Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Nama Mata Kuliah : Kimia Dasar I


Kode Mata Kuliah : KIMD4110
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Occa Roanisca, S.P.,M.Si
Nama Penelaah : Dina Mustafa, M.Sc
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Tentukan struktur lewis dari NH3, 35 BMP Modul 5
PCl5, BCl3, SO2.
2 Jelaskan mengenai ikatan sekunder 35 BMP Modul 5
dan jenis-jenis ikatan sekunder,
disertai dengan contoh dan gambar.
3. Jelaskan pengertian hidrolisa dan 30 BMP Modul 6
bagaimana hidrolisa dapat
mempengaruhi pH larutan.

1. Tentukan struktur lewis dari NH3, PCl5, BCl3, SO2.


Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan distribusi elektron dalam molekul.
Dalam struktur Lewis, elektron valensi (elektron yang terlibat dalam ikatan kimia) dari
atom-atom dalam molekul ditunjukkan dengan titik (untuk elektron tunggal) atau garis
(untuk pasangan elektron).

 NH3 (Ammonia)
NH3 memiliki satu atom nitrogen (N) dan tiga atom hidrogen (H). Atom nitrogen
memiliki 5 elektron valensi, sedangkan atom hidrogen masing-masing memiliki 1
elektron valensi. Oleh karena itu, total elektron valensi dalam NH 3 adalah 5 (dari
nitrogen) + 3 (dari hidrogen) = 8 elektron. Struktur Lewis NH3:
H

H -- N -- H

H
 PCl5 (Phosphorus Pentachloride)

PCl5 memiliki satu atom fosfor (P) dan lima atom klorin (Cl). Atom fosfor memiliki
5 elektron valensi, sedangkan atom klorin masing-masing memiliki 7 elektron
valensi. Oleh karena itu, total elektron valensi dalam PCl5 adalah 5 (dari fosfor) +
5x7 (dari klorin) = 40 elektron. Struktur Lewis PCl5:
Cl

Cl -- P -- Cl

Cl

Cl

 BCl3 (Boron Trichloride)


BCl3 memiliki satu atom boron (B) dan tiga atom klorin (Cl). Atom boron memiliki
3 elektron valensi, sedangkan atom klorin masing-masing memiliki 7 elektron
valensi. Oleh karena itu, total elektron valensi dalam BCl3 adalah 3 (dari boron) +
3x7 (dari klorin) = 24 elektron. Struktur Lewis BCl3:
Cl

Cl -- B -- Cl

Cl

Cl

 SO2 (Sulfur Dioxide)

SO2 memiliki satu atom sulfur (S) dan dua atom oksigen (O). Atom sulfur memiliki
6 elektron valensi, sedangkan atom oksigen masing-masing memiliki 6 elektron
valensi. Oleh karena itu, total elektron valensi dalam SO2 adalah 6 (dari sulfur) +
2x6 (dari oksigen) = 18 elektron. Struktur Lewis SO2:
O

O -- S -- O

O

2. Jelaskan mengenai ikatan sekunder dan jenis-jenis ikatan sekunder, disertai


dengan contoh dan gambar.
Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian
positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik
antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih.
Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.

3. Jelaskan pengertian hidrolisa dan bagaimana hidrolisa dapat mempengaruhi pH


larutan.
Hidrolisis adalah reaksi kimia di mana suatu senyawa terurai menjadi dua atau lebih
senyawa baru melalui penambahan air. Reaksi ini terjadi ketika ikatan kimia dalam
senyawa tersebut diputus oleh air, menghasilkan senyawa baru dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda.
Hidrolisis dapat mempengaruhi pH larutan karena reaksi hidrolisis dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-). Jika senyawa yang
mengalami hidrolisis menghasilkan lebih banyak ion hidrogen, maka pH larutan akan
menjadi asam. Sebaliknya, jika senyawa yang mengalami hidrolisis menghasilkan lebih
banyak ion hidroksida, maka pH larutan akan menjadi basa.
Contoh umum hidrolisis adalah hidrolisis garam. Ketika garam terlarut dalam air,
ion-ion dalam garam tersebut dapat berinteraksi dengan air dan mengalami hidrolisis.
Jika ion hidrogen (H+) yang dihasilkan lebih banyak daripada ion hidroksida (OH-),
maka larutan akan bersifat asam. Sebaliknya, jika ion hidroksida (OH-) yang dihasilkan
lebih banyak daripada ion hidrogen (H+), maka larutan akan bersifat basa. Penting untuk
dicatat bahwa hidrolisis juga dapat mempengaruhi pH larutan jika senyawa yang
mengalami hidrolisis adalah asam atau basa lemah. Dalam hal ini, hidrolisis dapat
mengubah tingkat ionisasi senyawa tersebut dan mempengaruhi pH larutan.

Sumber Referensi :
BMP KIMD 4110 KIMIA DASAR Modul 5 dan 6

Anda mungkin juga menyukai