Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS AKHIR

KETERAMPILAN DASAR TINDAKAN KEPERAWATAN

PERAWATAN KOMPRES HANGAT DAN DINGIN

Disusun oleh :

ROHMAWATI DEWI

NISN :1033/049/071

YAYASAN PONDOK PESANTREN SYAMSUL ARIFIN

SMK SYAMSUL ARIFIN

Jl. Karya Bhakti Dsn Krajan l RT/RW : 04/01 Desa Pukul kecamatan

Kraton Kabupaten Pasuruan Kode Pos 67151 Telp / Fax ( 0343 ) 414775

E-mail : smksyamsularifin2006@gmail.com

2023
LAPORAN TUGAS AKHIR

KETERAMPILAN DASAR TINDAKAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN KOMPRES HANGAT DINGIN

Disusun Oleh : ROHMAWATI DEWI

NISN : 1033/049/071

YAYASAN PONDOK PESANTREN SYAMSUL ARIFIN

SMK SYAMSUL ARIFIN

Jl. Karya Bhakti Dsn Krajan l RT/RW : 04/01 Desa Pukul kecamatan

Kraton Kabupaten Pasuruan Kode Pos 67151 Telp / Fax ( 0343 ) 414775

E-mail : smksyamsularifin2006@gmail.com

2023
LAPORAN TUGAS AKHIR

LEMBAGA PERSETUJUAN

Nama Sekolah : SMK Syamsul Arifin

Bidang keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial

Program Studi Keahlian : Keperawatan

Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
__________________

JUDUL LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN

" KOMPRES HANGAT DAN DINGIN "

Peserta Uji

ROHMAWATI DEWI

Menyetujui

Waka SMK Syamsul Arifin K3 Keperawatan

H.M.Khumaeni.Spd.I Mahayati Nataridria,S.Kep


LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR TINDAKAN KEPERAWATAN

KOMPRES HANGAT DAN DINGIN

SYAMSUL ARIFIN

PASURUAN,

Mengetahui / Mengesahkan

Kepala Sekolah SMK SYAMSUL ARIFIN

ABDULLAH NASIR.S.Kom
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah - Nya,
penyusunan bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul " KOMPRES HANGAT DAN
DINGIN " ini dengan cukup baik dan tepat waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, atas karunia dan
hidayah - Nya kepada kita semua.

Dengan menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak sebagai narasumber dan moderator, maka sepantasnya penulis mengucapkan
banyak terima kasih dengan setulus hati kepada Orang Tua penyusunan yang selalu
memberikan dukungan baik material maupun spiritual selama proses pembuatan tugas akhir
ini. Juga kepada :

1. KH. Saifulloh Damanhuri, S.Pd.I selaku pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Syamsul
Arifin

2. Bapak Abdullah Nasir, S. Kom, selaku Kepala SMK Syamsul Arifin

3. Semua guru Produktif di SMK Syamsul Arifin, selaku pembimbing uji kompetensi
Keahlian Produktif.

4. Semua guru SMK Syamsul Arifin dan teman-teman yang telah banyak membantu
menyusu menyelesaikan projek work.

5. Kedua orangtua, Ibu dan Ayah yang telah dengan tulus,penuh kasih sayang dan kesabaran
memberikan dorongan,dukungan serta doa yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir

Dalam Proyek Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, dan
penulis mengharapkan saran maupun kritik yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas
Tugas Akhir ini.
Pasuruan,

ROHMAWATI DEWI

DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................7
PENDAHULUAN................................................................................................................................7
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................7
1.2 TUJUAN.....................................................................................................................................7
1.3 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN...................................................................................................................................9
2.1 Definisi Demam..........................................................................................................................9
2.2. Mekanisme Demam..................................................................................................................9
2.3.Klasifikasi Jenis Demam...........................................................................................................9
2.4.Etiologi demam........................................................................................................................10
2.5.Penanganan Demam................................................................................................................11
2.6.Definisi Kompres Hangat Dan Dingin....................................................................................11
2.7 TUJUAN KOMPRES..............................................................................................................12
2.8 STANDAR OPERATING PROSEDUR ( SOP )...................................................................12
2.8.3 Persiapan Alat.......................................................................................................................13
2.9 Prosedur Tindakan..................................................................................................................15
2.10 Indikasi Kompres Panas Dan Dingin...................................................................................18
BAB III...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................20
3.2 Saran.........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kompres Hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan memberikan cairan hangat
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi
atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat, dan tujuannya untuk
memperlancar sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri dan membantu
menurunkan termoregulasi suhu tubuh.

Kompres Dingin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pengobatan, salah
satunya penanganan cedera. Jika dilakukan dengan benar, cara ini bisa meredakan cedera,
nyeri, bengkak, atau mendinginkan,menurunkan demam.

Demam dapat didefinisikan suatu keadaan atau respon dimana suhu tubuh melebihi
batas normal akibat peningkatan pada pusat pengatur suhu (Termogulasi) di hipotalamus
(Sodikin, 2012). Demam terjadi berbagai proses infeksi dan non infeksi beraksi dengan
mekanisme hospes. Demam sering menyerang diusia pra-sekolah.

1.2 TUJUAN
Tujuan Umum

a. Agar siswa mampu mengetahui tentang keluhan demam

b. Agar siswa mengetahui tentang keterampilan perawatan penanganan pada keluhan


demam serta berbagai jenis managemen penanganan pada demam

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang Etiologi Demam

2. Untuk mengetahui tentang klasifikasi Demam

3. Untuk mengetahui Definisi Demam Dan Kompres Panas dan Dingin

4. Untuk mengetahui tentang Tujuan Kompres Panas dan Dingin Pada Keluhan
Demam
5. Untuk mengetahui tentang Dampak Kompres Panas dan Dingin Pada Keluhan
Demam

1.3 RUMUSAN MASALAH


Adapun permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini tentang managemen mengurangi
dan menurunkan suhu tubuh pada kondisi demam dengan teknik atau langkah - langkah
tindakan kompres hangat dan dingin
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Demam
Demam dapat didefinisikan suatu keadaan atau respon dimana suhu tubuh melebihi
batas normal akibat peningkatan pada pusat pengatur suhu (Termogulasi) di hipotalamus
(Sodikin, 2012). Demam terjadi berbagai proses infeksi dan non infeksi beraksi dengan
mekanisme hospes. Demam sering menyerang diusia pra-sekolah.

yaitu kebanyakan pada anak yang disebabkan oleh mikrobiologi yang dapat
dikenali,maka dari itu masa anak anak sangat rentan terjadi gejala penyakit yang salah
satunya demam (Soetjiningsih, 2012)

2.2. Mekanisme Demam


Demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Saat mekanisme ini
berlangsung bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag, serta
limfosit pembunuh yang memiliki granula dalam ukuran besar. Seluruh sel ini kemudian
mencerna hasil pemecahan bakteri, dan melepaskan zat interleukin-1 ke dalam cairan tubuh
(zat pirogen endogen). Pada saat interleukin-1 sudah sampai ke hipotalamus akan
menimbulkan demam dengan cara meningkat temperature tubuh dalam waktu 8-10 menit.
Interleukin-1 juga memiliki kemampuan untuk mengintruksi pembentukan progtaglandin
(terutama prostaglandin E2) ataupun zat yang memiliki kesamaan dangan zat ini, kemudian
bekerja dibagian hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam (Sodikin, 2012).

2.3.Klasifikasi Jenis Demam


a) Demam Kambuhan

Dimana masa febris yang pendek selama beberapa hari dengan diselingi periode
suhu normal selama 1-2 hari.

b) Demam Konstan

Pada masa ini suhu tubuh berfluktuasi, tetapi tetap berada diatas batas normal.

c) Demam Intermiten

Terdapat suhu tubuh yang berubah-ubah dalam intervensi yang teratur, anatara
periode demam dan periode normal secara abnormal.

d) Demam Remiten
Terjadi fluktasi suhu dalam rentang yang luas dan suhu tubuh diatas normal
selam 24jam.

Jenis-Jenis Demam

1.) Demam ringan (subfebris)suhu naik 37,5-38 derajat celcius

2.) Demam sedang(febris)suhu 38-39 derajat celcius

3.) Demam tingkat tinggi suhu lebih dari 39 derajat celcius

4.) heat stroke ( hiperpireksia) suhu lebih dari 40 derajat celcius

2.4.Etiologi demam
Secara garis besar, ada dua katagori demam yang sering kali diderita pada anak yaitu
demam karena infeksi dan demam karena noninfeksi (Widjaja, 2008).

1) Demam Infeksi

Demam infeksi merupakan demam yang disebabkan adanya pathogen yang masuk
dalam tubuh, misalnya bisa dari kuman, virus, dan bakteri melalui berbagai cara.
Misalnya melalui makanan, bersentuhan tubuh dan melalui udara. Sering juga
penyebab demam infeksi karena saat melakukan imunisasi yang berarti seseorang
telah dengan sengaja memasukan bakteri, kuman, atau virus yang sudah dilemahkan
kedalam tubuh pada balita dengan tujuan membuat balita lebih kebal dari penyakit
tertentu. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan infeksi dan akhirnya
menyebabkan demam pada anak yaitu tetanus, parotitix epidemic, morbili atau
rubella, demam berdarah, microbaterium Tubercolosis, tifus dan bahkan radang
paru-paru (Widjaja, 2008)

2. Demam Non infeksi

Suatu keadaan dimana demam yang bukan disebabakan oleh bibit pemicu terjadi
penyakit yang masuk kedalam tubuh manusia. Demam ini tidak diderita dalam
kehidupan sehari sehari namun demam non infeksi timbul karena kelainan pada
tubuh yang terdapat sejak lahir, dan ditangani dengan tidak baik. Contohnya yaitu
kelainan bawaan jantung atau adanya kelainan degeneratif, demam dikarenakan
keadaan stress, atau demam yang disebabkan oleh adanya penyakit berat misalnya
leukima dan kanker (Widjaja, 2008).
Menurut Febry dan Marendra (2010) penyebab demam dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Demam infeksi

Pada demam infeksi selain itu yaitu bisa disebabkan virus (cacar, campak dan
demam berdarah) dan infeksi bakteri (demam tipoid dan pharingitis).

2) Demam Non-infeksi

Pada demam-non infeksi bisa karena kanker , tumor, atau adanya penyakit
autoimun (penyakit yang disebabkan sistem imun tubuh itu sendiri).

3) Demam Fisiologis

Pada dasarnya demam dapat dikarenakan kekurangan cairan (dehidrasi), suhu


udara terlalu panas dan kelelahan setelah aktivitas disiang hari. Dari ketiga
penyebab tersebut yang 26 paling serng menyerang anak adalah akibat infeksi
virus maupun bakteri (Febry & Marendra, 2010).

2.5.Penanganan Demam

Pengendalian dan pengontrolan pada demam dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antaranya dilakukan dengan pemberian antipiretik (Farmakologi) maupun non
antipiretik (Nonfarmakologi). Antipiretik dapat bekerja dengan secara secara sentral
dapat menurunkan pengatur suhu tubuh di hipotalamus. yang berespon fisiologis
termasuk menurunakan produksi panas, peningkatan pelepasan panas melalui kulit
serta peningkatan aliran darah kekulit dengan radiasi, konveksi dan penguapan.Serta
dilakukan penanganan kompres hangat dan dingin,kompres dingin dilakukan
terutama pada kondisi pasien heat stroke,heat stroke suhu badan diatas 39-40 derajat
celcius disertai gejala gangguan neorologis

2.6.Definisi Kompres Hangat Dan Dingin

Kompres Hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan memberikan cairan hangat
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi
atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat, dan tujuannya untuk
memperlancar sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri dan membantu
menurunkan termoregulasi suhu tubuh.
Kompres Dingin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pengobatan, salah
satunya penanganan cedera. Jika dilakukan dengan benar, cara ini bisa meredakan cedera,
nyeri, bengkak, atau mendinginkan demam.

2.7 TUJUAN KOMPRES


Kompres Panas

 Memperlancar sirkulasi darah

 Mengurangi rasa sakit

 Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang

 Merangsang peristatik usus

Kompres Dingin

 Menurunkan suhu tubuh

 Mencegah peradangan meluas

 Mengurangi kongesti

 Mengurangi perdarahan setempat

 Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

2.8 STANDAR OPERATING PROSEDUR ( SOP )


2.8.1 Persiapan Lingkungan

 Menutup pintu

 Menutup tirai

 Mempersilahkan pengunjung untuk menunggu diluar dan menyisahkan satu


anggota keluarga untuk tetap berada didalam ruangan

 Menyalakan lampu jika ruangan gelap


2.8.2 Persiapan Pasien

o Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien kepada anggota keluarga


pasien

o Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan kepada keluarga pasien

o Menanyakan kesediaan keluarga terhadap tindakan yang akan dilakukan

2.8.3 Persiapan Alat


Kompres Panas Basah

 Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan ( 40°- 46°C )

 Bak instrumen steril berisi 2 buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang
sesuai

 Kasa perban/kain segitiga

 Pengalas

 Sarung tangan bersih tidak pada tempatnya

 Bengkok 2 buah ( satu kosong, satu berisi larutan lysol 3% )

 Aslap 4 buah/tergantung kebutuhan

 Handuk

Kompres Panas Kering

o Buli - Buli panas dan sarungnya


o Termos berisi air panas

o Termometer udarah panas

o Lap kerja

o Handuk

o Selimut

Kompres Dingin Basah

 Kom kecil berisi air biasa/air es

 Perlak pengalas

 Beberapa buah aslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

 Sampiran bila perlu


 Selimut bila perlu

 Handuk

Kompres Dingin kering

o Kirbat es/eskap dengan sarungnya

o Baskom berisi potongan es kecil dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat
mencair

o Air dalam baskom

o Lap kerja

o Perlak pengalas

o Selimut

o Handuk

2.9 Prosedur Tindakan


Kompres Panas Basah

 Dekatkan alat - alat kedekat pasien

 Perhatikan privasi pasien

 Cuci tangan

 Atur posisi pasien yang nyaman


 Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

 Celupkan handuk kedalam air hangat, lalu diperas

 Lakukan prasat ini selama 15 - 30 menit sesuai dengan program anti balut dan
kompres tiap menit dengan sarung tangan

 Atur kembali posisi pasien dengan posisi yang nyaman

 Rapikan alat - alat untuk disimpan kembali

 Cuci tangan

 Dokumentasikan tindakan ini beserta tanggapannya

Kompres Panas Kering

o Persiapan alat

o Cuci tangan

o Lakukan pemasangan terlebih dahulu pada buli - buli panas dengan cara :

Mengisi buli - buli dengan air panas, kencangkan tutupnya kemudian membalik
posisi buli - buli berulang - ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air
yang diinginkan ( 50 °- 60°C )

o Isi buli - buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli -
buli tersebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :

a. Letakkan atau tidurkan buli - buli diatas meja atau tempat datar

b. Bagian atas buli - buli dilipat sampai kelihatan permukaan air dileher buli -
buli

c. Kemudian penutup buli - buli ditutup dengan rapat atau benar

o Periksa apakah buli - buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli - buli.

o Bawa buli - buli kedekat pasien


o Letakkan atau pasang buli - buli pada area yang memerlukan

o Kaji secara teratur kondisi pasien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli - buli panas, seperti kemerahan, tidak nyaman,
kebocoran dan lain - lain.

o Ganti buli - buli panas setelah 30 menit dipasang dengan air panas lagi, sesuai
yang dikehendaki

o Bereskan alat - alat bila sudah selesai

o Cuci tangan

o Dokumentasi

Kompres Dingin Basah

 Dekatkan alat - alat kedekat pasien

 Pasang sampiran bila perlu

 Cuci tangan

 Pasang pengalas pada area yang akan dikompres

 Masukan waslap/kain kasa kedalam air biasa/air es lalu diperas sampai lembab

 Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

 Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam
dengan air biasa/air es

 Diulang - ulang beberapa kali

 Atur kembali posisi pasien

 Bereskan alat - alat bila sudah selesai

 Dokumentasi

Kompres Dingin Kering


o Bawa alat - alat kedekat pasien

o Cuci tangan

o Masukkan batu es ke dalam baskom air supaya pinggir es tidak tajam

o Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut

o Keluarkan udarah dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu ditutup
rapat

o Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

o Keringkan eskap dengan lab, lalu masukan kedalam sarungnya

o Buka area yang akan dikompres dan atur yang nyaman pada pasien

o Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan dikompres

o Letakak eskap pada bagian yang memerlukan Kompres

o Kaji keadaan kulit pada setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa dan suhu tubuh

o Angkat eskap bila sudah selesai

o Atur pasien kembali pada posisi yang nyaman

o Bereskan alat setelah selesai melakukan prasat ini

o Cuci tangan

o Dokumentasi

2.10 Indikasi Kompres Panas Dan Dingin


Kompres Panas

 Pasien yang kedinginan ( Suhu tubuh yang rendah )

 Pasien dengan perut kembung

 Pasien yang mempunyai peradangan, seperti radang persendian


 Sepasme otot

 Adanya abses, hematoma

Kompres Dingin

 Pasien dengan suhu tubuh yang tinggi

 Pasien dengan batuk dan muntah darah

 Pascantonsilektomi

 Radang, memar
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan :

 Kompres Hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan memberikan cairan hangat
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman.

 Kompres Dingin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pengobatan, salah
satunya penanganan cedera.

 Indikasi Kompres Hangat Dan Dingin, yaitu radang sendi, perut kembung, batuk dan
muntah darah, Memar.

 Teori yang dapat menyebabkan nyeri, yaitu Mekanisme imunitas, Faktor metabolik,
Faktor genetik dan Faktor usia.

3.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam makalah ini akan tetapi masih banyak
yang masih perlu di perbaiki oleh penulis . Oleh karena itu perlu kritik dan saran dari
pembaca makalah ini. Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada. Antara lain sebagai berikut:

 Para siswa bisa menguasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktik kerja
lapangan

 Utamakan keselamatan kerja

 Gunakan waktu praktik sebaik mungkin


 Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

 Terus belajar menggali ilmu keperawatan dan tehnik tindakan kompetensi


keperawatan yang terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Yeni, Dkk. 2017 . Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan untuk

SMK/MAK Kelas Xl. Yogyakarta:PenerbitAndi.

Lestari, Yeni,dkk.2017 . Kebutuhan Dasar Manusia untuk SMK/MAK Kelas Xl.

Yogyakarta :PenerbitAndi.
https://www.halodoc.com/artikel/cara-penggunaan-kompres-dingin-untuk-tangani-
cedera

https://www.academia.edu/22748879/
STANDART_OPERASIONAL_PELAKSANAAN_KOMPRES_PROSEDUR_KOMP
RES

Ibrahim, S. 2003. Klinik Keluarga Terapi Demam. Jakarta: Progres

Sjoekoer, M. 2003. Bakteriologi Medik. Malang: Penerbit Bayumedia

Soedarmo, S.S.P., Garna, H. & Hadinegoro, S.R., 2012, Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis, Edisi II, Hal 338-345, IDAI,

Jakarta.

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/167/jtptunimus-gdl-restuarmyp-8344-3-babii.pdf

https://images.app.goo.gl/EwKEC2nkWyPbEFtn9

https://images.app.goo.gl/L4cMHD8iamvCTguMA

https://images.app.goo.gl/2XfiPKrYd9CEf4eE8

https://images.app.goo.gl/KPbvXxTjzsAV6Uwx6

https://images.app.goo.gl/GqvXSb4ctB8d2ZsW8

Anda mungkin juga menyukai