Anda di halaman 1dari 2

Pengertian, Contoh dan Hikmah Perilaku Zuhud

Oleh Rahmad HidayatDiposting pada April 2, 202010.421 views


Pengertian, Contoh dan Hikmah Perilaku Zuhud – Pada bebera waktu yang lalu
sudah kita bahas tentang beriman kepada kitab Allah swt, setelah itu mari kita bahas
mengenai perilaku terpuji dan tercela.

Perilaku terpuci pada materi smp kelas 8 semester 1 ada dua yaitu zuhud dan
tawakal. Sedangkan perilaku tercelanya adalah ananiah (egois), gadab, hasad,
ghibah, dan namimah. Oke lanjut ke pembahasan kita pada pagi hari ini, berikut ini
adalah pengertian dari zuhud.

Sebagaimana kita ketahui bahwa penyakit terbesar umat manusia dari dulu hingga
sekarang adalan kecintaan yang berlebihan terhadai harta dan dunia yang fana ini.

Sebagian besar orang yang menikmati dunianya secara berlebihan tidak meyakini
bahwa kehidupan dunia hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, Islam sangat
menganjurkan umatnya untuk memiliki sifat zuhud supaya tidak terlena oleh
gemerlapnya dunia ini.

Pengertian Zuhud
Definisi dari zuhud adalah suatu sikap di mana seseorang tidak terlalu
mementingkan dunia atau harta kekayaan. Materi dan dunia ini hanya bersifat
sementara, dan hanya merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan hakiki,
yaitu sebagai bekal kehidupan di akhirat. Allah swt berfirman dalam Q.S. An Nisa
ayat 77 yang artinya :

…. Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik
untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun.

Perilaku zuhud tidak semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak memikirkan
urusan duniawi, tetapi zuhud dalam arti yang sebenarnya merupakan kondisi mental
seseorang yang tidak terpengaruh oleh harta dan benda dalam mengabdikan diri
kepada Allah swt.

Dengan demikian, betapaun kayanya seseorang mereka tetap hidup dalam keadaan
zuhud. Mereka tidak terpengaruh oleh kekayaan tersebut dalam mengabdikan diri
kepada Allah swt, mereka juga menggunakan harta tersebut untuk mendekatkan diri
dan beribadah kepada Allah swt.

Allah swt melarang kita untuk tidak memikirkan akhirat saja, tetapi dunia juga harus
kita raih dengan sebaik-baiknya. Allah swt berfiman yang artinya :

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).
Zuhud juga dapat diartikan dengan sederhana. Seperti yang kita tahu bahwa Nabi
Muhamaad saw dan para sahabat adalah manusia yang kaya raya. Ada yang
mengatakan bahwa Rasulullah saw ketika menikahi Siti Khadija memberikan mahar
sebanyak 100 ekor unta.

Kebayangkan berapa kekayaan yang dimiliki oleh Rasulullah saw, tetapi dengan
kekayaan yang melimpah Rasulullah saw tidak hidup bermewah-mewahan Beliau
tetap sederhana dan berperilaku zuhud.

Pengertian zuhud juga ada dalam Al Quran yaitu pada Quran Surat Al Hadid ayat 23
yang artinya :

57:23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri,

Dari ayat diatas dapat kita ambil intinya yaitu, kita dilarang untuk terlalu gembira atau
terlalu senang dengan harta atau kekayaan yang kita miliki di dunia ini, lebih baik
kita tunjukan rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat tersebut.

Dalam bagian terakhir Allah menegaskan bahwa Allah swt tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membanggakan diri sendiri.

Contoh Perilaku Zuhud


Setelah mengetahui pengertian perilaku zuhud, sekarang saatnya kita melihat
beberapa contoh perilaku zuhud. Dan berikut ini adalah contohnya :

1. Selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah swt kepada kita semua baik
sedikit ataupun banyak.
2. Selalu berusaha untuk banyak-banyak membelanjakan harta di jalan Allah swt
3. Tidak bermewah-mewahan secara berlebihan
4. Selalu berusaha untuk berpenampilan sederhana, dan tidak sombong serta
membaganggakan diri sendiri
5. Lebih mencintai Allah swt daripada kehidupan di dunia ini.
6. Tidak membelanjakan harta secara boros
7. Bekerja dan beribadah dengan giat dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan
kebahagian di dunia dan di akhirat.
8. Menggunakan harta yang kita miliki untuk kepentingan kehidupan di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai