Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PEMASARAN

PRODUK ATAU FURNITUR BERBAHAN DASAR KAYU

ARTIKEL PENELITIAN

Artikel ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Matakuliah Analisis Statistika

OLEH:
Amanda Denia Putri (20061003)
Rivky Syafelmi (20061037)

DOSEN PENGAMPU:
Fani Keprila Prima, S.Pd., M.Pd.T.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
STRATEGI PEMASARAN PRODUK ATAU FURNITUR BERBAHAN
DASAR KAYU

Amanda Denia Putri1, Rivky Syafelmi2


S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNP Padang1,2
Email : abcd@gmail.com1,2

Abstrak

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif dan
upaya yang dilakukan pengusaha mebel kayu agar produk yang diproduksi dan dipasarkan
dapat memuaskan pembeli dan mampu mengatasi persaingan. Lokasi penelitian di
Padang, Sumatera barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data
dikumpulkan dengan teknik kuesioner, responden dalam penelitian ini sebanyak 10
pengusaha mebel kayu di Padang. Hipotesis diformulasikan dan diuji reliabilitas dan
validitas dengan aplikasi SPSS. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran yang efektif dan upaya yang dapat diterapkan oleh pengusaha mebel kayu di
era digital adalah inovasi produk, memanfaatkan teknologi digital secara maksimal, dan
diferensiasi produk untuk mengatasi persaingan bisnis. Pengusaha mebel tetap melakukan
komunikasi yang berlanjut kepada para pemasok bahan kayu agar persediaan bahan tetap
ada dan diupayakan agar pengusaha mebel kayu tetap mengikuti diklat dan penerapan
teknologi dalam proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk kayu.
Kata Kunci: strategi pemasaran; pengusaha mebel kayu; produk berbahan kayu.

Abstract: This study aims to determine an effective marketing strategy and the efforts
made by wood furniture entrepreneurs so that the products produced and marketed can
satisfy buyers and be able to overcome competition. The research location is in Padang,
West Sumatra. This research uses quantitative methods. Data were collected using a
questionnaire technique, the respondents in this study were 10 wood furniture
entrepreneurs in Padang. The hypothesis is formulated and tested for reliability and
validity with the SPSS application. From the results of the study it can be concluded that
effective marketing strategies and efforts that can be implemented by wood furniture
entrepreneurs in the digital era are product innovation, making the most of digital
technology, and product differentiation to overcome business competition. Furniture
entrepreneurs continue to communicate continuously with suppliers of wood materials so
that supplies of materials remain available and efforts are made for wood furniture
entrepreneurs to continue to attend training and apply technology in the production
process to improve the quality of wood products.
Keywords: marketing strategy; wood furniture entrepreneur; wood products.
PENDAHULUAN
Aktivitas pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan,
perusahaan biasanya mempunyai produk atau sesuatu yang mempunyai nilai jual untuk
ditawarkan kepada konsumen (Kotler, 2007). Produk yang ditawarkan untuk konsumen
tersebut harus sampai ke tangan konsumen demi kelancaran atau kemajuan perusahaan.
Strategi pemasaran pada suatu perusahaan sangat penting karena menjadi ujung tombak
dari perusahaan tersebut, hal itu juga yang menentukan kemajuan sebuah perusahaan
(Kotler dan Keller, 2012). Pada umumnya strategi pemasaran merupakan suatu
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan biaya, bauran, dan alokasi pemasaran
yang dihubungkan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dari kondisi
persaingannya. Pada strategi pemasaran ada tiga faktor utama yang bisa menyebabkan
perubahan strategi pemasaran. Ketiga faktor tersebut adalah kelangsungan hidup produk
atau daur hidup produk, posisi perusahaan yang berada di persaingan pasar dan situasi
ekonomi terkait. Ketiga hal tersebut harus dijalankan dengan seimbang dan sesuai dengan
porsinya masing-masing. Progresnya dimulai dari tahap kelangsungan hidup perusahan
yaitu perkenalan, pertumbuhan perusahaan, kedewasaan perusahaan hingga kemunduran,
lalu disesuaikan dengan posisi perusahaan didalam persaingan dunia bisnis dan
dilanjutkan pada situasi ekonomi kedepannya.
Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Kotler, 2007). Penentuan strategi secara tepat dalam menghadapi
persaingan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan. Setiap usaha baik usaha
kecil maupun besar tentunya memiliki strategi khusus yang digunakan untuk menarik
minat beli konsumen terhadap setiap produk yang ditawarkan. Dalam hal ini masing-
masing perusahaan tentunya berupaya penuh untuk menjadi paling unggul dibandingkan
dengan perusahaan lain.
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menerapkan
strategi pemasaran yang efektif dan upaya-upaya yang dilakukan pengerajin dan
pengusaha mebel kayu agar produk kayu yang diproduksi dan dipasarkan dapat
memuaskan pembeli dan mampu mengatasi persaingan yang semakin ketat.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif. Penelitian dilaksanakan sesuai
kondisi di lapangan pada saat itu. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi seberapa besar
strategi pemasaran produk atau furnitur berbahan dasar kayu.
Penelitian ini menggunakan angka-angka dalam statistic guna penyajian data dan
analisis. Metode penelitian ini sesuai dengan harapan peneliti. Perhatian utama dalam
penelitian ini menyangkut bagaimana strategi pemasaran produk atau furnitur berbahan
dasar kayu.
Subjek dan objek penelitian ini adalah: Pengusaha furniture kayu di kota padang
yang menjadi subyek penelitian dalam penyusunan penelitian ini. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan pernyataan untuk mencari makna sehingga akan menghasilkan
suatu informasi.

Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang diterapkan oleh peneliti sehingga peneliti dapat memperoleh informasi tentang hal
tersebut dan menarik kesimpulan. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y) seperti yang dijelaskan berikut ini:

Produk berbahan Kayu Strategi Pemasaran


x y
Hubungan Variabel Penelitian

Populasi
Menurut Sugiyono (2009:68) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sampel
merupakan sebagian atau wakil populasi yang diwakili.Peneliti ini menggunakan populasi
sasaran, dimana populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam
area/wilayah/lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi diambil
dari beberapa pengusaha furniture kayu di kota padang berjumlah 10 orang.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dianggap mewakili dari
keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (2005 : 73), menyatakan bahwa :“Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu”. Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
pengusaha furniture kayu di kota padang yang berjumlah 10 orang. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau sensus, yaitu semua anggota
populasi dijadikan sampel.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpul Data pada penelitian ini terdiri dari : (1). Data primer yaitu
data/ informasi yang diperoleh langsung di lapangan yang berupa data mentah yaitu dari
pengusaha furniture kayu di kota padang, antara lain: a). Kuesioner, yaitu dengan
memberikan pernyataan-pernyataan untuk pengusaha furniture kayu di kota padang
berupa daftar pernyataan dimana pernyataan sudah dirumuskan sedemikian rupa,
responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang dikehendaki yang bertujuan
untuk menghindari penyimpangan dalam mengisi pernyataan.
(2). Data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber lain yang
relevan dengan masalah penelitian yakni mempelajari dan mencatat dokumen-dokumen
serta buku-buku yang berhubungan dengan masalah-masalah yang penulis bahas. Selain
itu juga mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan penulisan ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Konsep pemasaran produk berbahan kayu untuk menentukan dan menerapkan
strategi pemasaran yang efektif dan upaya-upaya yang dilakukan pengerajin dan
pengusaha mebel kayu agar produk kayu yang diproduksi dan dipasarkan dapat
memuaskan pembeli dan mampu mengatasi persaingan yang semakin ketat. Dari hasil
disribusi jawaban responden diatas P1 mengenai pernyataan Produsen produk kayu
memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen/ pasar, terdapat 36,4% atau
sebanyak 4 orang pengusaha furniture kayu memilih sangat setuju dengan pernyataan
tersebut, sedangkan 63,6% atau sebanyak 6 orang pengusaha kayu memilih setuju
apabila Produsen produk kayu memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen/ pasar.
Untuk hasil jawaban responden mengenai P2 yaitu Lokasi pemasaran produk
kayu mudah dilewati oleh transportasi umum, terdapat 27,3% atau sebanyak 3 orang
pengusaha kayu memilih sangat setuju, 63,6% atau 6 orang pengusaha kayu memilih
setuju sedangkan 9,1% atau sebanyak 1 orang pengusaha kayu memilih tidak setuju.
Selanjutnya P3 mengenai Mencermati persaingan pasar dengan menciptakan atau
mengembangkan produk kayu terbaik dan berbeda dari yang lain, terdapat 36,4% atau
sebanyak 3 orang pengusaha furniture kayu memilih sangat setuju dengan pernyataan
tersebut, sedangkan 63,6% atau sebanyak 7 orang pengusaha kayu memilih setuju.

Hasil jawaban responden mengenai P4 yaitu Strategi pemasaran yang tepat dapat
membantu penjual produk mengidentifikasi pelanggan terbaik., terdapat 27,3% atau
sebanyak 3 orang pengusaha kayu memilih sangat setuju, sedangkan 72,7% atau 7 orang
pengusaha kayu memilih setuju. Selanjutnya P5 mengenai Keunggulan Produk kayu
ditawarkan akan menarik perhatian pelanggan, terdapat 45,5% atau sebanyak 4 orang
pengusaha furniture kayu memilih sangat setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan
54,5% atau sebanyak 6 orang pengusaha kayu memilih setuju.Untuk hasil jawaban
responden mengenai P6 Pemilihan jenis kayu yang digunakan berpengaruh terhadap
ketahanan produk, terdapat 54,4% atau sebanyak 6 orang memilih sangat setuju dan
45,5% atau sebangak 4 orang memilih setuju.

Selanjutnya P7 mengenai Desain produk kayu yang kekinian dan berkualitas akan
menarik perhatian konsumen, terdapat 54,4% atau sebanyak 6 orang memilih sangat
setuju dan 45,5% atau sebangak 4 orang memilih setuju. Hasil jawaban responden
mengenai P8 yaitu Menyesuaikan produk berbahan kayu yang ditawarkan dengan
keinginan konsumen agar produk yang ditawarkan sangat diminati, tedapat 27,3% atau
sebanyak 3 orang memilih sangat setuju, 63,6% atau sebangak 6 orang memilih setuju
dan 9,1% memilih ragu ragu. Selanjutnya P9 mengenai Mencari tahu kebutuhan dan
keinginan produk berbahan kayu seperti apa dari konsumen, terdapat 36,4% atau
sebanyak 4 orang memilih sangat setuju, 45,5% atau sebangak 5 orang memilih setuju
dan 18,2% memilih ragu-ragu.

Untuk hasil jawaban responden mengenai P10 yaitu Keberhasilan penjualan


produk bergantung pada kualitas produk kayu yang ditawarkan kepada konsumen
sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen, terdapat 54,4% atau sebanyak 6 orang
memilih sangat setuju dan 45,5% atau sebangak 4 orang memilih setuju. Hasil
jawaban responden mengenai P11 yaitu Menciptakan furniture berbahan kayu yang
menarik dan diminati konsumen untuk meningkatkan jumlah penjualan, tedapat 27,3%
atau sebanyak 3 orang memilih sangat setuju, dan 72,7% atau sebangak 7 orang
memilih setuju. Selanjutnya P12 mengenai Penentuan harga ditentukan dengan
ketersediaan bahan baku produk kayu, tedapat 27,3% atau sebanyak 3 orang memilih
sangat setuju, 63,6% atau sebangak 6 orang memilih setuju dan 9,1% memilih ragu
ragu.

Selanjutnya P13 yaitu Dengan harga murah konsumen mendapatkan kualitas


produk kayu yang baik, tedapat 9,1% atau sebanyak 1 orang memilih sangat setuju,
18,2% atau sebangak 2 orang memilih setuju, selebihnya 36,4% atau sebangak 3
orang memilih ragu ragu dan 36,4% atau sebanyak 5 orang memilih tidak setuju
terhadap pernyataan tersebut. Hasil jawaban responden mengenai P14 yaitu Harga
produk kayu tersebut tergantung dari jenis kayu yang digunakan, tedapat 36,4% atau
sebanyak 4 orang memilih sangat setuju, dan 63,6% atau sebangak 6 orang memilih
setuju. Selanjutnya P15 yaitu Pemilihan sistem distribusi mempertimbangkan barang
produk kayu (nilai unit, besar dan berat produk,mudah rusaknya produk), tedapat 36,4%
atau sebanyak 4 orang memilih sangat setuju dan 63,6% atau sebanyak 6 orang
memilih setuju terhadap pernyataan tersebut.

Hasil jawaban responden mengenai P16 yaitu Stok produk berbahan kayu tidak
pernah kosong atau habis di pasaran, tedapat 36,4% atau sebanyak 3 orang memilih
setuju, dan 54,5% atau sebangak 6 orang memilih ragu- ragu dan terdapat 9,1% atau 1
orang memilih tidak setuju. Selanjutnya P17 yaitu Lokasi distribusi produk bahan kayu
mudah dijangkau konsumen, tedapat 27,3% atau sebanyak 3 orang memilih sangat
setuju, 45,5% atau sebanyak 4 orang memilih setuju dan 27,3% atau sebanyak 3
orang memilih ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Selanjutnya P18 yaitu
Terciptanya harga barang yang stabil Produsen dapat mempertahankan keuntungan dan
penjualan Mempermudah konsumen dalam memperoleh barang konsumsi, tedapat 36,4%
atau sebanyak 3 orang memilih sangat setuju, 54,5% atau sebanyak 6 orang memilih
setuju dan 9,1% atau sebanyak 1 orang memilih ragu-ragu terhadap pernyataan
tersebut. Hasil jawaban responden mengenai P19 yaitu Promosi produk berbahan kayu
akan sangat efektif jika diiklankan pada social media, tedapat 18,2% atau sebanyak 2
orang memilih sangat setuju, dan 81,8% atau sebangak 8 orang memilih setuju
terhadap pernyataan tersebut.

Selanjutnya P20 yaitu Pada setiap pembelian produk berbahan kayu akan
diberikan hadiah, tedapat 9,1% atau sebanyak 1 orang memilih sangat setuju, 27,3%
atau sebanyak 3 orang memilih setuju dan 45,5% atau sebanyak 4 orang memilih
ragu-ragu dan 18,2% sebanyak 2 orang memilih tidak setujuterhadap pernyataan
tersebut. Selanjutnya P21 yaitu Memberikan harga istimewa dibulan tertentu dengan
kualitas dan inovasi produk kayu yang tetap, tedapat 9,1% atau sebanyak 1 orang
memilih sangat setuju, 72,7% atau sebanyak 7 orang memilih setuju dan 18,2%
sebanyak 2 orang memilih ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Selanjutnya P22
yaitu Konsumen membeli produk kayu karena direkomendasikan oleh teman, keluarga
dan promotor lainnya, tedapat 72,7% atau sebanyak 8 orang memilih setuju dan 27,3%
sebanyak 2 orang memilih sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.

Untuk hasil jawaban responden mengenai P23 yaitu Penjualan produk


berbahan kayu melalui pameran untuk menarik konsumen, terdapat 18,2% atau
sebanyak 2 orang memilih sangat setuju, 63,6% atau sebanyak 6 orang memilih setuju
dan 18,2% atau sebanyak 2 orang memilih ragu- ragu.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Responden


PERNYATAAN SS S R TS STS
% % % % %
P1 36,4% 63,6% - - -
P2 2,3% 63,6% - 9,1% -
P3 36,4% 63,6% - - -
P4 72,7% 27,3% - - -
P5 45,5% 54,5% - - -
P6 54,5% 45,5% - - -
P7 54,5% 45,5% - - -
P8 63,6% 27,3% 9,1% - -
P9 36,4% 45,5% 18,2% - -
P10 54,5% 45,5% - - -
P11 27,3% 72,7% - - -
P12 27,3% 63,6% 9,1% -
P13 9,1% 18,2% 36,4% 36,4% -
P14 36,4% 63,6% - - -
P15 36,4% 63,6% - - -
P16 - 36,4% 54,5% 9,1% -
P17 27,3% 45,5% 27,3% - -
P18 36,4% 54,5% 9,1% - -
P19 18,2% 81,8% - - -
P20 27,3% 72,7% - - -
P21 18,2% 63,6% 18,2% - -
P22 36,4% 63,6% - - -
P23 54,5% 45,5% - - -

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur


apa yang diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu
item dalam koesioner atau skala, apakah item-item pada koesioner tersebut sudah
tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah
uji validitas item. Berikut ini adalah hasil dari uji validitas dengan menggunakan
software SPSS 17,0.
Pada untuk hasil uji validitas dia atas menunjukkan hasil pengujian validitas,
dimana dari hasil di atas dapat diketahui nilai korelasi antara skore disemua variabel
dengan skore total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel
dicari pada signifikansi 0.361 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 35, maka
didapat nilai r tabel sebesar 0.361. Pada kolom skore total dapat diketahui bahwa
nilai Pearson Correlation menunjukan lebih dari 0.361 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat 12 item tidak valid.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan tentang strategi pemasaran produk dan furniture kayu sebagai berikut : 1).
Berdasarkan pengujian secara parsial atau uji t, ditemukan bahwa nilai r hitung > r
tabel 0,21 > 0.361), maka Ho ditolak. Artinya secara parsial lokasi pemsaran sangat
mempengaruhi penjualan produk kayu, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005,
yaitu kurang dari 0,05 maka Ha diterima.2). Berdasarkan pengujian secara parsial
atau uji r, ditemukan bahwa nilai nilai r hitung > r tabel (0,218> 0.361) Ho ditolak.
Artinya secara harga yang konsumen bayarkan untuk produk kayu tersebut sepadan
dengan nila/value produk, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05, yaitu kurang dari
0,05 maka Ha diterima. 3). Berdasarkan pengujian secara simultan atau uji F, ditemukan
bahwa F hitung > F tabel (0.31 > 0.361), maka Ho ditolak, artinya target pasar
ditunjukkan dengan minat produk kayu import, dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000, yaitu kurang dari 0,05 maka Ha diterima.
DAFTAR RUJUKAN

Sunariani, N. (2020). Strategi Pemasaran Kerajinan Patung Kayu Di Desa Bedulu Kecamatan
Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 22-26.

Soekamto,Soerjono (2012), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Raja GrafindoPersada


Sugiyono (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif
dan R & D, Bandung: Alfabeta
Suhardan, Dadang dkk, (2012), Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,
Bandung:Alfabeta
Swasta, Basu & Irawan (1990).Manajemen pemasaran modern. Yogyakarta: Liberty.
Umi,Erni Hasanah dan Sunyoto,Danang ( 2013), Pengantar Ilmu Ekonomi Makro,
Jakarta: PT Buku Seru
Walgito, Bimo (1991).Psikologi sosial. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai