Anda di halaman 1dari 15

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Subjek Penelitian


Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi
Angkatan 2020 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah
Malang. Berdasarkan hasil pengambilan data, jumlah subjek yang di dapat
sebanyak 228 mahasiswa. Pada penelitian ini, mahasiswa yang berjenis kelamin
perempuan dari kedua perguruan tinggi berjumlah 175 dan mahasiswa berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 53.
Tabel 4.1 Presentase Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Perempuan 175 76,8%

Laki-Laki 53 23,2%

Total 228 100%

Sumber: output SPSS


Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah subjek pada penelitian ini di
dominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 175
mahasiswa dari total sampel yang didapatkan sebesar 228 mahasiswa.

Tabel 4.2 Presentase Subjek Penelitian Berdasarkan Perguruan Tinggi


Perguruan Tinggi Frekuensi Presentase

Swasta 114 50%

Negeri 114 50%

Total 228 100%

Sumber: output SPSS


Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah subjek pada perguruan tinggi
negeri dan swasta adalah sama sebesar 114 mahasiswa.

B. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel digunakan untuk menggambarkan kondisi variabel dalam
penelitian ini yang meliputi self-efficacy dan social support sebagai variabel
independent, serta academic stress sebagai variabel dependent.
2

1. Self-efficacy
Pengukuran variabel self-efficacy menggunakan tiga indikator yang
dijabarkan menjadi 12 item pernyataan. Setiap item pernyataan diukur
menggunakan skala likert dengan lima pilihan opsi jawaban yang telah
disediakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai tertinggi sebesar 60 dan nilai
terendah sebesar 30, dengan rata-rata 44,57 atau dapat dibulatkan menjadi 45.
Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan nilai skor harapan tertinggi dan
terendah yaitu 60 dan 12 Panjang kelas interval ditentukan bersadarkan skor yang
digunakan pada setiap item pernyataan yakni sebesar 5. Perhitungan panjang kelas
interval menggunakan rumus sebagai berikut:

Panjang kelas interval = Skor tertinggi – skor terendah

Banyak kelas interval


= 60 – 12

5
= 48

5
= 9,6 (dibulatkan menjadi 10)
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Self-efficacy
Klasifikasi Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 12-21 0 0

Rendah 22-31 3 1,3

Sedang 32-41 65 28,5

Tinggi 42-51 132 57,9

Sangat Tinggi 52-60 28 12,3

Total 228 100

Sumber: output SPSS


Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebanyak 28 (12,3%) mahasiswa
memiliki self-efficacy berkategori sangat tinggi dengan total skor sebesar 336
yang diperoleh dari skala sangat tidak setuju 1, kurang setuju 23, setuju 100, dan
sangat setuju 212. Sedangkan sebanyak 132 (57,9%) mahasiswa termasuk dalam
3

kategori tinggi, yang dari 12 butir pernyataan memiliki perolehan total skor
sebesar 1.584, 22 untuk skala sangat tidak setuju, 96 tidak setuju, 408 kurang
setuju, 674 setuju dan 384 sangat setuju. Disusul dengan 65 (28%) mahasiswa
yang termasuk dalam kategori sedang dengan total skor sebesar 780, yang
diperoleh dari skala sangat tidak setuju 38, 153 tidak setuju, 273 kurang setuju,
257 setuju dan 59 sangat setuju. Adapun 3 (1,3%) mahasiswa lainnya termasuk
dalam kategori rendah dengan perolehan total skor sebesar 36, dari jumlah
masing-masing skala yakni 6 untuk skala sangat tidak setuju, 12 tidak setuju, 11
kurang setuju, 7 setuju. Berdasarkan kelas interval, tidak ada mahasiswa yang
memiliki self-efficacy dengan kategori sangat rendah. Maka dapat disimpulkan
bahwa self-efficacy yang dimiliki mahasiswa akuntansi tahun pertama pada
universitas terkait cenderung tinggi.
Tabel 4.4 Klasifikasi Indikator Self-efficacy
No. Indikator Nomor Butir Jumlah Skor F Jumlah skor %
Pernyataan item rata-rata
1 Level 1,2,3,4,5 5 SS (5) 252 1260 30%
S (4) 435 1740 41%
KS (3) 314 942 22%
TS (2) 113 226 5%
STS (1) 26 26 1%
Jumlah 1140 4194 100%

2 Generality 6,7,8,9,10 5 SS (5) 332 1660 38%


S (4) 415 1660 38%
KS (3) 259 777 18%
TS (2) 101 202 5%
STS (1) 33 33 1%
Jumlah 1140 4332 100%

3 Strength 11,12 2 SS (5) 71 355 22%


S (4) 188 752 46%
KS (3) 142 426 26%
TS (2) 47 94 6%
STS (1) 8 8 0%
Jumlah 456 1635 100%
Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel self-efficacy
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui nilai tertinggi dan terendah pada
variabel self-efficacy. Nilai skor tertinggi sebesar 4332 dengan rata-rata 866,4
berada pada indikator generality mengenai tingkat keyakinan serta kemampuan
individu di berbagai kegiatan. Nilai terendah berada pada indikator strength
4

dengan skor sebesar 1635 dan rata-rata sebesar 817,5, mengenai tingkat ketahanan
individu terhadap keyakinan atas kemampuannya ketika dihadapkan oleh suatu
masalah ataupun tugas. Perolehan nilai tertinggi dan terendah dapat disajikan
dalam pie chart sebagai berikut:

Hasil Skor Indikator Self Efficacy

16.09%

41.28%

42.63%

Level Generality Strength

Gambar 4.1 Klasifikasi Indikator Self-efficacy


Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel self-efficacy
Berdasarkan pie chart di atas diketahui bahwa nilai tertinggi berada pada
indikator generality dengan persentase 42,63% dan nilai terendah pada indikator
strength dengan persentase sebesar 16,09%.
2. Social Support
Variabel social support diukur dengan menggunakan empat indikator yang
dijabarkan menjadi 13 item pernyataan. Setiap item pernyataan diukur
menggunakan skala likert dengan lima pilihan opsi jawaban yang telah
disediakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai tertinggi sebesar 65 dan nilai
terendah sebesar 33, dengan rata-rata 49,70 atau dapat dibulatkan menjadi 50.
Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan nilai skor harapan tertinggi dan
terendah yaitu 65 dan 13. Panjang kelas interval ditentukan bersadarkan skor yang
digunakan pada setiap item pernyataan yakni sebesar 5. Perhitungan panjang kelas
interval menggunakan rumus sebagai berikut:

Panjang kelas interval = Skor tertinggi – skor terendah


5

Banyak kelas interval


= 65 – 13

5
= 52

5
= 10,4 (dibulatkan menjadi 10)
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Social Support
Klasifikasi Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 13-23 0 0

Rendah 24-34 1 0,44

Sedang 35-45 63 27,63

Tinggi 46-56 120 52,63

Sangat Tinggi 57-67 44 19,30

Total 228 100

Sumber: output SPSS


Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa sebanyak 44 (19,30%) mahasiswa
memiliki social support berkategori sangat tinggi, dengan total skor sebesar 572
dari skala sangat tidak setuju 4, tidak setuju 2, kurang setuju 32, setuju 117, dan
sangat setuju 417. Selanjutnya sebesar 120 (52,63%) mahasiswa termasuk dalam
kategori tinggi, dengan total skor yang diperoleh sebesar 1.560 dari skala sangat
tidak setuju 62, tidak setuju 97, kurang setuju 309, setuju 624, dan 468 untuk
skala sangat setuju. Disusul dengan 63 (27,63%) mahasiswa yang termasuk dalam
kategori sedang, dengan total skor sebesar 819 yang diperoleh dari skala sangat
tidak setuju 46, tidak setuju 121, kurang setuju 349, setuju 227, dan sangat setuju
76. Sedangkan 1 mahasiswa lainnya termasuk dalam kategori rendah, dengan total
skor sebesar 13 yang masing-masing skala diperoleh skor 7 untuk skala sangat
tidak setuju, 1 kurang setuju, 2 setuju, dan 3 sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa social support yang dimiliki mahasiswa akuntansi tahun
pertama pada universitas terkait cenderung tinggi.
Tabel 4.6 Klasifikasi Indikator Social Support
6

No Indikator Nomor Butir Jumlah Skor F Jumlah Skor %


. Pernyataan Item rata-rata
1 Dukungan 1,2,3,4,5 5 SS (5) 418 2090 46,68%
Emosional S (4) 385 1540 34,40%
KS (3) 218 654 14,61%
TS (2) 74 148 3,31%
STS (1) 45 45 1,01%
Jumlah 1140 4477 100%
2 Dukungan 6,7 2 SS (5) 174 870 49,26%
Instrumental S (4) 122 488 27,63%
KS (3) 105 315 17,84%
TS (2) 38 76 4,30%
STS (1) 17 17 0,96%
Jumlah 456 1766 100%
3 Dukungan 8,9,10 3 SS (5) 214 1070 39,79%
Informasi S (4) 259 1036 38,53%
KS (3) 171 513 19,08%
TS (2) 30 60 2,23%
STS (1) 10 10 0,37%
Jumlah 684 2689 100%
4 Dukungan 11,12,13 3 SS (5) 158 790 32,92%
Persahabatan S (4) 204 816 34,00%
KS (3) 197 591 24,63%
TS (2) 78 156 6,50%
STS (1) 47 47 1,96%
Jumlah 684 2400 100%
Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel social support
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui nilai tertinggi pada variabel
social support berada pada indikator dukungan emosional dengan skor sebesar
4.477 dan rata-rata 895,4, dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian,
perhatian, penghargaan positif, dan dorongan terhadap individu tersebut.
Sedangkan nilai terendah berada pada indikator dukungan instrumental dengan
skor sebesar 1.766 dan rata-rata sebesar 883, dukungan ini mencakup bantuan
langsung yang diterima individu. Perolehan nilai tertinggi dan terendah dapat
disajikan dalam pie chart sebagai berikut:
7

Hasil Skor Indikator Social Support

21.18%

39.51%

23.73%

15.58%

Dukungan Emosional Dukungan Instrumental


Dukungan Informasi Dukungan Persahabatan

Gambar 4.2 Klasifikasi Indikator Social Support


Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel social support
Berdasarkan pie chart di atas diketahui bahwa nilai tertinggi berada pada
indikator dukungan emosional dengan persentase 39,51% dan nilai terendah pada
indikator dukungan instrumental dengan persentase sebesar 15,58%.
3. Academic Stress
Pengukuran variabel academic stress menggunakan lima indikator yang
dijabarkan menjadi 15 item pernyataan. Setiap item pernyataan diukur
menggunakan skala likert dengan lima pilihan opsi jawaban yang telah
disediakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai
terendah sebesar 24, dengan rata-rata 46,70 atau dapat dibulatkan menjadi 47.
Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan nilai skor harapan tertinggi dan
terendah yaitu 75 dan 15 Panjang kelas interval ditentukan bersadarkan skor yang
digunakan pada setiap item pernyataan yakni sebesar 5. Perhitungan panjang kelas
interval menggunakan rumus sebagai berikut:

Panjang kelas interval = Skor tertinggi – skor terendah

Banyak kelas interval

= 75 – 15

= 60
8

= 12

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Academic Stress

Klasifikasi Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 15-27 3 1,32


Rendah 28-40 69 30,26
Sedang 41-53 100 43,86
Tinggi 54-66 50 21,93
Sangat Tinggi 67-75 6 2,63

Total 228 100


Sumber: output SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebanyak 6 (2,63%) mahasiswa
mengalami academic stress berkategori sangat tinggi, dengan total skor sebesar
90, yang diperoleh dari skor masing-masing skala yaitu 1 untuk sangat tidak
setuju, 1 tidak setuju, 3 kurang setuju, 15 setuju, 70 sangat setuju. Selanjutnya 50
(21,93%) mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, dengan total skor perolehan
sebesar 750, dari skala sangat tidak setuju 13, tidak setuju 37, kurang setuju 145,
setuju 350, dan sangat setuju 205. Disusul dengan 100 (43,86%) mahasiswa yang
termasuk dalam kategori sedang, dengan total skor sebesar 1.500, 61 untuk skala
sangat tidak setuju, 265 tidak setuju, 654 kurang setuju, 449 setuju, dan 71 sangat
setuju. Kemudian 69 (30,26%) mahasiswa berkategori rendah, dengan total skor
1.035 dari skala sangat tidak setuju diperoleh skor 148, tidak setuju 411, kurang
setuju 388, setuju 74, dan sangat setuju 14. Sedangkan 3 mahasiswa lainnya
mengalami academic stress dengan kategori sangat rendah dengan total skor 45,
21 dari skala sangat tidak setuju, 19 tidak setuju, 3 kurang setuju, dan 2 setuju.
Maka dapat disimpulkan bahwa academic stress yang terjadi pada mahasiswa
akuntansi tahun pertama pada universitas terkait cenderung sedang.
Tabel 4.8 Klasifikasi Indikator Academic Stress
No. Indikator Nomor Butir Jumlah Skor F Jumlah skor %
Pernyataan Item rata-rata
1 Tekanan 1,2,3,4 4 SS (5) 61 305 10,90%
Belajar S (4) 241 964 34,44%
9

KS (3) 351 1053 37,62%


TS (2) 218 436 15,58%
STS (1) 41 41 1,46%
Jumlah   912 2799 100%
2 Beban 5,6,7 3 SS (5) 92 460 20,19%
Kerja S (4) 216 864 37,93%
KS (3) 233 699 30,68%
TS (2) 112 224 9,83%
STS (1) 31 31 1,36%
Jumlah   684 2278 100%

3 Kekhawatir 8,9,10 3 SS (5) 85 425 20,22%


an tentang S (4) 159 636 30,26%
Nilai KS (3) 226 678 32,25%
TS (2) 149 298 14,18%
STS (1) 65 65 3,09%
Jumlah   684 2102 100%

4 Ekspektasi 11,12,13 3 SS (5) 107 535 23,39%


Diri S (4) 203 812 35,51%
KS (3) 224 672 29,38%
TS (2) 118 236 10,32%
STS (1) 32 32 1,40%
Jumlah   684 2287 100%

5 Kesedihan/ 14,15 2 SS (5) 15 75 6,34%


keputusasa S (4) 71 284 24,01%
an KS (3) 159 477 40,32%
TS (2) 136 272 22,99%
STS (1) 75 75 6,34%
Jumlah   456 1183 100%

Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel academic stress


Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui nilai tertinggi dan terendah pada
variabel academic stress. Nilai skor tertinggi sebesar 2799 dengan rata-rata 699,8
berada pada indikator tekanan belajar mengenai banyaknya tekanan dalam
keseharian individu yang bersumber dari proses belajarnya. Nilai terendah berada
pada indikator kesedihan/keputusasaan dengan skor sebesar 1183 dan rata-rata
sebesar 591,5, mengenai perasaan individu ketika ia menghadapi berbagai
masalah ataupun kesulitan. Perolehan nilai tertinggi dan terendah dapat disajikan
dalam pie chart sebagai berikut:
10

Hasil Skor Indikator Academic Stress


11.1090243215325%

21.476194947882
4% 26.284158136
9143%

21.391679969
9502%

Tekanan Belajar Beban Kerja


19.738942623720
Kekhawatiran
5% tentang Nilai Ekspektasi Diri
Kesedihan/keputusasaan

Gambar 4.3 Klasifikasi Indikator Academic Stress


Sumber: Data mentah hasil penelitian variabel academic stress
Berdasarkan pie chart di atas diketahui bahwa nilai tertinggi berada pada
indikator tekanan belajar dengan persentase 26,3% dan nilai terendah pada
indikator kesedihan/keputusasaan dengan persentase sebesar 11,1%.

C. Hasil Pengujian Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik
non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada table 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

Variabel Asymp. Sig. Keterangan Kesimpulan


Self-efficacy
Social Support 0,080 Sig. > 0,05 Normal
Academic Stress
Sumber: output SPSS
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas diketahui nilai signifikan 0,080 > 0,05,
dapat disimpulkan bahwa nilai residual pada penelitian ini berdistribusi normal.
11

2. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dengan melihat (1) nilai tolerance (2) Variance Inflanation
Factor (VIF) yang disajikan pada table 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Self-efficacy 0,835 1,198 Tidak terjadi multikolinearitas
Social Support 0,835 1,198 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: output SPSS
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai VIF variabel X1 (Self-efficacy )
dan X2 (Social Support) adalah 1,198 < 10 dan nilai tolerance 0,835 > 0,10, maka
dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dilihat dari nilai sig. yang didapat, jika nilai sig.
antara variabel independent dengan absolut residual > 0,05, maka dapat dikatakan
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig. Keterangan Kesimpulan


Tidak terjadi
Self-efficacy 0,878 Sig. > 0,05
heteroskedastisitas
Tidak terjadi
Social Support 0,523 Sig. > 0,05
heteroskedastisitas
Sumber: output SPSS
Berdasarkan tabel 4.11 hasil pengujian menunjukkan nilai Sig. variabel self-
efficacy sebesar 0,878 dan variabel social support memperoleh nilai Sig. sebesar
0,523. Diketahui bahwa nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
kedua variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.

D. Hasil Pengujian Hipotesis


Dalam penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu pengaruh self-efficacy dan
social support terhadap academic stress mahasiswa akuntansi tahun pertama.
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. atau t hitung dan t tabel,
dengan probabilitas yang digunakan adalah sebesar 95% atau 0,05. Dalam
12

penelitian ini diketahui nilai t tabel adalah sebesar 1,970. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Unstandardized Coefficients
Variabel t Sig.
B Std. Error
(Constant) 63.665 5.811 10.955 .000

Self-efficacy -.300 .124 -2.420 .016

Social Support -.072 .101 -.708 .480

Sumber: output SPSS


Berdasarkan hasil uji t, dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Pengaruh Self-efficacy terhadap Academic Stress
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa t hitung variabel self-efficacy
senilai -2,420 dengan signifikansi 0,016 < 0,05. Maka dapat dikatakan H 1 diterima
dan H0 ditolak, atau dengan kata lain variabel self-efficacy memiliki pengaruh
secara parsial terhadap academic stress mahasiswa akuntansi tahun pertama.
b. Pengaruh Social Support terhadap Academic Stress
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa t hitung variabel social support
senilai -0,708 dengan signifikansi 0,480 > 0,05. Maka dapat dikatakan H1 ditolak
dan H0 diterima, atau dengan kata lain variabel social support tidak berpengaruh
secara parsial terhadap academic stress mahasiswa akuntansi tahun pertama.

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2
Y =63,665+ (−0,300 ) X 1 +(−0,072) X 2
Maka dari persamaan tersebut dapat diketahui antara lain
1) Nilai konstanta 63,665 dapat diartikan bahwa jika variabel self-efficacy dan
social support sama dengan nol maka nilai academic stress mahasiswa tahun
pertama adalah sebesar 63,665
2) Koefisien regresi self-efficacy sebesar -0,300 diartikan bahwa setiap kenaikan
1% nilai self-efficacy maka menyebabkan academic stress mahasiswa tahun
pertama menurun sebesar 0,300, dengan asumsi variabel independen lain
13

nilainya tetap. Koefisien regresi tersebut bernilai negative, maka dapat


dikatakan bahwa arah pengaruh self-efficacy terhadap academic stress adalah
negatif. Berdasarkan nilai Sig. yang didapatkan sebesar 0,016 < 0,05
disimpulkan bahwa variabel self-efficacy berpengaruh terhadap variabel
academic stress.
3) Koefisien regresi social support sebesar -0,072 diartikan bahwa setiap
kenaikan 1% nilai social support maka menyebabkan academic stress
mahasiswa tahun pertama menurun sebesar 0,072, dengan asumsi variabel
independen lain nilainya tetap. Koefisien regresi tersebut bernilai negative,
maka dapat dikatakan bahwa arah pengaruh social suppport terhadap
academic stress adalah negatif. Berdasarkan nilai Sig. yang didapatkan
sebesar 0,480 > 0,05 disimpulkan bahwa variabel social support tidak
berpengaruh terhadap variabel academic stress.

2. Independent Sample T-Test


Untuk mengetahui apakah ada perbedaan academic stress mahasiswa
akuntansi tahun pertama yang terjadi antara PTN dan PTS dapat dilihat pada tabel
hasil uji independent sample t-test berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Independent Sample T-Test
Sig. (2-
F Sig. T df tailed)
Academic Equal variances 3.851 .051 6.848 226 .000
Stress assumed
Equal variances 6.848 219.329 .000
not assumed
Sumber: output SPSS

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar


0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
adanya perbedaan yang signifikan antara academic stress mahasiswa akuntansi
tahun pertama di perguruan tinggi negeri dan swasta. Dilihat dari rata-rata
academic stress mahasiswa akuntansi tahun pertama perguruan tinggi negeri
memiliki rata-rata 50,86 yangmana lebih besar dari rata-rata academic stress di
perguran tinggi swasta sebesar 42,55. Hal ini dapat dikatakan bahwa mahasiswa
14

perguruan tinggi negeri mengalami academic stress yang cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta terkaIT.

Anda mungkin juga menyukai