Anda di halaman 1dari 3

Paragraph 1( DATA KEK )

Hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan masyarakat tahun 2016 melaporkan bahwa persentase ibu
hamil KEK di Indonesia sebesar 16,2% (Kemenkes, 2017). Hasil pemantaun gizi (PSG) tahun
2016 melaporkan bahwa Provinsi Banten adalah salah satu provinsi dengan angka resiko ibu
hamil KEK (jumlah ibu hamil dengan lingkar lengan atas < 23,5 cm) sebesar 18%, angka
tersebut diatas rata-rata persentasi nasional yaitu sebesar 16,2%. Persentasi tertinggi adalah
Provinsi Papua sebesar 23,8% dan terendah Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,6% (Kemenkes,
2017). Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu penyulit medis non obstetri dalam
kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu lama. Diagnosis KEK ini dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm pada ibu hamil.

Anak pikiran 1 : pengertian KEK

Anak pikiran 2 : dampak dari KEK ke status gizi ibu hamil

Paragraph 2 ( STATUS GIZI )

Gizi yang cukup dan seimbang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dengan optimal. Ibu hamil
harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya sendiri, dan janin yang dikandungnya.
Kecukupan gizi ibu di masa kehamilan berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh-kembang
anak. Seorang ibu hamil memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme ibu.
Karena kekurangan gizi yang terjadi dimasa tersebut akan menimbulkan kerusakan awal pada
kesehatan, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan kemampuan lainnya yang
bersifat menetap. Salah satu parameter untuk menentukan status gizi ibu hamil adalah Indikator
antropometri Lingkar Lengan Atas (LILA) pada ibu, dimana asupan energi dan protein yang
tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Wanita
hamil berisiko mengalami KEK jika memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5cm. Gizi
berperanan besar untuk kesehatan yang seorang individu. Ibu hamil dengan KEK berisiko
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang jika tidak segera ditangani dengan baik akan
berisiko mengalami stunting.Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kondisi yang
disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga
zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi.
Anak pikiran : pengukuran LILA dengan kejadian KEK

Paragraph 3 ( BBLR )

Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) cenderung
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). BBLR memiliki risiko kematian lebih besar
dibanding dengan bayi lahir dengan berat badan normal. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
adalah bayi dengan berat badan di bawah 2500 gr pada saat lahir tanpa memandang masa
kehamilan. Sedangkan menurut Soetjiningsih, ibu yang menderita kurang gizi kronis akan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), vitalitas yang rendah dan
kematian yang tinggi, lebih-lebih jika ibu menderita anemia.

Anak pikiran : dampak dari KEK terhadap BBLR

Paragraph 4 ( STUNTING )

Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih
tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Penelitian Ricardo dalam
Bhutta tahun 2013 Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di
masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan
kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah
dibandingkan rata – rata IQ anak normal (Kemenkes RI, 2018). Stunting perlu dilihat sebagai
persoalan yang penting untuk diatasi karena berkaitan dengan kesejahteraan anak. Hal ini pun
sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut meratifikasi Konvensi
PBB 1989 tentang Hak Anak. Konvensi Hak Anak mengandung empat prinsip penting, yaitu
non-diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, kelangsungan hidup dan perkembangan
anak, dan penghargaan terhadap pendapat anak. Bisa dikatakan, mengatasi stunting berarti upaya
menjalankan prinsip-prinsip dalam Konvensi Hak Anak.

Anak pikiran : efek stunting jangka Panjang

Daftar pustaka
Silawati V, Nurpadilah. Pemberian Makanan Tambahan dan Susu Terhadap Penambahan Berat
Badan Pada Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) di Tangerang Tahun 2018.
http://jurnal.stikes-sitihajar.ac.id/index.php/jhsp .Juni 2019. Hal 80(1)

Alfaris, R., Nurmalasari, Y., & Nabilla, S. (2019). Status Gizi Ibu Hamil Dapat Menyebabkan
Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kebidanan, 271-278.

Anda mungkin juga menyukai