Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER TEKNIK PERLAKUAN PANAS DAN PERMUKAAN

Nama : Feryan Yuda Pratama


NIM : 1705116230
Offering : A3-k20

No Soal
1 Deskripsikan apa yang dimaksud perlakuan panas

Jawab:
Perlakuan panas adalah suatu proses untuk memperbaiki sifat logam dengan cara
mengendalikan pemanasan, penahanan, dan laju pendinginan.
Secara garis besar, prosedur perlakuan panas meliputi:
1. memanaskan logam hingga temperatur tertentu (heating).
2. menahan logam tersebut dalam perode tertentu (holding/soaking time).
3. mendinginkan logam tersebut dengan laju pendinginan (cooling rate) tertentu.
Kata ‘tertentu’ mcngacu pada jenis perlakuan panas yang dilakukan.

2 Visualisasikan konsep perlakuan panas dengan gambar.


Jawab:
No Soal
3 Apa yang dimaksud dengan hardenability.
Jawab:
Hardenabilty adalah kemampuan suatu baja untuk dikeraskan dengan metode pengerasan
pendinginan cepat atau kemampuan suatu baja untuk membentuk martensit.

4 Sebutkan factor-faktor yang berpengaruh terhadap hardenability.


Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi hardenability (pembentukan martensit) sebagai
berikut:
1. temperatur pemanasan.
Temperatur pemanasan pada logam, yang akan diterapi perlakuan panas, disesuaikan
dengan metode perlakuan panas yang dipilih. Pada prinsipnya, tingkat temperatur
pemanasan akan menentukan struktur mikro logam.
2. waktu holding/soaking.
Lama waktu holding berpengaruh terhadap pertumbuhan butiran, ketika teperatur
sudah mencapai ketentuan lama holding akan berpengaruh terhadap keseragaman
pertumbuhan butir.
3. laju pendinginan.
Laju pendinginan menentukan kuantitas martensit yang terbentuk. Baja dengan
spesifikasi sama dan dipanaskan pada temperatur sama, selanjutnya didinginkan
dengan media pendingin berbeda, maka akan dihasilkan kuantitas martensit berbeda.
Akibatnya, kekeras baja tersebut juga berbeda.
4. kadar karbon dalam baja.
Unsur C sangat berpengaruh terhadap kekerasan baja. Pada kondisi baja tanpa
perlakuan, semakin banyak unsur C baja tersebut semakin keras, ketahanan terhadap
korosi menurun, dan keuletannya juga menurun. Temperatur cair maupun austenisasi
baja sangat ditentukan oleh kadar C. Diagram Fe-Fe3C yang dapat digunakan untuk
ilustrasi tingkat temperatur cair dan austenisasai baja.
5. kadar paduan.
Unsur paduan yang lazim digunakan pada baja antara lain Mn, Si, Cr, W, V, Ni, Co,
No Soal
dan Al. Tujuan penambahan unsur paduan adalah untuk memperbaiki sifat baja.

Dalam konteks perlakuan panas, pengaruh unsur paduan tersebut lebih ditekankan
pada temperatur dan kadar C dalam larutan eutectoid.

6. ukuran butir baja.


Semakin besar ukuran butiran maka baja akan seakin lunak.
5 Jelaskan proses tranformasi fase baja pada pendinginan cepat.
Jawab:

γ M
 Akibat pendinginan cepat, susunan atom kps tidak memiliki cukup waktu untuk
bertransformasi menjadi kpr. Akibatnya akan terbentuk sel satuan baru, yakni
tetragonal pusat ruang (tpr) dengan atom C di tengahnya.

 Pada proses pendinginan cepat, seperti garis (c) akan menghasilkan struktur mikro martensit.
No Soal

6 Apa tujuan perlakuan panas full annealing?


Jawab:
Annealing penuh (full annealing/softening) atau melunakkan (softening)
 Tujuan : Untuk melunakkan baja
 Masukan : Baja yang pernah mengalami perlakuan pengerasan, pengerjaan
dingin, atau baja yang tidak jelas sejarah pengerjaan sebelumnya.
 Prosedur : Dipanaskan hingga temperatur mencapai sekitar 500 C di atas A3
atau Acm, selanjutnya ditahan (holding/soaking) pada temperatur tersebut, dan
didinginkan di dalam dapur.
7 Apa fase yang dihasilkan setelah perlakuan panas full annealing.

Jawab:
 Fase yang dihasilkan Baja menjadi lunak dengan phase ferrite dan karbida atau
ferrite dan perlite dengan butir kasar.

Fase ferit dan Perlit


8 Bedakan perlakuan panas full annealing dan normalising ditinau dari struktur mikro
yangh dihasilkan.
Jawab:
1. Setruktur Mikro Full Annealing.
No Soal

 Tujuan : Untuk melunakkan baja


 Masukan : Baja yang pernah mengalami perlakuan pengerasan, pengerjaan
dingin, atau baja yang tidak jelas sejarah pengerjaan sebelumnya.
 Prosedur :Dipanaskan hingga temperatur mencapai sekitar 500 C di atas A3
atau Acm, selanjutnya ditahan (holding/soaking) pada temperatur tersebut, dan
didinginkan di dalam dapur.
 Hasil : Baja menjadi lunak dengan phase ferrite dan karbida atau ferrite dan
perlite dengan butir kasar.
2. Struktur Mikro Normalising.

Baja konstruksi ST 41 proses Normalizing ditunjukan pada


gambar diatas ,terlihat  jelas memperlihatkan fasa pearlite dan ferrite.
 Tujuan : Mengembalikan struktur baja ke struktur awalnya/normalnya
 Masukan : Baja yang pernah mengalami perlakuan pengerasan, pengerjaan
dingin, pengerjaan panas, atau baja yang tidak jelas sejarah pengerjaan
sebelumnya.
No Soal
 Prosedur : Temperatur pemanasan hingga mencapai sekitar 50 0 C di atas A3 atau
Acm, selanjutnya ditahan (holding/soaking) pada temperatur tersebut, dan
didinginkan di udara luar.
 Hasil : Struktur baja menjadi normal dengan phase ferrite dan karbida atau
ferrite dan perlite.

γ α+γ α + Fe3C
9 Jelaskan perubahan fase pada proses perlakuan panas quenching mulai dari pemanasan,
penahanan, dan pendinginan.
Jawab:
 Tujuan : Meningkatkan kekerasan baja.
 Hasil : Baja dengan kekerasan yang meningkat dengan phase martensite.

Phase martensite.
 Proses perlakuan panas Quenching sebagai berikut:
1. Pemanasan.
Temperatur pemanasan hingga mencapai di atas A3 untuk baja dengan kadar
karbon kurang dari 0,8% atau di atas A1 untuk baja dengan kadar karbon di atas
0,8%.
2. Penahanan.
Selanjutnya ditahan (holding/soaking) pada temperatur tersebut dalam jangka
waktu tertentu (sesuai kekerasan yang diinginkan),
3. Pendinginan.
didinginkan dengan media pendingin tertentu (misal air, minyak, air sabun, air
garam, dan sebagainya).
10 Baja dengan kadar C < 0,25% penambahan kekerasannya tidak signifikan jika dikeraskan
No Soal
dengan quenching. Pertanyaannya:
a. Apa alasannya?
b. Bagaimana cara mengeraskan baja tersebut agar diperoleh penambahan
kekerasan yang optimal?
Jawab:
a. a. Apa alasannya?
Kadar karbon kurang dari 0,25% berakibat tidak terbentuknya martensit ketika proses
pendingina.

b. b. Bagaimana cara mengeraskan baja tersebut agar diperoleh penambahan kekerasan


yang optimal?
Dilakukan dengan cara menambahkan unsur lain ke permukaan benda kerja disebut
case hardening. metode pengerasan permukaan carburasi dengan cara menambah
unsure karbon (C) ke dalam permukaan baja. Media donor atom C yang lazim
digunakan dalam metode ini adalah arang kayu, tempurung kelapa, grafit, atau
tulang. Sebagai bahan tambah biasanya digunakan barium karbonat (BaCo3) atau
calcium karbonat (CaCO3) atau natrium karbonat (Na2CO3). Baja yang diterapi
perlakuan ini adalah baja dengan kadar karbon kurang dari 0,25% berat C.

Anda mungkin juga menyukai