Disusun oleh :
NIS : 6398/761.070
Kelas : XI Keperawatan 1
Jl. Pelabuhan Bahakuni No.1 Telp. 0341 – 836330 Fax. 0341 – 837271
Tahun 2020
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan pada
:
Hari / Tanggal :
Menyetujui,
2
MOTTO
PERSEMBAHAN
3
KATA PENGANTAR
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayat serta kesempatan untuk
penulis menyelesaikan laporan prakerin ini. Kedua orang tua yang tidak lelah
mendukung dan mendoakan
2. Bpk. Drs. Gunawan Dwiyono. S. ST. M.Pd selaku kepala SMK NEGERI 11
MALANG yang telah memberi izin untuk mengikuti kegiatan prakerin ini.
3. Ibu. Dra. Anggraeni selaku ka KOMKEL keperawatan SMKN 11 MALANG
4. Seluruh karyawan dan karyawati Panti Lansia Al-Ishlah
5. Teman teman atas dukungan dan bantuannya untuk menyelesaikan laporan ini
penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Baik dari segi
menulis maupun dari isi laporan. Oleh karna itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. penyusun berharap dengan
adanya PKL ini akan bermanfaat bagi semua pihak. Baik penyusun, pembaca,
maupun adik - adik kelas yang juga akan melaksanakan pratik kerja lapangan.
Malang,
Astira Ramadani
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................1
Halaman Pengesahan................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
5
3.3 Penyelesaian masalah....................................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................27
4.2 Saran………………………. .......................................................................27
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2 Pengertian Prakerin
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan
dengan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk
magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya
sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah
mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang
akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para
siswa-siswi habus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam
penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek
kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan
terkait.
Bagi siswa :
1. Dapat mengamati langsung perbedaan antara materi di sekolah dengan dunia
industri.
2. Melantik siswa untuk berinteraksi dengan dunia kerja yang nyata
3. Dapat memgebangkan ilmunya dengan adanya prakerin
4. Mempersiapakan diri menghadapi dunia kerja
5. Siswa dapat mempunyai wawasan yang luas tentang dunia kerja.
Bagi sekolah :
8
5. Untuk mengetahui berapa besar ilmu yang diterapkan oleh siswanya saat memasuki
dunia usaha atau dunia industri
Bagi Siswa :
9
5. Mengenalkan nama sekolah kepada masyarakat sebagai sekolah kejuruan yang
memiliki potensi kerja yang tinggi.
10
BAB II
TINJAUAN UMUM
Ruang yang digunakan praktik antara lain: Ruang Perawat Dan kamar-kamar
pasien
Adapun waktu untuk melakukan prakerin yaitu 8 minggu, yang dimulai tanggal
24 Agustus 2020 sampai dengan 24 November 2020 Tempat dan waktu pelaksanaan
prakerin
2.2 Sejarah Singkat, Visi Misi dan Motto Panti Lansia Al-Ishlah
Awal didirikan Panti Lansia Al – Ishlah pada tahun 1996, setelah itu 10 tahun
berikutnya didirikan Gedung Panti Asuhan Putra. Pengurus mendirikan pada tahun
2009 dan diresmikan pada tahun 2010.
Meningkatkan pelayanan sosial bagi lanjut usia baik fisik, mental, spiritual maupun
sosial.
Menggali serta mengembangkan potensi lansia yang diarahkan pada pengisian
waktu luang guna mempertahankan fungsi kognitif, afektif dan psikomotorik,
membangun citra diri positif, penerimaan diri, kebermaknaan hidup, serta interaksi
sosial lansia.
Menjamin terwujudnya perlindungan sosial bagi lanjut usia terutama di dalam panti
11
Memberdayakan lansia dan/keluarga agar dapat memberikan pelayanan, perawatan
dan perlindungan sosial bagi lanjut usia yang mendapatkan pelayanan dalam
rumah.
Meningkatkan profesionalisme pelayanan, manajemen dan administrasi melalui
peningkatan Mutu SDM serta tersedianya sarana dan prasarana pendukung.
Menjadikan panti sebagai pusat pengembangan ilmu gerontik.
Ketua yayasan
H.Machfudz
Sekretaris Bendahara
Didik Suhartono S.E Nursiyanto
1. Semua praktikan harus hadir di tempat sesua waktu yang sudah ditentukan.
Ketidakhadiran.
1) Praktikan diperbolehkan izin tidak masuk dinas karena sunggu-sungguh sakit
atau keperluan yang sangat penting menyangkut panggilan dari sekolah atau
keperluan keluarga.
12
2) Siswa yang tidak masuk harus meminta izin kepada pembimbing panti secara
langsung dan menyerahkan surat izin dari orang tua serta keterangan dari dokter
(jika sakit).
3) Siswa praktik harus mengganti sejumlah hari praktik yang ditinggalkan di
tempat praktik tersebut.
2. Kewajiban praktikan
1) Hormat kepada pembimbing sekolah dan pembimbing DU/DI.
2) Mentaati peraturan yang berlaku di tempat praktik.
3) Ikut menjaga nama baik sekolah dan tempat dimana siswa praktik.
4) Saling menghormati dan bekerja sama dengan siswa praktikan yang lain.
5) Melengkapi diri dengan keperluan praktik.
6) Setiap praktik harus memakai seragam yang sudah di tentukan dan penampilan :
a. Memakai seragam praktik.
b. Memakai tanda pengenal.
c. Memakai harnet (yang tidak berjilbab sedangkan yang berhijab harap
dimasukkan).
d. Tidak menggunakan aksesoris berlebihan.
e. Rambut pendek rapi, tidak berjambang, tidak berkumis, tidak menggunakan
aksesoris(untuk siswa laki-laki)
13
2.5 Prosedur dan Bentuk Kegiatan
Di Panti Lansia Al-Ishlah prosedur kerjanya sama dengan para karyawan yang
bekerja di Panti Lansia Al-Ishlah. Tetapi di Panti Lansia Al-Ishlah dibentuk dalam sift
yaitu sift pagi, sore, & malam. Untuk yang jadwalnya sift pagi kita harus datang jam
07.00 – 15.00 WIB, untuk jadwalnya sift sore kita harus datang jam 14.00 – 20.00
WIB & untuk yang jadwalnya sift malam kita harus datang jam 20.00 – 07.00 WIB.
14
BAB III
KOMPETENSI PRAKTIK
A. Definisi Demensia
B. Etiologi
15
C. Pathway
D. Patofisiologi
Hal yang menarik dari gejala penderita demensia (usia >65 tahun) adalah adanya
perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Lansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap
awal, mereka sebagaimana Lansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan
degeneratif. Kejanggalan awal dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit untuk
mengingat dan sering lupa jika meletakkan suatu barang. Mereka sering kali menutup-
nutupi hal tersebut dan meyakinkan bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.
Kejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat yang tinggal
bersama mereka, mereka merasa khawatir terhadap penurunan daya ingat yang
semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bahwa mungkin lansia kelelahan
16
dan perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah
besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.
E. Klasifikasi
1. Menurut Kerusakan Struktur Otak
a. Tipe Alzheimer
Demensia ini ditandai dengan gejala :
1. Penurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif,
2. Daya ingat terganggu, ditemukan adanya : afasia, apraksia, agnosia, gangguan
fungsi eksekutif,
3. Tidak mampu mempelajari / mengingat informasi baru,
4. Perubahan kepribadian (depresi, obsesitive, kecurigaan),
5. Kehilangan inisiatif.
b. Demensia Vascular
Demensia tipe vascular disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak dan setiap
penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia. Depresi
bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat gangguan sirkulasi darah otak,
sehingga depresi dapat diduga sebagai demensia vaskular
Tanda-tanda neurologis fokal seperti :
1. Peningkatan reflek tendon dalam
2. Kelainan gaya berjalan
3. Kelemahan anggota gerak
2. Menurut Umur:
a. Demensia senilis ( usia >65tahun)
b. Demensia prasenilis (usia <65tahun)
3. Menurut perjalanan penyakit :
a. Reversibel (mengalami perbaikan)
b. Ireversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit.B,
Defisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi Pb)
Pada demensia tipe ini terdapat pembesaran vertrikel dengan meningkatnya cairan
serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya :
1. Gangguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret).
2. Inkontinensia urin.
17
3. Demensia.
4. Menurut sifat klinis
a. Demensia proprius
b. Pseudo-demensia
F. Manifestasi Klinis
Keperawatan :
Terapi stimulasi kognitif, terapi ini bertujuan untuk merangsang daya ingat,
kemampuan berbahasa, dengan melakukan kegiatan kelompok atau olaraga
Terapi okupasi, terapi ininertujuan untuk mengajarkan penderita cara melakukan
aktivitas sehari-hari dengan aman sesuai kondisinya, serta mengajarkan cara
mengontrol emosi dalam menghadapi perkembangan gejala
Terapi ingatan, terapi ini berguna untuk membantu penderita mengingat riwayat
hidupnya, Seperti kampong halaman, masa sekolah, pekerjaan, hingga hobi.
18
Rehabilitasi kognitif, terapi ini bertujuan untuk melatih bagian otak yang tidak
berfungsi, menggunakan bagian otak yang masih sehat.
Medis: Medikamentosa
Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia
diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan
fungsi otak, seperti :
1. Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan
zat adiktif yang berlebihan.
2. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan
setiap hari.
3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif :
4. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
3.1.2 Hasil Pengkajian
A. Data Pasien
19
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat Pasien : Perum Sumber Alam Blok F.12 Tegal Batu Kidul, Jember
Agama : Islam
No.register : 77925
Tanggal KRS : -
Data Obyektif :
B. Keluhan Pasien
Demensia
20
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
F. Pemeriksaan fisik
21
Auskultasi : bising usus 8x/ menit (normal), palpasi : hati, usus (bunyi
nyaring), lambung (normal), perkusi : hypertimpani.
5. Genetalia :
Tidak ada benjolan pada anus, pubis hanya sedikit, tidak ada benjolan pada
vagina.
6. Integumen :
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi pada tangan, turgor kulit kurang dari
2 detik baik bagian tangan dan kaki, ada bekas luka pada kaki karena terkena
cangkul.
7. Ekstremitas :
Atas
5I5
Bawah
5I5
G. Diagnosa
H. Analisis Data
NO Data penunjang Masalah keperawatan
Ds:
- Ny.H mengatakan tidak ingat kapan
suaminya meninggal
- Ny.H mengatakan tidak ingat berapa orang
jumlah cucunya
- Ny.H mengatakan tidak ingat umur dia
1 Perubahan proses piker
Do:
- Ny.H berulang kali menanyakan nama
pengkaji
- Saat diminta menghitung mundur dari 5-1,
Ny.H mampu menyelesaikan
22
I. Intervensi Keperawatan
NO
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
DX
1 Setelah diberikan tindakan o Jalin hubungan saling Untuk membangun
keperawatan diharapkan klien mendukung dengan kepercayaan dan
dapat beradaptasi dengan klien. rasa nyaman
perubahan aktivitas sehari- o Orientasikan pada Menurunkan
hari dan lingkungan dengan lingkungan dan kecemasan dan
KH : rutinitas baru. perasaan terganggu
a. mengidentifikasi perubahan o Kaji tingkat stressor
b. mampu beradaptasi pada (penyesuaian diri,
perubahan lingkungan dan perkembangan, peran
aktivitas kehidupan sehari-hari keluarga, akibat
c. cemas dan takut berkurang perubahan status
kesehatan)
d
Sebagai seorang asistensi perawat tindakan yang saya lakukan pada pasien
yaitu :
A. Definisi
Tanda vital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut
nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh. Disebut tanda vital karena penting untuk
menilai fungsi fisiologi organ vital tubuh.
23
4. Respirasi : 21×/ menit
B. Tujuan
Untuk dapat mengetahui normal atau tidak normalnya ukuran tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu tubuh pasien.
C. Persiapan pasien
D. Persiapan alat
1. Tensimeter digital
2. Thermometer
3. Jam tangan
4. Buku pendokumentasian
E. Prosedur tindakan
F. Evaluasi
24
Data Subyektif : pasien mengatakan pusing,lemas dan kecapekan
Data Obyektif : Peningkatan suhu tubuh
1) 4 Desember 2020 : 36.8°C
2) 5 Desember 2020: 37.2°C
3) 6 Desember 2020: 37.6°C
4) 7 Desember 2020: 37.0°C
A. Definisi
Pemberin nutrisi per oral adalah suatu peroses pemenuhan makanan dan
minuman melalui mulut pasien.
B. Tujuan
Tujuan pemberian nutrisi per oral antara lain tercukupinya keseimbangan nutrisi
pasien dan sebagai sosialisasi antara pasien
C. Persiapan pasien
D. Persiapan alat
E. Prosedur tindakan
25
1. Anda harus menjelaskan tujuan pemenuhan nutrisi per oral
2. Anda harus meminta persetujuan pasien atau keluarga sebelum melakukan
tindakan tersebut
3. Jaga privasi pasien
4. Dekatkan alat alat yang akan digunakan
5. Minta pasien berpatisipasi dalam tindakan mengatur posisi
6. Alat alat dibereskan dan pasien dirapikan
7. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan prosedur
F. Evaluasi
3.3Penyelesaian
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya praktik kerja indusrti penulis mendapatkan pengalaman yang
berharga selain itu juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kedepannya.
Jika di sekolah di ajarkan ilmu oleh guru sedangkan saat melakukan praktik kerja
industry kita dapat memperatikannya langsung dengan dunia kerja sesungguhnya. Di
dalam prakerin kita dilatih untuk menjadi orang yanh mandiri, tegas, disiplin dan
melatih kesabaran yang belum di dapatkan di sekolah.
Dari kegiatan dapat saya simpulkan :
1. Selalu mengutamakan kenyamanan pasien.
2. Selalu mengitamakan keselamatan kerja.
3. Selalu berusaha untuk tetap beretika.
4.2 Saran
1. Bagi sekolah
a) Harus lebih matang lagi dalam mempersiapkan siswa sisinya untuk praktik di
dunia industri
b) Guru yang mengajar di sekolah sebaiknya lebih menambah wawasan yang di
berikan kepada siswa siswinya saat akan memasuki dunia industri.
c) Usaha untuk memantau kegiatan siswa siswi sehari-hari di tempat praktik.
2. Bagi DU/DI
a) Harus lebih sering berkomunikasi dengan siswa yang praktik agar tercipta
sesuatu yang nyaman.
b) Mengajarkan ilmu yang seharusnya diberikan kepada siswa siswi praktik dan
mendampingi saat melakukan tindakan yang belum di kuasai oleh siswa praktik
27
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah .Vol 1 & 2. EGC
: Jakarta.
Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made
Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC : Jakarta.
Elizabeth.J.Corwin. 2009. Buku Saku : Patofisiologi. Ed.3. EGC : Jakarta.
Kushariyadi.2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Salemba medika : Jakarta
Nugroho, Wahjudi. 1999. Keperawatan Gerontik Edisi 2 Buku Kedokteran. EGC :
Jakarta.
Silvia.A.Price & Wilson, Patofisiologi. Ed.8. Jakarta. EGC.2006
Stanley,Mickey. 2002. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC; Jakarta.
Sumber : http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/03/demensia-pada-lansia-3/
28