Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Abdiraja

ISSN : 2621-9379 (Online)


Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

PEMBERDAYAAN UMKM DI KECAMATAN RA’AS MELALUI


PENDAMPINGAN STANDARISASI PRODUK DAN KEMASAN
Anik Anekawati1), Roos Yuliastina2), Isdiantoni3), Syahril4), Edy Purwanto5), Mohammad
Hidayaturrahman6)
1,) 2, 6)
FKIP, Universitas Wiraraja, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wiraraja,
3)
Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja, 4, 5)Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Wiraraja,
E-mail : anik@wiraraja.ac.id

Abstrak
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini berupaya meningkatkan kemampuan
pelaku UMKM dalam mengelola produk yang dihasilkan menjadi produk unggulan Kecamatan
Ra’as. Kegiatan ini melakukan pendampingan standarisasi mutu produk, inovasi produk,
perbaikan pengemasan, branding dan pemasaran, serta pembentukan kelompok usaha bersama
untuk meningkatkan kemampuan daya tawar pasar. Metode pelaksanaannya terdiri dari 4
tahapan yakni (1). Survey UMKM di Kecamatan Ra’as di 9 desa; (2) Focus Group Discussion
(FGD); (3) Pelatihan dan pendampingan UMKM; (4). Monitoring pasca pendampingan. Hasil
survei menunjukkan bahwa terdapat 113 UMKM yang tersebar di 9 desa Kecamatan Ra’as.
Jumlah tersebut terdiri dari 78 UMKM yang bergerak di bidang makanan atau minuman dan 35
di bidang kerajinan. Hasil kegiatan FGD adalah mengklarifikasi hasil survei UMKM dan
menentukan produk unggulan. Hasil pelatihan dan pendampingan UMKM antara lain
standarisasi produk ikan kering, standarisasi kemasan, pembuatan merek dan logo, pelatihan
diversifikasi produk baru dari bahan jagung lokal, pelatihan pemasaran online, dan sosialisasi
desain awal marketplace.
Kata kunci : Standarisasi Produk, Merk, Logo, Diversifikasi Produk

1. Pendahuluan Menurut Permana (2017) UMKM


Sumenep dikenal sebagai salah satu memegang peranan penting dalam
daerah yang memiliki potensi hasil laut dan pertumbuhan ekonomi khususnya di
tani yang melimpah (Pemda Sumenep, Indonesia. Ihza (2020) menambahkan bahwa
2018). Hasil laut yang dimaksud adalah UMKM di Indonesia jumlahnya sangat
berbagai jenis ikan dan rumput laut. banyak. Mulai dari produk makanan,
Sedangkan hasil tani terdiri dari padi dan minuman, kerajinan, pakaian, dan lain
jagung. Salah satu Kecamatan di Kabupaten sebagainya. Sehingga dibutuhkan inovasi
Sumenep yang memiliki keunggulan pada produk untuk membedakan dari produk satu
hasil laut dan hasil tani adalah Kecamatan dengan yang lainnya. Selain itu diperlukan
Ra’as. juga pengetahuan mengenai faktor-faktor
Berdasarkan data yang diperoleh dari yang mempengaruhi keberhasilan suatu
Badan Pusat Statistik, komoditas tanaman usaha (Nandita, Sarma, dan Najib, 2018).
padi/palawija, Kecamatan Ra’as paling Oleh sebab itu, keterampilan khusus
banyak menghasilkan jagung dengan tingkat yang harus dimiliki pelaku UMKM
produksi sebanyak 20.379 ton, sayur- mempunyai peran strategis. Hal ini
sayuran paling banyak memproduksi cabe bertujuan untuk mempertahankan usahanya.
rawit sebesar 78,3 ton dan tingkat produksi Salah satu keterampilannya adalah
paling unggul di sektor buah-buahan yaitu keterampilan inovasi dan kreasi produk,
mangga sebanyak 1860 ton (BPS, 2019). sehingga mampu menghasilkan karya atau
Sebagian hasil laut dan hasil tani tersebut, produk baru (Marlina dan Lina, 2020). Ihza
sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Usaha (2020) menambahkan bahwa keterampilan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). dasar dalam berusaha juga sangat penting

23
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

dimiliki oleh pelaku UMKM untuk tetap


menjaga eksistensi dalam menjalankan
usaha. 2. Metode
Salah satunya adalah menjaga Pelaksanaan kegiatan program
standarisasi produk (Khoryanton, 2015) pemberdayaan UMKM Kecamatan Ra’as
memberi kemasan (packaging) yang baik dibagi menjadi 4 kegiatan utama, yaitu:
serta menciptakan brandimage sehingga bisa
a. Survey UMKM di Kecamatan Ra’as
menarik perhatian masyarakat dan
mendapatkan pasar atau pelanggan baru terdiri dari 9 desa.
(Marlina dan Lina, 2020). Selain itu, b. Focus Group Discussion (FGD)
dibutuhkan pula suatu standarisasi mutu melibatkan perwakilan UMKM masing-
yang baik pada suatu produk (Khoryanton, masing desa dan aparat setempat
2015). Hal ini bertujuan untuk menyiapkan c. Pelatihan dan pendampingan UMKM
strategi pemasaran yang lebih luas bisa terdiri dari kegiatan: pelatihan
bersaing di pasar nasional atau internasional
standarisasi produk ikan kering, pelatihan
(Marlina, 2020).
Namun, Faktanya berbeda seperti yang kemasan, merek dan logo, pelatihan
ada di lapangan. Pelaku UMKM di diversifikasi produk baru dari bahan
Kecamatan Ra’as hanya menjalankan usaha jagung lokal, pelatihan pemasaran online,
untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. dan sosialisasi desain awal marketplace.
Sehingga produk yang dihasilkan dalam d. Monitoring pelaksanaan hasil
UMKM tidak mengikuti standarisasi mutu pendampingan oleh UMKM.
yang sesuai. Secara garis besar, produk-
produk yang dihasilkan oleh UMKM di
Kecamatan Ra’as hanya berupa produk 3. Hasil dan Pembahasan
panganan masyarakat setempat yang tidak Hasil kegiatan PkM akan diuraikan
terlalu berorientasi pasar. sebagai berikut:
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka A. Hasil kegiatan survei UMKM
Program Pemberdayaan UMKM di Kecamatan Ra’as memiliki 9 desa
Kecamatan Ra’as difokuskan pada upaya dengan jumlah keseluruhan 113 UMKM.
peningkatan kemampuan pelaku UMKM Berikut merupakan rincian UMKM di
dalam mengelola produk yang masing-masing desa di Kecamatan Ra’as.
dihasilkannya, menjadi produk unggulan 32 32

Kecamatan Ra’as. Program ini dilakukan


melalui pendampingan standarisasi mutu 11 11 11
4 5 5 4
produk, inovasi produk, perbaikan
pengemasan, branding dan pemasaran, serta
pembentukan kelompok usaha bersama
untuk meningkatkan kemampuan daya tawar
pasar.
Secara garis besar permasalahan yang Gambar 1. Jumlah UMKM di Kecamatan
dihadapi oleh pelaku UMKM di Kecamatan Ra’as
Ra’as, yaitu: (a). Tidak ada data real UMKM Gambar di atas menunjukkan bahwa
terkait jumlah dan jenis UMKM di Desa Ketupat dan Desa Kropoh memiliki
Kecamatan Ra’as, sehingga sulit dipetakan; jumlah UMKM paling banyak yakni 32.
(b). Permasalahan bahan baku; (c). Sedangkan paling sedikit adalah Desa
Standarisasi produk mulai dari pengolahan, Jungkat dan Desa Gowa-Gowa.
kemasan dan logo; (d). Permasalahan
pemasaran.
24
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

Berikut merupakan uraian jumlah Gambar 4. Permasalahan UMKM


dan jenis UMKM yang ada di Kecamatan Gambar 4 menunjukkan bahwa semua
Ra’as. UMKM di Kecamatan Ra’as mempunyai
Makanan/minuman Kerajinan permasalahan terkait branding, pemasaran
dan inovasi varian. Sebagian besar UKMM
78
juga mempunyai permasalahan dengan
35
modal dan bahan baku, dimana masih
tergantung dengan ketersediaan sesuai
dengan sumber daya alam yang bersifat
Makanan/minuman Kerajinan musiman.
Berikut akan ditampilkan bahan baku
Gambar 2. Jumlah dan Jenis UMKM di yang digunakan sebagai produk olahan
Kecamatan Ra’as UMKM Jenis Makanan di Kecamatan Ra’as.
Gambar 2 menunjukkan bahwa 44,31%
UMKM yang bergerak di bidang makanan
dan minuman sebanyak 78 sedangkan di
bidang kerajinan sebanyak 35.
22,78%
Berikut akan diurai jumlah dan jenis 18,99%
UMKM pada setiap Desa di Kecamatan 13,92%

Ra’as.
Makanan/minuman Kerajinan

ikan tepung jagung lainnya


32
27
Gambar 5. Bahan Baku UMKM Jenis
Makanan
11

4 5 65
32 4
65
4 Gambar di atas menunjukkan UMKM
0 0 1 0 0
jenis makanan berbahan baku tepung
memiliki persentase sebesar 44, 31%.
Kemudian disusul bahan baku ikan
(22,78%), lainnya (18,99%), dan jagung
Gambar 3. Jumlah dan Jenis UMKM di (13,92%).
Setiap Desa
Berdasarkan gambar di atas, mayoritas B. Hasil Kegiatan Focus Group
desa di Kecamatan Ra’as memiliki jenis Discussion (FGD)
UMKM makanan atau minuman. Hasil FGD sebagaimana tujuannya
Berikut merupakan gambaran adalah:
permasalahan yang dihadapi UMKM a. Hasil survei UMKM sebagaimana yang
Kecamatan Ra’as berdasarkan hasil survei. dipaparkan sebelumnya telah
100% 100% 100%
diklarifikasi kebenarannya oleh peserta
77,88% UMKM yang hadir di acara FGD.
b. Hasil pemetakan berdasarkan survei
17,70%
telah klarifikasi dan dipahami oleh
peserta UMKM yang hadir di acara
FGD.
c. Didapatkan pemetakan permasalahan
dan solusinya
Solusi yang ditawarkan kepada
UMKM diprioritaskan berdasarkan pada

25
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

permasalahan yang dialami oleh semua sebagai solusi atas permasalahan


UMKM, yaitu masalah branding, keterbatasan bahan pada musim tertentu.
pemasaran, dan inovasi varian. Upaya Pada akhirnya, ditambahkan kegiatan
menyelesaikan permasalahan UMKM pengenalan produk hasil diversifikasi dari
dipetakan dan dicarikan solusi adalah jagung, yaitu mie jagung dan beras instan
sebagaimana tertera pada tabel berikut: jagung.
C. Hasil Kegiatan Pelatihan dan
Tabel 1. Permasalah dan Solusi UMKM
Permasalahan Sumber Solusi yang Pendampingan
Informasi Ditawarkan Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
Branding Survey Pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan pada hari
UMKM pendampingan
kemasan produk, Sabtu tanggal 14 sampai 15 Desember 2019
merek, dan logo bertempat di Kantor Desa Alasmalang.
Pemasaran Survey Pelatihan dan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
UMKM pendampingan pendampingan dihadiri oleh Camat Ra’as,
pemasaran Perwakilan COMDEV KEI, Tim Pelaksanaa
(Online)
kegiatan pelatihan dan pendampingan,
Inovasi varian Survey Pelatihan dan Pelaku UMKM Kecamatan Ra’as serta
UMKM pendampingan Aparat desa Alasmalang.
diversivikasi
Bahan Baku Survey produk berbahan Hasil dari pelatihan akan diuraikan
UMKM jagung (produk satu per satu pada paparan berikut:
mie berbahan
dasar jagung dan a. Standarisasi Produk Hasil
nasi jagung instan) Pendampingan
Kelayakan Hasil Pelatihan dan
produk observasi tim pendampingan
Untuk mendapatkan produk pangan
Universitas standarisasi yang sesuai dengan keinginan pasar, maka
Wiraraja produk pelatihan UMKM di kecamatan Ra’as,
difokuskan pada 3 (tiga) hal yaitu: (1)
Sumber: Data olahan Tim Pengabdi (2020)
Hygenitas; (2) kualitas produk dan (3)
kemasan. Pelatihan UMKM di Kecamatan
d. Produk unggulan yang akan didampingi
Ra’as diarahkan kepada cara produksi
dalam pelatihan
pangan yang baik untuk industri rumah
Hasil FGD ini menyepakati bahwa
tangga dengan berpedoman pada Peraturan
akan dilakukan pendampingan produk
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
UMKM dengan bahan dasar dari hasil laut,
Republik Indonesia Nomor
hasil pertanian, dan 1 produk dengan bahan
Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 dan
dasar dari luar keduanya. Produk UMKM
Standar Nasional Indonesia (SNI) dari
dari bahan dasar hasil laut adalah petis, ikan
masing-masing produk pangan yang
kering, dan abon. Hal ini dikarenakan produk
dihasilkan.
tersebut yang sudah sering diproduksi.
b. Standarisasi Kemasan Hasil
Produk UMKM dari bahan dasar hasil
Pendampingan
pertanian adalah jagung. Alasannya karena
Pengemasan merupakan suatu cara
jagung di Kecamatan Ra’as banyak
pengamanan terhadap produk makanan agar
diproduksi dan sifatnya spesifik berbeda
makanan baik yang belum diolah maupun
dengan jagung di tempat lain. Produk
yang telah diolah, dapat sampai ke tangan
UMKM dari bahan dasar lainnya adalah
konsumen dengan baik, secara kuantitas
dodol, karena produk ini sudah lama
maupun kualitas.
diproduksi oleh masyarakat setempat.
Hasil FGD berkembang di luar yang
ditargetkan, yaitu perlu adanya
diversitifikasi produk olahan dari jagung

26
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

persyaratan yang dibutuhkan. Pendampingan


pengurusan HKI merek dan logo 5 produk
khas Ra’as bertujuan untuk mempermudah
dalam merealisasikan merek dan logo khas
Gambar 6. Kemasan Hasil Pelatihan produk Ra’as yang terstandarisasi sehingga
menambah nilai jual produk melalui
Persyaratan kemasan pada pelatihan marketplace “Wiraraja store online.”
ini adalah: harus cocok dengan bahan yang Pengurusan HKI merek dan logo 5
dikemas, menjamin kebersihan makan yang produk khas Ra’as diarahkan untuk
akan dikemas, dan kemudahan dan menggunakan jalur pendaftaran atas nama
keamanan makanan saat dikeluarkan dari kelompok UMKM. Adapun tujuannya selain
kemasan. Gambar 6 adalah kemasan hasil secara biaya lebih ekonomis nantinya
pendampingan. sertifikat HKI produk – produk tersebut akan
c. Standarisasi Merek dan Logo Hasil dimiliki oleh kelompok UMKM.
Pendampingan e. Desain Awal Market place
Salah satu kekuatan brand adalah Gambar berikut adalah grand desain
membangun loyalitas pelanggan. Salah satu untuk pemasaran produk UMKM seluruh
kegiatan membangun brand yang sangat binaan Universitas Wiraraja yang
penting adalah mendesain identitas visual memanfaatkan pemasaran offline dan online
berupa merek dan logo, karena merek dan (marketplace).
logo merupakan pintu masuk yang
mencerminkan sebuah brand. Oleh sebab
itu, merek dan logo harus dapat
menampilkan pribadi dan jiwa entitas yang
diwakilinya. Gambar 7 berikut adalah merek
dan logo hasil pendampingan.

Gambar 8. Grand Desain Pemasaran


Gambar 7. Merk dan Logo Hasil
Wiraraja store online akan dibuat
Pendampingan
beberapa pemegang akun, terutama
d. Pengurusan dan Pendaftaran Merek paguyupan UMKM yang berada di
dan Logo UMKM khas Ra’as kepulauan. Pelayanan pembelian bisa
Adapun proses pengurusan merek dilakukan oleh masing-masing akun atau
dan logo 5 produk UMKM khas Ra’as dilakukan master akun dengan asumsi
dilakukan melalui sentra HKI milik barang ready di Wiraraja store offline. Pada
Universitas Wiraraja yang berada di bawah desain marketplace akan muncul lokasi dan
naungan Lembaga Penelitian dan barang yang tersedia (dalam pengembangan)
Pengabdian Universitas Wiraraja. yang akan dipilih sendiri oleh konsumen
Alur pertama, tim tetap akan lokasi pengiriman barang.
melakukan pendampinan kepada kelompok Berikut ini adalah desain awal
UMKM Ra’as yang telah terbentuk melalui Wiraraja store online (market place).
kegiatan pengabdian. Adapun Halaman depan tampak pada Gambar 9,
pendampingan yang dimaksud adalah dengan fitur Home, Produk, kontak Kami,
pendampingan dalam pemrosesan Info Pembayaran, Pembayaran, Admin.
pengurusan berkas pendaftaran dan Desain awal ini belum mempunyai web dan

27
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

hosting, maka masih menggunakan sub f. Terbentuknya Paguyuban UMKM


domain milik LPPM Universitas Wiraraja Kecamatan Ra’as
untuk sementara waktu. Kegiatan pelatihan dan pendampingan
Sedangkan desain bagian UMKM Kecamatan Ra’as menghasilkan
administrasi tampak pada Gambar 10, kelompok UMKM Kecamatan Ra’as.
dengan fitur home, master data, laporan, Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk
pesanan, pembayaran, kontak, dan logout. mempermudah komunikasi dengan pelaku
Fitur master berisikan data user, data produk, UMKM di Kecamatan Ra’as. Susunan
data kategori produk, kota dan ongkos kirim. pengurus kelompok UMKM sebagaimana
Tujuan dari fitur ini adalah input user, Tabel 2.
produk, kategori dan penentuan ongkir oleh
administrasi. Fitur laporan berisikan laporan
pengeluaran, input pengeluaran, laporan
laba-rugi, laporan penjualan, dan input
penjualan yang dioperasikan oleh Tabel 2. Susunan Pengurus Kelompok
adminsitrasi. Fitur pesanan berisikan status UMKM
pemesanan apakah sudah terbayar, terkirim, Jabatan Nama Desa
selesai atau dibatalkan. Fitur pembayaran Ketua Ika Rahayu Alasmalang
digunakan untuk untuk mengetahui status Sintiya Dewi
pembayaran dan jumlahnya. Fitur kontak Wakil Nur Aisyah Brakas
digunakan untuk menyimpan kontak yang Ketua
dianggap penting. Bendahara Nuris Ketupat
Sekretaris Yundari Ketupat
Anggota Pelaku 9 Desa di
UMKM Kec. Kec.Ra’as
Ra’as

D. Monitoring Pelaksanaan Hasil


Pendampingan
Dalam kegiatan pengabdian ini, tim
program pemberdayaan UMKM Kecamatan
Ra’as Universitas Wiraraja berkomitmen
Gambar 9. Gambar Tampak Depan beserta untuk terus mendampingi baik sebagai rekan
Fitur Desain Awal Marketplace. maupun sebagai konselor bagi mitra
kelompok UMKM kecamatan Ra’as jika
membutuhkan informasi dan bantuan
lainnya terkait pengembangan produk –
produ khas Ra’as. Khusunya pasca pelatihan
program pemberdayaan UMKM ini tim
program pemberdayaan Unija akan terus
mengawal dan memfasilitasi proses
pendaftaran 5 merek dan logo milik UMKM
Kecamatan Ra’as sampai selesai.
Kegiatan monitoring telah dilakukan
Gambar 10. Gambar Tampak Depan Bagian setidaknya dua kali pasca kegiatan
Admin beserta Fitur Desain Awal pendampingan. Harapannya program
Marketplace pemberdayaan ini dapat terus kontinyu
diterapkan sehingga lahir program –

28
Jurnal Abdiraja
ISSN : 2621-9379 (Online)
Volume 4, Nomor 1, Maret 2021

program pemberdayaan berikutnya di tahun http://digilib.mercubuana.ac.id/manager


yang akan datang. /t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_25
4. Simpulan 5672282619.pdf
Pemberdayaan UMKM ini dilakukan
dengan cara pelatihan dan sosialisasi Marlina, Lina. 2020. Peluang dan Tantangan
standarisasi mutu produk, inovasi produk, UMKM Dalam Upaya Memperkuat
perbaikan pengemasan, branding dan Perekonomian Nasional Tahun 2020
pemasaran, serta pembentukan kelompok
Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal
usaha bersama untuk meningkatkan
kemampuan daya tawar pasar. Ekonomi. Vol 22. No 2.
5. Ucapan Terima Kasih https://ejournal.borobudur.ac.id/index.p
Ucapan terima kasih disampaikan hp/1/article/view/644
kepada Kangean Energy Indonesia (KEI)
atas hibah dengan nomor kontrak (…..). Nandita, Sarma, dan Najib. 2018. Faktor-
6. Daftar Pustaka Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan
Usaha UMKM Pengolahan Buah dan
Badan Pusat Statistik, 2019. Sumenep dalam Pengolahan Susu. Jurnal Manajemen
Angka 2019. Sumenep dan Organisasi (JMO). Vol. 9. No. 1.
https://media.neliti.com/media/publicati
Ihza, 2020. Dampak Covid-19 Terhadap
ons/274652-none-692ce3bd.pdf
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM) Studi Kasus UMKM Ikhwa Pemda Sumenep, 2018. Masterplan Smart
Comp Desa Watesprojo, Kemlagi, City Kabupaten Sumenep. Sumenep.
Mojokerto. Jurnal Inovasi Penelitian. Pemda sumenep.
Vol.1 No.7. https://stp-mataram.e-
Permana, 2017. Strategi Peningkatan Usaha
journal.id/JIP/article/view/268
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Khoryanton, 2015. Standarisasi Produk di Indonesia. Aspirasi .Vol. 8 No. 1.
Guna Meningkatkan Daya Saing https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspira
Industri Kecil Menengah Komponen si/article/view/1257
Kapal di Kabupaten Tegal. POLINES
National Engineering. ISSN 2503-2771.

29

Anda mungkin juga menyukai