Laut sebesar 102,35%;
7. IKU 8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 110%;
8. IKU 12 Persentase Rekomendasi Kebijakan yang ditetapkan sebesar 100%;
9. IKU 13 Persentase Hasil pengendalian yang ditindaklanjuti sebesar 100%;
10. IKU 17 Opini BPK sebesar 100%.
Sedangkan IKU yang belum mencapai target yaitu:
1. IKU 3 Indeks Daya Saing Global (IDSG) sebesar 99,38%;
2. IKU 9 PDB Sektor Sumberdaya Alam dan Jasa sebesar 91,11%;

vi KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 vii
F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
3. IKU 10 Tingkat Komponen dalam Negeri sebesar 99,78%;
4. IKU 11 Indeks Kapabilitas Inovasi sebesar 70,21%;
5. IKU 14 Indeks Profesionalitas ASN sebesar 66,49%;
6. IKU 15 Nilai Hasil Evaluasi Implementasi Reformasi Birokrasi Kemenko Marves
sebesar 93,98%;
7. IKU 16 Nilai Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
sebesar 93,33%;
Berdasarkan analisa lebih jauh, maka capaian Stakeholders Perspective adalah
sebesar 106,46%, capaian Customer Perspective sebesar 102,20%, Internal Business
Process tercapai sebesar 100% dan Learning and Growth tercapai sebesar 88,45%.
Selain adanya refocusing anggaran, capaian kinerja Kemenko Marves juga dipengaruhi
oleh kondisi dalam dua tahun terakhir, lembaga-lembaga internasional yang melakukan
penghitungan terhadap nilai/indeks yang merupakan target Kemenko Marves tidak
melakukan survey, sehingga capaian yang dicantumkan merupakan hasil rilis tahun-
tahun sebelumnya dan hal ini membuat penyajian capaian kinerja tidak optimal.
Pagu anggaran awal Kemenko Marves tahun 2021 adalah sebesar
Rp314.596.417.000,00 (Tiga Ratus Empat Belas Miliar Lima Ratus Sembilan Puluh Enam
Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah). Setelah melalui 4 (empat) kali refocusing
dengan total Refocusing sebesar Rp49.618.951.000,00 (Empat Puluh Sembilan
Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah)
sehingga menjadi Rp264.977.466.000,00 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah).
Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp262.836.541.935,00 (Dua Ratus Enam Puluh
Dua Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Empat Puluh Satu Ribu
Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima Rupiah) atau 99,19%, sehingga sisa anggaran sebesar
Rp2.140.924.065,00 (Dua Miliar Seratus Empat Puluh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh
Empat Ribu Enam Puluh Lima Rupiah).

viii KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


FOTO : HTTPS://WWW.ISTOCKPHOTO.COM LAPORAN KINERJA 2021 ix
DAFTAR
DAFTAR ISI
ISI
ARAHAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
iii
DAN INVESTASI
KATA PENGANTAR v
RINGKASAN EKSEKUTIF vii
PERNYATAAN TELAH DI REVIU ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR GRAFIK xiv
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN xix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. TUGAS DAN FUNGSI 1
B. ORGANISASI KEMENKO MARVES 2
C. PERAN STRATEGIS 4
D. SUMBER DAYA KEMENKO MARVES 5
1. Sumber Daya Manusia 5
2. Sarana dan Prasarana 6
3. Sumber Daya Keuangan 7
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN 8
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 11
A. RENCANA STRATEGIS 11
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 14
C. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2021 16
D. PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 17
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 19
A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021 19
B. REALISASI ANGGARAN 23
C. ANALISA KINERJA 27
SS 1: Teguhnya Jatidiri Indonesia sebagai Negara Maritim
1. 27
yang Mandiri dan Berdaulat
SS 2: Terwujudnya Ekonomi Maritim yang Inklusif dan Kuat
2. 33
Sebagai Penggerak Utama Perekenomian Nasional
SS 3: Menguatnya Jati Diri Indonesia sebagai Bangsa Bahari
3. 38
Maju dan Berkepribadian Luhur

x KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 xi


F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
SS 4: Terwujudnya Indonesia sebagai Negara Maritim DAFTAR GAMBAR
4. yang Mandiri Mengelola Lautnya serta Aktif di Forum 43
Internasional GAMBAR 1 TUGAS DAN FUNGSI KEMENKO MARVES 1
SS 5: Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Ekonomi GAMBAR 2 7 (TUJUH) K/L DIBAWAH KOORDINASI KEMENKO MARVES 2
5. 47
berbasis Kemaritiman yang Seimbang dan Dinamis
GAMBAR 3 STRUKTUR ORGANISASI KEMENKO MARVES 3
SS 6: Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Lingkungan
6. 61 TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA LINGKUP KEMENKO
dan Perairan Indonesia GAMBAR 4 3
MARVES
SS 7: Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa serta Nilai
7. 67
Tambah Sumber Daya Alam GAMBAR 5 TUGAS MENKO MARVES 4
SS 8: Menguatnya Jati Diri Indonesia sebagai Bangsa Bahari GAMBAR 6 6 JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES 5
8. 77
yang Inovatif, Berkarakter, dan Berbudaya Nusantara
GAMBAR 7 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG TUGAS
SS 9: Tersedianya Kebijakan/Rekomendasi Kebijakan GAMBAR 7 6
9. 81 KEMENKO MARVES
Kemaritiman yang Efektif dan Efisien
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMARITIMAN
SS 10: Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan GAMBAR 8 12
10. 84 INDONESIA TAHUN 2020-2024
Kemaritiman yang Efektif dan Efisien
SS 11: Tersedianya SDM Aparatur yang Profesional dan GAMBAR 9 PETA STRATEGIS KEMENKO MARVES 12
11. 85
Kompeten KOMPOSISI BOBOT IKU TERHADAP TINGKAT KENDALI DAN
GAMBAR 10 17
SS 12: Terwujudnya Organisasi dan Tata Kelola Kemenko VALIDITAS IKU
12. 88
Marves yang Baik
GAMBAR 11 BOBOT BUKTI HASIL KINERJA 17
SS 13: Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kemenko
13. 91 GAMBAR 12 12 (DUA BELAS) PILAR DAYA SAING 39
Marves yang Terintegrasi
14. SS 14: Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel 94 GAMBAR 13 KEBIJAKAN KONEKTIVITAS DAN KINERJA LOGISTIK 47
15. Capaian Kinerja Lainnya 97 GAMBAR 14 DASAR PENILAIAN LPI 48
D. PRESTASI TAHUN 2021 98 GAMBAR 15 TREN LOKASI PMDN DAN PMA PERIODE 2016-2021 59
E. ANALISA KONDISI SUMBER DAYA PEGAWAI 99 PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS
GAMBAR 16 60
F. ANALISA SUMBER DAYA ANGGARAN 101 SUMATERA (JTTS)
1. Stakeholder Perspective 102 RENCANA LOKASI KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
GAMBAR 17 74
2. Customer Perspective 103 TAHUN 2022
3. Internal Business Process 106 GAMBAR 18 PENILAIAN IP ASN 86
4. Learning and Growth 106 GAMBAR 19 RINCIAN DIMENSI PENILAIAN IP ASN 86
BAB 4 PENUTUP 109
GAMBAR 20 TARGET DAN CAPAIAN IP ASN KEMENKO MARVES 87
A. KESIMPULAN 109
GAMBAR 21 HASIL PENILAIAN RB KEMENKO MARVES DARI KEMENPANRB 89
B. LANGKAH PERBAIKAN KEDEPAN 110
GAMBAR 22 RENCANA KERJA REFORMASI BIROKRASI KEMENKO MARVES 89
LAMPIRAN 1 113
GAMBAR 23 PELAKSANAAN SPBE DI KEMENKO MARVES 92
LAMPIRAN 2 115
GAMBAR 24 NILAI INDEKS SPBE TAHUN 2021 KEMENKO
LAMPIRAN 3 123 GAMBAR 24 92
MARVES
LAMPIRAN 4 131 GAMBAR 25 GAMBAR 25 JENIS OPINI BPK 95
GAMBAR 26 GAMBAR 26 CAPAIAN KINERJA KEMENKO MARVES LAINNYA 98

xii KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 xiii
DAFTAR GRAFIK GRAFIK 26 HASIL PEMANTAUAN BPK 96

JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES BERDASARKAN GRAFIK 27 DATA PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN 99
GRAFIK 1 6
JABATAN GRAFIK 28 JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES MENGIKUTI DIKLAT 100
GRAFIK 2 PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT KERJA 8 JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES BERDASARKAN
GRAFIK 29 101
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN PER BULAN TA 2020 JABATAN
GRAFIK 3 25
DAN 2021
DAFTAR TABEL
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT
GRAFIK 4 26 TABEL 1 PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER PROGRAM 7
KERJA ESELON I
GRAFIK 5 REALISASI BELANJA TAHUN 2021 27 TABEL 2 PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT KERJA 7

PERKEMBANGAN KONTRIBUSI PDB KEMARITIMAN 2010- TABEL 3 SASARAN STRATEGIS KEMENKO MARVES 2021 13
GRAFIK 6 35
2020 TABEL 4 TARGET KINERJA KEMENKO MARVES TAHUN 2021 14
GRAFIK 7 PERTUMBUHAN PDB KEMARITIMAN 2010-2020 36 TABEL 5 PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2021 16
PERTUMBUHAN KLASTER PERIKANAN ESDM DAN TABEL 6 CAPAIAN KINERJA KEMENKO MARVES TAHUN 2021 22
GRAFIK 8 37
PARIWISATA 2011-2020 DATA PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN PER BULAN
TABEL 7 25
GRAFIK 9 CAPAIAN INDEKS DAYA SAING GLOBAL 40 TA 2020 DAN 2021

GRAFIK 10 PENILAIAN LPI 2008-2018 49 TABEL 8 REALISASI BELANJA TAHUN 2021 27


TABEL 9 KONVERSI NILAI TINGKAT KEDAULATAN MARITIM 29
GRAFIK 11 PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL 56
TABEL 10 KONVERSI INDEKS KEPEMIMPINAN MARITIM INDONESIA 29
GRAFIK 12 REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN SEKTOR 56
TABEL 11 CAPAIAN KINERJA IKU EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN MARITIM 29
GRAFIK 13 REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN LOKASI 57
PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEPASTIAN KEWILAYAHAN
GRAFIK 14 REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN NEGARA 57 TABEL 12 30
(TKK)
REALISASI PENANAMAN MODAL JAWA DAN LUAR JAWA PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEAMANAN DAN
GRAFIK 15 58 TABEL 13 30
TAHUN 2020-2021 KETAHANAN MARITIM
GRAFIK 16 PERINGKAT REALISASI BERDASARKAN WILAYAH 58 TABEL 14 NILAI EFEKTIVITAS DIPLOMASI MARITIM 31
GRAFIK 17 CAPAIAN IKLH PER INDIKATOR TAHUN 2015-2019 65 INISIATIF DAN POSISI INDONESIA DALAM PERJANJIAN
TABEL 15 31
INTERNASIONAL
GRAFIK 18 DISTRIBUSI PDB SUB SEKTOR KEHUTANAN 69
TABEL 16 PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU 32
LAJU PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA PENYEDIAAN
GRAFIK 19 70 TABEL 17 CAPAIAN KINERJA IKU PDB MARITIM 34
AKOMODASI DAN MAKAN MINUM (Y-ON-Y)
GRAFIK 20 DISTRIBUSI PDB SUB SEKTOR PERIKANAN TAHUN 2021 72 TABEL 18 KONTRIBUSI PDB MARITIM TERHADAP PDB NASIONAL 35
TABEL 19 KONTRIBUSI KLASTER PEMBENTUK PDB KEMARITIMAN 2020 37
GRAFIK 21 KENAIKAN PDB ANTARA TAHUN 2021 DAN 2020 73
TABEL 20 PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU PDB MARITIM 38
PERINGKAT INDONESIA PADA INDEKS INOVASI GLOBAL
GRAFIK 22 78 TABEL 21 CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS DAYA SAING GLOBAL 40
2013-2021
PERINGKAT INDONESIA ANTAR NEGARA ASIA TENGGARA TABEL 22 PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU 42
GRAFIK 23 79
PADA INDEKS INOVASI GLOBAL TAHUN 2021 TABEL 23 CAPAIAN KINERJA IKU TINGKAT KEDAULATAN MARITIM 44
GRAFIK 24 BOBOT PENILAIAN DIMENSI IP ASN 86 PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEPASTIAN KEWILAYAHAN
TABEL 24 45
(TKK)
NILAI INDEKS REFORMASI BIROKRASI KEMENKO MARVES
GRAFIK 25 99 PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEAMANAN DAN
TAHUN 2016-2020 TABEL 25 45
KETAHANAN MARITIM

xiv KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 xv
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU PERSENTASE
TABEL 26 46 TABEL 51 83
KEDAULATAN MARITIM REKOMENDASI KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KINERJA LOGISTIK DAN CAPAIAN KINERJA IKU PERSENTASE HASIL PENGENDALIAN
TABEL 27 48 TABEL 52 84
INDEKS DISPARITAS EKONOMI YANG DITINDAKLANJUTI
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS PERBANDINGAN CAPAIAN IKU PERSENTASE HASIL
TABEL 28 52 TABEL 53 85
KINERJA LOGISTIK PENGENDALIAN YANG DITINDAKLANJUTI
TABEL 29 CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS DISPARITAS EKONOMI 53 TABEL 54 CAPAIAN IKU IP ASN TAHUN 2021 KEMENKO MARVES 87
TABEL 30 DATA PDRB TAHUN 2021 54 TABEL 55 PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU IP ASN 88
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS CAPAIAN IKU NILAI HASIL EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TABEL 31 60
DISPARITAS EKONOMI TABEL 56 (RB) KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 88
CAPAIAN KINERJA SS MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS DAN DAN INVESTASI
TABEL 32 61
KUALITAS LINGKUNGAN DAN PERAIRAN INDONESIA PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU NILAI HASIL
TABEL 33 GOALS INDEKS KESEHATAN LAUT 62 TABEL 57 EVALUASI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI KEMENKO 91
MARVES
TABEL 34 HASIL PERHITUNGAN IKLI 2020 62
CAPAIAN KINERJA IKU NILAI PENYELENGGARAAN SISTEM
TABEL 35 CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KESEHATAN LAUT 63 TABEL 58 93
PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU NILAI
TABEL 36 64 TABEL 59 93
KESEHATAN LAUT PENYELENGGARAAN
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN TABEL 60 CAPAIAN KINERJA IKU OPINI BPK 94
TABEL 37 64
HIDUP
TABEL 61 PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU OPINI BPK 97
TABEL 38 NILAI IKLH TAHUN 2015-2021 64
TABEL 62 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 1 102
CAPAIAN INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
TABEL 39 65 TABEL 63 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 2 102
(2015-2021)
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS TABEL 64 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 3 102
TABEL 40 66
KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP TABEL 65 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 4 103
TABEL 41 CAPAIAN SS IKU PDB SUMBERDAYA ALAM DAN JASA 67 TABEL 66 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 5 104
TABEL 42 FORMULA PERHITUNGAN PDB SEKTOR SUMBERDAYA ALAM 68 TABEL 67 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 6 104
PERBANDINGAN KONTRIBUSI (SHARE) PDB SUMBER DAYA TABEL 68 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 7 105
TABEL 43 68
ALAM DAN JASA TABEL 69 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 8 105
PERBANDINGAN CAPAIAN IKU PDB SUMBERDAYA ALAM TABEL 70 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 9 106
TABEL 44 73
DAN JASA
TABEL 71 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 10 106
TABEL 45 CAPAIAN KINERJA IKU TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI 75
TABEL 72 REALISASI IKU PENDUKUNG SS 11-14 108
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU TINGKAT
TABEL 46 76
KOMPONEN DALAM NEGERI
TABEL 47 CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KAPABILITAS INOVASI 78
TABEL 48 RANKING INDEKS INOVASI WILAYAH ASIA TENGGARA 79
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS
TABEL 49 80
KAPABILITAS INOVASI
CAPAIAN KINERJA IKU PERSENTASE REKOMENDASI
TABEL 50 82
KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN

xvi KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 xvii
DAFTAR SINGKATAN
DAN PENGERTIAN
ASN : Aparatur Sipil Negara
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritrim
D1 :
dan Energi
D2 : Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan
D3 :
Transportasi
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan
D4 :
dan Kehutanan
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi
D5 :
Kreatif
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan
D6 :
Pertambangan
IKU : Indikator Kinerja Utama
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Kemenko Marves :
Investasi
Menko : Menteri Koordinator
PDB : Produk Domestik Bruto
RB : Reformasi Birokrasi
Renstra : Rencana Strategis
SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Setmenko Kemaritiman :
Kemaritiman dan Investasi
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Sesmenko Kemaritiman :
Kemaritiman dan Investasi
SPIP : Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
SPBE : Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
SS : Sasaran Strategis
TA : Tahun Anggaran
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri
TKM : Tingkat Keselamatan Maritim
TKW : Tingkat Kepastian (ke) Wilayahan
TKKM : Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim

xviii KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 xix
F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
BAB
1
PENDAHULUAN

L
aporan Kinerja Kemenko Marves Tahun 2021 disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban (akuntabilitas) dan transparansi kinerja atas pelaksanaan
tugas dan fungsi selama tahun 2021. Laporan ini menjelaskan pelaksanaan Renstra
Kemenko Marves tahun 2020-2024 dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai
visi Kemenko Marves dalam pembangunan bidang kemaritiman dan investasi yang
merupakan pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Tahun 2020-2024
yang menititikberatkan pada upaya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dalam
rangka mewujudkan Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang mandiri, maju, dan
kuat, menuju poros maritim dunia melalui pembangunan di bidang kemaritiman dan
investasi.

A. Tugas dan Fungsi


Dalam Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2019 tentang Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, tugas dari Kemenko Marves yaitu
menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian
dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang kemaritiman dan investasi. Tugas
tersebut dilaksanakan untuk memberikan dukungan, pelaksanaan inisiatif, dan
pengendalian kebijakan berdasarkan agenda pembangunan nasional dan penugasan
Presiden. Dalam melaksanakan tugas, Kemenko Marves menyelenggarakan fungsi:

GAMBAR 1
TUGAS DAN FUNGSI KEMENKO MARVES

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab


Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 06
Koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan dan pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
kemaritiman dan investasi
01
Pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kemaritiman dan investasi 02
Pengelolaan dan penanganan isu yang terkait dengan bidang kemaritiman
dan investasi 03
Pengawalan program prioritas nasional dan kebijakan lain yang telah
diputuskan oleh Presiden dalam Sidang Kabinet 04
Penyelesaian isu di bidang kemaritiman dan investasi yang tidak dapat
diselesaikan atau disepakati antar Kementerian /Lembaga dan memastikan 05
terlaksananya keputusan dimaksud

xx KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 1


F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
Berdasarkan peraturan dimaksud, kementerian/lembaga di bawah koordinasi Sumber Daya Maritim; Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi;
Kemenko Marves yaitu: Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan; Deputi Bidang
Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
Pertambangan, 4 (empat) Staf Ahli yaitu Staf Ahli Bidang Antropologi; Staf Ahli Bidang
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ekonomi Maritim; Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas; Staf Ahli Bidang Hukum
3. Kementerian Perhubungan; Laut, dan Inspektorat.
4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Susunan organisasi Kemenko Marves berdasarkan Perpres Nomor 92 Tahun
5. Kementerian Kelautan dan Perikanan; 2019 terlihat seperti gambar di bawah ini:
6. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
GAMBAR 3
7. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal; dan STRUKTUR ORGANISASI KEMENKO MARVES
8. Instansi lain yang dianggap perlu.

GAMBAR 2
7 (TUJUH) K/L DIBAWAH KOORDINASI KEMENKO MARVES

Tugas dan fungsi Unit Kerja Lingkup Kemenko Marves, sebagai berikut:

GAMBAR 4
TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA LINGKUP KEMENKO MARVES

B. Organisasi Kemenko Marves


Kemenko Marves dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun
2019 tentang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, organisasi
Kemenko Marves sampai dengan unit eselon I selanjutnya ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nomor 10 Tahun
2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi. Sesuai Permenko Nomor 10/2020 tersebut, Kemenko
Marves terdiri atas Sekretariat Kementerian Koordinator, 6 (enam) Deputi yaitu
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritrim dan Energi; Deputi Bidang Koordinasi

2 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 3


C. Peran Strategis logistik (bottleneck logistics) dalam pengiriman barang antar pulau dan
membandingkan indikator daya saing perdagangan antar pulau, khususnya
Peran strategis Kemenko Marves dalam melaksanakan pembangunan dibidang
biaya dan waktu antar rute-rute tertentu.
kemaritiman dan investasi yaitu dengan adanya 3 (tiga) mandat langsung dari Presiden
Jokowi kepada Menko Marves pada pengumuman Kabinet Indonesia Maju, yaitu: 1) Sejalan dengan hal tersebut, dalam melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan
Melakukan terobosan-terobosan dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai “Poros pengendalian kebijakan bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator
Maritim Dunia; 2) Menangani hambatan-hambatan investasi; dan 3) Merealisasikan Bidang Kemaritiman dan Investasi fokus pada 6 program prioritas bidang yaitu bidang
komitmen – komitmen investasi besar. kedaulatan maritim dan energi, bidang sumberdaya maritim, bidang infrastruktur dan
transportasi, bidang pengelolaan lingkungan dan kehutanan, bidang pariwisata dan
Selanjutnya arahan Presiden Jokowi dipertegas terkait tugas Menko yang harus
ekonomi kreatif, dan bidang investasi dan pertambangan.
dilaksanakan di Bidang Marves yaitu:

GAMBAR 5 D. Sumber Daya Kemenko Marves


TUGAS MENKO MARVES 1. Sumber Daya Manusia
Sejak ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2019 tentang
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenko
Marves sampai dengan saat ini memiliki 730 pegawai terdiri dari 473
pegawai berjenis kelamin laki-laki (65%) dan perempuan 258 pegawai
(35%), dengan rincian PNS 418 pegawai, Tenaga PPPK 1 pegawai dan
TKK 311 pegawai. Jumlah pegawai berstatus PNS berjenis kelamin laki-
laki 254 orang, dan perempuan 165 orang. Sedangkan pegawai yang
berstatus TKK berjenis kelamin laki-laki 218 orang dan perempuan 93
orang. Adapun rinciannya sebagi berikut:

GAMBAR 6
JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES

730 258
JUMLAH
PEGAWAI
PEGAWAI
% 473
Permasalahan yang harus diselesaikan oleh Kemenko Marves dalam pemba­ 65 PEGAWAI

ngunan bidang kemaritiman dan investasi yaitu:


1. Biaya logistik masih menjadi permasalahan yang cukup pelik, dipicu oleh
JUMLAH PEGAWAI
konektivitas maritim yang belum baik; BERDASARKAN
35% JENIS JABATAN
2. Permasalahan industri Pertambangan muncul seperti permasalahan sosial,
JUMLAH
politis, perundang-undangan hingga Pertambangan Tanpa Izin (PETI); JENIS JABATAN
PEGAWAI
3. Permasalahan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2021 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JPT MADYA 9
ini sebagaimana juga dihadapi oleh sektor-sektor lainnya adalah masih JENJANG PENDIDIKAN
JPT PRATAMA 36
mewabahnya pandemi corona virus (Covid-19) di seluruh dunia; SLTA D-I D-II D-IV S1 S2 S3 TOTAL
ESELON III 3
4. Disparitas pembangunan yang direpresentasikan dari peta investasi; PNS 1 - 26 24 206 141 2O 418
ESELON IV 4
5. Ketersediaan data kinerja logistik khususnya yang terkait dengan distribusi NON
17 2 17 6 95 6 - 311
antar pulau menjadi sangat penting karena dapat mengetahui permasalahan PNS FUNGSIONAL TERTENTU 210
PPK - - - - - 1 - 1 FUNGSIONAL UMUM 156

4 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 5


GRAFIK 1 Untuk rincian secara lengkap prasarana dan sarana penunjang
JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES BERDASARKAN JABATAN tugas Kemenko Marves dapat diakses melalui link: https://bit.ly/Data
DukungMarves2021.
3. Sumber Daya Keuangan
Berdasarkan DIPA Induk Nomor: SP DIPA-120.01-0/2021 tanggal 23
November 2020 jumlah pagu anggaran definitif Kemenko Marves
sebesar Rp314.596.417.000,00 (Tiga Ratus Empat Belas Miliar Lima
Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah).
Dengan adanya kebijakan pemerintah, pagu anggaran tersebut telah
mengalami 4 (empat) kali Refocusing dengan total jumlah Refocusing
sebesar Rp49.618.951.000,00 (Empat Puluh Sembilan Miliar Enam
Ratus Delapan Belas Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah),
sehingga anggaran Kemenko Marves Tahun 2021 adalah sebesar
Rp264.977.466.000,00 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar Sembilan
Seperti terlihat pada diagram di atas, jumlah pegawai Kemenko Marves
Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah)
berdasarkan jabatan dari jumlah PNS 419 pegawai dengan rincian jabatan
dengan rincian anggaran per program sebagai berikut:
sebagai berikut: Jabatan Fungsional Umum berjumlah 156 pegawai;
Jabatan Fungsional Tertentu berjumlah 210 pegawai; JPT Madya (Eselon TABEL 1
Ia dan Ib) berjumlah 10 pegawai; JPT Pratama dengan jumlah 36 pegawai; PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER PROGRAM
Eselon III berjumlah 3 pegawai; dan Eselon IV dengan jumlah 4 pegawai.
PAGU SETELAH
NO NAMA KEGIATAN PAGU AWAL (Rp)
2. Sarana dan Prasarana REFOCUSING (Rp)

Guna mendukung kelancaran dalam melaksanakan tugas, Kemenko 1 Program Dukungan Manajemen 193.888.318.000,00 180.268.701.000,00
Marves didukung dengan adanya sumberdaya berupa prasarana dan 2 Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan 120.708.099.000,00 84.708.765.000,00
sarana yang memadai. Selain memiliki gedung perkantoran yang
JUMLAH 314.596.417.000,00 264.977.466.000,00
beralamat di Gedung Kemenko Marves, Jl M.H. Thamrin Nomor 8 Jakarta
Pusat, juga didukung beberapa prasarana dan sarana perkantoran, Anggaran tersebut tersebar di seluruh unit kerja dengan rincian sebagai
adapun data yang kami sajikan diantaranya sebagai berikut: berikut:
TABEL 2
GAMBAR 7 PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT KERJA
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG TUGAS KEMENKO MARVES
PAGU SETELAH
UNIT KERJA PAGU AWAL
REFOCUSING
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
314,596,417,00 264,977,466,00
DAN INVESTASI
Program Dukungan Manajemen 193,888,318,00 180,268,701,00
Biro Umum 123,796,418,00 114,195,248,00
Biro Komunikasi 28,300,000,00 26,950,000,00
Biro Perencanaan 10,000,000,00 8,931,553,00
Biro Hukum 8,000,000,00 7,050,000,00
Inspektorat 4,000,000,00 3,350,000,00
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan
3,298,650,00 3,298,650,00
Energi
Sumber: Biro Umum, 2021

6 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 7


PAGU SETELAH
UNIT KERJA PAGU AWAL
REFOCUSING
BAB 1 PENDAHULUAN
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim 3,298,650,00 3,298,650,00
Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang tugas dan fungsi, organisasi, peran
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan strategis, serta sistematika penyajian.
3,298,650,00 3,298,650,00
Transportasi
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan
3,298,650,00 3,298,650,00
dan Kehutanan BAB 2 PERENCANAAN KINERJA
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi
3,298,650,00 3,298,650,00
Kreatif Pada bab ini diuraikan mengenai rencana strategis, perjanjian kinerja tahun 2021,
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan 3,298,650,00 3,298,650,00 program dan kegiatan tahun 2021, serta diuraikan mengenai perhitungan capaian
kinerja.
Program Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan 120,708,099,00 84,708,765,00
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi 60,951,350,00 38,952,016,00
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Martim 11,001,350,00 8,301,350,00 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi 11,151,349,00 8,451,349,00
1) Capaian Kinerja Tahun 2021
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan
10,776,350,00 8,076,350,00
Kehutanan Pada subbab ini diuraikan capaian kinerja Kemenko Marves berdasarkan
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 10,901,350,00 8,201,350,00 Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dalam mendukung RPJMN.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan 15,926,350,00 12,726,350,00 2) Realisasi Anggaran
Pada subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dalam mendukung
GRAFIK 2 tercapainya kinerja yang telah ditetapkan.
PAGU ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT KERJA
3) Analisa Kinerja
Pada subbab ini disajikan capaian kinerja lainnya yang meliputi (1) Tugas
Tambahan program dan kegiatan Kemenko Marves; (2) Capaian lainnya

BAB 4 PENUTUP

Menjelaskan kesimpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenko Marves tahun 2021


dan menguraikan rencana tindak lanjut yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di
masa datang.

BAB 5 LAMPIRAN

E. Sistematika Penyajian Berisi perjanjian kinerja tahun 2021, kegiatan tahun 2021, penghitungan pencapaian
IKU unit kerja, Data dukung lainnya terhadap pencapaian IKU.
Laporan Kinerja ini secara umum berisi tentang capaian kinerja Kemenko
Marves pada tahun 2021. Sebagai tolak ukur analisis keberhasilan kinerja yaitu
membandingkan antara capaian kinerja (performance results) dengan rencana kinerja
(performance plan). Dari hasil analisis capaian kinerja tersebut, diperoleh masukan
bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Sistematika penyajian laporan
kinerja ini adalah sebagai berikut:

8 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 9


BAB
2

PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Visi Presiden dan Wakil Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Maka, Visi Kemenko Marves sebagai organisasi yang membantu Presiden guna
mendukung terwujudnya Visi Presiden dan Wakil Presiden di bidang Kemaritiman dan
Investasi, yaitu:

Indonesia Pusat Peradaban Dunia untuk mewujudkan Indonesia


maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong.

Visi ini merupakan implementasi Visi Presiden yang dituangkan dalam Naskah
RPJM Nasional 2020-2024. Visi ini dapat dimaknai bahwa untuk mewujudkan
Indonesia maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian itu adalah Indonesia akan
menjadi pusat orientasi, dan/atau menjadi rujukan, dunia dalam bidang kemaritiman.
Ini juga menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk kembali meraih kejayaan
di laut.
Untuk menjadi pusat peradaban maritim dunia, Indonesia telah memiliki modal
yang kuat. Karakter bangsa bahari yang diwariskan oleh nenek moyang kita menjadi
modal dasar disamping posisi geostrategi Indonesia, kekayaan alam yang ada, dan
bonus demografi yang dimiliki saat ini. Potensi bencana dan potensi ancaman yang
ada, justru menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia.
Visi tanpa misi hanyalah sebuah cita-cita. Misi diperlukan untuk
mengoperasionalkan visi yang telah dicanangkan. Sehubungan dengan visi tersebut
di atas, untuk mewujudkan Misi Presiden dan Wakil Presiden yang tertuang dalam
RPJMN 2020-2024, Kemenko Marves berkontribusi langsung pada Misi ke-1, 2, 3, 4
dan 5 dari 9 Misi Presiden yang harus dilaksanakan dalam pembangunan Indonesia 5
(lima) tahun ke depan, yaitu:

10 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 11


F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
Misi 1: Peningkatan kualitas manusia Indonesia Peta strategis Kemenko Marves membagi sasaran kementerian ke dalam 4
Misi 2: Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing (empat) perspective, yaitu stakeholder perspective, customer perspective, internal
bussines process perspective dan learning and growth perspective. Peta strategi
Misi 3: Pembangunan yang merata dan berkeadilan
tersebut memfokuskan pada pencapaian tujuan untuk memberikan kepuasan kepada
Misi 4: Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan para stakeholder melalui 3 (tiga) sasaran strategis utama pembangunan kemaritiman
Misi 5: Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, Customer dengan 5 (lima) sasaran; Internal Business Process dengan 2 (dua)
Berdasarkan visi dan misi tersebut ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sasaran; serta Learning and Growth 4 (empat) sasaran.
kemaritiman Indonesia dalam jangka menengah tahun 2020-2024 sebagai berikut: Sasaran strategis pembangunan Kemaritiman dan Investasi merupakan kondisi
yang diinginkan dan akan dicapai oleh Kemenko Marves sebagai suatu outcome/
GAMBAR 8
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMARITIMAN INDONESIA TAHUN 2020-2024
impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Sasaran Strategis (SS) Kemenko
Marves tahun 2020-2024 seperti tabel 1 di bawah ini:

TABEL 3
SASARAN STRATEGIS KEMENKO MARVES 2021
UNIT
PERSPECTIVE SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
PENANGGUNGJAWAB
Teguhnya Jatidiri Indonesia
Efektifitas
SS.1 sebagai Negara Maritim yang Seluruh Deputi
Kepemimpinan Maritim
Mandiri dan Berdaulat
Terwujudnya Ekonomi Maritim
yang Inklusif dan Kuat
Stakeholder SS.2 PDB Maritim Seluruh Deputi
Sebagai Penggerak Utama
Perekenomian Nasional
Menguatnya Jatidiri Indonesia
Indeks Daya Saing
SS.3 sebagai Bangsa Bahari Maju Seluruh Deputi
Global (IDSG)
dan Berkepribadian Luhur
Sasaran Strategis untuk pencapaian visi dan misi Kemenko Marves
Terwujudnya Indonesia
menggunakan pendekatan Balanced Score Card (BSC) dan digambarkan dalam peta sebagai Negara Maritim Deputi Bidang
strategis sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Indeks Kedaulatan
SS.4 yang Mandiri Mengelola Koordinasi Kedaulatan
Maritim
Lautnya serta Aktif di Forum Maritim dan Energi
GAMBAR 9 Internasional
PETA STRATEGIS KEMENKO MARVES
Deputi Bidang
Indeks Kinerja Logistik Koordinasi Infrastruktur
dan Transportasi
Terwujudnya Pemerataan
Pembangunan Ekonomi Deputi Bidang
SS.5 Koordinasi Infrastruktur
Berbasis Kemaritiman yang
Customer Seimbang dan Dinamis Indeks Disparitas dan Transportasi
Ekonomi Deputi Bidang
Koordinasi Investasi
dan Pertambangan
Deputi Bidang
Indeks Kesehatan Laut Koordinasi Sumberdaya
Meningkatnya Produktivitas Maritim
SS.6 dan Kualitas Lingkungan dan Deputi Bidang
Perairan Indonesia Indeks Kualitas Koordinasi Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup dan
Kehutanan

12 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 13


TABEL 4
UNIT
PERSPECTIVE SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA KEMENKO MARVES TAHUN 2021
PENANGGUNGJAWAB
TARGET
PDB Sektor SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN 2021
Sumberdaya Alam dan Seluruh Deputi
Meningkatnya Produksi Jasa Teguhnya Jatidiri Indonesia
Efektifitas Kepemimpinan
SS.7 Barang dan Jasa serta Nilai SS.1 sebagai Negara Maritim yang 1 Nilai >=3
Maritim
Tambah Sumber Daya Alam Deputi Bidang Mandiri dan Berdaulat
Tingkat Komponen
Koordinasi Infrastruktur Terwujudnya Ekonomi Maritim
dalam Negeri
dan Transportasi yang Inklusif dan Kuat
SS.2 2 PDB Maritim % 6,63
Sebagai Penggerak Utama
Deputi Bidang
Perekenomian Nasional
Koordinasi Sumber
Menguatnya Jatidiri Indonesia Menguatnya Jatidiri Indonesia
Daya Maritim
sebagai Bangsa Bahari yang Indeks Kapabilitas SS3 sebagai Bangsa Bahari Maju 3 Indeks Daya Saing Global (IDSG) Nilai 65
SS.8
Inovatif, Berkarakter dan Inovasi dan Berkepribadian Luhur
Deputi Bidang
Berbudaya Nusantara
Koordinasi Pariwisata Terwujudnya Indonesia sebagai
dan Ekonomi Kreatif Negara Maritim yang Mandiri
SS.4 4 Indeks Kedaulatan Maritim Nilai 3
Mengelola Lautnya serta Aktif di
Tersedianya Kebijakan/ Forum Internasional
Persentase
Rekomendasi Kebijakan
SS.9 Rekomendasi Kebijakan Seluruh Deputi Terwujudnya Pemerataan 5 Indeks Kinerja Logistik Nilai 3,2
Kemaritiman yang Efektif dan
yang ditetapkan Pembangunan Ekonomi
Efisien SS.5
Internal Berbasis Kemaritiman yang 6 Indeks Disparitas Ekonomi Nilai ~0
Busines Terlaksananya Pengendalian Seimbang dan Dinamis
Persentase Hasil
Process Pelaksanaan Kebijakan Meningkatnya Produktivitas 7 Indeks Kesehatan Laut Nilai 65
SS.10 pengendalian yang Seluruh Deputi
Kemaritiman yang Efektif dan SS.6 dan Kualitas Lingkungan dan Indeks Kualitas Lingkungan
ditindaklanjuti 8 Nilai 67,33
Efisen Perairan Indonesia Hidup
Terwujudnya ASN Kemenko Indeks Profesionalitas Meningkatnya Produksi Barang PDB Sektor Sumberdaya Alam
SS.11 Sekretariat Kemenko 9 Nilai 16,31
Marves yang Profesional ASN SS.7 dan Jasa serta Nilai Tambah dan Jasa
Sumber Daya Alam 10 Tingkat Komponen dalam Negeri Nilai 45
Nilai Hasil Evaluasi
Terwujudnya Organisasi dan Menguatnya Jatidiri Indonesia
Implementasi
SS.12 Tata Kelola Kemenko Marves Sekretariat Kemenko sebagai Bangsa Bahari yang
Reformasi Birokrasi SS.8 11 Indeks Kapabilitas Inovasi Nilai 38,6
yang Baik Inovatif, Berkarakter dan
Kemenko Marves
Learning and Berbudaya Nusantara
Growth Nilai Penyelenggaraan Tersedianya Kebijakan/
Tersedianya Sistem Informasi
Sistem Pemerintahan Rekomendasi Kebijakan Persentase Rekomendasi
SS.13 Manajemen Kemenko Marves Sekretariat Kemenko SS.9 12 % 100
Berbasis Elektronik Kemaritiman yang Efektif dan Kebijakan yang ditetapkan
yang Terintegrasi
(SPBE) Efisien
Terwujudnya Pengelolaan Terlaksananya Pengendalian
SS.14 Opini BPK Sekretariat Kemenko Pelaksanaan Kebijakan Persebtase Hasil pengendalian
Keuangan yang Akuntabel SS.10 13 % 100
Kemaritiman yang Efektif dan yang ditindaklanjuti
Efisen
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Terwujudnya ASN Kemenko
SS.11 14 Indeks Profesionalitas ASN % 73
Marves yang Profesional
Perjanjian kinerja Kemenko Marves tahun 2021 telah disusun dan ditandatangani
Terwujudnya Organisasi dan Nilai Hasil Evaluasi Implementasi
oleh Menteri Koordinator pada bulan Januari 2021. Kinerja tersebut di cascading ke SS.12 Tata Kelola Kemenko Marves 15 Reformasi Birokrasi Kemenko Nilai 80
seluruh unit kerja secara berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya yang Baik Marves
kinerja tersebut dibagi habis kepada seluruh pegawai untuk menunjukkan dukungan Tersedianya Sistem Informasi Nilai Penyelenggaraan Sistem
setiap pegawai terhadap pencapaian kinerja organisasi. Kinerja pada level Kemenko SS.13 Manajemen Kemenko Marves 16 Pemerintahan Berbasis Nilai 3,3
Marves berisi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mencakup sasaran strategis, indikator yang Terintegrasi Elektronik (SPBE)
kinerja, dan target Kemenko Marves Tahun 2021 sebagaimana tabel 5 berikut: Terwujudnya Pengelolaan
SS.14 17 Opini BPK Predikat WTP
Keuangan yang Akuntabel

14 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 15


C. Program dan Kegiatan Tahun 2021 D. Perhitungan Capaian Kinerja
Untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan dalam jangka Capaian realisasi kinerja Kemenko Marves dihitung dengan mekanisme sebagai
menengah dan tahunan, dilakukan melalui 2 program Kemenko Marves yaitu: 1) berikut:
Program Dukungan Manajemen dengan 1 kegiatan; 2) Program Koordinasi Pelaksanaan
1. Menghitung Capaian IKU
Kebijakan dengan 7 kegiatan. Penyusunan anggaran Tahun 2021, berpedoman pada
kesesuaian antara Renja dengan RKA-K/L, penerapan performance based budgeting a. Penghitungan capaian dilakukan dengan memperhatikan dan memper-
dan pengalokasian anggaran berdasarkan pada kegiatan yang mendukung pencapaian timbangkan:
indikator kinerja utama (IKU). 1. Tingkat kendali dan tingkat validitas suatu IKU, dengan komposisi
Pada tahun 2021, Kemenko Marves mengalami 4 kali refocusing anggaran bobot sebagai berikut:
dengan total pagu anggaran setelah Refocusing sebesar Rp264.977.466.000,00 GAMBAR 10
(Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta KOMPOSISI BOBOT IKU TERHADAP TINGKAT KENDALI DAN VALIDITAS IKU
Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah). Dari total anggaran tersebut sebesar
Rp84.708.765.000,00 (Delapan Puluh Empat Miliar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Delapan
Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah) untuk mendukung pelaksanaan
program Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan sebesar Rp180.268.701.000,00
(Seratus Delapan Puluh Miliar Dua Ratus Enam Puluh Dekapan Juta Tujuh Ratus
Satu Ribu Rupiah) untuk mendukung Program Dukungan Manajemen . Secara rinci
dukungan anggaran tersebut sebagaimana pada Tabel 4.

TABEL 5
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2021

KODE
NO. KODE / NAMA KEGIATAN PAGU (Rp) UNIT KERJA
KEGIATAN

Program Dukungan Managemen 180.268.701.000 Setmenko

Dukungan Manajemen Internal


Setmenko dan 2. Bukti hasil kinerja, dengan komposisi bobot sebagai berikut:
1 5601 Kementerian Koordinator Bidang 180.268.701.000
Sekretaris deputi
Kemaritiman dan Investasi
GAMBAR 11
Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan 84.708.765.000 BOBOT BUKTI HASIL KINERJA

Koordinasi Kedaulatan Maritim dan


2 4830 38.952.016.000 Deputi 1
Energi

3 4831 Koordinasi Sumber Daya Maritim 8.301.350.000 Deputi 2

Koordinasi Infrastruktur dan


4 4832 8.451.349.000 Deputi 3
Transportasi

Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan


5 5996 8.076.350.000 Deputi 4
Kehutanan

Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi


6 6002 8.201.350.000 Deputi 5
Kreatif

7 6008 Koordinasi Investasi dan Pertambangan 12.726.350.000 Deputi 6

TOTAL 264.977.466.000

Sumber: Biro Umum, 2021

16 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 17


b. Menghitung persentase capaian Indikator Kinerja Utama, yaitu dengan BAB
membagi capaian berbanding targetnya
3
Realisasi
Capaian IKU =
Target

c. Menghitung persentase capaian final IKU, yaitu dengan menjumlahkan


AKUNTABILITAS KINERJA
eviden dengan capaian IKU kemudian total penjumlahan dibagi 2 Akuntabilitas Kinerja Kemenko Marves merupakan pertanggungjawaban
Eviden + Capaian IKU pelaksanaan kegiatan seluruh unit kerja sesuai tugas dan fungsinya. Akuntabilitas
Capaian Final IKU = kinerja ini tertuang dalam setiap indikator yang menggambarkan ketercapaian sasaran
2
strategis dari kondisi ideal yang ingin diwujudkan Kemenko Marves. Sejak tahun
2. Menghitung Capaian Sasaran Strategis 2016 Kemenko Marves telah menerapkan model Balanced Score Card (BSC) dalam
pengelolaan kinerjanya. Salah satu keunggulan pengelolaan kinerja dengan konsep
Penghitungan didapatkan dengan perkalian antara capaian final IKU dan
BSC adalah disusunnya Strategi Kemenko Marves yang komprehensif dalam suatu
bobot final kemudian dibagikan terhadap total bobot final IKU per SS yang ada
peta strategi yang mencakup empat perspektif, yaitu stakeholder, customer, internal
targetnya
process, dan learning and growth.
Capaian Final IKU x Bobot Final IKU Dalam implementasinya, Kemenko Marves terus berusaha untuk menyempur-
Capaian Sasaran =
Total bobot final IKU yang ada targetnya perSS nakan model pengelolaan kinerja dengan konsep BSC agar sesuai dengan kondisi riil
dan selaras dengan best practice sektor publik secara internasional. Dari masing-mas-
3. Perspective didapat dari hasil perkalian capaian sasaran dan bobot sasaran ing perspektif tersebut, Kemenko Marves kemudian merumuskan sasaran strategis
kemudian dibagi terhadap total bobot sasaran per Perspective (SS), indikator kinerja utama (IKU), dan target kinerja yang selaras dengan Rencana
Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Kemenko Marves. SS, IKU dan target
Capaian Sasaran x Bobot Sasaran kinerja tersebut kemudian dimuat dalam dokumen Komitmen Kinerja Menko Marves
Perspective = dan Deputi. Dokumen tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah dashboard yang
Total bobot sasaran per Perspektif
menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi Kemenko Marves yang dikenal
­dengan nama Peta Strategi Kemenko Marves.
4. Capaian Kerja Unit dihasilkan dari perkalian capaian Perspective dengan bobot
Perspective yang dibagi terhadap total bobot Perspective Peta strategi tersebut kemudian diturunkan (cascading) dan diselaraskan (align-
ment) ke seluruh unit eselon I sampai dengan level terendah di Kemenko Marves,
Capaian Perspective x Bobot perspective serta dituangkan dalam dokumen kontrak kinerja. Dengan dilaksanakannya proses
Capaian kerja Unit =
Total bobot perspective cascading dan alignment, pencapaian strategi Kemenko Marves diharapkan selaras
dan didukung oleh seluruh unit dan pegawai pada setiap level. Secara umum, penge-
lolaan kinerja di lingkungan Kemenko Marves meliputi seluruh tahapan dalam ekseku-
si strategi Kemenko Marves yakni perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
kinerja, review dan penyempurnaan kontrak kinerja.

A. Capaian Kinerja Tahun 2021


Tahun 2021 merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra Kemenko Marves
periode 2020-2024. Perjanjian Kinerja Kemenko memiliki 14 Sasaran Strategis dengan
17 indikator kinerja utama (IKU). Target kinerja tersebut terbagi dalam 4 (empat)
perspective yaitu stakeholder perspective, customer perspective, internal business
process dan Learning and Growth.
Nilai kinerja Kemenko Marves Tahun 2021 sebesar 99,21 atau mengalami
penurunan sebesar 0,91 poin dibandingkan dengan Nilai Kinerja tahun 2020 yaitu

18 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 19


sebesar 100,12. Selain adanya Refocusing anggaran, capaian kinerja Kemenko Marves d. IKU yaitu Indeks Kesehatan Laut Indonesia (Ocean Health Index) tercapai
juga dipengaruhi oleh kondisi dalam dua tahun terakhir, lembaga-lembaga interna- 76,76 dari target 75 atau tercapai sebesar 102,35%
sional yang melakukan penghitungan terhadap nilai/indeks yang merupakan target e. IKU Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tercapai 71,43 dari target
Kemenko Marves tidak melakukan survey, sehingga capaian yang dicantumkan me­ 67,33 atau tercapai 106,09%
rupakan hasil rilis tahun-tahun sebelumnya.
f. IKU PDB Sektor Sumberdaya Alam dan Jasa tercapai 14,86 dari target
IKU pada masing-masing perspective sebagai berikut: 16,31 atau tercapai 91,11%
1. Stakeholder Perspective terdiri dari 3 (tiga) SS yaitu: g. IKU Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tercapai 44,9 dari target 45
atau tercapai 99,78%
a. Teguhnya Jatidiri Indonesia sebagai Negara Maritim yang Mandiri dan
Berdaulat h. IKU Indeks Kapabilitas Inovasi tercapai 27,1 dari target 38,6 atau tercapai
70,21%
b. Terwujudnya Ekonomi Maritim yang Inklusif dan Kuat Sebagai Penggerak
Utama Perekenomian Nasional 3. Internal Business Process terdiri dari 2 (dua) SS yaitu:
c. Menguatnya Jatidiri Indonesia sebagai Bangsa Bahari Maju dan a. Tersedianya Kebijakan Kemaritiman yang Efektif dan Efisien
Berkepribadian Luhur b. Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kemaritiman yang
Capaian kinerja Stakeholder Perspective adalah sebesar 106,46% dengan Efektif dan Efisien
rincian sebagai berikut: Capaian kinerja Internal bisnis proses adalah sebesar 100% dengan rincian
a. IKU Efektivitas Kepemimpinan Maritim tercapai 3 dari target >= 3 atau sebagai berikut:
tercapai sebesar 100% a. IKU persentase rekomendasi kebijakan yang ditetapkan tercapai 100%
b. IKU PDB Maritim tercapai 11,31 dari target sebesar 6,63 atau tercapai dari target 100% atau tercapai 100%
sebesar 120% b. IKU persentase hasil pengendalian yang ditindaklanjuti tercapai 100%
c. IKU yaitu Indeks Daya Saing Global (IDSG) tercapai sebesar 64,6 dari dari target 100% atau tercapai 100%
target sebesar 65 atau tercapai 99,38%
4. Learning and Growth dengan 4 (empat) SS, dengan rincian sebagai berikut:
2. Customer Perspective terdiri dari 5 (lima) SS yaitu: a. Terwujudnya ASN Kemenko Marves yang Profesional
a. Terwujudnya Indonesia sebagai Negara Maritim yang Mandiri Mengelola b. Terwujudnya Organisasi dan Tata Kelola Kemenko Marves yang Baik
Lautnya serta Aktif di Forum Internasional
c. Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kemenko Marves yang Terinte-
b. Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Ekonomi Berbasis Kemaritiman grasi
yang Seimbang dan Dinamis
d. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel
c. Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Lingkungan dan Perairan
Indonesia 5. Capaian kinerja Learning and Growth adalah sebesar 88,45 dengan rincian
sebagai berikut:
d. Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa serta Nilai Tambah Sumber Daya
Alam a. Capaian IKU Indeks Profesionalitas ASN tahun 2021 Kemenko Marves
sebesar 56,52 dari target 85 atau tercapai 66,49%. Capaian ini
e. Menguatnya Jatidiri Indonesia sebagai Bangsa Bahari yang Inovatif,
mengalamo penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi
Berkarakter dan Berbudaya Nusantara
secara nasional dimana hampir seluruh K/L dan Pemda mengalaminya.
Capaian kinerja customer perspective adalah sebesar 102,20% dengan rincian Salah satu penyebab terjadinya penurunan ini adalah rendahnya tingkat
capaian sebagai berikut: pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi ASN. Tidak terselenggaranya
a. IKU Indeks Kedaulatan Maritim tercapai sebesar 3 dari target 3 atau Diklat bagi ASN Kemenko Marves disebabkan oleh: 1) kondisi pandemi
tercapai 100% covid 19; 2) anggaran pengelolaan SDM sangat minim; 3) lembaga
b. IKU Indeks Kinerja Logistik tercapai sebesar 3,1 dari target 3,1 atau pembina tidak melaksanakan fasilitasi diklat untuk data baru hanya
tercapai 102,58% menjalankan untuk data yang sudah mendaftar setahun sebelumnya;
4) Kemenko Marves memfokuskan kepada pengadaan pegawai karena
c. IKU Indeks Disparitas Ekonomi tercapai capaiannya 100% dari target ~0
kekosongan jabatan pimpinan tinggi dan kekurangan staf PNS pada
dengan realisasi -0,157 atau tercapai 100%
semua unit kerja akibat reorganisasi. Namun demikian, Kemenko Marves

20 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 21


merupakan 3 (tiga) terbaik kategori K/L dalam pencapaian IP ASN setelah REALI- TARGET
PERSPECTIVE SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET %
Kementerian PPN/Bappenas (74,57) dan Kementerian Kelautan Perikanan SASI 2024
(58,42). Indeks Kesehatan
Meningkatnya 7 75 76,76 67 102,35
b. IKU Nilai Hasil Evaluasi Implementasi Reformasi Birokrasi Kemenko Marves Produktivitas dan Kualitas Laut
SS.6
Lingkungan dan Perairan
tercapai 75,18 dari target 80 atau sebesar 93,98%. Dengan nilai capaian 8
Indeks Kualitas
67,33 71,43 68,53 106,09
Indonesia Lingkungan Hidup
tersebut Kemenko Marves dapat mengajukan penyesuaian tunjangan
kinerja menjadi sebesar 80%. PDB Sektor
Meningkatnya Produksi 9 Sumberdaya Alam 16,31 14,86 17,73 91,11
c. IKU Nilai Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik SS.7
Barang dan Jasa serta dan Jasa
Nilai Tambah Sumber
(SPBE) tercapai 2,80 dari target 3 atau tercapai sebesar 93,33%. Capaian Tingkat Komponen
Daya Alam 10 45 44,9 50 99,78
ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan dalam Negeri
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1503 Tahun 2021 tentang Menguatnya Jatidiri
Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Pada Kementerian, Indonesia sebagai
Indeks Kapabilitas
SS.8 Bangsa Bahari yang 11 38,6 27,1 41,5 70,21
Lembaga, Dan Pemerintah Daerah Tahun 2021. Inovasi
Inovatif, Berkarakter dan
d. IKU Opini BPK, berdasarkan LHP Nomor: 26b/LHP/XV/05/2021 tanggal Berbudaya Nusantara
31 Mei 2021 mendapat predikat WTP sesuai dengan target yang telah Internal Business Process 100
ditetapkan atau tercapai sebesar 100%. Tersedianya Kebijakan/ Prsentase
Capaian kinerja Kemenko Marves tahun 2021 sebagaimana tabel berikut: Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi
SS.9 12 100 100 100 100
Kemaritiman yang Efektif Kebijakan yang
Internal dan Efisien ditetapkan
TABEL 6
CAPAIAN KINERJA KEMENKO MARVES TAHUN 2021 Business Terlaksananya
Process Pengendalian Persentase Hasil
SS.10 Pelaksanaan Kebijakan 13 pengendalian yang 100 100 100 100
REALI- TARGET Kemaritiman yang Efektif ditindaklanjuti
PERSPECTIVE SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET %
SASI 2024 dan Efisen
Stakeholder 106,46 Learning and Growth 88,45
Teguhnya Jatidiri Terwujudnya ASN
Efektifitas Indeks Profesionalitas
Indonesia sebagai Negara SS.11 Kemenko Marves yang 14 85 56,52 81 66,49
SS.1 1 Kepemimpinan ≥3 3 ≥3 100 ASN
Maritim yang Mandiri dan Profesional
Maritim
Berdaulat
Nilai Hasil Evaluasi
Terwujudnya Ekonomi Terwujudnya Organisasi
Implementasi
Maritim yang Inklusif dan SS.12 dan Tata Kelola Kemenko 15 80 75,18 95 93,98
Reformasi Birokrasi
Stakeholder SS.2 Kuat Sebagai Penggerak 2 PDB Maritim 6,63 11,31 7,80 120 Learning Marves yang Baik
Kemenko Marves
Utama Perekenomian and Growth
Nasional Tersedianya Sistem Nilai Penyelenggaraan
Informasi Manajemen Sistem Pemerintahan
Menguatnya Jatidiri SS.13 16 3 2,80 4,0 93,33
Kemenko Marves yang Berbasis Elektronik
Indonesia sebagai Indeks Daya Saing Terintegrasi (SPBE)
SS3 3 65 64,6 66 99,38
Bangsa Bahari Maju dan Global (IDSG)
Berkepribadian Luhur Terwujudnya Pengelolaan
SS.14 17 Opini BPK WTP WTP WTP 100
Keuangan yang Akuntabel
Customer 102,20
Capaian Tahun 2021 99,21
Terwujudnya Indonesia
sebagai Negara Maritim
Indeks Kedaulatan
SS.4 yang Mandiri Mengelola 4
Maritim
3 3 4 100 B. Realisasi Anggaran
Lautnya serta Aktif di
Forum Internasional Pada tahun 2021 Kemenko Marves memperoleh alokasi Pagu Anggaran
Customer
SS5 Terwujudnya Pemerataan 5 Indeks Kinerja Logistik 3,1 3,15 3,5 102,58 sebesar Rp314.596.417.000,00 (Tiga Ratus Empat Belas Miliar Lima Ratus Sembilan
Pembangunan Ekonomi Puluh Enam Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah). Anggaran tersebut mengalami
Berbasis Kemaritiman Indeks Disparitas
yang Seimbang dan 6 0 -0,157 0 100 4 (empat) kali Refocusing karena adanya kebijakan pemerintah akibat pandemi Covid
Ekonomi
Dinamis 19, dimana APBN diarahkan untuk lebih fokus dalam menangani pandemi dan akibat
dari pandemi Covid 19.

22 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 23


Total anggaran Kemenko Marves yang mengalami Refocusing sebesar TABEL 7
Rp49.618.951.000,00 (Empat Puluh Sembilan Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta DATA PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN PER BULAN TA 2020 DAN 2021
Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah) dengan tahapan Refocusing sebagai
BULAN 2020 2021
berikut:
JANUARI 6.594.150.126,00 7.381.421.309,00
1. Refocusing pertama sebesar Rp294.561.417.000,00 (Dua Ratus Sembilan Puluh
Empat Miliar Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu FEBRUARI 20.413.346.422,00 14.615.492.066,00
Rupiah); MARET 15.138.228.455,00 22.529.998.909,00
2. Refocusing kedua sebesar Rp288.295.467.000,00 (Dua Ratus Delapan Puluh APRIL 9.172.356.707,00 53.930.436.440,00
Delapan Miliar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Empat Ratus Enam Puluh
MEI 12.601.181.158,00 49.755.653.341,00
Tujuh Ribu Rupiah);
JUNI 9.285.257.247,00 23.564.708.490,00
3. Refocusing ketiga sebesar Rp284.452.093.000,00 (Dua Ratus Delapan Puluh
Empat Miliar Empat Ratus Lima Puluh Dua Juta Sembilan Puluh Tiga Ribu JULI 12.421.997.336,00 15.755.398.121,00
Rupiah); AGUSTUS 13.162.166.153,00 14.911.424.219,00
4. Refocusing keempat sebesar Rp264.977.466.000,00 (Dua Ratus Enam Puluh SEPTEMBER 21.035.312.627,00 17.007.311.601,00
Empat Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh OKTOBER 17.790.743.230,00 24.095.044.925,00
Enam Ribu Rupiah);
NOVEMBER 37.837.098.015,00 29.264.770.100,00
Sehingga, total Jumlah Pagu Anggaran Kemenko Marves setelah refocusing
menjadi sebesar Rp264.977.466.000,00 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar DESEMBER 68.956.744.890,00 35.890.598.345,00
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah),
dari total pagu tersebut sampai akhir tahun 2021 realisasi anggaran belanja Kemenko GRAFIK 3
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN PER BULAN TA 2020 DAN 2021
Marves mencapai Rp262.836.541.935,00 (Dua Ratus Enam Puluh Dua Miliar Delapan
Ratus Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Empat Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Tiga
Puluh Lima Rupiah) atau 99,19% dengan sisa pagu sebesar Rp2.140.924.065,00 (Dua
Miliar Seratus Empat Puluh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Empat Ribu Enam Puluh
Lima Rupiah).
Tingkat penyerapan anggaran Kemenko Marves tahun 2021 yaitu sebesar
99,19% dengan nilai Rp264.175.345.582,00 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar
Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh Lima Ribu Lima Ratus Delapan
Dua Rupiah). Hal ini dikarenakan tingkat konsistensi pelaksanaan kegiatan dalam
mengawal pencapaian target pembangunan di bidang kemaritiman dan investasi yang
cukup tinggi pada masing-masing unit kerja. Setiap unit kerja di lingkup Kemenko
Marves mendapat tugas mengawal program prioritas yang menjadi fokus Presiden dan
menjadi target pembangunan nasional. Pengawalan tersebut dilaksanakan melalui
pelaksanaan sinkronisasi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan pembangunan
pada masing-masing K/L yang menjadi fungsi Kemenko Marves. Penyerapan anggaran
pada tahun ini meningkat secara signifikan apabila dibandingkan dengan tingkat
penyerapan pada tahun 2020 yaitu sebesar 94,15% atau senilai Rp244.408.581.366,00
(Dua Ratus Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Delapan Juta Lima Ratus Delapan Dalam mendukung terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan dan
Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Enam Rupiah). ditargetkan, setiap unit kerja memiliki target kinerja triwulan dan tahunan pada 2021.
Pada tahun 2021 anggaran setiap unit kerja Kemenko Marves disajikan pagu anggaran
dan realisasi pada grafik berikut ini:

24 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 25


GRAFIK 4 TABEL 8
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2021 PER UNIT KERJA ESELON I REALISASI BELANJA TAHUN 2021

ANGGRAN PER JENIS


PAGU (Rp.) REALISASI (Rp) PERSENTASE
BELANJA
PEGAWAI 62.329.751.000,00 61.922.780.014,00 99,35
BARANG 198.357.846.000,00 196.626.091.977,00 99,13
MODAL 9.289.869.000,00 9.287.669.944,00 99,95
TOTAL 264.977.466.000,00 262.836.541.935,00 99,19

GRAFIK 5
REALISASI BELANJA TAHUN 2021

Dari grafik diatas terlihat bahwa persentase dari pagu anggaran pada masing-
masing unit kerja tidak terlalu jauh perbedaannya, unit kerja Eselon I dengan nilai
persentase realisasi keuangan tertinggi adalah Deputi Bidang Koordinasi Sumber
Daya Maritim (D2) sebesar 99,65% dan unit dengan nilai persentase terendah adalah
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi (D1) sebesar 98,35%.
Dari total pagu anggaran tahun 2021 secara garis besar terdiri dari 4 (empat)
jenis belanja, namun Kemenko Marves hanya melaksanakan 3 (tiga) jenis belanja yaitu
belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal dengan rincian realisasi per jenis
belanja sebagai berikut:
1. Belanja pegawai sebesar Rp62.329.751.000,00 (Enam Puluh Dua Miliar Tiga
Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah)
dengan realisasi Rp61.922.780.014,00 (Enam Puluh Satu Miliar Sembilan Ratus
Dua Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Empat Belas Rupiah) atau
99,35%, sisa pagu anggaran Rp406.970.986.00 (Empat Ratus Enam Juta
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah); Dari tabel dan diagram tersebut terlihat bahwa realisasi belanja tertinggi adalah
belanja modal dengan realisasi 99,95% atau Rp4.287.669.944,00 (Empat Miliar Dua
2. Belanja barang sebesar Rp198.357.846.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Sembilan
Delapan Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Empat Puluh Ratus Empat Puluh Empat Rupiah) sedangkan belanja terendah adalah belanja barang
Enam Ribu Rupiah) dengan realisasi Rp196.626.091.977,00 (Seratus Sembilan dengan realisasi 99,13% % atau Rp196.626.091.977,00 (Seratus Sembilan Puluh
Puluh Enam Miliar Enam Ratus Dua Puluh Enam Juta Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Miliar Enam Ratus Dua Puluh Enam Juta Sembilan Puluh Satu Ribu Sembilan
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah) atau 99,13%, sisa pagu anggaran Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah).
Rp1.731.754.023,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tujuh Ratus
Lima Puluh Empat Ribu Dua Puluh Tiga Rupiah); C. Analisa Kinerja
3. Belanja modal sebesar Rp4.289.869.000,00 (Empat Miliar Dua Ratus Delapan Penjelasan capaian IKU untuk setiap SS diuraikan sebagai berikut:
Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah) dengan
1. SS 1: Teguhnya Jatidiri Indonesia sebagai Negara Maritim yang
realisasi Rp4.287.669.944,00 (Empat Miliar Dua Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta
Mandiri dan Berdaulat
Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh Empat
Rupiah) atau 99,95%, sisa pagu anggaran sebesar Rp2.199.056,00 (Dua Juta Sasaran yang ingin dicapai dari SS 1 adalah kondisi Bangsa Indonesia
Seratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Lima Puluh Enam Rupiah). Secara detail sebagai sebuah bangsa yang mampu berdiri di atas landasan alam dan
pagu anggaran dan realisasi belanja terlihat pada tabel berikut ini: budaya maritim yang mandiri dan memiliki kedaulatan penuh. Sasaran

26 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 27


Strategis ini menggunakan indikator kinerja utama (IKU) Efektivitas Dari hasil perhitungan 3 komponen tersebut, selanjutnya dilakukan
Kepemimpinan Maritim. konversi untuk nilai Tingkat Kedaulatan Maritim sebagai berikut:
a. IKU 1 Efektivitas Kepemimpinan Maritim TABEL 9
Efektivitas Kepemimpinan Maritim diharapkan dapat menjadi salah KONVERSI NILAI TINGKAT KEDAULATAN MARITIM
satu ukuran untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim PERSENTASE
Dunia. Nilai ini merupakan hasil dari penegakan kedaulatan maritim NILAI KETERANGAN
CAPAIAN
dan penguatan diplomasi Indonesia di bidang kemaritiman.
0<X<=25 1 Kurang Berdaulat
IKU ini mengalami perubahan dari nomenklatur yang ada di Renstra
Kemenko Marves Tahun 2020-2024 yaitu Indeks Kepemimpinan 25<x<=50 2 Cukup Berdaulat
Maritim. Perubahan nomenklatur mempertimbangkan bahwa 50<x<=75 3 Berdaulat
parameter IKU tidak cukup kriteria untuk disebut indeks.
x<75 4 Sangat Berdaulat
Penegakan kedaulatan maritim diwujudkan dengan adanya kepastian
hukum wilayah Indonesia, terjaganya kepentingan Indonesia,
Nilai Efektivitas Diplomasi Maritim
terwujudnya keamanan, ketahanan, dan keselamatan maritim
Indonesia. Selanjutnya penguatan diplomasi Indonesia di dunia Efektivitas Diplomasi Maritim diukur dengan tingkat partisipasi aktif
Internasional diwujudkan dengan partisipasi aktif Indonesia dalam Indonesia dalam forum maritim regional dan global, penempatan
forum maritim regional dan global, penempatan wakil Indonesia di wakil Indonesia di organisasi internasional bidang kemaritiman,
Organisasi Internasional bidang kemaritiman dan diterimanya inisiatif dan diterimanya inisiatif dan posisi Indonesia dalam Perjanjian
dan posisi Indonesia dalam Perjanjian Internasional. Internasional. Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga diperoleh
nilai Indeks Kepemimpinan Maritim Indonesia.
Tingkat Kedaulatan Maritim diperoleh dari penjumlahan 30%
Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKW), 35% Tingkat Keamanan dan TABEL 10
Ketahanan Maritim (TKKM), dan 35% Tingkat Keselamatan Maritim KONVERSI INDEKS KEPEMIMPINAN MARITIM INDONESIA
(TKM). PERSENTASE NILAI KETERANGAN
0<X<=25 1 Kurang Berdaulat
TINGKAT KEDAULATAN MARITIM = 30% TKW + 35% TKKM+ 35% TKM
25<x<=50 2 Cukup Berdaulat

Masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut: 50<x<=75 3 Berdaulat

1) Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKW) yaitu terwujudnya x<75 4 Sangat Berdaulat


kepastian hukum kewilayahan Indonesia dan terjaganya Capaian atas IKU Efektivitas Kepemimpinan Maritim tahun 2021
kepentingan nasional di luar yurisdiksi Indonesia. TKK ini adalah 3 dari target ≥3 atau tercapai 100. Capaian tersebut seperti
dibentuk oleh 2 (dua) komponen yaitu Persentase Zona maritim dibawah ini:
dan regulasi yang telah ditetapkan dan Persentase posisi
kepentingan Indonesia yang terakomodir di dalam regulasi TABEL 11
perairan dan dasar laut internasional. CAPAIAN KINERJA IKU EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN MARITIM

2) Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim (TKKM) terbentuk CAPAIAN KINERJA SS 1


dari persentase indikator yang mendukung antara lain
TINGKAT
peningkatan penyelesaian kasus pelanggaran kedaulatan KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
maritim, peningkatan sumber daya kelautan dan perikanan dan TINGKAT
peningkatan antusias pada pekerjaan di sektor maritim. VALIDASI IKU
3) Tingkat Keselamatan Maritim (TKM) terbentuk oleh tiga nilai 1 Efektivitas Kepemimpinan Maritim Low/Exact ≥3 3 100%
indikator keselamatan maritim, yaitu: keandalan sarana bantu
CAPAIAN 100%
navigasi pelayaran, keselamatan aktivitas pelayaran, dan
penanganan kecelakaan maritim.

28 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 29


Capaian tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai berikut: Berdasarkan data-data di atas, perolehan nilai Tingkat
1) Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) Kedaulatan Maritim (TKM) sebagai berikut:
Secara kuantitatif, nilai Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) TKM = 30%TKW + 35%TKKM + 35%TKM
diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: = 30%.80,56 + 35%.81,22 + 35%.76,06
= 79,21% ≈ 3 (Berdaulat)
TABEL 12
PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEPASTIAN KEWILAYAHAN (TKK) Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga diperoleh nilai Tingkat
Kedaulatan Maritim sebesar 3.
NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKK
4) Efektivitas Diplomasi Maritim
Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah
1 75 60% Nilai Efektivitas Diplomasi Maritim adalah sebagai berikut:
ditetapkan
Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang 80,56% TABEL 14
2 terakomodir di dalam regulasi perairan dan dasar 88,8 40% NILAI EFEKTIVITAS DIPLOMASI MARITIM
laut internasional
NO KOMPONEN NILAI BOBOT EDM
Partisipasi Aktif Indonesia dalam Forum Maritim
1 90,29 60%
2) Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim Regional dan Global
100
Nilai Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim diperoleh Penempatan Wakil Indonesia di Organisasi
2 0 20% 74,17%
berdasarkan perhitungan sebagai berikut: Internasional Bidang Kemaritiman

TABEL 13 Diterimanya Inisiatif dan Posisi Indonesia dalam


3 79,1 20%
PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEAMANAN DAN KETAHANAN MARITIM Perjanjian Internasional

Diterimanya Inisiatif dan Posisi Indonesia dalam Perjanjian


NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKKM
Internasional:
1 Persentase kualitas ketahanan maritim 83,3 33% TABEL 15
INISIATIF DAN POSISI INDONESIA DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL
2 Persentase optimalisasi keamanan maritim 81,25 33%
81,22%
Persentase keberhasilan pengelolaan keamanan PERJANJIAN
3 79,1 33% NO INISIATIF DAN POSISI INDONESIA POIN
dan ketahanan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil INTERNASIONAL
Menjaga “hak” Indonesia untuk berpartisipasi di the Area/
1 1
Kawasan Dasar Laut Internasional
3) Tingkat Keselamatan Maritim
Pada akhir Desember 2021, diperoleh angka Tingkat Keandalan Memastikan terlindunginya hak dan legitimate interest
2 Indonesia sebagai negara yang berbatasan langsung dengan 1 Draft Exploitation
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran sebesar 97,50 persen, angka
KDLI Code International
Tingkat Keselamatan Maritim sebesar 99,9 persen, dan angka
Menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dari pencemaran Seabed Authority
Tingkat Penanganan Kecelakaan Maritim sebesar 30,77 persen. 3 1 (ISA)
akibat aktivitas di the Area
Dengan demikian angka Tingkat Keselamatan Maritim dihitung
sebesar: Menjaga daya saing produk mineral Indonesia di pasar
4 Internasional dari akibat eksploitasi dan produksi mineral 1
%B1+%B2+%B3
TKM = yang berasal dari KDLI
3
TOTAL 4
97,5+99,98+30,77
TKM = Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan formula:
3
Jumlah inisiatif dan posisi yang diterima
TKM = 76,06% x 100%
Jumlah inisiatif dan posisi pemri
4
= x 100% = 100%
4

30 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 31


Berdasarkan perhitungan yang telah dijabarkan di atas, perolehan 3) Menghadiri Sidang ke-76 MEPC IMO pada bulan Juni 2021.
nilai Efektivitas Kepemimpinan Maritim Indonesia (EKM) adalah: 4) Rencana pelaksanaan HLM AIS Forum yaitu implementasi
EKM = Tingkat Kedaulatan Maritim (60%) + pelaksanaan UN-Climate Change Conference (COP-26) yang
Efektivitas Diplomasi Maritim (40%) dilaksanakan di Glasgow pada November 2021.
= 79,21 (60%) + 74,17 (40%) 5) Indonesia mempunyai kepentingan besar terhadap penyusunan
= 77,20 ≈ 3 international instrument Biodiversity Beyond National Jurisdiction
(BBNJ);
Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga diperoleh nilai Efektivitas
Kepemimpinan Maritim sebesar 3 (secara lengkap hasil 6) Menghadiri Conference of the Parties -26 (COP-26) UNFCCC
perhitungan atas IKU ini terdapat pada Lampiran 2 LKj ini). di Glasgow – Skotlandia. Kemenko Marves diundang sebagai
pembicara kunci/panelis pada tiga acara talkshow.
Sebagai perbandingan bahwa pada tahun 2020 realisasi atas IKU
dimaksud juga mencapai 100%, sedangkan target akhir periode Faktor pendukung atas pencapaian IKU ini dipengaruhi oleh 2 faktor,
Renstra Kemenko Marves pada tahun 2024 dengan nilai ≥3, seperti yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal adanya
terlihat berikut ini. kepemimpinan yang kuat dari pimpinan Kemenko Marves baik dari
level Menko maupun Eselon I sehingga dapat memberikan pengaruh
TABEL 16 dalam pencapaian target baik oleh internal Kemenko Marves
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU maupun ke K/L di bawah koordinasi Kemenko Marves. Juga adanya
CAPAIAN KINERJA SS 1 Kerjasama yang bai kantar lintas Eselon I di lingkup Kemenko marves
dalam mendukung pencapaian target kinerja ini. Sedangkan faktor
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN eksternal yakni adanya koordinasi dan Kerjasama yang bai kantar K/L
2020 2021 2021 2024 di bawah koordinasi Kemenko Marves.
1 Efektifitas Kepemimpinan Maritim Nilai 3 3 ≥3 ≥3 Dalam pencapaian IKU ini tidaklah mulus, selalu ada faktor
penghambat kendati tidak begitu signifikan, faktor penghambat
pada pencapaian kinerja tahun 2021 adanya pandemi Covid 19 sejak
Seperti terlihat pada tabel di atas bahwa tercapainya target
tahun 2020, yang berdampak pada terbatasnya kegiatan yang dapat
efektivitas kepemimpinan maritim pada tahun sebelumnya (2020)
dilaksanakan baik penyelenggaraan siding internasional maupun
dapat dipertahankan pada tahun 2021, karena hal ini menunjukkan
proses pencapaiannya. Selain itu dengan adanya covid 19 berdampak
keberhasilan Kemenko Marves dalam mendorong tercapainya
pada pemotongan anggaran (refocussing) untuk penanganan covid
kondisi Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu berdiri
19, hal ini mempengaruhi “menurunnya” proses pencapaian target
di atas landasan alam dan budaya maritim dengan mandiri dan
kinerja.
memiliki kedaulatan penuh. Ini artinya, negara mampu menguasai
dan mengatur sumber daya maritim yang dimilikinya, mampu 2. SS 2 : Terwujudnya Ekonomi Maritim yang Inklusif dan Kuat
mengendalikan campur tangan asing dan memanfaatkannya untuk Sebagai Penggerak Utama Perekenomian Nasional
kemakmuran bangsa dan negara.
SS 2 merupakan kondisi Ketika pengelolaan pengelolaan semua aktivitas
Beberapa kegiatan atau isu yang ditangani selama tahun 2021 ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan di daratan
guna mendukung pencapaian efektivitas kepemimpinan maritim lahan atas yang menggunakan bahan baku dari wilayah pesisir dan lautan
telah berpartisipasi dalam berbagai forum internasional terkait yang kuat sebagai penggerak perekonomian nasional telah terwujud.
kemaritiman diantaranya sebagai berikut: Perwujudan dari SS ini, diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja
1) High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy (HLP SOE) Utama PDB Maritim.
merupakan pertemuan yang diinisiasi oleh Norwegia pada
a. IKU 2 PDB Maritim
tahun 2018.
PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai unit
2) Menghadiri Sidang ke-7 Human Element Training and
produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Watchkeeping (HTW) International Maritime Organization
Sementara ekonomi kemaritiman dapat didefinisikan sebagai kegiatan
(IMO).
ekonomi yang secara langsung dan/atau tidak langsung terjadi di

32 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 33


kawasan perairan (yang meliputi laut teritorial, perairan kepulauan, triliun atau 11,31% dari PDB nasional yang mencapai Rp10.722
dan perairan pedamanan zona ekonomi ekslusif Indonesia, serta triliun. Nilai PDB kemaritiman tersebut turun sekitar Rp19 triliun dari
perairan lainnya termasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil), tahun sebelumnya (2019) yang mencapai Rp1.231 triliun, namun
dan kegiatan di luar kawasan perairan yang memanfaatkan sumber masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp886
daya alam dan lingkungan yang berasal dari perairan, serta kegiatan triliun.
yang menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan di perairan.
Sehingga PDB Maritim adalah nilai tambah yang dihasilkan oleh unit TABEL 18
KONTRIBUSI PDB MARITIM TERHADAP PDB NASIONAL
produksi yang tercakup dalam ekonomi maritim.
2010 2019 2020
Target PDB maritim sebesar 6,63 pada tahun 2021 ditetapkan
dengan menggunakan pendekatan penghitungan yang dilakukan PDB Maritim 886.346,86 1.231.450,95 1.212.486,67
oleh BPS sebagai instansi resmi pemerintah melakukan perhitungan PDB Nasional 6.864.133,10 10.949.037,80 10.722.442,70
PDB maritim. Pendekatan tersebut dengan menentukan definisi dan
Share PDB maritim 12,9% 11,2% 11,3%
sektor-sektor (klaster) yang masuk dalam ekonomi maritim yaitu:
1) Perikanan; 2) Energi dan sumber daya mineral; 3) Sumber daya Sumber : BRIN 2021
pesisir dan pulau-pulau kecil; 4) Sumber daya non konvensional; 5)
Secara umum, Grafik 6 menggambarkan kontribusi sektor
Industri bioteknologi; 6) Industri kemaritiman; 7) Jasa kemaritiman;
kemaritiman sebelas tahun terakhir. Tren kontribusi tersebut
8) Pariwisata; 9) Perhubungan; 10) Bangunan laut; 11) Pertahanan,
cenderung menurun. Pada tahun 2010, kontribusi sektor kemaritiman
keamanan, penegakan hukum, dan keselamatan di laut.
terhadap PDB nasional mencapai 12,9%, namun pada tahun 2011
Pada tahun 2021 dikarenakan kondisi pandemi covid 19 dimana kontribusi PDB maritim turun menjadi 12,6%. Pada tahun 2012,
tidak memungkinkan bagi BPS untuk melakukan survey lapangan, kontribusi PDB maritim kembali turun ke level 12,3%. Pertumbuhan
sehingga nilai ekonomi maritim dihitung oleh Badan Riset dan Inovasi kontribusi PDB maritim kembali menunjukkan tren negatif pada
Nasional (BRIN). Pendekatan yang digunakan sama dengan yang tahun 2019, meskipun penurunannya tidak sebesar tahun-tahun
dilakukan BPS namun dengan cakupan Klasifikasi Baku Lapangan sebelumnya. Pada tahun 2019, kontribusi PDB maritim terhadap
Usaha Indonesia (KBLI) yang berbeda. PDB nasional sebesar 11,25% dan mengalami peningkatan di tahun
Hasil penghitungan capaian kinerja IKU sebagai berikut: 2020 menjadi 11,3%. Dalam konteks situasi goncangan seperti
pandemi COVID-19, sektor ekonomi kemaritiman mampu menyerap
TABEL 17
efek gangguan dan bahkan menjadi penyangga perekonomian.
CAPAIAN KINERJA IKU PDB MARITIM
CAPAIAN KINERJA SS 2 GRAFIK 6
PERKEMBANGAN KONTRIBUSI PDB KEMARITIMAN 2010-2020
TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
VALIDASI IKU
2 PDB Maritim Low/Proxy 6,63 11,31 100%
CAPAIAN 120%

Capaian atas IKU PDB maritim tahun 2021 adalah 120%, ini dicapai
atas realisasi 11,31 dari target yang ditetapkan pada tahun 2021
sebesar 6,63. PDB kemaritiman merupakan fraksi dari PDB secara
keseluruhan. Tabel 20 memperlihatkan peran PDB Kemaritiman
dalam perekonomian nasional. Hasil estimasi menunjukkan bahwa
nilai PDB kemaritiman Indonesia pada tahun 2020 sebesar Rp1.212
Sumber : BRIN 2021

34 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 35


Perlu dipahami bahwa penurunan nilai kontribusi tidak selalu TABEL 19
bermakna kinerja sektor maritim memburuk. Analisis ini berdasar KONTRIBUSI KLASTER PEMBENTUK PDB KEMARITIMAN 2020
pada ekonomi kemaritiman merupakan bagian dari kinerja ekonomi KONTRIBUSI KONTRIBUSI
keseluruhan. Pertumbuhan yang lebih cepat dari sektor non-maritim NILAI
KLASTER MARITIM TERHADAP PDB TERHADAP PDB
(MILIAR RUPIAH)
dapat menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini terlihat pada Grafik MARITIM NASIONAL
9 dimana pertumbuhan PDB kemaritiman masih positif sepanjang Perikanan 315.759,09 26,0% 2,9%
2010 hingga 2019. ESDM 278.272,58 23,0% 2,6%
GRAFIK 7 Pariwisata 263.213,02 21,7% 2,5%
PERTUMBUHAN PDB KEMARITIMAN 2010-2020 Jasa Maritim 102.203,18 8,4% 1,0%
Bangunan Laut 94.024,62 7,8% 0,9%
Perhubungan 87.159,11 7,2% 0,8%
Pertahanan dan Keamanan 46.406,70 3,8% 0,4%
Industri Maritim 23.486,83 1,9% 0,2%
Industri Bioteknologi 1.961,54 0,2% 0,0%
PDB Maritim 1.212.486,67 100,0% 11,3%
PDB Nasional 10.722.442,70 - -
Sumber: BRIN, 2021

Sebagai aktivitas utama yang menyumbang lebih dari separuh PDB


kemaritiman, maka perlu melihat tren pertumbuhan dari ketiga
klaster tersebut (ESDM, pariwisata dan perikanan).

GRAFIK 8
Sumber : BRIN 2021
PERTUMBUHAN KLASTER PERIKANAN ESDM DAN PARIWISATA 2011-2020

Dari hasil perhitungan yang lebih detil terhadap klaster-klaster


penyusun PDB kemaritiman, dapat diketahui bahwa klaster perikanan,
energi dan sumber daya mineral, dan pariwisata merupakan tiga
klaster strategis dalam PDB maritim. Tabel 19 menunjukkan kontribusi
klaster perikanan terhadap PDB maritim Pada tahun 2020 mencapai
26% atau sekitar Rp315 triliun. Disusul oleh klaster ESDM di posisi
ke-dua yang menyumbang sekitar 23% dari PDB kemaritiman atau
sebesar Rp278 triliun. Klaster pariwisata berada di posisi ke-tiga
dengan nilai kontribusi sebesar 21,7% terhadap PDB maritim, atau
sekitar Rp 263 triliun. Ketiga klaster ini dapat dikatakan sebagai tulang
punggung (backbone) dari aktivitas ekonomi maritim. Kemudian di
Sumber : BRIN 2021
posisi berikutnya ditempati oleh klaster jasa maritim sebesar 8,4%.
Sektor kunci berikutnya yang menyumbang pada proyeksi PDB Dari hasil perhitungan, pertumbuhan klaster perikanan, ESDM
maritim 2020 secara berturut-turut adalah klaster bangunan laut dan pariwisata memiliki pola berbeda seperti ditunjukkan pada
(7,8%), perhubungan (7,2%), pertahanan dan keamanan (3,8%), Grafik 10 Klaster perikanan cenderung memiliki tren pertumbuhan
industri maritim (1,9%) dan industri bioteknologi (0,2%). yang menurun. Sementara klaster ESDM tampak lebih fluktuatif
bila dibandingkan dengan klaster perikanan dan pariwisata. Di
sisi lain, klaster pariwisata memiliki pertumbuhan paling tinggi.
Bahkan, pertumbuhan klaster pariwisata di tahun 2020 masih

36 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 37


positif sekitar 0.7%. Sebagai catatan, pertumbuhan positif klaster kemakmuran tingkat tinggi bagi warga negaranya. Hal ini tergantung
pariwisata maritim tidak bisa mengkompensasi pertumbuhan sektor dari seberapa produktif sebuah negara menggunakan sumber daya
pariwisata keseluruhan dimana mencatat angka negatif di 2020. yang tersedia. Menurut Institute for Management Development
Terlebih komponen klaster pariwisata maritim dibangun berdasarkan (IMD), daya saing adalah bagaimana suatu bangsa/negara
konsep dan definisi dalam studi ini sehingga tidak dapat langsung menciptakan dan memelihara suatu lingkungan yang yang dapat
diperbandingkan dengan peran pariwisata secara umum dalam mempertahankan daya saing perusahaan-perusahaannya. IMD fokus
perekonomian nasional. pada kinerja ekonomi (Economic Performance); efisiensi Pemerintah
Adapun perbandingan target realisasi tahun 2021 dan 2020 atas (Government Efficiency); efisiensi Bisnis (Business Efficiency); dan
IKU PDB Maritim serta target sampai akhir Renstra Kemenko Marves infrastruktur (Infrastructure). Nilai indeks ini dikeluarkan oleh World
tahun 2024 terlihat di bawah ini: Bank dan terdiri dari dua belas pilar daya saing yaitu:

TABEL 20 GAMBAR 12
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU PDB MARITIM 12 (DUA BELAS) PILAR DAYA SAING

CAPAIAN KINERJA SS 2
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024
2 PDB Maritim % 10,27 11,31 6,63 7,80

Belajar dari pengalaman pandemi COVID-19, Indonesia memerlukan


forward looking policy yang lebih terukur, adaptif dan antisipatif
dalam memfasilitasi sektor-sektor ekonomi kemaritiman untuk bisa
berjalan lebih efektif dan efisien serta lebih memiliki ketahanan
dalam menghadapi potensi krisis dimasa depan.
Upaya yang dilakukan untuk tahun mendatang atas pencapaian
IKU ini agar bisa tercapai dan kontribusi PDB maritim atas PDB
nasional terus meningkat, Kemenko Marves terus mendorong dan
berkoordinasi dengan K/L teknis yang terlibat langsung di bawah
koordinasi Kemenko Marves dalam pencapaian PDB maritim ini.
3. SS 3: Menguatnya Jati Diri Indonesia sebagai Bangsa Bahari Maju
dan Berkepribadian Luhur
Target Indeks Daya Saing Global sebesar 65 pada tahun 2021, nilai
SS 3 bertujuan untuk mewujudkan suatu kondisi negara dengan dari target ini dengan menggunakan hasil yang dikeluarkan oleh
jatidiri yang kuat sehingga tangguh dalam menghadapi persaingan World Economic Forum (WEF). Pada tahun 2021 dikarenakan kondisi
dunia yang semakin mengglobal. Jati diri ini ditunjukkan dengan daya pandemi covid 19 dimana tidak memungkinkan bagi WEF untuk
saing yang dimiliki sebagai salah satu sumber dari ketahanan negara melakukan survey lapangan, WEF lebih fokus terhadap pemulihan
dalam menghadapi tantangan dalam membangun peradaban bangsa. ekonomi.
Peradaban dibangun melalui kekuatan ekonomi, politik, dan budaya yang Atas kondisi tersebut, realisasi capaian indeks daya saing global
unggul. menggunakan data hasil penilaian yang dikeluarkan oleh WEF pada
a. IKU 3 Indeks Daya Saing Global tahun 2019. Adapun capaian atas IKU Indeks Daya Saing Global
tahun 2021 adalah 99,38%, hasil ini didapat dari realisasi sebesar
Capaian SS ini diukur dengan IKU Nilai Indeks Daya Saing Global
64,6 atas target pada perjanjian kinerja sebesar 65. Seperti terlihat
(IDSG) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). IDGS
pada tabel berikut:
yang menggambarkan kemampuan negara untuk menyediakan

38 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 39


TABEL 21 Dengan melihat peluang pada pilar infrastruktur khususnya, maka
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS DAYA SAING GLOBAL sesuai dengan misi RPJMN 2020-2024 yaitu melalui percepatan
CAPAIAN KINERJA SS 3 pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya infastruktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
TINGKAT
KENDALI/ keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT berkualitas dan berdaya saing.
VALIDASI IKU Beberapa hambatan dan tantangan dalam pencapaian IKU ini antara
3 Indeks Daya Saing Global Low/Proxy 65 64,6 99,38% lain sebagai berikut:
CAPAIAN 99,38% 1) Pandemi Covid-19 yang terus berkepanjangan sampai dengan
akhir tahun 2021, sehingga pelaksanaan kegiatan hanya
Kondisi pandemi covid 19 pada dua tahun terakhir, sedikit banyak
dilakukan dengan virtual meeting
mempengaruhi upaya pencapaian target yang ditetapkan. Dari
12 pilar IDSG, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam 2) Adanya Refocusing sehingga berpengaruh pada capaian, karena
mendorong capaian 5 pilar yaitu adopsi ICT, kesehatan, keterampilan, berkurangnya kegiatan pemantauan yang tidak seperti dalam
pasar tenaga kerja, dan produk Indonesia menghadapi masalah daya awal perencanaan, terutama anggaran yang dibutuhkan untuk
saing. Selain itu kita masih perlu membatasi masuknya produk impor pemantauan non kasuistik. Namun demikian dari segi laporan
dan memajukan produk dalam negeri dan kapasitas inovasi nasional dapat terpenuhi dan ditindak lanjuti
masih perlu ditingkatkan. 3) Kondisi geografis Indonesia dengan medan yang cukup sulit
Capaian atas indeks daya saing global Indonesia pada 2019 dijangkau
menempati peringkat ke-50 dari 141 negara pada 2019. Peringkat Birokrasi yang belum ramping, sehingga beberapa kebijakan
Indonesia menempati urutan ke-4 di ASEAN setelah Singapura (1), mengalami hambatan
Malaysia (27) dan Thailand (40), dan jika dibandingkan dengan 4) Masih terbatasanya konektifitas di beberapa wilayah, sehingga
Singapura yang menempati posisi pertama dalam daya saing global, penyaluran distribusi mengalami hambatan
Indonesia masih tertinggal di hampir seluruh komponen daya saing, Ada beberapa wilayah atau lahan yang berbatasan dengan Pal
kecuali komponen stabilitas makroekonomi dan ukuran ekonomi. batas milik masyarakat sehingga mudah sekali memicu konflik
GRAFIK 9 5) Faktor eksternal, dimana negara-negara saingan Indonesia
CAPAIAN INDEKS DAYA SAING GLOBAL semakin agresif menawarkan kemudahan untuk berinvestasi
terutama dalam bidang infrastruktur dan transportasi
Dalam mendorong percepatan penyediaan infrastruktur tersebut,
diperlukan dukungan berbagai pihak dalam pembiayaan infrastruktur,
termasuk dari pihak swasta. Adapun faktor pendukung adalah
sebagai berikut:
1) Faktor internal: adanya kepemimpinan, koordinasi, dan kerja
sama tim yang baik di lingkup unit kerja eselon I maupun lintas
eselon I. seperti diadakannya rakor internal serta evaluasi rutin
didalam ruang lingkup deputi bidang koordinasi infrastruktur
dan transportasi ataupun dengan unit kerja lain
2) Faktor eksternal: adanya koordinasi dan kerja sama yang baik
antar Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kemenko
Marves, seperti dengan pemerintahan daerah, Kementrian
PUPR, TNI dll
Sumber: World Economic
3) Faktor pendukung lainnya yang merupakan program yang
memiliki sumbangsih besar terhadap pencapaian IKU IDSG:

40 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 41


Pembangunan infrastruktur wilayah 3T yaitu daerah Terdepan, RPJMN 2020-2024 agar tarus berjalan sesuai rencana dan target
Terpencil dan Tertinggal merupakan daerah yang paling terluar pembangunan; salah satu kegiatan yang telah dilakukan dan
pada wilayah Indonesia; Proyek PSN seperti pembangunan menjadi prioritas adalah meneruskannya pembangunan jalan
rumah susun trans pada 18 pulau tertinggal, terluar dan terdepan adalah
Sebagai perbandingan realisasi tahun 2021 dengan 2020 dan target merupakan Major project RPJMN 2020-2024 (nomor 30)
capaian IKU sampai dengan akhir Renstra Kemenko Marves tahun 9) Peningkatan ketersediaan jaringan jalan yang mendukung
2024 seperti terlihat berikut ini: pengembangan wilayah dilaksanakan melalui pembangunan
jalan pada jalan lintas utama pulau, jalan yang mendukung
TABEL 22 kawasan industri dan pariwisata prioritas, jalan akses ke simpul
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU
transportasi prioritas, jalan lingkar/trans pulau terluar dan jalan
CAPAIAN KINERJA SS 3 akses mendukung wilayah 3T dan kawasan perbatasan
REALISASI TARGET 4. SS 4: Terwujudnya Indonesia sebagai Negara Maritim yang Mandiri
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024 Mengelola Lautnya serta Aktif di Forum Internasional

3 Indeks Daya Saing Global % 64,6 64,6 65 66 Tujuan yang ingin dicapai dari SS 4 yaitu mewujudkan Indonesia sebagai
negara maritim yang mandiri mengelola lautnya serta aktif di forum
Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target IKU IDSG melalui internasional. Indeks ini menggambarkan keberhasilan upaya diplomasi
program dan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: melalui penguatan posisi Indonesia dalam perjanjian internasional dan
1) Mengkoordinasikan dengan stakeholder terkait perihal partisipasi aktif di forum-forum internasional (soft effort) dan upaya
perampingan birokrasi penegakan keamanan dan keselamatan maritim serta penegakan
2) Melakukan studi yang komprehensif dan benar untuk kedaulatan secara efektif (effective occupation) sebagai upaya keras
mendukung pengembangan wilayah 3T (Terdepan, Terluar, (hard effort). Peningkatan peran aktif Indonesia sebagai negara maritim
Tertinggal) dan Perbatasan di forum internasional melalui Persentase Inisiasi Gagasan Indonesia yang
diterima di Level Internasional serta Persentase Penyelesaian Penanganan
3) Pemerataan akses konektifitas serta jaringan internet dari 2G
Pelanggaran terkait Kedaulatan maritim.
menjadi 4G
4) Koordinasi dengan stakeholder, dengan melakukan kunjungan a. IKU 4 Tingkat Kedaulatan Maritim
kerja maupun studi di lapangan sehingga data yang didapat Penetapan SS dan IKU ini memberikan kontribusi pada agenda
maupun diolah lebih valid pembangunan 7 RPJMN 2020-2024, yakni Memperkuat Stabilitas
5) Menyediakan Infrastruktur konektivitas secara memadai, Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik. Lebih lanjut
berdaya saing global, dan mempercepat pembangunan bidang dijabarkan dalam Arah Kebijakan dan Strategi Optimalisasi Kebijakan
transportasi Luar Negeri dengan meningkatkan peran Indonesia di tingkat
regional dan global serta peningkatan dan intensifikasi efektivitas
6) Meningkatkan kembali koordinasi dan sinkronisasi yang terfokus
penyelesaian perbatasan dan percepatan pemetaan batas negara
pada penyederhanakan regulasi dalam rangka meningkatkan
(VIII.14-15).
daya Tarik investasi di Indonesia. Dalam masa peralihan dari
masa pandemic Covid-19 dan kondisi Indonesia yang belum Selain itu, aspek ini merupakan turunan dari Agenda Pembangunan 1
ramah investasi disebabkan regulasi dan birokrasi pemerintah RPJMN 2020-2024 yakni Memperkuat Ekonomi untuk Pertumbuhan
yang terlalu rumit yang berkualitas dan Berkeadilan dengan sasaran peningkatan
pengelolaan kemaritiman, perikanan, dan kelautan (RPJMN II.26).
7) Koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian terhadap proyek-
dan Agenda Pembangunan 5 RPJMN 2020-2024 yaitu Memperkuat
proyek strategis pemerintah dan juga proyek prioritas sebagai
Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi dan
upaya dalam mendukung peningkatan indeks daya saing
Pelayanan Dasar dengan sasaran meningkatnya konektivitas wilayah
infrastruktur
dan peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi (RPJMN
8) Upaya percepatan-percepatan dan mengawal proyek strategis VI.24).
Nasional dan juga proyek-proyek yang tertuang dalam dokumen

42 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 43


Tercapainya SS.4 ini diukur dengan indikator Tingkat Kedaulatan TABEL 24
Maritim yang diperoleh berdasarkan capaian Tingkat Kepastian PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEPASTIAN KEWILAYAHAN (TKK)
Kewilayahan, Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim, dan NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKK
Tingkat Keselamatan Maritim. Capaian Indeks Kedaulatan Maritim
Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah
2020 dihitung dengan formula: 1 75 60%
ditetapkan

TINGKAT KEDAULATAN MARITIM = 30% TKW + 35% TKKM+ 35% TKM Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang 80,56%
2 terakomodir di dalam regulasi perairan dan dasar laut 88,8 40%
internasional
Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga diperoleh nilai Tingkat
Kedaulatan Maritim. 2) Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim
Nilai Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim diperoleh
PERSENTASE CAPAIAN NILAI KETERANGAN
berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
0<X<=25 1 Kurang Berdaulat
TABEL 25
25<x<=50 2 Cukup Berdaulat PERHITUNGAN NILAI TINGKAT KEAMANAN DAN KETAHANAN MARITIM
NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKK
50<x<=75 3 Berdaulat
1 Persentase kualitas ketahanan maritim 83,3 33%
x<75 4 Sangat Berdaulat
2 Persentase optimalisasi keamanan maritim 81,25 33%
81,22%
Capaian IKU Tingkat Kedaulatan Maritim pada tahun 2021 adalah Persentase keberhasilan pengelolaan keamanan dan
3 79,1 33%
sebesar 3 dari target 3 atau tercapai 100%. Capaian ini seperti ketahanan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
terlihat pada tabel berikut:
3) Tingkat Keselamatan Maritim
TABEL 23 Pada akhir Desember 2021, diperoleh angka Tingkat Keandalan
CAPAIAN KINERJA IKU TINGKAT KEDAULATAN MARITIM
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran sebesar 97,50 persen, angka
CAPAIAN KINERJA SS 4 Tingkat Keselamatan Maritim sebesar 99,9 persen, dan angka
Tingkat Penanganan Kecelakaan Maritim sebesar 30,77 persen.
TINGKAT
KENDALI/ Dengan demikian angka Tingkat Keselamatan Maritim dihitung
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN sebesar:
TINGKAT
VALIDASI IKU %B1+%B2+%B3
TKM =
4 Tingkat Kedaulatan Maritim Low/Proxy 3 3 100% 3
CAPAIAN 100%
97,5+99,98+30,77
TKM =
Tercapainya target SS 4 ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah 3
negara yang mampu mengelola lautnya dan merupakan negara
yang aktif di forum internasional. TKM = 76,06%

IKU ini merupakan komponen dari penilaian atas capaian IKU 1 Berdasarkan data-data di atas, perolehan nilai Tingkat
yaitu Efektifitas Kepemimpinan Maritim pada SS1, sehingga metode Kedaulatan Maritim (TKM) sebagai berikut:
penghitungan untuk pencapaian target kinerja sama dengan formula TKM = 30%TKW + 35%TKKM + 35%TKM
yang digunakan pada IKU 1 tersebut. Adapun formulasi atas capaian = 30%.80,56 + 35%.81,22 + 35%.76,06
dari IKU tersebut berdasarkan perhitungan sebagai berikut: = 79,21% ≈ 3 (Berdaulat)*
1) Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga diperoleh nilai
Nilai Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) diperoleh dari Tingkat Kedaulatan Maritim sebesar 3 (secara lengkap hasil
perhitungan sebagai berikut: perhitungan atas IKU ini terdapat pada Lampiran 3 LKj ini).

44 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 45


Adapun perbandingan capaian indeks ini antara tahun 2021 dan dalam pencapaian target baik oleh internal Kemenko Marves maupun
tahun 2020 serta target akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2024 ke K/L di bawah koordinasi Kemenko Marves.
seperti terlihat berikut: Adanya kerjasama yang baik antar lintas Eselon I di lingkup Kemenko
Marves dalam mendukung pencapaian target kinerja ini. Sedangkan
TABEL 26
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS KEDAULATAN MARITIM faktor eksternal yakni adanya koordinasi dan Kerjasama yang baik
antar K/L di bawah koordinasi Kemenko Marves.
CAPAIAN KINERJA SS 4
Dalam pencapaian IKU ini tidaklah mulus, faktor penghambat pada
REALISASI TARGET pencapaian kinerja tahun 2021 adanya pandemi Covid 19 sejak
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024 tahun 2020 yang berdampak pada terbatasnya kegiatan yang dapat
dilaksanakan baik penyelenggaraan siding internasional maupun
3 Indeks Kedaulatan Maritim Nilai 3 3 3 3
proses pencapaiannya. Selain itu dengan adanya covid 19 berdampak
Di antara beberapa kegiatan atau isu yang ditangani selama tahun pada pemotongan anggaran (refocusing) untuk penanganan covid
2021 yang mendukung pencapaian tingkat kedaulatan maritim, 19, hal ini mempengaruhi “menurunnya” proses pencapaian target
Kemenko Marves telah melaksanakan pertemuan maupun tindakan- kinerja.
tindakan, sebagai berikut:
5. SS 5: Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Ekonomi berbasis
1) Peningkatan peran dan fungsi Satpol PP dalam menjaga Kemaritiman yang Seimbang dan Dinamis
keamanan di Laut
Tujuan dari SS 5 yaitu mewujudkan pemerataan pembangunan dan
2) Pembahasan Rancangan Permenko tentang SOP Berbagi Data
mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah. Upaya tersebut dapat
Antar K/L dalam rangka penegakan hukum di laut
diwujudkan dengan menurunkan biaya pengiriman barang, memangkas
3) Penanganan kasus penelantaran pelaut dan awak kapal
disparitas harga bahan pokok antar wilayah, serta memeratakan
perikanan (MV PL Yui Lam dan MV Shun Chao, MV TSYS, FV
pertumbuhan ekonomi antar wilayah.
Ying Shun 368)
4) Evaluasi kemampuan patroli dan penegakan hukum di laut Hal ini dapat dilaksanakan diantaranya dengan meningkatkan konektivitas
5) Kesiapan keamanan dan keselamatan pelabuhan dan objek vital dan kinerja logistik yang akan menjamin kelancaran arus barang. Kebijakan
strategis terhadap ancaman terorisme yang dilakukan adalah meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui
strategi:
6) Rapat Koordinasi Teknis Perkembangan Negosiasi Realignment
Flight Information Region 1) Menurunkan biaya logistik nasional yang memperlancar arus barang
7) Finalisasi dan Penandatanganan Berita Acara Rekomendasi dan berdampak pada pemerataan
Teknis Identifikasi Calon Perairan Pedalaman dan Revisiting Titik 2) Menyediakan Infrastruktur yang mendukung konektivitas wilayah
Dasar Garis Pangkal Kepulauan Indonesia
GAMBAR 13
8) Koordinasi Teknis Percepatan Penyusunan Regulasi Nasional KEBIJAKAN KONEKTIVITAS DAN KINERJA LOGISTIK
(RPepres) Peran Aktif Indonesia di Kawasan Dasar Laut
Internasional
9) Diskusi Pakar Rencana Penetapan Perairan Pedalaman Indonesia
dan Revisiting Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia
10) Proses Pembentukan Rancangan Keputusan Presiden tentang
Rujukan Nasional Data Kewilayahan
11) Penyusunan Risk Assessment Daerah Rawan Kecelakaan Kapal
12) Penyusunan Indeks Keselamatan Maritim
Faktor pendukung atas pencapaian IKU ini dipengaruhi oleh 2 faktor,
yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal adanya
kepemimpinan yang kuat dari pimpinan Kemenko Marves baik dari
level Menko maupun Eselon I sehingga dapat memberikan pengaruh

46 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 47


Representasi pelaksanaan target SS.5 dilakukan melalui berbagai bidang Target Indeks Kinerja Logistik pada tahun 2021 sebesar 3,1. Nilai Indeks
kemaritiman dengan fokus pada penanganan program Pelaksanaan ini dengan menggunakan hasil yang dikeluarkan oleh World Bank. Pada
Kebijakan Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi serta program tahun 2021 dikarenakan kondisi pandemi covid 19, World Bank tidak
Pelaksanaan Kebijakan Koordinasi Investasi dan Pertambangan. Sasaran merelease Nilai Indeks ini karena tidak memungkinkan bagi World Bank
strategis 5 (SS.5) dijabarkan dengan 2 indikator kinerja, yaitu; Indeks untuk melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data. Dalam
Kinerja Logistik dan Indeks Disparitas Ekonomi. Capaian kedua indikator dua tahun terakhir (2020 dan 2021) World Bank lebih fokus terhadap
kinerja tahun 2021 ini sebagai berikut: pemulihan ekonomi.

TABEL 27 Data yang disampaikan pada LKj tahun 2021 merupakan data yang
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KINERJA LOGISTIK DAN INDEKS DISPARITAS EKONOMI dirilis World Bank tahun 2019, yang merupakan hasil survey indeks
kinerja logistik tahun 2018. Capaian atas IKU ini 102,58% dari target 3,1
CAPAIAN KINERJA SS 5
terealisasi 3,15.
TINGKAT
KENDALI/ GRAFIK 10
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT PENILAIAN LPI 2008-2018
VALIDASI IKU
4 Indeks Kinerja Logistik Low/Proxy 3,1 3,15 102,58%
5 Indeks Disparitas Ekonomi Low/Exact ~0 -0,157 100%
CAPAIAN 101,29%

a. IKU 5 Indeks Kinerja Logistik (Logistic Performance Index/LPI)


Indeks Kinerja Logistik (Logistic performance Index/LPI) merupakan alat
pembanding interaktif untuk mengidentifikasi tantangan, peluang, dan
apa yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kinerja dalam logistik
perdagangan. LPI merupakan indeks kinerja logistik negara-negara di
dunia yang dirilis oleh Bank Dunia per dua tahun sekali.
Indeks kinerja logistik merupakan indeks yang dihitung untuk mengetahui
permasalahan logistik (bottleneck logistics) dalam pengiriman barang
antar pulau dan membandingkan indikator daya saing perdagangan
antar pulau, khususnya biaya dan waktu antar rute-rute tertentu. Dasar Pada tahun 2018, peringkat Indonesia meningkat ke posisi 46 dengan
penilaian LPI menggunakan 6 dimensi perdagangan yang diukur sebagai skor 3,15 atau naik 17 tingkat dari sebelumnya di posisi 63 dengan skor
berikut: 2,98. Dari semua aspek penilaian LPI 2018, aspek kepabeanan meraih skor
GAMBAR 14 terendah sebesar 2,67. Sementara itu, aspek penilaian tertinggi adalah
DASAR PENILAIAN LPI
ketepatan waktu dengan skor 3,67. Aspek lainnya yaitu infrastruktur
dengan skor 2,89, pengiriman barang internasional 3,23, kualitas dan
kompetensi logistik 3,1, dan pencarian barang sebesar 3,3. Meski
Indonesia mengalami lonjakan yang terbilang tinggi, namun sejatinya
posisi Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan sejumlah
negara ASEAN lainnya.
Survei LPI 2018 sendiri mencakup 160 negara dengan 869 responden,
survei ini merupakan persepsi yang diberikan para responden terhadap
keenam indikator penilaian. Ini merupakan persepsi, misalnya dalam
indikator infrastuktur, responden mengetahui jika pembangunan
infrastuktur sedang gencar di Indonesia. Maka dalam indikator itu,

48 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 49


responden bisa jadi mempersepsikan baik terhadap infrastruktur di Inovasi dalam pencapaian target dari IKU diantaranya adalah:
Indonesia, sekali pun secara riil belum dirasakan. 1) Koordinasi dan sinkronisasi dengan K/L terjalin sangat baik dalam
Hasil penilaian berdasarkan analisis dimensi Indeks Kinerja Logistik pengawalan proyek-proyek strategis pemerintah dan juga proyek
(Logistic Performance Index) pada tahun 2018 Indonesia yaitu: prioritas
1) Bea cukai berada diperingkat 62 dengan skor 2,67; 2) Koordinasi dan sinkronisasi dengan K/L terjalin sangat baik dalam
pembuatan rekomendasi kebijakan ataupun pengendalian kebijakan
2) Infrastruktur berada diperingkat 54 dengan skor 2,90;
guna mewujudkan turunnya biaya logistik terhadap PDB
3) Pengiriman barang internasional berada diperingkat 42 dengan skor
3) Telah siapnya platform digital LCS (logistic communication system)
3,23;
yang dikembangkan Kemenhub dan PT Telkom
4) Kualitas dan kompetensi logistik berada diperingkat 44 dengan skor
4) Integrasi aplikasi muatan tol laut melalui LCS Kemenhub dengan
3,10;
aplikasi NLE
5) Pencarian barang berada diperingkat 39 dengan skor 3,30;
5) NLE sudah diterapkan dengan Konsep SSm sehingga mempermudah
6) Ketepatan waktu berada diperingkat 41 dengan skor 3,67. dalam pengurusan ijin-ijin impor alkes dan vaksin
Dari hasil capaian nilai indeks di atas (tahun 2018) dapat disimpulkan 6) Perihal sistem pembayaran, saat ini sudah bergabung satu Bank
bahwa meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi BUMN, yaitu Bank Mandiri. Sistem pembayaran online di Bank
hambatan yang besar, seperti: 1) Implementasi UU Pelayaran tahun 2008 Mandiri tersebut sudah dapat dilakukan satu siklus pembayaran
dan UU Pos tahun 2009, 2) Penerapan operasi pelabuhan selama 24/7 (24 mulai dari pemesanan DO (delivery online) sampai penerbitan SP2.
jam/7 hari), 3) Promosi pelabuhan kering (dry ports) untuk mengurangi (Surat penyerahan peti kemas)
kemacetan, dan 4) Implementasi National Single Window yang saat ini 7) Melakukan monitoring dan evaluasi secara terstruktur untuk
berlangsung namun masih banyak hambatan yg dihadapi seperti adanya memastikan tercapainya dampak yang diinginkan
kesenjangan implementasi karena kurangnya koordinasi dan buruknya
8) Penyediaan dan penataan infrastruktur logistik di dalam dan di luar
penetapan prioritas atas tindakan-tindakan yang mendesak.
pelabuhan
Dalam upaya mendorong pencapaian IKU ini, ada beberapa faktor yang 9) Mengimplementasikan secara pilot project dengan mendahulukan
mendukung baik dari internal dan eksternal, diantaranya sebagai berikut: pihak-pihak yang sudah siap dan memiliki antusiasme tinggi
1) Konsep SS sudah mulai diterapkan dalam pengurusan ijin-ijin impor 10) Proses dan hasilnya dikomunikasikan kepada publik untuk
alat kesehatan dan vaksin mendapatkan kontrol dan masukan
2) Saat ini sudah bergabung satu Bank BUMN, yaitu Bank Mandiri. 11) Delivery NLE di kantor pelayanan
Sistem pembayaran online di Bank Mandiri tersebut sudah dapat
12) Marketing platform dan kolaborasi
dilakukan satu siklus pembayaran mulai dari pemesanan DO sampai
penerbitan SP2 13) Edukasi dengan mempertemukan supply and demand setempat dan
mengidentifikasi hambatan dan masalah yg ada di daerah
3) Dari faktor internal yaitu adanya kepemimpinan, koordinasi, dan
kerja sama tim yang baik di lingkup unit kerja eselon I maupun 14) Tol laut kawasan Papua dan Papua Barat telah melaksanakan
lintas eselon I. seperti diadakannya rakor internal serta evaluasi rutin kolaborasi angkutan multimoda melalui tol laut, angkutan perintis
didalam ruang lingkup deputi bidang koordinasi infrastruktur dan darat dan jembatan udara dengan rute Surabaya-Merauke-Oksibil
transportasi ataupun dengan unit kerja lain (Kab.Pegunungan Bintang). Serta membantu distribusi beras
sebanyak 24 kontainer Merauke-Jayapura. Total Muatan berangkat
4) Sedangkan sebagai pendukung dari faktor eksternal adalah adanya
6503 TEUS dan muatan balik 2372 TEUS (data per 17 juni 2021)
koordinasi dan kerja sama yang baik antar Kementerian/Lembaga di
bawah koordinasi Kemenko Marves. Seperti dengan pemerintahan 15) Kebijakan keterpaduan dan koordinasi lintas sektor terkait pengem-
daerah, Kemenkeu, Kemenhub, Kemendag, Kementan, Kemenperin, bangan Kota Baru Sofifi untuk mendukung pengembangan wilayah
KemenKP, Kemen Investasi/BKPM, KemenBUMN, BI dll Maluku Utara
5) Faktor pendukung lainnya merupakan program Kemenko Marves 16) Pembentukan gugus tugas pengawasan tol laut dengan beranggo-
yang memiliki sumbangsih besar untuk Indeks logistik adalah NLE takan Kementerian/Lembaga terkait dengan diketuai oleh Menko
dan Tol Laut. Maritim dan Investasi sehingga disparitas harga antar wilayah dapat
menurun

50 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 51


17) Koordinasi, sinkronisasi, dan pendampingan terkait isu-isu prioritas investasi yang semakin kondusif terutama dalam bidang infrastruktur
dan kendala pada percepatan pembangunan infrastruktur pada dan transportasi, 4) meningkatnya ketersediaan infrastruktur dasar dan
provinsi Jawa Barat. Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang pelayanan dasar, 5) serta mengoptimalkan pengembangan ekonomi
memberikan kontribusi signfikan pada produk domestik bruto (PDB) berbasis komoditas lokal.
nasional (14,05% PDB nasional)
Pada tahun 2021 indeks disparititas ekonomi tercapai (~0,157) dari
Adapun perbandingan capaian atas indeks kinerja logistik tahun 2021 target pada Perjanjian Kinerja ~0 (mendekati 0). Persentase capaian
dan 2020 serta target akhir pada renstra sampai dengan tahun 2024 IKU ini adalah 100% dengan realisasi Perhitungan atas realisasi dari
sebagai berikut: indeks disparitas ekonomi yang direpresentasikan oleh Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Sebaran PDRB ini dinilai dapat menggambarkan
TABEL 28 tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah yang diukur melalui
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS KINERJA LOGISTIK
nilai tambah ekonomi yang dihasilkan.
CAPAIAN KINERJA SS 5
Indeks Disparitas Ekonomi diformulasikan sebagai berikut:
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN PDRB Luar Jawa – PDRB Jawa
2020 2021 2021 2024 Indeks Disparitas Ekonomi = × 100%
PDRB Total
5 Indeks Kinerja Logistik Nilai 3,15 3,15 3,1 3,5

Upaya yang dilakukan kedepan yaitu: Capaian atas IKU ini dihitung berdasarakan data PDRB yang dirilis oleh
BPS setiap tahunnya. Adapun hasil capaian seperti pada tabel berikut ini:
1) Mendorong pencapaian kualitas infrastruktur melalui pelaksanaan
fungsi koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian TABEL 29
2) Mengkoordinasikan komponen lain dari indeks ini dengan K/L terkait CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS DISPARITAS EKONOMI
untuk terus berupaya meminimalisir permasalahan yang ada sampai CAPAIAN KINERJA SS 4
saat ini, sehingga penilaian dari para responden terhadap Indonesia
bisa positif sehingga nilai LPI meningkat TINGKAT
KENDALI/
3) Melakukan monitoring dan evaluasi secara terstruktur untuk NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
memastikan tercapainya dampak yang diinginkan VALIDASI IKU
4) Penyediaan dan penataan Infrastruktur logistik di dalam dan di luar 6 Indeks Disparitas Ekonomi Low/Exact ~0 -0,157 100%
pelabuhan
CAPAIAN 100%
5) Mengimplementasikan Pilot Project dengan mendahulukan pihak-
pihak yang sudah siap dan memiliki antusiasme tinggi Perhitungan realisasi IKU indeks disparitas ekonomi sebagai berikut:
6) Proses dan hasilnya dikomunikasikan kepada publik untuk Data Tahun 2022 yang dirilis BPS (tahun 2022) untuk capaian IKU ini
mendapatkan kontrol dan masukan adalah 16.954.170.073 (Enam Belas Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh
b. IKU 6 Disparitas Ekonomi Antar Wilayah Empat Juta Seratus Tujuh Puluh Ribu Tujuh Puluh Tiga). Nilai PDRB Pulau
Jawa sebesar 9.814.993.253 (Sembilan Miliar Delapan Ratus Empat Belas
Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai sebaran kontribusi Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Lima Puluh
ekonomi pada pulau Jawa dan pulau-pulau luar Jawa yang direpresentasikan Tiga), sedangkan PDRB Luar Pulau Jawa sebesar 7.139.176.820 (Tujuh
oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sebaran PDRB ini dinilai Miliar Seratus Tiga Puluh Sembilan Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu
dapat menggambarkan tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah Delapan Ratus Dua Puluh), sehingga penghitungannya sebagai berikut:
yang diukur melalui nilai tambah ekonomi yang dihasilkan. Tujuan dari
Indeks ini adalah untuk mengukur pemerataan pembangunan ekonomi
serta untuk memberi gambaran tentang pembangunan Infrastruktur dan
Investasi maritim di Kawasan Jawa dan Kawasan Luar Jawa.
Indeks disparitas ekonomi juga mengindikasikan upaya 1) percepatan
perizinan berusaha, 2) meningkatkan daya saing, 3) menciptakan iklim

52 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 53


Berdasarkan hasil perhitungan terlihat apabila tidak tercapainya IKU ini KALIMANTAN SELATAN 44571160.36 47568745.06 49732843.53 50703832.21 192576581.16
menunjukkan ketidakmerataan pembangunan dan perekonomian secara
terus-menerus yang akan berdampak dengan kesejahteraan masyarakat KALIMANTAN TIMUR 161594534.43 170621121.05 179187670.11 183755004.73 695158330.32
dan akan munculnya berbagai macam ketimpangan yang akan dengan KALIMANTAN UTARA 26285099.02 27201180.86 28093281.03 29089380.73 110668941.63
mudah menciptakan berbagai konflik di dalam masyarakat. Data PDRB
SULAWESI UTARA 33385183.28 34769708.78 35567874.57 38877252.96 142600019.59
secara keseluruhan tahun 2021 sebagai berikut:
SULAWESI TENGAH 52755549.60 61248482.24 63348838.19 69634486.69 246987356.72
TABEL
30 DATA PDRB TAHUN 2021 SULAWESI SELATAN 125054633.45 136128280.90 141984601.39 142062513.31 545230029.06

PDRB SULAWESI TENGGARA 32052755.56 33708006.64 35456444.42 37840621.54 139057828.16

GORONTALO 10579831.77 10888875.31 11197394.45 11230264.05 43896365.58


PROVINSI (PDRB) 2021
SULAWESI BARAT 11828641.35 12760341.18 12634881.25 13117365.01 50341228.80
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TAHUNAN
MALUKU 11603590.12 12126936.43 12212202.42 12621488.21 48564217.18
ACEH 41704433.97 45393193.18 47576665.23 50302009.18 184976301.57
MALUKU UTARA 11658415.92 12363318.82 12902720.08 15435396.97 52359851.79
SUMATERA UTARA 206957471.15 212393748.93 218398200.11 222121525.17 859870945.35
PAPUA BARAT 21525210.25 20362432.39 21018454.20 22166761.64 85072858.48
SUMATERA BARAT 61722815.56 62071768.76 63305164.43 65649896.61 252749645.35
PAPUA 54568590.27 56481119.69 59366990.14 64926549.81 235343249.91
RIAU 197437212.47 203066820.67 214896062.13 227811057.73 843211153.00
34 PROVINSI 4059355173.05 4187400464.93 4281943530.67 4425470904.37 16954170073.02
JAMBI 53934890.72 57657440.57 59734176.57 62398950.78 233725458.64
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran - Tahun 2019: Angka sementara - Tahun 2020: Angka sangat
sementara - Tahun 2021: Angka sangat sangat sementara
SUMATERA SELATAN 116081237.38 122321736.43 126442457.82 126721018.78 491566450.41 Source Url: https://www.bps.go.id/indicator/171/534/1/-seri-2010-1-pdrb-atas-dasar-harga-berlaku-menurut-
pengeluaran.html
BENGKULU 18762957.33 19946675.96 19896661.56 20970031.42 79576326.26 Access Time: February 12, 2022, 4:50 pm
Sumber: BPS 2022, (diolah)
LAMPUNG 87884514.84 94473878.86 97262588.59 92282189.60 371903171.89
Dalam mendorong pencapaian Indeks Disparitas Ekonomi tahun 2021,
KEP. BANGKA BELITUNG 20041134.31 21131500.27 21777611.14 22992458.31 85942704.03 Kemenko Marves melakukan berbagai upaya menghasilkan kebijakan
KEP. RIAU 66909741.65 67752414.27 67893226.20 73080945.58 275636327.71 terkait isu tersebut antara lain:
1) kebijakan dalam menyelesaikan debottlenecking investasi pada Ka-
DKI JAKARTA 715083393.83 721828557.90 722744873.44 754924257.64 2914581082.81
wasan ekonomi khusus/Kawasan industri luar Jawa, pengembangan
JAWA BARAT 534869069.53 548386185.10 554291238.52 572275890.38 2209822383.53 investasi sektor jasa pendukung industri di luar Jawa.
JAWA TENGAH 346431713.50 350540071.73 359481357.97 364346765.18 1420799908.38 2) Kebijakan dalam rangka menyelesaikan debottlenecking investasi
pada ruas tol Sumatera
DI YOGYAKARTA 37007665.23 36603504.07 36949600.26 38808399.59 149369169.14
3) Kebijakan dalam rangka menyelesaiakan debottlenecking pemba­
JAWA TIMUR 588488182.46 605512200.31 625632943.41 634865470.08 2454498796.27 ngunan industry pemurnian dan pengolahan logam di luar Jawa
BANTEN 161998321.56 163880330.96 165290572.09 174752690.84 665921915.45 Kemenko Marves juga terus mendorong turut mendorong pencapaian
target investasi di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan hasil rilis dari
BALI 52766989.89 56151596.30 53928910.73 56952533.60 219800030.51
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), data
NUSA TENGGARA BARAT 33046932.49 35474456.33 35759546.61 35872383.71 140153319.13 capaian realisasi investasi untuk Tahun 2021 tercatat sebesar Rp. 241,6
Triliun, tumbuh 12,5% dari tahun 2020 dengan capaian Rp. 214,7 triliun
NUSA TENGGARA TIMUR 25992897.00 27786971.72 28081197.76 29024684.56 110885751.03
(year on year (yoy)). Total realisasi investasi pada Tahun 2021 sebesar
KALIMANTAN BARAT 55575649.71 57517920.00 57514031.38 60713562.18 231321163.28 Rp. 901,0 trilyun (9,0%), capaian ini diperoleh dari Penanaman Modal
Dalan Negeri (PMDN) yang menyumbang Rp. 447,0 Trilyun (8,1%) dan
KALIMANTAN TENGAH 39194753.10 41280943.25 42382248.94 47143265.61 170001210.89
Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp. 454,0 Trilyun (10,0%).

54 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 55


GRAFIK 11 GRAFIK 13
PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN LOKASI

GRAFIK 14
REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN NEGARA
Dari realisasi investasi tersebut dapat menyerap tenaga kerja Indonesia
tahun 2021 sebanyak 295.491 (Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Empat
Ratus Sembilan Puluh Satu) orang. Apabila dilihat capaian tahun 2021
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang
menyerap 294.780 orang atau naik 0,24% (y-o-y).
Sektor penyumbang realisasi PMA terbesar berasal dari industri logam
dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 117,5 triliun
(13%) dan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada
di Jawa Barat Rp 136,1 triliun (15,1%). PMA yang menyumbangkan
realisasi terbesar berasal dari negara Singapura US$ 9,4 Miliar (30,2%).
Seperti tergambar pada diagram di bawah ini:

GRAFIK 12
REALISASI 5 (LIMA) BESAR BERDASARKAN SEKTOR

Apabila dilihat dari persebarannya, dari total Rp. 901,0 trilyun, tahun
2021 realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 432,8 triliun (48,0%),
sedangkan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 468,2 triliun (52,0%). Artinya
tahun 2021 disparitas ekonomi antara Jawa dan Luar Jawa semakin
mendekati (~0) atau tidak ada ketimpangan lagi. Namun dari segi
peluang bahwa kondisi saat ini komposisi realisasi investasi di luar Pulau
Jawa melewati Pulau Jawa dengan selisih 4%. Artinya disparitas yang ada
tahun 2021 hampir tidak ada ’gap’ lagi (hampir merata).
Realisasi investasi di luar Pulau Jawa dan Bali tetap berjalan kendati masih
dihadapkan dengan pandemi covid 19. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain karena keberhasilan program pemerintah melalui
pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan secara masif, dan juga
menunjukkan bahwa di luar Jawa sudah ramah akan investasi sehingga

56 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 57


pemodal juga tidak ragu untuk melakukan investasi karena sudah ada GAMBAR 15
fasilitas penunjang dan pendukung yang disediakan oleh Pemerintah. TREN LOKASI PMDN DAN PMA PERIODE 2016-2021

GRAFIK 15
REALISASI PENANAMAN MODAL JAWA DAN LUAR JAWA TAHUN 2020-2021

Sejak tahun 2016, tren 5 besar lokasi investasi (PMDN dan PMA) selalu
berada di wilayah Jawa (hanya pada tahun 2016 Sumatera Selatan (Luar
Jawa) masuk 5 besar lokasi investasi), hal ini yang menimbulkan adanya
’gap’ (disparitas) dengan luar Jawa namun tren lokasi itu mulai bergeser
kembali pada tahun 2021 dimana Riau masuk dalam 5 besar lokasi untuk
Sedangkan berdasarkan wilayah realisasi PMDN dan PMA tahun 2021 berinvestasi seperti terlihat pada gambar berikut:
tertinggi di wilayah Jawa mencapai Rp. 432,8 trilyun (40,0%). Realisasi
PMDN berikutnya berada di wilayah Luar Jawa (Sumatera Rp. 185,3 Trilyun Gambaran di atas menunjukan bahwa tugas dari Kemenko Marves sebagai
(20,6%), Sulawesi Rp. 95,8 Trilyun (10,6%), Kalimantan Rp. 85,9 trilyun kementerian yang mengkoordinir K/L teknis dalam pembangunan bidang
(9,5%), Maluku dan Papua Rp. 70,7 trilyun (7,9%), serta Bali dan Nusa kemaritiman dan investasi untuk mendorong investor dapat berinvestasi
Tenggara Rp. 30,5 trilyun (3,4%), sedangkan PMA terbesar berada Jawa di luar Jawa, sehingga sudah tidak ada lagi ’gap’ pembangunan antara
lalu diikuti oleh Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua, Kalimantan serta Jawa dan Luar Jawa.
Bali dan Nusa Tenggara. Investasi antara Jawa dan Luar Jawa mengalami Dalam pencapaian IKU ini terdapat beberapa faktor pendukung, baik
peningkatan. itu dari internal, eksternal serta lainnya. Beberapa faktor pendukung
diantaranya sebagai berikut:
GRAFIK 16
PERINGKAT REALISASI BERDASARKAN WILAYAH 1) Secara internal adalah kepemimpinan yang baik, kerja sama tim yang
optimal serta pelaksanaan evaluasi secara regular.
2) Faktor eksternal yang mendukung adalah pelaksanaan koordinasi
dan Kerjasama yang baik antar K/L di bawah koordinasi Kemenko
Marves.
3) Faktor pendukung lainnya adalah ekosistem logistik nasional, dengan
menurunkan biaya logistik nasional yang memperlancar arus barang
dan berdampak pada pemerataan serta menyediakan infrastruktur
yang mendukung konektivitas wilayah.
Adanya Refocusing anggaran tahun 2021 ini berdampak kepada kurang
optimalnya pelaksanaan program, dimana pelaksanaan pemantauan ke
lapangan tidak maksimal. Hal ini akan berpengaruh terhadap penyediaan
data progress yang dilaporkan ke pimpinan, yang kemudian menyulitkan
untuk mengetahui kondisi riil terkini penanganan isu.

58 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 59


Perbandingan capaian Indeks Disparitas Ekonomi tahun 2021 dengan a) Meningkatkan nilai investasi bidang jasa yang mendukung
tahun 2020 dan target Tahun 2024 seperti berikut ini: pertumbuhan dan manfaat ekonomi nasional;
b) Meningkatkan nilai investasi strategis yang mendukung
TABEL 31
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS DISPARITAS EKONOMI pertumbuhan dan manfaat ekonomi nasional.
2) Meningkatkan konektivitas dan kinerja logistik yang akan menjamin
CAPAIAN KINERJA SS 5
kelancaran arus barang dengan kebijakannya adalah meningkatkan
REALISASI TARGET Konektivitas Antar Wilayah.
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024 6. SS 6: Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Lingkungan dan
6 Indeks Disparitas Ekonomi Nilai -0,176 -0,157 ~0 ~0 Perairan Indonesia

Upaya yang telah dilakukan Kemenko Marves sesuai dengan tugasnya yaitu SS 6 diukur dengan 2 IKU yaitu Indeks Kesehatan Laut dan Indeks Kualitas
pembangunan di bidang kemaritiman dan investasi agar dapat mencapai Lingkungan Hidup. Capaian SS ini seperti terlihat di bawah ini:
target IKU indeks disparitas ekonomi diantaranya adalah menyelesaikan TABEL 32
permasalahan dalam Percepatan Penyelesaian Pembebasan Lahan di 24 CAPAIAN KINERJA SS MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS LINGKUNGAN
ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan membentuk tim kerja yang DAN PERAIRAN INDONESIA
dikuatkan dengan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
CAPAIAN KINERJA SS 6
dan Investasi Nomor 127 Tahun 2020 tentang Tim Kerja Percepatan dan
Pengawasan Pembangunan Jalan. TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
GAMBAR 16 TINGKAT
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA (JTTS) VALIDASI IKU
7 Indeks Kesehatan Laut Low/Exact 75 76,76 102,35%
8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Low/Exact 67,33 71,43 106,09%
CAPAIAN 104,22%

a. IKU 7 Indeks Kesehatan Laut


Indeks Kesehatan Laut adalah nilai yang menunjukkan parameter
kondisi kesehatan laut, dan bagaimana pengelolaannya untuk
keberlanjutan laut di masa depan. Tujuan indeks ini adalah
mewujudkan ekosistem laut yang sehat serta mengevaluasi program
dan kegiatan yang mendasari pencapaian tujuan tersebut. Indeks
ini diharapkan dapat membangun kesadaran serta memberikan
informasi kepada pemerintah dalam merumuskan dan menentukan
kebijakan untuk mempromosikan laut yang sehat.
Indeks bernilai terendah 0 dan tertinggi 100. Semakin tinggi nilai
indeks, semakin baik kondisi kesehatan laut. Dalam penilaian OHI
Untuk mempertahankan pencapaian terget IKU tersebut pada periode dibutuhkan pendekatan penilaian untuk mengevaluasi kondisi laut
berikutnya, Kemenko Marves melakukan langkah-langkah sebagai saat ini secara komprehensif (menyeluruh) mulai dari sisi/perspektif
berikut: sosial, ekonomi, dan lingkungan alam. Laut yang sehat berdasarkan
OHI adalah laut yang dapat bermanfaat bagi manusia secara terus
1) Strategi peningkatan sebaran investasi untuk mendukung
menerus (berlanjut) sampai masa mendatang. Indeks Kesehatan Laut
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan merata,
Indonesia (IKLI) dihitung dari hasil akhir pengukuran kesehatan laut
melalui:
berdasarkan dengan variabel pengukuran yang ditetapkan. Sepuluh
goals dari Indeks Kesehatan Laut meliputi:

60 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 61


TABEL 33 TABEL 35
GOALS INDEKS KESEHATAN LAUT CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KESEHATAN LAUT

NO VARIABEL CAPAIAN KINERJA SS 6


1 Laut sebagai sumber pangan TINGKAT
2 Laut sebagai penyokong perikanan tradisional (artisanal) KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
3 Laut sebagai produk bahan alami VALIDASI IKU
4 Laut sebagai penyimpan karbon 7 Indeks Kesehatan Laut Low/Exact 75 76,76 102,35%
5 Laut sebagai perlindungan pesisir CAPAIAN 102,35%
6 Laut sebagai sumber mata pencaharian
7 Laut sebagai penyedia jasa pariwisata dan rekreasi Pada tahun 2021, untuk mendukung pencapaian IKLI, Kemenko Marves
8 Laut sebagai perlindungan spesies dan tempat ikonis telah melakukan beberapa progres diantaranya: 1) meningkatkan
9 Laut sebagai perairan yang bersih pelaksanaan koordinasi, 2) melaksanakan koordinasi Teknis terkait
pengelolaan kawasan konservasi laut/perairan, 3) koordinasi Persiapan
10 Laut sebagai penunjang keanekaragaman hayati
Perhitungan IKLI 2021 dan Penyusunan Modul IKLI, 4 Pembentukan Tim
Kerja IKLI Tahun Tahun 2021, 5) melakukan Mengidentifikasi jenis data-
Terdapat perbedaan target IKU IKLI antara perjanjian kinerja (PK) Kemenko data yang tersedia dan ownerships untuk perhitungan tiap variabel IKLI
Marves tahun 2021 dengan Renstra Kemenko Marves tahun 2020-2024. Pada 2021, 6) Penyusunan rencana dan strategi perhitungan IKLI 2021
Renstra target IKLI sebesar 65, sedangkan pada PK sebesar 75. Penyesuaian
target ini karena menyesuaikan dengan kondisi terkini lingkungan eksternal Beberapa kendala dalam proses pencapaian target IKLI Tahun 2021
dan internal Kemenko Marves. diantaranya: 1) keterlambatan pelaksanaan kegiatan dari timeline
dikarenakan Pandemi Covid-19 yang meningkat pada bulan Juni-Agustus
Nilai IKLI baru dihitung pada tahun 2020, dengan melakukan modifikasi
2021, 2) adanya Refocusing anggaran, 3) belum tersosialisasinya pedoman
metode penghitungan indeks kesehatan laut yang digunakan oleh Halpern Etal
pengukuran IKLI kepada Pemda
(2012). Pada tahun 2020 capaian IKLI adalah sebesar 75,79, pada tahun 2021
capaian nilai IKLI mengalami peningkatan dengan nilai agregrat sebesar 76,6 Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan guna tercapainya IKU ini
dari target 75 atau sebesar 102,36%. Nilai variabel dari masing-masing bobot sampai dengan akhir pelaksanaan Renstra Kemenko Marves adalah:
(tujuan) seperti terlihat pada tabel berikut ini: 1) Dilaksanakan FGD terkait penyusunan Modul IKLI;
TABEL 34 2) Pelaksanaan sinergitas penyusunan indeks efektifitas pengelolaan
HASIL PERHITUNGAN IKLI 2020 kawasan konservasi laut/perairan dengan indeks IKLI;
3) Melakukan perhitungan IKLI Skala Nasional;
NO VARIABEL NILAI VARIABEL
4) Melaksanakan sosialisasi IKLI kepada Pemda; Melakukan pengukuran
1 Laut sebagai sumber pangan 9,03
IKLI di WPPNRI 711, 715 dan 573;
2 Laut sebagai penyokong perikanan tradisional (artisanal) 7,42
5) Melakukan pengenalan IKLI kepada universitas sebagai pendamping
3 Laut sebagai produk bahan alami 6,36 Pemda dan melakukan internalisasi IKLI kepada BPS.
4 Laut sebagai penyimpan karbon 8,91
6) Menginisiasi agar Indeks Kesehatan Laut Indonesia (IKLI) menjadi
5 Laut sebagai perlindungan pesisir 5,05 salah satu Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan
6 Laut sebagai sumber mata pencaharian 8,13 Nasional.
7 Laut sebagai penyedia jasa pariwisata dan rekreasi 5,72
Adapun perbandingan capaian tahun 2021 dan tahun 2020, serta target
8 Laut sebagai perlindungan spesies dan tempat ikonis 6,06 sampai dengan akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2024 seperti terlihat
9 Laut sebagai perairan yang bersih 9,12 berikut ini:
10 Laut sebagai penunjang keanekaragaman hayati 10
AGREGAT VARIABEL 76,76

62 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 63


TABEL 36 oleh bertambahnya stasiun pengukuran dan kondisi lingkungan
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS KESEHATAN LAUT yang sangat mempengaruhi jumlah pelaksanaan pengukuran.
CAPAIAN KINERJA SS 6 Berdasarkan data KLHK, capaian IKLH per Indikator dari tahun 2015-
2021 sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024 GRAFIK 17
CAPAIAN IKLH PER INDIKATOR TAHUN 2015-2019
7 Indeks Kesehatan Laut Nilai 75,79 76,76 75 67

b. IKU 8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Nilai IKLH adalah indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup
secara nasional, yang dapat digunakan sebagai bahan informasi
dalam mendukung proses pengambilan kebijakan berkaitan dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Indikator indeks
kualitas lingkungan hidup (IKLH), terdiri atas: (1) indeks kualitas udara
(IKU); (2) indeks kualitas air (IKA); (3) indeks kualitas air laut (IKAL);
(4) indeks kualitas tutupan lahan dan ekosistem Gambut (IKTL).
Capaian IKU IKLH tahun 2021 adalah sebesar 71,43 dari target 67,33
atau tercapai sebesar 110% seperti pada tabel berikut.

TABEL 37
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

CAPAIAN KINERJA SS 6
Peningkatan terjadi pada Nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) Tahun 2021
TINGKAT
sebesar 0,02 poin dibandingkan tahun 2020 yaitu 87,23. Nilai Indeks
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN Kualitas Air Laut (IKAL) tahun 2021 meningkat sebesar 0,12 poin
TINGKAT
VALIDASI IKU dibandingkan tahun 2020 yaitu 80,85. Sementara nilai Indeks Kualitas
8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Low/Exact 67,33 71,43 106,09% Tutupan Lahan (IKTL) mengalami penurunan sebesar 0,18 dibandingkan
tahun 2020 yaitu 59,36. Untuk nilai Indeks Kualitas Ekosistem Gambut
CAPAIAN 110%
(IKEG) meningkat 2,3 poin dari nilai 66,00 pada tahun 2020. Nilai Indeks
TABEL 38 Kualitas Air (IKA) Tahun 2021 (mengalami penurunan sebesar 0,2 poin
NILAI IKLH TAHUN 2015-2021 dibanding tahun 2020 yaitu 53,33.

TAHUN CAPAIAN TABEL 39


CAPAIAN INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA (2015-2021)
2015 68,23
INDEKS CAPAIAN CAPAIAN
2016 65,73
Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) 81,03 80,85
2017 66,46
Indeks Kualitas Udara (IKU) 87,23 87,21
2018 65,14
Indeks Kualitas Tutupan Lahan 58,83 59,36
2019 66,55
Indeks Kualitas Ekosistem Gambut (IKEG) 68,00 66,30
2020 70,72
Indeks Kualitas Air (IKA) 53,33 53,53
2021 71,43

Nilai IKLH tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,16 IKLH memiliki keterkaitan RPJMN tahun 2020 – 2024 karena IKLH
poin dari tahun 2020 dengan nilai 70,27. Hal ini disebabkan merupakan salah satu bentuk dalam pencapaian target RPJMN, yaitu

64 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 65


sasaran pembangunan Prioritas Nasional (PN) 6 untuk meningkatkan 7. SS7 : Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa serta Nilai Tambah
kualitas lingkungan hidup. Arah kebijakan dalam membangun lingkungan Sumber Daya Alam
hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim sebagai
Tujuan dari SS 7 adalah peningkatan kontribusi ekonomi dari keempat
berikut:
sektor terhadap PDB nasional yang dinilai dapat menggambarkan
1) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup; peningkatan produksi dan nilai tambah dibidang kemaritiman dan
2) Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim; dan investasi dari waktu ke waktu, keempat sektor dimaksud yaitu Kehutanan
3) Pembangunan Rendah Karbon. dan Penebangan Kayu, Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, serta
Pariwisata. SS 7 memiliki 2 IKU yaitu PDB Sektor Sumberdaya Alam dan
Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan arah kebijakan Peningkatan Jasa dan Tingkat Komponen dalam Negeri. Capaian tahun 2021 atas SS 7
Kualitas Lingkungan Hidup pada RPJMN 2020-2024 meliputi: dengan IKU PDB Sumberdaya Alam dan Jasa dan IKU Tingkat Komponen
1) Pencegahan, Penanggulangan, Pemulihan Pencemaran dan Keru- Dalam Negeri adalah 94,94% seperti terlihat di bawah ini:
sakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
TABEL 41
2) Penguatan Kelembagaan dan Penegakan Hukum di Bidang Sumber
CAPAIAN SS IKU PDB SUMBERDAYA ALAM DAN JASA
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
CAPAIAN KINERJA SS 6
Beberapa upaya yang dilakukan Kemenko Marves dalam mendorong
pencapaian IKU IKLH antara lain: TINGKAT
KENDALI/
1) Pengelolaan DAS Citarum NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
2) Penanganan Limbah B3 VALIDASI IKU

3) Penanganan sampah di Laut 9 PDB Sumberdaya Alam dan Jasa Moderate/Proxy 16,31 14,86 91,11%
10 Tingkat Komponen Dalam Negeri Low/Proxy 45 44,9 98,78%
4) Pengelolaan Ekosistem Mangrove
5) Perlindungan dan Pemanfaatan Kawasan Gambut CAPAIAN 94,94%

Adapun faktor pendukung atas pencapaian IKU ini adalah Kemenko Marves a. IKU 9 PDB Sektor Sumberdaya Alam
memiliki unit Kerja yang menangani Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Tujuan dari IKU ini adalah peningkatan kontribusi ekonomi dari
Kehutanan dan salah satu fokusnya mendorong pencapaian IKLH. Untuk keempat sektor terhadap PDB nasional dinilai dapat menggambarkan
lebih meningkatkan kinerja IKLH ke depan Kemenko Marves akan terus peningkatan produksi dan nilai tambah di bidang kemaritiman dan
mengkoordinasikan dan mengawal program-program pembangunan investasi dari waktu ke waktu.
Kementerian dan Lembaga yang terkait dengan naik-turun nya angka Indikator ini diwujudkan dalam persentase jumlah produksi yang
IKLH. Bentuknya dapat berupa tagging anggaran pembangunan bersama dihasilkan di bidang sumber daya alam dan jasa maritim yang
Bappenas dan Kementerian Keuangan.  meliputi, antara lain: produksi perikanan, hutan mangrove, produk
Adapun perbandingan capaian tahun 2021 dan tahun 2020 serta target kehutanan, terumbu karang, produksi mineral dan batu bara,
sampai dengan akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2020-2024 sebagai produksi jasa yang dihasilkan dari pariwisata dan ekonomi kreatif.
berikut: Indikator ini menggabungkan kontribusi (share) dari PDB sektor
yaitu perikanan, kehutanan, pertambangan, pariwisata dan ekonomi
TABEL 40
kreatif. Peningkatan kontribusi ekonomi dari keempat sektor
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
terhadap PDB nasional dinilai dapat menggambarkan peningkatan
CAPAIAN KINERJA SS 6 produksi dan nilai tambah dibidang kemaritiman dan investasi dari
REALISASI TARGET waktu ke waktu.
NO IKU SATUAN Pada tahun 2021 Kemenko Marves memiliki realisasi PDB Sektor
2020 2021 2021 2024
Sumber Daya Alam dan Jasa dengan sebesar 14,86 capaian IKU
8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 70,25 71,43 67,33 68,53 ini sebesar 91,11%. Untuk capaian PDB Sektor Sumberdaya Alam,
dihitung dengan menggunakan agregat kontribusi PDB beberapa
subsektor sebagaimana pada tabel berikut.

66 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 67


TABEL 42 Berdasarkan rilis dari BPS tahun 2021, PDB sektor kehutanan
FORMULA PERHITUNGAN PDB SEKTOR SUMBERDAYA ALAM menyumbang 111 triliun rupiah dan berkontribusi terhadap PDB
NO PDB LAPANGAN USAHA KONTRIBUSI PDB (%) nasional dari sub sektor kehutanan dan penebangan kayu sebesar
0,64% dari keseluruhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
1 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,66
tumbuh yang berkontribusi sebesar 13,28%. Dibadingkan tahun
2 Perikanan 2,77 2020 sektor kehutanan dan penebangan kayu menyumbang 0,66,
3 Pertambangan dan Penggalian 8,98 adanya penurunan 0,02%.
3.1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2.72
GRAFIK 18
3.2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3.55
DISTRIBUSI PDB SUB SEKTOR KEHUTANAN
3.3 Pertambangan Bijih Logam 1.21
3.4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.50
4 Pariwisata 2,43
TOTAL 14,86

Capaian IKU PDB Sumberdaya Alam dan Jasa tahun 2021 sebesar 14,86
dari target 16,31 atau tercapai sebesar 91,11%. Adapun perbandingan
kontribusi PDB SDA dan Jasa tahun 2021 dan tahun 2020 sebagai berikut:

TABEL 43
PERBANDINGAN KONTRIBUSI (SHARE) PDB SUMBER DAYA ALAM DAN JASA

Kemenko Marves terus mendorong agar Kontribusi Sektor LHK


terhadap PDB Nasional terus meningkat dan mencapai target yang
telah ditetapkan. Khusus untuk PDB Kehutanan terus dilakukan
koordinasi, singkronisasi dan pengendalian antar K/L dan Lembaga
terkait khusunya dalam bidang:
a) Bidang Pengembangan dan Pemasaran Produk Hutan Produksi
b) Bidang Pengembangan Jasa Lingkungan
c) Bidang Pengendalian, Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan
Beberapa sektor PDB Sumber Daya Alam dan Jasa Tahun 2021 terus
didorong, sehingga dapat mencapai kontribusi sesuai dengan target dari Faktor penghambat pencapaian sektor kehutanan yaitu:
IKU ini, adapun beberapa hal atas capaian kontribusi dan upaya lainnya a) Regulasi yang mengatur integrasi sektor hulu dan hilir produk
yang telah dilakukan, diantaranya sebagai berikut: industri kehutanan, yang berfungsi meningkatkan pengawasan
1) PDB Kehutanan penggunaan kayu sekaligus menjaga ketersediaan bahan baku
kayu bagi industri hilir perlu disusun.
Kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun,
akar dan getahnya merupakan parameter penunjang PDB sektor b) Belum terdapat kebijakan mandatori untuk penggunaan kayu
kehutanan. Klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia untuk sektor legal pada pasar domestik, hal ini mendorong peningkatan
kehutanan meliputi: (1) KBLI 021, terdiri atas pengusahaan Hutan PNBP dan kelestarian sumber daya hutan.
yang berasal dari pengusahaan Hutan Tanaman, Hutan Alam, dan c) Izin impor mesin plywood dalam keadaan tidak baru (BMTB)
HHBK; (2) KBLI 022 dalam bentuk penebangan dan pemungutan belum dibuka, untuk meningkatkan penggunaan kayu hutan
kayu; (3) KBLI 023 meliputi pemungutan HHBK; dan, (4) KBLI 024 rakyat, serta mendorong produksi mesin plywood tersebut
meliputi jasa penunjang kehutanan. untuk diproduksi dalam negeri.

68 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 69


d) Refocusing anggaran. Untuk meningkatkan kontribusi ekonomi pada sektor pariwisata dan
Hal yang perlu ditindaklanjuti: ekonomi kreatif, Kemenko Marves turut mendorong dan mendukung
beberapa program dan kegiatan antara lain:
a) Melanjutkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, dengan
menjaga produktifitas dan keberlangsungan usaha, antara lain a) Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas
melalui penguatan insentif kebijakan fiskal. Salah satu upaya yg dilakukan adalah melalui program
b) Percepatan Implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang ekonomi biru, hijau, dan sirkular yang akan didorong di 5
Cipta Kerja dan turunannya. DPSP pada 2022 antara lain: (i) penggunaan kendaraan listrik
dan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
c) Meningkatkan peran dan akses masyarakat terhadap sumberdaya
(SPKLU), (ii) penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), (iii)
hutan berbasis agroforestry dalam rangka peningkatan
penerapan instrumen jasa lingkungan, (iv) pengelolaan sampah
produktifitas hutan. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan
berkelanjutan, dan (v) peningkatan investasi ecotourism dan
Perhutanan Sosial antara lain Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan
energi ramah lingkungan. Hal tersebut membutuhkan kerja
kemitraan, untuk mendukung industri pengolahan hasil hutan
sama lintas sektoral, utamanya melibatkan KemenESDM, KKP,
dan industri lainnya.
KLHK, dan Pemda.
d) Meningkatkan pelayanan pemanfaatan hutan berbasis digital
b) Pelaksanaan WSBK dan Persiapan MotoGP 2022
yang terintegrasi mulai dari Perencanaan, Produksi, Pembayaran
PNBP, Peredaran, Pemasaran hingga Ekspor melalui penguatan Ajang WSBK 2021 telah memberikan dampak perekonomian
Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (SI-PHPL). yang sangat signifikan karena tingginya minat dunia internasional
terhadap event ini. Kedatangan ribuan penonton dari berbagai
2) PDB Sektor Wisata
belahan dunia ke Mandalika, Lombok Tengah, NTB juga
Persentase kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada berdampak kepada pariwisata Lombok. Kunjungan ke destinasi
PDB Indonesia mengalami kenaikan. Berdasarkan data BPS, pada wisata Lombok meningkat signifikan pada saat pelaksanaan
sub sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tahun 2021 event. Tentunya protokol kesehatan, keamanan dan ketertiban
berkontribusi sebesar 2,43% terhadap PDB nasional. Perlu diketahui tetap menjadi prioritas untuk mencegah munculnya kluster baru
bahwa pada tahun 2020 persentase kontribusi sektor pariwisata dan Covid-19 pasca WSBK 2021.
ekonomi kreatif pada PDB Indonesia adalah 2,55%. Dibandingkan
c) Pemulihan Bali sebagai Destinasi Pariwisata Berkualitas
kontribusi sektor pariwisata yang didukung oleh 2 subsektor tersebut,
tahun 2021 mengalami penurunan 0,12% dibanding tahun 2020. Penerapan Bali sebagai destinasi berkualitas dilakukan melalui
Seperti terlihat pada grafik di bawah ini: upaya (a) akselerasi sertifikasi CHSE mandiri bagi fasilitas
pariwisata, (b) persiapan pembukaan pariwisata secara
GRAFIK 19 bertahap dengan menekan laju transmisi lokal, (c) penggunaan
LAJU PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM (Y-ON-Y) PeduliLindungi, dan (d) pemberlakuan karantina. Sebanyak
2.853 usaha telah mendaftar dan melaksanakan protokol CHSE
di Provinsi Bali. Peluncuran skema akreditasi dan sertifikasi CHSE
mandiri (SNI CHSE) telah dilaksanakan pada tahun 2021.
d) Terbangunnya Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional
Melalui upaya mendorong tercapainya target sasaran ini,
diharapkan Tata Kelola Destinasi Pariwisata mengalami
peningkatan. Daerah yang menjadi fokus adalah 5 (lima)
destinasi pariwisata super prioritas yaitu: Danau Toba, Borobudur,
Mandalika, Labuhan Bajo, dan Likupang. PDB Perikanan
3) PDB Perikanan
PDB Perikanan ditentukan oleh produksi sumber daya perikanan
baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya tersedia dan
proses produksi dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan

70 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 71


mengoptimalkan nilai ekspor pada sektor perikanan. Capaian nilai GRAFIK 21
produksi dan nilai ekspor tersebut disesuaikan pada Target RKP KENAIKAN PDB ANTARA TAHUN 2021 DAN 2020
2021. Dengan produksi yang berkelanjutan, maka kebutuhan akan
sumber daya perikanan dijamin dapat terpenuhi mengurangi potensi
perikanan di masa yang akan datang dengan memperhatikan daya
dukung ekosistem.
Tahun 2021 PDB dari sub sektor perikanan berkontribusi terhadap
PDB nasional sebesar 2,77%. Jika dibandingkan dengan kontribusi
tahun 2020, yang berkontribusi sebesar 2,79, capaian tahun 2021
mengalami penurunan sebesar 0,02%. Penurunan tersebut terlihat
pada grafik berikut:

GRAFIK 20
DISTRIBUSI PDB SUB SEKTOR PERIKANAN TAHUN 2021

Adapun perbandingan capaian tahun 2021 dan tahun 2020 serta


target tahun akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2020 - 2024
seperti di bawah ini:

TABEL 44
PERBANDINGAN CAPAIAN IKU PDB SUMBERDAYA ALAM DAN JASA

CAPAIAN KINERJA SS 7
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024
PDB Sektor Sumberdaya Alam
9 % 13,64 14,86 16,31 17,73
dan Jasa
Turunnya kontribusi PDB Perikanan tahun 2021 disebabkan oleh
Tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam mendorong pencapaian
tingkat produksi yang hanya mencapai 24,48 juta ton dari target
IKU PDB SDA dan Jasa sebagai berikut:
27,55 juta ton. Faktor lain adalah karena terhambatnya distribusi
sarana budidaya terutama benih dan pakan akibat adanya pandemi a) Dilakukan Koordinasi pada Level Menteri dengan pembahasan
covid-19. terkait Target Produksi dan Ekspor Udang 2021-2024;
5) PDB Pertambangan dan Penggalian b) Dilakukan pengembangan budidaya laut (Marikultur) terpadu di
Seram Barat;
Sepanjang tahun 2021 sektor pertambangan dan penggalian
berhasil menyumbang Rp1,52 kuadriliun (8,98%), sementara sektor c) Akselerasi produksi rumput laut Kab. Maluku Tenggara dan
informasi dan komunikasi Rp748,75 triliun (4,41%), jasa keuangan Akselerasi Produksi Rumput Laut di Kab. Tanimbar.
dan asuransi Rp736,19 triliun (4,34%), kemudian transportasi d) Mendorong dan berkoordinasi melalui kebijakan dalam
dan pergudangan Rp719,63 triliun (4,24%). Sementara itu, laju Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari
pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan penggalian (yoy) Sumber Daya Alam Perikanan Tangkap untuk Peningkatan
tumbuh sebesar 5,15 persen. Kesejahteraan Nelayan melalui Penangkapan Terukur yang
Pada tahun 2021 kontribusi PDB sektor pertambangan dan dilakukan oleh K/L teknis. Perikanan budidaya diarahkan untuk
penggalian terhadap PDB nasional adalah sebesar 8,98%. Kontribusi meningkatkan penerimaan negara melalui devisa ekspor, pajak,
ini mengalami kenaikan sebesar 2,54% dibandingkan tahun 2020. PNBP, maupun sumber penerimaan subtitusi impor.
Yakni 6,44%, seperti terlihat pada grafik berikut:

72 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 73


e) Mendorong dan berkoordinasi dengan K/L teknis dalam keseluruhan. Harga jasa keseluruhan dikeluarkan untuk menghasilkan
pengembangan Perikanan budidaya berorientasi ekspor melalui jasa yang hitung sampai di lokasi pengerjaan.
pengembangan komoditas unggulan yang memiliki pangsa Tujuan dari IKU ini yaitu untuk mengetahui berapa persen TKDN
pasar dan daya saing tinggi di pasar global dari produk-produk yang dihasilkan melalui pengembangan produk
f) Mendorong dan berkoordinasi dalam Pengembangan Perikanan logam, mesin, elektronika, dan alat angkut dalam negeri. Penggunaan
Budidaya Untuk Ekspor yang Didukung Riset Kelautan dan produk dalam negeri berupa barang dan jasa akan membangkitkan
Perikanan yang dilakukan oleh K/L teknis. industri nasional dan akan menarik banyak investor baik dari dalam
g) Mendorong Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya negeri maupun dari luar negeri.
Tawar, Payau dan Laut Berbasis Kearifan Lokal yang dilakukan Dalam jangka panjang hal ini akan meningkatkan produktivitas
K/L teknis. tenaga kerja dalam negeri dan membentuk kemandirian dalam
berusaha untuk peningkatan ekonomi. Tingkat Komponen Dalam
GAMBAR 17 Negeri dihitung dengan menggunakan formula:
RENCANA LOKASI KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2022

RATA RATA NILAI TKDN PADA PRODUK DALAM NEGERI


YANG TELAH MEMILIKI SERTIFIKAT TKDN

Nilai TKDN ini didapatkan berdasarkan rilis data dari Kementerian


Perindustrian. Program Pembiayaan Sertifikasi TKDN melalui
Anggaran Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) Tahun Anggaran 2020
dan 2021 ditargetkan untuk penerbitan sebanyak 10.000 sertifikat
TKDN.
Realisasi sertifikat TKDN yang diterbitkan melalui program
pembiayaan sertifikasi TKDN pada tahun 2020 adalah sebanyak
990 sertifikat, sementara realisasi sertifikat TKDN yang diterbitkan
tahun 2021 adalah sebanyak 10.417 sertifikat. Jumlah keseluruhan
sertifikat yang diterbitkan pada tahun 2020 dan tahun 2021 adalah
sebanyak 11.407 sertifikat atau sebesar 99,78% dari target.
Data pada: http://tkdn.kemenperin.go.id/rekap.php, jumlah produk
dalam negeri yang memiliki sertifikat TKDN sampai dengan tanggal
31 Desember 2021 adalah sebanyak 22.560 produk dengan rata-
rata nilai TKDN sebesar 44,90%. Berdasarkan data tersebut maka
h) Mendukung pelaksanaan Revitalisasi tambak di 7 lokasi dengan realisasi atas IKU TKDN tahun 2021 adalah 44,9 dari target tsebesar
total luasan 7000 ha yang berlokasi di Aceh, Lampung, NTB, 45 sehingga capaian atas IKU ini adalah 99,78%, seperti terlihat
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan Dll pada tabel berikut:
b. IKU 10 Tingkat Komponen Dalam Negeri TABEL 45
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besarnya komponen CAPAIAN KINERJA IKU TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
dalam negeri pada barang, jasa, gabungan barang dan jasa. TKDN CAPAIAN KINERJA SS 7
Barang dihitung berdasarkan perbandingan antara harga barang jadi
TINGKAT
dikurangi harga komponen luar negeri terhadap harga barang jadi.
KENDALI/
Harga barang jadi merupakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
memproduksi barang. VALIDASI IKU
TKDN Jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara harga jasa 10 Tingkat Komponen Dalam Negeri Low/Proxy 45 44,9 99,78%
keseluruhan dikurangi harga jasa luar negeri terhadap harga jasa CAPAIAN 99,78%

74 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 75


Dukungan yang dilakukan Kemenko Marves dalam pelaksanaan 1) Dikembangkan integrasi sistem database selanjutnya dengan
pemantauan P3DN tahun 2021, yaitu: SIRUP LKPP untuk produk ber-TKDN
1) Pembentukan Tim Pelaksana dan Penyusunan prosedur 2) Pengembangan sistem integrasi dengan database produk dalam
Operasional Standar Pokja Pemantauan P3DN; negeri di setiap K/L/BUMN (SIMPK PU PR, ESDM, AML Pertamina/
2) Penyelesaian Permasalahan Conductor Pipe Pertamina Lawe- PLN)
lawe 3) Pengembangan sistem integrasi perijinan/fasilitasi impor produk
3) Penyelesasian Permasalahan Offshore Pipe Pertamina RDMP (BKPM, Kemenkeu, Bea Cukai)
Balikpapan 4) Sistem pengaduan P3DN terintegrasi di seluruh K/L/PD/BUMN/
4) Penandatanganan Nota Kesepahaman implementasi P3DN di BUMD
Lingkungan PLN antara PLN dan BPPT 5) Tindak lanjut pemantauan pembentukan Tim P3DN di setiap
5) Revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/2020 K/L/BUMN/SKPD
tentang Spesifikasi, Peta jalan Pengembangan dan Ketentuan
6) Rekapitulasi K/L/BUMN/SKPD yang sudah dan yang belum
Penghitungan TKDN KBLBB
membentuk TIm P3DN
6) Pemetaan Potensi Kemampuan Industri Dalam Negeri Industri
7) Finalisasi sistem pelaporan terpadu pengaduan/pelanggaran
Maritim
P3DN
7) Pemetaan Potensi Kemampuan Industri Dalam Negeri Komponen
Perkeretaapian 8) Pengawasan BPKP terhadap peningkatan penggunaan produk
dalam negeri (P3DN), dilakukan terhadap kemandirian Industri
8) Telah dilaksanakan sertifikasi TKDN gratis sebanyak 1.000
Farmasi dan Industri Energi
sertifikat di tahun 2020, dan sebanyak 2.253 produk hingga
bulan Juni 2021, total 3.253 sertifikat (Tercapai 32,5 %) 9) Mendorong potensi belanja barang dan belanja modal
9) Pembentukan aplikasi laporan P3DN serta KBLBB. pemerintah pusat tahun 2021 mencapai Rp. 607.7 Trilyun
dioptimalkan sebagai peluang pasar Produk Dalam Negeri
Kendala dalam pencapaian IKU ini adalah adanya Refocusing
anggaran sehingga kegiatan koordinasi tidak dapat dilakukan 10) Dilaksanakan sertifikasi lanjutan hingga 10 ribu produk.
secara maksimal, terutama pengendalian kebijakan secara langsung 8. SS 8: Menguatnya Jati Diri Indonesia sebagai Bangsa Bahari yang
ke lapangan tidak dapat dilakukan secara tuntas. Pengaruh tidak Inovatif, Berkarakter, dan Berbudaya Nusantara
tercapainya IKU ini adalah menurunnya penggunaan produksi dalam
Maksud dari SS 8 Menguatnya Jati Diri Indonesia Sebagai Bangsa
negeri yang berdampaknya pada seluruh lapisan masyarakat karena
Bahari adalah bertambah kuatnya jiwa semangat, daya gerak, budaya,
menimbulkan efek domino dalam roda perekonomian.
ciri khas bangsa Indonesia yang bercirikan/berkaitan dengan kelautan.
Sebagai perbandingan realisasi tahun 2021 dan 2020 serta target SS 8 memiliki 1 IKU yaitu Indeks Kapabilitas Inovasi (Global Innovation
akhir tahun 2024 dari indikator TKDN sebagai berikut: Index (GII)), indeks ini berdasarkan data dari World Intellectual Property
TABEL 46
Organization (WIPO), Cornell University dan INSEAD.
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI a. IKU 11 Indeks Kapabilitas Inovasi
CAPAIAN KINERJA SS 7 Nilai Indeks Kapabilitas Inovasi merupakan hasil survei dengan
menggunakan 81 (delapan puluh satu) indikator untuk mengukur
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN kemampuan inovasi dan hasilnya yang dihasilkan oleh suatu negara.
2020 2021 2021 2024 Indeks Kapabilitas Inovasi/Global Innovation Index (GII) memuat
PDB Sektor Sumberdaya Alam peringkat negara paling inovatif. Inovasi menjadi salah satu indikator
10 % 43,46 44,9 45 50
dan Jasa kemajuan suatu negara. Inovasi juga merupakan kunci suatu negara
Dalam rangka mempertahankan pencapaian IKU TKDN ini, Kemenko agar tetap bertahan dalam persaingan global. GII bertujuan untuk
Marves merekomendasikan kepada K/L terkait untuk melakukan menyediakan peringkat dan analisis terpercaya yang merujuk pada
optimalisasi pelayanan dalam pengoperasian aplikasi P3DN dan 130 negara. Selama dekade terakhir, GII telah ditetapkan sebagai
mendorong peningkatan sertifikasi TKDN. Upaya lainnya dalam referensi terdepan dalam inovasi dan “alat untuk bertindak” bagi
mendorong P3DN yang dilakukan Kemenko Marves meliputi: ekonomi dalam agenda inovasinya.

76 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 77


GII telah menjadi alat tolok ukur bagi para eksekutif bisnis, pembuat GRAFIK 23
kebijakan, ilmuan, dan mereka yang mencari wawasan tentang PERINGKAT INDONESIA ANTAR NEGARA ASIA TENGGARA PADA INDEKS INOVASI GLOBAL TAHUN 2021
keadaan inovasi di seluruh dunia. Inovasi di setiap negara dinilai
dengan menggunakan 7 pilar, mulai dari kriteria institusi, human
capital dan research, infrastruktur, kredit, investasi, keterkaitan;
penciptaan, penyerapan dan penyebaran pengetahuan; dan keluaran
kreatif.
Pada tahun 2021 WIPO telah merilis indeks kapabilitas inovasi.
Berdasarkan rilis tersebut Indonesia memperoleh nilai 27,1. Sehingga
capaian atas IKU indeks kapabilitas inovasi tahun 2021 sebesar
70,21% dari target 38,6, adapun capaian tersebut seperti pada tabel
berikut. 

TABEL 47
CAPAIAN KINERJA IKU INDEKS KAPABILITAS INOVASI

CAPAIAN KINERJA SS 8
TINGKAT Beberapa negara di wilayah Asia Tenggara peringkatnya lebih baik
KENDALI/ dari Indonesia yaitu: Singapura (57,8), Malaysia (41,9). Thailand
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT (37,2) dan Vietnam (37,0), Filipina (35,3) dan Brunei (28,2).
VALIDASI IKU
11 Indeks Kapabilitas Inovasi Low/Proxy 38,6 27,1 70,21% TABEL 48
RANKING INDEKS INOVASI WILAYAH ASIA TENGGARA
CAPAIAN 70,21%

Tahun 2021 posisi Indonesia untuk indeks inovasi global yaitu 87. Jika
dibandingkan pada tahun 2018-2020 posisi Indonesia (85) dengan
skor 29,72, sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini:

GRAFIK 22
PERINGKAT INDONESIA PADA INDEKS INOVASI GLOBAL 2013-2021

78 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 79


Pada 2 tahun terakhir, Indeks Inovasi juga menganalisis gerakan dilakukan hendaknya tidak hanya melihat ranking saja, akan tetapi
inovasi di seluruh dunia, dimana perjuangan melawan Covid-19 juga memperhatikan kualitas kekayaan intelektual yang Indonesia
telah memicu dan mengakselerasi inovasi secara luar-biasa. Lusinan punya.
kriteria menggunakan tujuh tolok ukur, antara lain pengeluaran
9. SS 9: Tersedianya Kebijakan/Rekomendasi Kebijakan Kemaritiman
penelitian dan pengembangan, kemampuan manufaktur, dan upaya-
yang Efektif dan Efisien
upaya perusahaan publik berteknologi tinggi. Ini termasuk berbagai
upaya inovasi berbagai pemerintah negara-negara dalam mengatasi Tujuan dari SS 9 yaitu untuk mengukur efektifitas pelaksanaan koordinasi
pandemi, hingga “keterpaksaan” membangun infrastruktur digital dan sinkronisasi kebijakan di bidang kemaritiman. Kebijakan Kemaritiman
agar bisa survive di era pandemi, dan juga perlombaan global untuk yang Efektif merupakan gagasan atau rancangan ketentuan bidang
mengembangkan vaksin untuk mengendalikan pandemi dengan kemaritiman yang menjadi dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
berbagai terobosan inovasi disruptif. pekerjaan serta dapat diimplementasikan melalui suatu ketetapan atau
Sebagai perbandingan capaian tahun 2021 dan tahun 2020 serta lainnya.
target akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2024 atas indikator ini a. IKU 12 Persentase Rekomendasi Kebijakan yang Ditetapkan
adalah sebagai berikut: Rekomendasi kebijakan pembangunan bidang kemaritiman dan
TABEL 49
investasi merupakan saran atau anjuran yang diberikan Menteri
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU INDEKS KAPABILITAS INOVASI Koordinator kepada pihak terkait sebagai upaya memberikan
solusi atas permasalahan pelaksanaan pembangunan di bidang
CAPAIAN KINERJA SS 8 kemaritiman dan investasi dalam rangka mendorong pencapaian
REALISASI TARGET target. Rekomendasi disampaikan secara tertulis atau melalui
NO IKU SATUAN pelaksanaan koordinasi.
2020 2021 2021 2024
Persentase Rekomendasi Kebijakan yang ditetapkan dihitung dengan
11 Indeks Kapabilitas Inovasi Nilai 40 27,1 38,6 41,5
menggunakan formula:
Untuk mendongkrak peringkat GII Indonesia lebih baik pada tahun
mendatang dan meraih impian Indonesia Emas 2045 guna unjuk gigi
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Menko Marves yang ditindaklanjuti K/L
di percaturan Jawara Inovasi Global, upaya yang dilakukan yaitu: x 100
Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang ditetapkan
1) Memperkuat kelemahan beberapa indikator penilaian indeks
inovasi yang ada pada tahun 2021, serta mempertahankan
beberapa indikator penilaian yang menjadi kekuatan pada Tahun 2021 Kemenko Marves telah menetapkan kebijakan melalui
tahun 2021; rekomendasi kebijakan sebagai sebagai berikut:
2) Kemenko Marves mendorong K/L teknis 1) Rancangan Perpres Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia
dengan melakukan koordinasi dengan 2020-2024
pemangku kepentingan agar semakin 2) Rancangan Kebijakan Penanganan Pelindungan Pelaut Dan
ditingkatkan serta melaksanakan Awak Kapal Perikanan di Dalam dan Luar Negeri
pemantauan major project secara berkala. 3) Rancangan Kebijakan Kerja Sama Implementasi Perpres 35/2018
3) Mendorong pelaksanaan kompetisi The (PSEL)
Challengers “Inovasi Indonesia”, ajang 4) Rancangan Kebijakan Integrasi Rencana Tata Ruang dan Rencana
para inovator Indonesia agar rutin diadakan Zonasi
setiap tahun, sebagai ajang menciptakan 5) Rancangan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Hayati Laut
inovasi baru. (BMKT/Pasir)
4) Menggelar Focus Group Discussion dalam upaya mengevaluasi 6) Rancangan Kebijakan Penilaian Kesehatan Laut
Global Innovation Index Indonesia secara berkala.
7) Rancangan Kebijakan Efektifitas Pengelolaan Kawasan
Evaluasi terhadap penilaian Global Innovation Index Indonesia yang Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

80 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 81


8) Rancangan Pengelolaan Sumber Daya Ikan TABEL 51
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU PERSENTASE REKOMENDASI KEBIJAKAN
9) Rancangan Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) YANG DITETAPKAN
Perikanan Tangkap dan Perekonomian Nasional
CAPAIAN KINERJA SS 9
10) Rancangan Kebijakan Pengembangan Produksi dan Revitalisasi
Kawasan Tambak Udang REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
11) Rancangan Kebijakan Penguatan Peran Multistakeholder 2020 2021 2021 2024
Budidaya dalam Memacu Produktifitas
Persentase Rekomendasi
12) Rancangan Kebijakan Pengembangan Budidaya Komoditas 12 % 100 100 100 100
Kebijakan yang ditetapkan
Unggulan Berbasis Klaster
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka mendorong pencapaian
13) Rancangan Kebijakan Dukungan Infrastruktur Logistik Sentra
IKU ini diantaranya sebagai berikut:
Kelautan dan Perikanan
1) Terkait RPrepres Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia
14) Rancangan Kebijakan Penguatan Sistem Perizinan, Pengawasan
2021-2024 telah dilakukan Rapat Harmonisasi di Kementerian
dan Pengamanan dalam Meningkatkan Daya Saing Produk
Hukum dan HAM dan Rapat Penyiapan Administrasi Dokumen
Kelautan dan Perikanan
Final RPerpres Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia 2021
15) Rancangan Kebijakan Peningkatan Pemasaran Luar Negeri - 2025 untuk Penetapan
Produk Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing
2) Rapat koordinasi tindak lanjut negosiasi penyusunan perjanjian
16) Rancangan Kebijakan Pengembangan Industri Pengolahan kerja sama PSEL Kota Palembang dan PSEL Kota Tangerang
Produk Perikanan
3) Terkait integrasi rencana tata ruang dan rencana zonasi:
17) Rancangan Rekomendasi Kebijakan Pemulihan Perekonomian Pembahasan lanjutan dengan Kumham dan Setneg terkait
Nasional Pasca Pandemi melalui Pemberdayaan Pertambangan percepatan integrasi KSN Jabodetabekpunjur, target persetujuan
Rakyat. substansi RTRWP:
Pada tahun 2021 IKU ini tercapai 100% dimana dari target 17 re- - 2021: Jabar, Sumbar
komendasi semua berhasil ditetapkan. Pada umumnya rekomendasi
- 2022: Bengkulu, Jatim, Jambi, Aceh, Riau, Kepri, DKI Jakarta,
kebijakan yang dihasilkan oleh Kemenko Marves telah ditidaklanjuti
Banten, Bali
oleh K/L terkait melalui pelaksanaan kegiatan dalam rangka meng-
hasilkan regulasi terkait masing-masing isu. Adapun capaian atas IKU - 2023: Sumsel, Lampung, Jateng, D.I Yogyakarta, Babel,
12 sebagai berikut: Sumut
4) Terkait Rancangan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Hayati
TABEL 50 Laut (BMKT/Pasir): Ranperpres tentang Pengelolaan BMKT
CAPAIAN KINERJA IKU PERSENTASE REKOMENDASI KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN
dalam pembahasan lingkup internal KKP dan akan dlakukan
CAPAIAN KINERJA SS 9 Pembahasan Antar Kementerian (PAK); dan pertemuan
TINGKAT antara Kemenkomarves dan Direktur Jenderal Kebudayaan
KENDALI/ Kemendikbud dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT dikoordinasikan dan di fasilitasi oleh Sekretaris Ditjen PRL – KKP;
VALIDASI IKU
5) Rancangan Pengelolaan Sumber Daya Ikan; dilaksanakan Rakor
Persentase Rekomendasi Kebijakan yang Teknis Pilot project PLTAL
12 Moderate/Proxy 100 100 100%
ditetapkan
6) Koordinasi dengan K/L teknis terkait penetapan rekomendasi
CAPAIAN 100%
atas Peningkatan Industri dan Investasi Perikanan Tangkap
Perbandingan capaian IKU ini pada tahun 2021 dan tahun 2020, 7) Koordinasi Teknis terkait Penanggulangan Kasus Penolakan
serta target sampai akhir tahun 2024 100%, seperti terlihat pada Produk Kelautan dan Perikanan Indonesia oleh GACC
tabel berikut: Dalam pencapaian IKU ini beberapa faktor pendukung diantaranya
adalah:

82 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 83


1) Koordinasi dan sinkronisasi dengan K/L terjalin sangat baik Perbandingan capaian IKU ini pada tahun 2021 dan tahun 2020,
dalam pengawalan proyek-proyek strategis pemerintah dan serta target sampai akhir tahun 2024 100%, seperti terlihat pada
juga proyek prioritas tabel berikut:
TABEL 53
2) Koordinasi dan sinkronisasi dengan K/L terjalin sangat baik dalam
PERBANDINGAN CAPAIAN IKU PERSENTASE HASIL PENGENDALIAN YANG DITINDAKLANJUTI
pembuatan rekomendasi kebijakan ataupun pengendalian
kebijakan guna mewujudkan pemerataan pembangunan CAPAIAN KINERJA SS 10
infrastruktur. REALISASI TARGET
Selain itu ada juga faktor penghambat atas pencapaian IKU NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024
dimaksud, diantaranya adalah kondisi geografis Indonesia yang
terdiri dari berbagai pulau dan medan geografis yang sulit aksesnya, % Hasil pengendalian yang
13 % 100 100 100 100
ditindaklanjuti
distribusi penduduk yang tidak merata, adanya pandemic covid-19,
dan regulasi yang rumit.
10. SS 10: Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan 11. SS 11: Tersedianya SDM Aparatur yang Profesional dan Kompeten
Kemaritiman yang Efektif dan Efisien
Maksud dari SS 11 adalah terwujudnya Pengelolaan ASN di Kemenko
Maksud dari SS 10 adalah terlaksananya pengendalian pelaksanaan Marves yang berkarakter melalui sikap dan perilaku yang menghasilkan
kebijakan kemaritiman di K/L di bawah koordinasi Kemenko Marves. SS10 ouput kerja yang unggul. IKU dari SS ini yaitu Indeks Profesionalitas ASN.
memiliki 1 IKU yaitu Persentase Hasil pengendalian yang ditindaklanjuti.
a. IKU 14 Indeks Profesionalitas ASN
a. IKU 13 Persentase Hasil Pengendalian yang Ditindaklanjuti
Indikator ini menggambarkan tingkat kondisi Aparatur Sipil Negara
Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat tindak lanjut K/L (ASN) yang telah memenuhi persyaratan kompetensi manajerial,
terhadap Rekomendasi kebijakan yang telah disampaikan Kemenko sosio-kultural dan teknis meningkatkan profesionalitasnya. Kriteria
Marves dalam penyelesaian isu di bidang kemaritiman dan investasi. pengukuran tingkat profesionalitas ASN diukur melalui dimensi
IKU Persentase Hasil pengendalian yang ditindaklanjuti dihitung kualifikasi, kompetensi, kinerja dan disiplin. Tujuannya untuk
dengan menggunakan formula: mengukur tingkat profesionalitas ASN serta sebagai dasar penilaian
dan evaluasi dalam upaya pengembangan profesionalisme ASN.
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Menko Marves yang ditindaklanjuti K/L
x 100 Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN adalah suatu instrumen yang
Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang ditetapkan digunakan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas
pegawai ASN yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian
Pada umumnya rekomendasi kebijakan yang dihasilkan oleh dan evaluasi dalam upaya pengembangan profesionalisme ASN. Dasar
Kemenko Marves telah ditidaklanjuti oleh K/L terkait melalui hukum pengukuran adalah Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
pelaksanaan kegiatan dalam rangka menghasilkan regulasi terkait Negara No 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan
masing-masing isu. Adapun capaian tahun 2021 atas IKU ini adalah Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Kriteria
100%, dari target pada PK 100% dengan realisasi 100%. Seperti yang digunakan untuk mengukur tingkat profesionalitas ASN
terlihat pada tabel berikut ini: mencakup dimensi kualifikasi, dimensi kompetensi, dimensi kinerja,
dan dimensi disiplin.
TABEL 52
Instrumen Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN adalah alat
CAPAIAN KINERJA IKU PERSENTASE HASIL PENGENDALIAN YANG DITINDAKLANJUTI
yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi tingkat
CAPAIAN KINERJA SS 9 profesionalitas pegawai ASN yang terdiri atas identitas pegawai,
TINGKAT dimensi, deskripsi, dan indikator beserta petunjuk pengisiannya.
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN Rumus pengukuran indeks profesionalitas ASN sebagai berikut:
TINGKAT
VALIDASI IKU
Persentase Hasil pengendalian yang Jumlah total hasil perkalian bobot indikator X nilai masing-masing jawaban indikator
13 Moderate/Proxy 100 100 100%
ditindaklanjuti
CAPAIAN 100%

84 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 85


Adapun pembobotan atas dimensi sebagai berikut: GAMBAR 20
TARGET DAN CAPAIAN IP ASN KEMENKO MARVES
GRAFIK 24
BOBOT PENILAIAN DIMENSI IP ASN

Capaian IKU ini sebagaimana pada tabel berikut ini:

TABEL 54
GAMBAR 18 CAPAIAN IKU IP ASN TAHUN 2021 KEMENKO MARVES
PENILAIAN IP ASN
CAPAIAN KINERJA SS 11
TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
VALIDASI IKU
14 Indeks Profesionalitas ASN Low/Exact 85 56,52 66,49%
CAPAIAN 66,49%

Capaian IKU Indeks Profesionalitas ASN tahun 2021 Kemenko


Marves berdasarkan Surat Deputi Bidang Pembinaan Manajemen
Kepegawaian Nomor: sebesar 870/B-BM.02.01/SD/C/2022 tang-
gal 13 ­Januari 2022 adalah sebesar 56,52 dari target 85 atau ter-
capai 66,49%. Capaian ini lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Penurunan dialami hampir semua K/L dan pemda. Karena Pendidikan
GAMBAR 19
dan Pelatihan bagi ASN pada umumnya tidak terselenggara. Tidak
RINCIAN DIMENSI PENILAIAN IP ASN
terselenggaranya Diklat bagi ASN Kemenko Marves disebabkan
oleh: 1) kondisi pandemi covid 19; 2) anggaran pengelolaan SDM
sangat minim; 3) lembaga pembina tidak melaksanakan fasilitasi
diklat untuk data baru hanya menjalankan untuk data yang sudah
mendaftar setahun sebelumnya; 4) Kemenko Marves memfokuskan
kepada pengadaan pegawai karena kekosongan jabatan pimpinan
tinggi dan kekurangan staf PNS pada semua unit kerja akibat reor-
ganisasi. Namun demikian, Kemenko Marves merupakan 3 (tiga)
terbaik k­ ategori K/L dalam pencapaian IP ASN setelah Kementerian
PPN/­Bappenas (74,57) dan Kementerian Kelautan Perikanan (58,42).
Perbandingan atas capaian tahun 2021 dan tahun 2021 serta target
Sumber:
PermenPANRB Nomor 38 Tahun 2018 akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2024 untuk IKU ini seperti
(diolah)
terlihat pada tabel berikut:

86 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 87


TABEL 55 perubahan; b) Penataan peraturan perundang-undangan; c)
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU IP ASN Penataan dan penguatan organisasi; d) Penataan tatalaksana; e)
Penataan sistem manajemen; f) Penguatan akuntabiltas; g) Penguatan
CAPAIAN KINERJA SS 11
pengawasan; dan h) Peningkatan kualitas pelayanan publik. Indeks
REALISASI TARGET Reformasi Birokrasi Kemenko Marves dari tahun 2016-2020 nilainya
NO IKU SATUAN meningkat sebagaimana pada tabel dan masuk dalam kategori baik
2020 2021 2021 2024
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
13 Indeks Profesionalitas ASN Nilai 82 56,52 85 81
GAMBAR 21
HASIL PENILAIAN RB KEMENKO MARVES DARI KEMENPANRB
12. SS 12: Terwujudnya Organisasi dan Tata Kelola Kemenko Marves
yang Baik
Tujuan dari SS 12 adalah untuk mewujudkan Organisasi dan Tata
Kelola Kemenko Marves yang Baik dengan terlaksananya peningkatan
akuntabilitas, partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam pembuatan
dan kontrol kebijakan, serta efisiensi dan efektivitas pelayanan dan
pembangunan di Kemenko Marves. SS ini didukung oleh IKU Nilai
Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi.
a. IKU 15 Nilai Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Nilai kemajuan reformasi birokrasi (RB) Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi adalah nilai penerapan pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkup Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman. Capaian RB Tahun 2021 masih dalam proses penetapan
oleh KemenPAN RB, sehingga nilai yang digunakan untuk penetapan
oleh Kemen PAN & RB adalah nilai hasil evaluasi Kementerian PAN Target Indeks Reformasi Birokrasi Kemenko Marves di tahun 2021
dan RB atas pelaksanaan RB pada tahun sebelumnya sebagaimana sebesar 80 menjadi target realistis menurut Permenpan RB Nomor
surat MenPANRB Nomor B/34/M.RB.06/2021 tanggal 31 Maret 26 Tahun 2020 tentang pedoman evaluasi pelaksanaan Reformasi
2021. Sehingga capaian RB Kemenko Marves adalah sebesar 75,18 Birokrasi. Dalam rangka mencapai target tersebut, telah dilaksanakan
dari target 80 atau tercapai 93,98%. Adapun capaian atas IKU ini beberapa kegiatan pada tahun 2021 sesuai dengan realisasi rencana
seperti terlihat pada tabel berikut: kerja reformasi birokrasi Kemenko Marves sebagai berikut:

TABEL 56 GAMBAR 22
CAPAIAN IKU NILAI HASIL EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (RB) KEMENTERIAN KOORDINATOR RENCANA KERJA REFORMASI BIROKRASI KEMENKO MARVES
BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

CAPAIAN KINERJA SS 12
TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
VALIDASI IKU
Nilai Hasil Evaluasi Implementasi
15 Low/Exact 80 75,18 93,98%
Reformasi Birokrasi Kemenko Marves
CAPAIAN 93,98%

Persentase ini adalah nilai implementasi pengelolaan RB pada 8 area


perubahan program reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yaitu: a) Manajemen

88 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 89


Dukungan dan keterlibatan pimpinan yang konsisten serta adanya Adapun perbandingan capaian IKU 15 tahun 2021 dan 2020 serta
koordinasi yang baik antar Unit Kerja dalam rapat RB, Unit kerja target akhir tahun 2024 seperti pada tabel berikut:
proaktif dalam penyusunan renja dan RB, serta Unit kerja proaktif dalam
penyusunan renja dan RB merupakan beberapa faktor yang mendukung TABEL 57
tercapainya target pada IKU ini. Sementara itu, faktor pendukung lainnya PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU NILAI HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI REFORMASI
yang telah dilaksanakan yakni melalui program/kegiatan FGD standar BIROKRASI KEMENKO MARVES
pelayanan, Rancangan Permenko tentang Kamus Kompetensi Teknis CAPAIAN KINERJA SS 12
Urusan Marves, Standar Kompetensi Jabatan SOTK 6 Deputi yang telah
mendapat persetujuan KemenPANRB, serta penyusunan Peta Jabatan REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
Pasca PB Kemenko Marves Tahun 2021. 2020 2021 2021 2024
Kondisi Pandemi Covid-19 yang sempat mengalami peningkatan Nilai Hasil Evaluasi Implementasi
mengakibatkan adanya Refocusing anggaran pada setiap unit kerja. 12 Reformasi Birokrasi Kemenko Nilai 69,13 75,18 80 95
Dengan adanya Refocusing anggaran, ada beberapa kegiatan inovasi Marves
yang tidak dapat dilaksanakan, akan tetapi fokus utama target kinerja
dapat tercapai.
13. SS 13: Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kemenko Marves
Sesuai Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang pedoman evaluasi yang Terintegrasi
pelaksanaan Reformasi Birokrasi, secara interpretasi suatu instansi
telah mendapatkan indeks Reformasi Birokrasi >80-90 telah memenuhi Tujuan dari SS 13 adalah 1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
karakteristik organisasi berbasis kinerja. Namun Kemenko Marves belum bersih, efektif, transparan dan akuntabel; 2) Mewujudkan pelayanan
dapat memenuhi kriteria tersebut dikarenakan pembayaran tunjangan publik yang berkualitas dan terpercaya; serta 3) Mewujudkan sistem
kinerja yang masih berbasis absen. pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu.
Pengelolaan bukti dukung Reformasi Birokrasi menjadi hal yang sangat a. IKU 16 Nilai Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
penting mengingat segala capaian di 8 area perubahan Reformasi Elektronik (SPBE)
Birokrasi harus didokumentasikan dengan baik. Dalam pelaksanaannya,
Indeks penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Kemenko Marves melakukan inovasi berupa penggunaan aplikasi
(SPBE) adalah nilai yang menggambarkan tingkat kematangan dari
E-Reformasi Birokrasi (E-RB) untuk mengumpulkan bukti dukung secara
elektronik di Kemenko Marves yang memudahkan pengguna. Aplikasi pelaksanaan SPBE yang memanfaatkan teknologi informasi dan
E-RB ini juga telah direkomendasikan oleh Kementerian PANRB untuk komunikasi secara efektif, efisien dan berkesinambungan. Maksud
dijadikan benchmarking bagi instansi lain. dari Sistem Informasi Manajeman Kemenko Marves yang terintergrasi
adalah rangkaian proses yang menghubungkan beberapa sistem-
GRAFIK 25 sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun
NILAI INDEKS REFORMASI BIROKRASI KEMENKO MARVES TAHUN 2016-2020 secara fungsional lingkup Kemenko Marves. SS13 didukung oleh
IKU Nilai Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE). Dasar hukum SPBE adalah Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis
Elektronik serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2020
tentang Pemantauan Dan Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
Beberapa langkah strategis yang dilaksanakan dalam rangka
mendongkrak indeks SPBE Kemenko Marves antara lain telah
dibentuk Tim Koordinator dan Tim Assesor yang ditandatangani
oleh Sekeretaris Kementerian Koordinator atas nama Menko
Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal ini diperlukan dalam rangka
melakukan pemantapan internalisasi maupun dalam pemenuhan
evidence untuk 47 indikator SPBE, indikator-indikator tersebut

90 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 91


memiliki nilai interval terendah 1 (satu) dan tertinggi bernilai 5 (lima). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, capaian dari IKU Nilai
Beberapa langkah telah dilakukan dalam upaya meningkatkan nilai Penyelenggaraan SPBE tahun 2021 adalah 2,8 dari target 3 atau
indikator-indikator tersebut, antara lain: tercapai sebesar 93,33%.

GAMBAR 23 TABEL 58
PELAKSANAAN SPBE DI KEMENKO MARVES CAPAIAN KINERJA IKU NILAI PENYELENGGARAAN SISTEM PEMERINTAHAN
BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)

CAPAIAN KINERJA SS 13
TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
VALIDASI IKU
16 Nilai Penyelenggaraan SPBE Moderate/Proxy 3 2,8 93,33%
CAPAIAN 93,33%

Ketidaktercapaian atas IKU Nilai Penyelenggaraan SPBE


karena adanya perubahan dalam penilaian indikator SPBE dari
KemenPANRB. Kemenko Marves saat menetapkan target pada PK
Kemenko masih berpedoman pada PermenPANRB Nomor 5 Tahun
2020 tentang Pedoman Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan
IKU Nilai SPBE dihitung dengan formula: Berbasis Elektronik, sedangkan saat pelaksanaan yang digunakan
dalam penilaian berdasarkan PermenPANRB Nomor 59 Tahun 2020.
Sehingga mengakibatkan adanya perbedaan dalam sistem penilaian
Hasil penilaian dari KemenPANRB yang disampaikan
SPBE tahun 2021 dari tim Assesor KemenPANRB.
pada akhir tahun 2021
Penerapan SPBE dinilai dengan metode tingkat kematangan SPBE.
GAMBAR 24
Tingkat kematangan SPBE merupakan kerangka kerja untuk
NILAI INDEKS SPBE TAHUN 2021 KEMENKO MARVES mengukur derajat kematangan penyerapan SPBE yang ditinjau
dari kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE. Tingkat
Kematangan SPBE terdiri atas 5 (lima) level. Masing-masing level
menunjukkan karakteristik kematangan tertentu pada kapabilitas
proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE.
Perbandingan capaian tahun 2021 dan 2020 serta target akhir atas
IKU 16 pada Renstra Kemenko Marves tahun 2024 sebagaiman pada
tabel berikut:

TABEL 59
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU NILAI PENYELENGGARAAN
CAPAIAN KINERJA SS 13
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024
12 Nilai Penyelenggaraan SPBE Nilai 2,52 2,8 3 4

92 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 93


14. SS 14: Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel untuk tahun anggaran sebelumnya. Tujuan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Kementerian/ Lembaga ini adalah untuk memberikan
Maksud dari SS ini adalah pernyataan atau pendapat profesional BPK
opini atas kewajaran laporan keuangan dengan empat kriteria,
yang merupakan kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran
antara lain kesesuaian laporan keuangan yang diperiksa dengan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Kemenko Marves yang
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan
didasarkan pada empat kriteria, yakni:
informasi keuangan dalam laporan keuangan yang diperiksa
1) Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan; sesuai dengan pengungkapan yang diatur dalam SAP, kepatuhan
2) Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan
3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; dan keuangan, dan efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).
4) Efektivitas sistem pengendalian intern Jadi, Opini merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan
BPK mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
Sasaran Strategis ini didukung oleh IKU Opini Badan Pemeriksaan
laporan keuangan Kementerian/ Lembaga. Selain itu, opini
Keuangan.
menunjukkan pula kualitas tata kelola keuangan pada Kementerian/
a. IKU 17 Opini Badan Pemeriksaan Keuangan Lembaga tersebut. BPK dapat memberikan empat jenis opini, seperti
Pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang setiap tahun pada gambar berikut:
dilakukan oleh BPK bertujuan untuk memberikan opini tentang
GAMBAR 25
kewajaran penyajian laporan keuangan kementerian/ lembaga. BPK JENIS OPINI BPK
memiliki standar yang digunakan secara ketat dalam melaksanakan
pemeriksaan keuangan negara yaitu Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN). Adapun kriteria penilaian opini yang mengacu pada
SPKN adalah dengan menilai kesesuaian dengan standar akuntansi
pemerintahan, kecukupan pengungkapan informasi dan laporan
keuangan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap ketentuan
perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal.
Target IKU Opini BPK pada Tahun 2021 adalah WTP. Berdasarkan LHP
Nomor: 26b/LHP/XV/05/2021 tanggal 31 Mei 2021 yang diserahkan
secara virtual oleh Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara IV BPK
pada tanggal 12 Agustus 2021, opini BPK terhadap pengelolaan
keuangan Kemenko Marves adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Capaian ini sesuai dengan target pada PK. Ini merupakan kelima kali
berturut-turut Kemenko Marves mendapatkan predikat WTP sejak
tahun 2016. Adapun realisasi atas IKU tersebut, tahun 2021 sebagai
berikut:

TABEL 60 CAPAIAN KINERJA IKU OPINI BPK

CAPAIAN KINERJA SS 14
TINGKAT
KENDALI/
NO IKU TARGET REALISASI CAPAIAN
TINGKAT
VALIDASI IKU
17 Opini BPK Low/Proxy WTP WTP 100% Di Tahun 2021, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan
CAPAIAN 100% Investasi menargetkan kembali untuk meraih hasil pemeriksaan
dari BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian. Pada triwulan I, BPK
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, BPK setiap melaksanakan entry meeting atas Pemeriksaan Laporan Keuangan
tahun selalu melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan K/L Kementerian/Lembaga (LKLL) Tahun Anggaran 2020 yang dilakukan

94 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 95


secara virtual. Pemeriksaan berlangsung selama 90 hari dilaksanakan tindak lanjut yang telah selesai pada Semester I tahun 2020 yakni
dengan mengutamakan prosedur pemeriksaan secara virtual. BPK sebesar 82,86%.
sudah menyampaikan daftar temuan hasil pemeriksaan sementara Kedepannya Kemenko Marves berupaya untuk mempetahankan
dari data permintaan berkas 2020 yang dilakukan secara bertahap. opini BPK berupa WTP dengan melakukan pengelolaan keuangan
Kemenko Marves sudah melakukan pembahasan secara internal dan yang lengkap, tertib, dan akuntabel. Di samping itu, Opini WTP ini
menindaklanjuti hasil temuan BPK berupa tanggapan tertulis atas dapat tercapai karena kerja keras dan kerjasama yang dilakukan
konsep temuan BPK. Kemenko Marves juga menyiapkan draft action oleh setiap unit kerja untuk melaksanaan realisasi anggaran dan
plan terkait rencana Kemenko Marves dalam mengatasi hasil temuan pelaksanaan keuangan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
BPK tahun 2020.
Success story
Pada Semester 1 sudah ada beberapa temuan BPK yang sudah selesai
untuk ditindaklanjuti. BPK juga memantau pelaksanaan dari action Kementerian Koordinator Bidang
plan yang telah dibuat oleh Kemenko Marves. Hasil Pemeriksaan Kemaritiman dan Investasi berturut-turut
BPK atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 milik Kemenko setiap tahun mendapatkan opini WTP dari
Marves menunjukkan bahwa Kemenko Marves memperoleh hasil BPK (sejak tahun 2016 s.d 2021). Opini WTP
WTP. ini dapat tercapai karena kerja keras dan
Ini merupakan pencapaian WTP lima kali berturut-turut sejak tahun kerjasama yang dilakukan oleh setiap unit
2016. Pada tanggal 12 Agustus 2021, telah dilakukan serah terima kerja untuk melaksanaan realisasi anggaran
laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara virtual oleh Pimpinan dan pelaksanaan keuangan sesuai dengan
Pemeriksa Keuangan Negara IV BPK dan diterima oleh Sekretaris peraturan yang ditetapkan.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

GRAFIK 26
HASIL PEMANTAUAN BPK

Perbandingan capaian tahun 2021 dan tahun 2020 serta target


tahun 2024 indikator Opini BPK sebagai berikut:

TABEL 61
PERBANDINGAN REALISASI DAN TARGET IKU OPINI BPK

CAPAIAN KINERJA SS 13
REALISASI TARGET
NO IKU SATUAN
2020 2021 2021 2024
14 Opini BPK Nilai WTP WTP WTP WTP

15. Capaian Kinerja Lainnya


Kemenko Marves sebagai kementerian yang memiliki tugas sinkronisasi,
Berdasarkan hasil pemantauan diperoleh data bahwa tindak lanjut
koordinasi dan pengendalian atas 7 K/L teknis di bawah koordinasi
rekomendasi hasil pemeriksaan Kemenko Marves mengalami
Kemenko Marves (KKP, Kemen ESDM, Kemenhub, KLHK, Kemen PUPR,
peningkatan dari semester sebelumnya. Tim BPK telah mela kukan
Kemenparekraf, Kemen Investasi/BKPM) sepanjang tahun 2021 telah
penelaahan atas bukti tindak lanjut yang telah selesai yaitu (status
mendorong dan melaksanakan beberapa program dan kegiatan major
1 dan 4) pada semester II tahun 2020 sebesar 90,71% atau telah
project dan yang ditugaskan langsung oleh Presiden RI tahun 2021,
selesai ditindaklanjuti sebanyak 127 rekomendasi dari total 140
antara lain sebagai berikut:
rekomendasi. Hal tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan

96 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 97


GAMBAR 26 3. Penghargaan sebagai Institusi dengan program inovatif selama masa
CAPAIAN KINERJA KEMENKO MARVES LAINNYA Pandemi Covid 19 “Terpopuler di Media Cetak 2020” (Public Relations
Indonesia Awards 2021)
4. Penghargaan BKN Award 2021 atas capaian dalam perencanaan
kebutuhan, pelayanan pengadaan, kepangkatan, dan pensiun dari BKN
5. Memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun 2020 dan
Penghargaan atas 5 kali WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
6. Memperoleh predikat sangat baik mencapai 98,3% atas Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (TLHP BPK) Kemenko
Marves Tahun 2020
7. Memperoleh Apresiasi dalam Merdeka Award 2021 untuk Program
Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI)
8. Penerbitan Peraturan Presiden Perpres No. 34 Tahun 2022 tentang
Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Tahun 2021-2025
9. Penghargaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
(JDIHN) Awards 2021 Terbaik I tingkat Kementerian
10. Memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) dengan total nilai 77,91 pada Deputi
Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim dari KemenPANRB

E. Analisa Kondisi Sumber Daya Pegawai


Dari total 418 PNS di lingkungan Kemenko Marves pada tahun 2021, hanya
20 pegawai (4,78%) yang merupakan lulusan S3, dan 33,73% (141 pegawai)
yang merupakan lulusan S2. Lulusan dengan jumlah tertinggi adalah lulusan
S1, yakni mencapai 206 pegawai atau 49,28 % dari total pegawai. Sisanya
merupakan lulusan D.IV sebanyak 24 pegawai (5,74%), lulusan D.III sebanyak
6,22% (26 pegawai) dan SLTA 0,24% (1 pegawai). Kemenko Marves ke depan
merencanakan peningkatan grade calon pegawai dengan menambah formasi
ASN dengan gelar S3 dan S2. Data pegawai berdasarkan pendidikan seperti
terlihat pada gambar di bawah ini:

GRAFIK 27
DATA PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN

D. Prestasi Tahun 2021


Tahun 2021 Kemenko Marves meraih beberapa penghargaan, yaitu sebagai
berikut:
1. Memperoleh predikat “Sangat Baik” atas Capaian Kinerja Anggaran TA
2020 dari Kementerian Keuangan
2. Penghargaan Pengelola Anggaran Terbaik ke-2 level Kementerian dari
Kementerian Keuangan dengan Kategori Kementerian/Lembaga Pagu
Anggaran Kecil

98 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 99


Dari total 11 Pejabat Tinggi Madya, terdapat 2 pejabat yang telah mengikuti GRAFIK 29
pelatihan kepemimpinan tingkat I. Dari keseluruhan 39 Pejabat Tinggi Pratama, JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES BERDASARKAN JABATAN
terdapat 2 pejabat telah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat I. sejumlah
5 pejabat telah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat II, 3 pejabat telah
mengikuti pelatihan kepemimpinan administrator dan 2 pejabat telah mengikuti
pelatihan kepemimpinan pengawas. Dari total 94 pejabat administrator,
sejumlah 22 pejabat telah mengikuti pelatihan administrator (Pim Tk. III) dan 29
pejabat telah mengikuti pelatihan kepemimpinan pengawas (Pim Tk. IV), serta
dari total 54 pejabat pengawas, sejumlah 2 pejabat telah mengikuti pelatihan
kepemimpinan administrator (Pim Tk.III) dan 37 pejabat telah mengikuti
pelatihan kepemimpinan pengawas (Pim Tk. IV).
Jumlah pegawai yang sudah mengikuti diklat fungsional masih sangat rendah
yakni sebanyak 34 orang dan belum ada pegawai yang mengikuti diklat teknis.
Namun demikian, jumlah pegawai yang telah mengikuti workshop dan seminar
tercatat sebanyak 355 orang dengan rincian sebagai berikut:

GRAFIK 28
JUMLAH PEGAWAI KEMENKO MARVES MENGIKUTI DIKLAT F. Analisa Sumber Daya Anggaran
Anggaran Kemenko Marves TA. 2021 telah disahkan pada tanggal 23
November 2020, dimana Kemenko Marves memperoleh alokasi Pagu Anggaran
Definitif sebesar Rp314.596.417.000,00 (Tiga Ratus Empat Belas Miliar Lima
Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah), yang
terbagi dalam 2 program yaitu Program Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan
dengan pagu anggaran Rp120.708.099.000,00 (Seratus Dua Puluh Miliar Tujuh
Ratus Delapan Juta Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dan Program Dukungan
Manajemen sebesar Rp193.888.318.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Tiga
Miliar Delapan Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Delapan Belas
Ribu Rupiah).
Tahun 2021 Kemenko Marves telah melakukan Refocusing sebanyak 4 kali.
Dari hasil pembahasan jumlah pagu anggaran Kemenko Marves menjadi
Rp 264.977.466.000,- (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar Sembilan Ratus
Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah), adanya
pengurangan sebesar Rp 49.618.951.000,- (Empat Puluh Sembilan Miliar Enam
Sejak akhir Desember 2021, Kemenko Marves telah melantik pegawai yang Ratus Delapan Belas Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah).
menduduki jabatan struktural pada level eselon III dan eselon IV menjadi Realisasi Kemenko Marves TA 2021 sebesar Rp262.836.811.935,00 (Dua Ratus
jabatan fungsional tertentu. Jumlah pegawai Kemenko Marves berdasarkan Enam Puluh Dua Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Enam Juta Delapan Ratus
jabatan dari jumlah PNS 419 pegawai dengan rincian jabatan sebagai berikut: Sebelas Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima Rupiah) atau 99,19% dari total
Jabatan Fungsional Umum berjumlah 156 pegawai; Jabatan Fungsional Tertentu pagu Rp264.977.466.000,00 (Dua Ratus Enam Puluh Empat Miliar Sembilan
berjumlah 210 pegawai; JPT Madya (Eselon Ia dan Ib) berjumlah 10 pegawai; Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah).
JPT Pratama dengan jumlah 36 pegawai; Eselon III berjumlah 3 pegawai; dan Dari realisasi anggaran tersebut, capaian kinerja Kemenko Marves sebesar
Eselon IV dengan jumlah 4 pegawai. Adapun rinciannya seperti pada grafik 99,21%. Adapun penjelasan realisasi anggaran terhadap capai IKU adalah
berikut: sebagai berikut:

100 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 101
1. Stakeholder Perspective 2. Customer Perspective
Stakeholder Perspective terdiri dari 3 (tiga) SS, dengan capaian sebesar Customer Perspective terdiri dari 5 (lima) SS, dengan capaian sebesar
106,46%. Capaian kinerja dapat dilihat sebagai berikut: 102,20%. Capaian kinerja dapat dilihat sebagai berikut:
a) SS 1: Teguhnya Jati diri Indonesia sebagai Negara Maritim yang a) SS 4: Terwujudnya Indonesia sebagai Negara Maritim yang Mandiri
Mandiri dan Berdaulat dengan IKU Efektivitas Kepemimpinan Mengelola Lautnya serta Aktif di Forum Internasional, dengan IKU
Maritim capaian sebesar 100%. Jumlah pagu pada IKU ini sebesar Indeks Kedaulatan Maritim. Target 2021 atas IKU ini sebesar 3
Rp16.068.729.167,00 (Enam Belas Miliar Enam Puluh Delapan Juta dengan realisasi 3, capaian atas SS ini yaitu 100%. IKU ini didukung
Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Seratus Enam Puluh Tujuh oleh kegiatan Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi dengan
Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada tabel besar pagu anggaran Rp6.420.206.167,00 (Enam Miliar Empat
berikut ini: Ratus Dua Puluh Juta Dua Ratus Enam Ribu Seratus Enam Puluh
Enam Koma Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus Enam Puluh Tujuh
TABEL 62 Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp4.542.935.576,00 (Empat Miliar
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 1
Lima Ratus Empat Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima
EFISIENSI Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Koma Delapan Puluh Tiga Ribu
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut
Efektivitas Kepemimpinan seperti terlihat pada tabel berikut ini:
1 16.068.729.167 14.096.752.212 100% 12,3%
Maritim
TABEL 65
b) SS 2: Terwujudnya Ekonomi Maritim yang Inklusif dan Kuat Sebagai REALISASI IKU PENDUKUNG SS 4
Penggerak Utama Perekenomian Nasional dengan IKU yaitu EFISIENSI
PDB Maritim sebesar 120%. Jumlah pagu pada IKU ini sebesar NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN
Rp16.068.729.167,00 (Enam Belas Miliar Enam Puluh Delapan Juta
1 Indeks Kedaulatan Maritim 6.420.206.167,00 4.542.935.576,00 100% 29,24%
Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Seratus Enam Puluh Tujuh
Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada tabel b) SS 5: Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Ekonomi Berbasis
berikut ini: Kemaritiman yang Seimbang dan Dinamis, capaian atas SS ini yaitu
99,69% yang terdiri dari 2 IKU yaitu Indeks Kinerja Logistik target
TABEL 63
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 2 tahun 2021 sebesar 3,1 dengan realisasi 3,15 (102,58%) sedangkan
IKU Indeks Disparitas Ekonomi capaiannya 100% dari target ~0
EFISIENSI
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU dengan realisasi -0,157. IKU ini di dukung oleh kegiatan Koordinasi
ANGGARAN
Infrastruktur dan Transportasi dengan besar pagu anggaran
1 PDB Maritim 16.068.729.167 14.096.752.212 120% 12,3% Rp2.026.514.143,00 (Dua Miliar Dua Puluh Enam Juta Lima Ratus
c) SS3: Menguatnya Jatidiri Indonesia sebagai Bangsa Bahari Maju Empat Belas Ribu Seratus Empat Puluh Dua Koma Delapan Puluh
dan Berkepribadian Luhur dengan IKU yaitu Indeks Daya Saing Lima Ribu Tujuh Ratus Empat Belas Rupiahdengan realisasi sebesar
Global (IDSG) sebesar 99,38%. Jumlah pagu pada IKU ini sebesar Rp2.005.174.612,00 (Dua Miliar Lima Juta Seratus Tujuh Puluh Empat
Rp16.068.729.167,00 (Enam Belas Miliar Enam Puluh Delapan Juta Ribu Enam Ratus Sebelas Koma Delapan Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus
Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Seratus Enam Puluh Tujuh Empat Belas Rupiah) serta Koordinasi Investasi Dan Pertambangan
Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada tabel dengan besar pagu anggaran Rp2.203.870.000,00 (Dua Miliar Dua
berikut ini: Ratus Tiga Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) dengan
realisasi sebesar Rp2.169.584.533,00 (Dua Miliar Seratus Enam Puluh
TABEL 64 Sembilan Juta Lima Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Lima Ratus Tiga
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 3 Puluh Tiga Koma Dua Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh
EFISIENSI Satu Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN tabel berikut ini:
1 Indeks Daya Saing Global 16.068.729.167 14.096.752.212 100% 12,3%

102 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 103
TABEL 66 anggaran Rp2.203.870.000,00 (Dua Miliar Dua Ratus Tiga Juta
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 5 Delapan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) dengan realisasi sebesar
EFISIENSI Rp2.169.584.533,00 (Dua Miliar Seratus Enam Puluh Sembilan Juta
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU Lima Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Tiga
ANGGARAN
Rupiah); Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan besar
1 Indeks Kinerja Logistik 2.026.514.143,00 2.005.174.612,00 102,58% 1,05%
pagu anggaran Rp1.893.138.857,00 dengan realisasi sebesar Rp
2 Indeks Kinerja Logistik 2.203.870.000,00 2.169.584.533,00 100% 1,56% 1.866.373.496,00 serta Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan
Kehutanan dengan besar pagu anggaran Rp 1.767.857.143,00 (Satu
c) SS 6: Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Lingkungan dan Miliar Tujuh Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Lima Puluh
Perairan Indonesia, capaian SS adalah 106,18% terdiri dari 2 IKU Tujuh Ribu Seratus Empat Puluh Tiga Rupiah) dengan realisasi sebesar
yaitu Indeks Kesehatan Laut Indonesia (Ocean Health Index) realisasi Rp 1.761.653.408,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Juta
tahun 2021 adalah 76,76 dari target sebesar 75 dengan capaian Enam Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Rupiah).
sebesar 102,35%, sedangkan capaian atas IKU Indeks Kualitas Sedangkan untuk IKU Tingkat Komponen Dalam Negeri didukung
Lingkungan Hidup dari target 67,33 terealisasi 71,43 (106,09%). IKU oleh 1 kegiatan yaitu Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi
ini di dukung oleh 2 kegiatan yaitu Koordinasi Sumber Daya Maritim dengan pagu sebesar Rp 2.026.514.143,00 dengan realisasi sebesar
dengan besar pagu anggaran Rp1.757.142.857,00 (Satu Miliar Rp 2.005.174.612,00. Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat
Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Seratus Empat Puluh Dua Ribu pada tabel berikut ini:
Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) dengan realisasi sebesar
Rp1.751.030.587,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Juta TABEL 68
Tiga Puluh Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Tujuh Rupiah) serta REALISASI IKU PENDUKUNG SS 7
Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dengan besar EFISIENSI
pagu anggaran Rp1.767.857.143,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Enam NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN
Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Seratus Empat
Puluh Tiga Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp1.761.653.408,00 PDB Sektor Sumberdaya
1 7.622.008.857 7.548.642.024 91,11% 0,96%
(Satu Miliar Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Alam dan Jasa
Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Rupiah). Realisasi atas kegiatan Tingkat Komponen Dalam
2 2.026.514.143,00 2.005.174.612,00 99,78 1,05%
tersebut seperti terlihat pada tabel berikut ini: Negeri

TABEL 67 e) SS 8: Menguatnya Jati diri Indonesia sebagai Bangsa Bahari yang


REALISASI IKU PENDUKUNG SS 6 Inovatif, Berkarakter dan Berbudaya Nusantara dengan IKU 11 Indeks
EFISIENSI Kapabilitas Inovasi. Capaian atas IKU ini telah dirilis World Intellectual
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN Property Organization (WIPO), Cornell University dan INSEAD pada
bulan September 2021. Target tahun 2021 atas IKU ini adalah 38,6,
1 Indeks Kinerja Logistik 1.757.142.857,00 1.751.030.587,00 102,58% 0,35%
dengan realisasi 27,1 sehingga capaian nya sebesar 70,21%. IKU
2
Indeks Kualitas Lingkungan
1.767.857.143,00 1.761.653.408,00 100% 0,35%
ini didukung oleh kegiatan Koordinasi Koordinasi Pariwisata dan
Hidup Ekonomi Kreatif dengan besar pagu anggaran Rp 1.893.138.857,00
(Satu Miliar Delapan Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Seratus Tiga
d) SS 7: Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa serta Nilai Tambah Puluh Delapan Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) dengan
Sumber Daya Alam, capaian atas SS 7 adalah 94,94% dengan 2 IKU realisasi sebesar Rp 1.866.373.496,00 (Satu Miliar Delapan Ratus
yaitu PDB Sektor Sumberdaya Alam dan Jasa dari target tahun 2021 Enam Puluh Enam Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Empat
16,31 terealisasi 14,86 (91,11%), sedangkan IKU Tingkat Komponen Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut
Dalam Negeri dari target 45 dengan realisasi 44,9 (99,78%). IKU ini di seperti terlihat pada tabel berikut ini:
dukung oleh kegiatan 4 kegiatan yaitu Koordinasi Kedaulatan Maritim
dan Energi dengan besar pagu anggaran Rp1.757.142.857,00 TABEL 69
(Satu Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Seratus Empat REALISASI IKU PENDUKUNG SS 8
Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) dengan EFISIENSI
realisasi sebesar Rp1.751.030.587,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Lima NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN
Puluh Satu Juta Tiga Puluh Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Tujuh
Rupiah); Koordinasi Investasi dan Pertambangan dengan besar pagu 1 Indeks Kapabilitas Inovasi 1.893.138.857,00 1.866.373.496,00 70,21% 1,41%

104 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 105
3. Internal Business Process dari target sebesar 85 realisasi 56,52; capaian tahun 2021 hampir
semua K/L instansi dan pemda mengalami penurunan nilai, nilai yang
Internal Business Process terdiri dari 2 (dua) SS, dengan capaian 100%.
dirilis oleh BKN tahun 2021 merupakan hasil penilaian beberapa
Capaian kinerja dapat dilihat sebagai berikut:
indikator IP ASN tahun 2020 yang dikirimkan ke BKN. IKU ini
a) SS 9: Tersedianya Kebijakan/Rekomendasi Kebijakan Kemaritiman didukung oleh kegiatan Layanan Pendidikan dan Pelatihan Internal
yang Efektif dan Efisien capaian 100% dari IKU Persentase dengan pagu sebesar Rp827.188.000,00 (Delapan Ratus Dua Puluh
Rekomendasi Kebijakan yang ditetapkan target tahun 2021 100% Tujuh Juta Seratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah) dan realisasi
dengan realisasi 100%. IKU ini didukung oleh kegiatan dengan 6 sebesar Rp. 824.927.000,00 (Delapan Ratus Dua Puluh Empat Juta
(enam) kegiatan yaitu dari seluruh unit kerja Deputi dengan jumlah Sembilan Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
pagu 16.068.729.167,00 (Enam Belas Miliar Enam Puluh Delapan
b) SS 12: Terwujudnya Organisasi dan Tata Kelola Kemenko Marves
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Seratus Enam Puluh Tujuh
yang Baik dengan IKU Nilai Hasil Evaluasi Implementasi Reformasi
Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada tabel
Birokrasi Kemenko Marves yaitu dari target 80 realisasi 75,18
berikut ini:
(93,98%). IKU ini didukung oleh kegiatan Layanan Organisasi dan
TABEL 70 Tata Kelola Internal dengan pagu sebesar Rp3.097.568.000,00 (Tiga
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 9 Miliar Sembilan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Enam Puluh Delapan
EFISIENSI Ribu Rupiah) dan realisasi sebesar Rp.3.060.918.924,00 (Tiga Miliar
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN Enam Puluh Juta Sembilan Ratus Delapan Belas Ribu Sembilan Ratus
Dua Puluh Empat Rupiah)
Persentase Rekomendasi
1 16.068.729.167 14.096.752.212 100% 12,3%
Kebijakan yang ditetapkan
c) SS 13: Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kemenko Marves
yang Terintegrasi dengan dengan IKU Nilai Penyelenggaraan Sistem
b) SS 10: Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dari target 3 pada akhir
Kemaritiman yang Efektif dan Efisien, dengan IKU Persentase Hasil
tahun 2021 telah terealisasi 2,80 (berdasarkan penilaian sementara
pengendalian yang ditindaklanjuti tercapai 100%, dari target 100%
tim Assesor KemenPANRB yang dilaksanakan pada bulan September),
dengan realisasi 100%. IKU ini didukung oleh kegiatan dengan 6
capaian atas IKU tersebut adalah 93,33%. KemenPANRB baru akan
(enam) kegiatan yaitu dari seluruh unit kerja Deputi dengan jumlah
merilis hasil penilaian secara resmi pada akhir tahun 2021. IKU ini
pagu 16.068.729.167,00 (Enam Belas Miliar Enam Puluh Delapan
didukung oleh kegiatan Layanan Data dan Informasi dengan jumlah
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Seratus Enam Puluh Tujuh
pagu anggaran sebesar Rp.2.636.560.000,00 (Dua Miliar Enam
Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat pada tabel
Ratus Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)
berikut ini:
dan realisasi sebesar Rp2.628.013.471,00 (Dua Miliar Enam Ratus
TABEL 71 Dua Puluh Delapan Juta Tiga Belas Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 10 Satu Rupiah).
EFISIENSI
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU d) SS 14: Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel dengan
ANGGARAN
IKU Opini BPK tercapai 100%, hal ini dibuktikan dengan realisasi WTP
Persentase Hasil dari target yang dicanangkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2021.
1 pengendalian yang 16.068.729.167 14.096.752.212 100% 12,3%
ditindaklanjuti
Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran
2020 berdasarkan LHP Nomor: 26b/LHP/XV/05/2021 tanggal 31 Mei
2021). IKU ini didukung oleh kegiatan Layanan Keuangan dengan
4. Learning and Growth
pagu anggaran sebesar Rp2.732.991.000,00 (Dua Miliar Tujuh
Learning and Growth terdiri dari 4 (empat) SS, capaian kinerja yang Ratus Tiga Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu
diperoleh adalah 88,45%. Capaian kinerja dapat dilihat sebagai berikut: Rupiah) dan realisasi sebesar Rp2.731.307.456,00 (Dua Miliar Tujuh
a) SS 11: Terwujudnya ASN Kemenko Marves yang Profesional dengan Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh Ribu Empat Ratus Lima
IKU Indeks Profesionalitas ASN capaian tahun 2021 sebesar 66,49% Puluh Enam Rupiah). Realisasi atas kegiatan tersebut seperti terlihat
pada tabel berikut ini:

106 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 107
TABEL 72 BAB
REALISASI IKU PENDUKUNG SS 11-14
EFISIENSI
4
NO IKU PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN IKU
ANGGARAN
1 Indeks Profesionalitas ASN 827.188.000 824.927.000 66,49% 0,27%

2
Nilai Hasil Evaluasi
Implementasi Reformasi 3.097.568.000 3.060.918.924 93,98% 1,18%
PENUTUP
Birokrasi Kemenko Marves
Nilai Penyelenggaraan A. Kesimpulan
3 Sistem Pemerintahan 2.636.560.000 2.628.013.471 97,27% 0,32%
Berbasis Elektronik (SPBE) 1. Laporan kinerja Kemenko Marves Tahun 2021 menyajikan secara komprehensif
informasi mengenai pelaksanaan program dan kegiatan yang merupakan
4 Opini BPK 2.732.991.000 2.731.307.456 100% 0,06%
pelaksanaan Renstra Kemenko Marves pada tahun ke dua. Laporan ini
Secara keseluruhan perbandingan capaian IKU dengan realisasi sumberdaya menyajikan target yang berhasil dicapai dan target yang belum tercapai sesuai
anggaran seimbang. Capaian kinerja adalah sebesar 99,21% dan tingkat serapan target serta kendala dalam pencapaiannya
anggaran sebesar 99,19%. 2. IKU yang mencapai target sebagai berikut: a) IKU 1 Efektifitas Kepemimpinan
Maritim; b) IKU 2 PDB Maritim; c) IKU 4 Indeks Kedaulatan Maritim; d) IKU 6
Indeks Disparitas Ekonomi; e) IKU 7 Indeks Kesehatan Laut; f) IKU 8 Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup; g) IKU 12 Persentase Rekomendasi Kebijakan yang
ditetapkan; h) IKU 13 Persentase Hasil pengendalian yang ditindaklanjuti; i) IKU
17 Opini BPK.
3. Sedangkan IKU yang belum mencapai target yaitu: a) IKU 3 Indeks Daya Saing
Global (IDSG); b) IKU 5 Indeks Kinerja Logistik; c) IKU 9 PDB Sektor Sumberdaya
Alam dan Jasa; d) IKU 10 Tingkat Komponen dalam Negeri; e) IKU 11 Indeks
Kapabilitas Inovasi; f) IKU 14 Indeks Profesionalitas ASN; g) IKU 15 Nilai Hasil
Evaluasi Implementasi Reformasi Birokrasi Kemenko Marves; h) IKU 16 Nilai
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
4. Beberapa capaian IKU tidak dapat disajikan dengan data terbaru, hal ini
dikarenakan penghitungan capaian dilakukan oleh Lembaga nasional dan
internasional di luar Kemenko Marves. Kekosongan penghitungan tersebut
disebabkan oleh masih berlangsungnya kondisi pandemi sehingga Lembaga-
lembaga tersebut lebih banyak fokus dalam melaksanakan survey untuk
mengetahui dampak akibat ekonomi. Data yang ditampilkan adalah data yang
tersedia saat ini (the best available data)
5. Beberapa target IKU mengalami perubahan pendekatan dalam perhitungan
capaian, hal ini dikarenakan adanya perubahan kebijakan lembaga terkait
setelah target ditetapkan. Selain itu, perubahan pendekatan ini juga akibat dari
tidak dikeluarkan data oleh Lembaga yang memiliki otorita, seperti PDB dan
IKLH. Namun demikian, pendekatan tersebut masih relevan digunakan untuk
menghasilkan angka final capaian kinerja IKU, sehingga realisasi tetap dapat
dihitung

108 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 109
6. Secara umum, capaian kinerja Kemenko Marves Tahun 2021 tercapai dengan 6. Laporan Kinerja agar dijadikan bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja
baik, walaupun tidak maksimal dan mengalami penurunan dari tahun ditahun mendatang, sehingga target kinerja dapat dicapai dan dihitung
sebelumnya. Capaian kinerja Kemenko Marves tercapai sebesar sebesar capaiannya pada akhir Renstra Kemenko Marves tahun 2024.
99,21%, dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 99,19%
Harapannya, laporan kinerja ini dapat menjadi umpan balik dalam proses
7. Dari analisis yang dilakukan, dalam pencapaian target beberapa IKU khususnya capaian kinerja pada tahun mendatang, sehingga SAKIP di Kemenko Marves dapat
pada stakeholders perspective dan customer perspective, terlihat bahwa berjalan dengan baik. Melalui pelaksanaan SAKIP yang baik diharapkan Kemenko
tingkat kendali Kemenko Marves sangat terbatas, sehingga masih sulit dilihat Marves dapat merealisasikan sasaran dan target kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang
disagregasi setiap IKU pada masing-masing unit Eselon I. telah diamanatkan. Tujuan akhirnya adalah masyarakat dapat merasakan manfaat
yang baik dan signifikan akan keberadaan Kemenko Marves.
8. Refocusing anggaran selama tahun 2021 cukup mempengaruhi kualitas
pelaksanaan program dan kegiatan Kemenko Marves. Seluruh kegiatan
yang direncanakan sebagian besar dapat terlaksana dengan baik, namun
menurunnya tingkat kedalaman pelaksanaan kegiatan karena pengaruh
refocusing anggaran sangat mempengaruhi kualitas hasil
9. Perbandingan capaian kinerja belum dapat dilakukan terhadap seluruh capaian
kinerja secara maksimal. Hal ini disebabkan tidak tersedianya data pembanding
yang dibutuhkan dan dikarenakan periode penetapan target hanya bersifat
tahunan.

B. Langkah Perbaikan Kedepan


Untuk perbaikan dimasa mendatang, maka direkomendasikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan antisipasi penyediaan data kinerja yang penghitungannya
dilakukan oleh Lembaga eksternal Kemenko Marves untuk dapat mengukur
capaian rill kinerja tahunan. Salah satunya adanya melakukan kajian jika
memungkinkan untuk melakukan penghitungan dengan melibatkan pihak
ektsternal lain secara independen
2. Dalam hal terjadi pemotongan anggaran, target hendaknya tidak langsung
dilakukan perubahan/penurunan, namun yang harus dilakukan perubahan
adalah strategi dalam pencapaian kinerja
3. Agar penghitungan capaian IKU dapat lebih relevan, setiap unit kerja hendaknya
menyampaikan data capaian kinerja secara reguler di dalam aplikasi kinerja
Kemenko Marves sehingga progress dapat segera diketahui dan kendala dapat
segera diidentifikasi
4. Perlu dilakukan peningkatan pemutahiran perencanaan dengan teknologi
informasi, pengumpulan data yang lebih andal, pengukuran yang berjenjang
dan sistematika analisis yang lebih komprehensif
5. Perlu dilakukan penyesuaian atas IKU yang dkeluarkan oleh lembaga yang
merilis hasil survey, karena dengan adanya pandemi covid-19 lembaga tersebut
tidak mengeluarkan indeks dalam dua tahun terakhir, sehingga berpengaruh
terhadap capaian kinerja Kemenko Marves

110 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 111
LAMPIRAN 1

112 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 113
F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
LAMPIRAN 2
Bukti Dukung atas SS1 IKU 1 (Efektifitas Kepemimpinan Maritim)
Perhitungan Tingkat Kepastian Kewilayahan
Secara kuantitatif, nilai Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) diperoleh dari
perhitungan sebagai berikut:

NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKK


Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah
1 75 60%
ditetapkan
Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang 80,56%
2 terakomodir di dalam regulasi perairan dan dasar 88,8 40%
laut internasional

Adapun rincian perhitungannya sebagai berikut:


1. Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah ditetapkan

IDENTIFIKASI PENYUSUNAN PENETAPAN


NO ZONA MARITIM JUMLAH
(0,3) (0,3) (0,4)
1 Updating Titik Dasar/Garis Pangkal 0,3 0,3 0,25 0,85
Penetapan Teluk Yuridis dan Perairan
2 0,3 0,3 0 0,60
Pedalaman
3 Penetapan Segmen Batas Maritim 0,3 0,3 0,25 0,85
Submisi Ekstensi Landas Kontinen
4 0,3 0,3 0 0,60
Selatan Jawa dan Nusa Tenggara
5 Penetapan Regulasi Landas Kontinen 0,3 0,3 0,2 0,80
Penetapan Regulasi Nasional terkait
6 0,3 0,3 0,2 0,80
KDLI
TOTAL 4,50

Zona Maritim dan Regulasi yang Telah Ditetapkan


Formula Perhitungan : x 100%
Jumlah Zona Maritim yang Perlu Ditetapkan

114 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 115
2) Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang terakomodir di dalam regulasi Adapun rincian perhitungannya sebagai berikut:
perairan dan dasar laut internasional
1) Persentase kualitas ketahanan maritim
NO KEPENTINGAN INDONESIA TERAKOMODIR PROSES
YANG DIKOORDINASIKAN JUMLAH
1 Interest of land-based producer 1
PENINGKATAN EVALUASI KERJA SAMA (1)
2 The interest of developing state 1 ASPEK KETAHANAN
NO KAPASITAS SDM IMPLEMENTASI (NASIONAL/
MARITIM KONVENSI REGIONAL/ GLOBAL)
3 Environmental protection 1
INTERNASIONAL
Area based management tool/ Regional Environmental
4 1 (0.35) (0.30) (0.35)
Management Planning
5 Adjacency 1 1 Sumber daya 0.175 0.30 0.35 0.825
pesisir dan kelautan Penyelenggaraan Implementasi PSMA • Peran aktif Indonesia
6 Access and Benefit Sharing 1 berkelanjutan Webinar Trust Building (Laporan Pertemuan dalam forum HLP
to Combat IUUF Internasional terkait SOE (leaders
7 The interest of developing state 1 Implementasi (PSMA) statement dan
8 Fish as MGR 0,5 di Indonesia) laporan leaders
meeting di Glasgow)
9 Archipelagic state 0,5
2 Perlindungan 0.175 0.30 0.35 0.825
lingkungan kelautan Penyelengaraan Resolusi Marine • Inisiasi Regional
Posisi Kepentingan Indonesia yang Terakomodir
Formula Perhitungan : x 100% (konservasi dan Sustainable Oceans Environment Protection Convention terkait
Jumlah Posisi Dasar Indonesia pelestarian) Plans Technical Committee (MEPC) perlindungan
Workshop for the 320.74 IMO 2019 lingkungan laut di
• Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim High Level Panel for (Laporan Rapat Laut Arafura dan
a Sustainable Ocean Pembahasan Laut Timur (Concept
Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim terbentuk dari persentase Economy (HLP SOE) implementasi kebijakan Note Regional
LSFO) Convention)
indikator yang mendukung antara lain persentase kualitas ketahanan
maritim, persentase optimalisasi keamanan maritim, dan persentase 3 Pemberdayaan 0.35 0.15 0.35 0.85
keberhasilan pengelolaan keamanan dan ketahanan wilayah pesisir dan Masyarakat dalam Peningkatan Ketahanan • Kerjasama dengan • Inisiasi Annual South-
pulau-pulau kecil. konteks ketahanan Maritim (Laporan IMO dalam program East Asian Forum on
maritim Workshop/Seminar Glolitter (Laporan Sustainable Capture
Nilai Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim diperoleh berdasarkan Membangun Konsep Rapat Pembahasan Fisheries (ASEAF-
Ketahanan Maritim Glolitter) SCF) (Laporan Rapat
perhitungan sebagai berikut: Indonesia di Wilayah FIHRRST)
Pesisir dan Pulau-
NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKKM Pulau Kecil Terluar)

1 Persentase kualitas ketahanan maritim 83,3 33%


TOTAL 2.5
2 Persentase optimalisasi keamanan maritim 81,25 33%
81,22%
Persentase keberhasilan pengelolaan
3 keamanan dan ketahanan wilayah pesisir dan 79,1 33% Persentase Kualitas Ketahanan Maritim
pulau-pulau kecil
Aspek Ketahanan Maritim yang Dikoordinasikan
= x 100%
Jumlah Aspek Ketahanan Maritim

2.53
= x 100%
3

= 83.3 %

116 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 117
2) Persentase Optimalisasi Keamanan Maritim 3) Persentase Keberhasilan Pengelolaan Keamanan dan Ketahanan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
YANG TELAH DIOPTIMALKAN JUMLAH
YANG DIKOORDINASIKAN JUMLAH
ASPEK PENINGKATAN EVALUASI KERJA SAMA IMPLEMENTASI (1)
PENDUKUNG ASPEK KEAMANAN
NO KAPASITAS SDM IMPLEMENTASI (NASIONAL/ REGULASI
KEAMANAN DAN KETAHANAN KETERLIBATAN KELOMPOK PRODUK EVALUASI (1)
KONVENSI REGIONAL/
MARITIM NO WILAYAH PESISIR PEMDA MASYARAKAT HUKUM IMPLEMENTASI
INTERNASIONAL GLOBAL)
DAN PULAU-PULAU WP3K PRODUK HUKUM
KECIL
(0.25) (0.25) (0.25) (0.25)
(0.25) (0.25) (0.25) (0.25)
1 Penanganan dan 0.125 0.25 0.125 0.25 0.75
pencegahan potensi Pengukuhan Laporan Rapat Laporan Laporan 1 Fasilitas pelayanan 0.125 0,25 0.125 0.25 0.75
pelanggaran di 34 Syahbandar Implementasi Port kunjungan Kunjungan dasar, sosial dan Kunjungan Kerja Penyusunan SOP Seluruh naskah Peninjauan
pelabuhan Perikanan untuk State Measures kerja ke Sentra Kerja Pelabuhan ekonomi Ke Kabupaten Fisher’s Center urgensi dan draf Implementasi
126 lokasi Agreement Kelautan dan Merak- Malang dalam regulasi Rencana STCW-F di
(PSMA), Perikanan Bakauheni rangka Menggali Rapat koordinasi Aksi Nasional SUPM serta
Bahan Rapat Terpadu (SKPT) dan Pelabuhan Potensi penanganan Pelindungan BPPP Tegal dan
Penyusunan sebagai program Gilimanuk- Pengembangan kasus Pelaut dan Awak Banyuwangi
Workplan to Kerjasama Ketapang Ekonomi Wiayah penelantaran Kapal Perikanan
implementation pendanaan dalam rangka Pesisir Selatan pelaut dan awak
PSMA. Keamanan Kab. Malang kapal perikanan
Pelabuhan

2 Penanganan dan 0.25 • Laporan Rapat 0.25 0.25 0.875 2 Ketahanan ekonomi 0.25 0.125 0.125 0.25 0.75
pencegahan potensi • TTX HD Panyusunan Laporan Rapat Laporan Rakor lokal Focus Group Kunjungan Kerja Rencana Kunjungan ke
pelanggaran di laut • TTX dab SOP Penegakan Pembahasan Menko Evaluasi Discussion: Ke Kabupaten Aksi Nasional SKPT dalam
TFG SOP Hukum di Laut Kerjasama UK Kemampuan Pengelolaan Malang dalam Pelindungan Pelaut Rangka Meninjau
dalam rangka • Laporan Rapat Space dan Patoli dan Wilayah Pesisir rangka Menggali dan Awak Kapal Progress
Penegakan Uji Coba SOP Crimario terkait Gakkum Laut dan Pulau-Pulau Potensi Perikanan Pembangunan
Hukum di Laut Penegakan Penginderaan Kecil Terluar dalam Pengembangan dan
Hukum di Laut jauh dalam rangka Perspektif Menjaga Ekonomi Wiayah pengembangan
pengawasan laut, Kedaulatan Negara Pesisir Selatan SKPT
draf Kerjasama dan Kesejahteraan Kab. Malang
Masyarakat
TOTAL 1.625

3 SDM terampil di 0.25 0.25 0.125 0.25 0.875


sektor maritim Focus Group Focus Group Rencana Focus Group
dalam konteks Discussion (FGD) Discussion: Aksi Nasional Discussion
Persentase Optimalisasi Keamanan Maritim Pengawasan Peningkatan Pelibatan Pelindungan (FGD)
Keamanan WP3K Peran dan Masyarakat Pelaut dan Awak Peningkatan
Aspek Ketahanan Maritim yang Dioptimalkan Fungsi Satpol PP dalam Menjaga Kapal Perikanan Peran dan
= x 100% Dalam Menjaga Keamanan di Fungsi Satpol
Jumlah Aspek Pendukung Keamanan Maritim Keamanan di Wilayah Pesisir PP Dalam
Laut Sesuai dan Pulau-Pulau Menjaga
Amanat UU Kecil Keamanan di
1.625 Nomor 23 Tahun Laut Sesuai
= x 100% 2014 Tentang Amanat UU
2 Pemerintahan Nomor 23 Tahun
Daerah, 19 Juli 2014 Tentang
2021 Pemerintahan
= 81.25 % Daerah, 19 Juli
2021

TOTAL 2.375

118 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 119
Persentase Keberhasilan Pengelolaan Keamanan dan Ketahanan Wilayah Berdasarkan data-data di atas, perolehan nilai Tingkat
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kedaulatan Maritim (TKM) sebagai berikut:
TKM = 30%TKW + 35%TKKM + 35%TKM
Aspek Keamanan dan Ketahanan WP3K yang Dikoordinasikan
= x 100% = 30%.80,56 + 35%.81,22 + 35%.76,06
Jumlah Aspek Keamanan dan Ketahanan WP3K
= 79,21% ≈ 3 (Berdaulat)*
PERSENTASE NILAI KETERANGAN
2.375 Selanjutnya, dilakukan konversi
= x 100% sehingga diperoleh nilai Tingkat 0 < x ≤ 25 1 Kurang Berdaulat
3 Kedaulatan Maritim sebesar 3.
25 < x ≤ 50 2 Cukup Berdaulat
50 < x ≤ 80 3 Berdaulat
= 79.1 % x > 80 4 Sangat Berdaulat

Adapun perhitungan nilai Efektivitas Diplomasi Maritim adalah sebagai berikut:

• Tingkat Keselamatan Maritim NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKKM

Perwujudan keselamatan maritim diukur dengan indikator Tingkat Partisipasi Aktif Indonesia dalam Forum
1 90,29 60%
Maritim Regional dan Global
Keselamatan Maritim. Indikator tersebut adalah indeks komposit yang
menggambarkan agregasi dari tiga nilai indikator keselamatan maritim, Penempatan Wakil Indonesia di Organisasi
2 0 20% 74,17%
yaitu: keandalan sarana bantu navigasi pelayaran, keselamatan aktivitas Internasional Bidang Kemaritiman
pelayaran, dan penanganan kecelakaan maritim. Diterimanya Inisiatif dan Posisi Indonesia
3 100 20%
dalam Perjanjian Internasional
Tingkat keandalan sarana bantu navigasi pelayaran mencerminkan
optimal atau tidaknya kinerja Pemerintah Indonesia dalam menjamin 1. Partisipasi Aktif Indonesia dalam Forum Maritim Regional dan
keselamatan melalui upaya penyelenggaraan keselamatan kenavigasian. Global
Pada indikator tingkat keselamatan pelayaran Outcome ideal yang ingin Partisipasi aktif dihitung berdasarkan kategorisasi forum atau organisasi
dicapai adalah semua kapal yang berlayar di perairan Indonesia berhasil Internasional.
berlayar dengan selamat atau tanpa insiden dari pelabuhan asal sampai
Ketegori 1: Forum atau organisasi internasional yang penyelenggaraannya
dengan pelabuhan tujuan. Outcome tersebut mencerminkan optimal
bergilir (penilaian terdiri dari tiga aspek: penyelenggaraan, menghadiri,
atau tidaknya hasil dari upaya Pemerintah Indonesia dalam menjamin
masukan)
keselamatan pelayaran. Selanjutnya pada indikator tingkat penanganan
kecelakaan maritim mencerminkan optimal atau tidaknya peranan dan Kategori 2: Forum atau organisasi internasional yang tempat
kehadiran Pemerintah Indonesia dalam menangani kondisi insiden/ penyelenggaraannya tetap (penilaian terdiri dari dua aspek: menghadiri,
kecelakaan yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya terlepas dari semua masukan)
upaya pencegahan yang telah dilakukan.
BENTUK KEGIATAN
NO FORUM/KEGIATAN KATEGORI TOTAL
Pada akhir Desember 2021, diperoleh angka Tingkat Keandalan MENYELENGGARAKAN MENGHADIRI MASUKAN
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran sebesar 97,50 persen, angka Tingkat
1 AIS Forum 1 - 0,33 0,33 0,66
Keselamatan Maritim sebesar 99,9 persen, dan angka Tingkat Penanganan
Kecelakaan Maritim sebesar 30,77 persen. Dengan demikian angka 2 COP 26 1 - 0,33 0,33 0,66
Tingkat Keselamatan Maritim dihitung sebesar: 3 BBNJ Intersessional Meeting 2 0,5 0,5 1

%B1+%B2+%B3 4 HLP SOE 2 0,5 0,5 1


TKM =
3 5 IMO Assembly Meeting 2 0,5 0,5 1

6 MEPC IMO 2 0,5 0,5 1


97,5+99,98+30,77
TKM = 7 HTW IMO 2 0,5 0,5 1
3
PARTISIPASI AKTIF INDONESIA 90,29
TKM = 76,06%

120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 121
2. Diterimanya Inisiatif dan Posisi Indonesia dalam Perjanjian
Internasional:

PERJANJIAN
NO INISIATIF DAN POSISI INDONESIA POIN
INTERNASIONAL

1
Menjaga “hak” Indonesia untuk berpartisipasi di the
1
LAMPIRAN 3
Area /Kawasan Dasar Laut Internasional
Memastikan terlindunginya hak dan legitimate interest
Bukti Dukung atas Penghitungan Capaian SS 4 (IKU 4)
2 Indonesia sebagai negara yang berbatasan langsung 1 1. Tingkat Kedaulatan Maritim
dengan KDLI Draft Exploitation
Code International
Capaian atas Tingkat Kedaulatan Maritim diperoleh berdasarkan capaian
Menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dari Tingkat Kepastian Kewilayahan, Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim,
3 1 Seabed Authority
pencemaran akibat aktivitas di the Area
(ISA) dan Tingkat Keselamatan Maritim.
Menjaga daya saing produk mineral Indonesia di pasar
4 Internasional dari akibat eksploitasi dan produksi 1
• Tingkat Kepastian Kewilayahan Indonesia
mineral yang berasal dari KDLI Keberhasilan Indonesia dalam menetapkan kepastian akan kewilayahannya
TOTAL 4 baik wilayah kedaulatan maupun wilayah berdaulat secara umum merujuk
pada regulasi yang tercantum dalam UNCLOS. Untuk itu Kemenko Marves
berusaha untuk mengoordinasikan Kementerian/Lembaga terkait untuk
Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan formula: melakukan percepatan penetapan atas titik dasar dan garis pangkal
Indonesia, kepastian batas maritim Indonesia, potensi perluasan wilayah
Jumlah inisiatif dan posisi yang diterima
= x 100% melalui ekstensi landas kontinen, serta terbentuknya regulasi nasional
Jumlah inisiatif dan posisi pemri terkait penetapan kewilayahan.
Selain melakukan berbagai langkah strategis dalam memastikan wilayah
4
= x 100% = 100% kedaulatan dan wilayah berdaulat, guna menjaga kepentingan Indonesia
4 di dunia internasional, Pemerintah Indonesia melalui peran aktifnya
berbagai forum kemaritiman regional dan global berupaya agar regulasi
Berdasarkan perhitungan yang telah dijabarkan di atas, perolehan nilai Efektivitas yang terbentuk dari berbagai forum tersebut dapat mengakomodir
Kepemimpinan Maritim Indonesia (EKM) adalah: kepentingan nasional. Pada 2021, Pemerintah Indonesia dalam forum
pembentukan regulasi internasional yang akan mengatur pemanfaatan
EKM = Tingkat Kedaulatan Maritim (60%) + Efektivitas Diplomasi Maritim (40%)
keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi Internasional (IGC-BBNJ) telah
= 79,21 (60%) + 74,17 (40%) menyampaikan posisi dasar Indonesia meliputi perhatian khusus terhadap
= 77,20 ≈ 3 kriteria negara kepulauan dan berkembang, memperhatikan dampak
yang akan diterima oleh negara pantai yang berdekatan dengan wilayah
Selanjutnya, dilakukan konversi sehingga PERSENTASE NILAI KETERANGAN eksploitasi, perhatian terhadap kesetaraan akses dan benefit sharing, dan
diperoleh nilai Efektivitas Kepemimpinan
0 < x ≤ 30 1 Kurang Efektif masuknya ikan dalam kriteria sumber daya genetik.
Maritim sebesar 3.
30 < x ≤ 60 2 Cukup Efektif Secara kuantitatif, nilai Tingkat Kepastian Kewilayahan (TKK) diperoleh
60 < x ≤ 90 3 Efektif dari perhitungan sebagai berikut:
x > 90 4 Sangat Efektif
NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKK
Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah
1 75 60%
ditetapkan
Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang 80,56%
2 terakomodir di dalam regulasi perairan dan dasar 88,8 40%
laut internasional

122 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 123
Adapun rincian perhitungannya sebagai berikut: • Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim
3) Persentase Zona maritim dan regulasi yang telah ditetapkan Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim terbentuk dari persentase
indikator yang mendukung antara lain persentase kualitas ketahanan
IDENTIFIKASI PENYUSUNAN PENETAPAN maritim, persentase optimalisasi keamanan maritim, dan persentase
NO ZONA MARITIM JUMLAH
(0,3) (0,3) (0,4)
keberhasilan pengelolaan keamanan dan ketahanan wilayah pesisir dan
1 Updating Titik Dasar/Garis Pangkal 0,3 0,3 0,25 0,85 pulau-pulau kecil.
Penetapan Teluk Yuridis dan Perairan
2 0,3 0,3 0 0,60 Nilai Tingkat Keamanan dan Ketahanan Maritim diperoleh berdasarkan
Pedalaman
perhitungan sebagai berikut:
3 Penetapan Segmen Batas Maritim 0,3 0,3 0,25 0,85
Submisi Ekstensi Landas Kontinen NO KOMPONEN NILAI BOBOT TKKM
4 0,3 0,3 0 0,60
Selatan Jawa dan Nusa Tenggara 1 Persentase kualitas ketahanan maritim 83,3 33%
5 Penetapan Regulasi Landas Kontinen 0,3 0,3 0,2 0,80 2 Persentase optimalisasi keamanan maritim 81,25 33%
Penetapan Regulasi Nasional terkait Persentase keberhasilan pengelolaan 81,22%
6 0,3 0,3 0,2 0,80
KDLI 3 keamanan dan ketahanan wilayah pesisir dan 79,1 33%
TOTAL 4,50 pulau-pulau kecil

Adapun rincian perhitungannya sebagai berikut:


Zona Maritim dan Regulasi yang Telah Ditetapkan
Formula Perhitungan : x 100% 4) Persentase kualitas ketahanan maritim
Jumlah Zona Maritim yang Perlu Ditetapkan
YANG DIKOORDINASIKAN JUMLAH
PENINGKATAN EVALUASI KERJA SAMA (1)
4) Persentase Posisi kepentingan Indonesia yang terakomodir di dalam regulasi ASPEK KETAHANAN KAPASITAS SDM IMPLEMENTASI (NASIONAL/
NO KONVENSI REGIONAL/ GLOBAL)
perairan dan dasar laut internasional MARITIM
INTERNASIONAL
NO KEPENTINGAN INDONESIA TERAKOMODIR PROSES (0.35) (0.30) (0.35)
1 Interest of land-based producer 1 1 Sumber daya 0.175 0.30 0.35 0.825
2 The interest of developing state 1 pesisir dan kelautan Penyelenggaraan Implementasi PSMA • Peran aktif Indonesia
berkelanjutan Webinar Trust Building (Laporan Pertemuan dalam forum HLP
3 Environmental protection 1 to Combat IUUF Internasional terkait SOE (leaders
Area based management tool/ Regional Environmental Implementasi (PSMA) statement dan
4 1 di Indonesia) laporan leaders
Management Planning
meeting di Glasgow)
5 Adjacency 1
2 Perlindungan 0.175 0.30 0.35 0.825
6 Access and Benefit Sharing 1 lingkungan kelautan Penyelengaraan Resolusi Marine • Inisiasi Regional
7 The interest of developing state 1 (konservasi dan Sustainable Oceans Environment Protection Convention terkait
pelestarian) Plans Technical Committee (MEPC) perlindungan
8 Fish as MGR 0,5 Workshop for the 320.74 IMO 2019 lingkungan laut di
9 Archipelagic state 0,5 High Level Panel for (Laporan Rapat Laut Arafura dan
a Sustainable Ocean Pembahasan Laut Timur (Concept
Economy (HLP SOE) implementasi kebijakan Note Regional
Posisi Kepentingan Indonesia yang Terakomodir LSFO) Convention)
Formula Perhitungan : x 100%
Jumlah Posisi Dasar Indonesia 3 Pemberdayaan 0.35 0.15 0.35 0.85
Masyarakat dalam Peningkatan Ketahanan • Kerjasama dengan • Inisiasi Annual South-
konteks ketahanan Maritim (Laporan IMO dalam program East Asian Forum on
maritim Workshop/Seminar Glolitter (Laporan Sustainable Capture
KOMPONEN JUMLAH NILAI Membangun Konsep Rapat Pembahasan Fisheries (ASEAF-
Ketahanan Maritim Glolitter) SCF) (Laporan Rapat
Posisi Kepentingan Indonesia yang Terakomodir 8 Indonesia di Wilayah FIHRRST)
88,8% Pesisir dan Pulau-
Jumlah Posisi Dasar Indonesia 9 Pulau Kecil Terluar)
TOTAL 2.5

124 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 125
Persentase Kualitas Ketahanan Maritim 6) Persentase Keberhasilan Pengelolaan Keamanan dan Ketahanan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Aspek Ketahanan Maritim yang Dikoordinasikan
= x 100%
Jumlah Aspek Ketahanan Maritim YANG DIKOORDINASIKAN JUMLAH
ASPEK KEAMANAN
2.53 DAN KETAHANAN
= x 100% NO WILAYAH PESISIR
KETERLIBATAN KELOMPOK PRODUK EVALUASI (1)
3 DAN PULAU-PULAU
PEMDA MASYARAKAT HUKUM IMPLEMENTASI
WP3K PRODUK HUKUM
KECIL
= 83.3 %
(0.25) (0.25) (0.25) (0.25)
5) Persentase Optimalisasi Keamanan Maritim
YANG TELAH DIOPTIMALKAN JUMLAH 1 Fasilitas pelayanan 0.125 0,25 0.125 0.25 0.75
dasar, sosial dan Kunjungan Kerja Penyusunan SOP Seluruh naskah Peninjauan
ASPEK PENINGKATAN EVALUASI KERJA SAMA IMPLEMENTASI (1) ekonomi Ke Kabupaten Fisher’s Center urgensi dan draf Implementasi
PENDUKUNG KAPASITAS SDM IMPLEMENTASI (NASIONAL/ REGULASI Malang dalam regulasi Rencana STCW-F di
NO KONVENSI REGIONAL/ rangka Menggali Rapat koordinasi Aksi Nasional SUPM serta
KEAMANAN
MARITIM INTERNASIONAL GLOBAL) Potensi penanganan Pelindungan BPPP Tegal dan
Pengembangan kasus Pelaut dan Awak Banyuwangi
(0.25) (0.25) (0.25) (0.25) Ekonomi Wiayah penelantaran Kapal Perikanan
Pesisir Selatan pelaut dan awak
1 Penanganan dan 0.125 0.25 0.125 0.25 0.75 Kab. Malang kapal perikanan
pencegahan potensi Pengukuhan Laporan Rapat Laporan Laporan
pelanggaran di 34 Syahbandar Implementasi Port kunjungan Kunjungan
pelabuhan Perikanan untuk State Measures kerja ke Sentra Kerja Pelabuhan
126 lokasi Agreement Kelautan dan Merak- 2 Ketahanan ekonomi 0.25 0.125 0.125 0.25 0.75
(PSMA), Perikanan Bakauheni lokal Focus Group Kunjungan Kerja Rencana Kunjungan ke
Bahan Rapat Terpadu (SKPT) dan Pelabuhan Discussion: Ke Kabupaten Aksi Nasional SKPT dalam
Penyusunan sebagai program Gilimanuk- Pengelolaan Malang dalam Pelindungan Pelaut Rangka Meninjau
Workplan to Kerjasama Ketapang Wilayah Pesisir rangka Menggali dan Awak Kapal Progress
implementation pendanaan dalam rangka dan Pulau-Pulau Potensi Perikanan Pembangunan
PSMA. Keamanan Kecil Terluar dalam Pengembangan dan
Pelabuhan Perspektif Menjaga Ekonomi Wiayah pengembangan
Kedaulatan Negara Pesisir Selatan SKPT
2 Penanganan dan 0.25 • Laporan Rapat 0.25 0.25 0.875 dan Kesejahteraan Kab. Malang
pencegahan potensi • TTX HD Panyusunan Laporan Rapat Laporan Rakor Masyarakat
pelanggaran di laut • TTX dab SOP Penegakan Pembahasan Menko Evaluasi
TFG SOP Hukum di Laut Kerjasama UK Kemampuan
dalam rangka • Laporan Rapat Space dan Patoli dan 3 SDM terampil di 0.25 0.25 0.125 0.25 0.875
Penegakan Uji Coba SOP Crimario terkait Gakkum Laut sektor maritim Focus Group Focus Group Rencana Focus Group
Hukum di Laut Penegakan Penginderaan dalam konteks Discussion (FGD) Discussion: Aksi Nasional Discussion
Hukum di Laut jauh dalam rangka Pengawasan Peningkatan Pelibatan Pelindungan (FGD)
pengawasan laut, Keamanan WP3K Peran dan Masyarakat Pelaut dan Awak Peningkatan
draf Kerjasama Fungsi Satpol PP dalam Menjaga Kapal Perikanan Peran dan
Dalam Menjaga Keamanan di Fungsi Satpol
TOTAL 1.625 Keamanan di Wilayah Pesisir PP Dalam
Laut Sesuai dan Pulau-Pulau Menjaga
Persentase Optimalisasi Keamanan Maritim Amanat UU Kecil Keamanan di
Nomor 23 Tahun Laut Sesuai
Aspek Ketahanan Maritim yang Dioptimalkan 2014 Tentang Amanat UU
= x 100% Pemerintahan Nomor 23 Tahun
Jumlah Aspek Pendukung Keamanan Maritim Daerah, 19 Juli 2014 Tentang
2021 Pemerintahan
Daerah, 19 Juli
1.625 2021
= x 100%
2
TOTAL 2.375
= 81.25 %

126 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 127
Persentase Keberhasilan Pengelolaan Keamanan dan Ketahanan Wilayah Berdasarkan data-data di atas, perolehan nilai Tingkat
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kedaulatan Maritim (TKM) sebagai berikut:
Aspek Keamanan dan Ketahanan WP3K yang Dikoordinasikan TKM = 30%TKW + 35%TKKM + 35%TKM
= x 100% = 30%.80,56 + 35%.81,22 + 35%.76,06
Jumlah Aspek Keamanan dan Ketahanan WP3K
= 79,21% ≈ 3 (Berdaulat)*
2.375
= x 100% Selanjutnya, dilakukan konversi PERSENTASE NILAI KETERANGAN
3 sehingga diperoleh nilai Tingkat 0 < x ≤ 25 1 Kurang Berdaulat
= 79.1 % Kedaulatan Maritim sebesar 3. 25 < x ≤ 50 2 Cukup Berdaulat
50 < x ≤ 80 3 Berdaulat
• Tingkat Keselamatan Maritim x > 80 4 Sangat Berdaulat
Perwujudan keselamatan maritim diukur dengan indikator Tingkat
Keselamatan Maritim. Indikator tersebut adalah indeks komposit yang
menggambarkan agregasi dari tiga nilai indikator keselamatan maritim,
yaitu: keandalan sarana bantu navigasi pelayaran, keselamatan aktivitas
pelayaran, dan penanganan kecelakaan maritim.
Tingkat keandalan sarana bantu navigasi pelayaran mencerminkan
optimal atau tidaknya kinerja Pemerintah Indonesia dalam menjamin
keselamatan melalui upaya penyelenggaraan keselamatan kenavigasian.
Pada indikator tingkat keselamatan pelayaran outcome ideal yang ingin
dicapai adalah semua kapal yang berlayar di perairan Indonesia berhasil
berlayar dengan selamat atau tanpa insiden dari pelabuhan asal sampai
dengan pelabuhan tujuan. Outcome tersebut mencerminkan optimal
atau tidaknya hasil dari upaya Pemerintah Indonesia dalam menjamin
keselamatan pelayaran. Selanjutnya pada indikator tingkat penanganan
kecelakaan maritim mencerminkan optimal atau tidaknya peranan dan
kehadiran Pemerintah Indonesia dalam menangani kondisi insiden/
kecelakaan yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya terlepas dari semua
upaya pencegahan yang telah dilakukan.
Pada akhir Desember 2021, diperoleh angka Tingkat Keandalan
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran sebesar 97,50 persen, angka Tingkat
Keselamatan Maritim sebesar 99,9 persen, dan angka Tingkat Penanganan
Kecelakaan Maritim sebesar 30,77 persen. Dengan demikian angka
Tingkat Keselamatan Maritim dihitung sebesar:

%B1+%B2+%B3
TKM =
3

97,5+99,98+30,77
TKM =
3

TKM = 76,06%

128 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 129
LAMPIRAN 4
1. Ditetapkannya Permenko Marves Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Kemenko Bidang Kematiriman Dan Investasi Yang
Merupakan Penyempurnaan Dari Permenko Nomor 6 Tahun 2017. *(Mengatur
secara rinci tentang pelaksanaan SAKIP di lingkup Kemenko Marves)

2. Komitmen pimpinan dalam pelaksanaan kinerja di lingkup Kemenko Marves.

130 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 131
F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
3. Pelaksanaan pemantauan kinerja secara berkala setiap triwulan melalui kegiatan 5. Integrasi Aplikasi Perencanaan, Anggaran, Kinerja Organisasi, Pelaporan,
updating & klarifikasi data kinerja & setiap bulan memberikan update kegiatan Kinerja Individu, dan Tunjangan Kinerja
melalui aplikasi pengelolaan kinerja yaitu SIK-Marves. Pemantauan dilakukan
terhadap kinerja sampai level unit eselon.

6. Peningkatan SDM SAKIP Kemenko Marves (Bimtek Penyusunan Pohon Kinerja;


Bimtek Emonev Bappenas; Bimtek Penyusunan Kebijakan; Bimtek Penyusunan
Pelaporan Kinerja; Workshop Knowledge Sharing System Thinking & System
Dynamic; Bimtek Penginputan Datya Kinerja; Bimtek Penginputan RKAKL ke
Aplikasi SAKTI).

4. Reward dan Punishment, melalui pembayaran tunkin berbasis kinerja.


• Penghitungan tunkin menggunakan alat bantu berupa aplikasi
pembayaran tunjangan kinerja yang terintegrasi dengan sistem informasi
kinerja, marves core, aplikasi pelaporan dan aplikasi keuangan
• Peraturan menteri koordinator sedang dalam proses
• Implementasi penuh dilaksanakan segera setelah permenko terbit

TIM AKSELERASI REWARD &


PUNISHMENT
7. Marves Award 2021
Lingkup Kemenko
Marves, apresiasi dan
penghargaan bagi
unit kerja terbaik di
lingkup Kementerian
RANCANGAN PERMENKO TTG
Koordinator Bidang
TUNJANGAN KINERJA
Kemaritiman dan
Investasi;

**(daftar penerima penghargaan secara lengkap pada lampiran LKj ini).

132 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 133
8. Beberapa inovasi yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai IKU indeks
SPBE melalui langkah sebagai berikut:
• Pembentukan SK Koordinator dan SK Tim assesor SPBE; Penyusunan
kebijakan tata Kelola SPBE (dalam proses drafting); Pembuatan Surat
Edaran Sesmenko terkait kebijakan tata Kelola SPBE; Pemenuhan
seluruh evidence terkait 47 indikator SPBE, antara lain video yang berisi Marvescore
komitemen Menko Marves dan Sesmenko dalam melaksanakan SPBE di
lingkup kemenko Karves, serta video produk unggulan terkait layanan
administrasi berbasis digital yaitu marvescore, marves HR, JDIH, PPID,
layanan e Lapor, dan marves dalam angka (MDA) berbasiskan dashboard
website berisi informasi untuk mendukung Kedeputian terkait informasi
7 (tujuh) K/L dibawah Kemenko Marves.
Marves HR eLapor

Covid Tracker PPID

JDIH Kemenko Marves

• Dalam rangka peningkatan layanan administrasi berbasis aplikasi, telah


dilakukan percepatan target interoperabilitas antar aplikasi, yaitu
melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga pengampu aplikasi
umum: KRISNA, SAKTI, e-SKP dan MySAPK, SAKIP serta SRIKANDI, yaitu
Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan-Bappenas, Direktorat Sistem
Penganggaran, Ditjen Anggaran-Kementerian Keuangan, Direktorat
Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi ASN-BKN, Asisten
Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Dan Evaluasi RB, Akuntabilitas
Aparatur dan Pengawasan III-Kemen PAN RB serta Pusat Data dan
Informasi-ANRI.

SK Tim Assesor SPBE SK Tim Koordinator SPBE

JDIH Kemenko Marves

134 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 135
Secara lengkap inovasi terhadap pengembangan SPBE dalam vidiografis dapat 11. Inovasi untuk pencapaian Temuan Finansial BPK, diantaranya:
dilihat pada link berikut ini: • Membuat aturan internal tentang
perhitungan perjalanan dinas luar
https://drive.google.com/drive/folders/1ajqoDnn_aqomTxxoAcmps-BM1rJQ7E6H negeri;
• Melakukan audit perjalanan dinas
oleh Inspektorat sebelum audit
Komitmen Menko dan Sesmenko Marves atas pengembangan SPBE, dapat
BPK dan semua Mitra Inspektorat
dilihat pada link berikut:
menindaklanjuti rekomendasi hasil
https://drive.google.com/drive/folders/1S8unvSm9vAVXNltXlRaK1JQo6G1IppM_? audit Inspektorat;
usp=sharing • Penganggaran belanja honor
operasional satuan kerja
untuk pembayaran uang saku
pelaksanaan reviu dan audit
internal sudah sesuai dengan ketentuan;
• Pembayaran honorarium penanggung jawab pengelola keuangan sudah
sesuai ketentuan;
• Kemenko Marves telah merevisi Surat Keputusan Kemenko Maritim tentang
kelas jabatan dan merealisasikan pembayaran tunjangan kinerja untuk
jabatan yang tidak ditetapkan dalam Sk Kemenko Maritim dan/atau dalam
SI ANDALAN ASIK
persetujuan Kemen PAN & RB;
• Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas sudah didukung dengan
9. Aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan yang bukti yang lengkap;
dikembangkan oleh Inspektorat Kemenko Marves; Secara lengkap inovasi
• Sudah tidak ada kekurangan volume pekerjaan pengadaan dan instalasi
terhadap pengembangan aplikasi dalam vidiografis dapat dilihat pada link
cooling tower tambahan;
berikut ini:
• Pekerjaan serupa dilaksanakan sesuai Perpres nomor 16 tahun 2018.
https://drive.google.com/drive/folders/1ajqoDnn_aqomTxxoAcmps-BM1rJQ7E6H 12. Formulir pengaduan, bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai
terjadinya praktik pungutan liar di pelabuhan dari masyarakat secara langsung,
agar dapat ditindaklanjuti oleh Kemenko Marves yang kemudian akan
dikoordinasikan lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan terkait,
seperti Polri, Kejaksaan, Satgas Saber Pungli, dan Otoritas Pelabuhan;
13. Gis Maritim adalah untuk dapat
mengenali dan membedakan obyek
dan fenomena pada, atas dan bawah
SIK-MARITIM
permukaan bumi secara cepat, tepat
dan akurat. GIS Maritim digagas
10. Aplikasi Sistem Informasi Kinerja-Maritim (SIK-Maritim), yang dikembangkan
oleh Deputi Koordinasi Bidang
oleh Biro Perencanaan Kemenko Marves; Secara lengkap inovasi terhadap
Sumberdaya Maritim. (alamat
pengembangan aplikasi dalam vidiografis dapat dilihat pada link berikut ini:
website: http://gis.maritim.go.id/
APLIKASI GIS MARITIM
portal)
https://drive.google.com/drive/folders/1ajqoDnn_aqomTxxoAcmps-BM1rJQ7E6H
Secara lengkap inovasi terhadap pengembangan aplikasi dalam vidiografis
dapat dilihat pada link berikut ini:

https://drive.google.com/drive/folders/1ajqoDnn_aqomTxxoAcmps-BM1rJQ7E6H

136 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 137
14. Sistem Penatausahaan Anggaran Terpadu (SatuGarpu), adalah aplikasi untuk 16. Membangun Digital Signature bekerjasama dengan Badan Siber Sandi Negara.
pengelolaan keuangan secara terpadu seluruh kegiatan yang berdampingan
dengan penggunaan anggaran yang digagas oleh Deputi Koordinasi Bidang
Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan. (alamat link: marves.info/satugarpu)

SATUGARPU
17. Membangun Forum Koordinasi Hukum 7 K/L di bawah Kemenko Marves.

Secara lengkap inovasi terhadap pengembangan aplikasi dalam vidiografis 18. Sistem Informasi SOP yang memudahkan dalam memonitor proses penyusunan
dapat dilihat pada link berikut ini: SOP.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN PENYUSUNAN SOP
MENGGUNAKAN GOOGLE SITE
https://drive.google.com/drive/folders/1ajqoDnn_aqomTxxoAcmps-BM1rJQ7E6H

15. Aplikasi E-Reformasi Birokrasi (E-RB) (e-rb.maritim.go.id) telah menjadi suatu


alat untuk pengumpulan bukti dukung Reformasi Birokrasi secara elektronik di
Kemenko Marves, aplikasi telah direkomendasikan oleh Kementerian PAN dan
RB untuk dijadikan benchmarking bagi instansi lain.

19. Pembangunan micro ship pelayaran rakyat


20. Survei kualitas pelayanan SOP secara berkala.
• Kuesioner/Survei untuk Pegawai Kemenko Marves
Tautan survei ini mohon disampaikan untuk diisi oleh pegawai Kemenko
Marves pada masing-masing unit kerja:
(https://s.id/monevSOP2021_pegawai)

138 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 139
• Kuesioner/Survei untuk Stakeholder (Internal/Eksternal) Kemenko Marves 24. Menyusun standar pelayanan Kemenko Marves
Tautan survei ini mohon disampaikan untuk diisi oleh stakeholder/
pengguna layanan masing-masing unit kerja, baik pengguna layanan dari
internal maupun eksternal Kemenko Marves:
(https://s.id/monevSOP2021_stakeholder)
21. Penyusunan Peta Proses Bisnis yang telah di tuangkan dalam SOP.

22. Integrasi Sistem HR dan Ortala.

23. Menyusun manajemen talent pool.


25. Setiap unit kerja menyusun membuat maklumat pelayanan yang disampaikan
pada website Maritim (https://maritim.go.id/maklumat-pelayanan-biro-hukum-
kemenko-marves/)

140 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 141
26. Sistem pengaduan dan ditindaklanjuti serta di monev setiap triwulan, (beberapa • Pengajuan Keberatan Karena Tidak Dipenuhinya Permintaan
contoh tampilan dalam aplikasi): Informasi (22 September 2021)
A. Permohonan Selesai di Proses

• Menjalankan Usaha dengan Menggunakan Tenaga Kerja Asing di


Bidang Usaha Retailer (Supermarket) Tujuan dan Kegunaan Informasi
B. Permohonan Sedang di Proses
Untuk Permohonan RPTKA Kepada Instansi Terkait (5 Oktober 2021)
• Melengkapi Data dari Sumber yang Terpercaya Guna Menyusun
Penelitian Skripsi (13 septermber 2021)

27. Layanan Aduan & masukan masyarakat P3DN


• Tujuan Permohonan Tidak Jelas (22 September 2021) (http://maritim.go.id/pengaduan-p3dn)

142 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 143
28. Layanan Aduan & masukan masyarakat Pelayaran Rakyat (Pelra) • Peluncuran Community Leadership Academy (CLA) dan Startup Weekend
(https://pelra.maritim.go.id/form-aduan-masukan) Pacific (23 September 2021)
• Susunan Acara Opening Ceremony PON XX Papua 2021 (3 Oktober 2021)
• Kemenko Maves Melaksanakan Penandatangan NKB (2 September 2021)
• Memperingati Hari Palang Merah Indonesia (3 September 2021)
• Situasi Perkembangan Covid-19 Jawa-Bali (6 September 2021)
• Informasi Mengenai Tol Trans Sumatera (13 September 2021)
• Fakta dan Bukti Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia Seorang Pelaut
(14 September 2021)
• Workshop Pemanfaatan Strategi Digital Marketing untuk Optimasi
Campaign Melalui Media Sosial (14 September 2021)
• Mengenang Sejarah Kemaritiman Indonesia (15 September 2021)

29. Survei Eksternal Persepsi Korupsi


(https://bit.ly/SurveiPersepsiKorupsiBiroKomunikasi)

31. Menerapkan tata pengelolaan pemerintahan new normal dengan menyediakan


30. Penggunaan kanal sosial media secara aktif dan update informasi terbaru, fasilitas yang dibutuhkan seperti (Scanner suhu tubuh, hand sanitizer, masker,
diantaranya sebagai berikut: (Facebook; Instagram; Twitter) penerapan jaga jarak di lift dan tombol tanpa sentuh, kebijakan WFH dan WFO
• Pelaporan Kasus TKDN (1 September 2021) bagi pegawai).
• PPKM Level Jawa Bali Periode 21 Sept - 4 Okt 2021 (2 September 2021)
• CPNS 2021 (3 September 2021)
• Program Citarum Harum (4 September 2021)
• Launching Film Mangi-Mangi (5 September 2021)
• Peresmian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu - ‘Sampahku Tanggung
Jawabku’ (11 September 2021)
• Talkshow “Pesan Benteng Wolio Buton Untuk Anak Bangsa” (20 September
2021)
• Resensi Film “Bude Jo Belajar Kelola Sampah” (20 September 2021)
• Sharing Session “Literasi Bakau Nusantara” (20 September 2021)
• Acara Puncak Hari Maritim Nasional (22 September 2021) DETEKTOR SUHU TUBUH DETEKTOR COVID-19 (GENOSE C19)

144 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 145
Marves Award 2021 Lingkup Kemenko Marves

• Pelaksanaan RB Terbaik Tahun 2021 berdasarkan pada Indeks PMPRB Tahun


2021. Penerima penghargaan yakni:
1) Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim pada Peringkat I
2) Sekretariat Kementerian Koordinator pada Peringkat II
HAND SANITIZER DAN DISINFECTANT
3) Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan pada
MASKER Peringkat III
• Agen Perubahan Teladan Masing-masing Unit Eselon I Lingkungan
Kementerian Tahun 2020 berdasarkan pada hasil survei 360 derajat yaitu
penilaian dari atasan/pimpinan, rekan sejawat sesama AoC dan/atau bawahan.
Penerima penghargaan yakni:
1) Aoc Teladan Unit Deputi 1: Ali Sibro Malisi
2) Aoc Teladan Unit Deputi 2: Sujiat Wati
TOMBOL NIRSENTUH DAN PENERAPAN JAGA JARAK DI LIFT
3) Aoc Teladan Unit Deputi 3: Romi Firman
4) Aoc Teladan Unit Deputi 4: Farida Achmad
32. Indeks Merit System sebesar 184,5 masuk katergori 2, atas integrasi sistem HR
dan Ortala. Untuk Penilaian Sistem Merit, Kemenko Marves telah mendapatkan 5) Aoc Teladan Unit Deputi 5: Meisela Majid
nilai 206. Untuk terus meningkatkan nilai tersebut, akan selalu dilakukan update
6) Aoc Teladan Unit Deputi 6: Hendra Kusuma Wardana
bukti dukung di dalam aplikasi tersebut.
7) Aoc Teladan Unit Setmenko: J.A. Maulidan
• Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kategori PPID Unit Kerja
Pengelola Informasi Publik Terbaik Tahun 2020 kepada Deputi Bidang
Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi
• Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kategori PPID Unit Kerja
Penyedia Informasi Paling Koordinatif Tahun 2020 kepada Deputi Bidang
Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi
• Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kategori PPID Unit Kerja
Pelayanan Publik Paling Responsif Tahun 2020 kepada Deputi Bidang
Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan
• Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kategori Pengelolaan
Pengaduan Paling Koordinatif Pada Aplikasi PESAN & LAPOR Tahun
2020 kepada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan
• Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kategori Pengelolaan
Pengaduan Paling Responsif Pada Aplikasi PESAN & LAPOR Tahun 2020
kepada Sekretariat Kementerian Koordinator

146 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 147
• Penghargaan Penyampaian Tercepat Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara Tahun 2020 (Kategori Individu):
1) Peringkat I kepada Dr.Ir. Djoko Hartoyo, M.Mar.Sc
2) Peringkat II kepada Drs. Tito Setiawan, M.M
3) Peringkat III kepada Okto Irianto, S.I.P., M.A.
• Penghargaan Penyampaian Tercepat Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara Tahun 2020 (Kategori Unit Kerja):
1) Peringkat I kepada Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi
2) Peringkat II kepada Sekretariat Kementerian Koordinator
3) Peringkat III kepada Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim
• Penghargaan Penyampaian Tercepat Laporan Harta Kekayaan Aparatur
Sipil Negara (Kategori Individu):
1) Peringkat I kepada Ervan Susilowati, S.H., S.I.P., M.M
2) Peringkat II kepada Farida Achmad, S.AP
3) Peringkat III kepada Cahyadi Rasyid, ST., M.Si
• Penghargaan Penyampaian Tercepat Laporan Harta Kekayaan Aparatur
Sipil Negara (Kategori Unit Kerja):
1) Peringkat I kepada Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim
2) Peringkat II kepada Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
3) Peringkat III kepada Sekretariat Kementerian Koordinator
• Penghargaan Inisiatif Usulan Kegiatan Tahun 2021 kepada Deputi
Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Deputi Bidang Koordinasi
Infrastruktur dan Transportasi, dan Sekretariat Kementerian Koordinator
• Penganugerahan Unit Kerja dengan Capaian Kinerja Terbaik Tahun 2020
kepada Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim
• Penganugerahan Unit Kerja dengan Penyelenggara SAKIP Terbaik Tahun
2021 kepada Sekretariat Kementerian Koordinator
• Penganugerahan Unit Kerja Pengelola Keuangan Terbaik Berdasarkan
Nilai IKPA kepada:
1) Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan pada
Peringkat I
2) Inspektorat pada Peringkat II
3) Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi pada Peringkat
III

148 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI LAPORAN KINERJA 2021 149
F O T O : W W W. I S T O C K . C O M
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340 - INDONESIA
Telp: +62 21 23951100 l Email: kemenkomaritim@maritim.go.id
www. maritim.go.id

Anda mungkin juga menyukai