Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Komorbiditas Kualitas Hidup pasien


DM tipe 2 DM tipe 2

Faktor yang mempengaruhi


kualitas hidup penderita DM
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Status sosial ekonomi
5. Lama menderita DM
6. Komplikasi DM

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Area diteliti

: Area tidak diteliti yang akan dikontrol dalam kriteria inklusi

1. Faktor usia, dalam penelitian ini dikontrol dengan memilih responden

yang berusia 40 – 65 tahun.

2. Faktor jenis kelamin dalam penelitian ini tidak dikontrol mengingat

jumlah populasi yang terbatas

3. Faktor tingkat pendidikan dikontrol dengan memilih responden yang

berpendidikan minimal lulus SD


37

4. Faktor sosial ekonomi tidak dikontrol karena sebagian besar responden

merupakan peserta BPJS.

5. Faktor lama menderita DM dalam penelitian ini dikontrol dengan memilih

responden yang telah menderita DM ≥ 1 tahun.

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji.

Oleh karena itu, hipotesis selalu mengambil bentuk atau dinyatakan dalam

kalimat pernyataan (declarative) dan dalam pernyataan ini secara umum

dihubungkan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain.

Satu hipotesis adalah satu pernyataan atau jawaban tentatif tentang hubungan

antara dua atau lebih variabel. Hipotesis merupakan jawaban, dugaan atau

penjelasan sementara tentang perilaku, atau gejala atau keadaan sebagaimana

dikemukakan dalam rumusan masalah. Hipotesis merupakan satu pernyataan

tentatif tentang hubungan antara dua variabel (independen dan dependen) dan

hubungan tersebut dapat diuji secara empiris (Silalahi, 2012). Hipotesis pada

penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan komorbiditas dengan kualitas hidup pada pasien

Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I.

2. Hipotesis Nol (H0)

Tidak terdapat hubungan komorbiditas dengan kualitas hidup pada pasien

Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I.


38

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Silalahi (2012) variabel adalah satu konsep atau konstruk

yang memiliki variasi (dua atau lebih) nilai dan nilai yang melekat dalam

variabel dapat berupa angka atau kategori.

a. Variabel Independent

Variabel independent merupakan variabel sebab atau sesuatu yang

mengondisikan terjadinya perubahan variabel lain (Silalahi, 2012).

Variabel independent pada penelitian ini adalah komorbiditas DM tipe-2.

b. Variabel Dependent

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel dependen atau variebel yang merespons perubahan dalam

variabel independen (Silalahi, 2012). Variabel dependent pada penelitian

ini adalah kualitas hidup pasien DM tipe 2.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang menyatakan seperangkat

petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus

diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan

empiris (artinya kita harus bisa menghitung, mengukur atau dengan cara yang

lain dapat mengumpulkan informasi melalui penalaran kita) (Silalahi, 2012).


39

Tabel.3.1

Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran.

Definisi
No. Variabel Cara Pengukuran Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Komorbiditas Adalah terjadinya Diperoleh dengan Penetapan kategori Ordinal
satu atau lebih mengisi kuesioner komorbiditas
kondisi (penyakit) mengenai ditentukan dengan
kronis pada komorbiditas dari kriteria :
pasien DM tipe-2. pasien DM. 1. Ada komorbid
jika ditemukan
salah satu dari
komorbid DM
yaitu :
Obesitas,
penyakit
pernafasan,
penyakit
kardiovaskularp
enyakit ginjal,
rematik, kanker,
penyakitgastroin
testinal, penyakit
sistem saraf,
gangguan
pembekuan
darah.
2. Tidak ada
komorbid jika
tidak ditemukan
salah satu dari
komorbid DM,
yaitu :
Obesitas,
penyakit
pernafasan,
penyakit
kardiovaskular
penyakit ginjal,
rematik, kanker,
penyakitgastroin
testinal, penyakit
sistem saraf,
gangguan
pembekuan
darah.
40

Definisi
No. Variabel Cara Pengukuran Hasil Ukur Skala
Operasional
2. Kualitas hidup Adalah tanggapan Diperoleh dengan cara Rentang skor 30 Ordinal
lansia penderita mengisi kuesioner – 120.
DM tipe 2 kualitas hidup dari Penetapan kategori
terhadap 6 DQOL (Diabetes menggunakan Cut of
domain yang Quality of Life) yang point nilai mean skor
menggambarkan terdiri dari 30 item yaitu.
kualitas hidup pertanyaan yang 1. Kurang baik jika
yaitu: mencakup tentang skor skor < 87
kesejahteraan kepuasan, dampak dari 2. Baik jika ≥ 87
fisik, penyakit dan (Tyas, 2008).
kesejahteraan kekhawatiran tentang
psikologi, fungsi fisik serta
hubungan sosial, masalah psikologis dan
lingkungan, sosial. Jawaban dari
tingkat pertanyaan kepuasan
kemandirian, dan berdasarkan skala
kesejahteraan Likert yaitu 4 = sangat
spiritual.. puas, 3 = puas, 2 =
tidak puas, 1 = sangat
tidak puas. Selanjutnya
untuk dampak, pada
pertanyaan positif yaitu
1 = tidak pernah, 2 =
jarang, 3 = sering, 4 =
selalu, sedang
pertanyaan negatif
yaitu 4 = tidak pernah,
3 = jarang, 2 = sering,
1 = setiap saat (Tyas,
2008).

E. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

korelasional. Penelitian korelasi atau korelasional addalah suatu penelitiian

untuk mengetahui hubungan dan tingkat ubungan antara dua variabel atau

lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak

terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan wallen, 2008). Sedangkan

rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional atau potong

lintang yaitu suatu penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi dan

pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak

terbatas harus tepat pada satu waktu bersamaan, namun mempunyai makna
41

bahwa setiap subyek hanya dikenai satu kali pengukuran, tanpa dilakukan

tindak lanjut atau pengulangan pengukuran (Saryono, 2010). Dalam

penelitian ini penggunaan desain korelasional dengan rancangan cross

sectional adalah untuk mengetahui hubungan komorbiditas dengan kualitas

hidup pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I.

F. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana

peneliti tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau

sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau

laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara

spesifik dan tidak secara mendua (Silalahi, 2012). Populasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2 di

Puskesmas Cilacap Selatan I adalah sebanyak 294 orang.

2. Sampel

Menurut Silalahi (2012), sampel adalah bagian tertentu yang dipilih

dari populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pasien

DM tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I yang memenuhi kriteria

inklusi.

a. Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan

formula sederhana untuk populasi kecil yaitu lebih kecil dari 10.000

(Notoatmojo, 2018).
42

N
n=
1 + N ( d2 )

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Derajat kesalahan, dalam penelitian ini ditentukan sebesar

10%.

Dengan demikian, jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:

294
n=
1 +294 ( 0,12 )

294
n=
1 +2,94
294
n=
3 , 94
n = 74,619 dibulatkan menjadi 75

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut maka sampel penelitian

berjumlah 75 pasien DM tipe 2.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan

tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,

2018). Pengambilan sampel dilakukan pada saat pasien DM

melakukan kunjungan di Puskesmas Cilacap Selatan I, penentuan

sampel dilakukan dengan menanyakan terlebih dahulu apakah

responden memenuhi kriteria sampel, jika memenuhi maka diambil

sebagai sampel dan jika tidak memenuhi tidak diambil sebagai


43

sampel penelitian.

c. Kriteria sampel

Menurut Riyanto (2011) kriteria inklusi merupakan karakteristik

umum subjek penelitian pada populasi target dan sumber. Dalam

penelitian ini kriteria inklusi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1) Pasien DM tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I

2) Telah menderita DM ≥ 1 tahun

3) Berusia 40 – 65 tahun

4) Berpendidikan minimal lulus SD

5) Bersedia menjadi responden.

G. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Pengambilan data penelitian telah dilaksanakan di Puskesmas Cilacap

Selatan I pada bulan Juni 2020

H. Etika Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan cara mempertimbangkan etika penelitian

dengan memberikan perlindungan terhadap responden yang menjadi subjek

dalam penelitian ini yang didasarkan pada prinsip etik menghormati harkat

dan martabat manusia (respect for person), berbuat baik (beneficence), dan

keadilan (justice) (KEPPKN, 2017):

1. Prinsip Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect For Persons)

Peneliti menghormati martabat manusia sebagai pribadi yang memiliki

kebebasan berkehendak atau memilih sekaligus bertanggung jawab secara

pribadi terhadap keputusannya sendiri dengan tujuan menghormati


44

otonomi, yang mensyaratkan bahwa manusia mampu menalar pilihan

pribadinya harus diperlakukan dengan menghormati kemampuannya untuk

mengambil keputusan mandiri (self determination).

2. Prinsip Etik Berbuat Baik (Beneficence) dan Tidak Merugikan (Non

Maleficence)

Peneliti mengupayakan manfaat maksimal dengan meminimalisir kerugian

yang mungkin timbul, dengan:

a. Meminimalkan risiko penelitian dibanding manfaat yang diharapkan.

b. Desain penelitian telah mematuhi persyaratan ilmiah (scientific sound)

c. Peneliti mampu melaksanakan penelitian sekaligus mampu menjaga

kesejahteraan subjek penelitian

d. Peneliti tidak merugikan/menyakiti subjek penelitian.

3. Informed consent (IC)

Informed Consent merupakan masalah kunci dalam penelitian yang

mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian, karena berisi

pernyataan kesediaan subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut

serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent adalah

“informartion, comprehension, dan volunterness”. Dalam informed

consent telah diberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan

baik mengenai tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang akan

diperoleh, risiko yang mungkin terjadi dan adanya pilihan bahwa subjek

penelitian dapat menarik diri kapan saja dan tidak ikut melanjutkan

penelitian. Pernyataan yang dibuat dalam informed consent harus jelas,

mudah dipahami sehingga subjek mengetahui jalannya penelitian, dan


45

subjek harus secara sukarela, tanpa paksaan dalam mengisi informed

consent tersebut.

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian sebagai sumber

informasi yang dicari dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data (Saryono, 2010). Pada penelitian ini data primer

didapat dari jawaban responden sendiri berupa kuesioner kuesioner

tentang kualitas hidup (DQOL).

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya, biasanya

berupa data dokumentasi atau data laporan yang tersedia (Saryono,

2010). Data sekunder dari penelitian ini didapat dari dari catatan

rekam medis Puskesmas Cilacap Selatan I berupa data jumlah pasien

DM tipe 2 dan Komorbid pasien DM tipe 2.

2. Instrumen Penelitian

Saryono (2010) mengungkapkan instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitias yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap

dan sistematik) sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam penelitian

ini adalah menggunakan kuesioner. Menurut Arikunto (2013) kuesioner


46

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam laporan tentang dirinya atau hal-hal yang

diketahui. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Kuesioner A untuk mengetahui data demografi responden seperti jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan lama

menderita DM serta untuk mengetahui status komobiditas dari pasien

DM.

b. Kuesioner B untuk mengukur kualitas hidup dalam penelitian ini

mengacu pada kuesioner DQOL (Diabetes Quality of Life) untuk

mengukur kualitas hidup pada pasien diabetes yang dikembangkan

oleh Munoz & Thiagarajan (1998). DQOL terdiri atas terdiri dari 30

item pertanyaan tentang kepuasan, dampak dari penyakit dan

kekhawatiran pada fungsi fisik (no. 1, 2, 3, 6, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 20,

21, 22, 23, 25, 27, 28 dan 30), psikologis (no. 4, 5, 10, 13, 15, 19, 26

dan 29) dan sosial (no. 7, 8, 18, 24 dan 26). Instrumen ini memiliki

rentang jawaban dengan menggunakan skala Likert (Tyas, 2008).

Instrumen DQOL ini telah digunakan di Indonesia yaitu pada

penelitian Tyas (2008). Penelitian ini dilakukan pada 95 responden

DM tipe 2 di kota Blitar untuk melihat hubungan antara perawatan

diri dan persepsi sakit dengan kualitas hidup dan dengan

memodifikasi instrument pengukuran kualitas hidup dari Munoz &

Thiagarajan (1998) sehingga diketahui nilai validitasnya untuk semua

item > 0.361 dan reliabelnya adalah dengan Cronbach Alpha 0,958.

Instrumen ini terdiri dari 30 item pertanyaan yang mencakup tentang


47

kepuasan, dampak dari penyakit dan kekhawatiran tentang fungsi fisik

serta masalah psikologis dan sosial. Jawaban dari pertanyaan

kepuasan berdasarkan skala Likert yaitu 4 = sangat puas, 3 = puas, 2 =

tidak puas, 1 = sangat tidak puas. Selanjutnya untuk dampak, pada

pertanyaan positif yaitu 1 = tidak pernah, 2 = jarang, 3 = sering, 4 =

selalu, sedang pertanyaan negatif yaitu 4 = tidak pernah, 3 = jarang, 2

= sering, 1 = setiap saat.

3. Uji Instrumen

Instrumen DQOL sudah pernah diuji validitas oleh Tyas (2008)

dimana hasil nilai validitasnya untuk semua item > 0.361 dan reliabelnya

adalah dengan Cronbach Alpha 0,958.

J. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Cilacap Selatan I. Adapun

prosedur dalam mengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Program Studi S1

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah

Cilacap

2. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Bupati Cilacap

melalui Kantor Kesbang Linmas dan Bappeda, Dinas Kesehatan

Kabupaten Cilacap untuk direkomendasikan ke Puskesmas Cilacap

Selatan I untuk dapat menjadi tempat penelitian

3. Meminta bantuan kepada 2 rekan kuliah sebagai asisten peneliti untuk

bekerja sama dengan peneliti dalam mengumpulkan data. Sebelumnya


48

diberikan penjelasan singkat tentang bagaimana menjelaskan kepada

responden tujuan penelitian, prosedur dan cara mengisi kuesioner.

4. Penelitian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu dengan

menggunakan masker, face shield, dan hand sanitizer. Penelitian

dilakukan pada pasien DM di Puskesmas Puskesmas Cilacap Selatan I

dengan mengunjungi rumah/tempat tinggal pasien DM (door to door),

peneliti mendatangi responden kemudian menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian serta menanyakan apakah bersedia menjadi responden

penelitian.

5. Setelah responden bersedia menjadi sampel penelitian, selanjutnya

responden diberikan informed consent dan diminta tanda tangan.

6. Responden diberi kuesioner A, dan B selanjutnya diminta agar mengisi

sendiri blangko kuesioner tersebut sesuai petunjuk pengisian dan semua

item pernyataan dijawab sampai selesai.

7. Pengisian kuesioner setiap responden dilakukan ± 15 menit. Peneliti atau

asisten peneliti dapat membantu memberikan penjelasan tentang pengisian

kuesioner tetapi tidak boleh mempengaruhi responden dalam memberikan

jawaban dari pertanyaan kuesioner.

8. Setelah selesai pengisian, kuesioner dikembalikan pada peneliti dan

dilakukan pemeriksaan seperlunya.

K. Analisa Data

1. Pengolahan data
49

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini

peneliti memeriksa data yang diperoleh, baik mengenai identitas

responden maupun jawaban kuesioner.

b. Scoring

Scoring dilakukan untuk mengetahui total skor dari jawaban

responden atas kuesioner mengenai DQOL (Diabetes Quality of Life)

dengan skala likert yaitu 4 = sangat puas, 3 = puas, 2 = tidak puas, 1 =

sangat tidak puas. Selanjutnya untuk dampak, pada pertanyaan positif

yaitu 1 = tidak pernah, 2 = jarang, 3 = sering, 4 = selalu, sedang

pertanyaan negatif yaitu 4 = tidak pernah, 3 = jarang, 2 = sering, 1 =

setiap saat.

c. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoadmodjo, 2018). Pada

penelitian ini coding untuk variabel terikat yaitu kualitas hidup kurang

baik diberi kode 1, dan baik 2 sedangkan variabel bebas yaitu

komorbiditas ada komorbid diberi kode 1 dan tidak ada komorbid 2.

d. Tabulating

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoadmodjo, 2018).

Pada penelitian data akan dikelompokkan sesuai dengan kategori yang

telah ditentukan.
50

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini

dilakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi

komorbiditas dan kualitas hidup pasien DM dengan menggunakan

skala ukur ordinal. Untuk membuat tabel distribusi frekuensi penulis

menggunakan komputerisasi.

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi

dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif

(Saryono, 2010). Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018).

Dalam analisis ini dilakukan dengan pengujian statistik yaitu dengan

uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel

independent yaitu komorbiditas dengan variabel dependent yaitu

kualitas hidup.

Dalam penelitian ini semua variabel diukur dengan menggunakan

skala ordinal dengan 2 kategori, sehingga tabel kontingensi yang

terjadi adalah tabel 2 x 2. Khusus tabel 2 x 2 digunakan uji chi square

yang sudah dikoreksi (Yate’s Correction) (Hastono, 2016).

Kemudian pengambilan keputusan H0 diterima atau ditolak


51

dengan melihat taraf signifikansi. Pada penelitian ini menggunakan

taraf signifikansi 5% ( = 0,05) dengan kriteria pengujian ditetapkan

H0 diterima apabila p > 0,05, H0 ditolak apabila p  0,05 yang berarti

terdapat hubungan komorbiditas dengan kualitas hidup pada pasien

Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cilacap Selatan I (Sugiyono,

2010). Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS.

Anda mungkin juga menyukai