Anda di halaman 1dari 2

Jumat, 11 Desember 2020 | 15:45 WIB

Tersedia data perhitungan realcount KPU untuk Pemilu Gubernur serta Pemilu Wali Kota dan
Pemilu Bupati di seluruh Indonesia. Data hasil Pemilu Wali Kota dan Pemilu Bupati tersaji
dalam pengelompokan per provinsi. 


PEMILU Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 telah digelar pada 9 Desember 2020.
Sejumlah hitung cepat (quick count) dari beragam lembaga telah mendapati hasil yang
memperlihatkan keunggulan kandidat tertentu. Namun, pada akhirnya, hasil akhir adalah data
yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pilkada Serentak 2020 akan tercatat dalam sejarah sebagai hajatan demokrasi yang digelar di
tengah pandemi Covid-19. 
Covid-19 yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 tidak cukup membuat pemerintah dan
lembaga penyelenggara pemilu menunda gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada)
Serentak 2020.
Meski ramai penolakan, pemerintah memutuskan tetap menggelar pesta demokrasi lokal dengan
serangkaian penyesuaian pelaksanaan demi menghindari penularan virus.
Penyesuaian yang dimaksud antara lain memundurkan jadwal pemungutan suara dari yang
semula 23 September 2020 menjadi 9 Desember 2020, membatasi jumlah orang pada masa
kampanye, hingga penerapan protokol kesehatan pada waktu pencoblosan.
Sebanyak 741 pasangan calon kepala daerah pun telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) dan bertarung di pilkada yang dihelat di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota di
Indonesia.
Mereka terdiri dari 25 calon gubernur dan wakil gubernur, 615 calon bupati dan wakil bupati,
serta 101 calon wali kota dan wakil wali kota.
Untuk langsung memantau perhitungan hasil Pilkada Serentak 2020 berdasarkan
data realcount KPU, silakan lompat dan klik poin yang dikehendaki di bawah ini: 
 Hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur 2020 
 Hasil Pemilu Wali Kota/Bupati dan Wakil Wali Kota/Wakil Bupati 2020 per Provinsi
Studi Kasus Praktik Demokrasi di Lingkungan Sekitar atau Pemilu di Indonesia

Nama : Febriolla Via Hashinta

NIM : 205090300111038

Nomor Absen : 21

Prodi : Fisika

Kelas : B

Saat ini seluruh dunia sedang dilanda wabah yang berbahaya yaitu virus Covid-19.
Manusia saat ini sedang dilanda krisis ekonomi, social, hingga pedidikan. Berdasarkan artikel
diatas, pada hari jumat tanggal 11 Desember 2020 telah dilaksanakan pemilu Kepala Daerah
(Pilkada). Pemilu tersebut diadakan pada saat wabah covid sedang panas-panasnya, sehingga
Pilkada pada tahun tersebut menuai pro dan kontra. Orang yang menentang adanya Pilkada ini
menuturkan bahwa pesta pilkada tidak boleh dilaksanakan karena banyak orang-orang yang
berkumpul dan bisa menimbulkan peningkatan korban Covid-19.

Hal tersebut tentu saja meningkatkan keyakinan pemerintah bahwa Pilkada tidak bisa
dilaksanakan secara besar-besaran. Tetapi, jika Pilkada ditiadakan akan sangat menentang
peraturan perundang-undangan bahwa pemilu seharusnya diadakan secara langsung agar para
warga bisa memilih dan mencoblos sendiri pilihannya. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan
untuk tetap mengadakan pilkada beserta pesta demokrasi lokal dengan serangkaian penyesuaian
pelaksanaan demi menghindari penularan virus Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai