Anda di halaman 1dari 5

 

‫ َأ ْش هَ ُد َأ ْن‬،‫الكَريم‬
ِ ‫ َوَأ ْفهَ َمنَا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي‬،‫ال َح ْم ُد هللِ ْال َح ْم ُد هللِ الّذي هَدَانَا ُسبُ َل ال ّسالَ ِم‬ ‫ َو َخبَّأ ِواَل يَتَه فِي خَ ْلقِه فَاَل‬،‫ْصيَتِ ِه َش ْيًئا فَلَ َع َّل س ُْخطَهَ فِ ْي ِه‬ِ ‫صيَتِ ِه فَاَل تَحْ قِرُوْ ا ِم ْن َمع‬
ِ ‫َم ْع‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن َس يِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا‬،‫لجال ِل َواإل ْكرام‬
َ ‫ ُذو ْا‬،‫اَل اِلَهَ ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريك لَه‬ ِ‫تَحقِرُوْ ا ِمن ِعبَا ِد ِه اَحدًا فَلَ َعلهُ َولِ ُّي هللا‬
‫أص حابِ ِه‬ ْ ‫ار ْك َعلَى َس يِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِ ه َو‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬،‫َع ْب ُدهُ َو َرس ولُه‬
ِ ‫ص ِّل و َس لِّ ْم َوب‬ Artinya: Ali Zainal Abidin radhiallahu anhuma berkata,
ُ ْ‫ أو‬،‫ فَيَاأيُّهَا اِإل ْخ َوان‬:ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬،‫َوالتَّابِعينَ بِإحْ سا ِن إلَى يَوْ ِم الدِّين‬
‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى‬
“Allah SWT menyembunyikan tiga perkara dalam tiga
ِ َ‫ َأ ُع وْ ُذ بِاهللِ ِمنَ الَّش ْيط‬:‫لكَري ْم‬
‫ان‬ ِ ‫ قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُرْ ا ِن ْا‬،‫هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ْن‬
perkara. Pertama Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam
،‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُ وا اتَّقُ وا هللا َوقُولُ وا قَوْ اًل َس ِديدًا‬:‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َما ِن ال َّر ِح ْي ْم‬،‫ال َّر ِجيْم‬
amal ketaatan kepada-Nya, maka jangan remehkan
ِ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللا َو َر ُس ولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬
‫َظي ًم ا‬
sesuatu pun dari ketaatan kepada-Nya, mungkin di situlah
‫ق‬ َ َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ ‫ص َد‬ َّ ‫وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬
‫ال َع ِظي ْم‬ ُ‫هللا‬ letak ridha-Nya. Allah menyembunyikan murka-Nya dalam

Dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tampak secara jelas perbuatan maksiat, maka jangan meremehkan sesuatu dari

sehingga setiap orang bisa menyikapinya dengan mudah. maksiat kepada-Nya, mungkin di situlah letak murka-Nya.

Demikian pula ada hal-hal yang tersembunyi sehingga tidak Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-

mudah menyikapinya. Jika Allah merahasiakan sesuatu, Nya, maka jangan meremehkan siapa pun dari hamba-

pasti Allah memiliki maksud tertentu tetapi dengan tujuan hamba-Nya, mungkan ia adalah wali-Nya.” (lihat Al-Fushul

yang jelas. Menurut Ali Zainal Abidin bin Husein radhiallahu al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, Dar Al-Hawi, Cet. II,

anhuma, Allah menyembunyikan tiga perkara dalam tiga 1998, hal. 153). Dari kutipan di atas dapat diuraikan hal-hal

perkara sebagaimana dikutip Allamah Sayyid Abdullah bin sebagai berikut: Pertama, Allah menyembunyikan ridha-

Alawi al-Haddad dalam kitab Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya.  Perintah-perintah

Ushul al-Hikamiyyah sebagai berikut:  Allah banyak sekali jumlahnya. Dari yang banyak itu

mungkin banyak pula yang telah kita laksanakan. Tetapi


:‫ث‬ ٍ ‫إن هللاَ خَ بََّأ ثَاَل ثًا فِى ثَاَل‬
َّ :‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما‬ ِ ‫َوقَا َل َزيْنُ ْال َعابِ ِديْن َعلِ ُّي ابْنُ ْال ُح َس ْي ِن َر‬
kita tidak tahu dari amal-amal ketaatan itu manakah yang
‫ َو َخبََّأ س ُْخطَهُ فِ ْي‬،‫ضاهُ فِ ْي ِه‬
َ ‫ضاهُ فِ ْي طَا َعتِ ِه فَاَل تَحْ قِرُوا ِم ْن طَا َعتِ ِه َشيْئا ً فَلَ َع َّل ِر‬ َ ‫خَ بََّأ ِر‬
mendapatkan ridha dari Allah subhau wata’ala karena Allah ‫ ثُ َّم‬،‫ت َحظَّهَا َرحْ َمةً بِهَا‬
ْ ‫ب ِم ْنهُ َوَأ ْنتَ تَ ْكتُبُ فَتَ َر ْكتَ ْال ِكتَابَةَ َحتَّى َأ َخ َذ‬َ ‫لِتَ ْش َر‬
memang tidak memperlihatkan ridha-Nya atas amal-amal ‫ اَ ْمضُوْ ا بِ َع ْب ِديْ ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬:‫ال تَ َعالَى‬
َ َ‫ق‬.
itu kepada hamba-hamba-Nya.  Hal tersebut dimaksudkan
Artinya: Dalam mimpi itu Imam al-Ghazali ditanya
agar hamba-hamba Allah tidak mudah merasa puas, lalu
seseorang, “Bagaimana perlakukan Allah terhadap engkau?
menyia-nyiakan kesempatan melakukan amal-amal
Beliau menjawab, “Allah SWT membawaku ke hadapan-
kebaikan lainnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh
Nya, lalu Allah berfirman kepadaku, “Lantaran apa Aku
meremehkan suatu amal kebaikan baik yang berat maupun
membawamu ke sisi-Ku? Aku pun menyebutkan berbagai
yang ringan, baik yang populer di mata masyarakat
perbuatanku. Dia berfirman, “Kami tidak menerimanya,
maupun yang tidak populer setiap kali ada kesempatan
sesungguhnya yang Kami terima darimu adalah pada suatu
untuk melakukannya. Jangan-jangan Allah justru
hari ada seekor lalat hinggap pada wadah tintamu untuk
memberikan ridha-Nya atas amal yang kebanyakan orang
meminumnya, padahal kamu sedang menulis, lalu kamu
menganggapnya remeh temeh.  Dalam kaitan ini ada kisah
menghentikan tulisanmu hingga seekor lalat itu itu selesai
yang sangat penting untuk menjadi rujukan berupa sebuah
meminumnya, kamu lakukan hal itu karena kasihan
kisah mimpi yang sangat menarik, yakni kisah tentang
terhadap lalat tersebut. Kemudian Allah memerintahkan,
bagaimana Imam al-Ghazali bisa masuk surga karena
“Bawalah hamba-Ku ini ke surga.” (lihat Muhammad
kebaikan yang sepele. Kisah itu sebagai berikut:
Nawawi bin Umar al-Jawi, Nashaihul ‘Ibad [Surabaya: Nurul
َ َ‫ فَق‬،‫ َما فَ َع َل هللاُ بِكَ ؟‬:ُ‫ي الغَزَ الِ ُّي فِى النَّوْ ِم فَقِي َْل لَه‬
‫ال‬ َ ‫رُؤ‬ Huda, tanpa tahun], hal. 3). 

،‫ت ْأذ ُك ُر َأ ْع َمالِ ْي‬


ُ ْ‫صر‬َ َ‫ ف‬،‫ي؟‬ َّ َ‫ بِ َم قَ َّد ْمتَ َعل‬:‫ َوقَا َل لِي‬،‫َأوْ قَفَنِي بَ ْينَ يَ َد ْي ِه‬ Jadi kisah di atas menceritakan bahwa Hujjatul Islam Imam

َ‫قَلَ ِمك‬  ‫ت ُذبَابَةٌ َعلَى ِمدَا ِد‬ْ َ‫ت ِم ْنكَ َذاتَ يَوْ ٍم نَزَ ل‬ ُ ‫ َوِإنَّ َما قَبِ ْل‬،‫ لِ َم َأ ْقبَلُهَا‬:‫فَقَا َل‬ al-Ghazali masuk surga bukan karena kitab-kitab yang

beliau tulis dalam jumlah sangat banyak, tetapi karena


membiarkan seekor lalat masuk ke wadah tinta yang beliau itu. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk banyak-banyak

gunakan untuk menulis kitab. Nyamuk itu bermaksud memohon ampun dengan memperbanyak istighfar agar

minum karena haus hingga ia puas dan terbang Allah mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat,

meninggalkan Imam al-Ghazali.  diikuti dengan penyesalan dan bertobat. 

Jamaah Jumat Rohimakumullah,  Jamaah Jumat Rohimakumullah, 

Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya atas perbuatan Ketiga, Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara

maksiat yang dilakukan hamba-Nya dan bukannya makhluk-Nya. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak

langsung memberikan hukuman atau azab atas meremehkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya karena

kemaksiatan itu. Setiap kemaksiatan menimbulkan murka mungkin ia adalah waliyullah. Dengan kata lain kita

Allah kepada pelakunya, namun Allah tidak sesungguhnya tidak perlu mengorek-ngorek apakah

memperlihatkan murka-Nya yang dapat dirasakan seseorang adalah waliyullah atau bukan terutama jika

langsung oleh pelakunya.  Oleh karena itu hendaknya kita upaya ini hanya akan membuat kita meremehkan orang itu

tidak mengganggap enteng atas kemaksiatan yang telah setelah kita meyakini bahwa ia bukan seorang wali.  Justru

kita lakukan betapa pun kecilnya sebab bisa jadi Allah telah seharusnya ketika Allah sengaja merahasiakan para wali-

sangat murka atas kemaksiatan itu. Hal ini maksudnya agar Nya dari hamba-hamba-Nya, maka kita sebaiknya memiliki

kita tidak meremehkannya. Apalagi kemaksiatan itu keyakinan bahwa setiap orang sebaiknya kita hormati

kemudian diikuti dengan kemaksiatan-kemaksiatan lain sebab mereka memang pantas dihormati karena

yang justru menambah murka Allah subhanhu wa ta’ala.  kemanusiaannya. Allah sendiri memuliakan mereka

Intinya adalah setiap kemaksiatan harus menjadi perhatian sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an sebagai

kita karena bisa jadi Allah sangat marah atas kemaksiatan berikut:
ٍ ِ‫ت َوفَض َّْلنَاهُ ْم َعلَ ٰى َكث‬
  ‫ير‬ ِ ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا َبنِي آ َد َم َو َح َم ْلنَاهُ ْم فِي ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر َو َر َز ْقنَاهُ ْم ِمنَ الطَّيِّبَا‬   ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اَل يَ ْس َخرْ قَوْ ٌم ِم ْن قَوْ ٍم َع َسى َأ ْن يَ ُكونُوا َخ ْيرًا ِم ْنهُ ْم َواَل نِ َسا ٌء ِم ْن نِ َسا ٍء‬

ِ ‫ِم َّم ْن َخلَ ْقنَا تَ ْف‬


‫ضياًل‬ ‫َع َسى َأ ْن يَ ُك َّن خَ ْيرًا ِم ْنه َُّن‬

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah

Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang

Kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik, dan Kami lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan

ciptakan, dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. Al-Isra’: merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang

70)  Selain itu, agar kita tidak gampang meremehkan orang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11) Jamaah

lain dan justru terdorong untuk menghormatinya, kita Jumat hafidhakumullah,  Sekali lagi, Allah sengaja

perlu meyakini bahwa setiap orang memiliki kelebihan merahasiakan tiga perkara dalam tiga perkara

masing-masing. Cara ini lebih menjamin keselamatan kita sebagaimana disebutkan di atas agar manusia bersikap

dari meremehkan orang lain.  Sebuah pepatah bahasa Arab hati-hati dan berbuat adil baik terhadap dirinya sendiri

menyatakan: maupun orang lain. Kesemua ini tidak lain adalah demi

kebaikan kita masing-masing baik di dunia maupun akhirat.


   ٌ‫اَل تَحْ تَقِرْ َم ْن ُدوْ نَكَ لِ ُكلِّ َش ْيٍئ َم ِزيَّة‬. 
: َ‫ َوأ ْد َخلَنَا وِإيَّاكم فِي ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه ال ُمْؤ ِمنِ ْين‬،‫َج َعلَنا هللاُ َوإيَّاكم ِمنَ الفَاِئ ِزين اآل ِمنِين‬
Artinya: “Janganlah engkau meremehkan orang lain sebab
َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا‬:‫َّحي ْم‬ ِ ‫أعُو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشي‬
ِ ْ‫ بِس ِْم هللاِ الرَّح‬،‫ْطان ال َّر ِجي ْم‬
ِ ‫مان الر‬
segala sesuatu (atau setiap orang) memiliki kelebihannya

sendiri (yang kita mungkin tidak memilikinya).  Pepatah ‫ت‬ ِ ْ‫َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا با َ َركَ هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬

tersebut sejalan dengan firman Allah subhanahu wata'ala ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َجوّا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬
ٌ ْ‫ك بَرٌّ َرُؤ و‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬
di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
‫‪ ‬‬ ‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً‬
‫َو َساِئ ِر ْالب ُْلد ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َس نَا َو ْ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِ رْ لَنَا‬ ‫َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ان‬‫َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬

‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ‪ ‬‬ ‫كَر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ ش آ ِء َو ْال ُم ْن ِ‬ ‫َوِإيْت آ ِء ِذي ْالقُ رْ َ‬
‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع َ‬
‫ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْش هَ ُد َّ‬
‫أن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ‬ ‫تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه ِ‬
‫يَز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر‬

‫صلِّ َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأ ْ‬ ‫َأ ْكبَر‬ ‫‪ ‬هللاِ‬
‫ص َحابِ ِه‬ ‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫اعى َ‬ ‫ال َّد ِ‬
‫َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِيْمَا َأ َ‬
‫مَر َوا ْنتَهُ وْ ا َع َّما‬
‫نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه‬
‫ص لُّوْ ا‬
‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬
‫صلُّوْ نَ ع َ‬ ‫َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ص لَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ْم‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫ض‬ ‫ك َو َمآلِئكَ ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬ ‫َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َور ُ‬
‫ُس لِ َ‬
‫َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َوعُمَر َوع ُْثمَان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة‬
‫اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫ض َعنَّا‬
‫ان اِلَىيَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوارْ َ‬ ‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫الص َ‬
‫َّاح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت‬ ‫َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ كَ يَا َأرْ َح َم ال ر ِ‬
‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْس الَ َم‬ ‫ت اَالَحْ ي آ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫َو ْال ُم ْس لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫ص رْ‬‫ص رْ ِعبَادَكَ ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْن ُ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْس لِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْع دَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل‬ ‫ص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫َم ْن نَ َ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ‬
‫َكلِ َماتِكَ ِإلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫خآص ةً‬
‫َّ‬ ‫َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَ َ‬
‫طنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِي ِْس يَّا‬

Anda mungkin juga menyukai