Laki-Laki 53 23,2%
B. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel digunakan untuk menggambarkan kondisi variabel dalam
penelitian ini yang meliputi self-efficacy dan social support sebagai variabel
independent, serta academic stress sebagai variabel dependent.
2
1. Self-efficacy
Pengukuran variabel self-efficacy menggunakan tiga indikator yang
dijabarkan menjadi 12 item pernyataan. Setiap item pernyataan diukur
menggunakan skala likert dengan lima pilihan opsi jawaban yang telah
disediakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai tertinggi sebesar 60 dan nilai
terendah sebesar 30, dengan rata-rata 44,57 atau dapat dibulatkan menjadi 45.
Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan nilai skor harapan tertinggi dan
terendah yaitu 60 dan 12 Panjang kelas interval ditentukan bersadarkan skor yang
digunakan pada setiap item pernyataan yakni sebesar 5. Perhitungan panjang kelas
interval menggunakan rumus sebagai berikut:
5
= 48
5
= 9,6 (dibulatkan menjadi 10)
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Self-efficacy
Klasifikasi Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)
kategori tinggi, yang dari 12 butir pernyataan memiliki perolehan total skor
sebesar 1.584, 22 untuk skala sangat tidak setuju, 96 tidak setuju, 408 kurang
setuju, 674 setuju dan 384 sangat setuju. Disusul dengan 65 (28%) mahasiswa
yang termasuk dalam kategori sedang dengan total skor sebesar 780, yang
diperoleh dari skala sangat tidak setuju 38, 153 tidak setuju, 273 kurang setuju,
257 setuju dan 59 sangat setuju. Adapun 3 (1,3%) mahasiswa lainnya termasuk
dalam kategori rendah dengan perolehan total skor sebesar 36, dari jumlah
masing-masing skala yakni 6 untuk skala sangat tidak setuju, 12 tidak setuju, 11
kurang setuju, 7 setuju. Berdasarkan kelas interval, tidak ada mahasiswa yang
memiliki self-efficacy dengan kategori sangat rendah. Maka dapat disimpulkan
bahwa self-efficacy yang dimiliki mahasiswa akuntansi tahun pertama pada
universitas terkait cenderung tinggi.
Tabel 4.4 Klasifikasi Indikator Self-efficacy
No. Indikator Nomor Butir Jumlah Skor F Jumlah skor %
Pernyataan item rata-rata
1 Level 1,2,3,4,5 5 SS (5) 252 1260 30%
S (4) 435 1740 41%
KS (3) 314 942 22%
TS (2) 113 226 5%
STS (1) 26 26 1%
Jumlah 1140 4194 100%
dengan skor sebesar 1635 dan rata-rata sebesar 817,5, mengenai tingkat ketahanan
individu terhadap keyakinan atas kemampuannya ketika dihadapkan oleh suatu
masalah ataupun tugas. Perolehan nilai tertinggi dan terendah dapat disajikan
dalam pie chart sebagai berikut:
16.09%
41.28%
42.63%
5
= 52
5
= 10,4 (dibulatkan menjadi 10)
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Social Support
Klasifikasi Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)
21.18%
39.51%
23.73%
15.58%
= 75 – 15
= 60
8
= 12
21.476194947882
4% 26.284158136
9143%
21.391679969
9502%
2. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dengan melihat (1) nilai tolerance (2) Variance Inflanation
Factor (VIF) yang disajikan pada table 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dilihat dari nilai sig. yang didapat, jika nilai sig.
antara variabel independent dengan absolut residual > 0,05, maka dapat dikatakan
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas
penelitian ini diketahui nilai t tabel adalah sebesar 1,970. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Unstandardized Coefficients
Variabel t Sig.
B Std. Error
(Constant) 63.665 5.811 10.955 .000
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2
Y =63,665+ (−0,300 ) X 1 +(−0,072) X 2
Maka dari persamaan tersebut dapat diketahui antara lain
1) Nilai konstanta 63,665 dapat diartikan bahwa jika variabel self-efficacy dan
social support sama dengan nol maka nilai academic stress mahasiswa tahun
pertama adalah sebesar 63,665
2) Koefisien regresi self-efficacy sebesar -0,300 diartikan bahwa setiap kenaikan
1% nilai self-efficacy maka menyebabkan academic stress mahasiswa tahun
pertama menurun sebesar 0,300, dengan asumsi variabel independen lain
13
perguruan tinggi negeri mengalami academic stress yang cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta terkaIT.