Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Pengertian Metode Cooperative Script memegang peranan yang
sangat penting dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar
memerlukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian
bagi keberhasilan belajar mengajar. Djamarah (Nuryanti, 2009:36)
mengemukakan bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode mengajar harus
dipilih sesuai dengan tujuan, kemampuan guru, peserta didik, situasi kelas,
dan materi yang akan disampaikan. Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya
(2007:145) bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal. Metode
mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi berfungsi untuk membantu komponen-
komponen lain dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode mengajar
sangat penting untuk guru agar terciptanya proses pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pendidikan. Berbagai metode pembelajaran telah banyak
diciptakan, namun tidak semua metode cocok digunakan untuk semua
materi. Guru harus berusaha menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi untuk mengurangi kejenuhan para siswa. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode cooperative script yang digunakan untuk
kelas eksperimen, dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Metode
cooperative script merupakan salah satu tipe dari model cooperative
learning. Metode cooperative script adalah metode belajar dimana siswa
bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari
materi yang dipelajari (Nuryanti, 2009:105).
Dengan cooperative script ini, diharapkan bisa membuat siswa
bersemangat dan beraktifitas tinggi dalam belajar. Didalam cooperative
script ini mengandung satu unsur kerjasama dalam kelompok yang membuat
berperan aktif dalam pembelajaran, bukan guru Kelebihan dan Kekurangan
Metode Cooperatif Script Setiap metode pasti memiliki kekurangan dan
kelebihan masingmasing. Berikut merupakan kekurangan dan kelebihan
metode cooperative script : Kelebihan: a. Melatih pendengaran, ketelitian,
dan kecermatan b. Setiap siswa mendapat peran c. Melatih mengungkapkan
kesalahan orang lain secara lisan Kekurangan: a. Hanya digunakan untuk
mata pelajaran tertentu b. Hanya dilakukan oleh dua orang (Nuryanti,
2009:106) Manfaat Pembelajaran Cooperatif Script Dari hasil penelitian,
banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran cooperative script. Danserau
dalam Hadi (2007) menyatakan bahwa pembelajaran cooperative script
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat mempelajari materi
yang lebih banyak dari siswa yang belajar sendiri. Pendapat sejenis
menyatakan bahwa cooperative script memotivasi siswa memperoleh
sesuatu yang lebih dari aktivitas koperatif yang lain yang diberikan
penjelasan secara rinci (Web dalam Hadi, 2007). Sedangkan Spurlin dalam
Hadi (2007) menyatakan bahwa, cooperative script dapat mendorong siswa
untuk mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bagian lain dari materi
yang tidak dipelajarinya.
Selanjutnya secara lebih rinci berdasarkan tahapan-tahapan dalam
pemelajaran cooperative script, Jacobs, et. Al (1996) mengemukakan
manfaat metode pembelajaran cooperative script yaitu: a. Bekerja sama
dengan orang lain bisa membantu siswa mengerjakan tugas-tugas yang
dirasakan sulit b. Dapat membantu ingatan yang terlupakan pada teks c.
Dengan mengindentifikasi ide-ide pokok yang ada pada materi dapat
membantu ingatan dan pemahaman d. Memeriksa kesempatan siswa
membenarkan kesalahpahaman e. Membantu siswa menghubungkan ide-ide
pokok materi dengan kehidupan nyata f. Membantu penjelasan bagian
bacaan secara keseluruhan g. Memberikan kesempatan untuk mengulangi,
mengingat kembali Langkah-Langkah Pelaksanaan Cooperatif Script
Danseur dalam Hadi (2007) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam
pembelajaran cooperative script sebagai berikut: a. Guru membagi siswa
untuk berpasangan b. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan c. Guru dan siswa menetapkan siapa
yang pertama beperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara
pendengar menyimak, mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide-ide
pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya. e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya f. Guru membantu siswa untuk menyusun
kesimpulan.
4 Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran cooperative stript oleh Danseru
dalam penelitian ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
cooperative stript.
2.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif tetang strategi pembelajaran Bahasa Indonesia dan efektivitasnya
terhadap pencapaian tujuan belajar, kajian pustaka. Penelitian ini akan
menfokuskan pada pembelajaran bahasa, strategi pembelajaran bahasa Indonesia,
meliputi metode dan tehnik pembelajaran Bahasa Indonesia, dan hasil
pembelajaran. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng,
1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari
sesuatu dengan cara yang efektif dan efesien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat
berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar,
menetapkan pengorganisasi, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian
pembelajaran, menetapkan strategi pengelolahan pembelajaran, dan menetapkan
prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajaran harus
memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis
pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran yang
tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan
belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin (1975) juga menyatakan bahwa peran
mengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan belajar, terutama berkenaan
dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran. Belajar
bahasa pada hakikatnya belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar dalam berkomunikasi.
Baik maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004
bahwa kompetensi belajar
bahasa diarahkan ke dalam empat aspek yaitu, membaca, berbicara, menyimak,
dan mendengarkan. Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, Basiran (1999)
adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Kemampuan yang dkembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir,
menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu
dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahamaan, dan penggunaan Hasil Belajar
Menurut Sahertian (2004:20), Hasil belajar merupakan gambaran tingkat
penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari,
yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang
disusun sesuai dengan sasaran belajar. Gagne dan Briggs (dalam Nasution,
2006:2) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Reigeluth (dalam Nasution, 2006:2)
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat diamati yang data
menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Pendapat lain dikatakan oleh
Surya (2003:46) bahwa hasil belajar ialah berbentuk perubahan pada pengetahuan,
sikap, dan keterampilan Prayitno (2002:164) menyatakan bahwa hasil belajar
adalah sesuatu yang baru, baik dalam kawasan kognitif, afektif, konatif, maupun
psikomotorik/keterampilan. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Depdiknas
(2003:3), Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang utuh yang mencakup
kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor, kemampuan afektif atau perilaku.
Sedangakan menurut Hamalik (2004:28), Hasil belajar yang utama ialah
perubahan pola tingkah laku yang bulat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap
sasaran belajar pada topik yang dipelajari berupa perubahan perilaku belajar
siswa. Perubahan tingkah laku ini meliputi segenap ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
2.3 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 166 Kabupaten Rejang
Lebong dapat ditingkatkan melalui penerapan metode kooperatif sript.
Berdasarkan judul di atas dapat diketahui bahwa dalam peningkatan hasil belajar
pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 166 Kabupaten Rejang
Lebong dapat meningkat dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran cooperative script. Pengumpulan data menggunakan tes dan
pengamatan. Data dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara
klasikal yaitu 85% siswa mendapat skor 65. Berdasarkan hasil penelitian di atas
dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran cooperative script dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Hal ini
terbukti dari adanya peningkatan rata-rata hasil tes siklus 1 diketahui 73,17 dan
hasil tes siklus 2 rata-rata 76,83. Ditinjau dari pencapaian ketuntasan belajar siswa
pada siklus 1 diperoleh 80% dan siklus 2 diperoleh 90%. Dengan demikian,
ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
10%. Berdasarkan penelitian tersebut maka terbukti bahwa peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran menyimak dikarenakan dalam pembelajaran
peneliti menggunakan metode pembelajaran cooperative script. Maka dapat
disimpulkan melalui pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran
Cooperatif Script Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 166 Rejang
Lebong.
Berdasarkan judul di atas dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran IPS
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Mangunsari 01 Salatiga dapat
meningkat dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
cooperative script. Penelitian tersebut dilakukan oleh Delita, subjek penelitiannya
berjumlah 40 orang. Pengumpulan data menggunakan tes dan pengamatan. Data
dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 80% siswa
mendapat skor 70. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran menyimak berita. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan
rata-rata hasil tes siklus 1 diketahui 75,10 dan hasil tes siklus 2 rata-rata 78,65.
Ditinjau dari pencapaian ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 diperoleh 85% dan
siklus 2 diperoleh 93%. Dengan demikian, ketuntasan belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 8%. Berdasarkan penelitian tersebut
maka terbukti bahwa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dikarenakan dalam pembelajaran peneliti menggunakan metode pembelajaran
cooperative script. Berdasarkan penelitian tersebut maka terbukti bahwa
peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan dalam pembelajaran peneliti
menggunakan metode pembelajaran cooperative script. Maka dapat disimpulkan
melalui pembelajaran cooperatif script dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerapan metode pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan Aktivitas
Belajar dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI-IPA SMA Taman Madya
Malang. Setelah dilakukan analisa data dengan perhitungan koefisien korelasi,
didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,410 yang termasuk ke dalam kategori
cukup kuat, koefisien determinasi sebesar 16,5%. Hal ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar siswa hanya dipengaruhi oleh faktor penggunaan metode
pembelajaran cooperative script sebesar 16,5%, sedangkan sisanya 83,5%
dipengaruhi oleh faktor lain misalnya minat, motivasi, lingkungan sekolah,
lingkungan 11
8 keluarga, serta lingkungan masyarakat. Melalui pengujian uji t statisrik
didapatkan hasil terhitung sebesar 2,243, karena terhitung (2,243) tabel (1,699)
dengan taraf signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran cooperative script berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA. Dengan demikian hipotesis penelitian yang
diajukan sebelumnya yaitu: Penggunaan Metode Pembelajaran Cooperative Script
Berpengaruh Positif Terhadap Prestasi Belajar Siswa terbukti kebenarannya.
Berdasarkan judul di atas dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran Biologi
peningkatan hasil belajar siswa kelas Kelas XI-IPA SMA Taman Madya Malang
dapat meningkat dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran cooperative script. Penelitian tersebut dilakukan oleh Kusumawati,
berdasarkan penelitian tersebut maka terbukti bahwa peningkatan hasil belajar
siswa dikarenakan dalam pembelajaran peneliti menggunakan metode
pembelajaran cooperative script. Berdasarkan analisis judul yang pernah
digunakan para peneliti di atas maka dengan menggunakan metode pembelajaran
cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan analisis
tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan metode
pembelajaran cooperative script pada pelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. 2.4 Kerangka Berfikir Kerangka berfikir
merupakan metode konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Salah satu
faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari faktor metode
pembelajaran yang digunakan yang berpengaruh terhadap hasil belajar anak
karena metode pembelajaran sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar. Pada pembelajaran cooperative 12
9 script terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam
berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama.
Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai
tujuan belajar. Metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan siswa. akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena metode
pembelajaran ini sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
13
10 Untuk bagan kerangka berfikir dapat dilihat dibawah ini. Kelas Eksperiment
Pembelajaran biasa yang dilakukan guru kelas (konvensional) Pre-test
Pembelajaran menggunakan metode cooperative script Post-test a. Efektivitas
penggunaan yang signifikan dari pembelajaran konvensional dengan pembelajaran
Bagi Gambar : Bagan Kerangka Berpikir Penelitaian Kelas eksperimen yang
menggunakan metode pembelajaran Cooperative script akan mendapatkan nilai
yang lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvesional. 14
11 2.5 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dalam
penelitian sebagai berikut: Penggunaan Metode Pembelajaran Cooperative Script
Dapat Meningkatkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Secara Signifikan
Terhadap Hasil Belajar Formatif Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga
Semester II Tahun Pelajaran 2011/

Anda mungkin juga menyukai