Dosen Pengampu:
Ressy Dwitias Sari, S.T., M.T.I.
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas CJR-Case Study Evaluasi Hasil
Belajar ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Penulisan Case Study ini bertujuan
untuk melengkapi tugas mata perkuliahan Evaluasi Hasil Belajar. Besar harapan saya jika CJR-
Case Study ini dapat bermanfaat bagi semuanya agar bisa menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca dalam pemahaman Kurikulum Prototipe.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ressy
Dwitias Sari, S.T., M.T.I. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar
yang mana telah memberikan tugas ini kepada saya, sehingga saya dapat belajar dan lebih
memahami mengenai materi Kurikulum Prototipe dalam mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar .
Dalam penulisan CJR-Case Study ini saya sadar masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang saya miliki masih
sangat sedikit mengenai pembahasan ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diperlukan untuk membuat CJR-Case Study ini menjadi lebih baik lagi.
1. Sekolah yang sudah terbiasa beradaptasi dengan materi dan kerangka kurikulum Prototipe
akan disarankan untuk mengadopsi kurikulum prototipe secara penuh kemudian diberi
penguatan dan rekognisi formal.
2. Sekolah yang belum terbiasa mengadaptasi materi dan kerangka kurikulum Prototipe akan
disarankan untuk mencoba menerapkan secara parsial. Di tahun pertama sekolah perlu
mempelajari dan menerapkan beberapa komponen dari kurikulum prototipe dengan tetap
menggunakan kurikulum 2013.
1. Mempelajari Regulasi
Sekolah harus mempelajari regulasi tentang tentang penerapan kurikulum yang akan
diterapkan di tahun 2022 ini. Persiapan sebagai sekolah pengguna pada tahap kompleksitas
sederhana menjadi pilihan utama.
Kesimpulan :
Berdasarkan penjelasan di atas yang bereferensi dari 2 jurnal, dapat saya simpulkan bahwa
kurikulum Prototipe merupakan sebuah opsi yang diberikan oleh pemerintah guna untuk
melakukan pemulihan pembelajaran yang terjadi selama masa pandemi Covid-19. Dimana
dengan adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan pendidikan di Indonesia mengalami
berbagai problematika dan proses belajar pun dirasa kurang efektif. Kurikulum prototipe ini
adalah kurikulum yang menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Pada tahun 2022-2024 kurikulum Prototipe akan dilaksanakan di semua jenjang pendidikan
TK, SD, SMP dan SMA/SMK. Tidak seperti pada tahun 2021-2022 yang hanya diberlakukan
secara terbatas dan bertahap pada SP (Sekolah Penggerak) dan SMK PK (Pusat Keunggulan).
Dalam peralihan ke kurikulum Prototipe tidak ada seleksi untuk menetapkan sekolah boleh
atau tidak dalam menerapkan kurikulum prototipe ini. Sekolah yang ingin beralih ke
Kurikulum Prototipe terlebih dahulu harus mempelajari mengenai apa itu kurikulum Prototipe
berdasarkan materi yang telah di persiapkan oleh Kemendibuk-Ristek. Setelah itu sekolah akan
diminta mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat.
Kurikulum Prototipe yang akan diterapkan oleh Kemendikbud-Ristek pada tahun ajaran
2022/2023 memiliki tujuan yang sangat baik yaitu menginginkan pembelajaran lebih aktif dan
adaptif dengan memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk menjalankan proses pembelajaran
yang berorientasi pada proyek pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan
dukungan dan kerjakeras dari berbagai pihak guna mewujudkan pendidikan Indonesia yang
lebih baik lagi dan lebih maju lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Faiz, A., Parhan, M. and Ananda, R. (2023) ‘Paradigma Baru dalam Kurikulum Prototipe’,
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), pp. 1544–1550.