BAB VIII Budget Variabel
BAB VIII Budget Variabel
ANGGARAN VARIABEL
8.1. PENGERTIAN
Ciri utamanya:
a. Jika aktivitas sama dengan nol, biaya tetap ada dalam jumlah tertentu
(yaitu sebesar biaya tetap yang terkandung di dalamnya) sedangkan
unsur variable cost sama dengan nol.
b. Jika aktivitas naik, maka biaya juga naik (karena variable cost naik
sedangkan unsur fixe cost tidak berubah)
3. Wawancara (interview)
Wawancara terhadap para manajer diperlukan dalam rangka menentukan
apa yang kemungkinan terjadi terhadap biaya tertentu jika diambil suatu
tindakan spesifik. Wawancara tidak dapat membantu menentukan berapa
banyak dari suatu biaya tertentu berperilaku tetap ataupun variabel.
Wawancara membantu mengidentifikasikan pemicu-pemicu biaya.
Wawancara berfaedah dalam mengembangkan estimasi dampak berbagai
keputusan, misal seorang manajer pabrikasi dapat memberitahukan kepada
analisi biaya seberapa banyak dibutuhkan tambahan karyawan untuk
mempercepat pengenalan produk baru.
apabila ada data yang ekstrem maka sebaiknya dibuang dahulu, jangan
digunakan untuk memformulasikan biaya.
Contoh:
1) Data yang terdapat pada PT ELLEN sebagai berikut:
Relevant range : 9.000 –
12.000 DMH, artinya:
Pada titik tertinggi = 12.000 DMH
Pada titik terendah = 9.000 DMH
Anggaran biaya:
Pada titik tertinggi = Rp 6.400.000,-
Pada titik terendah = Rp 5.200.000,-
Interpolasi:
Menghitung biaya variabel per unit sebagai berikut:
DMH Biaya
Pada titik tertinggi 12.000 Rp6.400.000
pada titik terendah 9.000 Rp 5.200.000
Selisih 3.000 Rp 1.200.000
Tabel 8.1.
Jam mesin dan biaya pemeliharaan mesin yang dikeluarkan
PT ARDIAN Januari sampai Mei 2006
Diminta:
Tentukan berapa biaya tetap dan berapa biaya variabel per unitnya
dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah..
Jawab:
Dari data di atas titik tertinggi adalah Rp 3.750.000,- pada tingkat
kegiatan 5.000 jam mesin dan titik terendah adalah Rp 1.000.000,- pada
tingkat kegiatan 1.000 jam mesin.
Interpolasi:
Jam Mesin Biaya
Pemeliharaan
Tingkat aktivitas tertinggi (Mei) 5.000 3.750.000,-
Tingkat aktivitas terendah ( Maret) 1.000 1.000.000,-
Selisih 4.000 2.750.000
Biaya variabel =
Maka unsur biaya tetap dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Unsur biaya tetap = Jumlah biaya – unsur biaya variabel
= Rp 3.750.000,- - ( Rp 687,5 X 5.000 jam)
= Rp 312.500,-
5. Scattergraph Method
Metode ini lebih akurat daripada high-low method / maximum and minimum
method karena memperhitungkan semua data biaya pada semua tingkat
produksi di masa lalu melalui pemakaian suatu grafik. Kelemahan metode ini
adalah adanya unsur subyektivitas yang memungkinkan adanya
pertimbangan manusia dalam menggambarkan garis yang mendekati
serangkaian titik yang diplot. Scattergraph method lebih bagus apabila
digunakan bersama-sama dengan metode titik tertinggi dan titik terendah
karena metode ini dapat mendeteksi kemungkinan adanya nilai-nilai yang
ekstrem.
6. Regression Method
Metode ini lebih akurat daripada scattergraph method karena
memperhitungkan semua data ketika menaksir formula biaya dan
menggunakan persamaan matematik sehingga dapat sama sekali terlepas
dari unsur subyektivitas. Bentuk persamaan : Y= a+ bX
Nilai koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
a = menunjukan biaya tetap
b = menunjukan biaya variabel
Tabel 8.2.
Lembar kerja untuk perhitungan biaya tetap dan biaya variabel dengan
Regression Method.
= 675
Dari persamaan di atas diketahui bahwa biaya tetap pada PT ALFIN FAIS
sebesar Rp 125.000,- sedangkan biaya variabel sebesar Rp 675,- per jam
mesin tenun.
Tabel 8.4.
Anggaran Fleksibel/Variablel
pada Departemen Perakitan PT ALFIN tahun 2006
(Relevant range 1000-3000 unit)
Biaya Tetap
Gaji Penyelia 1000.000 1000.000 1000.000
Listrik 200.000 200.000 200.000
Jumlah biaya tetap 1.200.000 1.200.000 1.200.000
10.200.00 14.700.00
Jumlah biaya departemen 5.700.000 0 0
Jawab:
Analisa setiap komponen biaya:
1) Penyusutan = Rp 6.000.000,- pada berbagai tingkat kegiatan ( output)
merupakan Fixed Cost
2) Pembangkit tenaga:
Pada tingkat 15.000 unit = Rp 3.000.000
Pada tingkat 10.000.000 = Rp 2.000.000
Selisih 5.000 unit = Rp 1.000.000
Unsur Variabel =
Unsur variabel =
Unsur Variabel =
5) Lain-lain
Dengan cara yang sama untuk biaya lain-lain ditemukan
Biaya variabel Rp 80,-/unit
Biaya tetap Rp 200.000,-
Tabel 8.6
Anggaran variabel Bagian Produksi PT AJI NUGRAHA
Tahun 2006
(Relevant range : 10.000 – 15.000 unit)
Tabel 8.7
Anggaran variabel pada Bagian Produksi PT AJI NUGRAHA
dengan kenaikkan 1250 unit
Biaya 10.000 unit 11.250 unit 12.500 unit 13.750 unit 15.000 unit
Diminta :
Susunlah variabel budget dalam bentuk formula untuk tahun 2006, jika
diketahui relevant range-nya 5.000 – 10.000 Jam Mesin.
Jawab:
a. 1) Biaya bahan tak langsung
Tetap = 125% X Rp 42.000,- = Rp 52.500,-
Variabel = 125 % X Rp 5,- = Rp 6,25
2) Penyusutan
3) Diesel
Variabel = 80% X Rp 20,- = Rp 16,-
b. Upah mandor
Tetap = ( 125% X Rp 1.500.000,- ) : 12 = Rp 156.250,-
c. Pajak
Tetap = ( 120% X Rp 2.000.000,- ) : 12 = Rp 200.000,-
f. Biaya perawatan
Variabel = (30.000-18.000) : ( 10.000 – 5.000) = Rp 2,4,-
Tetap = Rp 30.000 – (Rp 2,4 X 10.000) = Rp 6.000,-
g. Biaya lain-lain.
Tetap = 115% X Rp 60.000,- = Rp 69.000,-
Variabel = 115% X 80% X Rp 12,- = Rp 11,04,-
Tabel 8.8
Anggaran variabel Bagian Produksi
PT ARDIAN PITRA Tahun 2006
(relevant range 5.000 – 10.000 jam mesin)
Biaya tetap/bulan
Biaya Variabel
(Rp)
Diminta:
1) Tentukan tarif biaya variabel per unit
2) Tentukan jumlah biaya tetap
3) Berapa biaya TKL yang dikeluarkan jika dihasilkan 20.000 unit
produk.
5. Penyelia: REZA
Dasar : Unit keluaran komponen suku cadang X-17
Batas-batas relevan untuk kegunaan 9.000 sampai 12.000 unit
Diminta:
a. Berapa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan jika dihasilkan
11.000 unit keluaran komponen suku cadang X-17.
b. Terangkan arti batas-batas relevan dari data di atas.