Anda di halaman 1dari 6

JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16, Januari~Juni 2020, hlm.

25~30
ISSN: 2089-029X
25

VARIASI METODE DALAM PEMBELAJARAN PADUAN SUARA

Putra Andino Nugrahhu


Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya
E-mail: nugrahhup@gmail.com

Abstract Paduan suara atau bentuk sajian musik lainnya


Practicing music is not an instant process. In an sangat indah dinikmati dalam setiap penampilannya.
extraordinary choir music performance, it must go Padahal, ada hal yang seringkali dilupakan bahwa
through a long training process. The process of dalam setiap penampilan musik yang luar biasa harus
training carried out continuously and repeatedly will melalui proses latihan yang panjang. latihan musik
certainly be very boring. Therefore, a variety of bukanlah suatu proses yang instan, artinya
training variations are needed. Choir trainers can use memerlukan waktu yang lama untuk benar-benar
various learning methods during the choir training dapat menguasai berbagai macam keterampilan
process, one of which is the simulation method. Based bermusik.
on the results of research that has been done, the Paduan suara merupakan istilah yang merujuk
simulation method is able to increase the sound kepada ansambel musik yang terdiri dari penyanyi-
production of choir members. By using a variety of penyanyi yang umumnya terbagi atas beberapa bagian
learning methods, which choirs are still experiencing suara. Dalam paduan suara, ada beberapa komponen
obstacles in increasing sound production or having a penting yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah
monotonous training method can practice more teknik vokal. Soewito (1996:11) mengatakan ada
optimally. beberapa unsur yang diperlukan dalam olah vokal,
yaitu sikap badan, pernapasan, pengucapan
Keywords: Choir, Music, Methods (artikulasi), resonansi, phrasering dan ekspresi. Setiap
unsur teknik vokal tersebut perlu dilatih secara terus
Abstrak menerus dan berulang-ulang.
Berlatih musik bukanlah suatu proses yang instan. Proses latihan paduan suara yang dilakukan secara
Dalam sebuah penampilan musik paduan suara yang terus menerus dan berulang-ulang tentunya akan
luar biasa harus melalui proses latihan yang panjang. sangat membosankan. Hal ini dapat menyebabkan
Proses latihan yang dilakukan secara terus menerus tujuan utama dari proses pembelajaran tidak dapat
dan berulang-ulang tentunya akan sangat tercapai. Selain masalah tersebut, juga masih banyak
membosankan. Oleh karena itu, dibutuhkan variasi permasalahan-permasalahan yang muncul selama
latihan yang beragam. Pelatih paduan suara dapat proses latihan paduan suara. Pengetahuan dan teknik
menggunakan metode-metode pembelajaran yang vokal setiap penyanyi yang belum matang membuat
beragam selama proses latihan paduan suara, metode kualitas Paduan Suara masih dipandang sebelah mata
simulasi salah satunya. Berdasarkan hasil penelitian saja, sehingga tidak semua orang memberikan
yang telah dilakukan, metode simulasi mampu apresiasi yang baik dalam setiap penampilannya.
meningkatkan produksi suara anggota paduan suara. Dalam setiap latihan, seringkali penyanyi tidak
Dengan menggunakan variasi metode pembelajaran, mengerti cara bernyanyi yang baik dan benar. Materi
paduan suara mana yang masih mengalami kendala yang diajarkan pelatih pada umumnya hanya fokus
dalam meningkatkan produksi suara atau memiliki kepada membaca notasi tanpa mengajarkan teknik
metode latihan yang masih monoton dapat berlatih vokal terlebih dahulu. Sekalipun ketika kegiatan
secara lebih maksimal. latihan diawali dengan vokalisi, peserta didik tidak
diberitahu tujuan dan manfaat dari vokalisi sendiri.
Kata Kunci: Paduan Suara, Musik, Metode Sehingga pada akhirnya vokalisi hanya menjadi
formalitas yang membosankan.
Belajar merupakan proses perubahan kepribadian Berdasarkan uraian di atas, maka dibutuhkan usaha
manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
kemampuan baik secara kualitas ataupun kuantitas tersebut. Untuk mengatasi latihan yang membosankan,
seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, tentu dibutuhkan inovasi dan kreativitas dalam setiap
keterampilan, dan kemampuan-kemampuan yang prosesnya. Variasi metode pembelajaran dapat
lainnya. Teori belajar kognitif lebih mementingkan menjadi salah satu upaya untuk menghilangkan
proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Hal kebosanan selama proses latihan paduan suara.
seperti ini seharusnya juga diterapkan dalam Metode adalah bagian penting dalam pembelajaran
pembelajaran paduan suara. dan proses belajar. Menurut Djamarah (2006:46)
JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16 ISSN: 2089-029X

metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk 2) Guru memberikan gambaran masalah dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam situasi yang akan disimulasikan.
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan guru 3) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat
agar penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan
dicapai setelah pengajaran berakhir. Susanto oleh para pemeran, serta waktu yang
(2013:29) menyatakan bahwa, “pemilihan metode disediakan.
pembelajaran diperlukan oleh guru pada saat 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
merancang proses kegiatan belajar mengajar.” Metode untuk bertanya khususnya pada siswa yang
pembelajaran dapat dipandang sebagai cara yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
diterapkan dalam proses pembelajaran demi b. Pelaksanaan simulasi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah 1) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok
direncanakan. Selama ini metode pembelajaran yang pemeran.
diterapkan dalam latihan paduan suara umumnya 2) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh
masih belum mampu untuk meningkatkan perhatian.
kemampuan pemahaman penyanyi mengenai teknik- 3) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada
teknik dasar vokal paduan suara. Oleh karena itu, pemeran yang mendapat kesulitan.
diperlukan metode pengajaran yang tepat di dalam 4) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat
pembelajaran teknik vokal khususnya paduan suara. puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
Ada banyak macam-macam metode pembelajaran siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah
yang dapat digunakan. Menurut Sutikno (2014:39) yang sedang disimulasikan.
metode pembelajaran antara lain: metode caramah, c. Penutup
metode tanya jawab, metode diskusi, metode diskusi 1) Melakukan diskusi baik tentang jalannya
kelompok, metode demonstrasi, metode permainan simulasi maupun materi cerita yang
(games), metode kisah/cerita, team teaching, peer disimulasikan. Guru harus mendorong agar
teaching, metode drill, metode simulasi, dan metode siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan Pribadi terhadap proses pelaksanaan simulasi.
(2009:42), bahwa pemilihan metode yang tepat dapat 2) Merumuskan kesimpulan.
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran atau
melakukan internalisasi isi atau materi pembelajaran. Dalam penerapannya, metode simulasi dapat
Dengan demikian, maka dalam proses pembelajaran mengembangkan kreativitas siswa karena melalui
paduan suara bisa saja menggunakan metode simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan
pembelajaran yang bervariasi dan berbeda-beda setiap peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan. Di
waktunya sesuai dengan tujuan pembelajaran di setiap samping kelebihan, simulasi juga mempunyai
pertemuannya. kelemahan. Pengelolaan yang kurang baik sering
Salah satu metode pembelajaran yang dirasa dapat menjadikan simulasi sebagai alat hiburan, sehingga
digunakan untuk pembelajaran paduan suara adalah tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. “Faktor
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi. psikologis seperti rasa malu dan takut juga sering
Pembelajaran paduan suara menggunakan metode mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi”
simulasi dirasa sesuai dengan karakteristik penyanyi- (Majid, 2014: 208).
penyanyi muda yang pada umumnya masih senang
akan permainan.
Sumantri dan Permana (1998: 156) menyatakan Metode Penelitian
bahwa “Dalam metode simulasi penyampaian/ Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
penyajian materi belajar dengan menggunakan situasi Kelas (PTK) yaitu merupakan salah satu upaya guru
tiruan (kondisi yang dibuat sama atau menyerupai atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang
kondisi yang dimaksud) untuk menggambarkan situasi dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan
yang sebenarnya demi memperoleh pemahaman mutu pembelajaran peserta didik.
tentang hakekat suatu konsep, prinsip, atau Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang
keterampilan tertentu bagi siswa didik”. setiap siklus terdiri atas empat tahapan seperti yang
Penjelasan di atas menerangkan bahwa metode ini diungkapkan Kunandar (2008:15) yaitu, 1)
memberikan gambaran secara nyata tentang suatu Perencanaan, 2) Implementasi Tindakan, 3) Observasi,
peristiwa atau keadaan melalui suatu keadaan tiruan dan 4) Refleksi. Masing-masing siklus dilakukan 4
yang sengaja dibentuk. kali pertemuan. Adapun penjelasan lebih rinci dalam
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
metode simulasi (Majid, 2014: 207), yakni:
a. Persiapan simulasi
1) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan
yang hendak dicapai oleh simulasi.

26
JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16 ISSN: 2089-029X

sejawat, sedangkan yang melakukan tindakan


pembelajaran adalah peneliti sendiri.
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk
mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi.
Apa yang telah dihasilkan atau yang belum
berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan
yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Kurt Lewin untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam
upaya mencapai tujuan PTK. Berdasarkan hasil
1. Perencanaan Tindakan Pembelajaran analisis dan refleksi pada akhir siklus, selama
Perencanaan tindakan ini mengacu pada proses pembelajaran masih terdapat kendala-
permasalahan produksi suara sebagai fokus kendala antara lain 1) Anggota paduan suara yang
permasalahan. Pada perencanaan tindakan kelas ini datang tidak tepat waktu; 2) Vokalisi masih belum
melibatkan teman sejawat, yaitu memadukan hasil berpengaruh terhadap peningkatan kualitas vokal
pengalaman serta persepsi peneliti terhadap siswa paduan suara; dan 3) Anggota paduan suara yang
selama proses kegiatan belajar-mengajar masih belum bisa menerapkan metode simulasi
berlangsung. dengan baik.
Adapun perencanaan yang telah disusun adalah Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data
a) menyiapkan rancangan pembelajaran seperti menggunakan tes, observasi dan dokumentasi:
materi dan media pembelajaran; b) membuat 1. Tes
instrumen penilaian tes keterampilan bernyanyi; c) Teknik pengumpulan data dengan cara tes
mengidentifikasi masalah melalui tes keterampilan berfungsi untuk mengukur keberhasilan ketika
bernyanyi dan aktivitas peserta didik; d) pembelajaran teknik vokal dengan menggunakan
mendiskusikan alternatif tindakan yang dilakukan; simulasi. Tes tersebut berbentuk praktik bernyanyi.
dan terakhir e) menetapkan waktu pelaksanaan Tes dilaksanakan sebelum pemberian tindakan dan
penelitian. setelah pemberian tindakan pada setiap akhir
2. Pelaksanaan Tindakan siklus. Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti kolaborator dengan menggunakan pedoman
yang dibantu oleh teman sejawat. Pada tahap penilaian yang berisi aspek-aspek yang akan
pelaksanaan tindakan penelitian, peneliti diukur. Aspek-aspek penilaian meliputi: a)
melakukan pembelajaran teknik vokal melalui Intonasi & Artikulasi, b) Phrasering & Pernapasan,
metode simulasi. Suatu perencanaan bersifat c) Ekspresi & Dinamika, d) Homogenitas atau
fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai blend.
dengan kemampuan penyanyi dalam memahami 2. Observasi
konsep simulasi yang mengajak penyanyi untuk Observasi dilakukan pada saat proses
membayangkan suatu keadaan sesuai dengan yang pembelajaran paduan suara untuk mengamati
peneliti inginkan. respon subjek penelitian terhadap metode simulasi
Langkah kegiatan pembelajaran yang saat proses pembelajaran berlangsung. Kesulitan-
dilakukan adalah a) mengawali latihan dengan kesulitan peserta didik selama proses tindakan
olah vokal; b) memperkenalkan materi lagu; c) diamati dan dicatat dengan cermat. Hasil observasi
latihan masing-masing suara; d) memadukan suara yang dilakukan menunjukkan bahwa masih banyak
satu dengan suara yang lain, dan terakhir e) anggota paduan suara yang malu-malu saat
penampilan paduan suara dengan konsep simulasi. bernyanyi.
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan 3. Dokumentasi
keadaan dan kemampuan penyanyi dalam Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat
memahami konsep simulasi yang diberikan. data yang diperoleh. Dokumen yang diambil
3. Observasi berupa arsip foto, arsip video, daftar hadir anggota
Observasi adalah upaya merekam segala paduan suara, dan catatan-catatan yang digunakan
peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama sebelumnya untuk sumber data.
tindakan itu berlangsung. Observasi ini dilakukan Analisa data merupakan salah satu langkah penting
untuk mengamati proses pembelajaran paduan dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian.
suara. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa hasil tes
data perubahan suasana belajar dari tindakan yang yang bertujuan untuk mengetahui besarnya
diberikan. Alat monitoring yang digunakan peningkatan produksi suara anggota paduan suara.
peneliti berupa dokumentasi foto dan catatan Teknik analisis data ini dilakukan dengan cara
lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi mengolah skor aspek-aspek penilaian yang terdapat
observer adalah peneliti yang dibantu oleh teman dalam penilaian tes praktek bernyanyi. Tahapan tes
tersebut dimulai dari pretest, posttest siklus I, posttest
27
JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16 ISSN: 2089-029X

siklus II. Menurut Arikunto (2011: 12) rumus untuk Dari tabel 01 di atas dapat dilihat bahwa banyak
menghitung nilai peserta didik adalah sebagai berikut: penyanyi yang belum mencapai kriteria keberhasilan
ܵ݇‫݈݁݋ݎ݁ܲ ݎ݋‬ℎܽ݊ tindakan. Hanya 4 responden atau 15,38% dari
Nilai = ‫ ݔ‬100 keseluruhan yang masuk dalam kriteria Baik. Nilai
Skor Maksimum
rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 53,77. Itu artinya
Kemudian hasil yang diperoleh diterjemahkan ke rata-rata kelas pun belum memenuhi standar kriteria
dalam kriteria yang sudah ditentukan. Setelah itu keberhasilan tindakan.
dilakukan perhitungan selisih peningkatan rata-rata Setelah mengetahui kondisi awal (Pra Siklus)
pretest dan posttest peserta didik dengan kemampuan produksi suara anggota paduan suara,
menggunakan rumus sebagai berikut: maka dilakukan tindakan dengan penerapan metode
ܵ݇‫݇ܽ ݎ݋‬ℎ݅‫ ݎ‬− ܵ݇‫݈ܽݓܽ ݎ݋‬ simulasi. Pelaksanaan siklus I merupakan tindakan
Peningkatan = ‫ ݔ‬100% awal penelitian pembelajaran paduan suara. Dalam
ܵ݇‫݈ܽݓܽ ݎ݋‬
siklus ini, peneliti mencoba untuk memperbaiki dan
(Sukardi, 2008:146) memecahkan masalah yang ada pada pra siklus.
Berikut ini merupakan hasil pelaksanaan siklus I yang
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
terjadinya peningkatan produksi suara anggota paduan observasi dan refleksi.
suara dengan menggunakan metode simulasi. Kriteria Nama
Rater 1 Rater 2 Rater 3
Rata-
rata
Keterangan
meningkatnya produksi suara dapat diketahui melalui Responden 1 75,00 62,50 87,50 75,00 Baik
Responden 2 62,50 56,25 68,75 62,50 Baik
penilaian yang telah dianalisis. Penilaian dilakukan Responden 3 68,75 50,00 50,00 56,25 Kurang
dengan tes praktek bernyanyi dengan pemberian skor Responden 4 56,25 50,00 56,25 54,17 Kurang
Responden 5 62,50 43,75 50,00 52,08 Kurang
pada butir-butir aspek penilaian. Hasil tes dianalisis Responden 6 56,25 37,50 50,00 47,92 Kurang
dengan teknik analisis evaluasi pembelajaran untuk Responden 7
Responden 8
68,75
50,00
75,00
56,25
50,00
31,25
64,58
45,83
Baik
Kurang
mengetahui peningkatan produksi suara anggota Responden 9 56,25 68,75 50,00 58,33 Kurang
Responden 10 81,25 81,25 87,50 83,33 Sangat Baik
paduan suara. Responden 11 62,50 75,00 81,25 72,92 Baik
Selanjutnya, nilai tersebut dibandingkan dengan Responden 12 62,50
68,75
56,25
75,00
68,75
87,50
62,50
77,08
Baik
Baik
Responden 13
nilai pretest, siklus I dan siklus II. Apabila ada Responden 14 50,00 56,25 56,25 54,17 Kurang
Responden 15 56,25 75,00 56,25 62,50 Baik
peningkatan yang baik antara hasil pembelajaran Responden 16 68,75 62,50 81,25 70,83 Baik
sebelum dan sesudah adanya tindakan dan nilai rata- Responden 17 68,75 62,50 68,75 66,67 Baik
Responden 18 56,25 81,25 68,75 68,75 Baik
rata minimal dalam kategori baik (61-80) maka Responden 19 56,25 62,50 50,00 56,25 Kurang

pemberian tindakan dikatakan berhasil. Responden 20


Responden 21
50,00
62,50
62,50
56,25
43,75
43,75
52,08
54,17
Kurang
Kurang
Responden 22 50,00 56,25 43,75 50,00 Kurang
Responden 23 56,25 75,00 62,50 64,58 Baik
Responden 24 62,50 75,00 43,75 60,42 Kurang
Hasil dan Analisa Responden 25
Responden 26
62,50
62,50
62,50
75,00
43,75
43,75
56,25
60,42
Kurang
Kurang
Kemampuan teknik vokal anggota paduan suara Jumlah 1589,58
diukur dalam pra siklus dengan mengambil hasil tes Min
Max
45,83
83,33
bernyanyi dalam paduan suara. Pada kondisi awal, Rata-rata Kelas 61,14 Baik
produksi suara anggota paduan suara masih banyak Tabel 2. Hasil Evaluasi/Tes Penilaian Keterampilan
yang belum mencapai kriteria penilaian dalam Bernyanyi Paduan Suara pada akhir Siklus I
kategori BAIK (61-80). Berikut ini adalah data-data
hasil tes 26 responden yang merupakan anggota Tabel di atas menunjukkan nilai tes/ evaluasi pada
paduan suara sebelum dilakukan tindakan. siklus I. Nilai rata-rata anggota paduan suara adalah
Nama
Rater 1 Rater 2 Rater 3
Rata-
rata
Keterangan 61,14. Jika dilihat dari hasil tes masing-masing
Responden 1
Responden 2
50,00
43,75
50,00
43,75
62,50
56,25
54,17
47,92
Kurang
Kurang
anggota paduan suara, terdapat 12 responden yang
Responden 3
Responden 4
62,50
50,00
50,00
43,75
37,50
50,00
50,00
47,92
Kurang
Kurang
sudah memenuhi standar keberhasilan tindakan dan 14
Responden 5
Responden 6
56,25
50,00
37,50
31,25
43,75
50,00
45,83
43,75
Kurang
Kurang responden masih belum memenuhi standar
Responden 7 56,25 62,50 50,00 56,25 Kurang
Responden 8 43,75 56,25 31,25 43,75 Kurang keberhasilan tindakan. Presentasi anggota paduan
Responden 9 50,00 62,50 50,00 54,17 Kurang
Responden 10 62,50 75,00 75,00 70,83 Baik suara yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan
Responden 11 50,00 68,75 68,75 62,50 Baik
Responden 12 62,50 50,00 68,75 60,42 Kurang adalah 46,15%. Dengan demikian dapat dikatakan
Responden 13 62,50 56,25 68,75 62,50 Baik
Responden 14
Responden 15
43,75
56,25
56,25
56,25
50,00
50,00
50,00
54,17
Kurang
Kurang
bahwa upaya meningkatkan produksi suara anggota
Responden 16
Responden 17
56,25
62,50
68,75
62,50
75,00
56,25
66,67
60,42
Baik
Kurang
paduan suara melalui medote simulasi pada siklus I
Responden 18
Responden 19
50,00
50,00
62,50
56,25
62,50
43,75
58,33
50,00
Kurang
Kurang
masih belum dapat dikatakan berhasil.
Responden 20
Responden 21
43,75
56,25
56,25
56,25
37,50
43,75
45,83
52,08
Kurang
Kurang Dari hasil refleksi di atas, maka perlu dilaksanakan
Responden 22 50,00 50,00 37,50 45,83 Kurang
Responden 23 56,25 62,50 50,00 56,25 Kurang siklus II. Adapun pelaksanaan siklus II dilakukan
Responden 24 56,25 62,50 43,75 54,17 Kurang
Responden 25 62,50 56,25 43,75 54,17 Kurang berdasarkan hasil refleksi siklus I dengan membuat
Responden 26 37,50 68,75 43,75 50,00 Kurang
Jumlah 1397,92 perencanaan tindakan yang lebih matang.
Min 43,75
Max 70,83
Rata-rata Kelas 53,77 Kurang

Tabel 1. Hasil Evaluasi/Tes Penilaian Keterampilan


Bernyanyi Paduan Suara pada Kondisi Awal (Pra Siklus)
28
JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16 ISSN: 2089-029X

Nama Rater 1 Rater 2 Rater 3 Rata-rata Keterangan suaranya sehingga dapat menyeimbangkan dengan
Responden 1 87,50 93,75 93,75 91,67 Sangat Baik
Responden 2 75,00 81,25 75,00 77,08 Baik suara penyanyi lainnya. Selain itu juga, metode
Responden 3 75,00 75,00 56,25 68,75 Baik simulasi membuat penyanyi-penyanyi lebih imajinatif
Responden 4 68,75 68,75 62,50 66,67 Baik
Responden 5 68,75 68,75 56,25 64,58 Baik dan membantu mempersiapkan diri dalam
Responden 6
Responden 7
75,00
75,00
68,75
93,75
56,25
81,25
66,67
83,33
Baik
Sangat Baik
menghadapi situasi yang nyata.
Responden 8 62,50 75,00 62,50 66,67 Baik Dalam bernyanyi, anggota paduan suara
Responden 9 68,75 68,75 62,50 66,67 Baik
Responden 10 87,50 93,75 93,75 91,67 Sangat Baik
diharapkan dapat bernyanyi dengan produksi suara
Responden 11 68,75 93,75 87,50 83,33 Sangat Baik yang baik sehingga mencapai hasil yang maksimal
Responden 12 56,25 68,75 75,00 66,67 Baik
Responden 13 68,75 93,75 93,75 85,42 Sangat Baik dengan memperhatikan: 1) Intonasi & Artikulasi, 2)
Responden 14 56,25 75,00 62,50 64,58 Baik Phrasering & Pernapasan, 3) Ekspresi & Dinamika, 4)
Responden 15 68,75 81,25 62,50 70,83 Baik
Responden 16 93,75 100,00 93,75 95,83 Sangat Baik Homogenitas atau Blend. Berdasarkan hasil
Responden 17 81,25
62,50
75,00
81,25
87,50
81,25
81,25
75,00
Sangat Baik
Baik
penelitian, ada peningkatan produksi suara anggota
Responden 18
Responden 19 75,00 75,00 62,50 70,83 Baik paduan suara dengan menggunakan metode simulasi.
62,50 75,00 56,25 64,58 Baik
Responden 20
Responden 21 62,50 68,75 56,25 62,50 Baik
Hal ini dilihat dari peningkatan sebelum dan sesudah
Responden 22 75,00 68,75 56,25 66,67 Baik diberikan tindakan. Peningkatan ini tampak dari hasil
Responden 23 75,00 93,75 68,75 79,17 Baik
Responden 24 81,25 81,25 62,50 75,00 Baik
tes pada saat pra siklus masuk dalam kategori Kurang
Responden 25 75,00 81,25 75,00 77,08 Baik dan sesudah diberikan tindakan hasilnya masuk dalam
Responden 26 81,25 87,50 75,00 81,25 Sangat Baik
Jumlah 1943,75
kategori Baik. Oleh karena itu, penggunaan metode
Min 62,50 simulasi dapat meningkatkan produksi suara anggota
Max 95,83
Rata-rata Kelas 74,76 Baik
paduan suara.
Tabel 3. Hasil Evaluasi/Tes Penilaian Keterampilan
Bernyanyi Paduan Suara pada akhir Siklus II
Kesimpulan
Tabel di atas menunjukkan nilai tes/ evaluasi pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
siklus II. Nilai rata-rata anggota paduan suara adalah maka dapat disimpulkan bahwa metode simulasi
74,76. Jika dilihat dari hasil tes masing-masing mampu meningkatkan produksi suara anggota paduan
anggota paduan suara, semua responden sudah suara. Produksi suara anggota paduan suara
memenuhi standar keberhasilan tindakan dengan mengalami peningkatan karena dalam latihan, anggota
presentasi 100%. Dengan demikian, bahwa upaya paduan suara bisa bernyanyi lebih fokus dan terarah
meningkatkan produksi suara anggota paduan suara ketika diberikan metode simulasi. Hasil observasi
melalui metode simulasi pada siklus II dapat menunjukkan perkembangan siswa dalam
dikatakan berhasil. mempersiapkan diri ketika akan mulai bernyanyi.
Pembelajaran paduan suara melalui metode Proses latihan paduan suara yang panjang dan
simulasi dapat meningkatkan produksi suara anggota berulang-ulang cenderung akan sangat membosankan.
paduan suara. Hal ini dapat dilihat melalui proses Oleh karena itu, dibutuhkan variasi latihan yang
proses latihan dan observasi sejak dari pra siklus, beragam. Dengan demikian, latihan paduan suara akan
siklus I sampai dengan siklus II. sangat menyenangkan, karena suasana yang tidak
Metode simulasi merupakan proses pembelajaran selalu sama setiap kali berlatih. Pelatih paduan suara
yang penyampaiannya dengan menggunakan situasi dapat menggunakan metode-metode pembelajaran
tiruan untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya yang beragam selama proses latihan paduan suara,
demi memperoleh pemahaman tentang hakekat suatu metode simulasi salah satunya.
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu bagi Pelatih dapat memberikan tindakan dalam kegiatan
penyanyi. Dengan metode ini, pembelajaran paduan paduan suara dengan tingkatan yang lebih tinggi lagi,
suara menjadi lebih menarik perhatian anggota paduan seperti materi lagu dengan bahasa asing dan
suara sehingga menjadi lebih terampil dan memahami aransemen yang cukup sulit, juga kegiatan olah vokal
materi tentang teknik vokal. Dalam penerapannya, yang lebih intensif lagi dalam pembentukan teknik
antusias dari anggota paduan suara seringkali kurang vokal. Selain itu, metode ini juga dapat diterapkan di
terhadap metode simulasi ini karena dianggap main- paduan suara mana pun apabila dibutuhkan. Dengan
main seperti hal yang baru. Untuk mengatasinya, perlu demikian, paduan suara mana pun yang masih
diberikan penjelasan dan juga peningkatan rasa mengalami kendala dalam meningkatkan produksi
percaya diri anggota paduan suara saat menerapkan suara atau memiliki metode latihan yang masih
metode simulasi. Hal ini dilakukan peneliti dengan monoton dapat berlatih secara lebih maksimal.
cara meminta anggota paduan suara menutup mata
terlebih dahulu, kemudian memberikan kata-kata yang
memotivasi masing-masing anggota paduan suara. Daftar Rujukan
Dari hasil observasi, peneliti memperoleh respon Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar
yang baik dari berbagai macam penyanyi. Ada Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
penyanyi yang awalnya benyanyi dengan suara yang
terlalu dominan, menjadi lebih dapat mengontrol
29
JPP DANUM PAMBELUM, Jilid 16 ISSN: 2089-029X

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Sumantri, Mulyani dan Permana Johar. 1998. Strategi
Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Pendidikan
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Guru Sekolah Dasar, Dirjen DIkti, Depdikbud.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan
PT Remaja Rosdakarya. Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Fajar
Pribadi, A. Benny. 2009. Model Desain Sistem Interpratama Mandiri.
Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat. Sutikno, Sobry. 2014. Metode & Model-model
Soewito, D.S. 1996. Mengenal Alat Musik Pembelajaran: Menjadikan Proses Pembelajaran
(Tradisional dan Non Tradisional). Bogor: Titik Lebih Variatif, AKtif, Inovatif, Efektif, dan
Terang. Menyenangkan. Lombok: Holistica.
Sukardi. 2005. Metode Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Bumi Aksara.

30

Anda mungkin juga menyukai