Anda di halaman 1dari 67

BAB III

PENGUMPULAN DATA

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang meliputi gambaran

umum dan langkah pengelolaan MAKP yang meliputi pengumpulan data, analisis SWOT,

identifikasi masalah dan perencanaan (rencana strategis) di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.

C. Hillers Maumere.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pembagian kuisioner dan wawancara

langsung kepada kepala ruangan, CCM dan perawat yang bertugas di ruangan Flamboyan

RSUD dr. T. C. Hillers Maumere.

A. Visi dan Misi

1. Visi dan Misi RSUD dr. T. C. Hillers Maumere

a. Visi rumah sakit

“ Menjadi Rumah Sakit Yang Memenuhi Hak-Hak Dasar Masyarakat Dalam

Bidang Kesehatan”

b. Misi rumah sakit

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang teritegrasi, paripurna dan

bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat yang berorientasi

pada keselamatan pasiendan kepuasan pelanggan.

2) Meningkatkan kemampuan, etika, dan profesionalisme sumber daya manusia

di rumah sakit.

3) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, pengabdian dan penelitian yang

terpadu dengan pelayanan.

4) Menyelenggarakan pelayanan, rujukan kesehatan, dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan

ibu dan anak serta penanganan stunting, dan

66
5) Menjalin kemitraan dengan lembaga dan/atau masyarakat.

2. Visi dan Misi Ruangan

Visi dan Misi ruangan Flamboyan mengacu pada visi dan misi RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere.

a. Visi ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere

Visi RSUD dr. T. C. Hillers Maumere Menjadi rumah sakit yang dicintai dan

dibanggakan masyarakat.

Maksudnya:

1) Menjadi rumah sakit pilihan utama dan rujukan utama karena mampu

memberikan pelayanan paripurna yang berkualitas prima.

2) Masyarakat, karyawan rumah sakit, pemilik, pelanggan dan pihak terkait ikut

bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam memajukan rumah sakit.

b. Misi ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere.

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, paripurna, dan

berkualitas prima untuk seluruh lapisan masyarakyat.

1) Meningkatkan kemampuan, etika, dan profesionalisme sumber daya

masyarakat di rumah sakit

2) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terpadu dengan

pelayanan.

3) Menyelenggarakan pelayanan, rujukan, kesehatan, dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan

ibu dan anak

4) Menjalin kemitraan dengan masayarakat

67
B. M1 (Man : Sumber Daya Manusia)

Pengumpulan data dalam hal sumber daya manusia keperawatan di ruangan

Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere dilakukan dengan cara observasi, pembagian

kuisioner dan wawancara langsung dengan kepala ruangan yang didelegasikan/ CCM dan

perawat yang bertugas di ruangan Flamboyan.

1. Struktur Organisasi

Ketenagaan perawat di ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere,

menggunakan Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). MAKP yang

digunakan di ruangan flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers adalah metode modifikasi

keperawatan modular pemula, yang terdiri dari kepala ruangan, clinical care manajer

(CCM), perawat primer (PP), perawat asosiate (PA).

Bagan 3.1 Struktur Organisasi MAKP Ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere.

Kepala Ruangan

CCM

PP1 PP2 PP3

Pagi PA1 PA2 PA3

Siang PA PA PA

Malam PA PA PA
m
68
Lepas PA PA PA

Lepas PA PA PA

21 Klien 22 Klien 24 Klien

Keterangan:

Kepala Ruangan : -
CCM : Antonia Lodya Temaluru, S.Kep.,Ns
PP 1 : Eustakhea Nurhayati Murni, Amd. Kep
PP 2 : Theresia Dua Ona , Amd. Kep
PP 3 : Yovita Menong, S. Kep., Ns

Kepala ruangan bertanggung jawab terhadap manajemen pelayanan keperawatan

di ruang rawat tersebut. CCM (Clinical Care Manager) bertugas untuk mengarahkan

dan membimbing perawat primer, dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat

primer merupakan perawat profesional yang bertanggung jawab dan bertanggung

gugat atas asuhan keperawatan yang diberikan. Peran dan fungsi masing-masing

tenaga sesuai dengan kemampuannya dan bertanggung jawab jelas dalam sistem

pemberian asuhan keperawatan.

2. Tenaga/Sumber Daya Manusia

a. Tenaga Keperawatan

Tenaga Perawat di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere.

Diruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere, terdapat 22 orang

tenaga perawat dengan beberapa jenjang pendidikan. Adapun perinciannya

sebagai berikut: S.Kep + Ners 6 orang, DIII. Kep 16 orang. Golongan atau

pangkat tenaga keperawatan di ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere, terdiri dari ASN 18 orang dan tenaga honorer 5 orang.

69
No Nama Perawat Pendidikan Masa Jenis Pelatihan Status
Terakhir Kerja
1. Antonia Lodya 17 tahun BHD,
Temaluru Preceptorship,
PNS
S.Kep + Ners PMKP,
KOMKEP,
Assesor
Kompetensi
Perawat,
Manajemen
Resiko
2. Rofina Laus S.Kep + 21 tahun BHD, PMKP
PNS
Ners
3. Maria Veryanti DIII.Kep 24 tahun BHD, PMKP PNS
Say
4. Kristina Yovita S.Kep + 13 tahun BHD, BTCLS,
PNS
Menong PMKP
Ners
5. M.M. Yosefa Dua DIII Kep 19 tahun BHD,
PNS
Ate BTCLS,PMKP
6. Eustahakea DIII Kep 16 tahun BHD,
PNS
Nurhayati Murni BTCLS,PMKP,T
RIAGE
7. Maria Afilanti DIII. Kep 14 tahun BHD, PMKP,
PNS
Marwiwin Maternity Care
8. M. Cristina G. SI. Kep + 19 tahun BHD, PMKP
PNS
Roddriques Ners
9. Ermincia Da Mince DIII. Kep 12 tahun BHD, PMKP
PNS
9 bulan

10. Ediburga Maria DIII. Kep 12 BHD, PMKP,


PNS
Bunga Tahun IPCLN
11. Marina Sherlya DIII. Kep 12 tahun BHD, PMKP
PNS
Daloy

12. Maria Roslinda D. DIII. Kep 23 tahun BHD, PMKP


PNS
Bala
13. Marlina Linda DIII. Kep 21 tahun BHD, PMKP,
PNS
7 bulan Maternity Care
14. Maria Mince DIII. Kep 19 tahun BHD, PMKP
PNS

70
15. Sixtus Benediktus DIII. Kep 20 tahun BHD, PMKP
PNS
Kolit
16. Veronika Kostodia DIII. Kep 2 tahun Belum perna
PNS
melakukan
pelatihan
17. Priska Pape DIII. Kep 11 tahun BHD, PMKP,
Honorer
ATCLS, BTCLS
BLUD
18. Fransiska Andun DIII. Kep 9 tahun BHD, PMKP
Honorer
BLUD
19. Eva Eliana Mozes S. Kep + Ners 6 tahun 4 BHD, PMKP,
Honorer
bulan BTCLS
BLUD
20. Maria Hendrika S.Kep+Ners 7 tahun 1 BHD,PMKP,BTC
Honorer
Daseng bulan LS
BLUD
21. Theresia D. Ona DIII Kep 11 tahun BHD,PMKP,
Honorer
BLUD
22. Gregorius J. Adeo DIII. Kep 6 tahun 2 BHD, PMKP
Honorer
bulan
BLUD
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

b. Tenaga medis

Tenaga medis di ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere terdiri

dari 5 dokter spesialis, yaitu 2 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang

dokter spesialis kejiwaan 2 orang dokter spesialis neurologi, dan 3 orang dokter

umum.

Tabel 3.2 Daftar Tenaga Medis Berserta Kualifikasi di Ruangan Flamboyan


RSUD dr. T.C Hillers Maumere tahun 2023
No Nama Kualifikasi
1. dr. Asep Purnama, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam

2 dr. Angela Merici B. Boro, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam

3 dr. Fatimah, M. Biomed, SpKJ, Psikiater Spesialis Kejiwaan

71
4 dr. Candida Isabel , SpS Spesialis Neurologi

5 dr. Tersila A. D. Dedang, M. Biomed, Spesialis Neurologi

Sp.S

6 dr. Agus Dokter Umum

7 dr. Brigitta Setiawan Dokter Umum

8 dr. Theresia Santi Dokter Umum

Sumber Data Sekunder, Februari 2023

c. Tenaga Non Keperawatan di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers


Maumere.

Tenaga Non Keperawatan adalah tenaga bukan perawat yang turut membantu

dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Tenaga Non Keperawatan

Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere terdiri atas biling sistem

1 orang, pramusarana 5 orang, cleaning service 2 orang.

No Nama Pendidikan Status Jenis Pekerjaan

1. Maria Oktaviana SMK Honorer BLUD Pramusarana

Nona

2. Maria Maya SMK Honorer BLUD Pramusarana

3. Maria Vinata SMK Honorer BLUD Pramusarana

4. Agnes H. Wanti SMK Honorer BLUD Pramusarana

5. Yuliana Nesty SMA Honorer BLUD Pramusarana

6. Helyanti Dua SMA Honorer BLUD Billing System

7. Marselinus G. Keraf SMA Honorer BLUD Cleaning Service

8. Herianus Eman Suali SMA Honorer BLUD Cleaning Service

Sumber Data Sekunder, Februari 2023

72
3. Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruangan

a. Kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan Metode Douglas

Metode Douglas merupakan cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan

dengan mengklarifikasikan pasien berdasarkan tingkat ketergantungan total

care, partial care dan minimal care. Perhitungan kebutuhan tenaga

keperawatan berdasarkan Metode Douglas di ruang Flamboyan RSUD dr. T. C.

Hillers Maumere pada tanggal 06-08 Februari 2023 adalah sebagai berikut:

1) Hari pertama

Tanggal 06 Februari 2023

Tabel 3.4 Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruangan Flamboyan

dr. T.C Hillers Maumere Pada Tanggal 06 Februari2023

Hari/ Jumlah Jumlah Total


Tgl Pasien Tenaga yang dibutuhkan
MC PC TC
Senin, Pagi 21 11x0,17= 7 x0,27= 3 x0,36 = 4,84 (5)
6/2/2023 1,87 1,89 1,08

Sore 17 7x0,14= 7x0,15= 3x0,3 = 2,93 (3)


0,98 1,05 0,9

Malam 22 11×0,07= 7×0,10 = 4×0,20= 1,64 (2)


0,77 0,07 0,8

Sumber Data Sekunder, 06 Februari 2023

Total tenaga perawat:

Pagi : 5 orang

Sore: 3 orang

Malam: 2 orang

Jumlah : 10 orang

73
86 x 10
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 3,082 = ( dibulatkan menjadi 3
279

orang)

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan

Flamboyan pada tanggal 06 Februari 2023 adalah 10 orang + 3 orang lepas dinas

+ 2 orang tenaga (CCM + kepala ruangan) = 15 orang. Jumlah tenaga perawat di

ruangan Flamboyan pada tanggal 06 Februari 2023 sebanyak 13 orang + 3 orang

lepas dinas + 1 orang tenaga (CCM) = 17 orang. jadi kesimpulannya, pembagian

jadwal dinas di ruang Flamboyan mengalami kelebihan 2 tenaga.

2) Hari kedua Tanggal 07 Februari 2023

Tabel 3.4 Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruangan Flamboyan dr.

T.C Hillers Maumere Pada Tanggal 07 Februari 2023

Hari/ Jumlah Jumlah Total


Tgl Pasien Tenaga yang dibutuhkan

MC PC TC
Selasa, Pagi 22 7x0,17= 1,19 10x0,27 5 x0,36 5,69 (6)
07/2/202 = 2,7 = 1,8
3
Sore 23 9x0,14= 10x0,15 4x0,3 = 4,2 (4)
1,26 = 1,5 1,44
Malam 24 7×0,07= 12×0,10 5×0,20= 2,69
= 1,2 dibulatk
0,49 1
an
(3)
Sumber Data Primer, 07 Februari 2023

Total Tenaga Perawat :

Pagi : 6 orang

Sore : 4 orang

Malam : 3 orang

74
Jumlah : 13 orang

Berdasarkan tabel tingkat kebutuhan tenaga perawat pada tanggal 07 Februari 2023

maka tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 13 orang. Jumlah tenaga lepas dinas

perhari adalah sebagai berikut:

Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun (86) x total tenaga perawat per hari

Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun (279)

86 x 13
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 4 orang
279

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan

Flamboyan pada tanggal 07 Februari 2023 adalah 13 orang + 4 orang lepas dinas

+ 2 orang tenaga (CCM+ kepala ruangan) = 19 orang. Jumlah tenaga perawat di

ruangan Flamboyan pada tanggal 07 Februari 2023 sebanyak 13 orang + 3 orang

lepas dinas + 1 orang tenaga (CCM) = 17 orang. Jadi ruangan Flamboyan

mengalami kekurangan 2 tenaga.

3) Hari Ketiga tanggal 8 Februari 2023

Tabel 3.4 Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruangan Flamboyan dr.

T.C Hillers Maumere Pada Tanggal 08 Februari 2023

Hari/ Jumlah Jumlah Total


Tgl Pasien Tenaga yang dibutuhkan

MC PC TC
Rabu, Pagi 24 7 x0,17= 12x0,27 5 x0,36 = 6,23
08/2/2023 1,19 = 3,24 1,8 (6)
Sore 21 8x0,14= 8x0,15= 5x0,3 = 3,76
1,12 1,2 1,44 (dibulatkan
menjadi
4)

Malam 24 3×0,07= 15×0,10 6×0,20= 2,91


0,21 = 1,5 1,2 (dibulatkan
menjadi 3 )
Sumber Data Primer, 08 Februari 2023

75
Total Tenaga Perawat :
Pagi : 6 orang

Sore: 4 orang

Malam: 3 orang

Jumlah : 13 orang

Berdasarkan tabel tingkat kebutuhan tenaga perawat pada tanggal 08 Februari

2023 maka tenaga perawat yang dibutukan adalah 13 orang. Jumlah tenaga lepas

dinas perhari adalah sebagai berikut:

Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun (86) x total tenaga perawat per hari

Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun (279)

86 x 13
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 4 orang
279

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan

Flamboyan pada tanggal 08 Februari 2023 adalah 13 orang + 4 orang lepas dinas

+ 2 orang tenaga (CCM + Kepala ruangan) = 19 orang. Jumlah tenaga perawat

di ruangan Flamboyan pada tanggal 08 Februari 2023 sebanyak 13 orang + 3

orang lepas dinas + 1 orang tenaga (CCM) = 17 orang. Jadi ruangan Flamboyan

mengalami kekurangan 2 tenaga

b. Kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan Metode Gillies

Ruang Flamboyan berkapasitas tempat tidur 35 tempat tidur, jumlah rata-rata

pasien yang dirawat adalah 21 orang. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan

tenaga perawat berdasarkan metode gilles sebagai berikut :

76
1) Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari

yaitu :

a) Hari pertama 06 Februari 2023

(1) Keperawatan Langsung

Minimal care 11 pasien : 11x2 jam = 22jam

Parsial care 7 pasien : 7x3 jam = 21 jam

Total care 3 pasien : 3x6 jam = 18 jam

Jumlah = 61 jam

(2) Keperawatan tidak langsung: 21 orang pasien x 1 jam = 21 jam

(3) Penyuluhan Kesehatan: 21 orang pasien x 0,25 jam = 5,25 jam

Total jam secara keseluruhan adalah = 87,25 jam

(4) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien

per hari adalah 87,25 jam : 21 pasien = 4 jam

(5) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan

tersebut adalah langsung dengan menggunakan rumus Gillies di atas,

sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.

4 jam / pasien/ hari x 21 pasien/ hari x 365 hari = 30.660 = 16 orang

(365hari-86) x 7 jam 1953

20% x 16 orang = 3 orang.

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 16+3 = 19

orang/hari.

(6) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan

per hari yaitu :

21 orang x 4 jam = 84/7 = 12 orang

7 jam

77
(7) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif yaitu

dengan ketentuan Eastler (Swansburg, 1990).

a. Sif pagi 47% = 5,64 orang (6 orang)

b. Sif sore 36% = 4,32 (4 orang)

c. Sif malam 17% = 2,04 (2 orang)

(8) Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah :

a. 55% = 10, 45 (10 orang)

b. 45% = 8, 55 (9 orang)

Berdasarkan rumus Gillies dengan ketentuan menurut Eastler,

Swansburg jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan per shif di ruang

Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 06 Februari

2023 adalah 6 orang shift pagi, 4 orang shift sore, 2 orang shift malam.

Jumlah tenaga perawat yang ditemukan diruangan yang bertugas per

shift adalah 7 orang shif pagi, 3 orang shif sore dan 3 orang shif malam.

Kesimpulan: Ruang Flamboyan pada sif pagi mengalami kelebihan 1

tenaga, sif sore kekurangan 1 tenaga dan sif malam kelebihan 1 tenaga.

b) Hari kedua 07 Februari 2023

(1) Keperawatan Langsung

Minimal care 7 orang pasien :7x2 jam = 14 jam

Parsial care 10 pasien : 10x3 jam = 30 jam

Total care 5 pasien : 5x6 jam = 30 jam

Jumlah = 74 jam

(2) Keperawatan tidak langsung: 22 orang pasien x 1 jam = 22 jam

(3) Penyuluhan Kesehatan: 22 orang pasien x 0,25 jam = 5,5 jam

Total jam secara keseluruhan adalah = 101,5 jam

78
(4) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien

per hari adalah 101, 5 jam : 22 pasien = 4,61 (dibulatkan menjadi 5 jam)

(5) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan

tersebut adalah langsung dengan menggunakan rumus Gillies di atas,

sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.

5 jam / pasien/ hari x 22 pasien/ hari x 365 hari = 40.150= 21 orang

(365hari-86) x 7 jam 1953

20% x 21orang = 4 orang.

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 21+4 = 25

orang/hari.

(6) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan

per hari yaitu :

22 orang x 5jam = 110/7 = 15,71 orang (dibulatkan 16 orang)

8 jam

(7) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif yaitu

dengan ketentuan Eastler (Swansburg, 1990).

a. Sif pagi 47% x 16 = 7,5 (7 orang)

b. Sif sore 36% x 16 = 5,76 (6 orang)

c. Sif malam 17% x 17 = 2,72 (3 orang)

(8) Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah :

a. 55% = 13, 75 (10 orang)

b. 45% = 11, 25 (11 orang)

Berdasarkan rumus Gillies dengan ketentuan menurut Eastler,

Swansburg jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan per shif di

ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 07

79
Februari 2023 adalah 7 orang shift pagi, 6 orang shift sore, 3 orang

shift malam. Jumlah tenaga perawat yang ditemukan diruangan

yang bertugas per shift adalah 7 orang shif pagi, 3 orang shif sore

dan 3 orang shif malam.

Kesimpulan: Ruang Flamboyan mengalami kekurangan 3 tenaga

pada sif sore dan sif pagi dan malam sesuai dengan rumus Gillies.

c) Hari ketiga 08 Februari 2023

(1) Keperawatan Langsung

Minimal care 7 orang pasien : 7x2 jam = 14 jam

Parsial care 12 pasien :12 x3 jam = 36 jam

Total care 5 pasien : 5x6 jam = 30jam

Jumlah = 80 jam

(1) Keperawatan tidak langsung : orang pasien 24 x 1 jam = 24 jam

(2) Penyuluhan Kesehatan: orang pasien 24 x 0,25 jam = 6 jam

Total jam secara keseluruhan adalah = 110 jam

(3) Menentukan jumlah total jam perawatan yang di butuhkan perpasien

per hari adalah: 110 : 24 pasien = 4,58 jam (dibulatkan menjadi 5

jam).

(4) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan

Flamboyan adalah langsung dengan menggunakan rumus Gillies

dengan hasil sebagai berikut:

5jam/pasien/hari x 24 pasien/hari x 365 hari = 43.800 = 22 orang

(365 hari – 86) x 7 jam 1953

20% x 24 =4,8 (dibulatkan menjadi 5 orang )

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan perhari adalah 22+5 = 27 orang.


80
(5) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan

per hari yaitu :

24 orang x 5 jam = 120 = 17,14 orang

7 jam 7
Jadi kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan perhari adalah 17,14

orang.

(6) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shif,

yaitu dengan ketentuan menurut Eastler, Swansburg:

a. Shif pagi = 47% x 17 = 7,99 (8 orang)

b. Shif sore = 36% x 17 = 6,12 (6 orang)

c. Shif malam = 17% x 17 = 2,89 (3 orang)

(7) Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah :

a. 55% x 27 = 14,85 (dibulatkan 15 orang)

b. 45% x 27 = 12,15 (12 orang)

Berdasarkan rumus Gillies dengan ketentuan menurut Eastler,

Swansburg jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan per shif di

ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal

08 Februari 2023 adalah 6 orang shift pagi, 4 orang shift sore, 2

orang shift malam. Jumlah tenaga perawat yang ditemukan

diruangan yang bertugas per shift adalah 8 orang shif pagi, 3 orang

shif sore dan 3 orang shif malam.

Kesimpulan: Jadi di Ruangan Flamboyan di sif pagi kelebihan 2

tenaga dan sif sore kekurangan 1 tenaga.

81
4. Data pasien

a. Alur pasien masuk ruangan Flamboyan


Pasien yang masuk ruangan Flamboyan adalah pasien yang berjenis kelamin laki-

laki dengan kategori usia remaja, dewasa dan lansia yang dapat berasal dari ruang

Instalasi Gawat Darurat (IGD), Poli (Instalasi Rawat Jalan) dan ruangan lain (ICU,

Ruang Dahlia dan Pavilliun).

Bagan 3.2. Alur Pasien Masuk Ruangan Flamboyan

PASIEN

UNIT
IGD IRJ

RUANGAN
FLAMBOYAN

b. Kasus Terbanyak

Kasus terbanyak merupakan diagnosa terbanyak yang ada di ruangan Flamboyan

selama 3 bulan terakhir (November, Desember 2022 dan Januari 2023 ) adalah

sebagai berikut:

No Diagnosa Penyakit Jumlah Pasien


1. SNH 19
2. CKD 18
3. DISPNEA 18
4. CAP 11
5. DM 9
6. TB PARU 7
7. DHF 7
8 PJK 3
9 CHF 3
10 SEPSIS 2
Total 97
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

82
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan 10 penyakit terbanyak di ruangan

Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere dalam 1 bulan terakhir (Januari

2023) dengan kasus tertinggi yaitu penyakit SNH dengan jumlah pasien

sebanyak 19 orang, dan kasus terendah Sepsis dengan jumlah pasien sebanyak

2 orang.

c. Tingkat Ketergantungan Pasien

Tingkat ketergantungan pasien terdiri dari 3 kategori yakni total care

(dibantu segala sesuatunya, posisi diatur, observasi tanda vital tiap 2 jam,

menggunakan NGT, terpasang intravena, pasien di suction, kondisi

gelisah/disorientasi/tidak sadar), partial care (dibantu dalam kebersihan diri,

makan dan minum, ambulasi, observasi tanda vital tiap 4 jam, pengobatan lebih

dari 1 kali, pakai follychateter, pasang infus intake-output di catat, pengobatan

perlu prosedur) dan minimal care (dapat melakukan diri sendiri, mandi, ganti

pakaian, minum, pengawasan dalam ambulasi atau pergerakan, observasi tanda-

tanda vital setiap shift, pengobatan minimal, status psikologis stabil, persiapan

prosedur pengobatan). Tingkat ketergantungan pasien di ruangan Flamboyan

pada tanggal 06-08 Februari 2023 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tingkat Ketergantungan Pasien Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.


C. Hillers Maumere Tanggal 06-08 Februari 2023
No Tingkat 06 Februari 07 Februari 08 Februari 2023 Total
Ketergantungan 2023 2023
1. Total care 3 5 5 13
2. Partial care 7 10 12 29
3. Minimal care 11 7 7 25
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
Berdasarkan tabel tingkat ketergantungan pasien di ruangan Flamboyan pada
tanggal 06-08 Februari 2023 ditemukan 13 pasien dengan tingkat
ketergantungan total care, 29 pasien partial care dan 25 pasien minimal care.

83
5. BOR (Bed Occupacy Rate)

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 06 sampai 08 Februari 2023, didapatkan

gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere

adalah 35 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:

a. Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Flamboyan RSUD dr. T. C.

Hillers Maumere

Tabel 3.9. Jumlah Bed Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere
tahun 2023
No Kelas Jumlah Bed
1 Kelas utama 1
2 Kelas I 4
3 Kelas II 10
4 Kelas III 16
5 Isolasi 4
Total 35
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
1) Gambaran berdasarkan jumlah pasien

Jumlah tempat tidur terpakai


BOR = x 100 %
Jumlah total tempat tidur

Hari pertama tanggal 06 Februari 2023

Tabel 3.10 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD dr.T. C. Hillers
Maumere tanggal 06 Februari 2023
Shift Kelas Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Isolasi BOR
Utama
Pagi 0 4 5 8 4 21/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (5 kosong) (8 kosong) (0 kosong) = 60%
Sore 0 4 4 6 3 17/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (6 kosong) (10 kosong) (1 kosong) = 48%
Malam 0 4 4 10 4 22/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (6 kosong) (6 kosong) (0 kosong) = 63%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

84
Hari kedua tanggal 07 Februari 2023
Tabel 3.11 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD T. C. Hillers
Maumere tanggal 07 Februari 2023
Shift Kelas Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Isolasi BOR
Utama
Pagi 0 4 6 11 3 22/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (4 kosong) (5 kosong) (0 kosong) = 63%
Sore 0 2 4 13 4 23/35x100%
(1 kosong) (2 kosong) (6 kosong) (3 kosong) (0 kosong) = 65%
Malam 0 4 6 11 3 24/35x100%
( 1kosong) ( kosong) ( 4 kosong) ( 5 kosong ) ( 1kosong) = 68%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
Hari ketiga tanggal 08 Februari 2023

Tabel 3.12 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD T. C. Hillers
Maumere tanggal 08 Februari 2023

Shift Kelas Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Isolasi BOR


Utama
Pagi 0 4 6 11 3 24/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (4 kosong) (5 kosong) (1 kosong) = 68%
Sore 0 3 5 10 3 21/35x100%
(1 kosong) ( 1 kosong) ( 5 kosong) ( 6 kosong) (1 kosong) = 60%
Malam 0 4 6 10 4 24/35x100%
( 1kosong) (0 kosong) (4 kosong) (6 kosong ) ( 0 kosong) = 68%

Kesimpulan : jadi jumlah BOR (Bed Occupacy Rate) di ruangan flamboyan belum
memenuhi standar nasional BOR, dimana standar nasional dari BOR yaitu : 75-
80%.

85
C. M2 (Material: Sarana dan Prasarana)

1. Panataan Gedung/Lokasi dan Denah Ruangan

Lokasi penerapan proses keperawatan ini dilakukan pada ruang Flamboyan dengan

uraian denah sebagai berikut :

a. Penataan ruangan Flamboyan

1) Sebelah utara berbatasan dengan kapela

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Ruang Dahlia

3) Sebelah barat berbatasan dengan ruangan Mawar

4) Sebelah timur berbatasan dengan instalasi Loundry

b. Denah Ruangan Flamboyan

Bagan 3.3 Denah ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere

Kelas Utama R. KARU + R. Billing

Nurse Stasion R. Perawat

Kelas I A Kelas I B

Kelas II A Kelas II B

R. Alat Medis I
R. Sentralisasi Obat
R. Alat Medis II

Kelas III A Kelas III B

Kelas ISO A Kelas ISO B

Kamar Dapur Gudang Kamar


Mandi/WC Mandi/WC
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil pembagian angket dari 14 perawat di ruang

Flamboyan didapatkan 93 % (13 orang) perawat mengatakan lokasi dan denah

86
ruangan sudah sesuai sedangkan 7% (1 orang) perawat mengatakan lokasi dan

denah ruangan tidak sesuai

c. Gambaran Lingkungan

Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik manajemen keperawatan

mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Unipa Maumere adalah ruangan

Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere. Secara keseluruhan ruang

Flamboyan mempunyai 35 tempat tidur terdiri dari : kelas utama : 1 tempat

tidur, kelas IA : 2 tempat tidur dan kelas IB : 2 tempat tidur, kelas IIA : 5 tempat

tidur dan kelas IIB : 5 tempat tidur, kelas IIIA : 8 tempat tidur dan kelas IIIB :

8 tempat tidur, ruang isolasi A : 2 tempat tidur dan ruang isolasi B : 2 tempat

tidur. Semua kamar pasien dilengkapi dengan kursi pasien, kamar mandi/WC

pasien, dan tidak semua tempat memiliki standar infus.

2. Sarana dan Prasarana

a. Sarana dan Prasarana untuk pasien

Tabel 3.13 Sarana dan Prasarana untuk Pasien di Ruangan Flamboyan RSUD

dr. T. C. Hillers Maumere pada tangal 06 - O8 Febuari 2023.

No Nama Barang Jumlah Kondisi


1. Tempat tidur 35 28 baik
7 rusak
(kelas.IB.1: Pengunci
roda, Kls IIA.2&3 :
pengunci roda, Kls
IIIA.3&5 : pengunci roda,
Kls.IIIB.6 : Kaki tempat
tidur, ISO A.I : Pagar
tempat tidur)
2. Meja pasien 35 34 Baik
1 Rusak
(Kls.IIIB.4 : Roda )
3. Kipas Angin 0 0
4. Timbangan 2 1 Baik
1 Rusak

87
5. Kamar mandi dan WC 13 Baik
6. Dapur 1 Baik
7. Kursi roda 2 Baik
8. AC 1 Baik
9. Tempat sampah tertutup 6 Baik
10. Tempat sampah tidak tertutup 0 0
11. Sampiran 5 4 Baik
1 Rusak
12 Brankar 1 Baik
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil dari pembagian angket ke 14 perawat di ruang

Flamboyan didapatkan 86% (12 orang) perawat mengatakan fasilitas diruangan

sudah lengkap dan perawatan pasien sedangkan 14% (6 orang) perawat

mengatakan peralatan diruangan belum lengkap untuk perawatan pasien

b. Sarana dan Prasarana untuk petugas kesehatan

1) Ruang kepala ruangan sekaligus dengan ruang billing

2) Kamar mandi/wc perawat ada 1

3) Ruangan perawat sebelah ruang Karu

4) Ruang perawat digunakan sebagai kamar ganti perawat dan jumlah spon 3

(kurang baik), 2 loker perawat, 1 kulkas yang tidak digunakan, 1 dispenser

air.

5) Nurse stasion berada disamping ruang utama pasien

6) Ruang konsultasi dokter digabung dengan nurse station

7) Ruang alat medis berada disamping ruangan kelas IIB fan berhadapan

dengan ruangan sentralisasi obat

8) Kipas angin yang digunakan oleh petugas ada 4 buah

9) Wastafel 1 buah, diruang nurse stasion

10) Gudang dibelakang kamar isolasi

88
3. Alat-Alat Kesehatan Yang Ada Di Ruangan Flamboyan

a. Alat-Alat Medis

Tabel. 3.14 Alat-Alat Medis di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers

Maumere pada tanggal 06 - 08 Februari, 2023

No Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Usulan


Barang

1. Tensi meter 2/ruangan 4 3 Baik Diperbaiki


1 Rusak
2. Stetoskop 2/ruangan 2 Baik

3. Timbangan 2/ruangan 2 1 Baik Diperbaiki


BB/TB 1 Rusak
4. Irigator set 2/ruangan - -

5. Sterilisator 2/ruangan - -

6. Tabung oksigen + 2/ruangan 4 Baik


flow meter

7. Slym zuiger 2/ruangan - -

8. V C set 2/ruangan - -

9. Gunting verband 2/ruangan 4 Baik

10. Korentang dan 2/ruangan - -


semplung

11. Bak instrument 2/ruangan 1 Baik


besar

12. Bak instrument 2/ruangan 1 Baik


sedang

89
13. Kecil bls spuit 2/ruangan 1 Baik

14. Bak instrument 2/ruangan - -

15. Gliserin spuit 2/ruangan - -

16. Bengkok 2/ruangan 16 10 Baik


6 Rusak

17. Pispot 2/ruangan 3 Baik

18 Urinal 2/ruangan 1 Baik

19. Set angkat jahitan 2/ruangan - -

20. Set ganti balutan 2/ruangan - -

21. Termometer 2/ruangan 4 Baik

22. Standar infuse 1:1 23 Baik

23. Eskap 1 : ⅟4 - -

24. Masker O² 2/ruangan 1 Baik

25. Nasal kateter 2/ruangan 2 Baik

26. Refleks hamer 2/ruangan 3 Baik

27. EKG 1/ruangan 1 Baik

28. Nebulizer 1/ruangan 2 Baik

29. Oksigen 1/ruangan 1 Baik


konsentral
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

90
Berdasarkan hasil dari pembagian angket ke 14 orang perawat di ruang

Flamboyan didapatkan 57% (8 orang) perawat mengatakan perawatan

kesehatan di ruangan sudah lengkap untuk perawatan pasien sedangkan 43% (6

orang) perawat mengatakan perawatan kesehatan di ruangan belum lengkap

untuk perawatan pasien.

b. Alat-Alat Non Medis di Ruangan Flamboyan

Tabel 3.15 Alat-Alat Non Medis di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C.

Hillers Maumere pada tanggal 06 - 08 Februari, 2023

No Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Usulan


Barang
1 Kursi 3 roda 2- 2 Baik
3/ruangan
2 Komot 1/ruangan - -
3 Lemari obat emergensi 1/ruangn 1 Baik
4 Light cast 1/ruangn - -
5 Meja pasien 1:1 34 Baik
6 Over bed table 1:1 2 Baik
7 Standar infuse 2- 23 Baik
3/ruangan
8 Standar Waskom 4-6/ruangn 1 Baik
double
9 Baskom mandi 8- 4 Baik
12/ruanga
n
10 Lampo sorot 1/ruangn 1 Baik
11 Lampu senter 1-2/ruangn - -
12 Lampu kunsi duplikat 1/ruangan - -
13 Nampan 2-3/ruangn 7 Baik
14 Tempat tidur 1:1/ruanga - -
fungsionsl n
15 Tempat tidur biasa 1:1/ruanga 35 Baik
n
16 Troly obat 1/ruangan 3 Baik
17 Troly balut 1/ruangan 3 Baik
18 Troly pispot 1/ruangan - -
19 Troly suntik 1/ruangan 3 Baik
20 Timbangan BB/TB 1/ruangan 2 Baik

91
21 Dorongan O² 1/ruangan - -
22 Plato/piring makan 1/ruangan - -
23 Piring snack 1/ruangan - -
24 Gelas 1:2/ruanga - -
n
25 Tatakan dan tutup gelas 1:2/ruanga - -
n
26 Sendok 1:2/ruanga 21 Baik
n
27 Garpu 1:2/ruanga - -
n
28 Kran air 1:1/ruanga 13 Baik
n
29 Baki 5/ruangan 3 Baik
30 Tempat sampah pasien 1/ruangan 6 Baik
31 Tempat sampah besar 4/ruangan 10 Baik
tertutup
32 Senter 2/ruangan - -
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil dari pembagian angket ke 14 orang perawat di Ruang

Flamboyan didapatkan 71% (10 orang) perawat mengatakan perlu perencanaan

untuk menambah peraalatan perawatan sedangkan 29% (4 orang) mengatakan

tidak perlu melakukan perencanaan untuk menambah peralatan perawatan.

Invetaris Alat Tenun

Tabel 3.16 Inventaris Alat Tenun di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C.

Hillers Maumere pada tanggal 06 - 08 Februari, 2023

No Nama Barang Ideal Jumlah Kondisi Usulan


Barang
1 Gorden 1:2 - -
2 Kimono/baju besar 1:5 - -
3 Sprei besar 1:5 35 Baik
4 Manset dewasa 1:¼ - -
5 Manset anak 1 : 1/3 - -
6 Mitela/topi 1 : 1/3 - -
7 Penutup sprei 1:5 - -
8 Piyama 1:5 - -
9 Selimut wool 1:1 - -

92
10 Selimut biasa 1:5 2 Baik
11 Selimut anak 1 : 6-8 - -
12 Sprei kecil 1 : 6-8 - -
13 Sarung bantal 1:6 35 Baik
14 Sarung guling 1:3 - -
15 Sarung kasur 1:1 - -
16 Sarung buli-buli panas 1:¼ - -
17 Sarung eskap 1:¼ - -
18 Sarung windring 1 : 1/10 - -
19 Sarung O² 1 : 1/3 - -
20 Taplak meja pasien 1:3 - -
21 Taplak meja teras 1:3 - -
22 Vitrase 1:2 - -
23 Tutup alat 1:2 - -
24 Steek laken 1 : 6-8 35 Baik
25 Handuk 1:3 - -
26 Waslap 1:5 - -
27 Banak short 1:½ - -
28 Handuk fontanin 1 : 1/5 - -
29 Lap piring 1:¼ 1 Baik
30 Lap kerja 1:½ 2 Baik
31 Masker 1:½ 24 Baik
32 Duk 1 : 1/3 - -
33 Duk bolong 1 : 1/3 - -
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Iventaris Alat Tenun

1) Sprei besar : 35 lembar

2) Selimut biasa : 2 lembar

3) Sarung bantal : 35 lembar

4) Steek laken : 35 lembar

93
c. Daftar Obat Dan Bahan Medis Habis Dipakai Emergensi

Tabel 3.17 Daftar Obat dan Bahan Medis habis dipakai Emergensi di Ruangan

Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 06 - 08

Februari, 2023

Jumlah Keterangan
Suhu
Nama Perbekalan Persediaan Penyimpana
Farmasi Staf Stok Stok n High LASA
Sisa Allert
OBAT
Adrenalin/ Epinefrin Am 11 11 Dibawah High
0,1% Inj p 15oc Allert
Alcohol 70% 1 L Btl 2 2 25oc – 30oc
Amiodarone Am 2 2 25oc – 30oc High
p Allert
Aqua pro inj Fles 2 2 25oc – 30oc LASA
Asam traneksamat Am 2 2 25oc – 30oc
inj 500mg p
Antropin sulfat inj Am 2 2 15oc – 25oc
p
Dexamethasone Am 12 12 25oc – 30oc
5mg/ml inj p
Dextrose 40% inf Fles 1 1 25oc – 30oc High LASA
Allert
Diazepan inj Am 4 4 25oc – 30oc High
p Allert
Digoxin inj Am 2 2 25oc – 30oc High
p Allert
Diphenhidramin inj Am 8 8 15oc – 25oc
10mg/ml p
Dobutamine inj Am 2 2 25oc – 30oc LASA
p
Fenitoin inj Am 0 0 25oc – 30oc
p
Haloperidol inj Am 2 2 25oc – 30oc
p
HES 6% Btl 1 1 25oc – 30oc High
Allert
Insulin Novorapid Pen 0 0 2oc – 8oc High

94
Allert
Kalsium glukonat Am 0 0 25 c – 30 c
o o
High
Inj 10% p Allert
Nalc 0, % 100ml Fles 2 2 25oc – 30oc
Nacl 0, % 500ml Fles 1 1 25oc – 30oc LASA
Nicardipine inj Am 0 0 25oc – 30oc
p
Povidone lodine Btl 0 0 25oc – 30oc
Ringer laktat Fles 2 2 25oc – 30oc
BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI
Alat suntik 1 cc Pcs 0 0
Alat suntik 10 cc Pcs 3 3
Alat suntik 2,5cc/ Pcs 5 5
3cc
Alat suntik 20 cc Pcs 4 4
Alat suntik 5 cc Pcs 5 5
Alat suntik 50 cc Pcs 1 1
Elektroda dewasa Pcs 10 10
Extension tube Pcs 2 2
Foller catheter no. Pcs 2 2
18
Handscun steril no. Psg 0 0
7.0
Handscun steril no. Psg 2 2
7.5
Handscun non steril Psg 50 50
Hipafix ukuran Roll 0 0
15cm x 5 m
Infus set makro Pcs 1 1
(intrafix)
IV cateter/kateter Pcs 1 1
vena 16 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 2 2
vena 18 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 0 0
vena 20 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 0 0
vena 22 (introcan)
Kapas 1000 g Bks 0 0
Kasa roll Panjang Roll 0 0
80 cm x 40 yard
Mag slang no. 16/ Pcs 0 0

95
pipa
Mag slang no Pcs 2 2
18/pipa
Masker NRM Pcs 2 2
dewasa
Plester 7,5 x 4,5 M Pcs 2 2
Makser oksigen Roll 1 1
dewasa
Selang oksigen Pcs 2 2
dewasa
Suction catheter no Pcs 0 0
10
Suction catheter no Pcs 0 0
12
Suction catheter no Pcs 6 6
14
Three way Pcs 0 0
Tranfusi set Pcs 0 0
Urin bag Bh 0 0
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil dari pembagian angket ke 14 orang perawat di Ruang

Flamboyan didapatkan 29% (4 orang) perawat mengatakan alat di ruangan

sudah selesai dengan rasio pasien, sedangkan 71% (10 orang) perawat

mengatakan alat alat di ruangan yang belum sesuai dengan sesuai rasio pasien,

64% (9 orang) mengatakan sudah mengerti dengan cara pengunaan alat-alat

perawatan diruangan, 36% (5 orang) perawat belum mengerti dengan cara

penggunaan alat-alat perawatan diruangan dan 64% (9 orang) perawat

mengatakan persediaan consumable (alat habis pakai) selalu tersedia sesuai

dengan yang dibutuhkan pasien sedangkan 36% (5 orang) mengatakan

persediaan consumable belum tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.

96
d. Administrasi Penunjang–RM

Sarana dan prasarana di ruang rawat inap ruang Flamboyan sudah cukup

baik. Setiap pagi ruangan di pel oleh CS (cleaning service), dan sorenya di sapu

oleh petugas Pramusarana, kondisi ruangan cukup tenang. Fasilitas penunjang

seperti 13 kamar mandi (9 di kamar pasien, 1 di ruangan karu rusak, 1 di ruang

perawat, 1 disamping ruang gudang, dan 1 disamping ruang dapur). Tetapi

idealnya kamar mandi Karu =1:1, Kelas satu =1:2, Kelas dua =1:5, Kelas tiga

=1:8, Isolasi=1:2, dapur =1:1, gudang =1:1, sehingga perlu diperbaiki kamar

mandi yang rusak supaya bisa dipergunakan lagi. Ventilasi udara terdapat 94

dan kondisinya cukup baik. Jumlah tabung O² ada 4 buah, yang terpakai 2

tabung dan 2 tabung belun terpakai. Semua perawat diruangan mampu

menggunakannya dengan baik. Kondisi administrasi penunjang cukup baik

yang terdiri atas:

1) Berkas rekam medis yang terdiri dari :

Tabel 3.18 Berkas Rekam Medis di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C.


Hillers Maumere pada tanggal 06 - 08 Februari, 2023
Formulir-Formulir Rekam Medis
RM 1 Ringkasan Masuk Keluar
RM 1.1 Pengantar Rawat Inap
RM 1.2 Pendaftaran Pasien Baru
RM 1.3 Hak dan Kewajiban Pasien
RM 1.4 General Consent
RM 2 Pengkajian Awal Rawat Jalan / IGD
RM 3 Timbang Terima Antar Ruangan
RM 4 Catatan Observasi Komprehensif
RM 5 Assesmen awal Keperawatan
RM 5a Assesmen Medis awal Pasien Masuk

RM 5b Rencana Penanganan Pasien

97
RM 5c Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
RM 5d Tindakan Keperawatan
RM 5e Lembar Kontrol
RM 6 Pemeriksaan Penunjang
RM 7 Formulir Skrining Gizi
RM 8 Persetujuan dilakukan Sentralisasi Obat dan BHP
RM 8a Kartu Pengobatan Antibiotik
RM 8b Kartu Pengobatan Obat-obat lain
RM 8c Serah Terima Obat dan BHP
RM 8d Rekonsiliasi Obat
RM 9 Catatan Edukasi dan Informasi Pasien Terintegrasi
RM 10 Discharge Planing
RM 11 Resume Medis
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
a. Buku Injeksi + orang : 3 buku (Tim 1, 2, 3)
b. Buku Laporan : 3 buku (Tim 1, 2, 3)
c. Buku Diet : 1 buku
d. Buku Data Pasien : 1 buku
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari angket yang dibagikan ke

14 orang perawat di ruang Flamboyan didapatkan hasil 86% (12 orang)

mengatakan administrasi penunjang yang dimiliki sudah memadai,

sedangkan 14% (2 orang) perawat mengatakan administrasi penunjang yang

dimiliki belum memadai. Berdasarkan data diatas, maka peralatan di ruang

Flamboyan RSUD T. C. Hillers Maumere belum memenuhi jumlah standar

yang ditetapkan oleh standar Depkes. Tidak semua peralatan ada standar

jumlahnya dan tidak semua alat yang ada standar jumlahnya yang tersedia di

ruangan, sehingga peralatan di ruangan masih perlu ditambahkan sesuai

dengan standar yang dikeluarkan oleh Depkes. Alat-alat yang sudah

terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh ruangan sesuai dengan

98
kebutuhan pasien. Untuk peralatan yang tidak ada standar jumlahnya selama

ini untuk mengevaluasi adalah berdasarkan kriteria kecukupan penggunaan

dalam kegiatan sehari-hari.

D. M3 (METHODE : METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL)

1) Penerapan MAKP

Berdasarkan hasil wawancara dengan Clinical Care Manager (CCM), Model

Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang digunakan di ruangan Flamboyan

RSUD. dr. T. C. Hillers Maumere adalah Metode Modular pemula. Metode

keperawatan modular merupakan metode modifikasi keperawatan tim – primer.

Dengan demikian, di ruangan flamboyan terdapat beberapa jenis tenaga, meliputi

kepala ruang rawat, Clinical Care Manager (CCM), perawat primer (PP), dan perawat

associate (PA). Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di bagi dalam 3 Tim, dengan

pembagian jumlah perawat Tim 1 terdapat 7 perawat, Tim 2 terdapat 7 perawat, Tim 3

terdapat 7 perawat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan CCM didapatkan bahwa 22 perawat

(100%) belum mengikuti pelatihan MAKP, belum ada panduan tentang MAKP.

Berdasarkan hasil tabulasi 14 kusioner yang dibagikan, terdapat 14 perawat (100%)

mengatakan mengerti tentang metode yang digunakan, model asuhan keperawatan yang

digunakan, dan metode ini tidak menyulitkan perawat. 12 perawat (86%) mengatakan

komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lain sudah terlaksana dengan baik,

sedangkan 2 perawat (14%) mengatakan komunikasi antara perawat dan tim kesehatan

lain tidak terlaksana dengan baik. Sebanyak 14 perawat (100%) mengatakan bahwa

telah melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tugas yang di tetapkan.

99
2) Timbang Terima

Timbang terima adalah teknik menyampaikan dan menerima sesuatu laoran

yang berkaitan dengan keadaan pasien, dilakukan oleh perawat primer kepala

penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. Timbang

terima dilakukan di nurse stasion, prinsip timbang terima dilaksanakan setiap

pergantian shift. Timbang terima dilakukan kepada semua pasien baru masuk,

khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum atau dapat teratasi serta

yang membutuhkan observasi lebih lanjut. Berdasarakan hasil observasi ruangan

flamboyan sudah memiliki standar prosedur operasional (SPO) timbang terima namun

pelaksanaan timbang terima belum sesuai dengan SPO dimana perawat tidak tepat

waktu melakukan timbang terima.

Berdasarkan pengisisan kusioner sebanyak 14 perawat di Ruangan Flamboyan

RSUD dr. T. C. Hillers Maumere didapatkan 14 perawat (100%) mengetahui

penyampaian timbang terima menggunakan metode SBAR, mengetahui SPO timbang

terima. Sedangkan 5 perawat (36%) mengatakan kesulitan dalam pendokumentasian

laporan timbang terima.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari, timbang terima

dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari yang dilakukan pada saat pergantian shif yaitu

dari shif malam ke pagi (jam 08.00), pagi ke sore (jam 14.00) dan sore ke malam (jam

20.00). Hasil pengamatan 6 kali timbang terima, ditemukan timbang terima dilakukan

tidak tepat waktu, 5 kali petugas datang tidak tepat waktu. Saat timbang terima

berlangsung beberapa perawat tidak mengikuti proses timbang terima dari awal karena

datang terlambat.

Berdasarkan hasil observasi perawat menyampaikan timbang terima

menggunakan metode SBAR, perawat menyampaikan kondisi terkini yang terjadi pada

100
pasien, perawat menyebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, diagnose medis, dan

keluhan utama. Perawat juga menyampaikan info penting yang berkaitan dengan

pasien, pemasangan infus, pemasangan alat invasive, obat-obatan termasuk cairan infus

yang digunakan. Perawat menyampaikan hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini

seperti tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, status nutrisi, kemampuan eliminasi.

Perawat juga menentukan intervensi yang akan dilakukan. Setelah timbang terima

perawat melakukan validasi ke kamar pasien.

3) Ronde Keperawatan

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah

kepearawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien

untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil wawacara

dengan CCM mendapatkan bahwa diruangan Flamboyan tidak memiliki SPO ronde

keperawatan, belum ada penetapan tim untuk ronde keperawatan (dokter, ahli gizi,

analis) dan dalam 3 bulan terakhir pernah dilakukan ronde keperawatan bersama

mahasiswa profesi ners dengan melibatkan multidisiplin. Berdasarkan hasil tabulasi

kuesioner 14 perawat (100%) mengatakan mengerti tentang ronde keperawatan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan CCM didapatkan bahwa di ruangan

Flamboyan tidak memiliki SPO ronde keperawatan, belum ada pembagian tim untuk

ronde keperawatan. Ronde keperawatan dilakukan hanya pada saat praktik mahasiswa

manajemen.

4) Sentralisasi Obat

Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat di mana seluruh obat yang akan

diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Prosedur

sentralisasi obat dimulai dengan pasien atau keluarga mengisi surat persetujuan untuk

kerjasama dalam pengelolaan sentralisasi obat, setiap ada resep dari dokter di serahkan

101
dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu, obat dari apotik diserahkan kepada

perawat, nama obat, dosis jumlah yang diterima akan di catat dalam buku serah terima

dan di tanda tangan oleh keluarga atau pasien dan perawat yang menerima, obat akan

di simpan di lemari obat di kantor perawat, setiap hari perawat memberikan obat sesuai

program terapi dari dokter yang merawat. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau

belum habis, sisa obat akan diberikan kepada pasien atau keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan CCM belum ada SPO sentralisasi obat

dan ada format persetujuan sentralisasi obat. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner 14

perawat (100%) mengetahui tentang sentralisasi obat, alur penerimaan obat,cara

penyiapan obat menggunakan prinsip 6 benar. Sedangkan 6 perawat (43%) mengatakan

tidak ada ruangan khusus untuk penyimpanan obat.

Hasil observasi ditemukan ada lemari khusus penyimpanan obat, ada format

persetujuan sentralisasi obat (RM 8) dan format serah terima obat (RM 8a, 8b, 8c) serta

ada kotak obat yang disimpan sesuai kepemilikannya (nama, tempat tanggal lahir,

nomor RM). Berdasarkan hasil observasi perawat membagi obat ke pasien berdasarkan

prinsip 6 benar yaitu benar pasien, benar dosis, benar obat, benar waktu pemberian,

benar cara pemberian, dan benar pendokumentasian. Pendokumentasian yang

dilakukan yaitu setelah obat diberikan ke pasien, perawat langsung menulis di buku

obat dan di rekam medis pasien.

5) Penerimaan Pasien Baru

Penerima pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru

(pasien atau keluarga) di ruangan pelayanan keperawatan khususnya pada rawat inap

atau keperawatan intensif. Ada SPO penerimaan pasien baru. Terdapat format

pengkajian pasien baru masuk.

102
Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner sebanyak 10 perawat (71%) mengatakan

CCM memberitahu PP bahwa akan ada pasien baru. 10 perawat (71%) mengatakan

dilaksanakan orientasi ruangan dan lingkungan kepada pasien baru dan keluarga. Hasil

observasi ditemukan pasien datang di ruangan diterima oleh perawat primer, perawat

memperkenalkan diri kepada pasien dan mengantar pasien ke tempat yang ditetapkan.

Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar, tetapi

perawat menjelaskan tata tertib rumah sakit, jam kunjung.

6) Supervise

Supervise merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan

kemampuan pihak yang disupervise agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan

yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Supervise dilakukan langsung oleh

Kepala Ruangan,CCM,Ketua Tim secara lisan. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner 14

perawat (100%) memahami tentang supervise keperawatan. Berdasarkan wawancara

CCM dalam 3 bulan terakhir belum dilakukan supervise, dan belum ada SPO supervise.

7) Discharge Planning

Discharge planning adalah suatu proses yang dinamis dan sistematis dari

penilaian, persiapan serta koerdinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan

kepada pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah

persiapan pulang. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner 14 perawat memahami tentang

discharge planning. Hasil observasi ditemukan perawat Melakukan discharge planning

dari awal pasien masuk sampai keluar RS. perawat juga mengajarkan kepada pasien

dan keluarga tentang perawatan diri dirumah, aktivitas dan istirahat, pola makan, dan

menyarankan untuk control dan rutin minum obat. Leaflet tidak dibagikan kepada

pasien saat pulang dari RS.

103
8) Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan manajemen asuhan

keperawatan profesional. Komponen penting dalam pendokumentasian adalah

komunikasi, proses keperawatan dan standar asuhan keperawatan. Dokumentasi

dilakukan mulai dari tahap pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan keperawatan,

pelaksanaan dan evaluasi. Terdapat SPO dokumentasi. Berdasarkan hasil tabulasi

kuesioner 14 perawat (100%) mengatakan memahami dokumentasi keperawatan dan

melakukan pendokumentasian tepat waktu. Dokumentasi dilakukan saat setelah selesai

melakukan implementasi. Dokumentasi belum dilakukan sesuai SPO.

E. M4 – Keuangan (Money)

1. Pengadaan Dana Bagi Ruangan


Dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana ruangan, perawat hanya bisa
mengusulkan dan mengajukan kepada manajemen. Sumber dana operasional ruangan,
alat kesehatan, fasilitas kesehatan bagi pasien, fasilitas bahan habis pakai bagi pasien,
dan fasilitas kesehatan bagi petugas kesehatan berasal dari rumah sakit yang diperoleh
dari APBD yang difasilitasi oleh bagian rumah sakit. Prosedur pengadaan sarana dan
prasarana dilakukan melalui usulan kebutuhan ruangan menggunakan format
kebutuhan selanjutnya format tersebut di usulkan ke bagian pelayanan dan di teruskan
ke bagian umum untuk di proses selanjutnya.
2. Tarif Perawatan
Tarif perawatan pasien di ruangan Flamboyan menggunakan dengan tarif umum, tarif
JKN dan tarif SKTM.
No Jenis Tarif Umum Tarif JKN Tarif SKTM
Perawatan
1 Sewa ruangan atau kamar :
Utama Rp 200.000/hari Rp 200.000/hari Rp 200.000/hari
Kelas 1 Rp 160.000/hari Rp 160.000/hari Rp 160.000/hari
Kelas 2 Rp 125.000/hari Rp 125.000/hari Rp 125.000/hari
Kelas 3 Rp 67.500/hari Rp 67.500/hari Rp 67.500/hari
a. ISO Rp 160.000/hari Rp 160.000/hari Rp 160.000/hari
2 Pemeriksaan radiologi
a. Foto thorax Rp 125.000 Rp. 125.000 Rp. 125.000

104
b.
USG Rp 220.000 Rp 220.000 Rp 220.000
c.
AP/LAT Rp 135.000 Rp 135.000 Rp 135.000
d.
PI. Posisi Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 35.000
e.
Thorax lat Rp 65.000 Rp 65.000 Rp 65.000
f.
Lumbal aplel Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
3 Pemeriksaan laboratorium
Ambil darah vena Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
/arteri
GDA Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000
Lab.Darah lengkap Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000
SGOT Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
SGPT Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Gula darah Rp 18.000 Rp 18.000 Rp 18.000
Glukosa darah Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000
Ureum Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 16.000
Urin lengkap Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000
Urin reduksi Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Waktu Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000
pembekuan
(CT)
Waktu Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000
perdarahan (BT)
Feses lengkap Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
HbgAsg Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Malaria Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Widal Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Hb Rp 7000 Rp 7000 Rp 7000
HIV Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000
a. Kreatinin Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 16.000

4 Perawatan Luka
Luka gangrene Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Luka post op Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Luka infeksi Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Luka jahitan 5x Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Luka jahitan >5x Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Luka steril Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Luka bakar Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000
Luka kanker Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Irigasi kateter Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
5 Irigasi luka Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
6 Pasang darah Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
7 Infuse drip Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
8 Personal hygiene Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
9 Tindakan
Pasang infuse Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000

105
Pasang NGT Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Pasang oksigen Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Pasang EKG Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Nebulizer Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Pasang kateter Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Lepas kateter urin Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000

10 Pemberian obat Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000


oral
Memasukan obat Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
IV
11 Obat-obatan
Ketorolax Rp 60.000/3 Rp 60.000/3 Rp 60.000/3
Amp Amp Amp
Cefotaxime Rp 20.000/amp Rp 20.000/amp Rp 20.000/amp
Ranitidine Rp 25.000/amp Rp 25.000/amp Rp 25.000/amp
Paracetamol Rp 2.500/ tab Rp 2.500/ tab Rp 2.500/ tab
Ceftriaxon Rp124.000/amp Rp124.000/amp Rp124.000/amp
Metronidazol Rp. 18.000/btl Rp. 18.000/btl Rp. 18.000/btl
Cefadroxil Rp 60.000/kap Rp 60.000/kap Rp 60.000/kap
Asam mefenamat Rp 22.000/amp Rp 22.000/amp Rp 22.000/amp
Dexametasone Rp 25.000/amp Rp 25.000/amp Rp 25.000/amp
Piracetam Rp128.000/amp Rp128.000/amp Rp128.000/amp
Albumin Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Tabel Tarif Perawatan Pasien Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere
3. Pendanaan Fasilitas Kesehatan Bagi Pasien
Biaya perawatan pasien di ruangan Flamboyan RSUD T. C. Hillers sebagian besar
didapatkan dari biaya umum, JKN, SKTM.
Tabel Total Pasien Dengan Jenis Biaya Perawatan di Ruangan Flamboyan RSUD dr.
T. C. Hillers Maumere pada Bulan Januari-Juli 2022
NO Bulan Jenis Biaya Perawatan
JKN UMUM SKTM
1 Januari 2022 94 orang 7 orang 22 orang

2 Februari 2022 66 orang 3 orang 12 orang


3 Maret 2022 55 orang 4 orang 13 orang
4 April 2022 49 orang 2 orang 9 orang
5 Mei 2022 61 orang 1 orang 14 orang
6 Juni 2022 69 orang 4 orang 18 orang
7 Juli 2022 53 orang 2 orang 22 orang

Tabel 3.23 Penerimaan Jasa Pasien JKN Neuro Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C.

106
Hillers Maumere bulan Juli s/d Desember 2021
Pendapat Bulan
an Juli Agustus September Oktober November Desember
Akomodasi 3.497.500 3.627.500 5.745.000 6.565.000 8.852.500 5.270.000
UGD 271.000 812.000 416.000 648.000 645.000 431.000
Obat Dan 10.814.71 15.579.50 13.417.348 13.222.71 15.847.24 10.515.83
BHP 3 0 3 2 6
Labor 357.000 3.697.000 5.200.600 6.237.000 4.913.000 5.133.000
UTD 0 0 1.100.000 0 0 0
Radiologi 3.308.000 5.553.000 8.560.500 900.000 2.253.000 1.518.000
Tindakan 0 0 0 0 0 0
Ok
Tindakan 3.220.000 6.312.000 2.986.000 4.241.000 5.626.000 2.820.500
Ruangan
Tarif 0 0 0 0 0 0
Perda
Tarif INA 21.458.90 35.330.30 40.672.000 31.845.60 29.441.10 31.960.30
CBGS 0 0 0 0 0

Sumber Data Sekunder, November 2022


4. Kepuasaan perawat dalam penerimaan jasa
Dari hasil pengumpulan kuisioner kepada 14 perawat di ruang Flamboyan terhadap
penerimaan jasa, menggunakan instrumen kepuasan dengan 4 pertanyaan dengan
jawaban pada pertanyaan terdiri dari 4 (empat) pilihan yaitu sangat tidak puas, tidak
puas, puas, dan sangat puas. Berikut ini merupakan hasil dari pengumpulan kuisioner
adalah sebagai berikut:
No Kepuasan Perawat Jumlah Presentase
1. Sangat tidak puas 0 0
2. Tidak puas 13 93%
3. Puas 1 7%
4. Sangat puas 0 0
Total 14 100%
Tabel Kepuasan Perawat Dalam Penerimaan Jasa Di Ruangan Flamboyan RSUD
dr. T. C. Hillers Maumere.

107
F. M-5 (Marketing: Mutu Pelayanan)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Clinical Care Manager (CCM), RSUD dr.

T. C. Hillers Maumere merupakan rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit

pendidikan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang serta sebagai rumah

sakit rujukan sedaratan Flores yang sudah terakreditasi. Di lain pihak perawat memiliki

tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung untuk mencari pelanggan dan

mencari pelayanan jasa kesehatan. Perawat memberikan perawatan yang komporensif,

dengan memberikan perawatan secara bio, psiko, social dan spiritual sehingga

pelayanan di ruangan layak untuk dipromosikan sebagai bahan pemasaran untuk

mencari pelanggan. Kualitas dari pelayanan keperawatan memberikan kepercayaan

pada pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere. Di ruang Flamboyan berdasarkan data pengkajian dari tanggal 6-8 Februari

2023 terdapat usia pelanggan yang bervariasi pada kisaran usia antara 26-85 tahun.

Perawat ruangan telah melakukan berbagai aspek dari peningkatan mutu sumber daya

manusia dari pengetahuan da Soft skil. Adapun tersedianya, SPO tentang mutu

pelayanan (Resiko jatuh, pemberian obat oral dan injeksi) di ruangan ini dan adanya

pengendalian mutu pelayanan.

Mutu pelayanan keperawatan terdiri dari:

a. Keselamatan Pasien (Patient Safety)

1) Medication eror

Prinsip 6 benar pemberian obat meliputi tepat pasien, tepat obat, tepat

waktu pemberian, tepat dosis obat, tepat cara pemberian, tepat

dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal

6-8 Februari 2023 di ruang Flamboyan terhadap 14 perawat ditemukan

sebagai berikut:

108
Tabel 3.26 Hasil Observasi Medication Eror di ruangan Flamboyan

RSUD

dr. T. C Hillers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Indikator Jumlah Presentase


Tidak terjadi kesalahan pemberian 9 100%
obat
Terjadi kesalahan pemberian obat 0 %
Total 14 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Hasil observasi medication eror dilakukan menggunakan indicator

kesalahan pemberian obat pada 9 perawat di ruangan Flamboyan, ada 9

perawat (100%) tidak ditemukan kesalahan dalam pemberian obat, dan

sudah menerapkan dan melakukan pemberian obat dengan tepat sesuai

dengan prinsip 6 benar.

2) Flebitis

Tabel 3.27 Penilaian Flebitis di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C

Hilers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Indikator Jumlah Presentase


Tidak ada flebitis 6 85,7%
Awal tromboflebitis 1 14,3%
Stadium lanjut tromboflebitis 0 %
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 6-8 Februari 2023 pada 7

pasien yang terpasang intravena line (IVL) dan hari perawatan lebih dari

3 hari di ruangan Flamboyan dengan menggunakan instrument penilaian

kejadian flebitis (Visual Infusion Flebitis Score) ditemukan 1 pasien

(14,3%) mengalami tahap awal flebitis, dan yang tidak ada flebitis

sebanyak 6 orang (85,7%).

109
3) Dekubitus

Tabel 3.28 Penilaian Resiko Dekubitus di Ruangan Flamboyan RSUD

dr. T.C Hilers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Indikator Jumlah Presentase


Berisiko decubitus 1 14,3%
Tidak beresiko decubitus 6 85,7%
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil observasi menggunakan insrumen penilaian

resiko decubitus (Norton Scale). Pada tanggal 6-8 Februari 2023 di

ruangan flamboyan dari 7 pasien terdapat 1 pasien yang beresiko

mengalami decubitus (14,3%).

4) Resiko Pasien Jatuh

Tabel 3.29 Penilaian Resiko Dekubitus di Ruangan Flamboyan RSUD

dr. T.C Hilers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Indikator Jumlah Presentase


Tidak Berisiko 2 28,5%
Berisiko Rendah 3 43,0%
Berisiko Tinggi 2 28,5%
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, November 2022

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan instrument penilaian

kejadian resiko jatuh pasien (Morse Fall Scale) yang dilakukan pada

tanggal 6-8 Februari 2023 didapatkan data dari 7 pasien yang ada

diruang Flamboyan ditemukan resiko jatuh rendah 3 pasien (43%),

untuk mencegah terjadinya resiko jatuh perawat melakukan tindakan

memastikan pengaman tempat tidur terpasang dengan baik, memastikan

rem roda tempat tidur terpasang dengan baik. Selain itu juga ditemukan

ada 2 pasien (28,5%) tidak berisiko jatuh, dan yang berisiko jatuh tinggi

110
ada 2 pasien (28,5%) dilihat dari adanya penanda hati-hati jatuh pada

bed pasien.

5) Kepatuhan Pencegahan Resiko Jatuh Pasien

Tabel 3.29 Penilaian Resiko Dekubitus di Ruangan Flamboyan RSUD

dr. T.C Hilers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Indikator Jumlah Presentase


Patuh 3 42,8%
Tidak Patuh 4 57,2%
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, November 2023

Dari 7 rekam medik (RM) pasien yang mengalami resiko jatuh rendah

ditemukan 3 RM (42,8%) dilakukan intervensi jatuh standar 4 RM

(57,2%) tidak dilakukan intervensi jatuh standar.

b. Kepuasan pasien

Pelaksanaan survey kepuasan pasien terhadap kinerja perawat di

ruangan Flamboyan pada tanggal 6-8 Februari 2023 menggunakan instrument

kepuasan RATER yang terdiri dari 5 indikator yakni Reliability (keandalan),

Assurance (jaminan), Tangibles (kenyataan), Empathy (empati) dan

Responsive (tanggung jawab). Jawaban pada pertanyaan terdiri dari 4 (empat)

pilihan jawaban yaitu sangat tidak puas (skor 1), tidak puas (skor 2), puas

(skor 3) dan sangat puas (skor 4) dengan rentang nilai 1-25 (sangat tidak

puas), 26-50 (tidak puas), 51-75 (puas), 76-100 (sangat puas). Adapun hasil

survey indikator kepuasan pasien terhadap pelayanaan keperawatan adalah

sebagai berikut:

111
Tabel 3.31 Kepuasan Pasien di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere pada tanggal 6-8 Februari 2023

Kepuasan Pasien Jumlah Presentase


Sangat puas 2 28,5%
Puas 5 71,5%
Tidak puas 0 0%
Sangat tidak puas 0 0%
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat, dari

kuesioner yang disebarkan kepada 7 responden, didapatkan 5 responden

(28,5%) merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan dan 5 pasien

(71,5 %) merasa puas dengan pelayanan dari perawat.

c. Kecemasan Pasien

Pelaksanaan penilaian tingkat kecemasan pasien di ruangan Flamboyan pada

tanggal 6-8 Februari 2022 menggunakan instrument kecemasan diri Zung Self

yang terdiri dari 4 rentang penilaian yakni: skor 20-44 (normal/tidak cemas),

skor 45-59 (kecemasan ringan), skor 60-74 (kecemasan sedang) dan skor 75-

80 (kecemasan berat). Jawaban pada pertanyaan terdiri dari 4 (empat) pilihan

jawaban yaitu tidak pernah, kadang-kadang, sebagian waktu dan hampir

setiap waktiu. Adapun hasil evaluasi indikator kecemasan pasien adalah

sebagai berikut:

112
Tabel 3.32 Penilaian Tingkat Kecemasan Pasien di Ruangan Flamboyan

RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 6-8 Februari, 2023

Kecemasan Pasien Jumlah Presentase


Tidak cemas 2 28,6%
Kecemasan ringan 5 71,4%
Kecemasan sedang 0 0%
Kecemasan berat 0 0%
Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan penilaian tingkat kecemasan pasien dari kuesioner yang

disebarkan kepada 7 responden, didapatkan 5 pasien (71,4%) termasuk dalam

kategori kecemasan ringan dan 2 pasien (28,6%) termasuk dalam kategori

normal/tidak cemas.

d. Kenyamanan

Tabel 3.33 Penilaian Nyeri di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere pada tanggal 6-8 Februari 2022

Kenyamanan Pasien Jumlah Presentase


Rileks / nyaman 3 42,8%
Sedikit tidak nyaman 3 42,8%
Nyeri sedang 1 14,4 %
Nyeri / tidak nyaman yang parah 0 0%
Total 7 100%

Berdasarkan hasil observasi dari instrumen penilaian nyeri (Visual Aid Scale) kepada
7 responden, didapatkan 3 responden (42,8%) termasuk dalam kategori nyaman
(rentang nilai 0), 3 pasien (42,8%) termasuk dalam kategori sedikit tidak nyaman
(rentang nilai 1-3), dan nyeri sedang 1 pasien (14,4%) dengan (rentang nilai 4-6).

113
e. Pengetahuan Pasien

Tabel 3.34 Pengetahuan dan Sikap Pasien dan Keluarga di Ruangan

Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 6-8

Februari 2023

Pengetahuan Jumlah Presentase Sikap Jumlah Presenta


se
Baik 2 28,5% Baik 2 28,5%
Cukup 5 71,5% Cukup 4 57,2%
Kurang 0 0% Kurang 1 14,3%
Total 7 100% Total 7 100%
Sumber Data Sekunder, Februari 2022

Berdasarkan hasil penilaian dari kuesioner yang disebarkan kepada 7 responden,

pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi nosokomial,

penggetahuan baik sebanyak (28,5% ), cukup (71,5% ), dan kurang

penggetahuan sebanyak (0%), Sedangkan untuk sikap pasien dan kelaurga, yang

baik (28,5% ), cukup (57,2%), dan kurang sebanyak (14,3%).

f. Perawatan Diri

Pelaksanaan penilaian tingkat kemandirian pasien di ruangan Flamboyan pada

tanggal 14-16 November 2022 menggunakan instrument Indeks Katz. Kriteria

penilaian tingkat ketergantungan pasien yang terdiri dari indeks A, B, C, D, E,

F, G. Kategori kemandirian tinggi (indeks A, B, C, D) dan kemandirian rendah

(indeks E, F, dan G). Adapun hasil penilaian tingkat kemandirian pasien adalah

sebagai berikut:

114
Tabel 3.35 Penilaian Tingkat Kemandirian Pasien di Ruangan Flamboyan

RSUD dr. T. C. Hillers Maumere pada tanggal 6-8 Februari 2023

Kemandirian Pasien Jumlah Presentasi


Kemandirian tinggi 2 (28, 5%)
Kemandirian rendah 5 (71, 5%)
Total 7 (100%)
Sumber Data Sekunder, Februari 2023

Berdasarkan tabel tingkat kemandirian pasien dari hasil observasi kuesioner

kepada 11 responden, didapatkan 5 pasien (28,5 %) dengan tingkat kemandirian

tinggi dan tingkat kemandirian rendah sebanyak 6 pasien (71,5%).

G. ANALISA SWOT DAN DIAGRAM LAYANG


1. Analisa SWOT
Tabel 3.37 Hasil anlisa SWOT di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere pada tanggal 06-08 Februari, 2023
No Analisis Swot Bobot Rating B x R Keterangan
1 M1 (MAN)
Faktor Internal (IFAS) S-W
Sumber Daya Manusia (M1) 3,3-3,7 = - 0,4
a. Strength ( Kekuatan)
1) 100% (22 orang) perawat 0,3 4 1,2
sudah mengikuti pelatihan
BHD
2) Jenis ketenagaan di ruangan 0,2 3 0,6
Flamboyan
a) Medis = 8 orang
b) S1 Kep+Ners = 6 orang
c) D3 Kep= 16 orang
d) Pramusarana = 5 orang
e) BS = 1 orang
f) CS = 2 orang
3) Masa Kerja Perawat 0,3 3 0,9
a) ≥10 tahun = 17 orang
b) <10 tahun = 5 Orang
4) Terdapat pramusarana di 0,2 3 0,6
setiap shift jaga
Total 1 3,3

115
b. Weakness (Kelemahan
1) 22 perawat belum 0,4 4 1,6
mengikuti pelatihan MAKP
2) Kualifikasi jenjang 0,3 3 0,9
pendidikan ketua Tim
belum sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi penerapan
model asuhan keperawatan
modular pemula
3) Ketidaksesuaian jumlah 0,3 4 1,2
pasien yang ada dengan
jumlah perawat yang
memberikan pelyanan setiap
shift jaga
Total 1 3,7
Faktor Eksternal EFAS O-T
a. Oportunity (Peluang) 3,2-3,5 = - 0,3
1) Adanya program pelatihan 0,2 3 0,6
atau seminar khusus tentang
manajemen keperawatan
dari diklat
2) Adanya kesempatan 0,2 3 0,6
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
3) Adanya kebijakan 0,2 3 0,6
pemerintah tentang
profesionalisasi perawat
4) Adanya mahasiswa yang 0,2 4 0,8
sedang praktek belajar di
RSUD dr. Tc Hillers
Maumere
5) Adanya program akreditasi 0,2 3 0,6
rumah sakit dari pemerintah
dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
Total 1 3,2
b. Threath (Ancaman)
1) Adanya tuntutan yang tingg 0,3 4 1,2
dari managemen untuk
pelayanan yang professional
2) Makin tinggi kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat tentang hukum
khususnya hal hal yang

116
berkaitan dengan
malpraktek kesehatan
3) Persaingan antar Rumah 0,3 3 0,9
Sakit yang semakin luas
4) Terbatasnya kuota tenaga 0,2 4 0,8
kerja keperawatan yang
melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya
Total 1 3,5
2 M2 ( Sarana dan
Prasarana
Faktor Internal (IFAS) S-W
a. Strength ( Kekuatan) 3-2,4= 0,6
1) Mempunyai sarana dan 0,2 3 0,6
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
2) Mempunyai peralatan medis 0,2 3 0,6
dan semua perawat ruangan
mampu menggunakannnya
3) Terdapat administrasi 0,2 3 0,6
penunjang
4) Tersedianya nurse station 0,2 4 0,8
5) Pemeliharaan dan 0,2 2 0,4
perawatan dari sarana dan
prasarana penunjang
kesehatan sudah ada
Total 1 3
b. Weakness (Kelemahan)
1) Tempat tidur yang 0,2 2 0,4
bermasalah yang masih
digunakan
2) Ruang konsultasi dengan 0,2 1 0,2
dokter digabung dengan
nurse station
3) Ada beberapa peralatan 0,3 3 0,9
kesehatan yang belum
memadai seperti standar
infus, kom mandi, standar
waskom double.
4) Kesenjangan antara jumlah 0,3 3 0,9
pasien dengan peralatan
yang ada
Total 1 2,4

117
Faktor Eksternal O-T
EFAS 1,5-2 = - 0,5
a. Oportunity (Peluang)
1) Adanya pengadaan sarana 0,5 1 0,5
dan prasarana yang rusak
2) Adanya program pelatihan 0,5 2 1
atau seminar khusus tentang
pengoperasian alat
Total 1 1,5
b. Threath (Ancaman)
1) Makin tinggi kesadaran 0,5 2 1
masyarakat akan pentingnya
Kesehatan
1) Adanya tuntutan tinggi dari 0,5 2 1
masyarakat untuk
melengkapi sarana dan
prasarana
Total 1 2
3 M3 (Method)
Penerapan MAKP
Faktor Internal
(IFAS)
a. Strength ( Kekuatan) S-W
3,5 - 4= -0,5
1) Model asuhan keperawatan 0,3 4 1,2
yang digunakan perawat
diruangan modular pemula
2) 14 perawat (100%) 0,2 4 0,8
mengatakan mengerti dan
memahami model asuhan
keperawatan dan metode ini
tidak menyulitkan perawat
3) 12 perawat (86%) 0,2 3 0,6
mengatakan komunikasi
antara perawat dan tim
kesehatan lain sudah
terlaksana dengan baik
4) 14 perawat (100%) 0,3 3 0,9
mengatakan telah
melakukan tugas dan
tanggung jawab sesuai
dengan tugas yang
ditetapkan

118
Total 1 3,5
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Belum ada panduan tentang 0,5 4 2
MAKP
2) Terdapat 22 perawat yang 0,5 4 2
belum mengikuti pelatihan
MAKP
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS 4-3 = 1
a. Oppurtunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa profesi 0,3 4 1,2
ners praktek manajemen
keperawatan
2) Adanya kesempatan 0,3 4 1,2
perawat mengikuti
Pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi
3) Adanya program akreditasi 0,4 4 1,6
rumah sakit dari pemerintah
dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
Total 1 4
b. Treadhened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 3 1,5
akan pelayanan yang lebih
professional
2) Makin tingginya kesadaran 0,5 3 1,5
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
Total 1 3
Timbang Terima
Internal Faktor
(IFAS)
a. Strengh (Kekuatan) S-W
3,4 - 3= -0,4
1) Adanya SPO tentang 0,4 4 1,6
timbang terima
2) Kegiatan timbang terima 0,3 3 0,9
sebagai kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap
pergantian shift

119
3) 14 perawat (100%) 0,3 3 0,9
mengetahui penyampaian
timbang terima
menggunakan metode
SBAR
Total 1 3,4
b. Weagnes (Kelemahan)
0,4 4 1,2
1) Selama 6 kali observasi
timbang terima ditemukan
tidak tepat waktu
2) Dalam 3 hari observasi 0,3 3 0,9
didapatkan 5 kali perawat
tidak datang tepat waktu

3) Saat timbang terima 0,3 3 0,9


berlangsung beberapa
perawat tidak mengikuti
proses timbang terima dari
awal
Total 1 3
Eksternal faktor O-T
(Efas) 3,5-3 = 0,5
a. Oportunity (Peluang)
1) Ada mahasiswa 0,5 3 1,5
keperawatan keperawatan
yang melakukan praktek
manajemen keperawatan
2) Adanya program akreditasi 0,5 4 2
rumah sakit dimana MAKP
merupakan salah satu
penilaian
Total 1 3,5
b. Treathened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan yang lebih 0,5 3 1,5
tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan
yang professional
2) Menigkatkan kesadaran 0,5 3 1,5
masyarakat tentang
tanggunag jawab dan
tanggunag gugat perawat
Total 1 3

120
Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS) S-W
a. Strength (Kekuatan) 3-4 = -1
1) 14 perawat (100%) 0,5 3 1,5
mengatakan mengerti
tentang ronde keperawatan
2) Dalam 3 bulan terakhir 0,5 3 1,5
perna dilakukan ronde
keperawatan bersama
mahasiswa profesi ners
dengan melibatkan multi
disiplin
Total 1 3
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO ronde 1 4 4
keperawatan dan belum ada
pembagian tim untuk ronde
keperawatan
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3,5-3 = 0,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya kesempatan dari 0,5 3 1,5
kepala ruangan untuk
mengadakan ronde
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktek
2) Adanya program rumah 0,5 4 2
sakit dimana akreditasi
rumah sakit merupakan
salah satu penilaian
Total 1 3,5
b. Thereatened (Ancaman)
1) Adanya tuntunan yang lebih 1 3
tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan professional
Total 1 3
Sentralisasi Obat
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,6-3,5= 1
a. Strength (Kekuatan)

121
1) 14 perawat (100%) 0,4 3 1,2
mengatakan mengetahui
sentralisasi obat, alur
penerimaan obat dan cara
penyiapan obat
menggunakan prinsip 6
benar
2) Ada format persetujuan 0,3 4 1,2
dilakukan sentralisasi obat
dan format serah terima
obat
3) Ada beberapa kotak obat, 0,3 4 1,2
etiket kepemilikan seperti:
Nama, tanggal lahir dan
nomor rekam medik.
Total 1 3,6
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO sentralisasi 0,5 4 2
obat
2) Tidak ada ruangan khusus 0,5 3 1,5
penyimpanan obat
Total 1 3,5
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-1,5 = 1,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Kerjasama yang baik antara 1 3 3
nahasiswa dengan perawat
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntunan pasien 0,5 2 1
tentang nendaptkan pelayan
yang professional
2) Makin tinggi kesadaran 0,5 1 0,5
masyarakat akan hokum
Total 1 3 1,5
Supervisi
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3-3= 0
a. Strength (Kekuatan)
1) 14 perawat (100%) telah 1 3 3
memahami tentang
supervise.
Total 1 3

122
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO tentang 0,5 3 1,5
supervise
2) Dalam 3 bulan terakhir 0,5 3 1,5
belum dilakukan tindakan
supervisi.
Total 1 3
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 = 1
a. Opportunity (Peluang)
1) Ada mahasiswa yang 0,5 3 1,5
melakukan praktek
manajemen keperawatan
2) Hasil supervise data 0,5 3 1,5
dilakukan sebagai pedoman
untuk daftar penilaian
prestasi pegawai
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Tuntutan pasien sebagai 1 2 2
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan
yang professional
Total 1 2

Discharge planning
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,7-4 = -0,3
a. Strength (Kekuatan)
1) Ada SPO tentang discharge 0,4 4 1,6
planning
2) 14 perawat mengatakan 0,3 4 1,2
mengetahui tentang dishrge
planning (100%)
3) 14 mengatakan disharge 0,3 3 0,9
planning dilakukan mulai
pasien masuk rumah sakit
dan keluar rumah sakit
(100%)
Total 1 3,7
b. Weagnes (Kelemahan)

123
1) Tidak ada pemberian leaflet 1 4 4
kepada pasien maupun
keluarga
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 = 1
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(discharge planning)
2) Adanya kerjasama yang 0,5 3 1,5
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
untuk mendaptkan
pelayanan yang professional
2) Adanya persaingan dengan 0,5 2 1
rumah sakit lain
Total 1 2
Penerimaan Pasien Baru
Internal Faktor (IFAS) S-W
a. Strength (Kekuatan) 3,5-4 = -0,5
1) Ada SPO penerimaan 0,5 4 2
pasien baru
2) Terdapat format pengkajian 0,5 3 1,5
pasien baru masuk.
Total 1 3,5
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Perawat tidak 1 4 4
memperkenalkan pasien
yang baru dengan pasien
yang sekamar
Total 1 4
Eksternal Faktor (EFAS) O-T
a. Opportunity (Peluang) 3-2 =1
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(discharge planning)

124
2) Adanya kerjasama yang 0,5 3 1,5
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3

b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
akan pelayanan yang
maksimal
2) Adanya kerjasama yang 0,5 2 1
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 2
Dokumentasi
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,5-4 = -0,5

a. Strength (Kekuatan)
1) 14 perawat (100%) 0,5 3 1,5
mengatakan mengerti cara
pengisian format
dokumentasi.
2) Ada SPO 0,5 4 2
pendokumentasian
Total 1 3,5
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Dokumentasi belum 1 4 4
dilakukan sesuai dengan
SPO
Total 1 4
Eksternal Faktor
(EFAS)
a. Opportunity (Peluang) O-T
3-2,5 = 0,5
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,4 3 1,2
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(dokumentasi keperawatan)
2) Adanya kesempatan 0,3 3 0,9
melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi

125
3) Adanya kerjasama yang 0,3 3 0,9
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
akan pelayanan yang
maksimal
2) Adanya emudahan akses 0,5 3 1,5
informasi Tentang
pelayanan kesehatan
mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi
Total 1 2,5
4 M4-Money
Faktor internal IFAS
a. Strength ( Kekuatan) S-W
1) Adanya anggaran DAK 0,5 4 2 4-3 = 1
2) Pendapatan dari penerimaan 0,3 4 1,2
jasa pasien JKN
3) System admistrasinya 0,2 4 0,8
terpusat
Total 1 4
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Berdasarkan pengkajian 0,5 3 1,5
terdapat 13 perawat 93%
mengatakan tidak puas
dengan penerimaan jasa
perawat
2) Sistem pengklem tidak 0,5 3 1,5
dilakukan secara rutin
perbulan
Total 1 3
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3,5-3 = 0,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya pendapatan dari 0,5 4 2
hasil kerja sama
2) Pengeluaran sebagian besar 0,5 3 1,5
di biayai oleh institusi
Total 1 3,5
b. Threatened (Ancaman)

126
1) Adanya tunutan yang lebih 1 3 3
tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
lebih professional sehingga
membutukan pendanaan
yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan
prasarana
Total 1 3
5 M5 MUTU
Faktor internal IFAS
a. Strength ( Kekuatan) S-W
3,8-3,3= 0,5
1) Terdapat 28,5% pasien 0,2 4 0,8
merasa sangat puas dan
71,5% merasa puas dengan
pelayanan kesehatan di
ruangan flamboyan (dari 7
pasien)
2) Tidak terjadi kesalahan 0,2 4 0,8
pemberian obat
3) Tidak terjadi dekubitus pada 0,1 4 0,4
6 pasien dengan imobilisasi
4) Selama observasi 3 hari 0,3 4 1,2
tidak ditemukan angka
kejadian pasien jatuh
5) Terdapat 42,8% pasien 0,2 3 0,6
mengalami sedikit tidak
nyaman (rentang nilai 1-3)
Total 1 3,8
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Ditemukan tahap awal 0,3 3 0,9
flebitis sebanyak 1 pasien
(14,3%)
2) Ditemukan pasien dengan 0,4 3 1,2
berisiko dekubitus sebayak
1 pasien (14,3%)
3) Dari 7 pasien yang dirawat 0,3 4 1,2
terdapat 5 pasien (71,5%)
tinggkat kemandirian
rendah
Total 1 3,3

127
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 =1
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa profesi 0,5 3 1,5
ners yang praktik
manajemen keperawatan
2) Adanya kerja sama dengan 0,5 3 1,5
profesi lain dalam
meningkatkan mutu
pelayanan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Pengetahuan dan sikap yang 1 2 2
kurang dari pasien dan
keluarga tentang
pencegahan infeksi
nosokomial
Total 1 2

128
DIAGRAM LAYANG

129
H. Identifikasi Masalah
1. Ketenagaan (M1)
a. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien.
b. Terdapat 16 orang perawat yang belum melanjutkan pendidikan ke jenjang
kualifikasi pendidikan ners sehingga kualitas tenaga perawat masih rendah.
c. Terdapat 21 perawat yang belum mengikuti pelatihan MAKP.
2. Sarana dan Prasarana (M2)
a. Ada beberapa peralatan kesehatan yang belum memadai seperti tabung oksigen,
kom mandi, standar waskom dobel. Korentang dan semplung
b. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang ada.
b. Metode (M3)
a. Penerapan MAKP
1) Belum ada panduan tentang MAKP.
2) Terdapat 22 perawat yang belum mengikuti pelatihan MAKP.
b. Timbang Terima
1) Timbang terima tidak dilakukan sesuai SPO.
a) Selama 6 kali observasi timbang terima ditemukan tidak tepat waktu
(100%).
b) Dalam 3 hari observasi didapatkan jumlah perawat tidak lengkap saat
timbang terima
c. Ronde Keperawatan
1) Belum ada penetapan tim untuk ronde keperawatan
2) Belum ada SPO tentang ronde keperawatan
d. Sentralisasi Obat
1) Belum ada SPO sentralisasi obat
2) Dari 6 perawat (43%) mengatakan belum ada ruangan khusus untuk
penyimpanan obat
e. Supervisi
1) Belum ada SPO tentang supervise
2) Dalam 3 bulan terakhir belum dilakukan supervisi
f. Discharge Planning
1) Tidak ada pemberian leaflet kepada pasien maupun keluarga.
g. Penerimaan Pasien
1) Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar
130
h. Dokumentasi
1) Belum dilakukan sesuai SPO.
3. Money (M4)
a. Berdasarkan hasil pengkajian terhadap 16 perawat,di temukan 63% mengatakan
sangat tidak puas dengan penerimaan jasa.
b. Sistim pengkleiman tidak dilakukan secara rutin setiap bulan.
4. Mutu (M5)
a. Berdasarkan hasil obsevasi terhadap 11 pasien di temukan tahap awal flebitis
sebanyak 1 pasien (14,3 %)
b. Dari 7 pasien yang di rawat terdapat 5 pasien (71,5%) tingkat kemandirian rendah.

Tabel 3.38 Prioritas Masalah di Ruangan Flamboyan RSUD dr.T. C. Hillers Maumere
pada tanggal 06-08 Februari, 2023
NO Model MAKP IFAS EFAS
1. Ketenagaan (M1) 0,4 -0,3
2. Sarana dan Prasarana (M2) -0,5 0,6
3. Method (M3)
a. Penerapan MAKP -0,5 1
b. Dokumentasi -0,5 0,5
c. Sentralisasi Obat 0,1 1
d. Timbang Terima -0,2 0,5
e. Supervisi 1
f. Penerimaan Pasien Baru 1 -0,5
g. Ronde Keperawatan -0,1 0,5
h. Discharge Planning 1 -0,3
4. Money (M4) 1 -0,5
5. Mutu (M5) 0,5 1

Berdasarkan data diatas maka ditentukan prioritas masalah sebagai berikut:


1. Mutu (M5)
2. Method (M3)
a. Penerapan MAKP
b. Dokumentasi
c. Sentralisasi Obat
d. Timbang Terima
e. Supervisi
f. Penerimaan Pasien Baru

131
g. Ronde Keperawatan
h. Discharge Planning
3. Money (M4)
4. Ketenagaan (M1)
5. Sarana dan Prasarana (M2)

132

Anda mungkin juga menyukai