Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA INDIVIDU

DIKLAT KEPEMIMPINAN TK IV ANGKATAN XXXI TAHUN 2019

MATA DIKLAT
BERFIKIR KREATIF DAN INOVATIF

OLEH :
ZIKRILLAH
NDH : 40

WIDYAISWARA :
Dra. IDA SUHARTI NINGSIH, M.Si

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Jalan Ais Nasution Nomor 2 Palangka Raya
Tahun 2019
Kreativitas adalah kemampuan menemukan ide baru yang orisinal, kemampuan
menemukan hubungan-hubungan baru, kemampuan melihat sudut pandang baru, dan
kemampuan membentuk kombinasi baru. Kreativitas juga dimaknai sebagai kemampuan untuk
berpikir atau melakukan tindakan yang bertujuan mencari pemecahan sebuah kondisi atau
permasalahan secara cerdas, tidak umum, orisinil, berbeda, membawa hasil yang tepat dan
bermanfaat.
Inovatif dapat diartikan sebagai kemampuan berkreasi mengimplementasikan ide-ide
kreatif yaitu membawa perubahan terhadap lingkungan dan menghasilkan nilai tambah bagi
sebuah organisasi atau layanan tertentu. “Jadi, kreativitas adalah ide dasar dan inovasi
mewujudkannya, sehingga menjadi sebuah produk yang diakui lingkungan/publik”. “Intinya,
harus bisa berpikir di luar kebiasaan atau out of the box”.
Dalam implementasinya berpikir kreatif dan inovatif yaitu bagaimana seorang individu
mampu untuk memahami tupoksi yang ada, mengidentifikasi permasalahan, tentukan
permasalahan yang dapat ditangani sesuai dengan kewenangan, mengidentifikasi cara
penyelesaian baik yang pernah atau dengan kreativitas baru, memposisikan sebagai subyek dari
penyelesaian masalah, identifikasi keinginan yang mungkin muncul dari kebijakan, dan lakukan
urutan sistem penyelesaian yang dihasilkan. Pada akhirnya akan dapat dihasilkan sebuah solusi
terhadap masalah ataupun area perubahan yang diinginkan.

Hambatan yang dapat ditemui dalam proses mengimplementasikan inovasi antara lain
adalah:
1. Bergantung pada penampilan dan manajer tingkat tinggi sebagai sumber inovasi.
2. Struktur organisasi dan budaya kerja, serta proses birokrasi yang berbelit-belit dapat
menghambat berkembangnya inovasi.
3. Kurangnya sistem reward atau insentif untuk melakukan inovasi atau untuk mengadopsi
inovasi.
4. Lemah dalam kecakapan (skills) untuk mengelola resiko atau mengelola perubahan.
5. Alokasi anggaran yang terbatas dalam sistem perencanaan jangka pendek.
6. Tuntutan penyelenggaraan pelayanan publik vs beban tugas administratif.
7. Budaya ‘cari aman’, status quo, dan takut mengambil resiko dalam birokrasi masih terlalu
kuat.
Ciri berfikir kreatif yang dapat disimpulkan adalah:
a. Dalam setiap gagasan memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi.
b. Memiliki kebebasan dalam berpikir dan bertindak serta dapat menghasilkan hal baru.
c. Senang mencoba hal-hal yang baru.
d. Mempunyai kemampuan, kesigapan, dan kelancaran dalam menghasilkan banyak
gagasan.

Secara umum Inovasi secara umum dipahami sebagai perubahan perilaku atau sebuah ide,
praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu satu unit adopsi lainnya (Everett M
Rogers).
Inovasi juga adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan menawarkan jasa
atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah dibandingkan dengan yang
tersedia sebelumnya (Business 1000, Glossary).
Sebuah inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang baru,
sistem struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota administrasi (Fariborz
Damanpour).

Beberapa Kunci Sukses Inovasi sebuah inovasi antara lain adalah:


 Adanya tuntutan perubahan yang didukung oleh pemerintah dan pimpinan aparatur;
 Sikap dan budaya para pemimpin yang mendorong kreativitas dan inovasi;
 Kelembagaan pemerintahan mendorong, mengakui, dan menghargai inovasi;
 Proses inovasi perlu dikembangkan dalam suatu “siklus” sistem tertentu;
 Inovasi mengandung resiko dan membutuhkan pemimpin dan aparatur yang berani
mengambil resiko yang telah diperhitungkan, bukan mereka yang takut resiko atau sekedar
mempertahankan status quo;
 Pilot proyek dan pengujicobaan dapat memperkecil resiko dampak Inovasi;
 Kapasitas dan kapabilitas SDM dan organisasi pemerintahan adalah prakondisi keberhasilan
Inovasi;
 Isu strategis harus dirumuskan untuk mengantisipasi tingkat kesulitan, tekanan pekerjaan,
kecepatan kerja, dan waktu yang terbatas dalam mengembangkan Inovasi;
 Tantangan yang harus diantisipasi dalam inovasi adalah sikap legislatif, sistem pelaporan
kinerja dan jaringannya; sikap penolakan terhadap resiko, dan sikap kelompok orang yang
memandang rendah;
 Penerapan teknologi canggih akan memperkuat dorongan dan kreativitas inovasi;
 Keberhasilan inovasi menuntut ketersediaan sumber daya (man, money, materials, methods,
times, and environment), harus dijamin ketersediaannya (ingat: no-one wants to pay – risk
aversionbehavior);
 Aparatur sektor publik sesungguhnya memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan, sangat
termotivasi untuk bekerja, berorientasi hasildan mendahulukan kepentingan masyarakat (di
samping para oknum aparatur yang merusak sistem untuk kepentingan pribadi atau
golongannya);dan
 Pemerintah harus mendorong inovasi, namun juga harus memiliki reservasi bahwa capaian
kinerja akan bervariasi, dan harusmemberi ruang untuk perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai