Anda di halaman 1dari 2

Nama: Sabrina Najla Al - Maulida

Kelas: XII IPA 1

Absen: 29

Keluhan Siswa - Siswi tentang Kebijakan di Sekolah

Setelah dua tahun menjalani sekolah online, semua sekolah di Indonesia sekarang sudah
menjalani sekolah ofline. Selama dua tahun itupun membuat beberapa fasilitas yang ada di sekolah
usang, kotor, bahkan ada juga yang rusak.

Pandemi covid-19 membawa dampak yang baik pada kehidupan kita, banyak kebiasaan -
kebiasaan baru yang muncul semenjak adanya pandemi ini. Kebiasaan - kebiasaan baru ini dapat kita
temui di lingkungan sekitar, contohnya menggunakan masker, mencuci tangan, memakai handsanitizer.
Sekolah pun harus menetapkan kebijakan baru sesuai dengan protokol kesehatan. Namun kebijakan
tersebut kurang bisa berjalan dengan baik.

Sebelum siswa siswi menjalani sekolah ofline, pihak sekolah pun membersihkan dan membenahi
fasilitas - fasilitas yang rusak. Salah satunya wastafel, pihak sekolah menambahkan wastafel di depan
masing - masing kelas.

Ada beberapa wastafel yang kurang kebersihannya, contohnya wastafel di depan kelas 12 ipa 1.
Di wastafel itu, ada batu - batu alam, batu - batu itu terkadang menghambat jalannya air, selain itu batu
- batu tersebut juga berlumut menyebabkan wastafel tersebut tidak enak dipandang.

Jam pulang sekolah yang kembali normal membuat siswa siswi harus melakukan ibadah di
sekolah, terutama siswa siswi yang beragama islam, mereka wajib sholat dzuhur di sekolah. Siswa - siswi
mengeluhkan soal air yang kurang atau bahkan tidak tersedia di jam jam beribadah. Hal tersebut
disebabkan karena terlalu banyaknya penggunaan air di saat yang bersamaan. Sampai saat ini pun,
belum ada solusi mengenai persoalan tersebut.

Pihak sekolah juga merenovasi masjid sekolah, berkaitan dengan hal tersebut pihak sekolah
meminta sumbangan sukarela kepada siswa - siswi. Pihak sekolah mengatakan bahwa sumbangan
sukarela diadakan juga untuk menutupi hutang sekolah selama pandemi. Ada beberapa siswa yang
kurang mampu dan memberi sumbangan dengan nominal yang bisa dibilang cukup kecil, namun pihak
sekolah yang bertugas mengoordinasi sumbangan tersebut memberikan respon yang kurang enak.

Membahas tentang KBM, ada beberapa guru yang mengganti jam pelajaran menjadi jam istirahat.
Guru tersebut menggunakan jam istirahat untuk meneruskan jam pelajarannya, lalu mengganti jam
pelajaran menjadi jam untuk murid - murid istirahat. Hal tersebut menyalahi aturan sekolah, juga
membuat beberapa murid iri melihat kelas lain istirahat, sedangkan kelasnya sedang berlangsung jam
pelajaran.
Siswa - siswi mengharapkan adanya kebijakan dan solusi atas persoalan yang ada di sekolah agar
siswa juga merasa nyaman belajar di sekolah. Teguran juga diperlukan kepada karyawan sekolah yang
memberikan respon kurang enak terhadap siswa yang memberikan sumbangan dengan nominal kecil.

Anda mungkin juga menyukai