Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENDEKATAN SAINTIFIC DAN

KETERAMPILAN 4C
Dosen Pengampu :
Dra. Yusnidar, M.Pd.
03 03 22

KELOMPOK 4

1. SUCITRA DWI SANJAYA (A1C119019)

2. QUSAYRI ALFARISI TAMBUNAN (A1C119038)

3. SUCI LESTARI (A1C119055)


PENDEKATAN SAINTIFIC

Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merupakan pembelajaran yang


berpusat kepada peserta didik, bukan kepada guru. Guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan
saintifik berisikan proses pembelajaran yang didesain agar peserta didik mengalami belajar
secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan.

Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada


bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan observasi atau
eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir
sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIC

Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah.

Terdapat tiga prinsip utama dalam menggunakan pendekatan ilmiah, yaitu :


1. Belajar Peserta Didik Aktif
2. Keberagaman
3. Metode Ilmiah
▪ Merumuskan pertanyaan.
▪ Merumuskan latar belakang penelitian.
▪ Merumuskan hipotesis.
▪ Menguji hipotesis melalui percobaan.
▪ Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan.
▪ Jika hipotesis terbukti benar maka daapt dilanjutkan dengan laporan.
▪ Jika Hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian maka lakukan pengujian kembali
HAKIKAT PENDEKATAN SAINTIFIC

Pada hakikatnya, sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas bisa


dipadankan sebagai sebuah proses ilmiah. Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan ilmiah
merupakan sebentuk titian emas perkembangan dan pengembangan sikap (ranah afektif),
keterampilan (ranah psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) peserta didik. Melalui
pendekatan ini diharapkan peserta didik dapat menjawab rasa ingin tahunya melalui proses
yang sistematis sebagaimana langkah-langkah ilmiah.

Dalam rangkaian proses pembelajaran secara ilmiah inilah peserta didik akan
menemukan makna pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mengoptimalkan
kognisi, afeksi dan psikomotor. Jika praktik ini diterapkan di sekolah, maka akan membentuk
pembiasaan ilmiah yang berkelanjutan.
KRITERIA PENDEKATAN SAINTIFIK 03 03 22

1. Subtansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta

2. Penjelasan tenaga pendidik, respons peserta didik, dan interaksi edukatif

3. Mendorong dan Menginspirasi peserta didik dalam berfikir kritis, analitis, dan tepat

4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berfikir hipotetik

5. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris

6. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana


IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIC

Implementasi pendekatan saintifik dimulai pada tahap


pendahuluan, kegiatan inti, sampai penutup. Dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), seorang tenaga pendidik mendesain
kegiatan belajar yang sistematis sesuai dengan langkah ilmiah. Kegiatan
peserta didik diarahkan untuk mengonstruksi konsep, pengetahuan,
pemahaman, serta keterampilan dengan bantuan tenaga pendidik
melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
DEFINISI KETERAMPILAN 4C

Keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking Skills) merupakan


keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah atau mengabil
keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi. Keterampilan ini
mutlak diperlukan oleh semua orang untuk mampu memecahkan
masalah dan mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan riilnya.
Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki siswa dalam
pembelajaran Kimia karena pada pembelajaran Kimia siswa dituntut
untuk mengenal dan memecahkan masalah, menginferensi,
menganalisis, menyimpulkan dan mengevaluasi
ASPEK KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Terdapat 6 aspek kemampuan berpikir kritis, yaitu:


1. Interpretation (Interpretasi)
2. Analysis (Analisis)
3. Evaluation (Evaluasi)
4. Interference (Kesimpulan)
5. Explanation (Penjelasan)
6. Self-Regulation (Penguatan Diri)
LANGKAH PEMBELAJARAN ABAD 21 (KETERAMPILAN 4C)

Langkah penerapan 4C dalam Pembelajran Kimia


1. Critical Thinking (Keterampilan Berpikir Kritis)
2. Creativity (Keterampilan Berpikir Kreatif)
3. Collaboration (Keterampilan Bekerja Sama)
4. Communication(Keterampilan Berkomunikasi)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai