Anda di halaman 1dari 8

b.

Maslahah Mursalah Atau istishlah

1) Pengertian Maslahah

Maslahah secara etimologis, yaitu:204

‫المصلحة واحدة المصالح مأخوذة من الصالح ضد الفساد‬،


‫واالستصالح نقيض‬
‫االستفساد‬

“Maslahah jamaknya al-mashalih diambil dari kata al-shilah (baik) lawan

Dari kata fasad (rusak). Jadi istislah itu menghilangkan kerusakan.”

Istislah atau maslahah secara etimologis mempunyai beberapa versi,

Di antaranya:

a) Menurut Ibnu Qudamah:

‫جلب المنفعة ودفع المضرة‬


‫المصلحة هي‬

“Maslahah yaitu mendatangkan manfaat dan menghilangkan mudharat”

207 Romli SA, loc. Cit., hlm. 155.

208 Sa’ad bin Nasir as-Syasyri, Al-Maslahah Inda al-Hanabilah, (Beirut: Dar al-Fikr,

Tih), hini, 2

228

3 – SUMBER PERUMUSAN HUKUM ISLAM

b) Menurut Dr. At-Turki:

‫المصلحة الوصف الذي يكون في ترتيب الحكم عليه جلب منفعة‬

‫ مفسدة‬.

‫للناس أو درع‬

Maslahah adalah sifat yang ada pada susunan hukum, yang mendatangkan

Manfaat bagi manusia atau menolak kerusakan bagi mereka.”

c) Menurut Dr. Rabi’ah:

‫المنفعة التي قصدها الشارع الحكيم لعباده من حفظ دينهم ونفوسهم‬


‫وعقولهم ونسلهم ومالهم ودفع ما يفوت هذه األصول أو يخل بها‬

“Maslahah yaitu manfaat yang dimaksud oleh as-syari (Allah) yang maha

Bijaksana untuk hamba-Nya dalam menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan
Harta mereka, serta menolak apa yang dapat menghilangkan prinsip-prinsip

Int. 209

d) Menurut Ibnu Taimiyah:

۱ ‫پری‬
‫أن هذا الفعل يجلب منفعة‬
‫تهد‬
‫أن‬
‫ هو‬: ‫المصالح المرسلة‬
‫راجحة وليس في الشرع ما ينفيه وهذا تعريف جيد‬

“Maslahah mursalah ialah pandangan mujtahid tentang perbuatan yang

Mengandung kebaikan yang jelas dan bukan perbuatan yang berlawanan dengan

Hukum

Syara.

»210

2) Pembagian Maslahah

Maslahah dilihat dari segi tingkatannya dibagi kepada tiga yaitu:211

a) Maslahat Dharuriyat, yang dimaksud maslahat dalam tingkatan ini

Ialah kemaslahatan yang menjadi dasar tegaknya kehidupan asasi

Manusia baik yang berkaitan dengan agama maupun dunia. Jika ia

209Ibid,

210Ibid,

| 21:Romli SA, op. Cit., hlm. 159-16]

USHUL FIQH

229

Kehidupan manusia tersebut.

Luput dari kehidupan manusia maka mengakibatkan rusaknya tatanan

b) Maslahat Hajiyat, yang dimaksud dengan maslahat hajiyat jenis

Ini adalah persoalan-persoalan yang dibutuhkan manusia untuk

Menghilangkan kesulitan dan kerusakan yang dihadapi. Dengan kata

Lain, dilihat dari segi kepentingannya, maka maslahat ini lebih rendah

Tingkatannya dari maslahat dharuriyat. Di antara ketentuan hukum


Yang disyariatkan untuk meringankan dan memudahkan kepentingan

Manusia ialah semua keringanan yang dibawa oleh ajaran Islam

Misalnya boleh berbuka puasa bagi musafir, dan orang sakit, dan boleh

Meng-qashar shalat bagi musafir. Contoh yang disebut ini merupakan

Kemaslahatan yang dibutuhkan manusia. Sekiranya tidak diwujudkan

Dalam kehidupan tidaklah akan mengakibatkan kegoncangan dan

Kerusakan, tetapi akan menimbulkan kesulitan.

c) Maslahat Tahsiniyat, 212 yaitu dimaksud dengan maslahat jenis ini ialah

Sifat nya yang memelihara kebagusan dan kebaikan budi pekerti serta

Keindahan saja. Sekiranya kemaslahatan ini tidak diwujudkan dalam

Kehidupan tidaklah menimbulkan kesulitan dan kegoncangan serta

Rusaknya tatanan kehidupan manusia. Misalnya, memakai pakaian

Yang indah dan harum dalam beribadah.

Dilihat dari segi eksistensinya, maka maslahat dibagi kepada tiga

Macam, yaitu:213

a) Al-Mashalih al-Mu’tabarah,214 yaitu kemaslahatan yang terdapat dalam

Nash yang secara tegas menjelaskan dan mengakui keberadaannya

Seperti menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta. Allah

Mensyariatkan jihad, karena untuk membela agama, Allah

Mesyariatkan qisas karena untuk melindungi jiwa, Allah memberikan

Hukuman had kepada peminum khamar, karena untuk menjaga akal,

Karena untuk menjaga kehormatan, dan Allah memberikan hukuman

Allah memberikan hukuman had kepada pelaku zina dan qadzat,

Had kepada pelaku pencurian, karena untuk melindungi harta.

212 Disebut juga dengan al-mashalih al-takmiliyah.

213 Abdul Karim Zaidan, loc. Cit., hlm. 237.

214 Disebut juga dengan al-maslahah al-haqiqah.

230

3 – SUMBER PERUMUSAN HUKUM ISLAM

Second
D) Al-Mashalih al-Mulghah, yaitu maslahat yang berlawanan dengan

Ketentuan nash. Misalnya, menyamakan bagian warisan untuk

Anak laki-laki dan anak perempuan. Penyamaan ini boleh jadi ada

Kemaslahatan, tetapi bertentangan dengan ayat Al-Qur’an surah An-

Nisa’ (4): 11

‫يوصيخه هللا في أولية للذكر مثل حظ األنثيين‬

Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-

Anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang

Anak perempuan.2.15

b) Al-Mashalih al-Mursalah, yaitu maslahat yang tidak disebutkan

Oleh nash penolakannya atau pengakuannya. Maslahah al-mursalah

Menurut ushuliyin adalah al-maslahah dalam arti mendatangkan

Kemaslahatan dan menolak kemudharatan. Contohnya, kemaslahatan

Mengkodifikasi Al-Qur’an, pembukuan hadis, dan lain-lain.

Persyaratan Maslahah Mursalah

Syarat-syarat maslahah mursalah, yaitu sebagai berikut.

a) Maslahah mursalah itu hendaknya kemaslahatan yang memang tidak

Terdapat dalil yang menolaknya. Menurut Abu Zahrah, ialah maslahah

Yang sesuai dengan tujuan syara’.

b) Maslahah mursalah itu hendaknya maslahat yang dapat dipastikan

Bukan samar-samar atau perkiraan atau rekayasa saja.

C) Maslahah mursalah itu hendaknya maslahat yang bersifat umum,

Maslahat kulliyat bukan maslahat juz’iyah, yaitu kemaslahatan yang

Mendatangkan manfaat untuk seluruh umat bukan segolongan

Umat, 216

3)

Kehujahan Maslahah

Ulama sepakat bahwa maslahah mursalah tidak sah menjadi landasan

Hukum dalam bidang ibadah, karena bidang ibadah harus diamalkan

Nafkah. (lihat surat An-Nisa ayat 34).


2.Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki

Lebih berat dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi

Romli SA, loc. Cit., hlm. 165-167.

231

USHUL FIQH

Sebagaimana adanya diwariskan Rasulullah, dan oleh karena itu bidang

Ibadah tidak berkembang.

Mereka (Ulama) berbeda pendapat tentang kehujahan maslahah dalam

Bidang muamalah. Perbedaan tersebut ada golongan yang menerimanya

Sebagai hujah syar’iyah dan ada golongan yang menolaknya sebagai hujah

Syar’iyah. Penulis akan jelaskan sebagai berikut.

a) Golongan yang menerima Maslahah sebagai hujah syar’iyah adalah

Mazhab Maliki, dan mazhab Hambali dan sebagian dari kalangan

Syafi’iyah.

Mereka berdalil kepada:

(1) Bahwa syariat datang untuk melindungi kemaslahatan dan

Menyempurnakannya, menolak

Cana dan meminimalisasi

Bahaya. Sesungguhnya hukum-hukum syariat itu menjaga

Kemaslahatan dan kesucian para hamba-Nya, yaitu sebagai

Rahmat. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. Dalam surah

Al-Anbiya (21): 107:

‫– وما أرسلناك إال رحمة للعلمي‬

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi) rahmat

Bagi semesta alam.

Sesuai pula dengan surah Yunus (10): 57:

‫ موعة ممن ربكم وشفاء لما في‬V‫أيها الناس قد جاءتكم‬

‫= الدور وهدى ورحمة للمؤمنين‬

Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam


Dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

232

3- SUMBER PERUMUSAN HUKUM ISLAM

Ng

Sesuai pula dengan surah Al-Baqarah (2): 151:

‫كما أرسلنا في رشوة من يتلوا عليكم ؛ ایسنا‬


‫وريم وعلم الكتب والحكمة يعلمكم ما لم تكوئو‬

‫= تعلمون‬

Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu)

Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan

Ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan

Kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu

Apa yang belum kamu ketahui.

Sesuai pula dengan surah At-Taubah (9): 128:

‫لقد جاءكم رشوك ممن أنفسكم عزيز عليه ما عن‬


‫حريص عليكم بالمؤمنين روف چیه‬

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,

Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan

Dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap

Orang-orang mukmin.

(2) Dalil logika, yaitu kehidupan manusia terus berlanjut dan

Berkembang, yang menuntut adanya kemaslahatan manusia. Hal

Ini, akan terwujud dengan salah satunya menggunakan maslahah

Mursalah.

(3) Dalil praktik sahabat, yaitu para sahabat menggunakan

Maslahah sebagai hujah syar’iyah, misalnya para sahabat telah

Mengkodifikasi Al-Qur’an dalam satu mushaf, dan ini dilakukan

Karena Al-Qur’an bisa hilang. Dan ini untuk merealisasi firman


Allah dalam surah Al-Hijr (15): 9:

‫( إنا خن تلتا الذكر وإنا له فون‬

2332

USHUL FIQH

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan Sesungguhnya kami benar-benar


memeliharanya.217 Contoh lain, Khalifah Umar bin Khattab, membatalkan golongan muallaf, untuk
menerima zakat, dengan alasan Islam telah kuat.216 Beliau juga tidak menerapkan hukuman potong
tangan bagi pencuri, karena alasan paceklik.219 Contoh lain, Abu Bakar ketika menjadi khalifah,
mempunyai kebijakan memerangi orang yang enggan membayar zakat. 220Contoh lainnya, Umar
bin Khattab memerintahkan kepada penguasa (pegawai negeri) untuk memisahkan antara harta
kekayaan pribadi dengan harta yang diperoleh dari kekuasaannya. Karena Umar bin Khattab melihat
cara itu agar mereka dapat melaksankan tugasnya dengan baik dan tercegah dari korupsi, kolusi, dan
manipulasi.221 Maslahat untuk mendatangkan kemudahan dan menolak kesusahan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam surah Al- Baqarah (2): 185 ‫ يريد هللا بكم اليسر وال يريد بكم العسر‬Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan firman-Nya juga
dalam surah Al-Haj (22): 78: ‫ وما جعل عليكم في الذين من حرج‬Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan. 217Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan
kemurnian Al-Qur'an selama-lamanya. 21Wahbah Zuhaili, Ushul Fiqh al-Islami, loc. cit., hlm. 763. 219
Ibid. 220Abdul Wahab Khallaf, loc. cit., hlm. 85. 221 Abu Zahrah, loc. cit., hlm. 281. 234 3- SUMBER
PERUMUSAN HUKUM ISLAM r

b) Golongan yang menolak, yaitu mazhab Hanafi, mazhab Dzahiri, dan

Sebagian kalangan Syafi’iyah. Mereka berargumen sebagai berikut.222

(1) As-syari (Allah Swt.) telah mensyariatkan maslahah kepada

Seluruh hamba-Nya. Bila maslahah dijadikan hujah, berarti

Syariat tidak lengkap. Hal ini bertentangan dengan firman Allah

Dalam surah Al-Qiyamah (75): 36:

3 ‫تحسب اإلنس أن يترك شي‬

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa

Pertanggungjawaban)?

(2) Membenarkan maslahah mursalah sebagai hujah syar’iyah berarti

Membuka pintu bagi berbagai pihak seperti hakim di pengadilan

Atau penguasa untuk menetapkan hukum menurut seleranya

Dengan alasan untuk memperoleh kemaslahatan. Praktik seperti

Ini akan merusak citra agama.

C. Al-‘Urf
1) Pengertian ‘Urf

Secara etimologis, ‘urf berarti sesuatu yang dipandang baik dan

Diterima oleh akal sehat. Sedangkan menurut terminologis, yaitu:223

‫ أو ترك‬،‫ من قول أو فعل‬،‫العرف هو ما تعارفه الناس وساروا عليه‬،

‫العادة‬.

‫ويسمى‬

‘Urf yaitu sesuatu yang telah diketahui oleh manusia dan mereka telah

Menjalankannya (sebagai kebiasaan), baik dalam bentuk perkataan, perbuatan,

Atau meninggalkan. ‘Urf dinamakan juga adat istiadat.

222 Abdul Kari Zaidan, loc. Cit., hlm. 239.

23 Abdul Wahab Khallaf, ilmu ushul fiqh, loc. Cit., hlm. 89.

USHUL FIQH

235 LED

Anda mungkin juga menyukai