Laporan Manajemen M1-M5 S1 Keperawatan
Laporan Manajemen M1-M5 S1 Keperawatan
PENGUMPULAN DATA
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang meliputi gambaran
umum dan langkah pengelolaan MAKP yang meliputi pengumpulan data, analisis SWOT,
identifikasi masalah dan perencanaan (rencana strategis) di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.
C. Hillers Maumere.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pembagian kuisioner dan wawancara
langsung kepada kepala ruangan, CCM dan perawat yang bertugas di ruangan Flamboyan
Bidang Kesehatan”
di rumah sakit.
66
5) Menjalin kemitraan dengan lembaga dan/atau masyarakat.
Visi dan Misi ruangan Flamboyan mengacu pada visi dan misi RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere.
Visi RSUD dr. T. C. Hillers Maumere Menjadi rumah sakit yang dicintai dan
dibanggakan masyarakat.
Maksudnya:
1) Menjadi rumah sakit pilihan utama dan rujukan utama karena mampu
2) Masyarakat, karyawan rumah sakit, pemilik, pelanggan dan pihak terkait ikut
pelayanan.
67
B. M1 (Man : Sumber Daya Manusia)
Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere dilakukan dengan cara observasi, pembagian
kuisioner dan wawancara langsung dengan kepala ruangan yang didelegasikan/ CCM dan
1. Struktur Organisasi
keperawatan modular pemula, yang terdiri dari kepala ruangan, clinical care manajer
Bagan 3.1 Struktur Organisasi MAKP Ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere.
Kepala Ruangan
CCM
Siang PA PA PA
Malam PA PA PA
m
68
Lepas PA PA PA
Lepas PA PA PA
Keterangan:
Kepala Ruangan : -
CCM : Antonia Lodya Temaluru, S.Kep.,Ns
PP 1 : Eustakhea Nurhayati Murni, Amd. Kep
PP 2 : Theresia Dua Ona , Amd. Kep
PP 3 : Yovita Menong, S. Kep., Ns
di ruang rawat tersebut. CCM (Clinical Care Manager) bertugas untuk mengarahkan
gugat atas asuhan keperawatan yang diberikan. Peran dan fungsi masing-masing
tenaga sesuai dengan kemampuannya dan bertanggung jawab jelas dalam sistem
a. Tenaga Keperawatan
sebagai berikut: S.Kep + Ners 6 orang, DIII. Kep 16 orang. Golongan atau
69
No Nama Perawat Pendidikan Masa Jenis Pelatihan Status
Terakhir Kerja
1. Antonia Lodya 17 tahun BHD,
Temaluru Preceptorship,
PNS
S.Kep + Ners PMKP,
KOMKEP,
Assesor
Kompetensi
Perawat,
Manajemen
Resiko
2. Rofina Laus S.Kep + 21 tahun BHD, PMKP
PNS
Ners
3. Maria Veryanti DIII.Kep 24 tahun BHD, PMKP PNS
Say
4. Kristina Yovita S.Kep + 13 tahun BHD, BTCLS,
PNS
Menong PMKP
Ners
5. M.M. Yosefa Dua DIII Kep 19 tahun BHD,
PNS
Ate BTCLS,PMKP
6. Eustahakea DIII Kep 16 tahun BHD,
PNS
Nurhayati Murni BTCLS,PMKP,T
RIAGE
7. Maria Afilanti DIII. Kep 14 tahun BHD, PMKP,
PNS
Marwiwin Maternity Care
8. M. Cristina G. SI. Kep + 19 tahun BHD, PMKP
PNS
Roddriques Ners
9. Ermincia Da Mince DIII. Kep 12 tahun BHD, PMKP
PNS
9 bulan
70
15. Sixtus Benediktus DIII. Kep 20 tahun BHD, PMKP
PNS
Kolit
16. Veronika Kostodia DIII. Kep 2 tahun Belum perna
PNS
melakukan
pelatihan
17. Priska Pape DIII. Kep 11 tahun BHD, PMKP,
Honorer
ATCLS, BTCLS
BLUD
18. Fransiska Andun DIII. Kep 9 tahun BHD, PMKP
Honorer
BLUD
19. Eva Eliana Mozes S. Kep + Ners 6 tahun 4 BHD, PMKP,
Honorer
bulan BTCLS
BLUD
20. Maria Hendrika S.Kep+Ners 7 tahun 1 BHD,PMKP,BTC
Honorer
Daseng bulan LS
BLUD
21. Theresia D. Ona DIII Kep 11 tahun BHD,PMKP,
Honorer
BLUD
22. Gregorius J. Adeo DIII. Kep 6 tahun 2 BHD, PMKP
Honorer
bulan
BLUD
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
b. Tenaga medis
dari 5 dokter spesialis, yaitu 2 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang
dokter spesialis kejiwaan 2 orang dokter spesialis neurologi, dan 3 orang dokter
umum.
71
4 dr. Candida Isabel , SpS Spesialis Neurologi
Sp.S
Tenaga Non Keperawatan adalah tenaga bukan perawat yang turut membantu
Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere terdiri atas biling sistem
Nona
72
3. Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruangan
Hillers Maumere pada tanggal 06-08 Februari 2023 adalah sebagai berikut:
1) Hari pertama
Pagi : 5 orang
Sore: 3 orang
Malam: 2 orang
Jumlah : 10 orang
73
86 x 10
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 3,082 = ( dibulatkan menjadi 3
279
orang)
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan
Flamboyan pada tanggal 06 Februari 2023 adalah 10 orang + 3 orang lepas dinas
MC PC TC
Selasa, Pagi 22 7x0,17= 1,19 10x0,27 5 x0,36 5,69 (6)
07/2/202 = 2,7 = 1,8
3
Sore 23 9x0,14= 10x0,15 4x0,3 = 4,2 (4)
1,26 = 1,5 1,44
Malam 24 7×0,07= 12×0,10 5×0,20= 2,69
= 1,2 dibulatk
0,49 1
an
(3)
Sumber Data Primer, 07 Februari 2023
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 3 orang
74
Jumlah : 13 orang
Berdasarkan tabel tingkat kebutuhan tenaga perawat pada tanggal 07 Februari 2023
maka tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 13 orang. Jumlah tenaga lepas dinas
Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun (86) x total tenaga perawat per hari
86 x 13
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 4 orang
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan
Flamboyan pada tanggal 07 Februari 2023 adalah 13 orang + 4 orang lepas dinas
MC PC TC
Rabu, Pagi 24 7 x0,17= 12x0,27 5 x0,36 = 6,23
08/2/2023 1,19 = 3,24 1,8 (6)
Sore 21 8x0,14= 8x0,15= 5x0,3 = 3,76
1,12 1,2 1,44 (dibulatkan
menjadi
4)
75
Total Tenaga Perawat :
Pagi : 6 orang
Sore: 4 orang
Malam: 3 orang
Jumlah : 13 orang
2023 maka tenaga perawat yang dibutukan adalah 13 orang. Jumlah tenaga lepas
Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun (86) x total tenaga perawat per hari
86 x 13
Jumlah tenaga lepas dinas perhari = = 4 orang
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruangan
Flamboyan pada tanggal 08 Februari 2023 adalah 13 orang + 4 orang lepas dinas
orang lepas dinas + 1 orang tenaga (CCM) = 17 orang. Jadi ruangan Flamboyan
76
1) Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari
yaitu :
Jumlah = 61 jam
(4) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien
orang/hari.
7 jam
77
(7) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif yaitu
b. 45% = 8, 55 (9 orang)
2023 adalah 6 orang shift pagi, 4 orang shift sore, 2 orang shift malam.
shift adalah 7 orang shif pagi, 3 orang shif sore dan 3 orang shif malam.
tenaga, sif sore kekurangan 1 tenaga dan sif malam kelebihan 1 tenaga.
Jumlah = 74 jam
78
(4) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien
per hari adalah 101, 5 jam : 22 pasien = 4,61 (dibulatkan menjadi 5 jam)
orang/hari.
8 jam
(7) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif yaitu
79
Februari 2023 adalah 7 orang shift pagi, 6 orang shift sore, 3 orang
yang bertugas per shift adalah 7 orang shif pagi, 3 orang shif sore
pada sif sore dan sif pagi dan malam sesuai dengan rumus Gillies.
Jumlah = 80 jam
jam).
7 jam 7
Jadi kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan perhari adalah 17,14
orang.
diruangan yang bertugas per shift adalah 8 orang shif pagi, 3 orang
81
4. Data pasien
laki dengan kategori usia remaja, dewasa dan lansia yang dapat berasal dari ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Poli (Instalasi Rawat Jalan) dan ruangan lain (ICU,
PASIEN
UNIT
IGD IRJ
RUANGAN
FLAMBOYAN
b. Kasus Terbanyak
selama 3 bulan terakhir (November, Desember 2022 dan Januari 2023 ) adalah
sebagai berikut:
82
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan 10 penyakit terbanyak di ruangan
2023) dengan kasus tertinggi yaitu penyakit SNH dengan jumlah pasien
sebanyak 19 orang, dan kasus terendah Sepsis dengan jumlah pasien sebanyak
2 orang.
(dibantu segala sesuatunya, posisi diatur, observasi tanda vital tiap 2 jam,
makan dan minum, ambulasi, observasi tanda vital tiap 4 jam, pengobatan lebih
perlu prosedur) dan minimal care (dapat melakukan diri sendiri, mandi, ganti
tanda vital setiap shift, pengobatan minimal, status psikologis stabil, persiapan
83
5. BOR (Bed Occupacy Rate)
gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere
Hillers Maumere
Tabel 3.9. Jumlah Bed Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers Maumere
tahun 2023
No Kelas Jumlah Bed
1 Kelas utama 1
2 Kelas I 4
3 Kelas II 10
4 Kelas III 16
5 Isolasi 4
Total 35
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
1) Gambaran berdasarkan jumlah pasien
Tabel 3.10 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD dr.T. C. Hillers
Maumere tanggal 06 Februari 2023
Shift Kelas Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Isolasi BOR
Utama
Pagi 0 4 5 8 4 21/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (5 kosong) (8 kosong) (0 kosong) = 60%
Sore 0 4 4 6 3 17/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (6 kosong) (10 kosong) (1 kosong) = 48%
Malam 0 4 4 10 4 22/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (6 kosong) (6 kosong) (0 kosong) = 63%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
84
Hari kedua tanggal 07 Februari 2023
Tabel 3.11 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD T. C. Hillers
Maumere tanggal 07 Februari 2023
Shift Kelas Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Isolasi BOR
Utama
Pagi 0 4 6 11 3 22/35x100%
(1 kosong) (0 kosong) (4 kosong) (5 kosong) (0 kosong) = 63%
Sore 0 2 4 13 4 23/35x100%
(1 kosong) (2 kosong) (6 kosong) (3 kosong) (0 kosong) = 65%
Malam 0 4 6 11 3 24/35x100%
( 1kosong) ( kosong) ( 4 kosong) ( 5 kosong ) ( 1kosong) = 68%
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
Hari ketiga tanggal 08 Februari 2023
Tabel 3.12 BOR (Bed Occupacy Rate) Ruang Flamboyan RSUD T. C. Hillers
Maumere tanggal 08 Februari 2023
Kesimpulan : jadi jumlah BOR (Bed Occupacy Rate) di ruangan flamboyan belum
memenuhi standar nasional BOR, dimana standar nasional dari BOR yaitu : 75-
80%.
85
C. M2 (Material: Sarana dan Prasarana)
Lokasi penerapan proses keperawatan ini dilakukan pada ruang Flamboyan dengan
Bagan 3.3 Denah ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere
Kelas I A Kelas I B
Kelas II A Kelas II B
R. Alat Medis I
R. Sentralisasi Obat
R. Alat Medis II
86
ruangan sudah sesuai sedangkan 7% (1 orang) perawat mengatakan lokasi dan
c. Gambaran Lingkungan
tidur, kelas IA : 2 tempat tidur dan kelas IB : 2 tempat tidur, kelas IIA : 5 tempat
tidur dan kelas IIB : 5 tempat tidur, kelas IIIA : 8 tempat tidur dan kelas IIIB :
8 tempat tidur, ruang isolasi A : 2 tempat tidur dan ruang isolasi B : 2 tempat
tidur. Semua kamar pasien dilengkapi dengan kursi pasien, kamar mandi/WC
Tabel 3.13 Sarana dan Prasarana untuk Pasien di Ruangan Flamboyan RSUD
87
5. Kamar mandi dan WC 13 Baik
6. Dapur 1 Baik
7. Kursi roda 2 Baik
8. AC 1 Baik
9. Tempat sampah tertutup 6 Baik
10. Tempat sampah tidak tertutup 0 0
11. Sampiran 5 4 Baik
1 Rusak
12 Brankar 1 Baik
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
4) Ruang perawat digunakan sebagai kamar ganti perawat dan jumlah spon 3
air.
7) Ruang alat medis berada disamping ruangan kelas IIB fan berhadapan
88
3. Alat-Alat Kesehatan Yang Ada Di Ruangan Flamboyan
a. Alat-Alat Medis
Tabel. 3.14 Alat-Alat Medis di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers
5. Sterilisator 2/ruangan - -
8. V C set 2/ruangan - -
89
13. Kecil bls spuit 2/ruangan 1 Baik
23. Eskap 1 : ⅟4 - -
90
Berdasarkan hasil dari pembagian angket ke 14 orang perawat di ruang
91
21 Dorongan O² 1/ruangan - -
22 Plato/piring makan 1/ruangan - -
23 Piring snack 1/ruangan - -
24 Gelas 1:2/ruanga - -
n
25 Tatakan dan tutup gelas 1:2/ruanga - -
n
26 Sendok 1:2/ruanga 21 Baik
n
27 Garpu 1:2/ruanga - -
n
28 Kran air 1:1/ruanga 13 Baik
n
29 Baki 5/ruangan 3 Baik
30 Tempat sampah pasien 1/ruangan 6 Baik
31 Tempat sampah besar 4/ruangan 10 Baik
tertutup
32 Senter 2/ruangan - -
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
92
10 Selimut biasa 1:5 2 Baik
11 Selimut anak 1 : 6-8 - -
12 Sprei kecil 1 : 6-8 - -
13 Sarung bantal 1:6 35 Baik
14 Sarung guling 1:3 - -
15 Sarung kasur 1:1 - -
16 Sarung buli-buli panas 1:¼ - -
17 Sarung eskap 1:¼ - -
18 Sarung windring 1 : 1/10 - -
19 Sarung O² 1 : 1/3 - -
20 Taplak meja pasien 1:3 - -
21 Taplak meja teras 1:3 - -
22 Vitrase 1:2 - -
23 Tutup alat 1:2 - -
24 Steek laken 1 : 6-8 35 Baik
25 Handuk 1:3 - -
26 Waslap 1:5 - -
27 Banak short 1:½ - -
28 Handuk fontanin 1 : 1/5 - -
29 Lap piring 1:¼ 1 Baik
30 Lap kerja 1:½ 2 Baik
31 Masker 1:½ 24 Baik
32 Duk 1 : 1/3 - -
33 Duk bolong 1 : 1/3 - -
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
93
c. Daftar Obat Dan Bahan Medis Habis Dipakai Emergensi
Tabel 3.17 Daftar Obat dan Bahan Medis habis dipakai Emergensi di Ruangan
Februari, 2023
Jumlah Keterangan
Suhu
Nama Perbekalan Persediaan Penyimpana
Farmasi Staf Stok Stok n High LASA
Sisa Allert
OBAT
Adrenalin/ Epinefrin Am 11 11 Dibawah High
0,1% Inj p 15oc Allert
Alcohol 70% 1 L Btl 2 2 25oc – 30oc
Amiodarone Am 2 2 25oc – 30oc High
p Allert
Aqua pro inj Fles 2 2 25oc – 30oc LASA
Asam traneksamat Am 2 2 25oc – 30oc
inj 500mg p
Antropin sulfat inj Am 2 2 15oc – 25oc
p
Dexamethasone Am 12 12 25oc – 30oc
5mg/ml inj p
Dextrose 40% inf Fles 1 1 25oc – 30oc High LASA
Allert
Diazepan inj Am 4 4 25oc – 30oc High
p Allert
Digoxin inj Am 2 2 25oc – 30oc High
p Allert
Diphenhidramin inj Am 8 8 15oc – 25oc
10mg/ml p
Dobutamine inj Am 2 2 25oc – 30oc LASA
p
Fenitoin inj Am 0 0 25oc – 30oc
p
Haloperidol inj Am 2 2 25oc – 30oc
p
HES 6% Btl 1 1 25oc – 30oc High
Allert
Insulin Novorapid Pen 0 0 2oc – 8oc High
94
Allert
Kalsium glukonat Am 0 0 25 c – 30 c
o o
High
Inj 10% p Allert
Nalc 0, % 100ml Fles 2 2 25oc – 30oc
Nacl 0, % 500ml Fles 1 1 25oc – 30oc LASA
Nicardipine inj Am 0 0 25oc – 30oc
p
Povidone lodine Btl 0 0 25oc – 30oc
Ringer laktat Fles 2 2 25oc – 30oc
BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI
Alat suntik 1 cc Pcs 0 0
Alat suntik 10 cc Pcs 3 3
Alat suntik 2,5cc/ Pcs 5 5
3cc
Alat suntik 20 cc Pcs 4 4
Alat suntik 5 cc Pcs 5 5
Alat suntik 50 cc Pcs 1 1
Elektroda dewasa Pcs 10 10
Extension tube Pcs 2 2
Foller catheter no. Pcs 2 2
18
Handscun steril no. Psg 0 0
7.0
Handscun steril no. Psg 2 2
7.5
Handscun non steril Psg 50 50
Hipafix ukuran Roll 0 0
15cm x 5 m
Infus set makro Pcs 1 1
(intrafix)
IV cateter/kateter Pcs 1 1
vena 16 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 2 2
vena 18 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 0 0
vena 20 (introcan)
IV cateter/ kateter Pcs 0 0
vena 22 (introcan)
Kapas 1000 g Bks 0 0
Kasa roll Panjang Roll 0 0
80 cm x 40 yard
Mag slang no. 16/ Pcs 0 0
95
pipa
Mag slang no Pcs 2 2
18/pipa
Masker NRM Pcs 2 2
dewasa
Plester 7,5 x 4,5 M Pcs 2 2
Makser oksigen Roll 1 1
dewasa
Selang oksigen Pcs 2 2
dewasa
Suction catheter no Pcs 0 0
10
Suction catheter no Pcs 0 0
12
Suction catheter no Pcs 6 6
14
Three way Pcs 0 0
Tranfusi set Pcs 0 0
Urin bag Bh 0 0
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
sudah selesai dengan rasio pasien, sedangkan 71% (10 orang) perawat
mengatakan alat alat di ruangan yang belum sesuai dengan sesuai rasio pasien,
96
d. Administrasi Penunjang–RM
Sarana dan prasarana di ruang rawat inap ruang Flamboyan sudah cukup
baik. Setiap pagi ruangan di pel oleh CS (cleaning service), dan sorenya di sapu
idealnya kamar mandi Karu =1:1, Kelas satu =1:2, Kelas dua =1:5, Kelas tiga
=1:8, Isolasi=1:2, dapur =1:1, gudang =1:1, sehingga perlu diperbaiki kamar
mandi yang rusak supaya bisa dipergunakan lagi. Ventilasi udara terdapat 94
dan kondisinya cukup baik. Jumlah tabung O² ada 4 buah, yang terpakai 2
97
RM 5c Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
RM 5d Tindakan Keperawatan
RM 5e Lembar Kontrol
RM 6 Pemeriksaan Penunjang
RM 7 Formulir Skrining Gizi
RM 8 Persetujuan dilakukan Sentralisasi Obat dan BHP
RM 8a Kartu Pengobatan Antibiotik
RM 8b Kartu Pengobatan Obat-obat lain
RM 8c Serah Terima Obat dan BHP
RM 8d Rekonsiliasi Obat
RM 9 Catatan Edukasi dan Informasi Pasien Terintegrasi
RM 10 Discharge Planing
RM 11 Resume Medis
Sumber Data Sekunder, Februari 2023
a. Buku Injeksi + orang : 3 buku (Tim 1, 2, 3)
b. Buku Laporan : 3 buku (Tim 1, 2, 3)
c. Buku Diet : 1 buku
d. Buku Data Pasien : 1 buku
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari angket yang dibagikan ke
yang ditetapkan oleh standar Depkes. Tidak semua peralatan ada standar
jumlahnya dan tidak semua alat yang ada standar jumlahnya yang tersedia di
98
kebutuhan pasien. Untuk peralatan yang tidak ada standar jumlahnya selama
1) Penerapan MAKP
kepala ruang rawat, Clinical Care Manager (CCM), perawat primer (PP), dan perawat
associate (PA). Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di bagi dalam 3 Tim, dengan
pembagian jumlah perawat Tim 1 terdapat 7 perawat, Tim 2 terdapat 7 perawat, Tim 3
terdapat 7 perawat.
(100%) belum mengikuti pelatihan MAKP, belum ada panduan tentang MAKP.
mengatakan mengerti tentang metode yang digunakan, model asuhan keperawatan yang
digunakan, dan metode ini tidak menyulitkan perawat. 12 perawat (86%) mengatakan
komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lain sudah terlaksana dengan baik,
sedangkan 2 perawat (14%) mengatakan komunikasi antara perawat dan tim kesehatan
lain tidak terlaksana dengan baik. Sebanyak 14 perawat (100%) mengatakan bahwa
telah melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tugas yang di tetapkan.
99
2) Timbang Terima
yang berkaitan dengan keadaan pasien, dilakukan oleh perawat primer kepala
penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. Timbang
pergantian shift. Timbang terima dilakukan kepada semua pasien baru masuk,
khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum atau dapat teratasi serta
flamboyan sudah memiliki standar prosedur operasional (SPO) timbang terima namun
pelaksanaan timbang terima belum sesuai dengan SPO dimana perawat tidak tepat
dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari yang dilakukan pada saat pergantian shif yaitu
dari shif malam ke pagi (jam 08.00), pagi ke sore (jam 14.00) dan sore ke malam (jam
20.00). Hasil pengamatan 6 kali timbang terima, ditemukan timbang terima dilakukan
tidak tepat waktu, 5 kali petugas datang tidak tepat waktu. Saat timbang terima
berlangsung beberapa perawat tidak mengikuti proses timbang terima dari awal karena
datang terlambat.
menggunakan metode SBAR, perawat menyampaikan kondisi terkini yang terjadi pada
100
pasien, perawat menyebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, diagnose medis, dan
keluhan utama. Perawat juga menyampaikan info penting yang berkaitan dengan
pasien, pemasangan infus, pemasangan alat invasive, obat-obatan termasuk cairan infus
yang digunakan. Perawat menyampaikan hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini
Perawat juga menentukan intervensi yang akan dilakukan. Setelah timbang terima
3) Ronde Keperawatan
dengan CCM mendapatkan bahwa diruangan Flamboyan tidak memiliki SPO ronde
keperawatan, belum ada penetapan tim untuk ronde keperawatan (dokter, ahli gizi,
analis) dan dalam 3 bulan terakhir pernah dilakukan ronde keperawatan bersama
Flamboyan tidak memiliki SPO ronde keperawatan, belum ada pembagian tim untuk
ronde keperawatan. Ronde keperawatan dilakukan hanya pada saat praktik mahasiswa
manajemen.
4) Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat di mana seluruh obat yang akan
sentralisasi obat dimulai dengan pasien atau keluarga mengisi surat persetujuan untuk
kerjasama dalam pengelolaan sentralisasi obat, setiap ada resep dari dokter di serahkan
101
dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu, obat dari apotik diserahkan kepada
perawat, nama obat, dosis jumlah yang diterima akan di catat dalam buku serah terima
dan di tanda tangan oleh keluarga atau pasien dan perawat yang menerima, obat akan
di simpan di lemari obat di kantor perawat, setiap hari perawat memberikan obat sesuai
program terapi dari dokter yang merawat. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau
belum habis, sisa obat akan diberikan kepada pasien atau keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan CCM belum ada SPO sentralisasi obat
dan ada format persetujuan sentralisasi obat. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner 14
Hasil observasi ditemukan ada lemari khusus penyimpanan obat, ada format
persetujuan sentralisasi obat (RM 8) dan format serah terima obat (RM 8a, 8b, 8c) serta
ada kotak obat yang disimpan sesuai kepemilikannya (nama, tempat tanggal lahir,
nomor RM). Berdasarkan hasil observasi perawat membagi obat ke pasien berdasarkan
prinsip 6 benar yaitu benar pasien, benar dosis, benar obat, benar waktu pemberian,
dilakukan yaitu setelah obat diberikan ke pasien, perawat langsung menulis di buku
Penerima pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien atau keluarga) di ruangan pelayanan keperawatan khususnya pada rawat inap
atau keperawatan intensif. Ada SPO penerimaan pasien baru. Terdapat format
102
Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner sebanyak 10 perawat (71%) mengatakan
CCM memberitahu PP bahwa akan ada pasien baru. 10 perawat (71%) mengatakan
dilaksanakan orientasi ruangan dan lingkungan kepada pasien baru dan keluarga. Hasil
observasi ditemukan pasien datang di ruangan diterima oleh perawat primer, perawat
memperkenalkan diri kepada pasien dan mengantar pasien ke tempat yang ditetapkan.
Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar, tetapi
6) Supervise
kemampuan pihak yang disupervise agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan
yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Supervise dilakukan langsung oleh
CCM dalam 3 bulan terakhir belum dilakukan supervise, dan belum ada SPO supervise.
7) Discharge Planning
Discharge planning adalah suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
kepada pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah
dari awal pasien masuk sampai keluar RS. perawat juga mengajarkan kepada pasien
dan keluarga tentang perawatan diri dirumah, aktivitas dan istirahat, pola makan, dan
menyarankan untuk control dan rutin minum obat. Leaflet tidak dibagikan kepada
103
8) Dokumentasi Keperawatan
E. M4 – Keuangan (Money)
104
b.
USG Rp 220.000 Rp 220.000 Rp 220.000
c.
AP/LAT Rp 135.000 Rp 135.000 Rp 135.000
d.
PI. Posisi Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 35.000
e.
Thorax lat Rp 65.000 Rp 65.000 Rp 65.000
f.
Lumbal aplel Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
3 Pemeriksaan laboratorium
Ambil darah vena Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
/arteri
GDA Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000
Lab.Darah lengkap Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000
SGOT Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
SGPT Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Gula darah Rp 18.000 Rp 18.000 Rp 18.000
Glukosa darah Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000
Ureum Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 16.000
Urin lengkap Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000
Urin reduksi Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Waktu Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000
pembekuan
(CT)
Waktu Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000
perdarahan (BT)
Feses lengkap Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
HbgAsg Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Malaria Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Widal Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Hb Rp 7000 Rp 7000 Rp 7000
HIV Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000
a. Kreatinin Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 16.000
4 Perawatan Luka
Luka gangrene Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Luka post op Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Luka infeksi Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Luka jahitan 5x Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Luka jahitan >5x Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Luka steril Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Luka bakar Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000
Luka kanker Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
Irigasi kateter Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
5 Irigasi luka Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
6 Pasang darah Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
7 Infuse drip Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
8 Personal hygiene Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000
9 Tindakan
Pasang infuse Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
105
Pasang NGT Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Pasang oksigen Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Pasang EKG Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Nebulizer Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Pasang kateter Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Lepas kateter urin Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Tabel 3.23 Penerimaan Jasa Pasien JKN Neuro Di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C.
106
Hillers Maumere bulan Juli s/d Desember 2021
Pendapat Bulan
an Juli Agustus September Oktober November Desember
Akomodasi 3.497.500 3.627.500 5.745.000 6.565.000 8.852.500 5.270.000
UGD 271.000 812.000 416.000 648.000 645.000 431.000
Obat Dan 10.814.71 15.579.50 13.417.348 13.222.71 15.847.24 10.515.83
BHP 3 0 3 2 6
Labor 357.000 3.697.000 5.200.600 6.237.000 4.913.000 5.133.000
UTD 0 0 1.100.000 0 0 0
Radiologi 3.308.000 5.553.000 8.560.500 900.000 2.253.000 1.518.000
Tindakan 0 0 0 0 0 0
Ok
Tindakan 3.220.000 6.312.000 2.986.000 4.241.000 5.626.000 2.820.500
Ruangan
Tarif 0 0 0 0 0 0
Perda
Tarif INA 21.458.90 35.330.30 40.672.000 31.845.60 29.441.10 31.960.30
CBGS 0 0 0 0 0
107
F. M-5 (Marketing: Mutu Pelayanan)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Clinical Care Manager (CCM), RSUD dr.
pendidikan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang serta sebagai rumah
sakit rujukan sedaratan Flores yang sudah terakreditasi. Di lain pihak perawat memiliki
tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung untuk mencari pelanggan dan
dengan memberikan perawatan secara bio, psiko, social dan spiritual sehingga
pada pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere. Di ruang Flamboyan berdasarkan data pengkajian dari tanggal 6-8 Februari
2023 terdapat usia pelanggan yang bervariasi pada kisaran usia antara 26-85 tahun.
Perawat ruangan telah melakukan berbagai aspek dari peningkatan mutu sumber daya
manusia dari pengetahuan da Soft skil. Adapun tersedianya, SPO tentang mutu
pelayanan (Resiko jatuh, pemberian obat oral dan injeksi) di ruangan ini dan adanya
1) Medication eror
Prinsip 6 benar pemberian obat meliputi tepat pasien, tepat obat, tepat
sebagai berikut:
108
Tabel 3.26 Hasil Observasi Medication Eror di ruangan Flamboyan
RSUD
2) Flebitis
pasien yang terpasang intravena line (IVL) dan hari perawatan lebih dari
(14,3%) mengalami tahap awal flebitis, dan yang tidak ada flebitis
109
3) Dekubitus
kejadian resiko jatuh pasien (Morse Fall Scale) yang dilakukan pada
tanggal 6-8 Februari 2023 didapatkan data dari 7 pasien yang ada
rem roda tempat tidur terpasang dengan baik. Selain itu juga ditemukan
ada 2 pasien (28,5%) tidak berisiko jatuh, dan yang berisiko jatuh tinggi
110
ada 2 pasien (28,5%) dilihat dari adanya penanda hati-hati jatuh pada
bed pasien.
Dari 7 rekam medik (RM) pasien yang mengalami resiko jatuh rendah
b. Kepuasan pasien
pilihan jawaban yaitu sangat tidak puas (skor 1), tidak puas (skor 2), puas
(skor 3) dan sangat puas (skor 4) dengan rentang nilai 1-25 (sangat tidak
puas), 26-50 (tidak puas), 51-75 (puas), 76-100 (sangat puas). Adapun hasil
sebagai berikut:
111
Tabel 3.31 Kepuasan Pasien di Ruangan Flamboyan RSUD dr. T. C. Hillers
(28,5%) merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan dan 5 pasien
c. Kecemasan Pasien
tanggal 6-8 Februari 2022 menggunakan instrument kecemasan diri Zung Self
yang terdiri dari 4 rentang penilaian yakni: skor 20-44 (normal/tidak cemas),
skor 45-59 (kecemasan ringan), skor 60-74 (kecemasan sedang) dan skor 75-
sebagai berikut:
112
Tabel 3.32 Penilaian Tingkat Kecemasan Pasien di Ruangan Flamboyan
normal/tidak cemas.
d. Kenyamanan
Berdasarkan hasil observasi dari instrumen penilaian nyeri (Visual Aid Scale) kepada
7 responden, didapatkan 3 responden (42,8%) termasuk dalam kategori nyaman
(rentang nilai 0), 3 pasien (42,8%) termasuk dalam kategori sedikit tidak nyaman
(rentang nilai 1-3), dan nyeri sedang 1 pasien (14,4%) dengan (rentang nilai 4-6).
113
e. Pengetahuan Pasien
Februari 2023
penggetahuan sebanyak (0%), Sedangkan untuk sikap pasien dan kelaurga, yang
f. Perawatan Diri
(indeks E, F, dan G). Adapun hasil penilaian tingkat kemandirian pasien adalah
sebagai berikut:
114
Tabel 3.35 Penilaian Tingkat Kemandirian Pasien di Ruangan Flamboyan
115
b. Weakness (Kelemahan
1) 22 perawat belum 0,4 4 1,6
mengikuti pelatihan MAKP
2) Kualifikasi jenjang 0,3 3 0,9
pendidikan ketua Tim
belum sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi penerapan
model asuhan keperawatan
modular pemula
3) Ketidaksesuaian jumlah 0,3 4 1,2
pasien yang ada dengan
jumlah perawat yang
memberikan pelyanan setiap
shift jaga
Total 1 3,7
Faktor Eksternal EFAS O-T
a. Oportunity (Peluang) 3,2-3,5 = - 0,3
1) Adanya program pelatihan 0,2 3 0,6
atau seminar khusus tentang
manajemen keperawatan
dari diklat
2) Adanya kesempatan 0,2 3 0,6
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
3) Adanya kebijakan 0,2 3 0,6
pemerintah tentang
profesionalisasi perawat
4) Adanya mahasiswa yang 0,2 4 0,8
sedang praktek belajar di
RSUD dr. Tc Hillers
Maumere
5) Adanya program akreditasi 0,2 3 0,6
rumah sakit dari pemerintah
dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
Total 1 3,2
b. Threath (Ancaman)
1) Adanya tuntutan yang tingg 0,3 4 1,2
dari managemen untuk
pelayanan yang professional
2) Makin tinggi kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat tentang hukum
khususnya hal hal yang
116
berkaitan dengan
malpraktek kesehatan
3) Persaingan antar Rumah 0,3 3 0,9
Sakit yang semakin luas
4) Terbatasnya kuota tenaga 0,2 4 0,8
kerja keperawatan yang
melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya
Total 1 3,5
2 M2 ( Sarana dan
Prasarana
Faktor Internal (IFAS) S-W
a. Strength ( Kekuatan) 3-2,4= 0,6
1) Mempunyai sarana dan 0,2 3 0,6
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
2) Mempunyai peralatan medis 0,2 3 0,6
dan semua perawat ruangan
mampu menggunakannnya
3) Terdapat administrasi 0,2 3 0,6
penunjang
4) Tersedianya nurse station 0,2 4 0,8
5) Pemeliharaan dan 0,2 2 0,4
perawatan dari sarana dan
prasarana penunjang
kesehatan sudah ada
Total 1 3
b. Weakness (Kelemahan)
1) Tempat tidur yang 0,2 2 0,4
bermasalah yang masih
digunakan
2) Ruang konsultasi dengan 0,2 1 0,2
dokter digabung dengan
nurse station
3) Ada beberapa peralatan 0,3 3 0,9
kesehatan yang belum
memadai seperti standar
infus, kom mandi, standar
waskom double.
4) Kesenjangan antara jumlah 0,3 3 0,9
pasien dengan peralatan
yang ada
Total 1 2,4
117
Faktor Eksternal O-T
EFAS 1,5-2 = - 0,5
a. Oportunity (Peluang)
1) Adanya pengadaan sarana 0,5 1 0,5
dan prasarana yang rusak
2) Adanya program pelatihan 0,5 2 1
atau seminar khusus tentang
pengoperasian alat
Total 1 1,5
b. Threath (Ancaman)
1) Makin tinggi kesadaran 0,5 2 1
masyarakat akan pentingnya
Kesehatan
1) Adanya tuntutan tinggi dari 0,5 2 1
masyarakat untuk
melengkapi sarana dan
prasarana
Total 1 2
3 M3 (Method)
Penerapan MAKP
Faktor Internal
(IFAS)
a. Strength ( Kekuatan) S-W
3,5 - 4= -0,5
1) Model asuhan keperawatan 0,3 4 1,2
yang digunakan perawat
diruangan modular pemula
2) 14 perawat (100%) 0,2 4 0,8
mengatakan mengerti dan
memahami model asuhan
keperawatan dan metode ini
tidak menyulitkan perawat
3) 12 perawat (86%) 0,2 3 0,6
mengatakan komunikasi
antara perawat dan tim
kesehatan lain sudah
terlaksana dengan baik
4) 14 perawat (100%) 0,3 3 0,9
mengatakan telah
melakukan tugas dan
tanggung jawab sesuai
dengan tugas yang
ditetapkan
118
Total 1 3,5
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Belum ada panduan tentang 0,5 4 2
MAKP
2) Terdapat 22 perawat yang 0,5 4 2
belum mengikuti pelatihan
MAKP
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS 4-3 = 1
a. Oppurtunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa profesi 0,3 4 1,2
ners praktek manajemen
keperawatan
2) Adanya kesempatan 0,3 4 1,2
perawat mengikuti
Pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi
3) Adanya program akreditasi 0,4 4 1,6
rumah sakit dari pemerintah
dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
Total 1 4
b. Treadhened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 3 1,5
akan pelayanan yang lebih
professional
2) Makin tingginya kesadaran 0,5 3 1,5
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
Total 1 3
Timbang Terima
Internal Faktor
(IFAS)
a. Strengh (Kekuatan) S-W
3,4 - 3= -0,4
1) Adanya SPO tentang 0,4 4 1,6
timbang terima
2) Kegiatan timbang terima 0,3 3 0,9
sebagai kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap
pergantian shift
119
3) 14 perawat (100%) 0,3 3 0,9
mengetahui penyampaian
timbang terima
menggunakan metode
SBAR
Total 1 3,4
b. Weagnes (Kelemahan)
0,4 4 1,2
1) Selama 6 kali observasi
timbang terima ditemukan
tidak tepat waktu
2) Dalam 3 hari observasi 0,3 3 0,9
didapatkan 5 kali perawat
tidak datang tepat waktu
120
Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS) S-W
a. Strength (Kekuatan) 3-4 = -1
1) 14 perawat (100%) 0,5 3 1,5
mengatakan mengerti
tentang ronde keperawatan
2) Dalam 3 bulan terakhir 0,5 3 1,5
perna dilakukan ronde
keperawatan bersama
mahasiswa profesi ners
dengan melibatkan multi
disiplin
Total 1 3
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO ronde 1 4 4
keperawatan dan belum ada
pembagian tim untuk ronde
keperawatan
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3,5-3 = 0,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya kesempatan dari 0,5 3 1,5
kepala ruangan untuk
mengadakan ronde
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktek
2) Adanya program rumah 0,5 4 2
sakit dimana akreditasi
rumah sakit merupakan
salah satu penilaian
Total 1 3,5
b. Thereatened (Ancaman)
1) Adanya tuntunan yang lebih 1 3
tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan professional
Total 1 3
Sentralisasi Obat
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,6-3,5= 1
a. Strength (Kekuatan)
121
1) 14 perawat (100%) 0,4 3 1,2
mengatakan mengetahui
sentralisasi obat, alur
penerimaan obat dan cara
penyiapan obat
menggunakan prinsip 6
benar
2) Ada format persetujuan 0,3 4 1,2
dilakukan sentralisasi obat
dan format serah terima
obat
3) Ada beberapa kotak obat, 0,3 4 1,2
etiket kepemilikan seperti:
Nama, tanggal lahir dan
nomor rekam medik.
Total 1 3,6
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO sentralisasi 0,5 4 2
obat
2) Tidak ada ruangan khusus 0,5 3 1,5
penyimpanan obat
Total 1 3,5
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-1,5 = 1,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Kerjasama yang baik antara 1 3 3
nahasiswa dengan perawat
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntunan pasien 0,5 2 1
tentang nendaptkan pelayan
yang professional
2) Makin tinggi kesadaran 0,5 1 0,5
masyarakat akan hokum
Total 1 3 1,5
Supervisi
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3-3= 0
a. Strength (Kekuatan)
1) 14 perawat (100%) telah 1 3 3
memahami tentang
supervise.
Total 1 3
122
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Belum ada SPO tentang 0,5 3 1,5
supervise
2) Dalam 3 bulan terakhir 0,5 3 1,5
belum dilakukan tindakan
supervisi.
Total 1 3
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 = 1
a. Opportunity (Peluang)
1) Ada mahasiswa yang 0,5 3 1,5
melakukan praktek
manajemen keperawatan
2) Hasil supervise data 0,5 3 1,5
dilakukan sebagai pedoman
untuk daftar penilaian
prestasi pegawai
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Tuntutan pasien sebagai 1 2 2
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan
yang professional
Total 1 2
Discharge planning
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,7-4 = -0,3
a. Strength (Kekuatan)
1) Ada SPO tentang discharge 0,4 4 1,6
planning
2) 14 perawat mengatakan 0,3 4 1,2
mengetahui tentang dishrge
planning (100%)
3) 14 mengatakan disharge 0,3 3 0,9
planning dilakukan mulai
pasien masuk rumah sakit
dan keluar rumah sakit
(100%)
Total 1 3,7
b. Weagnes (Kelemahan)
123
1) Tidak ada pemberian leaflet 1 4 4
kepada pasien maupun
keluarga
Total 1 4
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 = 1
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(discharge planning)
2) Adanya kerjasama yang 0,5 3 1,5
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
untuk mendaptkan
pelayanan yang professional
2) Adanya persaingan dengan 0,5 2 1
rumah sakit lain
Total 1 2
Penerimaan Pasien Baru
Internal Faktor (IFAS) S-W
a. Strength (Kekuatan) 3,5-4 = -0,5
1) Ada SPO penerimaan 0,5 4 2
pasien baru
2) Terdapat format pengkajian 0,5 3 1,5
pasien baru masuk.
Total 1 3,5
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Perawat tidak 1 4 4
memperkenalkan pasien
yang baru dengan pasien
yang sekamar
Total 1 4
Eksternal Faktor (EFAS) O-T
a. Opportunity (Peluang) 3-2 =1
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(discharge planning)
124
2) Adanya kerjasama yang 0,5 3 1,5
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
akan pelayanan yang
maksimal
2) Adanya kerjasama yang 0,5 2 1
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 2
Dokumentasi
Internal Faktor S-W
(IFAS) 3,5-4 = -0,5
a. Strength (Kekuatan)
1) 14 perawat (100%) 0,5 3 1,5
mengatakan mengerti cara
pengisian format
dokumentasi.
2) Ada SPO 0,5 4 2
pendokumentasian
Total 1 3,5
b. Weagnes (Kelemahan)
1) Dokumentasi belum 1 4 4
dilakukan sesuai dengan
SPO
Total 1 4
Eksternal Faktor
(EFAS)
a. Opportunity (Peluang) O-T
3-2,5 = 0,5
1) Adanya mahasiswa Profesi 0,4 3 1,2
Ners melakukan praktek
manajemen keperawatan
(dokumentasi keperawatan)
2) Adanya kesempatan 0,3 3 0,9
melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi
125
3) Adanya kerjasama yang 0,3 3 0,9
baik antara mahasiswa dan
perawat ruangan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat 0,5 2 1
akan pelayanan yang
maksimal
2) Adanya emudahan akses 0,5 3 1,5
informasi Tentang
pelayanan kesehatan
mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi
Total 1 2,5
4 M4-Money
Faktor internal IFAS
a. Strength ( Kekuatan) S-W
1) Adanya anggaran DAK 0,5 4 2 4-3 = 1
2) Pendapatan dari penerimaan 0,3 4 1,2
jasa pasien JKN
3) System admistrasinya 0,2 4 0,8
terpusat
Total 1 4
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Berdasarkan pengkajian 0,5 3 1,5
terdapat 13 perawat 93%
mengatakan tidak puas
dengan penerimaan jasa
perawat
2) Sistem pengklem tidak 0,5 3 1,5
dilakukan secara rutin
perbulan
Total 1 3
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3,5-3 = 0,5
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya pendapatan dari 0,5 4 2
hasil kerja sama
2) Pengeluaran sebagian besar 0,5 3 1,5
di biayai oleh institusi
Total 1 3,5
b. Threatened (Ancaman)
126
1) Adanya tunutan yang lebih 1 3 3
tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
lebih professional sehingga
membutukan pendanaan
yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan
prasarana
Total 1 3
5 M5 MUTU
Faktor internal IFAS
a. Strength ( Kekuatan) S-W
3,8-3,3= 0,5
1) Terdapat 28,5% pasien 0,2 4 0,8
merasa sangat puas dan
71,5% merasa puas dengan
pelayanan kesehatan di
ruangan flamboyan (dari 7
pasien)
2) Tidak terjadi kesalahan 0,2 4 0,8
pemberian obat
3) Tidak terjadi dekubitus pada 0,1 4 0,4
6 pasien dengan imobilisasi
4) Selama observasi 3 hari 0,3 4 1,2
tidak ditemukan angka
kejadian pasien jatuh
5) Terdapat 42,8% pasien 0,2 3 0,6
mengalami sedikit tidak
nyaman (rentang nilai 1-3)
Total 1 3,8
b. Weaknes (Kelemahan)
1) Ditemukan tahap awal 0,3 3 0,9
flebitis sebanyak 1 pasien
(14,3%)
2) Ditemukan pasien dengan 0,4 3 1,2
berisiko dekubitus sebayak
1 pasien (14,3%)
3) Dari 7 pasien yang dirawat 0,3 4 1,2
terdapat 5 pasien (71,5%)
tinggkat kemandirian
rendah
Total 1 3,3
127
Eksternal Faktor O-T
(EFAS) 3-2 =1
a. Opportunity (Peluang)
1) Adanya mahasiswa profesi 0,5 3 1,5
ners yang praktik
manajemen keperawatan
2) Adanya kerja sama dengan 0,5 3 1,5
profesi lain dalam
meningkatkan mutu
pelayanan
Total 1 3
b. Threatened (Ancaman)
1) Pengetahuan dan sikap yang 1 2 2
kurang dari pasien dan
keluarga tentang
pencegahan infeksi
nosokomial
Total 1 2
128
DIAGRAM LAYANG
129
H. Identifikasi Masalah
1. Ketenagaan (M1)
a. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien.
b. Terdapat 16 orang perawat yang belum melanjutkan pendidikan ke jenjang
kualifikasi pendidikan ners sehingga kualitas tenaga perawat masih rendah.
c. Terdapat 21 perawat yang belum mengikuti pelatihan MAKP.
2. Sarana dan Prasarana (M2)
a. Ada beberapa peralatan kesehatan yang belum memadai seperti tabung oksigen,
kom mandi, standar waskom dobel. Korentang dan semplung
b. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang ada.
b. Metode (M3)
a. Penerapan MAKP
1) Belum ada panduan tentang MAKP.
2) Terdapat 22 perawat yang belum mengikuti pelatihan MAKP.
b. Timbang Terima
1) Timbang terima tidak dilakukan sesuai SPO.
a) Selama 6 kali observasi timbang terima ditemukan tidak tepat waktu
(100%).
b) Dalam 3 hari observasi didapatkan jumlah perawat tidak lengkap saat
timbang terima
c. Ronde Keperawatan
1) Belum ada penetapan tim untuk ronde keperawatan
2) Belum ada SPO tentang ronde keperawatan
d. Sentralisasi Obat
1) Belum ada SPO sentralisasi obat
2) Dari 6 perawat (43%) mengatakan belum ada ruangan khusus untuk
penyimpanan obat
e. Supervisi
1) Belum ada SPO tentang supervise
2) Dalam 3 bulan terakhir belum dilakukan supervisi
f. Discharge Planning
1) Tidak ada pemberian leaflet kepada pasien maupun keluarga.
g. Penerimaan Pasien
1) Perawat tidak memperkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar
130
h. Dokumentasi
1) Belum dilakukan sesuai SPO.
3. Money (M4)
a. Berdasarkan hasil pengkajian terhadap 16 perawat,di temukan 63% mengatakan
sangat tidak puas dengan penerimaan jasa.
b. Sistim pengkleiman tidak dilakukan secara rutin setiap bulan.
4. Mutu (M5)
a. Berdasarkan hasil obsevasi terhadap 11 pasien di temukan tahap awal flebitis
sebanyak 1 pasien (14,3 %)
b. Dari 7 pasien yang di rawat terdapat 5 pasien (71,5%) tingkat kemandirian rendah.
Tabel 3.38 Prioritas Masalah di Ruangan Flamboyan RSUD dr.T. C. Hillers Maumere
pada tanggal 06-08 Februari, 2023
NO Model MAKP IFAS EFAS
1. Ketenagaan (M1) 0,4 -0,3
2. Sarana dan Prasarana (M2) -0,5 0,6
3. Method (M3)
a. Penerapan MAKP -0,5 1
b. Dokumentasi -0,5 0,5
c. Sentralisasi Obat 0,1 1
d. Timbang Terima -0,2 0,5
e. Supervisi 1
f. Penerimaan Pasien Baru 1 -0,5
g. Ronde Keperawatan -0,1 0,5
h. Discharge Planning 1 -0,3
4. Money (M4) 1 -0,5
5. Mutu (M5) 0,5 1
131
g. Ronde Keperawatan
h. Discharge Planning
3. Money (M4)
4. Ketenagaan (M1)
5. Sarana dan Prasarana (M2)
132