Anda di halaman 1dari 17

Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

MANFAAT RELAKSASI YOGA DAN SWEDISH MASSAGE TERHADAP


STRESS LANSIA SAAT PANDEMI COVID-19

Wiwit Desi Intarti1, Naomi Parmila Hesti Savitri2


Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap
Jln. Dr.Soetomo No.4B Cilacap
Email: wiwit.desti1982@gmail.com

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 berdampak global secara drastis terhadap berbagai aspek kehidupan. Ancaman
penyakit ini terjadi pada semua kelompok umur, terutama pada kelompok lanjut usia.WHO
menyebutkan, lebih dari 95% kematian akibat Virus Corona terjadi pada penduduk usia lebih dari 60
tahun. Stres lansia terjadi sebagai akibat kecemasan lansia terhadap Covid-19 karena kelompok umur
lansia mengalami penurunan kondisi fisiologis sehingga rentan terhadap serangan berbagai penyakit
termasuk Covid-19. Beberapa cara mengatasi stres yang bisa menaikkan angka harapan hidup adalah
dengan menggunakan relaksasi yoga dan Swedish massage kepada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan antara tekanan darah systol dan diastole, nadi dan kecemasan sebelum dan
sesudah relaksasi yoga dan Swedish massage terhadap stress lansia saat pandemi covid-19. Metode
penelitian menggunakan eksperimen lapangan dengan rancangan penelitian one group pretest posttest
design. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test pada CI 95%. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan kuat dan positif tekanan darah systole 0,880 dan nadi 0,745 dengan tingkat
signifikansi 0,000 (p<0,01); terdapat hubungan kuat dan positif tekanan darah diastole 0,771dengan
tingkat signifikansi 0,002 (p<0,01). Uji paired samples test Thitung systol =6,560 > Ttabel 2,093; Thitung
diastol = 3,625 > Ttabel 2,093; Thitung nadi = 6,036 > Ttabel 2,093. Simpulan penelitian adalah terdapat
perbedaan antara tekanan darah systole, diastol dan nadi sebelum dan sesudah tindakan yang artinya
terdapat manfaat relaksasi yoga dan Swedish massage terhadap stress lansia saat pandemi covid-19 di
Kabupaten Cilacap.

Kata kunci: Stres lansia, relaksasi yoga, Swedish massage, Covid-19

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has a drastic global impact and on various aspects of life. The threat of the
disease occurs in all age groups, especially in the elderly group. The elderly face a significant risk of
developing Corona virus disease, WHO said, more than 95% of deaths due to Coronavirus occur in the
population over 60 years of age. Elderly stress occurs as a result of elderly anxiety because the elderly
are vulnerable to various diseases, including Covid-19. How to cope with stress that can increase life
expectancy by using relaxation yoga and doing Swedish massage to the elderly. The purpose of the
study wanted to find out the difference between systole pressure, diastole, pulse and anxiety before and
after relaxation of yoga and Swedish massage against elderly stress during the covid-19 pandemic in
Cilacap Regency. Research method is a field experiment with the design of one group pretest posttest
design research. Data analysis using paired sample t-test at CI 95%. Test paired samples correlations
systole 0.880 and pulse 0.745 significance level 0.000 (p<0.01) there is a strong and positive
relationship; diastole 0.771 significance level 0.002 (p<0.01) there is a strong and positive relationship.
Test paired samples test Thitung systol =6,560 > Ttabel 2,093; Thitung diastol = 3,625 > Ttabel 2,093;
Thitung nadi=6,036 > Ttabel 2,093. The conclusion of the study is that there is a difference between
systole pressure, diastole, pulse before and after which means there are benefits of relaxation of yoga
and Swedish massage against elderly stress during the covid-19 pandemic in Cilacap Regency.

Keywords: Elderly stress, relaxation yoga, Swedish massage, Covid-19

96
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

PENDAHULUAN lebih. Menurut laporan WHO dapat


COVID-19 (Corona virus dilihat bahwa 8 dari 10 kematian
Disease-19) adalah penyakit menular terjadi pada individu dengan
yang disebabkan oleh evere acute setidaknya satu komorbiditas,
respiratory syndrome coronavirus 2 khususnya mereka dengan penyakit
(SARS-CoV-2). Pandemi COVID-19 kardiovaskular, hipertensi dan
ini berdampak pada penduduk global diabetes mellitus, tetapi juga dengan
secara drastis, dan terhadap berbagai berbagai kondisi kronis lainnya
aspek kehidupan. Ancaman penyakit (Kemenpemberdayaan perempuan
ini dihadapi oleh banyak negara, dan perlindungan anak RI, 2020).
terjadi pada semua kelompok umur, Selain sistem imun, tidak sedikit
terutama pada kelompok umur tua lansia yang memiliki penyakit kronis,
atau lanjut usia. Lanjut usia seperti penyakit jantung,
menghadapi risiko yang signifikan diabetes, asma, atau kanker. Hal ini
terkena penyakit virus Corona ini, bisa meningkatkan risiko atau bahaya
apalagi jika mereka mengalami infeksi virus Corona. Dan komplikasi
gangguan kesehatan seiring dengan yang timbul akibat COVID-19 juga
penurunan kondisi fisiologi. akan lebih parah bila penderitanya
Sesuai Peraturan Menteri sudah memiliki penyakit-penyakit
Kesehatan Republik Indonesia Nomor tersebut (Nareza, 2020)
25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Kasus covid-19 di Indonesia
Nasional Kesehatan Lanjut Usia semakin hari semakin meningkat yaitu
Tahun 2016-2019 yang bertujuan kasus positif 549508, sembuh 458880,
untuk menjaga agar para lanjut usia dan meninggal 17199. Kemudian data
tetap sehat, mandiri dan produktif di Propinsi Jawa Tengah jumlah kasus
secara sosial dan ekonomi. mencapai 56,626 (10.4%). Perubahan
WHO menyebutkan, lebih dari data kejadian penyakit Covid-19 yang
95% kematian akibat Virus Corona sangat drastis ini berdampak salah
terjadi pada penduduk usia lebih dari satunya adalah kecemasan dan stress
60 tahun. Lebih dari 50% dari semua pada lansia. Stres lansia terjadi sebagai
kematian melibatkan terjadi pada akibat kecemasan lansia karena lansia
mereka yang berusia 80 tahun atau rentan terserang berbagai penyakit,

97
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

termasuk Covid-19 yang disebabkan Pokok Gerakan yoga salah satunya


oleh virus Corona (Satgas Covid, adalah relaksasi yoga yang dapat
2020) merilekskan dan membuat pikiran
Menurut Sarafino dan Timothy menjadi lebih tenang. Swedish
(2012) mengatakan bahwa stres massage merupakan salah satu terapi
sebagai keadaan yang dimana komplementer yaitu cara
seseorang merasa tidak cocok dengan penanggulangan penyakit yang
situasi secara fisik maupun psikologi dilakukan sebagai pendukung
dan sumbernya berasal dari biologi pengobatan medis konvensional atau
serta sistem sosial. Salah satu sumber sebagai pengobatan pilihan lain diluar
stress adalah katastrofi merupakan pengobatan medis yang konvensional.
suatu kejadian besar yang terjadi Prinsip dari terapi komplementer
secara tiba-tiba dan tidak dapat adalah terapi yang diberikan sebagai
diprediksi, misalnya bencana alam dan pelengkap dari standar asuhan
perang (Brannon & Feist (2007) dan pelayanan kebidanan yang berlaku.
Myers (1996)). Begitu juga dengan Cara mengatasi stres yang
Covid-19 merupakan salah satu dilakukan dengan menggunakan
pandemi yaitu bencana yang besar dan asuhan komplementer yaitu relaksasi
terjadi di seluruh dunia. yoga mulai dari menarik napas dalam,
Indonesia saat ini melakukan gerakan gerakan senam
mengemkembang pelayanan dan melakukan Swedish massage
kesehatan alternatif dan asuhan kepada lansia. Swedish massage
komplementer dimaksudkan sebagai dikembangkan oleh seorang dokter
pelayanan yang sudah dinyatakan dari Belanda yaitu Johan Mezger
aman dan bermanfaat serta dapat (1839-1909), dengan menggunakan
diintegrasikan dalam fasilitas suatu sistem tekanan yang panjang dan
pelayanan kesehatan (Windaryanti halus yang membuat suatu
dan Riska, 2019). pengalaman/rasa yang sangat
Yoga lansia merupakan olah raga relaks/santai.
tidak hanya tak hanya berupa olah Menurut Ali Satya Graha dan
fisik, tapi juga olah pikiran dan dapat Bambang Priyonoadi (2009) Swedish
membuat lansia menjadi lebih tenang. Massage adalah manipulasi pada

98
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

jaringan tubuh dengan teknik khusus terkonfirmasi kasus Covid-19 di


untuk mempersingkat waktu Kabupaten Cilacap. Sampel penelitian
pemulihan dari ketegangan otot berjumlah 20 lansia perempuan teknik
(kelelahan), meningkatkan sirkulasi pengambilan sampel dengan teknik
darah tanpa meningkatkan beban kerja random sampling pada masing masing
jantung. kecamatan kemudian dilakukan
Langkah konkrit yang harus asuhan komplementer berupa
dilaksanakan secara relaksasi yoga dan Swedish massage.
berkesinambungan dalam rangka Data penelitian merupakan data
peningkatan derajat kesehatan lanjut primer yaitu melalui kuesioner yang
usia untuk mencapai lanjut usia yang diberikan peneliti, intervensi asuhan
sehat, mandiri, aktif, produktif dan dan observasi langsung sebelum dan
berdayaguna bagi keluarga dan sesudah relaksasi yoga dan Swedish
masyarakat adalah dengan melakukan massage.
asuhan komplementer yang aman, Jenis penelitian merupakan
maka dari itu peneliti tertarik meneliti penelitian eksperimen lapangan
manfaat relaksasi yoga dan Swedish dengan rancangan penelitian one
massage terhadap stress lansia saat group pretest posttest design.
pandemi covid-19 di Kabupaten Penelitian ini adalah intervensi
Cilacap dengan mengetahui ada analitik untuk mengetahui manfaat
perbedaan relaksasi yoga dan Swedish massage
antaratekanandarahsystole,diastol dan terhadap stress lansia saat pandemi
nadi sebelum dengan sesudah covid-19 di Kabupaten Cilacap.
relaksasi yoga danSwedishmassage Prosedur asuhan dalam penelitian
adalah ibu lansia yang terpilih
METODE PENELITIAN dilakukan tindakan relaksasi yoga dan
Penelitian ini dilaksanakan pada Swedish massage. Selanjutnya lansia
bulan November 2020 di beberapa dilakukan pengkajian informasi
kecamatan yang terkonfirmasi kasus seperti nama, alamat tempat tinggal,
Covid-19 di Kabupaten Cilacap. umur, pekerjaan dan kesibukan sehari-
Populasi penelitian adalah seluruh hari, kemudian diobservasi keluhan
lansia perempuan di kecamatan yang terkait tanda tanda stres antara lain

99
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

kejenuhan, kesedihan, kecemasan, nadi dan hasil pengukuran dicatat


ketegangan, dan lain lain kemudian dalam lembar observasi.
diukur tanda-tanda vital yaitu tekanan Uji statistik yang digunakan
darah systole, diastol, nadi dan adalah uji paired sample t-test untuk
kemudian ibu lansia dilakukan mengetahui ada
relaksasi yoga selama 15-30 menit tidaknya perbedaan tekanan darah
kemudian dilanjutkan dengan systole, diastole, nadi antara sebelum
tindakan Swedish massage. Pemijatan dan sesudah relaksasi yoga dan
dilakukan pada ibu lansia dengan Swedish massage pada tingkat
posisi berbaring dan dimulai dari kaki kepercayaan 95% dengan
lalu berlanjut ke paha, pinggang, menggunakan program komputer
punggung, tangan, bahu, leher, kepala (SPSS), di mana taraf signifikansi
dan wajah. Pemijatan dilakukan sebesar 0,05, sehingga bila ditemukan
peneliti selama satu jam. Setelah hasil analisis statistik p<0,05 maka
dilakukan masase ibu lansia diukur variabel di atas dinyatakan
tekanan darah systole dan diastole, berhubungan secara signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian univariat menunjukan karakteristik subyek penelitian disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
No Karakteristik n %

1. Usia (tahun):
45-59 7 35
60-74 10 50
75-90 3 15
2. Kegiatan sehari hari:
Berkebun 4 20
Kegiatan keagamaan 4 20
Aktifitas ringan dirumah 10 50
Berdiam diri 2 10
3. Rumah tinggal:
Bersama pasangan dan anak 17 85
Bersama pasangan terpisah anak 2 10
Tanpa pasangan dan anak 1 5
4. Dukungan/kedekatan keluarga:
Selalu didukung 16 80
Tidak didukung 4 20

100
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

Berdasarkan Tabel 1 menunjukan kesehatan yang professional pada


karakteristik lansia berdasarkan usia manula.
yaitu kelompok usia 45-59 tahun Menurut Permenkes RI (2016)
berjumlah 7 orang (35%), kelompok Usia lanjut secara fisik terlihat
usia 60-74 tahun berjumlah 10 orang berbeda dengan kelompok umur
(50%) dan kelompok usia 75-90 tahun lainnya. kelompok usia ibu lansia
berjumlah 3 orang (15%) dari seluruh tersebut. Semakin bertambah usia,
responden. Sebagian besar responden maka semakin besar kemungkinan
penelitian pada kelompok 60-74 tahun. seseorang mengalami permasalahan
Usia lanjut adalah seseorang fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan
yang berusia 60 tahun atau lebih, yang sosial. Salah satu permasalahan yang
secara fisik terlihat berbeda dengan sangat mendasar pada lanjut usia
kelompok umur lainnya (Permenkes adalah masalah kesehatan baik fisik,
RI, 2016). Menurut WHO batasan jiwa dan spiritual akibat proses
lanjut usia: Usia pertengahan (middle degeneratif, hal ini ditunjukkan oleh
age) yaitu antara usia 45 – 59 tahun, data pola penyakit pada lanjut usia.
Lanjut usia (elderly) yaitu antara usia Beda usia, maka berbeda pula
60 – 74 tahun, Lanjut usia tua (old) tantangan dan masalah kesehatan yang
yaitu antara usia 75 – 90 tahun, Usia dihadapi. Untuk itulah, maka perlu
sangat tua (very old) yaitu di atas usia mengetahui klasifikasi umur menurut
90 tahun. Berdasarkan data World Health Organization (WHO)
dari Badan Pusat Statistik Indonesia, demi mengetahui hal yang dapat yang
angka harapan hidup masyarakat seharusnya dilakukan dalam
Indonesia di tahun 2018 yaitu 73,19 menjalani pola hidup sehat sesuai
tahun pada wanita dan 69,30 tahun golongan tersebut (Harismi, A, 2020)
pada pria (BPS Jateng, 2019) Karakteristik berdasarkan
Makin bertambah usia, makin kegiatan sehari hari yang dilakukan
besar kemungkinan seseorang lansia berdasarkan Tabel 1 yaitu
mengalami permasalahan fisik, jiwa, berkebun sejumlah 4 orang (20%),
spiritual, ekonomi dan sosial. Hal ini kegiatan keagamaan sejumlah 4 orang
tentu berdampak pada pelayanan (20%), aktifitas ringan dirumah
sejumlah 10 orang (50%) dan lansia

101
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

yang cenderung berdiam diri di rumah (2016) keluarga merupakan unit


sejumlah 2 orang (10%). Berarti terkecil dalam masyarakat yang
sebagian lansia mengisi waktu dengan merupakan klien penerima asuhan,
kegiatan sehari-hari paling besar yaitu keluarga berperan dalam menentukan
kegiatan keagamaan yaitu 50% dari cara asuhan yang diperlukan bagi
total responden. Orang yang anggota keluarga yang
mempunyai kesibukan sehari-hari mengalami masalah kesehatan. Salah
cenderung aktif dan selalu produktif. satu tugas dari sebuah keluarga
Mereka melakukan berbagai kegiatan menurut adalah merawat anggota
dengan tujuan memberikan kebugaran keluarga dan memanfaatkan fasilitas
bagi tubuh termasuk melakukan pelayanan kesehatan. Lansia yang
kesibukannya supaya tidak terjadi tinggal bersama dengan keluarga
kejenuhan sehingga pikiran menjadi secara psikologis akan bahagia dan
tenang dan fresh. Kondisi lansia tidak merasakan ketenangan dan
menjadi kendala untuk selalu aktif dan kedamaian.
produktif. Kenyataanya lansia Berdasarkan Tabel 1
mengalami penurunan fungsi tubuh menunjukan bahwa lansia yang
sehingga memerlukan pemeliharaan mendapat dukungan keluarga
kesehatan dan pemantauan dan hal ini sebanyak 16 orang (80%) dan lansia
bisa dilakukan dengan melakukan yang tidak mendapat dukungan
aktifitas. keluarga sebanyak 4 orang (20%) dari
Sedangkan karakteristik seluruh responden. Kesimpulannya
responden berdasarkan rumah tempat mayoritas lansia mendapat dukungan
tinggal yaitu lansia yang rumah tempat dari keluarga yaitu 80%. Keluarga
tinggal bersama pasangan dan anak merupakan orang yang mempunyai
yaitu berjumlah 17 orang (85%), hubungan resmi, seperti ikatan darah,
lansia yang tempat tinggal bersama adopsi, perkawinan atau perwalian,
pasangan dan terpisah anak berjumlah hubungan sosial (hidup bersama) dan
2 orang (10%) dan tempat tinggal adanya hubungan psikologi (ikatan
sendirian tanpa pasangan dan tanpa emosional) (Hanson 2001, dalam
anak berjumlah 1 (5%). Menurut Doane & Varcoe, 2005).
Friedman (1998) dalam Widagdo

102
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

Kecemasan yang merupakan kepercayaan, perhatian,


salah satu gejala stres lansia dalam mendengarkan dan didengarkan.
menghadapi situasi dalam pandemi Menurut Tolsdorf & Wills
Covid-19 seharusnya mendapat (dalam Orford, 1992), tipe dukungan
dukungan oleh pasangan dan anggota ini lebih mengacu kepada pemberian
keluarga, dengan bersedia mendengar semangat, kehangatan, cinta, kasih,
keluhan keluhan lansia, mampu dan dan emosi. Leavy (dalam Orford,
memiliki waktu untuk selalu dekat dan 1992) menyatakan dukungan sosial
mendampingi lansia. Anggota sebagai perilaku yang memberi
keluarga lansia juga bertanggung perasaan nyaman dan membuat
jawab dan berperan sebagai teman individu percaya bahwa dia dikagumi,
lansia dalam menghadapi hari harinya. dihargai, dan dicintai dan bahwa orang
Begitu pula dalam stres lansia, lain bersedia memberi perhatian dan
terdapat dukungan keluarga untuk rasa aman. Dukungan keluarga
memelihara kesehatan dengan terhadap lansia dapat berupa
melakukan dukungan terhadap dukungan informasi, dukungan ini
kesehatan lansia. diberikan dengan cara
Keluarga berfungsi sebagai memberi informasi, nasehat, dan
sistem pendukung bagi anggotanya. petunjuk tentang cara
Dukungan keluarga antara lain penyelesaian masalah.
dukungan emosional, mencakup Keluarga juga merupakan
ungkapan empati, kepedulian penyebar informasi yang
dan perhatian orang-orang yang dapat diwujudkan dengan pemberian
bersangkutan kepada lansia sebagai dukungan semangat,
anggota keluarga yang mengalami serta pengawasan terhadap pola
masalah kesehatan, misalnya umpan kegiatan sehari-hari. Aspek-aspek
balik dan penegasan dari anggota dalam dukungan ini adalah nasehat,
keluarga. Aspek-aspek dari dukungan usulan, saran, petunjuk dan pemberian
emosional terhadap lansia meliputi informasi.
dukungan yang diwujudkan Dukungan informasional
dalam bentuk afeksi, adanya adalah dukungan berupa pemberian
informasi yang dibutuhkan oleh

103
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

lansia. Keluarga dapat menyediakan terapi yang baik bagi dirinya, dan
informasi yang dibutuhkan lansia tindakan spesifik bagi individu untuk
dengan menyarankan tentang dokter, melawan stressor.
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden
No Karakteristik n (%)

1 Beban lansia thd Covid-19:


Beban berat 2 10
Beban sedang 15 75
Tidak terbebani 3 15
Jumlah 20 100
2 Kejenuhan thd situasi Covid-19:
Jenuh 12 60
Tidak Jenuh 8 40
Jumlah 20 100
3 Penyakit yang diderita:
Hipertensi 9 45
Diabetes Mellitus 1 5
Penyakit lain 3 15
Tidak ada penyakit 7 35
Jumlah 20 100

mayoritas responden mengalami


Tabel 2 menunjukan bahwa responden
kejenuhan yaitu 60%.
berdasarkan beban pikiran terhadap
Berdasarkan penyakit yang
adanya Covid-19 terdiri dari
diderita lansia menunjukan lansia
kelompok lansia dengan pikiran
menderita hipertensi berjumlah 9
dengan beban berat terhadap adanya
responden (45%) dan penyakit
Covid-19 sejumlah 2 orang (10%),
diabetes mellitus berjumlah 1
beban sedang sejumlah 15 orang (75%)
responden (5%) dan lansia dengan
dan tidak terbebani sejumlah 3 orang
penyakit lain sejumlah 3 responden
(15%).
(15%) dan lansia yang tidak
Berdasarkan kejenuhan responden
mempunyai penyakit sejumlah 7
terdiri dari kelompok lansia yang
responden (35%).
merasa jenuh dengan suasana pandemi
Sistem imun di dalam tubuh
covid-19 sejumlah 12 responden
lansia sebagai pelindung tubuh tidak
(60%), dan lansia yang merasa tidak
bekerja sekuat ketika masih muda,
jenuh sejumlah 8 responden (40%).
sehingga lansia rentan, selain itu tidak
Maka dapat disimpulkan bahwa
sedikit lansia yang memiliki penyakit

104
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

kronis, seperti penyakit jantung, virus Corona menyebabkan gangguan


diabetes mellitus, asma atau kanker. pada paru-paru juga bisa menurunkan
Hal ini bisa meningkatkan risiko atau fungsi organ-organ tubuh lainnya,
bahaya infeksi virus Corona. Bila sehingga kondisi penyakit kronis yang
penderitanya sudah memiliki penyakit sudah dimiliki penderita akan semakin
maka komplikasi yang timbul akibat parah, bahkan sampai mengakibatkan
Covid-19 juga akan lebih. Infeksi kematian (Nareza, 2020).

Tabel 3. Distribusi keluhan responden sebelum dan sesudah Tindakan


No Karakteristik Sebelum Sesudah
n (%) n (%)
1 Keluhan lansia:
Sakit kepala 9 45 4 20
Nyeri pinggang 3 15 1 5
Kaku leher 2 10 0 0
Nyeri ekstremitas 3 15 0 0
Tidak ada keluhan 3 15 15 75
Jumlah 20 100 20 100
2 Gangguan tidur:
Sering terganggu 6 30 0 0
Kadang kadang 13 65 7 35
Tidak terganggu 1 5 13 65
Jumlah 20 100 20 100
3 Ketegangan:
Tegang 10 50 2 10
Tidak tegang 10 50 18 90
Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan Tabel 3 menunjukan Tabel 3 menunjukan gangguan


perbedaan prosentase bermakna tidur yang dialami lansia sebelum
sebelum intervensi yaitu sakit kepala 9 intervensi yaitu sering mengalami
orang (45%), nyeri pinggang 3 orang gangguan tidur 6 orang (30%), kadang
(55%, ), Kaku leher 2 orang (10%), kadang terganggu 13 orang (65%) dan
Nyeri ekstremitas 3 orang (15%) dan tidak terganggu 1 orang (5%). Setelah
tidak ada keluhan 3 orang (15%). dilakukan relaksasi yoga dan Swedish
Setelah dilakukan relaksasi yoga dan massage keluhan menjadi berkurang
Swedish massage keluhan menjadi yaitu sering terganggu menjadi 0 (0%)
berkurang yaitu sakit kepala 4 (20%) dan kadang kadang terganggu 7 orang
dan nyeri pinggang 1 (5%) bahkan (35%) bahkan tidak terganggu sebesar
tidak ada keluhan sebesar 15 (75%). 13 orang (65%). Responden

105
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

berdasarkan Keluhan ketegangan Teknik Swedish massage


sebelum dan sesudah intervensi juga merupakan pijatan ringan dengan cara
mengalami perubahan yaitu tegang 10 menelusuri sepanjang tubuh, dengan
orang (50%) menjadi 2 orang (10%) kneading (meremas), friction (gesekan
kemudian tidak tegang 10 orang lembut), stretching (peregangan), dan
(50%) menjadi 18 orang (90%). tapping (pukulan-pukulan lembut)
Menurut dr LA Hartono (2007) dengan tujuan menurunkan ketegangan,
dalam stroke dan stress, gejala awal memberikan kenyamanan, relaksasi
akibat stress dapat dibagi menjadi otot-otot pada tubuh dan melebarkan
keluhan somatik, psikis dan gangguan pembuluh darah sehingga keluhan
psikomotor dengan atau tanpa gejala lansia bisa berkurang. Begitu pula
psikotik. Keluhan somatik antara lain dengan yoga mempunyai kelebihan
nyeri dada atau jantung berdebar debar, tidak seperti olahraga lainnya, yaitu
gangguan tidur (insomnia) dan berdampak juga pada sistem saraf pusat.
gangguan yang tidak spesifik seperti Maka dari itu, yoga dapat menurunkan
sakit kepala atau tidak nafsu makan, tingkat stres dan memperbaiki gejala
nyeri otot, letih, kaku, lesu dan tidak depresi, serta penyakit metal lainnya.
bergairah. Sedangkan keluhan psikis Hal ini sejalan dengan hasil riset yang
antara lain putus asa, sedih dan merasa dipublikasikan di International
bersalah, mudah marah, selalu tegang Journal of Preventive Medicine pada
dan suka menyendiri. Kemudian untuk tahun 2018 melaporkan bahwa
gangguan psikomotorik antara lain melakukan latihan yoga selama 12
gairah kerja berkurang, mudah lupa minggu secara rutin dapat memperbaiki
dan konsentrasi berkurang. mood dan mengurangi tingkat
kecemasan. (Octavia, N 2019).
Hasil penelitian bivariat ditunjukan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Paired Samples Statistics sebelum sesudah relaksasi yoga dan Swedish massage
No Aspek Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
1. Systol sebelum 140.15 20 13.469 3.012
Systol sesudah 130.65 20 10.835 2.423
2. Diastol sebelum 89.35 20 9.842 2.201
Diastol sesudah 83.75 20 10.497 2.347
3. Nadi sebelum 84.40 20 6.946 1.553
Nadi sesudah 78.05 20 5.969 1.335

106
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan Hal ini sesuai dengan pendapat


perbedaan rata-rata antara sebelum Guyton & Hall (2019) bahwa
dengan sesudah dilakukan intervensi meningkatnya tekanan darah didalam
yaitu tekanan systole 140,15 mmHg arteri bisa terjadi melalui beberapa
menjadi 130,65 mmHg; tekanan cara yaitu jantung memompa lebih
diastole 89,35 mmHg menjadi 83,75 kuat sehingga mengalirkan lebih
mmHg dan nadi 84,40 x/menit banyak cairan pada setiap detiknya
menjadi 78,05 x/menit. dan arteri besar kehilangan
Stres yang dialami lansia kelenturannya dan menjadi kaku,
dalam menghadapi situasi pandemic sehingga arteri tidak dapat
Covid-19 tidak terlepas karena lansia mengembang pada saat jantung
beresiko tinggi terinfeksi virus memompa darah melalui arteri
tersebut, sehingga lansia mengalami tersebut. Karena itu darah pada setiap
kecemasan yang berlebihan denyut jantung dipaksa untuk melalui
mengakibatkan meningkatkan denyut pembuluh yang sempit daripada
nadi lansia, terlalu memikirkan biasanya dan menyebabkan naiknya
kondisi kasus terkonfirmasi positif tekanan. Kondisi yang terjadi pada
semakin hari semakin bertambah lanjut usia yang mengalami stres
sehingga berakibat terjadinya tekanan darah juga meningkat pada
peningkatan tekanan darah systole dan saat terjadi vasokonstriksi, yaitu arteri
diastole, ketegangan yang berlebihan kecil (arteriola) untuk sementara
mengakibatkan kekakuan otot dan waktu mengkerut karena
vasokontriksi pembuluh darah. perangsangan saraf atau hormon di
dalam darah.

Tabel 5. Hasil Analisis Paired Samples Correlations sebelum dan sesudah relaksasi yoga
dan Swedish massage
No Aspek N Correlation Sig.
1. Systolsebelum & sesudah 20 .880 .000
2. TekDiastolsebelum & sesudah 20 .771 .000
3. Nadisebelum & sesudah 20 .745 .000

107
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

Tabel 5 menunjukan nilai korelasi hubungan kuat dan positif. Nilai


antara tekanan systole sebelum korelasi nadi sebelum dan sesudah
dengan sesudah adalah 0,880 artinya adalah 0,745 artinya hubungan kuat
terdapat hubungan kuat dan positif. dan positif, Ketiga variabel diatas
Nilai korelasi antara tekanan diastole tingkat signifikansi 0.000 artinya
sebelum dan sesudah adalah 0,771 sangat berhubungan/signifikan yaitu
artinya terdapat pada level 0,01.

Tabel 6. Hasil Analisis Paired Samples Test Relaksasi Yoga dan Swedish massage
No Aspek Mean 95% CI of the t Sig.
Difference (2-tailed)
Lower Upper
1 Systolsebelum- Systolsesudah 9.50 6.47 12.5 6.560 .000
2 Diastolsebelum- Diastolsesudah 5.60 2.37 8.8 3.625 .002
3 Nadisebelum- Nadisesudah 6.35 4.15 8.6 6.036 .000

Berdasarkan Tabel 6 diterima yaitu terdapat perbedaan


menunjukan nilai Thitung tekanan tekanan diastole sebelum dengan
systol =6,560 > Ttabel 2,093 dengan sesudah yang berarti terdapat manfaat
taraf signifikansi (2-tailed) antara relaksasi yoga dan Swedish massage
tekanan systol sebelum dengan terhadap stres lansia di masa pandemi
sesudah adalah 0.000 (p < 0.05) maka Covid-19 di Kabupaten Cilacap.
Ho ditolak dan Ha diterima yaitu Menurut Seeley (2000)
terdapat perbedaan tekanan systole Tekanan darah direkam dalam dua
sebelum dengan sesudah yang berarti angka yaitu tekanan sistolik (ketika
terdapat manfaat relaksasi yoga dan jantung berdetak) terhadap tekanan
Swedish massage terhadap stres lansia diastolik (ketika jantung relaksasi).
di masa pandemic Covid-19 di Sistolik adalah tekanan darah pada saat
Kabupaten Cilacap. jantung memompa darah kedalam
Tabel 6 menunjukan hasil T pembuluh nadi (saat jantung
hitung tekanan diastol = 3,625 > Ttabel berdenyut). Diastolik adalah tekanan
2,093 dengan nilai signifikansi (2- darah pada saat jantung mengembang
tailed) tekanan diastole sebelum dan menyedot darah kembali
dengan sesudah adalah 0.002 (p < (pembuluh nadi mengempis kosong).
0.05) maka Ho ditolak dan Ha

108
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

Stres lansia salah satunya Berdasarkan Tabel 6


ditandai dengan perubahan menunjukan Thitung nadi=6,036 > Ttabel
keseimbangan di dalam tubuh 2,093 dengan nilai signifikansi (2-
(homeostatis). Perubahan yang terjadi tailed) adalah 0.000 (p < 0.05) maka
mengakibatkan terganggunya Ho ditolak dan Ha diterima yaitu
sirkulasi darah perubahan tekanan terdapat perbedaan antara nadi
darah dan nadi. Ketika tekanan darah sebelum dengan sesudah yang berarti
meningkat atau menurun itu terdapat manfaat relaksasi yoga dan
merupakan suatu tanda dimana Swedish massage terhadap stres lansia
sirkulasi darah seseorang sedang di masa pandemic Covid-19 di
bermasalah. Ketika sirkulasi darah Kabupaten Cilacap.
menjadi tidak memadai lagi, maka Manfaat yoga membuat
system transport oksigen, seseorang lebih tenang sama seperti
karbondioksida, dan hasil-hasil melakukan meditasi, relaksasi,
metabolisme lainnya akan terganggu. berolahraga, atau bahkan
Dengan dilakukan relaksasi yoga dan bersosialisasi dengan orang
Swedish massage akan terjadi lain. Selain itu, yoga dapat
vasodilatasi pembuluh darah, menurunkan denyut jantung,
memberikan relaksasi otot yang kaku menurunkan tekanan darah, dan
dan gerakan yang lembut memberi melancarkan pernapasan. Tekanan-
efek menenangkan jiwa. Hal ini tekanan dan pergerakan ringan pada
sejalan dengan sebuah studi yang Swedish massage membuat nyaman
dilakukan oleh Supa’at et al (2013) lansia dan peredaran darah lebih
yang berjudul “Effect of Swedish lancar. Responden tidak akan
Massage Therapy on Blood Pressure, merasakan sakit setelah melakukan
Heart Rate, and Inflammatory swedish massage ini,
Markers in Hypertensive Women” Terdapat beberapa cara aktifitas
disebutkan bahwa dengan melakukan menghilangkan stres dan cemas, tapi
Swedish Massage satu jam per minggu salah satu yang paling disarankan dan
dapat menurunkan tekanan darah, dapat terbukti bermanfaat adalah
denyut jantung, dan mengurangi relaksasi yoga dan Swedish massage.
gejala hipertensi pada wanita. Melalui intervensi tersebut, tidak hanya

109
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

membuat pikiran lebih rileks dan terhadap stress lansia saat pandemi
bahagia, tubuh pun bisa menjadi lebih covid-19 di Kabupaten Cilacap

sehat dan bugar. Maka sistem imun 2. Terdapat perbedaan antara tekanan
diastole sebelum dengan sesudah nilai
menjadi meningkat. Menurut Nareza
korelasi 0,771 pada tingkat
(2020) Sistem imun pada lansia sebagai
signifikansi 0.000 (p < 0,01),
pelindung tubuh tidak bekerja sekuat
hubungan kuat dan positif. T hitung
ketika masih muda, ini merupakan
tekanan diastol = 3,625 > Ttabel 2,093
alasan mengapa orang lanjut usia
tingkat signifikansi 2-tailed adalah
(lansia) rentan terserang berbagai 0,002 (p < 0.05) maka Ho ditolak dan
penyakit, termasuk COVID-19 yang Ha diterima yaitu manfaat relaksasi
disebabkan oleh virus Corona. Maka yoga dan Swedish massage terhadap
pencegahan dan penanganan stres stress lansia saat pandemi covid-19 di
lansia adalah dengan relaksasi yoga dan Kabupaten Cilacap

Swedish massage yang bermanfaat 3. Terdapat perbedaan antara nadi


sebelum dengan sesudah nilai
membuat lansia bahagia dan rileks
korelasi 0,745 tingkat signifikansi
sehingga imunnya meningkat.
0.000 (p < 0,01), hubungan kuat dan
positif. T hitung nadi=6,036 > Ttabel
KESIMPULAN
2,093 tingkat signifikansi 2-tailed
1. Terdapat perbedaan antara tekanan
adalah 0,000 (p < 0.05) maka Ho
systole sebelum dengan sesudah nilai
ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat
korelasi 0,880 pada tingkat
manfaat relaksasi yoga dan Swedish
signifikansi 0.000 (p < 0,01),
massage terhadap stress lansia saat
hubungan kuat dan positif. T hitung
pandemi covid-19 di Kabupaten
tekanan systol =6,560 > Ttabel 2,093
Cilacap
tingkat signifikansi 2-tailed adalah
0.000 (p < 0.05) maka Ho ditolak dan
Ha diterima yaitu terdapat manfaat
relaksasi yoga dan Swedish massage

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. (2020). melalui


www.bps.go.id diakses tanggal 7
Arikunto, S. (2011). Prosedur penelitian
Desember 2020 jam 15.00 WIB
Suatu Pendekatan Praktik ed rev
6. Jakarta : Rineka Cipta.
Cara Uji Paired Sample T-Test dan
Interpretasi dengan SPSS - SPSS
Indonesia. (2020). melalui

110
Jurnal Bina Cipta Husada Vol.XVII No.1, Januari 2021

https://www.spssindonesia.com/2 Panduan Perlindungan Lanjut Usia


016/08/cara-uji-paired-sample-t- Berperspektif Gender Pada
test-dan.html diakses tanggal 7 Masa Covid-19 Deputi Bidang
Desember 2020 jam 09.00 WIB Perlindungan Hak Perempuan
Kementerian Pemberdayaan
Edward P. Sarafino, Timothy W. Smith. Perempuan Dan Perlindungan
(2012). Health psychology : Anak Republik Indonesia.
biopsychosocial interactions 7th (2020). melalui
ed. New Jersey: John Wiley & https://infeksiemerging.kemkes.
Sons go.id/download/Panduan_Perlin
dungan_Lanjut_Usia_Berperspe
Guyton & Hall. (2019). Buku ajar ktif_Gender_Pada_Masa_COVI
fisiologi kedokteran. Edisi 13. D-19.pdf
Jakarta : EGC.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Harisni, A. (2020). Risiko Penyakit Indonesia Nomor 25 Tahun
Berdasarkan Klasifikasi Umur 2016 tentang Rencana Aksi
Menurut WHO melalui Nasional Kesehatan Lanjut Usia
https://www.sehatq.com/artikel/ Tahun 2016-2019
risiko-penyakit-berdasarkan-
klasifikasi-umur-menurut-who Satgas Penanganan COVID-19. (2020).
diakses tanggal 7 Desember melalui www.covid19.go.id
2020 jam 09.00 WIB
Savitri, T dan Andini, WC. (2020).
Mardiana, Y. & Zelfino. (2014). Berapa Angka Harapan Hidup
Hubungan Antara Tingkat Stres Masyarakat Indonesia Plus Cara
Lansia Dan Kejadian Hipertensi Memperpanjang. Terakhir
Pada Lansia Di RW 01 Kunciran diperbarui: 9 November 2020 .
Tangerang. melalui Berapa Angka Harapan
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/in Hidup Masyarakat Indonesia?
dex.php/Formil/article/view/881 (hellosehat.com)
Forum Ilmiah Jurnal Bunga
Rampai Volume 11 No 02 2014 Subandiyo, (2014). Pengaruh Pijat
Tengkuk dan Hipnosis Terhadap
Meva Nareza. (2020). Alasan Mengapa Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Lebih Rentan terhadap Pasien Hipertensi. Jurnal
Virus Corona - Alodokter Keperawatan Soedirman (The
diakses melalui Sooedirman Journal of Nursing).
https://www.alodokter.com/alas Vol 9, No 3, Juli 2014.
an-mengapa-lansia-lebih-
rentan-terhadap-virus-corona Supa’at I, Zakaria Z, Maskon O,
tanggal 3 Desember 2020 jam Aminuddin A, Nordin NAMM.
09.00 WIB (2013). Effects of Swedish
Massage Therapy on Blood
Pressure, Heart rate, and
Octavia, Nadia. (2019). Hilangkan Stres
Inflammatory Markers in
dan Cemas dengan Yoga.
Hypertensive Women.
Diakses melalui
Evidence-Based
https://www.klikdokter.com/inf
Complementary and Alternative
o-
Medicine. Vol 2013, Article
sehat/read/3630920/hilangkan-
ID 171852, 8 pages. Alamat
stres-dan-cemas-dengan-yoga
Link;

111
Intarti, Manfaat Relaksasi Yoga Dan Swedish…….

http://dx.doi.org/10.1155/2013/ Risk for Serious Illness from


171852 COVID-19.

World Health Organization. (2020). Windaryanti, R dan Riska, H. (2019).


Coronavirus Disease (COVID- Terapi Komplementer
19) Advice for The Public: Myth Pelayanan kebidanan
Busters. Berdasarkan Bukti Scientific
dan Empiris. Yogyakarta:
World Health Organization. Deepublish.
Coronavirus. Centers for
Disease Control and Prevention. Widagdo, W. (2016). Keperawatan
(2020). Coronavirus Disease Keluarga dan Komunitas.
2019 (COVID-19). People at Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta:
BPPSDM Kes

112

Anda mungkin juga menyukai