Anda di halaman 1dari 53

N A M A : A.V.

SRI SUHARDININGSIH
KAT,KORP,NRP : LAKSAMANA PERTAMA TNI (Purn)
JABATAN : KETUA STIKES HANG TUAH SURABAYA
TEMP,TGL LAHIR : JOGJA , 25 APRIL 1959
STATUS : K / 3
DIK UM : - AKPER ST.CAROLUS JAKARTA,TH.1981
- S1 KEPERAWATAN – UI, TH.1992
- S2 PERILAKU – UNAIR, TH.2001
- S3 –ILMU KESEHATAN-UNAIR, TH.2012
DIKMIL :
- SEPAMILWAWAN ABRI THN 1984
- DIK PAFUNG II MINPERS TAHUN 1994
- SESFUNG SESKOAL TAHUN 2003
1
PENUGASAN
 PERAWAT DI RS ST. CAROLUS JAKARTA ‘81-’83
 KAURWAT RSAL Dr.GANDI AT BIAK ’84 – ’86
 KASUBSIMINPERS DISKES ARMABAR ’86 – ’88
 KAURMINPERS DITKESAL MABESAL ’88 – ’94
 KASUBBAGPERMIL RSAL Dr. RAMELAN ’95 – ’96
 PD I AHT ’95 – ’02, PUKET I STIKES ’06-’09
 KA.PENJAMINAN MUTU STIKES HANG TUAH ‘09- 2011
 DOSEN STIKES HANGTUAH 2012- 2020
 KETUA STIKES HANGTUAH 2020 - SEKARANG
 KABAGMINPERS RSAL Dr.RAMELAN ’96 – ’02
 KASUBDEPWAT INAP RSAL Dr.RAMELAN ’02 – ’03
 WADAN PUSDIKKES ‘’04 - ’05
 DIRPERS KOBANGDIKAL SEPT‘ O5 – DESEMBER’09
 KA.BADAN UJI POKGADIK KOBANGDIKAL DES’09- JULI ’10
 GUMIL UTAMA AGUSTUS’10 - 2012
 KADEP. BANGDIKLAT RSAL Dr. RAMELAN 2012 – JUNI 2016
 KETUA KOMITE KEPERAWATAN RSAL DR. RAMELAN 2012-2016
 KETUA AKREDITASI RSAL dr. RAMELAN 2012-2016
 Pjs. WAKABIN RSAL dr. RAMELAN AGST’15-SEPT’2015
 PATI SAHLI KASAL BID. SUMDAHANNEG OKT’2016 – MEI 2017
 SURVEIOR INTERNAL RSPAL Dr. RAMELAN SURABAYA -SEKARANG
KEGIATAN ORGANISASI
• PENGURUS DPW PPNI PROVINSI JAWA TIMUR
BIDANG DIKLAT PERIODE 2000 – 2005
BIDANG DIKLAT PERIODE 2006 – 2010
WAKIL KETUA II PERIODE 2010 - 2015
WAKIL KETUA BIDANG PELAYANAN 2015 – 2020,2021-2026
KETUA SATGAS COVID-19 DPW PPNI PROV. JATIM
• ASSESOR LAM-PTKes 2014 – SEKARANG
• SURVEIOR KARS 2017 – SEKARANG
• WAKIL KETUA FORUM PAUD PROVINSI JATIM 2018- 2023
KONSEP &
KEBIJAKAN
KREDENSIAL DAN
RE-KREDENSIAL DI
FASYANKES
POKOK BAHASAN:
1. 1. REVIEW KEPERAWATAN
SBG PROFESI
2. DASAR HUKUM
3. KONSEP KREDENSIALING
4. KEBIJAKSANAAN KREDENSIAL,
RE-KREDENSIAL DI FASYANKES
5. PENUTUP
1.
KEPERAWATAN
sbg PROFESI
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
INDONESIA

• PEKERJA
80 an KESEHATAN

• TENAGA
90 an KEPERAWATAN

• PROFESI PERAWAT
(UU R.I. 36/2009 TTG KESEHATAN,
2000
UU R.I. 38/2014 TTG KEPERAWATAN)
LOKA KARYA NASIONAL 1983
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

➢ Pelyanan Kep.Profesional PENDIDIKAN KEPERAWATAN


➢ Asuhan Keperawatan SBG PENDIDIKAN PROFESI
➢ Praktik Keperawatan
➢ Kompetensi-STR-IzinPraktek

Terjadi peningkatan
Kualitas pelayanan
Keperawatan

(UU R.I. 36/2009 TTG KESEHATAN,UU R.I. 38/2014 TTG KEPERAWATAN)


KEPERAWATAN SBG PENDIDIKAN PROFESI

PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI
ADALAH JENJANG PENDIDIKAN YANG DITEMPUH
SETELAH MEMPEROLEH /MENYELESAIKAN PROGRAM
SARJANA/AKADEMIK S-1. (S1.Kep. Ners.)
(UURI. NOMER 20 TH.2003 –SISDIKNAS)
PROFESI
• Kegiatan profesional berdasarkan tindakan
intelektual DENGAN TANGGUNG JAWAB
PERSONAL
• Praktik profesi berdasarkan pengetahuan, bukan
kegiatan rutin
• Aplikasi dalam praktik bukan hanya teori
• Menggunakan tehnik/kiat yang dapat diajarkan
• Terorganisir secara internal
• Profesi dimotivasi oleh altruisme dengan anggota
yang bekerja untuk membangun masyarakat lebih
baik
(Zerwekh & Claborn, 2003)
PROFESI
• Bukan sekedar pekerjaan (vokasi)
• Melakukan pekerjaan yang khas dan
berdasar ilmu profesi terkait serta
memperoleh penghargaan profesional atas
pekerjaannya tersebut
• Memerlukan:
– Keahlian (expertise)
– Tanggung jawab (responsibility)
– Kesejawatan (corporateness)
PERAWAT SEBAGAI PROFESI

KEPAKARAN
(EXPERTICE)

P TANGGUNG JAWAB
R (ACCOUNTABILITY)
O
F
E KESEJAWATAN
S (COLLEGIALISM)
I
KEPAKARAN (EXPERTICE)
• Diperoleh melalui pendidikan
profesi
• Dipelihara dan ditingkatkan melalui
belajar dan pelatihan (Continuous
professional development), serta
pengalaman kerja
• Teruji dan dibuktikan dengan
diperolehnya berbagai sertifikat

13
TANGGUNG JAWAB
• Menerapkan expertice atau
IPTEK yang tepat guna dalam
melaksanakan pekerjaan
keperawatan termasuk
praktek berbasis bukti
(evidence based practice)
• Mengutamakan kebenaran
disertai upaya baik dengan
menerapkan prinsip etik

14
KESEJAWATAN

• Tergabung dalam organisasi profesi


• Mendukung upaya baik sejawat/ sesama
perawat
• Bersikap asertif terhadap adanya upaya
tidak terpuji yang dilakukan orang lain
terutama terkait keperawatan
• Ikut serta dalam upaya memajukan
keperawatan sebagai profesi

15
NILAI PROFESSIONAL PRAKTIK
KEPERAWATAN
• Intelektual
• KOMITMEN MORAL
KOORDINATIF • Otonomi, TERAMPIL

• Kendali professional
• Tanggung gugat
Keperawatan Sebagai Profesi
Dan Disiplin Ilmu

BERKEPRIBADIAN

Ilmu Praktik
PRAKTEK KEPERAWATAN SBG PRAKTEK PROFESI
(PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH
PERAWAT DALAM BENTUK
ASUHAN KEPERAWATAN

Kompetensi:
Standar dan Kewenangan
Kode Etik

Per Undang Undangan & Peraturan


(UU No.38/2014 tentang Keperawatan
& PMK 26/2019,PMK 49/2013)
2. DASAR HUKUM

• Undang-Undang RI No. 36 Th 2009 Tentang Kesehatan


• Undang Undang RI No. 44 Th 2009 Tentang Rumah Sakit
• Undang-undang RI No. 36 Th 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
• Undang Undang RI No. 38 Th 2014 Tentang Keperawatan
• Permenkes RI No. 49 Th 2013 Tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit
• Permenkes RI No. 40 Th 2017 Tentang Pengembangan Jenjang Karir
Profesional Perawat Klinis
• Permenkes RI No. 11 Th 2017 Tentang Keselamatan Pasien
• Permenkes RI No.26 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014
• Kepmenkes RI No.425 tahun 2020 tentang Standar Profesi Perawat
• PMK no 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
3.
KONSEP KREDENSIALING
KEPERAWATAN DI FASYANKES
PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PELAYANAN
PELAYANAN
PENUNJANG PELAYANAN PELAYANAN
MEDIK KEPERAWATAN FARMASI
MEDIK

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44


TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
KEPERAWATAN
Bentuk pelayanan profesional yg merupakan BAGIAN
INTEGRAL DARI YANKES yg didasarkan pada ilmu & kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit

Pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam


bentuk Asuhan Keperawatan

rangkaian interaksi Perawat dengan Klien &


lingkungannya UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN & KEMANDIRIAN KLIEN DLM MERAWAT
DIRINYA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN


Pelayanan keperawatan dilakukan oleh
perawat sesuai tingkat kewenangan serta
harus berpedoman pada standar profesi
yang meliputi standar kompetensi, praktik,
pendidikan dan etik.

MENJAMIN
KESELAMATAN PASIEN
UU.R.I no 38, th 2014
tentang Keperawatan
bertanggung
jawab
Oleh
Perawat
akuntabel

Penyelenggaraan
pelayanan Bermutu • Kompeten
keperawatan • Kewenangan
Aman
• Etik
• Bermoral
Terjangkau
KEWENANGAN PROFESI
1. Bersifat legal – bahkan berdasarkan Undang-
Undang
2. Diperoleh melalui rangkaian proses
KREDENSIALING:
a. Sertifikasi:
- melalui pendidikan, pelatihan, dll
- dilakukan persiapan kompetensi
melalui review, ujian, tes, dll
KEWENANGAN PROFESI
b. Registrasi
dicatat sebagai kelompok yang
berwenang memperoleh kewenangan
menjalankan tugas/pekerjaan yang
“sesuai”
c. Izin – berwenang
memiliki kewenangan melakukan
pekerjaan yang “sesuai”
KEWENANGAN PROFESI
3. Terbatas (sesuai)
- Lingkup pekerjaan atau kompetensi
tertentu
- Tempat: RS tertentu
- Wilayah/ Negara tertentu
4. Dilakukan dengan benar dan baik (tidak
sewenang-wenang)
5. Pelanggaran dikenakan sanksi
Kewenangan klinis (clinical privilege)

• Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah


hak khusus seorang perawat untuk:
– melakukan sekelompok pelayanan
keperawatan tertentu
– dalam lingkungan rumah sakit
– untuk suatu periode tertentu
– dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
(clinical appointment).
PENUGASAN KLINIS KEPERAWATAN
• Penugasan klinis (clinical appointment)
adalah penugasan direktur rumah sakit
kepada seorang perawat untuk :
–melakukan sekelompok pelayanan
keperawatan tertentu
–berdasarkan daftar kewenangan klinis
yang telah ditetapkan.

KARS
Profesi

MEREGULASI
ORANG DAN
TEMPAT

Komite
Keperawatan
RS

PMK N0.26/2019

PMK No. 49/2013


Konsil UU No.36/2009

UU No.44/2009 SIPP STR UJIKOM


UU No.38/2014
4
KEBIJAKAN KREDENSIAL &
RE-KREDENSIAL PERAWAT DI
FASYANKES
PELAYANAN KEPERAWATAN
DI FASYANKES (RS)
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan
(pelayanan medik, keperawatan dan penunjang
UU no 44 tentang Rumah sakit)
2. Sesuai dengan:
Standar Profesi

Standar pelayanan

Standar prosedur operasional


Lanjutan…
3. Didukung oleh fungsi manajemen pelayanan
keperawatan → Bidang / Direktur Keperawatan,
memiliki “ BIROKRATIK POWER”, Utk mengambil
keputusan ttg penyelenggaraan pelayanan
keperawatan melalui fungsi manajemen.
4. Memiliki “ PROFESSIONAL POWER “ untuk
membangun PROFESSIONALISME KEPERAWATAN →
KOMITE KEPERAWATAN.

PMK R.I. NOMOR 49 TAHUN 2013 ,


TENTANG KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 49 TAHUN 2013
TENTANG
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

Penyelenggaraan Komite Keperawatan


bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan
serta mengatur tata kelola klinis yang
baik agar mutu pelayanan
keperawatan dan pelayanan
kebidanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien di Rumah Sakit
lebih terjamin dan terlindungi
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 49 TAHUN 2013
TENTANG
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

Pasal 4 : ayat (2) Untuk mewujudkan


tata kelola klinis yang baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, semua asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan yang dilakukan
oleh setiap tenaga keperawatan di
Rumah Sakit dilakukan atas
Penugasan Klinis dari
kepala/direktur Rumah Sakit
TUJUAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN

Meningkatkan Mutu
profesionalisme tenaga pelayanan
keperawatan keperawatan

Pelayanan
Mengatur tata kelola
berorientasi pada
klinis yang baik
keselamatan pasien
Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi
manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik,
audit klinis, data klinis, risiko klinis berbasis bukti,
peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme
monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional,
dan akreditasi rumah sakit

(Penjelasan Ps 36 UU No 44 Th 2009 tentang RS)


PERAN KOMITE KEPERAWATAN
Memberikan pertimbangan strategis kepada Kepala/
Direktur RS dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan keperawatan

Menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance)


yang baik agar mutu pelayanan keperawatan dan
keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi

Menjaga dan meningkatkan profesionalisme tenaga


keperawatan di RS melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, serta pemeliharaan/ pembinaan
etika dan disiplin profesi keperawatan.
TUGAS KOMITE KEPERAWATAN

Kredensial Mutu Profesi Etik Disiplin


• Menyusun daftar RKK dan • Menyusun data dasar profil • Melakukan sosialisasi kode etik
buku putih; tenaga keperawatan sesuai profesi tenaga keperawatan;
• Melakukan verifikasi area praktik; • Melakukan pembinaan etik dan
persyaratan kredensial; • Merekomendasikan disiplin profesi tenaga
perencanaan pengembangan keperawatan;
• Merekomendasikan
kewenangan klinis tenaga profesional berkelanjutan • Merekomendasikan
(continuing professional penyelesaian masalah
keperawatan; pelanggaran disiplin dan
development/CPD) tenaga
• Merekomendasikan keperawatan; masalah etik dalam kehidupan
pemulihan kewenangan profesi dan pelayanan asuhan
klinik; • Melakukan audit
keperawatan dan kebidanan;
keperawatan dan kebidanan;
• Melakukan kredensial ulang dan • Merekomendasikan
secara berkala sesuai waktu pencabutan kewenangan klinis;
yang ditetapkan; • Memfasilitasi proses dan
pendampingan sesuai • Memberikan pertimbangan
• Melaporkan seluruh proses kebutuhan.
kredensial kepada dalam mengambil keputusan
direktur/kepala rumah sakit; etis dalam asuhan keperawatan
dan kebidanan.
PERAN KOMITE
KEPERAWATAN
Sub Komite • Merekomendasikan Menjamin askep
Kredensial Kewenangan Klinis yang diterima oleh
pasien, diberikan
oleh tenaga
keperawatan yang
dari berbagai
• Melakukan audit keperawatan
jenjang
Sub Komite Mutu dan merekomendasikan
kemampuan atau
Profesi kebutuhan CPD bagi tenaga
kompetensi
keperawatan
dengan benar
(scientific) dan baik
(ethical) serta
dituntun oleh etika
Sub Komite Etik
dan Disiplin • Merekomendasikan pembinaan profesi.
Profesi etik dan disiplin profesi.
Komite keperawatan mempunyai
peran strategis dalam mengendalikan
kompetensi dan perilaku tenaga
keperawatan di rumah sakit

3 (tiga) subkomite:
• Kredensial
• Mutu profesi
• Disiplin/etika
Sub Komite • Merekomendasikan
Kredensial Kewenangan Klinis

• Melakukan audit
Sub Komite keperawatan dan
merekomendasikan
Mutu Profesi kebutuhan CPD bagi
tenaga keperawatan.

Sub Komite • Merekomendasikan


pembinaan etik dan
Etik & Disiplin disiplin profesi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 ,


TENTANG KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
SUB KOMITE KREDENSIAL

Tujuan

1. Memberi kejelasan Kewenagan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.

2. Melindungi keselamatan pasien dgn menjamin bahwa tenaga


keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
memiliki kompeten & kewenangan klinis yg jelas.

3. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang


berada di semua level pelayanan.
LINGKUP KERJA
SUB KOMITE KREDENSIAL
➢ Menetapkan Kewenangan Klinik
dengan buku putih melalui metode :
•Review
•Asesmen (jika perlu)
•Portfolio OUTPUT :
Oleh mitra bestari

➢ Membuat Rekomendasi untuk Perawat dengan


Perawat - Daftar kewenangan klinik kewenangan
kompeten kewenangan klinik
(PK I s.d PK V) klinis
- Buku Putih ➢ Penerbitan penugasan klinis
oleh Direktur Rumah Sakit

➢ Pemulihan kewenangan klinik

Laporan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 ,


TENTANG KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
Standar KPS 14
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
melakukan kredensial tenaga perawat dengan
mengumpulkan, verifikasi pendidikan, registrasi, izin,
kewenangan, pelatihan, dan pengalamannya.
Maksud dan Tujuan KPS 14
Rumah sakit perlu memastikan untuk mempunyai tenaga
keperawatan yang kompeten sesuai dengan misi, sumber daya,
dan kebutuhan pasien. Tenaga keperawatan bertanggungjawab
untuk memberikan asuhan keperawatan pasien secara langsung.
Sebagai tambahan, asuhan keperawatan memberikan kontribusi
terhadap outcome pasien secara keseluruhan. Rumah sakit
harus memastikan bahwa perawat yang kompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan dan harus spesifik terhadap
jenis asuhan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Rumah sakit memastikan bahwa setiap perawat yang kompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan, baik mandiri, kolaborasi, delegasi, serta
mandat kepada pasien secara aman dan efektif dengan cara:
a) memahami peraturan dan perundang-undangan terkait perawat dan
praktik keperawatan;
b) melakukan kredensial terhadap semua bukti pendidikan, pelatihan,
pengalaman, informasi yang ada pada setiap perawat, sekurang-
kurangnya meliputi:
(1) bukti pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan, serta
pengalaman terbaru dan diverifikasi dari sumber aslinya;
(2) bukti kompetensi terbaru melalui informasi dari sumber lain di tempat
perawat pernah bekerja sebelumnya; dan
(3) surat rekomendasi dan/atau informasi lain yang mungkin diperlukan
rumahsakit, antara lain riwayat kesehatan dan sebagainya.
c) rumah sakit perlu melakukan setiap upaya untuk memverifikasi informasi
penting dari berbagai sumber utama dengan jalan mengecek ke website
resmi institusi pendidikan pelatihan melalui email dan surat tercatat.
5
PENUTUP
PERAWAT ADALAH PROFESI
Di Indonesia dideklarasikan
melalui Lokarkarya Nasional tahun 1983

2022

PERLU KOMITMEN BERSAMA


UNTUK MEWUJUDKANNYA
PROFESIONALISME PERAWAT
Manusia sebagai klien Profesi keperawatan

Melaksanakan praktik
keperawatan sesuai
dengan ilmu
keperawatan
Terdapat tanggung jawab moral,
etik, dan hak asasi manusia Standar untuk dapat
sebagai pemberi pelayanan dipublikasikan dalam
praktik

Credentialing Pengawalan
kualitas pelayanan
Lisensi
Sertifikasi Registrasi Kode etik
(SIPP) UU 38/2014 profesi Standar
PMK 26/2019
Ijazah dan profesi dan
STRP praktik
SERKOM
keperawatan
Bekerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai