Anda di halaman 1dari 2

Bawaslu: Anak Muda Masuk Kelompok Pemilih Rentan

POLITIK

17 November 2020, 16:34:10 WIB

Petugas membantu pemilih difabelitas saat simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Kantor KPU,
Jakarta, Rabu (22/7/2020). Simulasi tersebut digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
proses pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2020 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember
2020 dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JawaPos.com – Indonesia akan menyelenggarakan pencoblosan pilkada serentak


pada 9 Desember 2020. Tercatat ada 270 kabupaten dan kota yang akan menggelar
pesta demokrasi lokal itu. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun mengingatkan
kepada pemilih pemula agar tidak menjadi sasaran praktik politik uang.

Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, generasi muda termasuk


kelompok dalam kategori pemilih pemula rentan menjadi sasaran praktik politik uang
dalam penyelenggaraan Pilkada.

“Dalam beberapa riset menunjukkan salah satu kelompok rentan sasaran politik
uang adalah kelompok pemilih pemula,” ujar Ratna kepada wartawan, Selasa
(17/11).

Menurut Dewi, salah satu penyebab pemilih pemula menjadi sasaran politik uang
adalah kurangnya pemahaman terhadap pendidikan politik sejak dini. Karena itu,
harus ada upaya untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda, agar
mereka sejak dini memahami hakikat dari demokrasi dan bisa membentuk karakter
pemilih yang baik.
“Demokrasi yang baik tentunya harus ditunjang dengan hadirnya par pemilih yang
baik,” ujarnya.

 Baca Juga: Bawaslu: Ribuan Kegiatan Kampanye Pilkada Langgar Prokes


Untuk mengantisipasi dalam upaya mcegah politik uang, lanjut Dewi, pihaknya juga
harus terus menerus mensosialisasikan khususnya kepada pemilih pemula dengan
bekal pemahaman akan bahaya politik uang.

“Dalam kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dampak dalam mendorong


generasi muda untuk peduli terhadap bahaya politik uang pada generasi muda,”
katanya.

Dewi juga mengatakan, dalam proses sosialisasi kepada generasi muda ini
diharapkan menjadi tolak ukur kepada seluruh kelompok masyarakat untuk
mendapatkan pemimpin yang diharapkan untuk lima tahun kedepan.

“Sehingga kedepan diharapan ada perubahan yang terjadi di dalam pelaksanaan


pemilihan, yang tentu akan mempengaruhi kualitas pemimpin dan proses
penyelenggaraan Pilkada kedepan,” ungkapnya.

Diketahui, Pilkada serentak 2020 akan diselenggarakan di 270 wilayah di Indonesia.


Jumlah tersebut terdiri dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan wali
kota dan wakil wali kota, serta bupati dan wakil bupati.

Adapun pemilihan gubernur dan wakil gubernur berlangsung di sembilan provinsi.


Yakni Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.

Sementara pemilihan wali kota dan wakil wali kota akan dilaksanakan di 37 kota
yang tersebar di 32 provinsi.  Sedangkan pemilihan bupati dan wakil bupati bakal
digelar di 224 kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai