Anda di halaman 1dari 22

BAB VIII

ANGGARAN VARIABEL

8.1. PENGERTIAN

Anggaran variabel adalah anggaran yang merencanakan secara lebih


terperinci tentang tingkat perubahan biaya terutama biaya-biaya tidak langsung
berkaitan dengan perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang dalam relevant range tertentu. Relevant range
merupakan suatu interval batas berlakunya anggaran variabel yang disusun,
dinyatakan dengan tingkat output tertentu. Relevant range perlu ditentukan
karena biaya-biaya tetap dalam jangka panjang akan berubah juga, tergantung
situasi dan kondisi. Contoh relevant range 10.000 – 12.500 unit, berarti
anggaran tersebut dapat dipergunakan sebagai alat perencanaan dan
pengawasan biaya selama tingkat output adalah antara 10.000 sampai dengan
12.500 unit.
Prinsip dasar dari anggaran variabel adalah konsep variabilitas biaya
(cost variability) dimana biaya dapat dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Hal
ini akan memudahkan manager mengetahui tingkat biaya yang akan ditanggung
oleh perusahaan pada suatu tingkat kegiatan tertentu.

8.2. JENIS-JENIS BIAYA TIDAK LANGSUNG

Dalam penyusunan anggaran variabel biaya tidak langsung dibedakan


menjadi tiga jenis yaitu:
1. Fixed Cost
Biaya yang cenderung bersifat konstan secara total dari waktu ke waktu,
tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan dengan beberapa asumsi tertentu,
seperti kebijakan manajemen, periode waktu dan lain-lain. Contoh: Gaji,
asuransi dan lain-lain. Dalam jangka panjang biaya tetap dapat berubah,
tergantung situasi dan kondisi.
Anggaran Variabel

Ciri-ciri utama biaya tetap adalah:


a. Jika aktivias sama dengan nol, maka jumlah biaya ini tetap ada dalam
jumlah tertentu
b. Jika aktivitas naik atau turun, maka jumlah biaya ini tetap ada dalam
jumlah tertentu.
2. Variable Cost
Adalah biaya yang dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Jika terjadi
peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah variable cost juga akan
meningkat, demikian juga sebaliknya. Contohnya biaya bahan mentah
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Ciri utama variable cost adalah:
a. Jika aktivitas sama dengan nol maka biaya variabel juga sama dengan
nol.
b. Jika aktivitas perusahaan naik atau turun maka biaya variabel juga akan
naik atau turun.
Berdasarkan besar kecilnya perubahan variable cost sebagai akibat dari
perubahan aktivitas perusahaan, dikenal ada 3 macam variable cost yaitu:
a. Biaya variabel Proporsional
Biaya berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.
Misal kuantitas naik 10 % maka biaya akan naik 10% juga, sedang bila
kuantitas turun 10% maka biaya akan turun sebesar 10% juga.
b. Biaya variabel Degresif
Biaya berubah secara kurang sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan. Misal kuantitas naik sebesar 10 % maka biaya akan naik
sebesar 5%, demikian juga sebalinya.
c. Biaya variabel Progresif
Biaya berubah secara lebih dari sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan. Misal kuantitas naik 10% maka biaya akan naik sebesar 15 %,
demikian juga sebalikya.
3. Semi Variable Cost
Adalah biaya yang sebagian bersifat tetap dan sebagian bersifat variabel
Contoh: biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya bahan penolong.

Anggaran Perusahaan 136


Anggaran Variabel

Ciri utamanya:
a. Jika aktivitas sama dengan nol, biaya tetap ada dalam jumlah tertentu
(yaitu sebesar biaya tetap yang terkandung di dalamnya) sedangkan
unsur variable cost sama dengan nol.
b. Jika aktivitas naik, maka biaya juga naik (karena variable cost naik
sedangkan unsur fixe cost tidak berubah)

8.3. MANFAAT ANGGARAN VARIABEL

1. Sebagai pedoman perencanaan dan pengawasan yang


efektif bagi manajer karena manajer dapat mengetahui tingkat biaya yang
akan ditanggung oleh perusahaan pada suatu tingkat kegiatan tertentu.
2. Dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
pembandingan yang benar antara anggaran dengan kenyataan, dengan
terlebih dahulu menyesuaikan anggaran itu dengan tingkat kegiatan yang
betul-betul dicapai oleh perusahaan atau bagian yang bersangkutan.
3. Memudahkan penyusunan anggaran biaya-biaya yang
terjadi pada semua bagian yang ada pada perusahaan
4. Sebagai alat yang dapat digunakan dalam penyusunan
performance report.

8.4. METODE UNTUK MEMISAHKAN BIAYA TETAP DAN BIAYA


VARIABEL

1. Direct Estimate Method


Berdasarkan perkiraan dari pihak yang langsung terlibat dan
bertanggungjawab di dalam proses produksi, misal seorang industrial
engineer yang betul-betul terlibat dalam proses produksi. Para tenaga teknik
perusahaan mengkaji hubungan fisik antara kuantitas input dan output.
Analis memikirkan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk menunaikan tugas,
lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap, jenis dan
banyaknya karyawan yang diperlukan, serta bahan baku dan input lainnya
yang dibutuhkan.

Anggaran Perusahaan 137


Anggaran Variabel

Beberapa keadaan yang menyebabkan metode perkiraan langsung layak


digunakan adalah:
a. Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga belum tersedia
data historis.
b. Dilakukannya suatu kegiatan yang tidak rutin yang bisa
menimbulkan biaya yang cukup besar.
c. Mulai dipakainya mesin baru, sehingga perusahaan bekerja
dengan kapasitas baru.
d. Terjadi perubahan pada metode produksi yang dapat
menyebabkan perubahan pada pola biaya.
e. Terjadinya perubahan-perubahan kebijakan manajemen
yang dapat menyebabkan perubahan dalam pola biaya.

2. Analisa rekening (account analysis).


Analisis rekening melibatkan pemeriksaan secara cermat rekening-rekening
buku besar perusahaan. Akuntansi manajemen mengklasifikasikan biaya
tertentu sebagai biaya variabel dan biaya tetap dengan mengevaluasi
informasi dari dua sumber. Pertama, telaah-telaah dan pemeriksaan
akuntansi manajemen terhadap kebijakan-kebijakan manajerial menyangkut
biaya. Kedua, akuntansi manajemen meneliti aktivitas historis biaya. Misal
biaya sewa, penyusutan, gaji dan periklanan biasanya berperilaku tetap.
Apabila jumlah dalam rekening-rekening untuk suatu biaya hanya mengalami
sedikit perubahan dari satu bulan ke bulan berikutnya, kemungkinan besar
termasuk dalam biaya tetap, sebaliknya bila perubahannya sangat besar,
kemungkinan merupakan biaya variabel. Untuk menghitung biaya variabel
per unit, jumlah biaya yang diklasifikasikan sebagai variabel dibagi dengan
ukuran aktivitas. Jadi dengan memakai pertimbangan profesional, akuntansi
manajemen dapat memutuskan bahwa bahan baku dan tenaga kerja
langsung merupakan biaya variabel dan unsur-unsur lainnya merupakan
biaya tetap.

Anggaran Perusahaan 138


Anggaran Variabel

3. Wawancara (interview)
Wawancara terhadap para manajer diperlukan dalam rangka menentukan
apa yang kemungkinan terjadi terhadap biaya tertentu jika diambil suatu
tindakan spesifik. Wawancara tidak dapat membantu menentukan berapa
banyak dari suatu biaya tertentu berperilaku tetap ataupun variabel.
Wawancara membantu mengidentifikasikan pemicu-pemicu biaya.
Wawancara berfaedah dalam mengembangkan estimasi dampak berbagai
keputusan, misal seorang manajer pabrikasi dapat memberitahukan kepada
analisi biaya seberapa banyak dibutuhkan tambahan karyawan untuk
mempercepat pengenalan produk baru.

4. Maximum And Minimum Method


a. Metode ini berdasarkan pada perhitungan
tingkat biaya (budget) pada dua macam tingkat kegiatan tertentu
(tertinggi dan terendah). Metode ini menggunakan asumsi garis lurus.
b. Keunggulan metode ini adalah bila dua
orang menggunakan metode ini pada seperangkat data tertentu maka
akan diperoleh kesimpulan yang sama.
c. Kelemahan metode ini adalah karena hanya
menggunakan dua titik dalam memformulasikan biaya. Dua titik saja
tidak memadai untuk mendapatkan hasil-hasil yang akurat dalam
menganalisis biaya. Formulasi biaya yang dibuat dengan menggunakan
dua titik pada saat-saat dimana tingkat aktivitas melonjak atau merosot
secara tidak lazim akan cenderung memberikan hasil-hasil yang tidak
akurat. Formula biaya yang dibuat pada keadaan data yang tidak biasa
seperti tersebut dapat keliru untuk melukiskan hubungan biaya yang
sebenarnya yang berlangsung pada saat-saat yang normal.
d. Kelemahan metode ini dapat diatasi dengan
menggabungkan metode ini dengan metode scattergraph. Jadi sebelum
dibuat formulasi biaya dengan menggunakan metode titik tertinggi dan
terendah, data tersebut digambar dulu dalam bentuk diagram pencar,

Anggaran Perusahaan 139


Anggaran Variabel

apabila ada data yang ekstrem maka sebaiknya dibuang dahulu, jangan
digunakan untuk memformulasikan biaya.

Contoh:
1) Data yang terdapat pada PT ELLEN sebagai berikut:
 Relevant range : 9.000 –
12.000 DMH, artinya:
Pada titik tertinggi = 12.000 DMH
Pada titik terendah = 9.000 DMH
 Anggaran biaya:
Pada titik tertinggi = Rp 6.400.000,-
Pada titik terendah = Rp 5.200.000,-
 Interpolasi:
Menghitung biaya variabel per unit sebagai berikut:

DMH Biaya
Pada titik tertinggi 12.000 Rp6.400.000
pada titik terendah 9.000 Rp 5.200.000
Selisih 3.000 Rp 1.200.000

Biaya variabel per unit =

Menghitung biaya tetap


Pada titik tertinggi:
- Anggaran biaya = Rp 6.400.000
- Anggaran variabel = 12.000 X Rp 400 = Rp 4.800.000
Biaya tetap = Rp 1.600.000

2) PT ARDIAN mengeluarkan biaya pemeliharaan atas


mesin produksinya sebagai berikut (relevant range: 1.000 sampai 5.000
jam mesin):

Anggaran Perusahaan 140


Anggaran Variabel

Tabel 8.1.
Jam mesin dan biaya pemeliharaan mesin yang dikeluarkan
PT ARDIAN Januari sampai Mei 2006

Bulan Jam Mesin Biaya Pemeliharaan


Januari 1.000 1.000.000
pebruari 2.000 1.250.000
Maret 3.000 2.250.000
April 4.000 2.500.000
Mei 5.000 3.750.000

Dari data di atas terlihat bahwa biaya pemeliharaan membengkak seiring


dengan meningkatnya aktivitas (dalam hal ini jam mesin) , sehingga
terdapat unsur varabel dari biaya-biaya ini.

Diminta:
Tentukan berapa biaya tetap dan berapa biaya variabel per unitnya
dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah..

Jawab:
Dari data di atas titik tertinggi adalah Rp 3.750.000,- pada tingkat
kegiatan 5.000 jam mesin dan titik terendah adalah Rp 1.000.000,- pada
tingkat kegiatan 1.000 jam mesin.
Interpolasi:
Jam Mesin Biaya
Pemeliharaan
Tingkat aktivitas tertinggi (Mei) 5.000 3.750.000,-
Tingkat aktivitas terendah ( Maret) 1.000 1.000.000,-
Selisih 4.000 2.750.000

Biaya variabel =

Anggaran Perusahaan 141


Anggaran Variabel

Maka unsur biaya tetap dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Unsur biaya tetap = Jumlah biaya – unsur biaya variabel
= Rp 3.750.000,- - ( Rp 687,5 X 5.000 jam)
= Rp 312.500,-

5. Scattergraph Method
Metode ini lebih akurat daripada high-low method / maximum and minimum
method karena memperhitungkan semua data biaya pada semua tingkat
produksi di masa lalu melalui pemakaian suatu grafik. Kelemahan metode ini
adalah adanya unsur subyektivitas yang memungkinkan adanya
pertimbangan manusia dalam menggambarkan garis yang mendekati
serangkaian titik yang diplot. Scattergraph method lebih bagus apabila
digunakan bersama-sama dengan metode titik tertinggi dan titik terendah
karena metode ini dapat mendeteksi kemungkinan adanya nilai-nilai yang
ekstrem.

6. Regression Method
Metode ini lebih akurat daripada scattergraph method karena
memperhitungkan semua data ketika menaksir formula biaya dan
menggunakan persamaan matematik sehingga dapat sama sekali terlepas
dari unsur subyektivitas. Bentuk persamaan : Y= a+ bX
Nilai koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
a = menunjukan biaya tetap
b = menunjukan biaya variabel

Anggaran Perusahaan 142


Anggaran Variabel

X = adalah variabel bebas (independent variable)


Y = adalah variabel terikat
Contoh:
PT ALFIAN mengeluarkan biaya pemeliharaan atas peralatan mesin tenunnya.
Kisaran relevan jam mesin tenun adalah 1.000 sampai 5.000 jam mesin.
Observasi yang dilakukan memaparkan data seperti yang tampak pada tabel
8.2. Pada tabel tersebut juga ditampilkan lembar kerja untuk menentukan
nilai koefisien a dan b dari persamaan garis regresinya.

Tabel 8.2.
Lembar kerja untuk perhitungan biaya tetap dan biaya variabel dengan
Regression Method.

Jam Mesin Biaya Pemeliharaan XY X2


Bulan
(X) (Y)(Rp) (Rp) (Rp)

Januari 1.000 1.000.000 1.000.000.000 1.000.000

Pebruari 2.000 1.250.000 2.500.000.000 4.000.000

Maret 3.000 2.250.000 6.750.000.000 9.000.000

April 4.000 2.500.000 10.000.000.000 16.000.000

Mei 5.000 3.750.000 18.750.000.000 25.000.000


Jumlah 15.000 10.750.000 39.000.000.000 55.000.000

= 675

Sehingga cost formula = 125.000 + 675X

Dari persamaan di atas diketahui bahwa biaya tetap pada PT ALFIN FAIS
sebesar Rp 125.000,- sedangkan biaya variabel sebesar Rp 675,- per jam
mesin tenun.

Anggaran Perusahaan 143


Anggaran Variabel

8.5. BENTUK- BENTUK VARIABLE BUDGET:


1. TABEL
Pada Anggaran Variabel bentuk tabel dapat dilihat besarnya biaya total pada
masing-masing pos, pada berbagai tingkat kegiatan ( output). Unsur tetap
dan variabel setiap pos biaya tidak dapat terlihat.
2. FORMULA
Pada bentuk anggaran ini dapat terlihat jelas unsur tetap (biaya tetap per
periode waktu) dan unsur variabel (biaya variabel per output) yang
terkandung pada setiap pos biaya.
3. GRAFIK
Pada anggaran variabel bentuk ini digambarkan hubungan antara output
dengan biaya yang terjadi pada berbagai tingkat output.

8.6. PERBEDAAN ANGGARAN VARIABEL DAN ANGGARAN STATIS

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa anggaran variabel atau


biasa disebut juga dengan anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat
disesuaikan dengan berbagai tingkat kegiatan guna mencerminkan bagaimana
biaya-biaya berubah seiring dengan perubahan tingkat kegiatan. Sedangkan
anggaran statis adalah anggaran yang bersifat tetap begitu anggaran tersebut
sudah disusun untuk suatu tingkat kegiatan tertentu.
Anggaran variabel berbeda dari Anggaran statis dalam dua karakteristik
yaitu:
1. Anggaran fleksibel tidak membatasi diri hanya pada satu
tingkat kegiatan, namun diarahkan pada suatu kisaran tingkat kegiatan,
sedangkan anggaran statis diarahkan pada satu tingkat kegiatan saja.
2. Pada anggaran variabel hasil-hasil aktual tidak harus
dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas semula.
Anggaran variabel ini dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
pembandingan yang benar antara anggaran dengan kenyataan, dengan
terlebih dahulu menyesuaikan anggaran itu dengan tingkat kegiatan yang

Anggaran Perusahaan 144


Anggaran Variabel

betul-betul dicapai oleh perusahaan atau bagian yang bersangkutan.


Sedangkan pada anggaran statik hasil-hasil aktual selalu dibandingkan
terhadap biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas anggaran semula

Kapan seharusnya sebuah perusahaan atau departemen memakai


anggaran variabel dan kapan sebaiknya menggunakan anggaran statis ?
jawabannya adalah bahwa anggaran variabel tidak memaksa manajer untuk
bertanggungjawab atas fluktuasi-fluktuasi volume produksi oleh karena itu bila
manajer tidak bisa mengendalikan volume produksi maupun konsekuensinya
maka sebaiknya menggunakan anggaran variabel sebagai tolak ukur untuk
menilai kinerjanya. Sedangkan anggaran statik memaksa manajer untuk
bertanggungjawab atas fluktuasi volume produksi, oleh karena itu bila manajer
mempunyai kendali atas volume produksi atau konsekuensinya maka sebaiknya
gunakanlah anggaran statik.
Untuk lebih memperjelas pemahaman terhadap perbedaan anggaran
variabel dan anggaran statis, berikut ini diberikan contoh kedua bentuk anggaran
tersebut. Contoh bentuk anggaran statis seperti tampak pada tabel 8.3,
sedangkan contoh bentuk anggaran variabel dapat dilihat pada tabel 8.4.
Tabel 8.3.
Anggaran statis /Fixed pada Bagian Perakitan PT ELLEN
April 2006

Unit produksi dianggarkan 600 unit


Biaya overhead variabel dianggarkan  
Bahan baku tidak langsung Rp 1.200.000,-
Minyak pelumas 300.000,-
Listrik 900.000,-
Jumlah   2.400.000,-

Anggaran Perusahaan 145


Anggaran Variabel

Tabel 8.4.
Anggaran Fleksibel/Variablel
pada Departemen Perakitan PT ALFIN tahun 2006
(Relevant range 1000-3000 unit)

Unit Produksi 1000 2000 3000


Biaya Variabel
Tenaga kerja langsung (Rp 4000,-/unit) 4000.000 8000.000 12000.000
Listrik ( Rp. 500/ unit ) 500.000 1000.000 1.500.000
13.500.00
Jumlah biaya variable 4.500.000 9000.000 0

Biaya Tetap
Gaji Penyelia 1000.000 1000.000 1000.000
Listrik 200.000 200.000 200.000
Jumlah biaya tetap 1.200.000 1.200.000 1.200.000
10.200.00 14.700.00
Jumlah biaya departemen 5.700.000 0 0

8.7. CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN


1. Data biaya secara keseluruhan yang terjadi pada bagian produksi PT AJI
NUGRAHA tampak pada tabel 8.5 ( relevant range = 10.000 sampai 15.000
unit dan satuan dasar perhitungan tingkat kegiatan produksi adalah unit
output) :
Tabel 8.5
Data biaya produksi pada bagian produksi PT AJI NUGRAHA
Tahun 2006
Biaya 10.000 15.000
Penyusutan aktiva tetap 6.000.000 6.000.000
Pembangkit tenaga 2.000.000 3.000.000
Bahan mentah tak langsung 1.800.000 2.000.000
Pemeliharaan 1.700.000 2.000.000

Anggaran Perusahaan 146


Anggaran Variabel

Lain-lain 1.000.000 1.400.000


Jumlah 12.500.000 14.400.000
Dengan memperhatikan data di atas:
a. Susunlah anggaran variabel bagi bagian produksi PT AJI NUGRAHA tahun
2006 dalam bentuk formula.
b. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk tabel dengan kenaikkan 1250
unit.
c. Hitunglah biaya-biaya yang bersifat semivariabel pada tingkat kegiatan
(output) sebesar 11.500 unit.

Jawab:
Analisa setiap komponen biaya:
1) Penyusutan = Rp 6.000.000,- pada berbagai tingkat kegiatan ( output)
merupakan Fixed Cost

2) Pembangkit tenaga:
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 3.000.000
Pada tingkat 10.000.000 = Rp 2.000.000
Selisih 5.000 unit = Rp 1.000.000

Unsur Variabel =

Pada tingkat 15.000 = Rp 3.000.000,-


Unsur variabel = 15.000 X 200 = Rp 3.000.000,-
Unsur tetap = Rp 0,-

3) Bahan Mentah tak langsung:


Pada tingkat 15.000 unit = Rp 2.000.000,-
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.800.000,-
Selisih 5.000 unit = Rp 200.000,-

Unsur variabel =

Anggaran Perusahaan 147


Anggaran Variabel

Pada tingkat 15.000 unit =Rp 2.000.000,-


Unsur variabel 15.000 X 40 =Rp 600.000,-
Unsur tetap = Rp 1.400.000,-
4) Pemeliharaan
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 2.000.000,-
Pada tingkat 10.000 unit = Rp 1.700.000,-
Selisih 5.000 unit =Rp 300.000,-

Unsur Variabel =

Pada tingkat 15.000 unit = Rp 2.000.000,-


Unsur variabel = 15.000 X 60 = Rp 900.000,-
Unsur tetap = Rp 1.100.000,-

5) Lain-lain
Dengan cara yang sama untuk biaya lain-lain ditemukan
 Biaya variabel Rp 80,-/unit
 Biaya tetap Rp 200.000,-

a. Anggaran Variabel dalam bentuk formula.

Tabel 8.6
Anggaran variabel Bagian Produksi PT AJI NUGRAHA
Tahun 2006
(Relevant range : 10.000 – 15.000 unit)

Biaya tetap per Biaya variabel per


Biaya
bulan (Rp) unit (Rp)

Penyusutan aktiva tetap 6.000.000,- 0,-


Pembangkit tenaga 0,- 200,-
Bahan mentah tak langsung 1.400.000,- 40,-
Pemeliharaan 1.100.000,- 60,-
Lain-lain 200.000,- 80,-
Jumlah 8.700.000,- 380,-

Anggaran Perusahaan 148


Anggaran Variabel

Formula: Y = 8.700.000 + 380X

b. Anggaran Variabel dalam bentuk tabel.

Tabel 8.7
Anggaran variabel pada Bagian Produksi PT AJI NUGRAHA
dengan kenaikkan 1250 unit

Biaya 10.000 unit 11.250 unit 12.500 unit 13.750 unit 15.000 unit

Penyusutan Aktiva Tetap 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000


Pembangkit tenaga 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000 3.000.000
Bhn mentah tak langsung 1.800.000 1.850.000 1.900.000 1.950.000 2.000.000
Pemeliharaan 1.700.000 1.775.000 1.850.000 1.925.000 2.000.000

Lain-lain 1.000.000 1.100.000 1.200.000 1.300.000 1.400.000


Jumlah 12.500.000 12.975.000 13.450.000 13.925.000 14.400.000

c. Biaya-biaya yang bersifat semivariabel pada


tingkat kegiatan (output) sebesar 11.500 unit.
Bahan mentah tak langsung : Y = 1.400.000 + 40X
Pemeliharaan : Y = 1.100.000 + 60X
Lain-lain :Y= 200.000 + 80X
Jumlah Y = 2.700.000 + 180X
Pada tingkat output 11.500 unit, biaya-biaya yang bersifat semi variabel
berjumlah :
Y = 2.700.000 + 180 ( 11.500) = Rp 4.770.000

2. PT ARDIAN PITRA sedang menyusun anggaran fleksibel untuk tahun


anggaran 2006 pada departeman produksinya. Dasar kegiatan departemen
ini dinyatakan dalam satuan jam mesin. Hasil analisis komponen tetap dan
variabel masing-masing biaya dengan berbagai pendekatan yang berbeda
adalah sebagai berikut:
a. Hasil analisis data biaya bulanan tahun 2003 atas dasar metode
kuadrat terkecil/regresi sebagai berikut:
(tarif variabel Rp 1,- per jam mesin)

Anggaran Perusahaan 149


Anggaran Variabel

Bahan baku tak langsung Y = Rp 42.000,- + 5X


Penyusutan Y = Rp 250.000,-
Diesel Y = 20X
Kebijakan pimpinan menetapkan untuk tahun yang akan datang:
Bahan baku tak langsung dinaikkan 25%
Penyusutan dinaikan 15%
Diesel diturunkan 20%
b. Pimpinan perusahaan memutuskan akan menaikkan upah para
tenaga mandor sebesar 25% dibandingkan upah tahun 2005, yang hanya
sebesar Rp 1.500.000,-
c. Tahun 2006 diperkirakan akan ada kenaikan pajak kekayaan 20%
dari pajak tahun 2005 yang besarnya Rp 2.000.000,-
d. Bahan pembantu tak langsung diperkirakan Rp 100.000,- pada
volume 10.000 jam mesin/bulan: 70% biaya ini bersifat variabel.
e. Upah tenaga kerja tak langsung ditaksir Rp 180.000,- pada 10.000
jam mesin dan Rp 100.000 pd 5.000 jam mesin.
f. Taksiran biaya perawatan:
Pada kapasitas maksimum Rp 30.000,-
Pada kapasitas minimum Rp 18.000,-
g. Biaya lain-lain yang bersifat tetap Rp 60.000,- dan yang bersifat
variabel Rp 12,- (yang dirasakan terlalu tinggi 20%). Biaya ini akan
terpengaruh kenaikkan harga umum 15% tahun 2006 nanti.

Diminta :
Susunlah variabel budget dalam bentuk formula untuk tahun 2006, jika
diketahui relevant range-nya 5.000 – 10.000 Jam Mesin.

Jawab:
a. 1) Biaya bahan tak langsung
Tetap = 125% X Rp 42.000,- = Rp 52.500,-
Variabel = 125 % X Rp 5,- = Rp 6,25

2) Penyusutan

Anggaran Perusahaan 150


Anggaran Variabel

Tetap = 115% X Rp 250.000,- = Rp 287.500,-

3) Diesel
Variabel = 80% X Rp 20,- = Rp 16,-

b. Upah mandor
Tetap = ( 125% X Rp 1.500.000,- ) : 12 = Rp 156.250,-

c. Pajak
Tetap = ( 120% X Rp 2.000.000,- ) : 12 = Rp 200.000,-

d. Bahan pembantu tak langsung


Tetap = (30% X Rp 100.000,-) = Rp 30.000,-
Variabel = ( 70% X Rp 100.000,-) : 10.000 = Rp 7,-

e. Upah tenaga kerja tidak langsung


Variabel = (180.000 – 100.000) : (10.000 – 5.000) = Rp 16,-
Tetap = Rp 180.000 – (Rp 16,- X 10.000) = Rp 20.000,-

f. Biaya perawatan
Variabel = (30.000-18.000) : ( 10.000 – 5.000) = Rp 2,4,-
Tetap = Rp 30.000 – (Rp 2,4 X 10.000) = Rp 6.000,-

g. Biaya lain-lain.
Tetap = 115% X Rp 60.000,- = Rp 69.000,-
Variabel = 115% X 80% X Rp 12,- = Rp 11,04,-

Variabel budget dalam bentuk formula:

Anggaran Perusahaan 151


Anggaran Variabel

Tabel 8.8
Anggaran variabel Bagian Produksi
PT ARDIAN PITRA Tahun 2006
(relevant range 5.000 – 10.000 jam mesin)

Biaya tetap/bulan
  Biaya Variabel
(Rp)

Biaya bahan tak langsung 52.500 6,25


Penyusutan 287.500 - 
Diesel - 16
Upah mandor 156.250  -
Pajak 200.000  -
Bahan pembantu tak langsung 30.000 7
Upah Tenaga kerja tak langsung 20.000 16
Biaya Perawatan 6.000 2,4
Biaya Lain-lain 69.000 11,04
Jumlah 821.250 58,69

8.8. SOAL-SOAL UNTUK LATIHAN


1. Departemen Reparasi PT ABG melakukan kegiatannya dengan satuan dasar
penghitung tingkat kegiatannya adalah jam reparasi. Diantara taksiran
anggaran Departemen Reparasi ini adalah sebagai berikut ( Relevant range
25.000-45.000 jam reparasi):

Jenis Biaya 25.000 jam reparasi 45.000 jam reparasi


Gaji Pegawai Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Material Reparasi Rp 285.000,- Rp 445.000,-
Jumlah Rp 385.000,- Rp 545.000,-

Anggaran Perusahaan 152


Anggaran Variabel

Dengan menggunakan High Low Method untuk memperkirakan besarnya


unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel yang terkandung di dalam biaya
semi variabel, saudara diminta untuk:

a. Menyusun variable budget bentuk formula


b. Menghitung besarnya variable budget pada 40.000 jam reparasi.

2 Jelaskan apakah kelebihan variable budget dibandingkan dengan jenis


anggaran yang lain.

3. Apakah yang dimaksud dengan ‘relevant range’

4. Data yang terjadi pada Departemen 25 PT ODDI sebagai berikut:


a. Dasar aktivitas untuk Departemen 25 adalah unit produksi.
b. Relevant range maksimum 24.000 unit dan minimum 18.000 unit.
c. Manajer dari Departement 25 dengan bantuan dari penyelia dan berbagai
anggota staf membuat anggaran biaya untuk tenaga kerja langsung
berikut ini:

Tingkat kegiatan Satuan Biaya


24.000 Unit $ 56.000
22.000 Unit 50.000
20.000 Unit 47.000
18.000 Unit 44.000

Diminta:
1) Tentukan tarif biaya variabel per unit
2) Tentukan jumlah biaya tetap
3) Berapa biaya TKL yang dikeluarkan jika dihasilkan 20.000 unit
produk.

5. Penyelia: REZA
Dasar : Unit keluaran komponen suku cadang X-17
Batas-batas relevan untuk kegunaan 9.000 sampai 12.000 unit

Anggaran Perusahaan 153


Anggaran Variabel

Biaya yang dapat dikendalikan Jumlah tetap per Tarif variabel


bulan per unit keluaran
Bahan langsung $ 0 $ 10,-
Tenaga kerja langsung 0 8,-
Overhead Departemen:
Gaji 6000 0
Perlengkapan 0 1,-
Tenaga kerja tidak langsung 4000 2,-

Diminta:
a. Berapa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan jika dihasilkan
11.000 unit keluaran komponen suku cadang X-17.
b. Terangkan arti batas-batas relevan dari data di atas.

6. Data penjualan dan biaya penjualan pada berbagai tingkat penjualan


bulanan dari PT ASA diperkirakan sebagai berikut:
Jumlah Penjualan Biaya Penjualan
Rp 1.300.000 Rp 190.000
1.200.000 180.000
1.400.000 195.000
1.500.000 210.000

Harga jual per satuan produk Rp 100,-


Rencana penjualan:
Bulan Juni 2006 = 13.250 unit
Tahun 2006 = 160.000 unit
Diminta:

Anggaran Perusahaan 154


Anggaran Variabel

a. Menentukan variable budget bulanan dalam bentuk persamaan (dengan


metode titik tertinggi-terendah)
b. Menentukan anggaran biaya penjualan bulan Juni 2006

Anggaran Perusahaan 155


Anggaran Variabel

Anggaran Perusahaan 156

Anda mungkin juga menyukai