1. Roadmap
Roadmap Program adalah suatu arah program PKKM yang akan di tempuh Prodi
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua periode tahun 2023–2024 menuju
program studi yang unggul, serta menjadi ukuran kampus maju. Roadmap Program yang
disusun mengacu pada 8 Standar IKU yang merupakan ukuran kinerja baru bagi perguruan
tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih
konkret, Sebagaimana yang dicita-citakan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Dan di harapkan bisa menjadi Program Unggulan Prodi Ilmu Komunikasi, Juga menjadi
Program Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Papua. Program ini
berfokus pada: Kualitas Mahasiswa dan Dosen. Harapan dari Program ini adalah
mahasiswa memiliki Pengetahuan dan pengalaman yang baik, selain dari yang di dapatkan
dari perguruan tinggi asal, Demikian juga Dosen yang kemudian Bisa melakukan Tridarma
di perguruan tinggi lain, dari segi Pengajaran, juga dosen di beri ruang untuk bisa
melakukan pengabdian dan penelitan di perguruan tinggi lain.
2. Rasional Penetapan Program
Dalam upaya untuk memajukan sistem pendidikan di tanah air, pemerintah kemudian
mengeluarkan Program MBKM, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai
berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja, kampus merdeka
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan di ambil di
luar prodi maupun perguruan tinggi. Pemerintah juga terus melakukan transformasi
pendidikan tinggi melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi ukuran kampus
maju. Namun demikian, sebagaimana telah di jelaskan pada bab-bab sebelumnya
bahwasanya, masih banyak kesenjangan yang di alami oleh baik perguruan tinggi maupun
program studi dalam mengimplementasikan program tersebut. Dalam upaya mengurangi
kesenjangan tersebut, maka ditetapkan program yang bisa menjadi solusi alternative, dan
menjadi program unggulan bagi prodi ilmu komunikasi dalam dua tahun ke depan. Berikut
merupakan beberapa program yang di tetapkan diantaranya: pertama. Peningkatan
Keterampilan dan Kompetensi Mahasiswa. Dalam rangka menghadapi perubahan sosial,
budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus
disiapkan agar lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Kapasitas mahasiswa tidak hanya
link and match dengan dunia industri dan dunia kerja, tetapi juga dengan masa depan yang
berubah dengan cepat. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran
yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan relevan.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) diharapkan dapat menjadi
jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di
perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif,
tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kedua. Peningkatan
Kompetensi (karakter dan Kapasitas) Dosen. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005,
menjelaskan, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dosen wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat
bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Program PKKM memberikan ruang kepada Dosen untuk terus mengembangkan potensi
dengan cara menjadi praktisi mengajar pada perguran tinggi lain, atau mengikuti magang
di DUDI untuk pengembangan karir dosen. ketiga. Pengembangan Kompetensi Dosen
dalam Penelitian dan pengabdian. Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban
Perguruan Tinggi untuk Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, Perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah dituntut untuk berperan secara
aktif positif dalam memecahkan permasalahan (problem solver) yang dihadapi masyarakat
dengan menghasilkan ilmu yang siap pakai dan berdaya saing. Salah satu indikator
Kampus maju adalah dosen bisa melakukan tridharma, hal ini diharapkan bisa memberikan
ruang kepada dosen untuk terus melakukan pengembangan diri. Sejak 3 tahun terakhir,
dosen pada program studi ilmu komunikasi di nilai masih sangat kurang dalam
menghasilkan publikasi karya ilmiah, baik Jurnal penelitian maupun pengabdian, tentu ini
merupakan suatu kesenjangan yang di alami oleh program studi. Dengan demikian, untuk
memperkuat mutu akademik, dan menunjang program studi untuk mendapatkan nilai
akreditasi unggul, melalui kegiatan PKKM ini program studi kemudian menetapkan
program tersebut diatas, guna memfasilitasi para dosen untuk produktif dalam
menghasilkan publikasi karya ilmiah baik di bidang penelitian maupun Pengabdian Kepada
Masyarakat.
1. Mahasiswa
mendapat
pengalaman diluar
Magang kampus
A.1.2 Mahasiswa 2. Berwirausaha 14 10% 60 42% 80 57%
di DUDI 3. Mahasiswa
Mendapatkan
Pekerjaan Yang
layak
1. Mahasiswa
mendapat
pengalaman diluar
kampus
Redesain
A.1.3 2. Berwirausaha 14 10% 60 42% 80 57%
Kurikulum
Mahasiswa
Mendapatkan
Pekerjaan Yang
layak
1. Jumlah lulusan yang
bekerja di DUDI
setelah magang
Kerjasama
2. Jumlah lulusan
A.1.4 dengan 14 10% 60 42% 80 57%
program sarjana
DUDI
yang berhasil
mendapatkan
pekerjaan
A.2.1 Praktisi Persentase dosen 14 10% 60 42% 80 57%
Mengajar berkualifikasi doktor,
memiliki sertifikasi
kompetensi/profesi
yg diakui industri
dan dunia kerja, atau
berasal dari kalangan
praktisi profesional,
dunia industri, atau
dunia kerja
1. Persentase dosen
berkualifikasi
doktor, memiliki
sertifikasi
kompetensi/profesi
yg diakui industri
dan dunia kerja,
atau berasal dari
Magang kalangan praktisi
A.2.2 Dosen profesional, dunia 14 10% 60 42% 80 57%
industri, atau
dunia kerja
2. Jumlah dosen yang
memiliki
sertifikasi
kompetensi/profesi
yang diakui
industri dan dunia
kerja
A.3.1 Pelatihan 1. Jumlah luaran 14 10% 60 42% 80 57%
Penulisan penelitian dan
Jurnal Ilmiah pengabdian kepada
Nasional dan masyarakat per
Internasional dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
1.Jumlah luaran
penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
Pelatihan
atau sertifikasi
Penggunaan
A.3.2 internasional yang 14 10% 60 42% 80 57%
Aplikasi
diakui pemerintah
Mendelay
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
Pelatihan 1.Jumlah luaran
A.3.3 Penulisan penelitian dan 14 10% 60 42% 80 57%
Proposal pengabdian kepada
masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
Hibah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
A.3.4 Mengikuti 1. Jumlah luaran 14 10% 60 42% 80 57%
Workshop penelitian dan
dalam bidang pengabdian kepada
Penelitian masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
A.3.5 Desiminasi 1.Jumlah luaran 14 10% 60 42% 80 57%
hasil penelitian dan
Penelitian pengabdian kepada
masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
Bimtek 1. Jumlah luaran
Penyusunan penelitian dan
Proposal pengabdian kepada
Hibah masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
A.3.6 internasional yang 14 10% 60 42% 80 57%
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
A.4.1 Membentuk 1.Jumlah luaran 14 10% 60 42% 80 57%
Desa binaan penelitian dan
sebagai pengabdian kepada
wadah dalam masyarakat per
pelaksaanaan dosen, yang
PKM berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
A.4.2 Pelatihan dan 1. Jumlah luaran 14 10% 60 42% 80 57%
Penyuluhan penelitian dan
Pada pengabdian kepada
Masyarakat masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
1.Jumlah luaran
penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
Mengikuti
atau sertifikasi
Workshop
A.4.3 internasional yang 14 10% 60 42% 80 57%
dalam bidang
diakui pemerintah
PKM
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
Desiminasi 1.Jumlah luaran
A.4.4 14 10% 60 42% 80 57%
hasil PKM penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat per
dosen, yang
berhasil
mendapatkan
rekognisi
internasional atau
diterapkan oleh
masyarakat
2. Persentase
program studi
sarjana yang
memiliki akreditasi
atau sertifikasi
internasional yang
diakui pemerintah
3. Persentase dosen
yang berkegiatan
tridharma di
kampus lain, di
QS100 by subject,
bekerja sebagai
praktisi di dunia
industri, atau
membina
mahasiswa yang
berhasil meraih
prestasi minimal
tingkat nasional
dalam 5 tahun
terakhir
Tahun 2023.
Di tahun 2023 terdapat 3 aktivitas yang berkaitan dengan kompetensi Mahasiswa
diantaranya: Pertukaran Pelajar, Magang Industri dan. Redesain Kurikulum. Berikut
dijabarkan keterkaitan antara ketiga Aktivitas diatas. Pertukaran Pelajar (Mahasiswa) dan
Magang kedua program ini memberikan ruang kepada mahasiswa untuk melaksanakan
aktivitas di luar kampus, Program Pertukaran Mahasiswa merupakan program yang
diselenggarakan dalam rangka memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program Studi
Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Papua untuk mengikuti perkuliahan di luar
dari Perguruan Tinggi. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pengakuan
kredit hingga 20 SKS. Berdasarkan kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi, maka
program pertukaran Pelajar akan di tempuh oleh mahasiswa yang ada pada semester lima.
Sama halnya dengan Pertukaran pelajar, keterampilan dan kompetensi mahasiswa juga
dapat dikembangkan dengan mengikuti Program magang. Magang MBKM merupakan
salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diterapkan oleh
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang menggunakan
sistem penggantian mata kuliah yang setara dengan 20 SKS yang difokuskan agar
mahasiswa menerima sebuah pengalaman baru di dunia kerja dengan harapan mahasiswa
dapat segera terjun kedunia lingkungan kerja setelah lulus. Kedua program diatas, tentu
diatur dalam suatu desain Kurikulum Program studi. Menurut Undang-undang Nomor 12
Tahun 2012 ayat (2) menegaskan bahwa kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-
Dikti) untuk setiap program studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual,
akhlak mulia, dan keterampilan. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi ditegaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
Selain aktifitas yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa, terdapat pula dua
aktivitas yang berkaitan dengan Kompetensi Dosen diantaranya: Magang Dosen dan
Praktisi Mengajar. Keterkaitan antara kedua aktivitas diatas adalah, Magang Dosen
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada dosen Perguruan Tinggi Untuk melihat
dan terlibat langsung dalam aplikasi salah satu bidang ilmu/mata kuliah yang ditekuni pada
dunia industri dan dunia kerja, yang nantinya diharapkan pengalaman tersebut dapat
mewarnai proses pembelajaran oleh dosen tersebut baik di Perguruan Tinggi asal, maupun
akan di terapkan di perguruan tinggi lain, dimana dosen tersebut menjadi praktisi mengajar
di suatu perguruan tinggi.
Tahun 2024.
Tahun 2023
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) cukup berperan penting dalam
proses pembelajaran, yaitu dalam rangka memberikan fasilitas kepada
mahasiswa untuk terus mengembangkan keterampilan. Dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan tinggi, hubungan kemitraan menjadi suatu hal
yang penting untuk dilakukan. Kerja sama dengan DU/DI tidak hanya terpaku
pada penyediaan praktik kerja lapangan atau magang bagi mahasiswa saja,
namun juga meliputi pengembangan kompetensi bagi dosen, penyelarasan
kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, sertifikasi kompetensi,
hingga rekrutmen lulusan.
Tahun 2024
A.3. Pengembangan Kompetensi Dosen dalam Penelitian
a. Latar Belakang
Pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar penting yang diharapkan dapat
membawa perubahan suatu bangsa. Dunia pendidikan tinggi tidak hanya dapat menjadi
sarana bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi proses pembelajaran di
kampus juga diharapkan menjadi wahana yang sangat penting untuk merubah pola pikir
masyarakat dalam menuju terwujudnya masyarakat sipil {civil society) yang demokratis.
Masih rendahnya kemampuan perguruan tinggi dalam menghasilkan keluaran sumber daya
manusia berkualitas berawal pada kondisi PT yang tidak memiliki kemampuan dalam
memformulasi kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Perencanaan
kurikulum dan implementasinya suatu program studi terkait erat dengan pencapaian ke 8
Indikator Kinerja Utama yang menjadi ukuran kampus maju.
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Papua dalam
menjalankan pendidikan tinggi, dinilai masih sangat jauh dari ukuran kampus Maju, hal ini
terlihat dari beberapa kesenjangan yang dialami baik mahasiswa maupun dosen pada
program studi, misalnya: Masih kurangnya Persentase Lulusan yang berhasil mendapatkan
pekerjaan, studi lanjut, dan menjadi wiraswasta dengan pendapatan cukup, belum
maksimalnya pelibatan mahasiswa dalam program pertukaran dan magang mahasiswa baik
perguruan tinggi dan DUDI, masih rendahnya dosen melakukan penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat. Kesenjangan yang dialami baik Perguruan tinggi maupun Program
Studi, tentu di sebabkan karena beberapa factor diantaranya; Belum sempurnanya tata
Kelola akademik untuk mendukung pelaksanaan MBKM dan pengelolaan MBKM di tingkat
institusi/perguruan tinggi, Minat mahasiswa untuk mengikuti pertukaran pelajar serta
magang masih sangat minim, beratnya beban mengajar, serta keterbatasan anggaran juga
menjadi factor penghambat dosen dalam melakukan penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat. Dari beberapa kesenjangan yang telah jelaskan diatas, Program studi Ilmu
Komunikasi, melalui program PKKM ini mengusulkan beberapa aktivitas yang bisa menjadi
solusi dalam mengatasi kesenjangan tersebut, diantanya; Melibatkan mahasiswa untuk
mengikuti program pertukaran dan magang mahasiswa. Dalam rangka menghadapi
perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi
mahasiswa harus disiapkan agar lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Kapasitas mahasiswa
tidak hanya link and match dengan dunia industri dan dunia kerja, tetap juga dengan masa
depan yang berubah dengan cepat. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian
pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal
dan relevan. Mahasiswa juga diberikan ruang untuk mengikuti magang industry.
Pelaksanaan kegiatan Magang Industri diharapkan mampu mendorong mahasiswa memiliki
pengalaman di dunia industri. Selain itu, kegiatan Magang Industri di Mitra Industri juga
menjadi salah satu sarana belajar secara langsung bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi.
Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata
sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6
bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi
mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu
sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan,
yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan
(startup), serta melibatkan dosen dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan penulisan
Jurnal penelitian dan pengabdian.
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari aktivitas yang akan dilaksanakan, yaitu:
1. Pertukaran Pelajar
2. Magang di DUDI
a. terjalinnya Kerjasama dengan dunia usaha dengan dunia industry
b. Keterpaduab Link ans matc dengan DUDI
c. Peningkatan keterampilan soft skill dan hard skill mahasiswa
3. Redesaign Kurikulum
a. Tersedianya kurikulum berbasis MBKM
b. Peningkatan Kompetensi lulusan
c. Penyesuaian kurikulum dengan dunia kerja
4. Menjalin Kerjasama dengan DUDI Magang
a. Meningkatkan rasio untuk mencapai suatu keuntungan.
b. Untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan dalam suatu negara.
c. Membuat pelaku kegiatan saling mengenal satu sama lain.
d. Menjadi sarana untuk mengemukakan opini dan pendapat.
5. Praktisi Mengajar
a. Menawarkan pengalaman pembelajaran yang lebih kolaboratif, dan partisipatif.
b. Mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan praktisi di industri.
c. Menutup gap kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja.
d. Mempersiapkan SDM Unggul masa depan bagi Indonesia.
6. Magang Dosen
a. Memperluas wawasan dosen peserta magang mengenai pelaksanaan dan
penyelenggaraan dunia kerja dosen dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi
(pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi
kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan Tridharma
tersebut di PT Pembina;
b. Memberikan pengalaman kepada dosen peserta magang untuk mengenal secara
langsung manajemen perguruan tinggi dan kerjasama dengan mitranya di PT
Pembina;
c. Memberikan pengalaman kepada dosen peserta magang tentang persiapan PTN
Pembina dalam mengadopsi dan mengadaptasi kebijakan merdeka belajar, kampus
merdeka;
d. Memberi kesempatan kepada dosen peserta magang untuk menjalin jejaring dengan
dosen senior asal PT Pembina.
Tahun 2023
A. 1. Peningkatan Keterampilan dan Kompetensi Mahasiswa
b. Pelaksanaan Kegiatan
b. Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan salah satu indikator kinerja utama (IKU) yaitu Mahasiswa mendapat
pengalaman diluar kampus (Magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha,
pertukaran pelajar. berdasarkan hal tersebut maka program studi harus menjalin kerja
sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan mekanisme sebagai
berikut:
1. Menetapkan mitra yang sesuai dengan kebutuhan program studi ilmu komunikasi
universitas muhammadiyah Papua.
2. Selain menjalin kerja sama dengan mitra, mahasiswa yang magang di DUDI mitra
sebisa mungkin agar lulusannya bisa terserap dengan baik di DUDI sesuai dengan
indikator kinerja.
A.2 Peningkatan Kompetensi (Karakter dan Kapasitas) Dosen
Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi dosen yaitu dengan menjadikan
dosen sebagai prkatisi mengajar diperguruan tinggi lain. Berikut adalah tahapan-
tahapan yang harus dilalui perguruan tinggi dan praktisi selama proses mengikuti
Program Praktisi Mengajar, tahapan Program akan berlangsung sebagai berikut:
Untuk meningkatkan kapasitas dosen, maka dosen perlu mengikuti magang dosen di
Tahun 2024
Kegiatan workshop pelatihan penulisan artikel untuk publikasi di jurnal ilmiah yang
ber ISSN, terindeks sinta dan scopus untuk peningtakan profesionalisme dan pangkat
akademik bagi dosen-dosen di Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua)
menggunakan:
a. metode ceramah, materi yang diberikan adalah penjelasan tentang karya ilmiah,
etika penulisan karya ilmiah, teknik penulisan karya ilmiah, penelusuran referensi
melalui internet, penyusunan karya ilmiah.
b. Diskusi, pada tiap materi yang disampaikan, peserta dapat berdialog dan
berdiskusi dengan tim pemateri tentang materi yang disampaikan
c. Tugas menyusun karya tulis ilmiah, tugas tersebut diberikan pada seluruh dosen
dan sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat peserta. Pada penyusunan karya
ilmiah ini dilakukan pendampingan oleh tim pemateri.
Pelatihan ini merupakan salah satu kebutuhan dari dosen Universitas Muhammadiyah
Papua untuk menulis artikel atau jurnal dan menjadikan sebagai salah satu
penyimpanan referensi artikel atau jurnal dengan langkah kegiatan sebagai berikut:
a. Metode ceramah, materi yang diberikan adalah penjelasan tentang karya ilmiah,
etika penulisan karya ilmiah, teknik penulisan karya ilmiah, penelusuran referensi
melalui internet, penyusunan karya ilmiah.
b. Diskusi, pada tiap materi yang disampaikan, peserta dapat berdialog dan
berdiskusi dengan tim pemateri tentang materi yang disampaikan
c. Tugas menyusun karya tulis ilmiah, tugas tersebut diberikan pada seluruh dosen
dan sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat peserta. Pada penyusunan karya
ilmiah ini dilakukan pendampingan oleh tim pemateri.
A.4. Pengembangan Kompetensi Dosen dalam Pengabdian
1. Biaya Materai
2. Berlanggan akun zoom
Kerjasama dengan 3. Honor Pemateri
A.1.4 5% 5%
DUDI 4. Transportasi Pemateri
5. Biaya Akomodasi
6. FGD
1. Biaya Transportasi Praktisi
3. Biaya Liffing Cost
A.2.1 Praktisi Mengajar 15 % 5%
3. Biaya Hidup selama 3 Bulan
4. Biaya Asuransi Kesehatan
1. Biaya Transportasi Praktisi
3. Biaya Liffing Cost
A.2.1 Magang Dosen 15 % 5%
3. Biaya Hidup selama 3 Bulan
4. Biaya Asuransi Kesehatan
Tabel xx. Sumber Daya yang di Perlukan Untuk Pelaksanaan Aktivitas tahun 2024
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah dosen yang meneliti di kampus lain
A.3.3 dalam negeri
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
terindeks SINTA
3. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
4. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah dosen yang meneliti di kampus lain
A.3.4 dalam negeri
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
terindeks SINTA
3. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
4. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
A.3.5 IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah dosen yang meneliti di kampus lain
dalam negeri
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
terindeks SINTA
3. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
4. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah dosen yang meneliti di kampus lain
A.3.6 dalam negeri
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
terindeks SINTA
3. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
4. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
A.4.1 terindeks SINTA
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
3. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
4. Jumlah kerjasama pengabdian kepada
masyarakat
A.4.2 IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
terindeks SINTA
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
3. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
4. Jumlah kerjasama pengabdian kepada
masyarakat
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
A.4.3 terindeks SINTA
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
3. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
4. Jumlah kerjasama pengabdian kepada
masyarakat
IKU
Jumlah luaran penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat per dosen, yang berhasil
mendapatkan rekognisi internasional atau
diterapkan oleh masyarakat
IKT
1. Jumlah publikasi dosen di jurnal nasional
A.4.4 terindeks SINTA
2. Jumlah publikasi dosen di jurnal bereputasi
internasional
3. Jumlah karya dosen yang diadopsi
masyarakat (Perusahaan, UMKM, Pemda
dan lain sebagainya)
4. Jumlah kerjasama pengabdian kepada
masyarakat
H. KEBERLANJUTAN PROGRAM
Strategi yang akan dilakukan, sehingga aktivitas ini terus berjalan setelah Program PK-
KM selesai, diantaranya:
1. Aktivitas yang di usulkan di masukan ke dalam Kurikulum Program Studi, Sehingga