BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan perencanaan ini parameter yang digunakan secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu parameter perencanaan geometrik dan
parameter perencanaan perkerasan. Kedua parameter tersebut dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini.
Kriteria/
No. Parameter
Ketentuan
Persyaratan Teknis Jalan untuk Sistem Jaringan Jalan Sekunder :
Jalan
A Spesifikasi Penyediaan Prasarana Sedang
B LHRT (smp/hari) ≤ 27.100
C Fungsi Jalan Kolektor
D Jenis Perkerasan Berpenutup
Aspal
E Klasifikasi Perencanaan
1 Kecepatan Rencana (km/jam) 30-80
2 Jumlah Lajur 2
G Alinemen Horizontal
1 Panjang Bagian Lurus Max (m) 2000
2 Panjang Jari-jari Minimum (m) 110
3 Jari-jari tanpa lengkung peralihan min (m) 700
4 Jari-jari dengan kondisi normal min (m) 2000
5 Jari-jari tanpa Superelevasi min (m) 2500
H Alinemen Vertikal
1 Kelandaian Maksimum (%) 10
2 Panjang Lengkung min (m) 50
3 Panjang Lengkung Cekung min (m) 1500
4 Panjang Lengkung Cembung min (m) 2000
5 Panjang Kemiringan Kritis Max (m) 500
2 Umur Rencana 20 Th
- Terminal serviceability (pt) 2,0 – 3,0
- Initial serviceability (po) 4,2
- Serviceability loss (∆ PSI) (po – pt)
Kondisi jalan lama yang mencakup informasi mengenai lebar jalan, bahu, saluran samping
dan kerusakan jalan dapat dilihat dalam bab selanjutnya.
Ir. FOURMAN
DED Penanganan Ruas Jalan Prioritas Provinsi – 5 [P] 3
COMPUTER OPERATOR / TYPIST
Laporan Ringkasan Eksekutif
CV. NUSA INDAH TEHNIK
BAB II
STRIP MAP
Strip Map ini telah selesai disusun sedemikian rupa disesuaikan dengan kondisi eksisting
lapangan dan rencana-rencana penanganannya. Disajikan untuk mempermudah pembacaan dan
pemahaman hasil-hasil perencanaan konsultan.
Strip map eksisting dan strip map penanganan dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
BAB III
GAMBAR TYPICAL
PENAMPANG MELINTANG
Gambar tipikal penampang melintang merupakan gambaran secara umum rencana penanganan
yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan ini. Gambar ini sifatnya masih umum atau mewakili
kondisi-kondisi tertentu, sehingga memungkinkan adanya perubahan pada saat pelaksanaan
pekerjaan nantinya, yaitu penyesuaian terhadap kondisi lapangan.
BAB IV
Dalam desain perkerasan ini, kami menggunakan beberapa metode yang biasa digunakan di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. Metode-metode itu antara lain : Pedoman Pt T- 01-
2002–B dan Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP-2017) dengan Metode nilai CBR.
Dari perhitungan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dengan
menggunakan metode perhitungan di atas dihasilkan nilai struktur perkerasan sebagaimana
terlihat dalam tabel di bawah ini :
BAB V