JAWABAN:
1. NH3 (Ammonia)
NH3 memiliki satu atom nitrogen (N) dan tiga atom hidrogen (H). Atom nitrogen memiliki 5
elektron valensi, sedangkan atom hidrogen masing-masing memiliki 1 elektron valensi. Oleh
karena itu, total elektron valensi dalam NH3 adalah 5 (dari nitrogen) + 3 (dari hidrogen) = 8
elektron.
Struktur Lewis NH3:
H
H--N--H
H
PCl5 (Phosphorus Pentachloride)
PCl5 memiliki satu atom fosfor (P) dan lima atom klorin (Cl). Atom fosfor memiliki 5 elektron valensi,
sedangkan atom klorin masing-masing memiliki 7 elektron valensi. Oleh karena itu, total elektron valensi
dalam PCl5 adalah 5 (dari fosfor) + 5x7 (dari klorin) = 40 elektron.
Struktur Lewis PCl5:
Cl
Cl--P—Cl
Cl
Cl
Cl--B--Cl
Cl
2 Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul, Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul.
Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom
dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat fisis zat , seperti titik
leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antar molekul semakin sulit memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun didih suatu senyawa.
Salah satu contoh jenis ikatan sekunder
Ikatan yang kuat terbentuk hanya dalam molekul yang mempunyai ikatan F-H, O-H atau N-H.
Tampaknya, sepasang elektron bebas dalam sebuah atom kecil lebih efektif daripada dalam atom besar
dalam hal menarik atom hidrogen.
Contoh kasus contoh ikatan hidrogen, walaupun nitrogen dan klorin mempunyai keelektronegatifan yang
hampir sama, nitrogen (atom yang lebih kecil) membentuk ikatan yang jauh lebih kuat dibandingkan
klorin (atom yang lebih besar). Ikatan yang teramati pada molekul NH3NH3, tetapi tidak dalam HCl.
Hydrogen Bond jauh lebih kuat daripada gaya van der Waals maupun gaya dipol-dipol. Energi untuk
memutuskan ikatan ini adalah sekitar 15 sampai 40 kJ/mol, sedangkan untuk gaya van der Waals adalah
sekitar 2 sampai 20 kJ/mol.
Itulah sebabnya mengapa zat yang mempunyai ikatan ini mempunyai titik cair dan titik didih yang relatif
tinggi.
3 Hidrolisa merupakan pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus -OH dapat
diperoleh dari air. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis asam,
hidrolisis katalis basa, gabungan alkali dengan air dan hidrolisis dengan katalis enzim. Berdasarkan fase
reaksi hidrolisis dikelompokkan menjadi hidrolisis fase cair dan fase uap
Hidrolisa dapat mempengaruhi ph larutan karena Pada reaksi hidrolisis, jumlah garam yang mengalami
hidrolisis hanya sedikit, tetapi tetap menyebabkan perubahan nilai pH larutan. Karena itu reaksi hidrolisis
juga disebut reaksi kesetimbangan. Tetapan keseteimbangan reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis
(Kw).
pH larutan garam dari asam kuat dan basa kuat yang tepat habis bereaksi adalah pH = 7 (netral). Nilai
suatu pH larutan garam dari asam dan basa bukan kuat dihitung berdasarkan nilai tetapan hidrolisis
(Kh), dan tetapan ionisasi asam dan basa (Ka dan Kb). Nilai garam dari asam kuat dan basa lemah pH
< 7. Garam ini bersifat asam.