Anda di halaman 1dari 16

INOVASI RANCANG BANGUN SUARA OTOMATIS

MENGGUNAKAN ARDUINO
DI SMK NEGERI 3 SUMBAWA BESAR

Syaifullah(1), Hardian Reza Dharmayanda(2) Izzul Islam S.Pi M.Sc. Eng(3)


Mahasiswa (1) Pembimbing 1 (2) Pembimbing2 (3)

Abastrak

Perkembangan teknologi IOT saat ini begitu cepat seperti halnya modul Arduino
yang memberikan kemudahan dalam implementasi di kehidupan sehari-hari. Dengan
keterbatasan jumlah guru dalam mengawasi prilaku anak ketika berada dilingkungan
sekolah, menajadi permasalahan yang terus menerus. Maka perlu kiranya
dikembangkan suatu inovasi baru dalam bentuk suara otomatis dilingkungan sekolah .
Dengan penelitian yang berjudul “Inovasi Rancang Bangun Suara Otomatis
Menggunakan Arduino Di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar ini sekira akan membantu
guru dalam memantau tindakkan indisipler siswa yang sering terjadi hampir setiap
hari.
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen, dimana pada
rancangan ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu berupa sensor PIR , Arduino,
DFplayer dan Speaker. Sinyal inputan yang berasal dari sensor PIR karena adaynaya
gerakan anak disekitar sensor diteruskan ke Arduino untuk di proses selanjutnya sinyal
akan diteruskan ke Speaker melalui DFplayer.
Dari hasil pngujian sensor PIR membaca gerakkan anak kemudian dari hasil
pembacaan dikirim ke Arduino melalui pin D1 memalalui software Arduino data
diinisialisasi untuk diolah kemudian dikirim ke DFplayer yang selanjutkan output suara
melalui speaker. Pengujian sistem secara keseluruhan berjalan dengan baik pada
pembacaan sensor jarak maximal 4 m dari gerakkan .

Kata kunci : Inovasi, Rancang Bangun, Suara Otomatis, Arduino

I. PENDAHULUAN

Dari hasil observasi SMK Negeri 3 Sumbawa Besar , Dimana dalam


keseharian pada proses kedatangan maupun kepulangan siswa sering menjadi
kesulitan Guru dalam mengawasi prilaku anak-anak. Dalam hal ini sering
muncul tindakan indisipliner dalam berbagai bentuk seperti tidak memasuk
baju, baju seragam yang tidak lengkap , atribut sekolah yang tidak dipakai dan
sebagainya . Ini menjadi beban yang cukup berat bagi guru karena harus
berkeliling untuk mengawasi prilaku anak.
Dengan keterbatasan jumlah guru dalam mengawasi prilaku anak ketika
berada dilingkungan sekolah. Pada saat dilakukan rapat evaluasi kinerja selalu
dibahas masalah yang sama yaitu kesulitan dalam pengawasan karena luasnya
lingkungan sekolah dan banyaknya jumlah peserta didik.
Dengan penelitian yang berjudul “INOVASI RANCANG BANGUN SUARA
OTOMATIS KEDISIPLIAN MENGGUNAKAN ARDUINO DI SMK
NEGERI 3 SUMBAWA” ini sekira akan membantu guru dalam memantau
tindakkan indisipler siswa yang sering terjadi hampir setiap hari. Secara garis
besar rancangan ini mendesain hasil suara yang berupa recording perintah
atau ajakkan terhadap siswa untuk menerapkan kedisiplan. Suara yang
dihasilkan berulang secara otomatis dan dapat diganti instruksi dalam suara
yang dihasilkan pada mesin suara.

II. DASAR TEORI

Pada Tahun 2020 As’ad, Ali pernah membuat sebua alat Rancang
Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno
Menggunakan Df Player, dengan implementasi ke suara bel sementara pada
penelitian ini implemtasi ke pesan himbauan, persamaan adalah sebagian
mengunakan komponen harrdware yang sama dan perbedaan adalah pada
sebagian pada sisi hardware yaitu menggunakan sensor PIR serta instruksi
yang di berikan terhadap dalam program berbeda serta output suara yang
dihasilkan berbeda.

2. 1 Arduino

Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada


ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal,
sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header
ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat segala hal yang
dibutuhkan untuk mendukuang sebuah mikrokontroler. Hanya dengan
menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan
tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat
menggunakannya.
Arduino Uno menggunakan ATmega16u2 yang diprogram sebagai
USB- to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port
USB. Tampak atas Arduino Uno dapat dilihat pada gambar 2.2.
Adapun data teknis board Arduino Uno adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Arduino Uno


membuka, atau menyimpan sketch, dan menampilkan serial monitor.
Arduino

Development Environment dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Arduino Development Environment

2.1 Sensor Passive Infrared Receiver (PIR)


Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor yang
biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Aplikasi ini biasa
digunakan untuk system alarm pada rumah-rumah atau perkantoran. Sensor
PIR adalah sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal inframerah yang
dikeluarkan oleh tubuh manusia maupun hewan. Sensor PIR dapat merespon
perubahan- perubahan pancaran sinyal inframerah yang dipancarkan oleh
tubuh manusia.
Keadaan ruangan dengan perubahan temperatur pada manusia dalam
suatu ruangan menjadi nilai awal (set point) yang menjadi acuan dalam sistem
pengontrolan. Perubahan temperatur pada manusia dalam ruangan akan
terdeteksi oleh Sensor PIR. Dikatakan PIR (Passive Infrared Receiver) karena
sensor ini hanya mengenali lingkungan tanpa adanya energi yang harus
dipancarkan. PIR merupakan kombinasi sebuah kristal pyroelectric, filter dan
lensa Fresnel. (Ayudilah, 2000).

Selain itu, sensor PIR juga sangat mudah digunakan karena hanya
menggunakan satu pin I/O sebagai penerima informasi sinyal gelombang inframerah
yang dapat dihubungkan ke Mikrokontroler, konfigurasi pin sensor PIR dapat dilihat
pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Foto Sensor PIR
(Sumber:http://www.digi-ware.com/img/d/PIR%20Module.pdf)

2.3 DFPlayer
DFPlayer mini adalah modul sound player yang dapat mendukung
beberapa file salah satumya adalah file mp3 yang umumnya digunakan
sebagai format sound file. DFPlayer mini ini mempunyai 16 pin interface yaitu
berupa pin standar DIP dan pin header pada kedua sisinya. Berikut adalah
gambar DFPlayer mini pada gambar 2.8.

Gambar. 2.4 Modul DFPlayer


BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode


kualitatif. Penyusunan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang
membentuk sebuah alur yang sistematis. Penelitian ini diawali dengan
pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara kepada Bapak/Ibu Guru
yang melihat penggunaan suara otomatis ini. Serta mempelajari dan mencari
teori-teori tentang sensor PIR , Cara Kerja Arduino dan DFplayaer sebagai
bahan penunjang dalam perancangan dan pembuatan alat suara otomatis dalam
membantu guru menerapkan pembiasaan kedisiplinan di sekolah . Alur kerja
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah.
Start

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Pengujian Sistem Tidak

Apakah sistem
berjalan?

Y
a

Implementasi

Analisa Hasil

Uji Kelayakan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart tahapan penelitian

Dalam penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data dan bahan-


bahan yang akan digunakan, setelah terkumpul tahap selanjutnya adalah
perancangan sistem. Setelah perancangan sistem selesai, tahap selanjutnya yang
dilakukan adalah pengujian sistem, apabila saat pengujian sistem yang
dirancang mengalami masalah maka akan dilakukan tahap perbaikan serta
mencari permasalahan tersebut, dan apabila tidak mengalami masalah maka
akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah
mengimplementasikan alat yang telah dirancang pada siswa SMK Negeri 3
Sumbawa Besar untuk diuji coba dan dilanjutkan analisis dan hasil dari
penelitian ini. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah uji kelayakan
sistem yang telah diimplementasikan di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar dengan
metode kuantitatif menggunakan ke sampel responden yang didapat dari Bapak
/Ibu Guru yang bersedia untuk dilakukan pengujian sistem ini.

3.1 Pengumpulan Data


Pada tahap ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara survey
langsung yang dilakukan dalam pengambilan data ke sekolah yang akan
diimplementasikan sistem ini.
Tahap pengumpulan data ini dengan menyurvei dan mengumpulkan data
jumlah tindakan tindakan indisipliner siswa pada SMK Negeri 3 Sumbawa
Besar , hasil yang didapat tersebut merupakan data pedoman awal yang akan
dibandingkan dengan data ketika implementasi sistem tersebut. Pengumpulan
data juga dilakukan dengan studi literatur, studi literatur berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengetahui teori-teori pendukung penelitian serta berbagai
data dan informasi. Studi literatur ini diperoleh dari buku, jurnal atau penelitian
sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan digunakannya studi literatur
ini yaitu untuk mencari data– data mengenai sistem perancangan, kalimat
himbauan yang akan digunakan dalam pencegahan indisipliner. Kemudian
literatur mengenai konsep microcontroller sebagai pengendali sistem yang akan
dirancang dan data mengenai informasi yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan alat.
Sebelum melakukan perancangan, diperlukannya sebuah analisis
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Adapun analisis kebutuhan sistem dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari data tersebut, mengetahui variabel apa yang bisa dijadikan
sebagai indikator untuk mencegah terjadi tindakkan indisipliner
siswa.

" 2. Kebutuhan bagaimana merancang alat suara otomatis dalam


bentuk kalimat himbauan.
3. Bagamana menjalanklan alat suara otomatis di SMK Negei 3
Sumbawa Besar.

3.2 Perancangan Sistem


Langkah awal dalam perancangan suara otomatis ini adalah dengan
membuat sebuah blok diagram yang merupakan gambaran dasar untuk
merancang dan akhirnya akan membuat suatu sistem atau alat yang akan dibuat,
sehingga keseluruhan blok diagram rangkaian tersebut akan menghasilkan
suatu sistem yang dapat difungsikan atau dapat bekerja sesuai dengan
perancangan. Perancangan alat suara otomatis ini terdiri dari perangkat keras
yang aktivitasnya dikendalikan oleh perangkat lunak sehingga semua sistem
dapat saling berhubungan. Sistem yang dirancang dapat bekerja secara otomatis
bila mendapatkan masukan dari luar. Secara blok diagram penulis membagi
menjadi beberapa bagian yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

Power
suplly

Sensor PIR Arduino DFPlayer Mini Speaker

Gambar 3.2 Blok Diagram Perancangan Sistem Suara Otomatis

3.2.1 Perancangan Hardware


a. Penentuan spesifikasi alat
Alat yang akan dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Sensor gerak yaitu menggunakan sensor PIR yang digunakan
untuk mendeteksi adanya pergerakan siswa.
2. Sistem mikrokontroler Arduino Uno yang digunakan
untuk proses input/output.
3. DFplayer yang digunakan berfungsi sebagai modul suara dalam
format MP3.AV
4 Speaker mengasilkan suara dalam bentuk kalimat himbauan.

a. Perakitan Komponen
1. Rangkaian sensor PIR
Pada perancangan sensor PIR ini dipasang pada masing-
masing area masing-masing peralatan elektronik yang akan
diterapkan pada penelitian ini. Sensor PIR ini akan mengetahui
keberadaan siswa apabila pergerakan terdeteksi oleh sensor PIR.
Adapun rangkaian sensor PIR dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

Gambar 3.3 Rangkaian sensor PIR


Pada gambar 3.4 diatas menjelaskan tentang pemasangan PIN
sensor PIR ke mikrokontroler Arduino. Sensor PIR memiliki 3
pin, yang mana masing- masing pin tersebut adalah VCC, GND,
dan OUT yang dihubungkan ke mikrokontroler.
2. Rangkaian Speaker
Speaker difungsikan sebagai mediaakan mengeluarjkan suara
dalam bentuk kalimat himbauan. Rangkaian speaker dapat dilihat
pada gambar dibawah:

Gambar 3.4 Rangkaian speaker

3.2.2 Perancangan Software


Perancangan software bertujuan untuk membuat sistem dari alat dapat
bekerja dengan baik sesuai perancangan. Tahap awal perancangan software
adalah merancang diagram alir dari program yang akan dibuat. Pada penelitian
ini digunakan perangkat lunak Arduino IDE untuk proses pemrograman pada
Arduino Uno. Berikut adalah tahapan- tahapan pemrograman untuk alat suara
otomatis .

3.2.2.1 Pemrograman sensor PIR


Pemrograman sensor PIR bertujuan untuk mendeteksi adanya
pergerakan penghuni rumah dalam area jangkauan sekitar
peralatan elektronik yang telah dipasangkan sistem ini. Sensor PIR
ini dirancang agar dapat mengetahui keberadaan penghuni rumah
saat menggunakan peralatan elektronik.
3.2.2.2 Pemrograman DFplayer
Pemrograman sensor arus bertujuan untuk memberikan instruksi
file suara pada kartu memory

3.2.2.3 Upload program pada board Arduino


Pada tahapan ini setelah perancangan alat suara otomatis selesai
secara keseluruhan kemudian program yang sudah jadi di upload
ke board Arduino Uno.

3.3 Perencanaan Pengujian Sistem


Pada pengujian ini penulis melakukan pengujian sistem yang telah
dibuat untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan sistem kontrol pemakaian
energi listrik di dalam rumah tangga dalam mengatasi perilaku boros listrik
sebelum diimplementasikan dalam membaca input, memproses dan
mengeluarkan perintah. Adapun tahap dalam pengujian sistem ini adalah:
a. Pengujian Perangkat Lunak (Software)
Pada pengujian perangkat lunak dilakukan dengan menguji eksekusi
perangkat keras terhadap program yang telah di-upload. Hal ini untuk
mengetahui apakah konfigurasi terhadap perangkat keras melalui pin-pin
mikrokontroler dapat berjalan dengan baik. Serta untuk memastikan
perangkat keras tersebut sudah bekerja sesuai dengan perancangan yang
akan dilakukan. Tahapan yang dilakukan untuk pengujian program
adalah sebagai berikut:
1. Mengompilasikan program yang telah dibuat dengan menggunakan
softwareArduino IDE.
2. Menghubungkan Arduino dengan komputer dengan menggunakan
kabel USB kemudian meng-upload program yang telah dibuat ke
Arduino Uno.
3. Menghubungkan PSU 5V, Sensor SCT 013, Sensor PIR, ke
mikrokontroler melalui pin-pin yang telah ditentukan.
b. Pengujian konverter PSU 5V
Pengujian konverter DC (Direct Current) diuji dengan menggunakan
AVO meter. Pengujian dilakukan dengan cara memutar posisi AVO meter
pada volt DC lalu menghubungkan AVO meter pada kutub positif AVO
meter ke positif/VCC PSU dan menghubungkan AVO meter kutub
negatif ke negatif/GNDPSU. Di dalam pengukuran didapat nilai voltase
sebesar 5vdc. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali untuk mengurangi
human error pada alat ukur.
c. Pengujian mikrokontroler Arduino Uno
Pada tahap ini penulis melakukan pengujian untuk mengetahui apakah
koneksi antara mikrokontroler Arduino Uno dan komputer berjalan
dengan baik. Pengujian pada mikrokontroler Arduino Uno ini dilakukan
dengan menghubungkan laptop melalui kabel USB ke Arduino. Langkah
selanjutnya Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua port
Arduino berfungsi dengan baik. Pada pengujian ini semua pin Arduino di
program menjadi pin output, kemudian pada masing-masing pin Arduino
di pasang lampu LED dan diukur tegangan output.
d. Pengujian sensor PIR
Dalam pengujian ini dibutuhkan mikrokontroler Arduino Uno yang
digunakan untuk membaca output dari sensor PIR. Dalam pengujian pada
saat sensor PIR berdekatan dengan manusia dengan jarak sekitar <
3meter maka yang terbaca pada Arduino adalah aktif HIGH dan diatas >
3meter pada Arduino terbaca aktif LOW.
3.4 Tahapan Perencanaan Implementasi Alat
Implementasi sistem ini memiliki 5 tahap, adapun tahap-tahap
berikut adalah: Persetujuan
1. Persetujuan
2. Membuat pentunjuk pengoperasian alat
3. Membuat rencana desain peletakkan alat
4. Menentukan letak kedudukan sensor
5. Memasang alat selama 1 minggu.

3.5 Perencanaan Analisis Hasil


x

Pada tahapan ini penulis akan melakukan analisis dari komponen


sistem hasil dan melihat perubahan perilaku siswa tersebut setelah pengujian
alat suara otomatis ini . Tahap yang akan dianalisis tersebut ada 2 bagian.
1. Analisis komponen
a. Sensor PIR terhadap gerakkkan anak yang akan dianalisis adalah
jarak kemampuan pembacaan sensor .
b. DFPlayer
Parameter yang akan dianalisis adalah hasil pengujian sensor
PIR terhadap respons DFPlayer dan Speaker sebagai media
informasi. Sistem ini akan menghasilkan informasi himbauan
agar perilaku agar tindakkan indisipliner diminimalisir .

2. Analisis perilaku
Analisis perilaku pada tahapan ini adalah dengan melihat perilaku
yang telah dilakukan oleh penghuni rumah tersebut selama pengujian
alat tersebut. Perilaku tersebut akan dilihat dari data penggunaan
listrik sebelum dan sesudah penerapan sistem tersebut dan melihat
perlakuan penghuni rumah tersebut terhadap peralatan listrik yang
digunakannya pada saat terjadinya peringatan beban pemakaian listrik
yang disampaikan melalui buzzer.
Perubahan perilaku juga dapat dilihat dengan kesadaran
penghuni rumah tersebut terhadap perlakuan yang diberikan kepada
peralatan listrik yang sedang digunakan tidak sesuai dengan
kebutuhan.

3.6 Uji Kelayakan


Uji kelayakan merupakan tahapan pengujian perangkat secara
keseluruhan untuk mengetahui apakah alat yang telah dirancang dapat
menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini dan mencapai tujuan sistem
suara otomatis disiplin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rancangan Hardware

Pada bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari pengujian rancangan alat
yang dibuat beserta pembahasannya. Pengujian Untuk mengetahui apakah sistem hasil rangkaian
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi perencanaan, maka perlu dilakukan
pengujian dengan memberikan perubahan pada masukan dan mengamati keluaran dalam blok
rangkaian yang diuji. Disamping itu, dalam pengujian nantinya akan diketahui tingkat keakurasian
masing-masing rangkaian. Dan hasil pengujian yang diperoleh akan menjadi data acuan dalam
pengambilan kesimpulan. Pengujian akan dilakukan pada masing-masing blok, yaitu:
1. Rangkaian sensor PIR
2. Rangkaian Arduino Uno
3. Rangkaian DFPlayer Mini dan Speaker
4. Sistem rangkaian keseluruhan
Adapun hasil dari pengujianyang dilakukan adalah sebuah alat yang dibuat atau dirancang dan di
program dengan menggunakan aplikasi Arduino.
4.1.1 Pengujian Sensor PIR

Pengujian dilakukan terhadap 2 buah sensor PIR, dengan menempatkan sensor dekat
dengan lokasi bermain anak dengan ketinggian 2 M , diperoleh data hasil penguijian sebagai berikut
Berikut hasil pegujian pembacaan sensor PIR dapat di lihat pada tabel dibawah ini :

Kondisi Jarak Nilai Sensor PIR Output Speaker


Jauh 500-700 cm OFF
Sedang 200-400 cm ON
Dekat 10 - 100 cm ON

4.1.2 Pengujian Arduino Uno


Pengujian sistem arduino uno dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3
untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang diulang-ulang dengan delay
100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan diukur dengan avometer. Pengujian ini
bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat arduino dalam kondisi baik atau tidak rusak.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pengujian sebagai berikut
1. Arduino Uno R3
2. Catu daya
3. LED
4. PC / Laptop
5. Perangkat Lunak (Arduino IDE)
6. Kabel USB Board Arduino Uno
7. Stopwatch
Prosedur Pengujian

1. Hubungkan catu daya ke arduino.


2. Hubungkan arduino dengan Kabel USB Board.
3. Buka Arduino IDE.
4. Selanjutnya aktifkan komputer dan jalankan program Arduino IDE

5. Menghubungkan kaki negatif/katoda (kaki yang lebih pendek) dari LED 5mm ke Arduino
Uno pin Gnd.
6. Menghubungkan kaki positif/anoda ke Arduino pin 13.
7. Mengupload program arduino
void setup() {
//initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}

// the loop function runs over and over again forever


void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the
voltage level)
delay(1000); // wait for a second
digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the
voltage LOW
delay(1000); // wait for a second
}

Output dari program tersebut adalah lampu akan menyala selama 1 detik kemudian mati
selama 1 detik (lihat gambar 3) kemudian menyala lagi selama 1 detik lalu mati selama 1
detik demikian seterusnya selama Arduino mendapatkan aliran listrik.

1. Pada awalnya hidupkan modul arduino yang telah terhubung dengan perangkat pendukung
lainnya.
2. Perangkat dalam posisi on disimulasikan ada anak yang bearada di sekitar alat dengan
radius 1-5 m
3. Pada jarak 10 cm - 100 cm maka speakerakan ON dengan suara kuat untukmemberi tahu
bahwa diruangan ada seorang anak.
4. Jika jarak 75 cm - 399 cm maka speakerakan ON dengan suara sedang untuk
memberi tahu bahwa diruangan adaseorang anak.
4. Jika jarak 300 cm - 600 cm maka speakerakan OFF atau tidak bersuara sama sekali untuk
memberi tahu bahwa diruangantidak ada seorang anak.


4.2. Pengujiaan Software

42.1 Pengujian Sofware Arduino Ke Output Speaker

Tujuan pengujian ini adalah untuk untuk memastikan apakah syntak program yang
sudah dibuat dapat berjalan dengan sukses.
Prosedur Pengujian :
1. Melakukan penginstalan aplikasi Arduino IDE kedalam sistem operasi Windows 10
2. Pembuatan program bahasa C pada aplikasi Arduino IDE.
3. Memferifikasi script yang sudah dibuat.
4. Mengupload program ke dalam mikrokontroler.

Gambar 4.2 Aplikasi Arduino IDE

4.3 Pengujian Sistem Keseluruhan


Pengujian sistem yang dilakukan secara keseluruhan yaitu untuk mengetahui apakah perangkat
keras dan perangkat lunak berfungsi dengan baik. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali sampai
pengujian dapat berhasil dengan baik. Pengujian dilakukan pada Sensor PIR (Passive Infrared)
Prosedur pengujian :

1. Lettakkan Alat pada ketinggian 3 m di tembok yang sekitarnya dilalui oleh anak-anak.
2. Hidupkan power listrik adaptor 12 Volt yang terhubung kerangkaian .
3. Berikan gerakkan di sekitar sensor dengan perlakuan sesuai pada Tabel 4.3
4. Sensor akan memberikan stimulus sesuai dengan jarak
No Masukkan Jarak Sensor PIR Kondisi Bunyi Speaker
1 Terjadi 7m Aktif Terang Mati
Gerakkan
2 Terjadi 6m Aktif Terang Mati
Gerakkan
3 Terjadi 5m Aktif Terang Mati
Gerakkan
4 Terjadi 4m Aktif Terang Hidup
Gerakkan
5 Terjadi 3m Aktif Terang Hidup
Gerakkan
6 Terjadi 2m Aktif Terang Hidup
Gerakkan
7 Terjadi 1m Aktif Terang Hidup
Gerakkan

Tabel 4.3 Pengujian Sistem

Gambar 4.4 Sistem Secara Keseluruhan

Dari Hasil pengujian seluruh perangkat bahwa alat bekerja dengan baik pada jarak maximal 4 m
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian perangkat secara keseluruhan yang dimulai dari perancangan dan
pembuatan sistem kemudian dilakukan analisa data maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Suara otomatis yang dihasilkan oleh speaker yang berupa kalimat himbauan merupakan
hasil integrasi modul sensor PIR dengan pengolah data modul Arduino yang bekerja pada
tegangan 12 Volt.
2. Untuk Menjalankan sistem secara keseluruhan perlu penempatan posisi sensor yang tepat
maximal jarak 4 m, untuk mendapatkan hasil suara yang dinginkan.

5.2 Saran

Beberapa saran untuk pengembangan program dan penelitian lebih lanjut adalah sebagai
berikut:
1. Posisi sensor sangat menentukkan dalam pembacaan adanya gerrakkan anak.
2. Untuk pengembangan selanjutnya untuk dapat dibuat box rangkaian , sehingga lebih
mudah untuk pempatan dan tampilan alat.

DAFTAR PUSTAKA

1.R. R. Putra, H. Hamdani, S. Aryza and N. A. Manik, 2020"Sistem Penjadwalan Bel Sekolah
Otomatis Berbasis RTC Menggunakan Mikrokontroler," Media InformatikaBudidarma, vol.
4
2.D. Kusumawati and B. A. Wiryanto, 2018."PERANCANGAN BEL SEKOLAH
OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 328 DAN REAL
TIME CLOCK DS3231," JESIK, vol. 4 No. 1,
3.Linarta and N. Nurhadi, 2018."APLIKASI BEL SEKOLAH OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO DILENGKAPI DENGAN OUTPUT SUARA," INFORMATIKA, vol. 10 No.
2, T. H. Kusmanto, B.
4.Yudha and A. Susano, 2020."UTILIZATION OF ARDUINO UNO R3 AND RTC DS3231
AS AUTOMATIC SCHOOL BELL," Prosiding Universitas PGRI Semarang,
5.M. Subianto, "2015.SISTEM BEL OTOMATIS TERPROGRAM BERBASIS
RASPBERRY PI," vol. 5, pp. 5-12,
6.Malvino, 2017Prinsip-Prinsip Elektronika. Erlangga, Jakarta,
7.Millman,1997, Halkias. Elektronika Terpadu . Erlangga. Jakarta,
8.Pujiono,Rangkaian Elektronika Analog, Graha Ilmu, Yogyakarta 2014
9.Abdul Kadir., (2018). ARDUINO MEGA Panduan Untuk Mempelajari Pembuatan
Berbagai ProyekElektronika.
10.Rusman Hakim. 1998. Belajar SendiriMengenal Sistem Komputer. Gramedia.Jakarta.
11.Sudjadi, 2005. Teori dan aplikasimikrokontroler. Graha Ilmu. Yogyakarta.11. Syahwil,
12.Muhammad. 2013. PanduanMudah Simulasi & PraktekMikrokontroler Arduiono.
ANDIFFSET. Yogyakarta.
13.Situmorang, Marhaposan. 2011. Dasardasar Mikrokontroler MCS-5. USU press.Medan.
14.Insap Santosa. 1991. Teknik Digital. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.14. R. Harso Adjie.
2013. Merancang USBI/O Board Menggunakan Chip PIC18F4550. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
15.Sugiri, Satria. 2008. Belajar SendiriMerakit Komponen Komputer.
Andihttps://doi.org/10.22216/jsi.v3i2.2910
16.Cholish, C., Rimbawati, R., & Hutasuhut, A. A. (2017). Analisa Perbandingan Switch Mode
Power Supply(SMPS) dan Transformator Linear Pada Audio Amplifier. CIRCUIT: Jurnal
Ilmiah Pendidikan TeknikElektro, 1(2), 90–102. https://doi.org/10.22373/crc.v1i2.2079
17.Dendy Kurniawan., (2018). Rancang Bangun Alat Musik Piano, Harpa, Marching Bell
Digital Berbasis Arduino Menggunakan Cahaya Laser dan LDR (Studi Kasus : SMP NU 07
Brangsong) ,. Vol 11, No.1
18.Feriska, A., & Triyanto, D. (2017). Rancangan Bangunan Penjemur Dan Pengering Pakaian
Otomatis Berbasis Mikrokontroler.Jurnal Coding Sistem Komputer Untan, 5(2),67–76.
19. Linarta, A., & Nurhadi, N. (2018). Aplikasi Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino
Dilengkapi Dengan Output Suara. I N F O R M a T I K A, 10(2), 1.
https://doi.org/10.36723/juri.v10i2.108
20. Marpaung, N. (2017). Perancangan Prototype Jemuran Pintar Berbasis Ardunio Uno R3
Menggunakan Sensor LDR Dan Sensor Air. Riau Journal Of Computer Science, 3(2), 71–
80.
21. Alhamidi, A., & Asmara, R. (2017). Rancang Bangun Timbangan Badan Output Suara
Berbasis Arduino Uno R3. Jurnal Sains Dan Informatika, 3(2), 142.

Anda mungkin juga menyukai