Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PEMBELAJARAN AGENDA 4

NAMA : GUSTI ERIC SANDRA

KELOMPOK :2

ANGKATAN : VII

 Isu-isu yang ditemukan selama bekerja di TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara


diantaranya adalah:

1) Optimalisasi penggunaan Tascam Audio Recorder Sebagai back up Audio dari VTR
saat produksi acara Genre Corner (hiburan musik) di studio TVRI Stasiun Sulawesi
Tenggara
2) Optimalisasi ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara melalui pemasangan busa
rak telur
3) Pentinggnya Koordinasi antara Produser dan Audioman saat produksi di dalam studio
yang membutuhkan peralatan penunjang berupa alat musik

 Analisis SWOT untuk ke-3 isu


Tabel analisis SWOT Strenghts dan Weaknesses (Faktor Internal)
No Isu Strenghts Weaknesses
1 Optimalisasi - Penggunaan Tascam menjadi - Membiarkan permasalah ini
penggunaan lebih optimal, karena berlarut-larut tanpa mencari
Tascam Audio sebelumnya alat termasuk jalan keluarnya akan
Recorder Sebagai Tascam jarang digunakan bertentangan dengan prinsip
back up Audio dari - Adanya back up file audio manajemen ASN
VTR saat produksi apabila audio dari VTR - Kualitas visual yang tidak
acara Genre Corner bermasalah didukung dengan audio yang
(hiburan musik) di - Audio pada Tascam mudah di baik akan menumbulkan
studio TVRI playback saat produksi menumbukan ketidak nyamanan
Stasiun Sulawesi sedang berlangsung, karena bagi penonton sehingga
Tenggara terhubung langsung ke audio pertentangan dengan prinsip
mixer sehingga pengecekan pelayanan publik
terhadap kualitas audio dapat - Kurangnya koordinasi antara
dideteksi sejak dini program dan teknik dalam
mencari jalan keluar
bertentangan dengan prinsip
WoG
2 Optimalisasi ruang - Melalui pengasangan bus arak - Audioman tidak dapat melakukan
dubbing TVRI telur pada ruang dubbing rekaman vocal pada jam kantor
Stasiun Sulawesi dapat meminimalisir sehingga diganti pada malam
Tenggara melalui gangguan (noise) hari dan tidak termasuk lembur.
pemasangan busa - Output Audio yang dihasilkan Hal ini bertentangan dengan
rak telur lebih baik prinsip Manajemen ASN
- Audiman dapat melakukan - Ruangan yang tidak sesuai dengan
rekamaan audio pada jam standr tentunya akan membuat
kantor talent tidak nyaman dalam
melakukan rekaman hal ini
bertentangan dengan prinsip
pelayanan public
- Kurangnya perhatian dari pihak-
pihak terkait terhadap
pembenahan ruang dubbing
bertentangan dengan prinsip
WoG

3 Pentinggnya - Setting alat dapat disesaikan - Kurangnya tanggapnya produser


Koordinasi antara lebih cepat terhadap talent yang terlambat
Produser dan - Keterlambatan waktu produksi dapat bertentangan dengan
Audioman saat dapat dihindari dan sesuai prinsip Manajemen ASN
produksi di dalam rundown acar - Para narasuber yang hadir lebih
studio yang - Pekerjaan audioman menjadi awal dibuat menunggu lebih
membutuhkan lebih terarah dan tidak lama. Hal ini bertentangan
peralatan bekerja dalam tekanan yang dengan prinsip Pelayanan
penunjang berupa berpengaruh terhadap hasil Publik
alat musik kerja - kurangnya koordinasi antar
produser dan audioman
mengenai segala peralatan yang
akan digunakan dalam produksi
bertentangan dengan prinsip
WoG

Tabel analisis SWOT Opportunities dan Threats (Faktor Eksternal)


No Isu Opportunities Threats
1 Optimalisasi - penonton dapat menikmati - Belum adanya peran serta dari
penggunaan program acara TVRI lembaga yang berwenang dalam
Tascam Audio Sulawesi Tenggara dengan membantu memfasilitasi
Recorder Sebagai nyaman, karena visual dan (mengupgrade) peralatan VTR
back up Audio dari audio yang mendukung terbaru
VTR saat produksi
acara Genre Corner
(hiburan musik) di
studio TVRI
Stasiun Sulawesi
Tenggara
2 Optimalisasi ruang - Output audio yang dihasilkan - Masih susahnya mendapatkan busa
dubbing TVRI akan lebih baik, sehingga saat rak telur (Egg box foam) di area
Stasiun Sulawesi proses editing akan diperoleh Sulawesi Tenggara
Tenggara melalui kualitas produksi yang
pemasangan busa memuaskan
rak telur - Talent yang akan melakukan
rekaman audio memiliki lebih
banyak waktu untuk
mendapatkan hasil rekaman
terbaik, karena tidak harus
menunggu sampai malam hari
3 Pentinggnya - Narasumber atau Talent dapat - Susahnya mendapatkan talent-
Koordinasi antara melakukan kegiatan produksi talent yang berkompeten dan
Produser dan tepat waktu dan apabila terjadi berintegritas untuk diundang di
Audioman saat ketelambatan tidak memakan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggra
produksi di dalam waktu lama terutama yang memiliki alat
studio yang musik sendiri untuk mau
membutuhkan bekerjasama
peralatan
penunjang berupa
alat musik

A. Deskripsi Dari Masing-Masing Isu

 Isu “kurang optimalnya hasil audio dari VTR saat produksi di studio”
Hasil Produksi (rekaman) di dalam studio TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara yang berupa
paket acara lokal yaitu Genre Corner (hiburan musik) seringkali kali mengalami masalah pada
saat penayangan. Dimana suara yang dihasilkan pecah sehingga cukup mengganggu bagi
penonton. Padalah saat proses produksi berlangsung output suara dari audio mixer panggung
telah diolah dengan baik diaudio mixer broadcast yang berada subcontrol. Hasil pengolahan
suara dari audio mixer broadcast dapat didengar melalui monitor Audio di subcontrol, namun
karena pengolahan suara dari mixer broadcast langsung menuju VTR(Video Type Recorder)
produser tidak dapat memastikan apakah audio yang masuk ke VTR sudah sesuai dengan yang
terdengar dimonitor audio, karena tidak dapat dilakukan playback pada VTR saat produksi
berlangsung. Masalah ini bisa saja berasal dari alat VTR yang digunakan. Karena pada
prinsipnya setelah suara diolah dimixer audio akan menuju ke VTR, selanjutnya file dari VTR
akan diserahkan ke editor untuk dilakukan proses editing sebelum ditayangkan.
TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara memiliki alat perekam suara (Tascam Audio Recorder).
Alat ini biasa digunakan untuk produksi diluar studio. Diharapakan dengan adanya alat ini dapat
menjadi alternatif untuk mangatasi permasalahan suara pecah saat produksi acara Genre Corner
(hiburan musik). Tascam Audio Recorder ini dapat langsung dipasangkan pada output mixer
audio dan hasil rekaman dari Tascam Audio Recorder dapat diplayback saat produksi sedang
berlangsung sehingga akan sangat membatu terutama bagi produser. Jadi akan ada dua file hasil
rekaman audio yaitu dari VTR dan Tascam Audio Recorder dan ketika proses editing dilakukan
kemudian audio yang di peroleh dari VTR kembali pecah maka kita dapat menggunakan file
audio dari Tascam Audio Recorder.
1) Pihak-pihak yang terlibat adalah
1. Pimpinan (sebagai penanggung jawab)
2. Produser (sebagai Penyelenggara)
3. Audioman/Penata Suara (sebagai Penyelenggara)
4. Penonton (sebagai sasaran)
2) Data/Fakta terkait isu tersebut:
1. Tayangan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara suaranya sering pecah
2. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara memiliki alat Tascam Audio Recorder .
3) Jika permasalahan tidak diselesaikan dengan segera maka, hasil produksi acara dalam studio
tidak maksimal sesuai yang diinginkan serta cruw produksi akan mendapat sorotan dari
atasan karena diaggap tidak sungguh-sungguh dalam melakukan tugas. Hal ini berhubungan
dangan Manajemen ASN, yakni seorang ASN harus professional dan bertanggung jawab
atas pekerjaannya yang mana jika dalam menjalankan tugas mengalami suatu masalah tidak
membiarkan masalah tersebut semakin parah tetapi mencari jalan keluar yang tepat.

 Isu “Kurang Optimalnya Ruang Dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara Sebagai
Ruang Rekam Vocal”
Hingga saat ini TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara telah memproduksi beragam program
acara, TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara mengudara dari pukul 15.00 – 19.00 WITA. Kualitas
Produksinya juga sudah cukup baik, dalam menyambut migrasi TV Analog ke TV Digital
tahun 2022 beberapa aspek teknis masih perlu ditingkatkan salah satunya Ruang Dubbing.
Ruangan Dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara digunakan untuk dubbing dalam
memproduksi program acara baik lokal maupun nasional. Proses dubbing melibatkan banyak
talent sebagai dubber.
Ruangan dubbing tersebut berukuran 2,75 x 1,5 x 4 meter yang sekeliling dindingnya
ditempelkan karpet rool berwarna hitam, berfungsi sebagai penyerap suara yang dihasilkan oleh
dubber agar suara tidak gema (Echo). Namun jika kita melihat lebih jauh karpet roll yang
digunakan memiliki ketebalan kurang dari 1 cm dan kurang berongga. apabila digunakan
sebagai ruang rekaman, kualitas audio yang dihasilkan kurang maksimal. Selain itu ruang
Dubbing tersebut tidak dapat digunakan pada siang (jam kantor) untuk kegiatan rekaman vocal
karena akan sangat terganggu dengan suara bising dari luar dan diganti pada malam hari. Hal ini
dapat dimaksimalkan dengan pemasangan busa rak telur (egg box foam) sebagai penyerap suara.
1) Pihak-pihak yang terlibat adalah
1. Pimpinan (sebagai penanggung jawab)
2. Produser (sebagai Penyelenggara)
3. Audioman/Penata Suara (sebagai Penyelenggara)
4. Talent/Dubber (sebagai sasaran)
2) Data/Fakta terkait isu tersebut:
1. Ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara Belum standar
2. Ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara tidak dapat digunakan pada siang hari
karena desain ruangan yang tidak mampu menyerap suara bising dari lingkungan sekitar.
3. Ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara kurang mendapat perhatian dari pihak
terkait
3) Jika permasalahan tidak diselesaikan dengan segera maka, TVRI Stasiun Sulawesi
Tenggara akan tertinggal diera penyiaran TV Digital, karena visual yang ditampilkan tidak
didukung oleh audio yang jernih, selain itu petugas Audioman akan dirugikan karena harus
melakukan pekerjaan pada malam hari (diluar jam kerja) dan tidak terhitung sebagai
lembur. Isu ini berhubungan dengan Pelayanan Publik yaitu, kurangnya perhatian dari
pihak terkait dalam menyikapi masalah yang terjadi pada ruang dubbing tersebut. Selain itu
ruangan yang berukuran kurang 2,75 x 1,5 x 4 meter akan sangat tidak nyaman bagi para
talent/dubber yang sedang melakukan dubbing dan apalagi ada gangguan suara (noise)
maka dubbing harus diulang.
 Isu “Kurangnya Koordinasi antara Produser dan Audioman saat produksi di dalam
studio yang membutuhkan peralatan penunjang berupa alat musik”
Sebelum melakukan produksi di dalam studio TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara. tentunya
seluruh crew produksi sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan peralatan hingga dekorasi
panggung satu jam sebelum produksi dimulai (tergantung tingkat dari kerumitan). produksi yang
melibatkan banyak talent/narasumber dan memakai alat musik seperti gitar atau keyboard pada
umumnya membutuhkan persiapan yang lebih lama.
TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara Tenggara saat ini belum memiliki kelengkapan alat-alat
musik sebagai peralatan penunjang kegiatan produksi. Sehingga peralatan tersebut disiapkan
langsung oleh para talent. Namun Para talent yang akan memainkan alat musik tersebut
biasanaya datang terlambat dan tidak ada informasi yang jelas dari produser kepada audioman
akibatnya audioman harus menunggu, belum lagi jenis alat yang dibawa oleh talent tidak support
dengan kabel konektor yang dimiliki TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara. Hal ini tentu akan
menghabat jalannya produksi acara selain itu audioman harus bekerja lebih ekstra karena
berpacu dengan waktu.
1) Pihak-pihak yang terlibat adalah
1. Pimpinan (sebagai penanggung jawab)
2. Produser (sebagai Penyelenggara)
3. Audioman/Penata Suara (sebagai Penyelenggara)
4. Talent (Sebagai sasaran)
2) Data/Fakta terkait isu tersebut:
1. Kurangnya Koordinasi antara Produser dengan Audioman/Penata Suara
2. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara alat-alat musik sebagai peralatan penunjang.
3. Para talent menyiapkan alat musik untuk kegiatan produksi.
3) Jika permasalahan tidak diselesaikan dengan segera maka, kegiatan produksi yang
menggukan alat-alat musik akan seringkali mengalami keterlambatan dalam produksinya,
serta akan membuat pekerjaan audioman tidak maksimal. Isu ini berhubungan dengan Whole
of Government (WoG) yakni kurangnya koordinasi antar produser dan audioman mengenai
segala peralatan yang akan digunakan dalam produksi, padalah disisi lain produser juga
menuntut agar produksi sesuai dengan rundown acara yang telah dibuat.
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan beberapa isu yang dijelaskan di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk
menetapkan core isu yang akan diangkat menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi. Alat
bantu penetapan core issue yang saya gunakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah dengan
menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan).

No
Isu A K P L Jumlah
. Peringkat

1. kurang optimalnya hasil audio dari VTR


5 5 4 5 19
saat produksi di studio 1

2. Kurang optialnya ruang dubbing TVRI


Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai 5 4 5 5 19
1
Ruang Rekam Vocal

3. Kurangnya Koordinasi antara Produser


dengan Audioman saat produksi acara
menggunakan alat musik di studio 4 3 5 5 17
2

Berdasarkan analisis AKPL pada diatas yaitu analisis teknis tapisan isu APKL menunjukkan
bahwa isu kesatu dan kedua memperoleh nilai yang sama tinggi, oleh karena perlu dilakukan
analisis teknik USG (Urgency,Seriousness,Growrh) untuk menentukan isu mana yang paling
prioritas.
NO. Isu U S G Jumlah
Peringkat

kurang optimalnya hasil audio dari


1. 4 4 5 13
VTR saat produksi di studio 2

Kurang optialnya ruang dubbing


2. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara 5 5 5 15
1
sebagai Ruang Rekam Vocal

Berdasarkan Tabel diatas diperoleh bahwa isu kedua mendapatkan nilai yang tertinggi yaitu
15 dibanding isu pertama yang hanya memperoleh nilai 13. Sehingga isu paling prioritas adalah
Isu “Kurang optialnya ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai Ruang Rekam
Vocal”. Isu ini menjadi lebih prioritas karena bersifat mendesak dimana ruangan dubbing sangat
sering digunakan, jika dibiarkan berlarut-larut maka akan menjadi permasalahan yang
berkepanjangan. Sedangkan isu “kurang optimalnya hasil audio dari VTR saat produksi di
studio” masih dapat ditoleransi karena bersifat tentatif (belum pasti) dan permasalah tersebut
hanya terjadi pada saat produksi acara Genre Corner.

C. Penyebab Isu
Guna mempertajam isu yang diangkat perlu dilakukan analisis dengan pendekatan diagram
fishbone untuk mengidentifikasi berbagai potensi penyebeb permasalahan tersebut. Berdasarkan
Pendekatan dengan metode diagram fishbone masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori
yakni; Management, Man, Method, Measurement, Machine, dan Material (6M) terkait isu
“Kurang optialnya ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai Ruang Rekam
Vocal” yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
Analisis Penyebab Isu Menggunakan Diagram Fishbone

Management Man Method

Belum adanya perbaikan operator tidak dapat


gedung kantor (masih gedung melakukan rekam desain kedap suara
lama), sehingga ukurannya vocal pada siang hari dalam ruangan
kecil dan terbatas (jam kerja) karena belum optimal
bising

Kurang
Optimalnya hasil
Output audio
yang diproleh

Material pelapis
Belum adanya dinding ruang
Belum adanya
upgrade sebagai peredam
pengkajian lebih lanjut
microphone suara adalah karpet
mengenai ruang
terbaru dalam roll biasa, tipis dan
dubbing yang standar
ruang dubbing kurang berongga

Measurement Machine Material


D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan identifikasi penyebab isu melalui metode fishbone tersebut, maka gagasan
pemecahan masalah yang dapat penulis usulkan adalah
1) Melakukan treatment tambahan terhadap ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi
Tenggara yang digunakan saat ini, yaitu melalui penambahan lapisan dinding
menggunakan busa rak telur (egg box foam) sebagai penyerap suara. Busa ini memiliki
ketebalan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan Metaron Acustics
(produsen busa rak telur asal Amerika) ketebalan busa rak telur yang ideal untuk
digunakan pada studio rekaman, bilik vokal, ataupun ruang kontrol adalah busa dengan
ketebalan 2.5 inchi atau sekitar 6 cm. Ketebalan tersebut tidak membuat suara benar-
benar hilang, serta bekerja dengan sangat baik untuk meminimalisir terjadinya noise.
Sehingga berdasarkan data tersebut diharapakan dapat dilakukan pemasangan busa rak
telur (egg box foam) pada ruang dubbing TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara, agar kerja
ruang tersebut lebih optimal khususnya dalam meyerap gangguan suara dan juga
operator oudio tidak perlu lagi menunggu malam hari untuk melakukan rekaman vocal.
Mengingat mengerjakan tugas rekaman pada malah juga tidak terhitung sebagai lembur.
2) Melakukan Upaya perbaikan total terhadap ruang dubbing di TVRI Stasiun Sulawesi
Tenggara karena dari ukurannya luas ruangan juga belum sesuai standar
3) Melakuan inisiatif mengganti microphone menggunakan tipe terbaru.

Anda mungkin juga menyukai