Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mega Yestikasari

NPM : 1717011019
UTS Penstruk Anorganik
Kemungkinan senyawa x yang dapat terbentuk adalah

 LaCrO3
 MoO3
 LaMoO3
 La2Mo2O9
 La2O3
 Cr2O3

M. Ohrelius, Y. Li, H. Xian, G. Yu, Q. Wang, T. Li, M. Andersson “Electrochemical Synthesis of


Ammonia Based on Perovskite LaCrO3 Catalyst”, (to be submitted to journal)

Dari hasil Literatur jurnal diatas dan data dari spektrum XPS dan XRD maka diperoleh
senyawa x yang paling mungkin adalah LaCrO3

Untuk menentukan adanya senyawa tersebut perlu kita lakukan tahapan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pola XRD diatas LaCrO3 diproses dalam NaOH pasa suhu 200oC selama 20
jam
2. Untuk menentukan fase Kristal dan konstanta konstanta parameter kisi untuk
menghasilkan bubuk LaCrO3 dan dilakukan analisis XRD
3. Difraksi sinar-X dengan 2o itu intensitas diukur dalam satuan arbitrer,puncaknya tajam
yang menunjukkan Kristal itu dibentuk sesuai dengan tingkat kristalinitas yang tinggi
4. Baselie halus menunjukkan kemurnian tinggi dari sample yang disiapkan
5. Semua puncak difraksi disejajarkan dengan tepat dengan pola bulk LaCrO3,puncak
karakteristik,sesuai dengan (100),(110),(111),(200),(210),(211),(200),(310).dengan sudut
23,33,40,47,53,58,69,78. Ini sesuai dengan standar pola untuk fase tunggal LaCrO3
dengan struktur pbnm ortorombik

6. Berdasarkan data XPS

 Keadaan oksidasi Cr pada permukaan LaCrO3 menghasilkan dua level


puncak besar (2p1/2.2p3/2) dan dekonvolusi nya
 Mengkonvirmasi Cr dari penelitian lain serta adanya fase teroksidasi
 Puncak pada BE 575 dan 577 berkorelasi dengan Cr dengan oksidasi
campuran status 3+ dan 6+
 Konsentrasi permukaan logam transisi ion-ion pada perovskit sangat
menarik untuk peran mereka dalam aktivitas katalitik
 Spektrum O1 s menunjukkan dua puncak utama dan oksigen yang diserap dalam
perovskite menunjukkan penampilan lebih dari satu spesies oksigen
 Satu puncak kuat untuk O1 spektrum pada 529.6 Ev terkait dengan oksigen dalam
Struktur perovskit dan indikasi bahwa ion oksigen tetap terkoordinasi dalam struktur
 Puncak pada BE yang lebih rendah adalah karena oksigen kisi O2-,sementara luas puncak
pada energi ikat yang lebih tinggi dapat didekonvolusi menjadi tiga komponen yang
berbeda.komponen pertama telah di identifikasi sebagai O2 2-/ O-
 Sementara itu pada BE (Binding Energy) yang lebih lebih tinggi disebabkan oleh spesies
oksigen yang kurang kaya elektron lainnya. Seperti OH- atau oksigen yang diserap.
Puncak pada BE lebih tinggi di tugaskan untuk karbonat atau molekul air yang
teradsorpsi di permukaan.
 Spesies oksigen yang kurang kaya elektron muncul dalam spektrum XPS dijelaskan oleh
sejumlah kecil oksida (AO dan BO) yang ada dipermukaan.

 Analisis XPS dalam spektrum La 3d memverifikasi lanthanum dari kekuatan BE dan intensitas
dengan dua puncak utama sekitar 835.8 dan 852.58 Ev
 Kedua puncak tersebut selanjutnya dibagi dua pemisahan sebagai hasil dari kontribusi dari
beberapa keadaan awal dan akhir
 Status valensi La3+ dikonfirmasi konsisten dengan La 3d5 /2 BE
 Pada BE yang lebih tinggi energi ikat alternatif dari energi sempurna perovskite ditunjukkan
 Puncak dapat dikaitkan dengan La2O3 atau La(OH)3,dihasilkan dari segregasi permukaan La
 Bilangan Oksidasi untuk La adalah 3+

KESIMPULAN:
- Dari hasil data pada XRD maka kita dapat menyimpulkan bahwa kristal LaCrO3
berbentuk perovskite dengan karakteristik kristal yang kuat.
- Dari hasil data XPS kita dapat menyimpulkan bahwa semua elemen dalam keadaan
oksidasi dan lingkungan kimia yang disesuai.
- Berdasarkan data JCPDF maka menghasilkan 24-1016

Anda mungkin juga menyukai