Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK SISTEM KELISTRIKAN

OTOMOTIF JOB SISTEM PENGISIAN REGULATOR


MEKANIK DAN ALTENATOR

KELOMPOK 3
1. Micho Rochmansyah (21509334070)
2. Rio Dani Saputra (21509334063)
3. Michael Fidel Arsana(21509334064)
4. Muhammad Zaidan (21509334076)

D4 TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PENGISIAN REGULATOR MEKANIS
A. Landasan Teori
Regulator merupakan salah satu komponen yang penting pada mobil. Disebut
penting karena jika terjadi kerusakan pada regulator, maka mobil tidak bisa berjalan
atau tiba-tiba mati saat di jalan. Sebagai salah satu satu rangkaian komponen elektronik,
regulator memiliki fungsi sebagai pengatur output pengisian.
Dalam regulator ada dua buah relay yang bertugas mengontrol tegangan yang
dihasilkan pembangkit listrik, mengontrol arus yang keluar, dan mencegah arus balik
daribaterai. Kedua fungsi tersebut dijalankan oleh voltage regulator, dan voltage relay.
Regulator memiliki dua komponen, yaitu :
Voltage Regulator
Komponen ini berfungsi untuk mengontrol listrik yang dihasilkan agar selalu
tetap stabil. Cara kerjanya adalah ketika tegangan listrik mulai naik, kemudian arus
listriktersebut secara otomatis dialirkan melalui sebuah tahanan yang dihubungkan seri
dengan kumparan medan. Sehingga, arus yang masuk ke kumparan tersebut diberi
batas. Ini membuat tegangan listrik yang dibangkitkan menjadi turun. Setelah tegangan
listrik tersebut turun, maka secara otomatis arus listik dapat mengalir, tanpa harus
melalui tahanan yang dihubungkan pada seri tersebut. Dengan begitu tegangan listrik
naik kembali. Tegangan listrik yang naik dapat diatur dengan menyetel ketegangan
pegas dan celah udara pada voltage regulator tersebut.

Voltage relay
Volltage relay ini memiliki fungsi dari kumparan ini adalah mematikan lampu
pengisian (CHG). Dan fungsi lainnya yaitu untuk menghubungkan arus yang diawali
dari terminal B kepada voltage regulator. Ketahanan dari kumparan ini bisa mencapai
sekitar 25 Ohm.
B. Rangkaian Sistem Pengisian

C. Identifikasi Komponen Regulator


NO TERMINAL Identifikasi
Warna Berhubungan dengan
1. IG Putih Strip Merah Kunci Kontak
2. N Putih Strip Biru Voltage Relay
3. F Putih Strip Hijau Terminal F Alternator
4. E Putih Strip Hitam Massa
5. L Kuning Strip Putih Terminal N
6. B Putih Batrai
7. Volt. Regulator Hitam Terminal B Alternator
8. Volt. Relay Biru Terminal N

D. Data Pemeriksaan Komponen Regulator


TERMINAL Kondisi Deskripsi Spec Hasil

IG - F Melayang Memeriksa hubungan PL1 0 0


dan PL0
IG - F Ditekan Mengukur R regulator 5,5 Ω 5,5 Ω
N-E Ditekan Memeriksa kumparan volt. 23 Ω 20 Ω
relay
L-E Melayang Memeriksa kondisi kontak 0 0
P0 dan P2
L-E Ditekan Mengukur kumparan volt. 100 Ω 100 Ω
regulator
B-L Ditekan Memeriksa kondisi kontak 0 0
P0 dan P2

E. Pertanyaan dan Jawaban Regulator Mekanik

1. Jelaskan prinsip kerja regulator mekanis pada system pengapian!


a. Saat kunci kontak “ON” dan mesin dalam keadaan mati
b. Putaran rendah
c. Putaran sedang
d. Putaran tinggi
2. Jelaskan pengaruh yang timbul apabila terjadi gangguan pada voltage relay,
voltage regulator, tahanan dan kontak point kotor!

Jawaban
1. Prinsip Kerja regulator mekanis
a. Saat kunci kontak “ON” dan mesin dalam keadaan mati

Saat kunci kontak “ON” dan mesin dalam keadaan mati terjadi 2 peristiwa
yaitu:

• Arus yang ke lampu indicator

Terminal (+) baterai → Fusible Link → Kunci Kontak → Fuse → Lampu


Indikator → Terminal L Regulator → Kontak P0 → Kontak P1 → Massa.
Pada kondisi ini maka lampu indicator terhubung dengan massa karena
terjadi kontak antara kontak P0 dengan P. Akibatnya lampu indicator akan
menyala.
• Arus yang ke stator koil
Terminal (+) baterai → Fusible Link → Kunci Kontak → Fuse → Terminal
IG Voltage Regulator → Kontak PL1 → Kontak PLO → Terminal F
Voltage Regulator → Terminal F Alternator → Brush → Slip Ring → Rotor
Coil → Slip Ring → Brush → Terminal E Alternator → Massa.
Pada kondisi ini maka pada rotor koil akan terjadi kemagnetan.
b. Pada putaran rendah

Saat mesin sudah menyala maka terminal N alternator menghasilkan arus


listrik yang akan mengaktifkan voltage relay dan mengakibatkan kontak P0
memisahkan diri dari P1 namun belum terhubung dengan P2 sehingga
Lampu Indikator tidak terhubung dengan massa. Pada kondisi ini maka
lampu indicator akan mati.

Pada kondisi ini terminal B alternator juga sudah menghasilkan arus listrik.
Arus listrik ini kemudian dimasukkan ke battery untuk melakukan
pengisian.

c. Pada putaran sedang

Karena putaran mesin semakin tinggi, maka arus listrik yang keluar dari
terminal N alternator juga semakin besar, akibatnya kemagnetan pada
voltage relay juga semakin besar. Hal ini mengakibatkan plat kontak P0
tertarik dan terhubung dengan plat kontak P2. Akibatnya voltage regulator
akan aktif dan menarik kontak PL0 sehingga berada mengambang antara
kontak PL1 dan PL2. Pada kondisi ini, arus listrik dari terminal IG voltage
regulator akan melalui resistor sebelum mencapai terminal F regulator.
Sehingga arus listrik yang mengalir ke terminal F akan lebih sedikit dan
membuat kemagnetan pada rotor coil akan berkurang. Kondisi inilah yang
menyebabkan output pengisian dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang
tetap stabil.
SISTEM PENGISIAN ALTENATOR
F. Landasan Teori
Alternator mobil adalah sebuah komponen pada mobil yang berfungsi
menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang membutuhkan aliran listrik,
seperti AC, lampu mobil, dan audio mobil. Tidak hanya itu, alternator juga berfungsi
mengisi aki mobil agar tetap beradapada tegangan yang stabil sehingga aki tidak drop.
Alternator mobil memanfaatkanprinsip kerja elektromagnetik. Dengan memanfaatkan
prinsip tersebut, alternatorberperan penting agar komponen-komponen kelistrikan di
dalam mobil tetap berfungsi dan memiliki daya listrik yang cukup. Alternator memiliki
tiga komponen yang saling berhubungan untuk menjalankan tugasnya, yaitu :

Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor berfungsi untuk
menghasilkan medan magnet. Di dalamnya, terdapat kumpulan rotor atau koil rotor
yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Stator
Stator merupakan kumpulan tembaga yang disusun sehingga rotor bisa berputar
didalamnya. Stator berfungsi menghasilkan arus listrik bolak-balik. Pada umumnya,
stator memiliki tiga independen koil yang menginduksi electro motive force (emf).

Rectifier
Apabila terdapat arus bolak-balik yang tidak cocok digunakan pada sistem
kelistrikan mobil, arus tersebut harus diubah menjadi searah. Arus bolak-balik yang
diinduksi dalam koil stator diubah oleh rectifier. Diode pada rectifier adalah komponen
semi konduktor yang mengalirkan arus ke satu arah dan menahan arus yang mengalir
dari arah yang berlawanan. Rectifier juga berfungsi menahan arus dari baterai ke
alternator jika tegangan yang dihasilkan alternator lebih rendah daripada tegangan
baterai.
G. Pemeriksaan alternator (tanpa ic regulator) dengan ohm meter

NO Pemeriksaan Colok Ohm Meter Hasil Keterangan


Item (+) (-)
1. Alternator belum
dibongkar
Kumparan rotor E F 8,5 Ohm 6 Ohm
Diode Positip B N 6 Ohm ± 20 Ohm
Diode Negatif N E 6 Ohm ± 20 Ohm
Kumparan stator N B,F,E Terdapat -
tahanan
2. Alternator
terbongkar
Tes kebocoran Slip ring 1 Slip ring 2 5 Ohm
Grounder rotor Rotor Body Tidak ada Tidak ada
hubungan hubungan
Kumparan stator Stator 1 Stator Terdapat Terdapat
hubungan hubungan
Stator 1 Stator Terdapat Terdapat

hubungan hubungan
Stator 1 Stator Terdapat Terdapat
hubungan hubungan
Stator 1 Body Tidak ada Tidak ada
hubungan hubungan

H. Data pemeriksaan komponen (alternator tanpa ic regulator dibongkar)


NO Nama Komponen Hasil pemeriksaan Spec

1. Slip ring Halus Halus / Masih bagus


2. Panjang sikat (+) 3,9 mm 5,5 mm
Panjang sikat (-) 3,45 mm
Panjang bebas pegas sikat (+) 3 mm
Panjang bebas pegas sikat (-) 3 mm
3. Diode / rectifier (+) Rusak Terdapat hubungan jika
Diode / rectifier (-) Baik (+) ke B dan (-) rectifier
4. Jenis rangkaian stator Segitiga
Kawat kumparan stator Putus
5. Bearing depan Baik
Bearing belakang Baik
6. Kipas pendingin alternator Baik
7. Tali kipas / Belt Baik
Tegangan pengencangan 10 Kg
8. Pully Baik

I. Identifikasi komponen alternator dengan IC Regulator


NO TERMINAL Identifikasi
Fungsi
1. IG Menghidupkan IC Regulator Ketika kunci kontak On
2. B Berhubungan dengan sumber arus
3. L Menghubung dan memutuskan arus dari lampu
4. S Memonitor dan mendeteksi tegangan pengisian ke
mobil
5. F Melakukan bypass kepada regulator Ketika melakukan
tes tegangan tinggi

J. Data pemeriksaan komponen alternator dengan ic regulator


NO Item pemeriksaan Spec Hasil

1. Kebocoran 2,8 – 3 Ohm 3 Ohm


2. Ground rotor Tidak ada Tidak ada
Hubungan Hubungan
3. Panjang Sikat 5,40 mm
4. Hubungan Sator dengan Massa Tidak ada Tidak ada
Hubungan Hubungan

K. Pertanyaan dan Jawaban


3. Jelaskan kemungkinan yang terjadi apabila bearing alternator aus !
4. Jelaskan kemungkinan akibat dari diode yang tidak bekerja atau putus !
5. Jelaskan kemungkinan akibat dari brush alternator aus !
Jawaban
1. Keausan ini bisa mengakibatkan beraing alternator menjadi oblak atau macet.
Jika macet berakibat pulley alternator tidak dapat berputar dengan lancar,
efeknya alternator belt akan cepat rusak.
2. akibatnya arus yang akan diberikan dan dihasilkan oleh alternator ini menjadi
berkurang. Hubungan antara carbon brush dan rotor slip ringsnya kurang
maksimal dan kurang baik sehingga membuat alternator mobil cepat drop.
3. arus listrik yang mengalir ke rotor coil pada alternator akan berkurang sehingga
medan magnet tidak yang dihasilkan tidak maksimal. Karena hal tersebut maka
sistem pengisian tidak akan sempurna/kurang baik
L. Kesimpulan
o Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa regulator
mekanikmasih dalam kondisi baik
o Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa alternator perlu
diganti karena kondisi brush yang sudah aus, serta terdapat diode yang putus

Anda mungkin juga menyukai