Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

“BERBICARA DAN MENYIMAK”

Dosen Pengampu : Lalu Takdir Jumaidi, SE.,MSA., Ak.

Disusun Oleh Kelompok 5

Anggota :

1. Mia Hamdiani (A1C017097)


2. Mulya Hadi Kusnandar (A1C018113)
3. Dhea Indah Puji Lestari (A1C019060)
4. Dyah Sima Puspa Sari (A1C019067)
5. Febyy Rahayu (A1C019078)
6. Hataman Napsah (A1C019086)

PROGRAM S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua, tak lupa juga shalawat beriring salam kita haturkan kepada
baginda kita nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Berbicara dan Menyimak”.

Dengan maksud penyelesaian makalah ini agar memenuhi tugas Komunikasi Bisnis.
Terima kasih kami haturkan kepada yang terhormat Bapak Lalu Takdir Jumaidi, SE.,MSA., Ak.
selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis dan tak lupa untuk semua pihak yang
mendukung didalam penyusunan makalah ini.

Harapan penulis pun semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi si pembaca
untuk menambah wawasan baru atau pengetahuan tentang judul makalah yang disebutkan diatas.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang mungkin tidak
disadari dengan keterbatasan yang penulis miliki. Kritik dan saran dari pembaca akan diterima
dengan tangan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 2 Juni 2022

Penulis,

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------ 2
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------------- 3
BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------- 4
A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------ 4
B. Rumusan Masalah --------------------------------------------------------------------------------- 4
C. Tujuan Penulisan ---------------------------------------------------------------------------------- 5
BAB II PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------------------------- 6
A. Pengertian Berbicara ----------------------------------------------------------------------------- 6
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran Berbicara --------------------------------- 6
C. Bentuk dan Persiapan Berbicara dalam Bisnis ----------------------------------------------- 8
D. Pengertian Menyimak -------------------------------------------------------------------------- 10
E. Proses Menyimak ------------------------------------------------------------------------------- 10
F. Tipe Menyimak dan Sebab-Sebab Penyimakan Tidak Efektif dalam Bisnis ----------- 11
G. Pentingnya Menyimak Dalam Dunia Bisnis ------------------------------------------------ 13
H. Contoh Kasus dan Penyelesaian Kasus ------------------------------------------------------ 15
BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------- 16
A. KESIMPULAN ---------------------------------------------------------------------------------- 16
B. SARAN ------------------------------------------------------------------------------------------- 16

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------- 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, waktu untuk berkomunikasi lebih banyak digunakan dalam
bentuk berbicara dan menyimak (listening). Demikian juga yang terjadi dalam komunikasi
bisnis, dalam aktivitasnya sehari-hari para pelaku bisnis lebih banyak menggunakan waktunya
untuk menyimak daripada berbicara. Berbicara langsung merupakan salah satu cara
berkomunikasi yang disukai karena sifatnya yang spontan. Namun, demikian dalam konteks
bisnis, berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu bisa berakibat fatal. Berbicara memiliki beberapa
kelebihan, seperti sifatnya yang tidak merepotkan, waktu yang diperlukan lebih sedikit, tidak
memerlukan bentuk baku, tidak perlu menulis, serta tidak perlu mengirimkkan pesan tersebut
kepada orang yang dituju.
Menyimak atau yang sering disebut mendengarkan merupakan hal yang sering dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun bukan berarti semua orang adalah penyimak yang baik.
Dalam suatu komunikasi, menyimak merupakan aspek yang sangat penting. Menyimak
didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fiskal di mana seseorang menerima,
memperhatikan, serta memahami suara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berbicara?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran berbicara?
3. Bagaimana bentuk dan persiapan berbicara dalam bisnis?
4. Apa pengertian menyimak?
5. Bagaimana proses menyimak?
6. Bagaimana tipe menyimak dan apa sebab-sebab penyimakan tidak efektif dalam
bisnis?
7. Seperti pentingnya menyimak dalam dunia bisnis?
8. Bagaimana contoh kasus dan penyelesaian kasus?

4
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi kriteria penilaian dalam mata
kuliah Komunikasi Bisnis, dan tujuan lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu berbicara.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dalam berbicara.
3. Untuk mengetahui bentuk dan persiapan berbicara dalam bisnis.
4. Untuk mengetahui apa itu menyimak.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses menyimak.
6. Untuk mengetahui tipe menyimak dan sebab-sebab penyimakan tidak efektif dalam
bisnis.
7. Untuk mengetahui pentingnya menyimak dalam dunia bisnis.
8. Untuk mengetahui bagaimana contoh kasus dan penyelesaian kasus.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berbicara
Berbicara secara langsung merupakan salah satu cara berkomunikasi yangdisukai karena
sifatnya yang spontan. Namun demikian, dalam konteks bisnis, berbicaratanpa berpikir terlebih
dahulu bisa berakibat fatal. Penyampaian informasi yang dilakukansecara lisan melalui
pengucapan kata-kata disebut berbicara (Wursanto dalam Haryani,2001:236). Terlebih lagi,
selain informasi juga dapat disampaikan perasaan dan ide-idesesorang dengan berbicara.
Berbicara memiliki beberapa kelebihan, seperti sifatnya yang tidak merepotkan,waktu yang
diperlukan lebih sedikit, tidak memerlukan bentuk (komposisi) baku, tidakperlu menulis, serta
tidak perlu mengirimkan pesan tersebut kepada orang yang dituju.Selain memiliki kelebihan,
berbicara juga memiliki kelemahan. Kelemahan berbicara,yaitu :
a. Karena sifat berbicara yang spontan, maka kualitas komunikasi tergantung
padakemampuan sesorang unutuk mengucapkan apa yang ada di dalam pikirannya
kedalam bentuk ucapan secara spontan/cepat. Tidak tersedia banyak waktu
untukmemikirkan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ada di
dalampikiran.
b. Jika orang lain sedang berbicara dan tidak diberi perhatian, maka kemungkinan
besarpoin penting akan hilang. Dalam kasus tertentu, tidak mungkin audiens
memintameminta pembicara untuk mengulangnya.
c. Audiens seringkali seringkali menilai isi pembnicaraan berdasarkan penampilan
fisik,tanpa mendengar terlebih dahulu apa yang disampaikan.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran Berbicara


Berbicara bagi sebagian orang merupakan hal yang mudah, tetapi tak jarangmenjadi hal yang
sulit bagi sebagian orang lain. Factor-faktor yang memengaruhikelancaran dalam berbicara
menurut Wursanto dalam Haryani, 2001:237, yaitu :
1. Pengetahuan
Seseorang yang memiliki pengetahuan luas, pada umumnya memiliki lebihbanyak
perbendaharaan kata dan mampu memahami hubungan di anatar berbagiafenomena.

6
Dengan demikian, apabila orang tersebut harus berbicara, maka materiyang dapat
dikemukakan berjumlah cukup banyak . Hal itu mendorong orang tersebutuntuk
berbicara dengan lebih lancar. Namun demikian, ada sebagian orang yangmemiliki
pengetahuan yang luas, tetapi tidak mampu mengemukakanpengetahuannya dengan
lancar.
2. Inteligensia
Selain memiliki perbendaharaan kata dan hubungan yang lebih banyakantara fenomena
satu dengan fenomena lain, seseorang dengan inteligensi tinggiakan mampu membuat
relevansi antara fenomena dengan lebih cepat dan lebihakurat. Namun demikian,
beberapa orang dengan inteligensia tinggi juga menghadapimasalah dalam
berkomunikasi.
3. Kepribadian
Orang yang berpengetahuan luas dan memiliki inteligensi tinggi, mungkinsaja masih
menghadapi masalah pada saat harus berbicara. Salah satu penyebabnyaadalah masalah
kepribadian. Seseorang yang berkepribadian pemalu dan kurangpergaulan biasanya
akan mengalami kesulitan berbicara dihadapan orang banyak.Sikap kepercayaan diri
memungkinkan seorang lebih leluasa berbicara dihadapanorang banyak serta
mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin tidak sepahamdengan audiens.
4. Pengalaman
Pengalaman berbicara diperoleh karena seseorang sering melakukanpembicaraan.
Pengalaman itu menyebabkan seseorang terbiasa dalammenghadapai segala sesuatu
pada saat berbicara, misalnya menghadapi audiensyang tidak memperhatikan, audiens
yang tidak menerima atau tidak sepaham denganpesan yang disampaikan, dan audiens
yang banyak bertanya.
5. Biologis
Masalah biologi berhubungan dengan alat-alat berbicara pada orangtersebut, misalnya
kelaian pada rahang, bibir, gigi, dan lidah. Factor tersebutmenyebabkan sesorang
menghadapi masalah pada saat berbicara, khususnya bila harus berbicara dihadapan
orang banyak. Hal itu karena kata-kata yang keluar tidak jelas, gagap atau bahkan bisa
menyebabkan orang tersebut menjadi merasa malu.

7
C. Bentuk dan Persiapan Berbicara dalam Bisnis
1. Bentuk Berbicara Dalam Bisnis
Berbicara dalam bisnis bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Wawancara atauinterview yaitu
suatu percakapan yang direncanakan dengan tujuan tertentu, yangmelibatkan dua orang
atau lebih. Suatu wawancara dikatakan berakhir bilapewawancara dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Secara umum, wawancaradiberdakan menjadi Sembilan dan masing-
masing kategori membutuhkanketerampilan berbeda-beda, yaitu :
1) Wawancara Kerja
Wawancara kerja dilakukan oleh calon karyawan dengan staf perusahaansebagai pihak
yang mewawancara. Pada sesi wawanara ini, staf perusahaan inginmengetahui
kemampuan calon karyawan dalam berbagai bidang. Sementara itu,calon yang
diwawancarai ingin mengetahui posisi yang ditawarkan perusahaansecara umum.
2) Wawancara Informasional
Dalam wawancara ini, pewawancara mencari berbagai fakta yang dapatdigunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan atau untuk mendapatkaninformasi tertentu. Pada
wawancara jenis ini, aliran informasi biasanya searah,yaitu didominasi oleh orang
yang mewawancarai.
3) Wawancara Persuasive
Di sini, pewawancara menyatakan kepada orang lain mengenaiide/pendapat tertentu,
barang dan jasa tertentu, dan menjelaskan mengapa iaperlu mengikuti rekomendasi
yang diberikan kepadanya. Sebagai contoh, dalampemasaran asuransi ataupun produk
tertentu.
4) Wawancara Keluar Kerja
Dalam hal ini, pewawancara ingin mengetahui mengapa sesorang keluardari
perusahaan atau mengajukan pindah ke departemen lain. Arus informasibiasanya
relative searah.
5) Wawancara Konsultasi
Dalam hal ini, supervisor dengan bawahannya membahas masalah-masalah pribadi
yang memengaruhi kinjerja bawahan tersebut. Misalnya, dalamhal perkawinan,
keuangan, dan penyalahgunaan obat.
6) Wawancara Penyelesaian Konflik

8
Dua orang atau dua kelompok yang terlibat konflik menjelaskan masalahdan sikap
masing-masing. Hak itu bertujuan agar setelah keduanya salingmemahami, maka
konflik diantara mereka bisa terpecahkan.
7) Wawancara Disiplioner
Supervisor mencoba membetulkan perilaku/sikap karyawan yang tidaksesuai dengan
peraturan perusahaan.
8) Wawancara Pemutusan Hubungan Kerja
Supervisor menjelaskan kepada karyawan alasan-alasan terjadinya PHK,ketentuan-
ketentuan PHK yang tidak bertentangan dengan UU, dan tetap menjagahubungan baik
dengan karyawan.
9) Wawancara Evaluasi
Wawancara yang dilakukan supervisor terhadap bawahanya untukmemberikan
tanggapan terhadap kinerja yang telah dicapainya.
2. Persiapan Berbicara Dalam Bisnis
Persiapan berbicara hamper sama dengan persiapan komunikasi bisnislainnya. Akan tetapi,
berbicara memerlukan teknik khusus pesan disampaikan secaralangsung di hadapan
lingkungan yang relative umum. Langkah-langkah berikut dapatdijadikan sebuah pedoman
dalam persiapan berbicara, yaitu :
1) Menetapkan tujuan
Sebelum melakukan pembicara bisnis, terlebih dahulu tentukan tujuan daripembicaraan
tersebut. Secara umum, tujuan pembicaraan dibedakan menjadidua, yaitu apakah
memberikan informasi atau untuk memengaruhi.
2) Menganalisis orang yang akan diwawancara/diajak berbicara
Pahami sebanyak mungkin informasi orang tersebut, misalnya terkaitdengan
kepribadian, hobi, pengalaman terhadapt karakteristik audiens sangatmenentukan
keberhasilan komukasi.
3) Menyusun materi yang akan ditanyakan (pertanyaan wawancara)Dalam hal ini,
terdapat 4 tipe pertanyaan, yaitu :
 Open-ended question

9
Pertanyaan dalam bentuk ini meminta orang yang diajakn
berbicara(diwawancara) untuk memberikan pendapatnya bukan hanya jawaban
ya-tidak.
 Direct open-ended question
Dalam hal ini, pihak yang diajak berbicara dimintai pendapatnya
mengenaisesuatu yang baru saja terjadi dan diminta untuk menjelaskan
 Closed-ended question
Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang jawabannya sudahditentukan.
Dalam hal ini, jawaban dapat merupakan pilihan berganda, betul-salah, atau ya-
tidak.
 Restatement question
Merupakan pertanyaan yang meggambarkan jawaban yang baru sajadiberikan
oleh pihak yang diajak berbicara. Pertanyaan tersebutmenginginkan pihak yang
diajak berbicara untuk menjelaskan lebih jauhtentang jawaban yang baru saja
diberikan.
4) Mengorganisasikan pembicaraan
Pembicaraan juga harus diorganisasikan seperti halnya komunikasi tertulis.Dengan
demikian, suatu wawancara atau pembicaraan akan terdiri dari bagianpembukaan, isi,
dan penutup.

D. Pengertian Menyimak
Menyimak (listening) didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal dimanaseseorang
menerima, memperhatikan, serta memahami suara (Barker dalam Haryani,2001:242).
Menyimak secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran seseorang,bukan hanya
aktivitas yang pasif, yakni mendengarkan suara. Menyimak secara efektifmembutuhkan
konsentrasi penuh agar bisa menginterprestasi pesan yang disampaikan.Disamping itu,
menyimak yang efektif tidak hanya menggunakan indera pendengaransaja, tetapi juga pikiran.

E. Proses Menyimak
Tahap-tahap dalam proses menyimak bisa didefinisikan menjadi 6 (enam), yaitu :
a. Mendengarkan (Hearing).

10
Mendengarkan dalam arti hearing sebagai aktivitas fisik di mana seseorangmenerima suara
melalui indra pendengaran. Dengan demikian, mendengarkanmerupakan aktivitas fisik
murni, yaitu menangkap gelombang suara yang dikirim olehpengirim pesan. Oleh karena
itu, seseorang perlu mendengar (hearing) agar dapatmenyimak (listening).
b. Memperhatikan (Attention).
Perasaan seseorang secara terus menerus distimulasi/di rangsang yangberasal dari luar. Hal
tersebut memenuhi otak dengan berbagai informasi atau pesanyang dikirim oleh pihak luar.
Oleh karena itu, otak akan menyaring rangsangantersebut dan hanya membiarkan beberapa
rangsangan untuk diperhatikan.
c. Memahami (Understanding).
Kedua tahap diatas, yakni mendengar dan perhatian belum sampai padamemberikan makna
terhadap pesan yang disampaikan. Pada tahap selanjutnya, yaknitahap memahami, pesan
yang dikirim dalam simbol-simbol yang dilihat atau didengarakan diberi makna.
d. Mengingat (Remembering).
Pesan yang telah dikirim dan diinterprestasikan kemudian diletakkan dalamingatan.
Setelah masuk ke dalam ingatan, pesan tersebut akan dihubungkan denganpesan yang
sudah mengendap dalam ingatan sehingga membentuk suatu rangkaianingatan baru.
e. Mengevaluasi (Evaluating).
Pada tahap evaluasi, pesan yang disampaikan akan diukur bukti-buktinya, akandibedakan
mana fakta dan mana yang opini, dan menentukan apakah pesan itumengandung bisa atau
tidak.
f. Menanggapi (Responding).
Tahap keenam merupakan tahap akhir dalam proses menyimak, yaitumenanggapi
pembicaraan atau pesan yang disampaikan dengan memberikan umpanbalik (feedback).

F. Tipe Menyimak dan Sebab-Sebab Penyimakan Tidak Efektif dalam Bisnis


a. Tipe Menyimak Dalam Bisnis
Terdapat dua tipe menyimak (listening), yaitu :
1. Menyimak secara aktif adalah proses menyimak dimana listener memiliki keterlibatan
yang tinggi dan memberikan umpan balik yang jelas. Apabila dilihatdari macam-
macam umpan balik diatas, maka pada penyimak aktif ini umpanbaliknya tidak hanya

11
diam, tersenyum, tetapi dengan makna yang jelas. Dalam halini umpan balik dapat
diberikan secara langsung dan lisan, tetapi dapat diberikansecara tidak langsung, yaitu
secara tertulis.
2. Menyimak secara pasif adalah proses menyimak dimana penyimak memili
kiketerlibatan yang rendah dan tidak memberikan umpan balik atau memberikan,tetapi
tidak cukup. Misalnya, diam saja atau tersenyum. Menyimak secara aktifmenyebabkan
penyimak efektif, sedangkan menyimak secara pasif menyebabkanpenyimakan tidak
efektif. Masalah selanjutnya adalah memahami sebab-sebabmenyimak yang tidak
efektif tersebut.
b. Sebab-sebab Penyimakan Tidak Efektif dalam Bisnis
Seperti halnya berbicara, menyimak merupakan suatu keahlian yang harusdimiliki dalam
komunikasi. Salah satu cara untuk mulai menjadi penyimak yang baikadalah memahami
sebab-sebab penyimakan yang tidak baik atau tidak efektif.Sebab-sebab penyimakan tidak
efektif dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :
1. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan atau sering disebut faktor gangguan adalah segalasesuatu yang
mengalihkan perhatian seseorang dari apa yang ingin atau perludiperhatikan (Custis
et.all. 1996:71). Faktor lingkungan dapat dipisah-pisahkan lagi menjadi suara dan
jarak.
 Suara.
Suara aneka musik yang keras dan rantai disuatu pusat perbelanjaan
akanmengganggu ketika seseorang pramuniaga memberikan penjelasan
kepadacalon pembeli. Kondisi itu menyebabkan proses menyimak tidak efektif.
 Jarak
Jarak juga akan mempengaruhi perilaku menyimak dalam suatu kelompok.Orang
yang berbicara dalam jarak yang rekatif jauh memungkinkan oranguntuk
menyimak secara tidak efektif.
2. Sumber suara.
Menyimak akan dilakukan dengan sungguh-sungguh apabila sumberpesan tersebut
adalah orang yang terhormat atau terpandang. Sebaliknya,seseorang cenderung kurang
memberi perhatian kepada sumber pesan yangdinilai inferior.

12
3. Pesan.
Pesan atau metari yang baru dan sukar akan menyebabkan penyimakantidak efektif
4. Individu penyimak.
Meskipun system akustik ruangan baik, pembicaranya juga orang yangdihormati, dan
pesan yang disampaikan juga menarik, tetapi komunikasi tidakakan terjadi tanpa
adanya penyimak. Penyebab dari tidak efektifnya individupenyimak dapat berupa
kondisi fisik penyimak, sikap dan kebutuhan penyimak,kebiasaan penyimak, dan
tanggung jawab penyimak.

G. Pentingnya Menyimak Dalam Dunia Bisnis


Kebutuhan menyimak dalam dunia bisnis tidak diragukan lagi. Kemampuanmenyimak akan
menghilangkan masalah-masalah komunikasi yang timbul dalam bisnis,seperti :
1. Memecahkan konflik.
Orang-orang dalam perusahaan akan bersaing untuk mendapatkansumber daya yang
terbatas, atau terjadi konflik karena tujuan dan nilai yang dianutberbeda. Kedua hal diatas
dapat disebut sumber konflik. Konflik tidak selalu jelekkarena koflik dapat menumbuhkan
kreativitas. Hal yang perlu diperhatikan adalahbagaimana agar konflik itu tidak berlebihan
sehingga menimbulkan sikap anarkis.
2. Menanggulangi perlawanan.
Salah satu bagian dari penyelesaian konflik atau masalah adalahmemengaruhi orang lain
agar menerima ide/pendapat kita. Saat menghadapi perlawanan dari orang lain, usahakan
tetap tenang dan menunjukan adanyakebutuhan dari orang yang melawan tadi.
3. Mengadakan negosiasi.
Negosiasi adalah penggunaan keterampilan komunikasi dan tawarmenawar mengenai
subjek bisnis tertentu atau untuk mengatasi konflik dan mencapaihasil yang memuaskan.
(Stoner dalam Haryani, 2001:249). Kunci untuk menjadi negosiator yang efektif adalah
siap menghadapi negosiasi. Keterampilan negosiasi :
 Pelajari sebaik mungkin orang yang akan melakukan negosiasi dengan kita.Misalnya,
mengenai bahasanya, kebiasaannya, dan hal-hal yang tidak disukaimaupun
disukainya.
 Yakinkan diri sendiri akan apa yang sebenernya diinginkan dalam negosiasitersebut.

13
 Tekankan perhatian pada kebutuhan orang yang melakukan negosiasi danusahakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun demekian, jangan sampaitindakan itu
merugikan diri sendiri.

Selain memiliki kemampuan dalam berbicara dan menyimak, terdapat lima syarat yang
perlu disadari agar proses negosiasi berhasil, yaitu :

a. Common interest (adanya kepentingan bersama).


Negosiasi terjadi karena didorong oleh adanya kepentingan para pihak untukmencapai
suatu tujuan dengan melakukan negosiasi.
b. Common will (keinginan bersama).
Dalam proses negosiasi, masing-masing pihak memiliki keinginan atau sepakatuntuk
melakukan negosiasi.
c. Good fight (itikad baik).
Negosiasi hendaknya dilakukan dengan itikad baik dan tidak dimaksudkan untuksaling
memperdaya antara satu dengan yang lain.
d. Tolerance (tenggang rasa).
Masing-masing pihak yang terlibat dalam suatu negosiasi pasti
berupayamemperjuangkan dan mencapai kepentingannya. Sikap tenggang rasa atau
maumengalah diperlukan dalam proses negosiasi. Mempertahankan sikap maumenang
sendiri atau egois justru bisa menggagalkan proses negosiasi.
e. Matual benefits (keuntungan bersama).
Kesepakatan akan tercapai bila masing-masing pihak sama-sama memperolehmenfaat.

14
CONTOH KASUS
Kesulitan Menyimak, Berbicara, Dan Menulis Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pada Siswa Sma
Adapun kendala yang dialami pada kegiatan belajar Bahasa Indonesia yang dialami
sampel, yaitu keterampilan pada aspek menyimak, berbicara, dan menulis. Sampel mengaku
kesulitan dalam kegiatan menulis, kendala yang sampel alami adalah kesulitan dalam memilih
kata-kata dengan tepat serta penggunaan EYD yang membingungkan dirinya. Sampelnya diambil
dari salah satu siswa SMA SANTA MARIA 1 Bandung.

Penyelesaian Kasus
Kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang dialami oleh sampel, dapat
mengganggu prestasi belajar sampel di sekolah dan terhadap kepercayaan diri sampel.
Namun,hal tersebut dapat ditanggulangi dengan berkoordinasi antara guru atau guru BK dan
orang tua atau kerabat. Dengan memberikan remedial, teknik dan strategi yang dapat digunakan,
yaitu pemberian tugas/pembelajaran individu, diskusi/tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor
sebaya. Teknik dan strategi ini hendaknya dilaksanakan secara kontinu.
Selain itu, sebaiknya sampel dibawa ke psikolog atau bimbingan konseling. Untuk
mendapatkan treatmen yang lebih tepat dan sesuai dengan keadaan sampel.

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berbicara secara langsung merupakan salah satu cara berkomunikasi yangdisukai karena
sifatnya yang spontan. Namun demikian, dalam konteks bisnis, berbicaratanpa berpikir terlebih
dahulu bisa berakibat fatal. Penyampaian informasi yang dilakukansecara lisan melalui
pengucapan kata-kata disebut berbicara (Wursanto dalam Haryani,2001:236). Terlebih lagi,
selain informasi juga dapat disampaikan perasaan dan ide-idesesorang dengan berbicara.
Berbicara memiliki beberapa kelebihan, seperti sifatnya yang tidak merepotkan,waktu
yang diperlukan lebih sedikit, tidak memerlukan bentuk (komposisi) baku, tidak perlumenulis,
serta tidak perlu mengirimkan pesan tersebut kepada orang yang dituju. Selainmemiliki
kelebihan, berbicara juga memiliki kelemahan.
Menyimak secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran seseorang,bukan
hanya aktivitas yang pasif, yakni mendengarkan suara. Menyimak secara efektifmembutuhkan
konsentrasi penuh agar bisa menginterprestasi pesan yang disampaikan.Disamping itu,
menyimak yang efektif tidak hanya menggunakan indera pendengaran saja,tetapi juga pikiran.
B. SARAN
Karena menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak dilakukan di
dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita untuk mengetahui dan
memahami menyimak dengan baik. Agar mendapatkan pesan, informasi, gagasan atau hal-hal
yang tidak keliru. Dan agar tidak terjadinya kesalahpahaman dan miskomuniksai dalam
berkomunikasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37890662/Komunikasi_Bisnis_Berbicara_dan_Menyimak

https://studylibid.com/doc/1214248/kesulitan-menyimak--berbicara--dan-menulis-dalam-
pembelaj...

17

Anda mungkin juga menyukai