Anda di halaman 1dari 6

Serang, 09 November 2021

Kepada YTH.
Nomor : Direktur
Lampiran : 1 (satu) Berkas di -
Perihal : Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di R Tempat
umah Sakit

Sesuai dengan surat pemberitahuan kami sebelumnya tentang Kegiatan Optimalisasi Pene
muan Kasus TBC di Rumah Sakit Nomor 005/7951-Dinkes, telah dilaksanakan optimalisasi
penemuan kasus TBC di Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Village pada tanggal 21-25
Oktober 2021.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami sampaikan umpan balik hasil Optimalisasi
Penemuan Kasus TBC di Rumah Sakit yang secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Penemuan kasus TBC belum dilaporkan secara rutin ke SITB, kendala waktu dan
keterbatasan SDM.
2. Belum terintegrasinya sistem rekam medis rawat inap dan rawat jalan (IMR) sehingga
terdapat data:
a. Dari data farmasi pasien mendapat obat TBC sedangkan di IMR tidak ada.
b. Beberapa Nomor IMR tidak terdaftar di IMR.
Sebagaimana telah disebutkan di atas beberapa hal yang ditemukan di lapangan, maka saran
untuk dapat ditindaklanjuti sebagai berikut :
1. Memberikan dedikasi waktu khusus bagi petugas pencatatan pelaporan untuk melakukan
input SITB
2. Melakukan backup data dengan mengunduh TB.06 dan TB.03 secara rutin
3. Mempertahankan jejaring internal di dalam RS untuk mencatat dan melaporkan kasus TB
dari seluruh poli
4. Mempertahankan jejaring internal layanan RS yang sudah baik
5. Meningkatkan keterlibatan seluruh unit untuk melaporkan kasus TB ke Poli DOTS
6. Mendorong evaluasi program TB secara berkala

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN TANGERANG

dr. Hj. DESIRIANA DINARDIANTI, MARS.


Pembina Utama Muda
Nip. 19621201 199001 2 001

Lampiran : Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di Rumah Sakit


:
Nomor : 443.24/ -Dinkes
Tanggal Oktober 2021
LAPORAN
Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di Rumah Sakit
Dilaporkan oleh : Tempat :
Tim Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di R RS Siloam Hospitals Lippo village
umah Sakit
1. dr. Asri Nur Kartika Sari (Pengelola Progr
am TB) Tanggal Kegiatan :
2. Rizki Wulandhari, S.Tr.Keb (FE PPM) 21, 22, 25 Oktober 2021
3. Sri Juliandari, SKM (FE PPM)
Sumber Dana :
APBD Tahun Anggaran 2021
Substansi TBC Ditjen P2P 1. Afrizal, SKM
2. Siti Zaenab, SKM
3. Linda Devega, SKM
Dinas Kesehatan Provinsi Banten 1. Zefi Agesti Ratih P.M, S.kep, Ners (TO P
PM)
Dinas Kesehatan Kab/Kota Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang:
1. dr. Qotrun Nada (Kasi P2PM)
2. dr. Asri Nur Kartika Sari (Pengelola Progr
am TB)
3. Rizki Wulandhari, S.Tr.Keb (FE PPM)
4. Sri Juliandari, SKM (FE PPM)
RS Siloam Hospitals Lippo Village 1. dr. Jeffry Oeswadi, MARS (Hospital Direc
tor)
2. dr. Marlina (Penanggung Jawab Program
Nasional)
3. Riswati, Amd. P K. SSP.Mik (Medical Re
cord)
4. Agnes Maria Constantia, S.Kep (Perawat)
5. Betty Rinanti, Amd.Kep (Perawat)

A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Micobacterium Tube
rculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. TBC samapi dengan saat ini masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat karena menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kem
atian yang tinggi dan menimbulkan dampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia In
donesia sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Berdasarkan hasil inventory study
tahun 2017 menunjukkan bahwa ststus TBC yang belum dilaporkan (under-reporting) di sel
uruh fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 41% kasus dan khusus di rumah sakit adalah 62%
kasus. Hal ini menunjukkan urgensi perlunya penguatan sistem surveilans dan jejaring intern
al layanan TBC di RS untuk memastikan adanya pelibatan seluruh unit/poli di RS dalam hal
penemuan kasus TBC.
Saat ini, sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang digunakan oleh masing-masing rum
ah sakit beragam mulai dari pencatatan yang sudah elektronik maupun masih manual (paper
based). Pada SIMRS yang elektronik terdapat variasi dimana ada SIMRS yang sudah terinte
grasi antar seluruh unit/poli dan ada yang belum terintegrasi. Saat ini, Ditjen P2P bersama D
itjen Yankes sedang mengupayakan mekanisme bridging sistem informasi antara SIMRS de
ngan sistem informasi tuberkulosis (SITB). Upaya bridging sistem informasi ini tidak meng
gantikan fungsi dari SITB sebagai sistem informasi utama pencatatan dan pelaporan TBC. P
roses ini masih berjalan dan untuk mengakselerasi penemuan kasus TBC pada tahun ini, dip
erlukan upaya optimalisasi penemuan kasus TBC di RS sebagai berikut.
B. Tujuan Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di Rumah Sakit
1. Menemukan kasus TBC yang belum dilaporkan (under-reporting/missing cases) di RS
2. Menguatkan jejaring internal layanan TBC dengan melibatkan seluruh unit/poli terkait d
alam rangka penemuan kasus TBC di RS
C. Pelaksanaan Kegiatan
Hari 1
Kamis, 21 Oktober 2021
1. Sambutan dan pembukaan acara oleh Substansi TBC Ditjen P2P, Afrizal, SKM
 Dalam upaya meningkatkan cakupan penemuan kasus TBC, maka akan dilakukan
kegiatan optimalisasi penemuan kasus TBC di Rumah Sakit
 Kegiatan optimalisasi penemuan kasus TBC akan dilakukan selama 3 hari, dengan
melakukan penyisiran kasus
 Proses pelaksanaan penyisiran kasus akan mengikuti alur yang sudah diberikan
berdasarkan Juknis.
2. Sambutan oleh Direktur RS siloam Hospitals Lippo Village oleh dr. Jeffry Oeswadi, MA
RS
 Menerima dengan baik kegiatan optimalisasi penemuan kasus TBC di Rumah Sakit
 Mengarahkan tim optimalisasi kepada petugas yang bertanggung jawab pada tiap
unit (rekam medis, lab, farmasi, petugas penanggung jawab TBC)
3. Sambutan Penanggung Jawab Program TBC Dinas Kesehatan Kab.Tangerang, dr Asri N
ur Kartika Sari
 Memperkenalkan tim kegiatan optimalisasi penyisiran kasus yang akan melakukan
pengolahan data selama 3 hari di Rumah Sakit terhitung tanggal 21,22, dan 25
Oktober 2021
 Memberikan informasi kepada pihak manajemen Rumah Sakit mengenai SPM
Kab.Tangerang yang merujuk pada terduga, sehingga diharapkan pihak Rumah
Sakit dapat mendata terduga TBC
4. Pemaparan Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus TBC di RS oleh Substansi TBC Ditj
en P2P Siti Zaenab, SKM
 Memberikan penjelasan alur pelaksanaan kegiatan optimalisasi penemuan kasus
TBC di Rumah Sakit
 Alur yang akan digunakan adalah alur 1 dan alur 2, karena RS Siloam Hospitals
Lippi Village sudah memiliki TCM dan SIMRS terintegrasi
5. Perkenalan tim DOTS RS Siloam Hospitals Lippo Village oleh penanggung jawab progr
am TBC dr. Marlina
6. Melakukan pembagian tim untuk pergi keruangan RM dan Laboratorium untuk mengum
pulkan data pasien, bersama dengan penanggung jawab RM dan perawat DOTS
7. Setelah data terkumpul dari RM dan farmasi, tim kegiatan optimalisasi penemuan kasus
TBC di RS melakukan ppengolahan dan analisis data
Hari 2
Jumat, 22 Oktober 2021
1. Tim yang terdiri dari Substansi TBC Ditjen P2P, FE Provinsi Banten, dan FE Kab.Tange
rang melengkapi data pasien bersama dengan petugas penanggung jawab poli DOTS, did
ampingi oleh penanggung jawab rekam medis
2. Diskusi bersama terkait apa saja yang ditemu dalam penyisiran kasus di RS
3. Membuat rekomendasi dari temuan yang didapatkan selama penyisiran kasus di RS
Hari 3
Senin, 25 Oktober 2021
1. Pembukaan acara oleh Substansi TBC Ditjen P2P, Afrizal, SKM
 Memberi sambutan dan ucapan terima kasih kepada pihak manajemen RS Siloam
Hospitals Lippo Village, telah menerima kedatangan tim dengan sangat baik
 Mempersilakan penanggung jawab program TBC Dinas Kesehatan Kab.Tangerang,
dr. Asri Nur Kartika Sari, untuk memaparkan hasil temuan selama penyisiran kasus
2. Pemaparan hasil temuan selama kegiatan optimalisasi penemuan kasus TBC oleh
penanggung jawab program TBC Dinas Kesehatan Kab.Tangerang, dr. Asri Nur Kartika
Sari
3. Klarifikasi temuan oleh pihak manajemen RS Siloam Hospitals Lippo Village, dr.
Marlina selaku penanggung jawab program nasional.
4. Klarifikasi temuan penginputan data ke SITB oleh perawat penanggung jawab Agnes
Maria Constantia, S.Kep
5. Penutupan acara oleh Substansi TBC Ditjen P2P, Afrizal, SKM
D. Temuan dan Tindak Lanjut
Permasalahan Tindak Lanjut
Tim Kegiatan Optimalisasi Penemuan Kasus Tbc Di Rs (Dinas Kesehatan
Kab.Tangerang)
1. Penemuan Kasus TBC belum dilaporka 1. Memberikan alokasi waktu khusus
n secara rutin ke SITB, kendala waktu d bagi petugas pencatatan dan pelapo
an keterbatasan SDM ran untuk melakukan input SITB
2. Belum terintegrasinya sistem rekam 2. Memastikan kembali variable yang
medis rawat jalan dan rawat jalan belum lengkap (terdiagnosis TB na
(IMR) sehingga terdapat data: mun belum diberikan obat TB)
a. Dari data farmasi pasien mendapat 3. Memastikan kembali data dukung
obat TBC sedangkan di IMR tidak pemeriksaan apabila pasien minum
ada. obat TB
b. Beberapa Nomor IMR tidak 4. Melakukan penginputan data penyi
terdaftar di IMR. siran kasus TB kedalam SITB dala
m 1 minggu kedepan
5. Memantau hasil pengobatan pasien
TB yang melakukan pengobatan

Manajemen RS Siloam Hospitals Lippo Village


1. Keterbatasan SDM untuk pencatatan 1. Rumah Sakit akan menindaklanjuti
dan pelaporan kedalam SITB terkait keterbatasan SDM
2. Belum terintegrasinya rekam medis 2. Akan menjadi masukan untuk
rawat jalan dan rawat inap pihak RS agar SIMRS antara rawat
jalan ran dawat inap terintegrasi

E. Rekomendasi
1. Manajemen Program
a. Mempertahankan jejaring internal layanan RS yang sudah baik
b. Meningkatkan keterlibatan seluruh unit untuk melaporkan kasus TB ke Poli DOTS
c. Mendorong evaluasi program TB secara berkala
2. Kualitas Layanan TB
a. Menjadikan diagnosis utama TB menggunakan TCM
b. Memastikan kembali seluruh unit melakukan tatalaksana TB sesuai standard (SE Dirj
en 2021)
c. Melakukan pemisahan waktu pengambilan obat pada pasien TB di jam atau hari terte
ntu
d. Melakukan Koordinasi antara RS dan puskesmas dalam hal rujuk dan pindah pasien
3. Pencatatan dan Pelaporan
a. Memberikan dedikasi waktu khusus bagi petugas pencatatan pelaporan untuk melaku
kan input SITB
b. Melakukan backup data dengan mengunduh TB.06 dan TB.03 secara rutin
c. Mempertahankan jejaring internal di dalam RS untuk mencatat dan melaporkan kasu
s TB dari seluruh poli
F. Dokumentasi
Hari 1
Penyampaian Maksud dan Tujuan Kegiatan Penyisiran Kasus kepada Pihak Manajemen R
S Siloam Hospitals Lippo Village

Hari 2
Analisis dan Pengolahan Data

Hari 3
Pemaparan Hasil Kegiatan Penyisiran Kasus kepada Pihak Manajemen RS Siloam Hospit
als Lippo Village

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN TANGERANG

dr. Hj. DESIRIANA DINARDIANTI, MARS.


Pembina Utama Muda
Nip. 19621201 199001 2 001

Anda mungkin juga menyukai