Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH INDONESIA.

CONTOH BENTUK AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN LOKAL

ARYA ADI PRATAMA


7
X MIPA 6
1. MASJID RAYA SUMATRA BARAT

Masjid Raya Sumatera Barat merupakan masjid modern tanpa kubah yang dibangun di kota
Padang, Sumatera Barat.

Masjid ini digadang-gadang menjadi yang terbesar di Sumbar dan mampu menampung
jamaah hingga sebanyak 5.000-6.000 jemaah.

Masjid Raya tersebut tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Atap masjid
berbentuk atap rumah adat Minang, berbentuk gonjong.

Selain itu, desain masjid juga mengusung konsep peletakkan Hajar Aswad dengan
membentangkan kain dan juga dihiasi oleh ukiran khas Minangkabau serta kaligrafi di
dinding masjid.

Di dinding eksteriornya terdapat ukiran khas minang dan kaligrafi yang semakin menegaskan
nuansa adat Minangkabau di bangunan ini.

Desain masjid ini merupakan karya seorang arsitektur bernama Rizal Arifin yang berhasil
memenangkan sayembara mengalahkan setelah 323 arsitek lainnya.
2. GREBEG MAULUD

Grebeg Maulud mendapatkan pengaruh dari Islam Kejawen, yang merupakan perpaduan antara
agama Islam dan budaya Jawa yang berkesinambungan satu sama lain. Ditarik jauh ke belakang,
Grebeg maulud ini merupakan kebudayaan yang berasal pada zaman kerajaan Demak. Bermula
dari para Walisongo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

Grebeg Maulud diawali dengan prajurit keraton dengan pakaian lengkap tak lupa senjata
melakukan parade. Rombongan prajurit penunggang kuda kemudian menyusul keluar diakhiri
dengan gunungan yang diarak. Gunungan hasil bumi ini kemudian didoakan terlebih dahulu di
Masjid Gedhe.

Gunungan yang diletakkan di Masjid Gedhe tersebut kemudian dibagikan -atau lebih tepatnya
diperebutkan- oleh masyarakat. Tanpa memandang umur kemudian masyarakat akan saling
menyerbu pembagian gunungan tersebut karena diyakini akan mendatangkan berkah. Abdi
dalem adalah yang bertugas saat pembagian gunungan.

Anda mungkin juga menyukai