Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS STATISTIK

STUDI KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DALAM


PEMBELAJARAN PRAKTIK DI WORKSHOP

Dosen Pengampu:

Fani Keprila Prima S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh:

1. Ferdinand Adonay R (20061054)


2. Indah Erdiani (20061028)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022

1
STUDI KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI WORKSHOP

Ferdinand Adonay R, Indah Erdiani


Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Email : indah15072002@gmail.com

ABSTRAK
Metode pembelajaran praktikum dapat dilakukan di workshop, pekerjaan praktikum
mengandung makna belajar untuk berbuat, merupakan suatu pembelajaran dengan penyelidikan dan
aktivitas yang memungkinkan untuk mentransfer pengetahuan pada Tingkat kognitif yang lebih tinggi
dan menciptakan rasa ingin tahu mahasiswa, dengan penyelidikan dan aktivitas yang memungkinkan
untuk mentransfer pengetahuan pada tingkat kognitif yang lebih tinggi dan menciptakan rasa ingin
tahu mahasiswauntuk menunjang tercapainya tujuan dari praktikum yang diharapkan, salah satunya
diperlukan adanya ketersediaan alat yang memadai dalam sebuah workshop, workshop atau kata
lainnya adalah bengkel kerja merupakan tempat yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, sebagai penunjang pembelajaran praktik diharapkan dapat memenuhi kepuasan mahasiswa
terhadap metode pembelajaran praktik yang dilakukan diworkshop, penelitian ini dilatar belakangi
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan di workshop kayu dengan melihat kepuasan
mahasiswa berdasarkan layanan pembelajaran praktikum dan ketersediaan, kondisi, kelengkapan
sarana dan prasrana di workshop Teknik sipil UNP, pada penelitian ini Metode yang digunakan yaitu
metode pendekatan kuantitatif dan metode deskriptrif dalam menganalisis data, dengan metode ini
diharapkanakan memperoleh informasi dari responden, pengumpulan data, menganalisis data,
menafsirkan data dan diakhiri dengan kesimpulan, sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden
yaitu mahasiswa PTB Angkatan 2020, berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, gambaran
tingkat kepuasan mahasiswa mengenai sarana dan prasarana berada pada kriteria cukup puas dan
gambaran kepuasan mahasiswa mengenai layanan pembelajaran di workshop kayu berada pada
tingkatan sangat puas.

Kata kunci : Praktikum, workshop, Kepuasan Mahasiswa, Layanan Akademik, Sarana dan
Prasarana
ABSTRACT
Practicum learning methods can be done in workshops, practicum workimplies learning to do, is a
learning withinvestigations and activities that make it possible to transfer knowledge tohigher
cognitive level and create student curiosity, withinvestigations and activities that make it possible to
transfer knowledge tohigher cognitive level and create curiosity for studentssupport the achievement
of the objectives of the expected practicum, one of which is the availability of adequate tools in a
workshop, workshop or in other words, the workshop is a place used for the implementation of
teaching and learning activities, as a support for practical learning it is hoped that it can fulfill
student satisfaction with practical learning methods conducted in workshops, this research was
motivated by improving the quality of learning conducted in wood workshops by looking at student
satisfaction based on practicum learning services and availability, conditions, completeness of
facilities and infrastructure in UNP civil enggenering workshops, in this study the method used was
the quantitative approach method and the descriptive in analyzing data, with this method it is
expected to obtain information from respondents, collect data, analyze data, interpret data and end
with conclusions, the sample in this study is 3 0 respondents, namely PTB class 2020 students, based
on the results of the analysis of the data obtained, the description of the level of student satisfaction
regarding facilities and infrastructure is at the criteria of being quite satisfied and the description of
student satisfaction regarding learning services in wood workshops is at the level of very satisfied

Keyword : Practicum, workshop, Student Satisfaction, Academic Services,Facilities and


infrastructur

2
PENDAHULUAN pembelajaran, praktikum merupakan suatu
pembelajaran dengan penyelidikan dan
Pendidikan secara umum adalah proses aktivitas yang memungkinkan untuk
yang membawa manusia menuju perubahan mentransfer pengetahuan pada tingkat kognitif
atau pendewasaan, dimana manusia dari yang yang lebih tinggi dan menciptakan rasa ingin
tidak tahu menjadi tahu,dari yang tidak tahu mahasiswa.
mengerti menjadi mengerti, dari yang tidak Praktikum ini memiliki kelebihan
bisa menjadi bisa, dan dari yang tidak paham dibandingkan metode yang lain, yaitu
menjadi paham. Pendidikan merupakan hal mahasiswa memperoleh pengalaman dan
paling penting bagi kehidupan yang dimiliki keterampilan langsung dalam melakukan
setiap manusia berdasarkan UU No. 20 tahun metode pembelajran praktikum, memperluas
2003 Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar partisipasi mahasiswa baik secara individu
untuk menciptakan suasana belajar yang maupundalamkelompok, mahasiswa belajar
secara positif mampu mengembangkan potensi dari prinsip – prinsip metode ilmiah atau
peserta didik untuk memilih kepribadian, mempraktikan prosedur kerja berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan sosial juga metode yang ada. Jamara dalamHidayati N,
keterampilan ilmiahnya. dkk. (2020, hlm. 76) Dalam upaya
Menurut Djamarah dan Zain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran praktik
Mubasyir (2018, hlm. 5) Metode Praktikum maupun teori di Program Studi Pendidikan
adalah proses pembelajaran dimana seseorang Teknik Bangunan, dan untuk menunjang
melakukan dan mengalami sendiri, mengamati tercapainya tujuan dari praktikum yang
objek, menganalisis, membuktikan dan diharapkan, salah satunya diperlukanadanya
membuat kesimpulan suatu objek, keadaan ketersediaan sarana dan prasarana yang
dan proses dari materi yang dipelajari memadai dalam sebuah workshop.
sebelumnya secara teoritis tentang gejala dan Workshop atau kata lainnya adalah
interaksinya, sehingga dapat menjawab bengkel kerja merupakan tempat yang
pertanyaan – pertanyaan yang didapat dari digunakan untuk pelaksanaan kegiatan belajar
pembelajaran secara teori, praktikum mengajar, membantu menyelasaikan
merupakan bentukpendidikan yang kuat untuk pembelajaran praktikum. Penggunaan
mengembangkan keterampilan, pemahaman, workshop yaitu dimana mahasiswa
dan sikap. melaksanan kegiatan pembelajaran praktikum,
Teori dan Praktik pada dasarnya saling untuk melatih keterampilan.
berkaitan, teori dan praktek secara bergantian Beberapa jenis praktikum di Jurusan
dan bertahap saling mengkaji kebeneran satu Pendidikan Teknik Bangunan khususnya
sama lain, teori dianggap sebagai titik awal dilakukan di Workshop Fakultas Teknik Sipil
untuk memahami pembelajaran praktikum UNP, yaitu Praktik Batu/Beton, Praktik Kayu,
Teori dianggap sebagai sebuah pengetahuan Praktik Baja Dan Aluminium ,sesuai dengan
yang menjadi titik awal dalam sebuah praktik, fungsinya workshop di perguruan tinggi
prinsip-prinsi pteori yang harus dipelajari dan dituntut untuk memberikan layanan
dipahami sebelum dapat melakukan praktik. pembelajaran yang berkualitas yang dapat
Prinsip-prinsip yang dikemukakan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa.
pembelajaran metode teoritis akan dikaji lebih Hal tersebut merupakan tuntutan mahasiswa
dalam di dalam praktikum, demikian pula terhadap kebutuhan akan pelayanan prima dari
sebaliknya pengalaman yang diperoleh dalam workshop.
praktikum dicari penjelasannya dari teori yang Melalui pelayanan pembelajaran
sudah dipelajari, pengetahuan tentang teori diharapkan mampu memberikan kontribusi
merupakan hal yang paling mendasar yang professionalnya dalam meningkatkan mutu
harus dipahami oleh mahasiswa sebelum pelayanan pembelajaran yang baik, yang
melaksanakan praktik di workshop Metode berdampak terhadap pelayanan, workshop
pembelajaran praktikum dapat dilakukan di sebagai penunjang pembelajaran praktik
laboratorium, workshop atau di luar diharapkan dapat memenuhi kepuasan
laboratorium, pekerjaan praktikum mahasiswa terhadap metode pembelajaran
mengandung makna belajar untuk berbuat, praktik yang dilakukan di Workshop.
karena itu dapat dimasukkan kedalam metode Menurut Simamora dalam Rizani A (2006,
hlm. 50) kepuasan adalah istilah evaluatif yang

3
menggambarkan sikap suka atau tidak dalam bangunan, penulis tertarik melakukan
mengerjakan pekerjaannya, sedangkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana
menurut Robbins dalam Rizani A (2006, hlm. kepuasan mahasiswa dalam metode
50) mengartikan kepuasan sebagai tingkat pembelajaran praktek yang dilakukan di
kesenangan yang dirasakan seseorang atas worksop, penulis mengangkat judul “STUDI
peranan atau pekerjaannya, salah satu faktor KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN
yang mempengaruhi kepuasan yaitu kondisi TEKNIK BANGUNAN DALAM METODE
dimana praktikum menyangkut keleluasaan PEMBELAJARAN PRAKTIK DI WORKSHOP
dan kemudahan mahasiswa di dalam TEKNIK SIPIL UNP”
mengerjakan tugas – tugas yang dihadapi,
apabila hal tersebut terpenuhi maka mahasiswa
akan merasa puas. METODE PENELITIAN
Menurut A. Maslow dalam Rizani A. 2.1 Jenis Penelitian
(2009, hlm. 52), bahwa kepuasan manusia Jenis penelitian memberikan prosedur
berkaitan dengan terpenuhinya tingkat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
kebutuhandasar, bahwa manusia merupakan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah
makhluk yang memiliki keinginan tidak dalam suatu penelitan, pada Penelitian imi
terbatas alat motivasinya adalah kepuasan Metode yang digunakan yaitu
yang belum terpenuhi. Permasalahan yang metodependekatan kuantitatif dan metode
sering dihadapi oleh workshop sebagai tempat deskriptrif dalam menganalisis data.
mahasiswa melaksanakan pembelajaran Sugiyono (2019) menngemukakan bahwa
metode praktikum yaitu kurangnya tingkat pendekatan kuatitatif adalah metode yang
pemahaman mahasiswa, dapat dilihat dari digunakan pada penelitian yang memiliki
sikap mahasiswa yang cenderung malas dalam tujuan untuk menggambarkan keadaan
praktikum sehingga hasil dari praktikum tidak populasi berdasarkan data sampel. Metode
sesuai dengan apa yang ada dijobsheet dan deskriptif dipakai untuk mencari tahu
tidak sesuai dengan arahan dari dosen praktik informasi mengenai kepuasan Mahasiswa
dan keterampilan mahasiswa tidak merata Pendidikan Teknik Bangunan dalam
yang disebabkan oleh mahasiswa yang bekerja Pembelajaran Praktik Di Workshop, dengan
tidak semua dan tidak semua mempunyai menggunakan data kuantitatif memiliki arti
pengalaman praktikum. seluruh informasi dan data yang tersaji
Workshop di program studi PTB bisa berbentuk dalam angka dan analisanya
dikatakan lengkap dan juga memadai, tetapi berdasarkan analisis statistik Penelitian ini
karena peralatan praktikum yang terbatas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui
menjadikan setiap mahasiswa tidak akan tingkat kepuasan Mahasiswa Pendidikan
memakai alat praktek satu persatu dan harus Teknik Bangunan tahun akademik 2020 dalam
bergiliran dalam melakukan praktikum, hal itu metode pembelajaran praktikum yang
juga yang menyebabkan sebagian mahasiswa dilaksanakan di Workshop Teknik Sipil UNP.
menuggu dan tidak melakukan praktek, dan Metode Penelitian Deskriptif memiliki
karena tugas pembelajaran praktik selalu tujuan untuk mendeskripsikan gambaran
dalam kelompok. Tidak jarang dalam secara sitematis, fakual dan akurat mengenai
prosesnya hanya mengandalkan salah satu fakta-fakta dan sifat populasi, maka dari itu
mahasiswa yang mengerjakan bagian yang peristiwa yang akan dibahas dalam penelitian
tidak mudah dalam pengerjaan tugas ini adalah Studi Kepuasan Mahasiswa
prakteknya, sehingga setiap mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan pada
memiliki pengalaman praktek dan keahlian Pembelajaran Praktik di Workshop Teknik
praktek yang berbeda – beda Pada Sipil UNP.
kenyataannya, mahasiswa dituntut untuk 2.2 Variabel Penelitian
memiliki kemampuan praktek yang lebih Menurut (Sugiyono, 2019:68) Variabel
dalam dan memiliki kreatifitas dan penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
produktivitas dengan waktu praktikum yang nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
singkat dan pemberian materi yang banyak, memepunyai variasi tertentu yang ditetapkan
berdasarkan uraian di atas, dan berdasarkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pengalaman penulis selama melaksanakan ditarik kesimpulannya.
praktek di wrokshop prodi pendidikan teknik

4
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu kesalahan dalam menentukan jumlah sampel
variabel saja, yaitu variabel Kepuasan yaitu 5%, adapun jumlah sampel dalam
Mahasiswa dalam Pembelajaran Praktikum di penelitian ini berjumlah 30.
Workshop Teknik Sipil. Tabel. 2.2 Sampel Penelitian
2.3 Populasi dan Sampel Program Angkatan Jumlah Jumlah
2.3.1 Populasi Studi Mahasiswa Sampel
Menurut Handayani (2020), populasi S–1 68
adalah totalitas dari setiap elemen yang akan Pendidika 30
diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa n Teknik 2020
individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau Banguna
sesuatu yang akan diteliti. Pada penelitian ini n
populasiyang ditentukan adalah Mahasiswa Jumlah 68
Pendidikan Teknik Bangunan tahun Akademik
2020 dengan jumlah seluruh populasi seluruh 2.4 Instrumen Penelitian
mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Instrumen penelitian adalah salah satu hal
tahun Akademik 2020 yang sudah pernah yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam
melakukan praktikum di Workshop Teknik proses pengumpulan data, instrumen
Sipil UNP. memegang peranan yang vital dalam
Tabel. 2.1 Populasi Penelitian menentukan mutu suatu penelitian, karena
Program Studi Angkatan validitas data yang diperoleh akan sangat
Pendidikan Jumlah ditentukan oleh kualitas instrumen yang
Teknik 2020
digunakan.
Bangunan Instrumen berfungsi mengungapkan fakta
Total jumlah 68 68 menjadi data, sehingga jika instrumen yang
mahasiswa digunakan mempunyai kualitas yang valid dan
reliabel, maka data yang diperoleh akan sesuai
2.3.2 Sampel dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel lapangan Muljono (2002, hlm. 3)
ialah bagian dari populasi yang menjadi Dalam melakukan penelitian ini, terdapat
sumber data dalam penelitian, dimana populasi satu variabel yang akan diteliti, yaitu
merupakan bagian dari jumlah karakteristik Kepuasan Mahasiswa, instrumen penilitan
yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian yang dipakai dalam penilitian ini adalah teknik
ini populasi yang ditentukan adalah angket/kuisioner. Dengan menggunakan
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan angket/kuisioner ini diharapkan data tentang
tahun Akademik 2020 dengan jumlah seluruh kepuasan mahasiswa dapat terjawab.
populasi seluruh mahasiswa Pendidikan 1. Teknik Pengumpulan data
Teknik Bangunan tahun Akademik 2020 yang Teknik Pengumpulan data yaitu cara yang
sudah pernah melakukan praktikum di digunakan untuk mengumpulkan data dalam
Workshop Teknik Sipil UNP. suatu penilitian, jenis data yang digunakan
Sampel adalah bagian dari jumlah yang dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
dimiliki oleh populasi, jika jumlah populasi langsung diambil dari responden dengan cara
banyak, dan peniliti tidak mungkin membagikan kuisioner yang berisi sejumlah
mempelajari keseluruhan populasi, misalnya pernyataan. Teknik Perngumpulan Data yang
karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, digunakan pada penelitian ini menggunakan
maka peniliti dapat menggunakan sampel yang angket tertutup tipe skala likert, skala likert
diambil dari keseluruhan jumlah populasi, digunakan untuk mengukur pendapat,
kesimpulan yang dipelajari dari sampel akan persepsi, individu atau kelompok tentang
diberlakukan untuk populasi, Oleh karen itu fenomena sosial (Sugiono, 2007).
sampel yang diambil dari populasi harus betul- Selanjutnya data yang diperoleh di analisis
betul representatif. secara deskriptif menggunakan tabulasi data
Pengambilan jumlah sampel, rumus isaac dan menghitung persentase tanggapan
dan michael ini telah diberikan hasil responden tentang tingkat kepuasan
perhitungan yang berguna untuk menentukan menggunakan workshop. Rumus yang
jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan digunakan untuk menganalisis data penelitian
1%, 5%, dan 10%, pada penilitan ini tingkat yaitu sebagai berikut:

5
∑F diambil, dan dengan apa data tersebut
P= x 100% diambil.
∑N
Keterangan : e. Dengan adanya kisi-kisi yang baik,
P = Persentase peneliti dapat menyerahkan tugas
∑F = Skor jawaban responden menyusun atau membagi tugas dengan
∑N = Skor total anggota tim ketika menyusun instrumen.
Adapun kategori penilaian penelitian f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat
diadaptasi melalui penelitian Ristiyani & diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak
Bahriah,(2016) adalah sebagai berikut: di luar tim peniliti sehingga
1. Kategori Rendah = 0% - 50% pertanggungjawaban peneliti lebih
2. Kategori Sedang = 51% - 74% terjamin.
3. Kategori Tinggi = 75% - 100% 2.5 Prosedur Penelitian
a. Teknik Angket Prosedur dalam penelitian ini dimulai dari
Teknik angket digunakan untuk tahapan tahapan berikut:
memperoleh data mengenai Kepuasan 1. Persiapan Penelitian
Mahasiswa pada Pembelajaran Praktik di a. Melakukan Identifikasi masalah yang
Workshop Teknik Sipil UNP, setelah angket akan diteliti
dibuat kemudian dilakukan uji coba instrumen b. Menemukan tujuan dan masalah
untuk tingkat Validitas dan Reliabiltas dari penelitain
instrumen tersebut, Dalam penelitian ini, c. Melaksanakan metode dan desain
diberikan beberapa pilihan jawaban untuk penelitian
pengisian pernyataan dari setiap angket yang d. Menentukan metode dan desain
diajukan menggunakan rating scale. penelitian
Tabel 2.3 e. Menentukan populasai dan sampel
Kriteria Penskoran Alternatif jawaban penelitian
berdasarkan rating scale f. Membuat dan Menyusun Instrumen
Interval Alternatif penelitian
jawaban jawaban g. Melaksanakan uji coba instrumen
1 Sangat setuju penelitian
2 Setuju h. Menganalisis hasil uji coba penelitian
3 Kurang setuju 2. Pelaksanaan Penelitian
a. Menyiapkan kuisioner untuk
4 Tidak setuju
disebarkan ke responden tentang
5 Sangat tidak
Kepuasan Mahasiswa pada
setuju
Pembelajaran Praktik di Workshop
b. Membagikan insturmen penelitian
4. Kisi – kisi Instrumen
berupa angket/kiesioner menggunakan
Manfaat dari kisi-kisi instrumen menurut
Google Form kepada responden
Arikunto (dalam Arikunto, 2006) adalah
sebagai sampel penelitian
sebagai berikut :
c. Mengumpulkan data capaian
a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan
3. Akhir Penelitian
lengkap tentang jenis instrumen dan isi
a. Melakukan pengolahan data dari hasil
dari butir-butir yang akan disusun.
instrumen penelitian dalam bentuk
b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan
angket
dalam menyusun instrumen karena kisi-
b. Menganalisis dan mengolah data hasil
kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam
temuan menggunakan SPSS
menuliskan butirbutir.
c. Membuat kesimpulan dan
c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan
rekomendasi hasil penelitian
sistematis karena ketika menyusun kisi-
kisi ini belum dituntut untuk memikirkan
2.6 Uji Validitas Instrumen
rumusan butirbutirnya.
Uji validitas pada penelitian ini
d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta
menggunakan validitas konstruksi dengan
perjalanan” dari aspek yang akan
rumus Pearson (Product moment) dari pearson
dikumpulkan datanya, dari mana data
dengan angka kasar, sebagai berikut:

6
24 0,361 0,838 Valid
25 0,361 0,929 Valid
26 0,361 0,565 Valid
27 0,361 0,722 Valid
rxy = Koefisien korelasi
28 0,361 0,477 Valid
X = Skor item
Y = Jumlah skor setiap pertanyaan 29 0,361 0,620 Valid
N = Jumlah responden 30 0,361 0,463 Valid
∑X = Jumlah skor tiap item dari seluruh 31 0,361 0,575 Valid
responden 32 0,361 0,373 Valid
∑Y= Jumlah skor total seluruh item dari 33 0,361 0,838 Valid
keseluruhan responden 34 0,361 0,929 Valid
1. Hasil uji validitas 35 0,361 0,769 Valid
Uji Validitas Instrumen pada penelitian ini
dilakukan pada 30 responden Mahasiswa 2.7 Uji Reliabilitas Instrumen
Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
Sipil UNP yang sudah pernah melakukan taraf kepercayaan yang tinggi jika test
praktik Kayu di Workshop, Fakultas Teknik tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Sipil UNP dengan memberikan Singkatnya uji reliabilitas ini memberikan
angket/kuesioner yang di dalamnya terdapat hasil yang sama meskipun telah diuji
35 pernyataan, pengujian memiliki tujuan berulang kali dan tetap menghasilkan hasil
untuk mencari tahu butir soal yang valid dan yang sama dan tidak ada perubahan, Untuk
tidak valid dalam kuesioner dalam kuesioner menentukan reliabilitas instrumen
ini, dan hasil dari perhitungan uji validitas menggunakan cara :
pada penelitian ini adalah seluruhnya di
kategorikan valid karena rhitung > rtabel.
Tabel 2.4
Dimana :
Hasil uji validitas angket
r11 = Reabilitas Instrumen
Uji validitas
k = Banyaknya item pertanyaan
Butir ttabel rhitung Ket
∑σ b 2 = Jumlah varian setiap butir
Soal
1 0,361 0,422 Valid ∑σ t 2 = Varian total
2 0,361 0,452 Valid Membandingkan hasil perhitungan
3 0,361 0,929 Valid koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan
4 0,361 0,387 Valid r11 dengan derajat reabilitas evaluasi dengan
5 0,361 0,929 Valid tolak taraf kepercayaan 95% thitung > ttabel
sebagai pedoman penafsiran adalah
6 0,361 0,656 Valid
Tabel. 2.5
7 0,361 0,777 Valid
Koefisien Interpretasi korelasi
8 0,361 0,549 Valid
0,00-0,199 Realiabilitas Sangat Rendah
9 0,361 0,744 Valid
0,20-0,399 Reliabilitas Rendah
10 0,361 0,655 Valid
0,40-0,599 Relialibilats Sedang/Cukup
11 0,361 0,813 Valid
0,60-0,799 Reliabilitas Tinggi
12 0,361 0,861 Valid
0,80-1.00 Reliabilitas Sangat Tinggi
13 0,361 0,396 Valid
14 0,361 0,399 Valid
1. Hasil uji reliabilitas
15 0,361 0,658 Valid Hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada
16 0,361 0,549 Valid 35 butir pernyataan kuesioner, perhitungan uji
17 0,361 0,929 Valid reliabilitas disesuaikan dengan kategori yang
18 0,361 0,744 Valid dijelaskan, pada uji reliabilitas ini diperoleh
19 0,361 0,376 Valid hasil dari Cronbach’s Alpha = 0,963 maka
20 0,361 0,929 Valid dapat disimpulkan bahwa untuk uji instrumen
21 0,361 0,696 Valid ini termasuk ke dalam kategori reliabilitas
22 0,361 0,630 Valid sangat tinggi, dapat dilihat di tabel di bawah
23 0,361 0,609 Valid ini.

7
Tabel. 2.6 P8 30 63,3 3,3 3,3 - 30
Hasil Uji Reliabilitas angket % % % %
Hasil uji P9 33, 63,3 - 3,3 - 30
reliabilitas 3% % %
Cronbach N of
’s Alpha Item Berdasarkan analisis diatas maka di
s dapatkan bahwa hasil distribusi jawaban
.963 35 responden untuk Ruangan workhsop yang
digunakan nyaman, 20% yaitu 6 orang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengatakan sangat setuju, 73,4% yaitu 22
orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu 1 orang
Penggunaan workshop pada saat ini harus tidak setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan
di dukung dengan sarana dan prasarana yang sangat tidak setuju. Ruangan workshop yang
memadai agar dapat menciptakan kepuasan bersih membuat praktek lebih efektif dan
bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses efisien, 56,1% yaitu 17 orang mengatakan
praktik, kepuasan tersebut dapat berupa sangat setuju dan 42,9% yaitu 13 orang
kenyamanan, kelayakan, tata letak/layout, mengatakan setuju. Pencahayaan ruangan
perawatan dan pemeliharaan. workshop sangat minim, 16,7% yaitu 5 orang
1. Kenyamanan mengatakan sangat setuju, 26,4% yaitu 8
Kenyamanan merupakan suatu keadaan orang setuju, 33% yaitu 10 orang mengatakan
seseorang merasa sejahtera atau nyaman baik kurang setuju, 23,1% yaitu 7 orang
secara mental, fisik maupun sosial (Keliat, mengatakan tidak setuju. Workshop yang di
Windarwati, Pawirowiyono, & Subu, 2015), gunakan kedap suara, 16,7% yaitu 5 orang
sedangkan Ketidaknyamanan adalah mengatakan sangat setuju, 20% yaitu 6 orang
ketidaksenangan sesorang terhadap situasi dan mengatakan setuju, 16,7% yaitu 5 orang
kondisi dalam suatu keadaan tertentu sebab mengatakan kurang setuju,dan 46,7% yaitu 14
kondisi ini menyimpang dari batas orang tidak setuju. Workshop yang di gunakan
kenyamanan, sehingga seseorang tersebut akan memiliki ventilasi udara yang baik, 16,7%
mengalami ketidaknyamanan, misalnya yaitu 5 orang sangat setuju, 56,1% yaitu 17
aktivitas belajar teori di workshop, suhu udara orang mengatakan setuju, 20% yaitu 6 orang
yang kurang mendukung, pencahayaan yang mengatakan kurang setuju, 6,7% yaitu 2 orang
kurang memadai. (Sastrowinoto, 1981). mengatakan tidak setuju. Jika ada kegiatan di
Tabel 1. Persepsi mahasiswa terhadap luar, maka kegiatan workshop tidak terganggu,
kenyamanan 16,7% yaitu 5 orang mengatakan sangat
Pilihan Jawaban setuju, 76,7% yaitu 23 orang setuju, 6,7%
No yaitu 2 orang mengatakan tidak setuju.
Soal SS S KS TS STS N Ruangan workshop nyaman, 20% yaitu 6
P1 20 73,4 - 3,3 3,3% 30 orang sangat setuju, 63,3% yaitu 19 orang
% % % mengatakan setuju, 13,3% yaitu 4 orang
kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan
P2 56, 42,9 - - - 30 tidak setuju. Ruangan workshop bebas dari
1% % asap rokok, 30% yaitu 9 orang mengatakan
P3 16, 26,4 33 23,1 - 30 sangat setuju, 63,3% yaitu 19 orang setuju,
7% % % % 3,3% yaitu 1 orang mengatakan kurang setuju,
3,3% yaitu 1 orang tidak setuju. Lantai
P4 16, 20% 16, 46,7 - 30 workshop yang digunakan tidak licin, 33,3%
7% 7% % yaitu 10 orang sangat setuju, 63,3% yaitu 19
P5 16, 56,1 20 6,7 - 30 orang setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan
7% % % % tidak setuju.
P6 16, 76,7 - 6,7 - 30
7% % % 2. Kelayakan
Kelayakan adalah serangkaian penelitian
P7 20 63,3 13. 3,3 - 30 yang dilakukan secara mendalam untuk
% % 3% % menentukan apakah proyek yang akan

8
dijalankan ini memberikan manfaat yang lebih akibat hujan, 26,7% yaitu 8 orang sangat
besar dibandingkan dengan biaya yang setuju, 60% yaitu 18 orang setuju, 6,7% yaitu
dikeluarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa 2 orang kurang setuju, 6,7% yaitu 2 orang
Indonesia (KBBI), arti uji kelayakan adalah mengatakan tidak setuju. Perancangan
pengujian terhadap kemampuan kerja. Arti bangunan workshop telah sesuai dengan SNI,
lainnya dari uji kelayakan adalah uji 23,3% yaitu 7 orang mengatakan sangat
kepatutan. setuju, 73,3% yaitu 22 orang mengatakan
Tabel 2. Persepsi mahasiswa terhadap setuju, 3,3% yaitu 1 orang kurang setuju.
kelayakan Setiap alat berat yang di gunakan di beri tanda
Pilihan Jawaban peringatan, 30% yaitu 9 orang mengatakan
No sangat setuju, 56,7% yaitu 17 orang
Soal SS S KS TS STS N mengatakan setuju,10% yaitu 3 orang
P10 40 53, - 3,3 3,3 30 mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang
% 3% % % mengatakan tidak setuju. Alat yang sulit
digunakan di beri petunjuk penggunaan,
P11 30 53, 13,3 3,3 - 30 26,7% yaitu 8 orang mengatakan sangat
% 3% % % setuju, 66,6% yaitu 20 orang mengatakan
P12 23, 60 10% 3,3 - 30 setuju, 6,7% yaitu 2 orang mengatakan kurang
3% % % setuju. Atap workshop di buat lebih tinggi,
untuk mengurangi panas, 33,3% yaitu 10
P13 30 70 - - - 30
orang sangat setuju, 63,3% yaitu 19 orang
% %
mengatakan setuju, 3,3% yaitu 1 orang
P14 26, 60 6,7 6,7 - 30 mengatakan tidak setuju.
7% % % %
P15 23, 73, 3,3 - - 30 3. Tata letak/Layout
3% 3% % Layout atau penataan adalah suatu usaha
P16 30 56, 10% 3,3 - 30 untuk menempatkan segala fasilitas yang ada
% 7% % didalam pebrik maupun workshop, baik bahan
P17 26, 66, 6,7 - - 30 maupun alat pada tempat yang sesuai dengan
7% 6% % kebutuhan dengan tujuan untuk
P18 33, 63, - 3,3 - 30 mengoptimalkan biaya produksi. Hal ini
3% 3% % dikarenakan , penghematan biaya produksi
dapat dilakukan dengan meminimalisasi gerak
Berdasarkan analisis diatas maka di - gerak badan yang tidak diperlukan.
dapatkan bahwa hasil distribusi jawaban (Gitosudarmo (2007:195).
responden untuk Ruangan workshop dirancang Tabel 3. Persepsi mahasiswa terhadap Tata
lebih luas untuk memudahkan pekerjaan pada letak/layout
saat praktek, 40% yaitu 12 orang sangat setuju, Pilihan Jawaban
53,3% yaitu 16 orang mengatakan setuju, No
3,3% yaitu 1 orang mengatakan tidak setuju, Soal SS S KS TS ST N
3,3% yaitu 1 orang mengatakan sangat tidak S
setuju. Bangunan workshop yang digunakan P19 13,3 50,1 23,3 3,3% 10 30
aman terhadap gempa, 30% yaitu 9 orang % % % %
sangat setuju, 53,3% yaitu 16 orang P20 40% 50% 6,7 3,3% - 30
mengatakan setuju, 13,3% yaitu 4 orang %
kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan P21 33,3 63,3 - 3,3% - 30
tidak setuju. Tersedianya gudang penyimpanan % %
untuk bahan praktek, 23,3% yaitu 7 orang P22 36,7 56,7 - 6,7% - 30
mengatakan sangat setuju, 60% yaitu 19 orang % %
setuju, 10% yaitu 3 orang mengatakan kurang P23 33,3 66,7 - - - 30
setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan tidak % %
setuju. Tersedianya lemari untuk penyimpanan P24 26,7 63,3 6,7 3,3% - 30
alat tangan, 30% yaitu 9 orang sangat setuju, % % %
70% yaitu 21 orang mengatakan setuju. P25 20% 63,3 13,3 3,3% - 30
Ruangan workshop terhindar dari kebocoran

9
% % Perawatan bangunan gedung atau
P26 20% 73,3 3,3 - 3,3 30 workshop adalah kegiatan memperbaiki atau
% % % mengganti bagian bangunan gedung,
P27 43,3 53,3 - 3,3% - 30 komponen, bahan bangunan, atau sarana dan
% % prasarana agar bangunan gedung tetap layak
fungsi. (Permen PU no 24 tahun 2008 tentang
Berdasarkan analisis diatas maka di pedoman dan perawatan gedung).
dapatkan bahwa hasil distribusi jawaban Tabel 4. Persepsi mahasiswa terhadap
responden untuk Lokasi workshop berdekatan Perawatan dan pemeliharaan
dengan ruang belajar, 13,3% yaitu 4 orang No Pilihan Jawaban
mengatakan sangat setuju, 50,1% yaitu 15 Soal
orang mengatakan setuju, 23,3% yaitu 7 orang SS S KS TS STS N
mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang P28 20 76,7 3,3 - - 30
mengatakan tidak setuju, 10% yaitu 3 orang % % %
sangat tidak setuju. Workshop di buat terpisah P29 26,7 73,3 - - - 30
dengan ruangan belajar, 40% yaitu 12 orang % %
mengatakan sangat setuju,50% yaitu 15 orang P30 40 56,7 3,3 - - 30
mengatakan setuju, 6,7% yaitu 2 orang % % %
mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang P31 36,7 60% - 3,3 - 30
mengatakan tidak setuju. Peralatan mesin % %
diletakkan pada posisi safety di workshop, P32 26,7 56,7 16, - 30
33,3% yaitu 10 orang sangat setuju, 63,3% % % 7%
yaitu 19 orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu P33 20 73,3 6,7 - - 30
1 orang mengatakan tidak setuju. Lokasi % % %
workshop berdekatan dengan lokasi bahan, P34 13,3 33,3 36, 13,3 3,3 30
36,7% yaitu 11 orang mengatakan sangat % % 7% % %
setuju, 56,7% yaitu 17 orang mengatakan P35 23,3 63,6 10 - 3,3 30
setuju, 6,7% yaitu 2 orang mengatakan tidak % % % %
setuju. Alat dan bahan di tempatkan sesuai
dengan jenis dan kegunaanya, 33,3% yaitu 10
Berdasarkan analisis diatas maka di
orang mengatakan sangat setuju, 66,7% yaitu dapatkan bahwa hasil distribusi jawaban
20 orang mengatakan setuju. Lokasi workshop
responden untuk Pemeliharaan workshop
terjaga kebersihan dan kerapihannya, 26,7% dilakukan berdasarkan jadwal dan waktu yang
yaitu 8 orang sangat setuju, 63,3% yaitu 19
telah ditentukan, 20% yaitu 6 orang
orang setuju, 6,7% yaitu 2 orang mengatakan mengatakan sangat setuju, 76,7% yaitu 23
kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang tidak setuju.
orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu 1 orang
Tata letak workshop telah terdapat mengatakan kurang setuju. Pemeriksaan
perlengkapan keamanan, 20% yaitu 6 orang
pemeliharaan pada fasilitas atau peralatan
sangat setuju, 63,3% yaitu 19 orang dilakukan secara terjadwal, 26,7% yaitu 8
mengatakan setuju, 13,3% yaitu 4 orang
orang sangat setuju, 73,3% yaitu 22 orang
mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan setuju. Pemeliharaan secara rutin
mengatakan tidak setuju. Fasilitas – fasilitas
dapat meningkatkan fungsi workshop, 40%
fisik dalam workshop telah memadai untuk yaitu 12 orang sangat setuju, 56,7% yaitu 17
melaksanakan praktek yang efektif dan efisien,
orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu 1 orang
20% yaitu 6 orang sangat setuju, 73,3% yaitu mengatakan kurang setuju. Pergantian bagian
22 orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu 4
workshop sesuai dengan jangka waktu
orang mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 pemakaian, 36,7% yaitu 11 orang mengatakan
orang mengatakan sangat tidak setuju. Sistem
sangat setuju, 60% yaitu 18 orang mengatakan
penerangan di workshop sangat mendukung setuju, 3,3% yaitu 1 orang mengatakan tidak
kelancaran dalam praktek, 43,3% yaitu 13
setuju, Bangunan workshop terbebas dari
orang mengatakan sangat setuju, 53,3% yaitu kerak atau lumut, 26,7% yaitu 8 orang sangat
16 orang mengatakan setuju, 3,3% yaitu 1
setuju, 56,7% yaitu 17 orang mengatakan
orang mengatakan tidak setuju. setuju, 16,7% yaitu 5 orang mengatakan
kurang setuju. Bagian dalam workshop di
4. Perawatan dan Pemeliharaan

10
rawat dengan baik, 20% yaitu 6 orang
160
mengatakan sangat setuju, 73,7% yaitu 22
orang mengatakan setuju, 6,7% yaitu 2 orang 120
mengatakan kurang setuju. 13,3% yaitu 4 80
orang mengatakan sangat setuju, 33,3% yaitu 40
10 orang mengatakan setuju, 36,7% yaitu 11 0 SS
S
orang kurang setuju, 13,3% yaitu 4 orang an an ak an
mengatakan tidak setuju, 3,3% yaitu 1 orang an yak l et ara KS
am la ta h
mengatakan sangat tidak setuju. Perawatan ny Ke Ta eli STS
e m
dilakukan di area luar maupun dalam K pe
a n
workshop, 23,3% yaitu 7 orang mengatakan d
n
ata
sangat setuju, 63,6% yaitu 19 orang w
mengatakan setuju, 10% yaitu 3 orang era
P
mengatakan kurang setuju, 3,3% yaitu 1 orang
mengatakan sangat tidak setuju.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Astuti, D. (2014). TINGKAT
Hasil penelitian berdasarkan pengolahan
KENYAMANAN BANGUNAN
data dan analisis data gambaran kepuasan
WORKSHOP DALAM PROSES
mahasiswa dalam pembelajaran praktikum di
PEMBELAJARAN TEORI DI
workshop Teknik Sipil UNP sebagian besar
SEKOLAH MENENGAH
berada pada kategori Sangat Puas, dan juga
KEJURUAN NEGERI 6
ada sebagian kecil berada pada kategori tidak
BANDUNG (Doctoral dissertation,
puas.
Universitas Pendidikan Indonesia).
Dari uraian penelitian berdasarkan
pengolahan data dan kajian teori didapat
Rilatupa, J. (2008). Aspek kenyamanan termal
Kepuasan Mahasiswa Pendidikan Teknik
pada pengkondisian ruang dalam.
Bangunan dalam Pembelajaran Praktikum di
Jurnal Sains dan Teknologi EMAS,
Workshop Teknik Sipil UNP yaitu :
18(3), 191-198.
1. Kepuasan mahasiswa mengenai
kenyamanan workshop pada saat
Prawira, S. N. P. S., Zulaikha, S., Negara, I. G.
melakukan praktik prodi pendidikan
A. O., & Ke, S. P. M. (2014).
teknik bangunan berada pada kategori
Pengaruh Penerapan Strategi
puas.
Pembelajaran Aktif Tipe Index Card
2. Kepuasan mahasiswa berdasarkan
Match Terhadap Hasil Belajar IPS
kelayakan workshop pada saat
Siswa SD. MIMBAR PGSD
pembelajaran pratikum, berada pada
Undiksha, 2(1).
kategori puas.
3. Kepuasan mahasiswa mengenai tata
Mulyawan, D. (2018). Analisis Tingkat
letak/layout pada saat melakukan pratikum
Pemenuhan Fasilitas Bengkel Kerja
berada pada kategori puas.
Kompetensi Keahlian Teknik
4. Kepuasan mahasiswa mengenai Perawatan
Bangunan SMK Negeri 1 Sidoarjo.
dan pemeliharaan saat melakukan
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik
pratikum berada pada kategori sangat
Bangunan, 1(1/JKPTB/18).
puas.
Romadhon, H. (2020). KAJIAN
KETERLAKSANAAN KULIAH
Grafik. 1
WORKSHOP INSTALASI
Kesimpulan hasil analisis data
TENAGA LISTRIK DI TINJAU
DARI KEPUASAN MAHASISWA
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO JURUSAN TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI

11
MALANG. Jurnal Edukasi Elektro,
4(1).

Yanti, S., Matsum, J. H., & Asriati, N. (2014).


Pengaruh Penguasaan Konsep
Ekonomi dan Status Sosial Ekonomi
Orangtua terhadap Pola Perilaku
Konsumsi Siswa. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa,
3(12).

12

Anda mungkin juga menyukai