Modul Pertemuan 5
Modul Pertemuan 5
MEMPENGARUHI
1. Informasi Umum
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi tentang transpirasi pada tumbuhan peserta didik mampu
memahami materi pengangkutan air
2. Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan mekanisme transpirasi
2. Menafsirkan pengaruh faktor-faktor luar terhadap laju transpirasi
B. Pertanyaan Pemantik
1. Kenapa tumbuhan segar pada pagi hari dan pada sore hari menjadi layu saat hari cerah?
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
Guru membuka pelajaran dengan membaca salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
ketua kelas (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mencek kehadiran siswa
Guru menanyakan kabar siswa dan memeriksa kebersihan kelas, serta memberi arahan m
engatur tempat duduk dengan rapi, dan meminta siswa untuk menyimpan semua buku
yang tidak berhubungan dengan pembelajaran hari itu (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan beberapa pertanyaan berkaitan
dengan pengangkutan tumbuhan pada materi sebelumnya.
Pertanyaan yang diajukan guru:
Apa faktor yang mempengaruhi pangangkutan air bisa masuk ke daun?
Apa itu daya isap daun?
Motivasi
Salah satu faktor tumbuhan bisa sampai ke daun adalah daya isap daun. Kenapa daya isap
daun ini bisa terjadi itu karena adanya transpirasi pada daun, pada pertemuan ini kita
akan pelajari tentang mekanisme transpirasi. Maka ada yang tau judul pembelajaran kita
hari ini? Yaitu “Mekanisme Transpirasi”
Pemberian acuan
Guru menyampaikan judul dan tujuan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelaskan apa itu transpirasi
2. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme transpirasi
3. Peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme
transpirasi
4. Peserta didik mampu menjelaskan manfaat transpirasi
Kegiatan Inti
Stimulation (Stimulasi / Pemberian Rangsangan)
Guru menyajikan masalah dengan menampilkan gambar tumbuhan yang masih segar
diwaktu pagi batangnya berdiri tegak dan segar.
Guru menanyakan kenapa tumbuhan kelihatan segar diwaktu pagi hari? Jika udara panas,
disore hari tumbuhan kelihatan seperti layu? Apa yang terjadi?
Kegiatan Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan materi mengenai materi hari ini
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa tentang mengenai
mekanisme transpirasi dan factor yang mempengaruhi
Guru meminta siswa mengulangi materi yang telah dipelajari
dirumah untuk lebih memahami materi transpirasi dan faktor-faktornya
Rencana pembelajaran selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan alhamdulillah dan
salam
Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat
siswa aktif dalam diskusi?
2. Apakah peserta didik dapat merumuskan pertanyaan yang diberikan? Apa tantangan yang
mereka hadapi? Apakah hasil Lembar Kerja dapat menggambarkan pemahaman mereka
tentang materi yang telah dipelajari?
Bahan Ajar Transpirasi Tumbuhan
Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tumbuhan
melewati stomata, lubang kutikula dan lenti sel. Transpirasi yang paling dominan adalah
transpirasi stomata mencapai 90% dari total transpirasi, air akan keluar melalui stomata daun.
Transpirasi terjadi pada siang hari kecuali pada tumbuhan CAM. Meskipun memiliki makna
yang hampir sama, namun transpirasi berbeda dengan evaporasi. Sedangkan evaporasi adalah
penguapan yang terjadi pada benda mati dan karena adanya sinar matahari. Penguapan pada
evaporasi terjadi pada permukaan yang lebih luas dibandingkan transpirasi.
Proses Transpirasi :
Mula-mula, air diserap oleh akar tanaman untuk metabolisme. Namun, tidak semua hasil
penyerapan tersebut digunakan, sebagian besar justru dilepaskan kembali oleh tumbuhan
tersebut.
Setelah dari akar, air akan diubah menjadi uap air. Kemudian, hanya sekitar tiga persen saja
yang digunakan. Sisanya dibuang kembali dalam bentuk uap air melalui daun, batang dan bunga.
Macam-Macam Transpirasi
Berdasarkan pengertian transpirasi, kita ketahui bahwa traspirasi adalah keluarnya uap air dari
permukaan tumbuhan. Nah, berdasarkan tempat keluarnya uap air itu, transpirasi bisa dibedakan
menjadi beberapa macam:
Tanspirasi Kutikula
Ada beberapa tumbuhan yang melakukan proses transpirasi melalui kutikula epidermis secara
langsung. Sedangkan sebagian besar tumbuhan tidak mampu melakukannya karena pada
dasarnya, kutikula adalah bagian daun yang sulit dilalui air.
Transpirasi Stomata
Transpirasi melalui stomata adalah yang utama dan dilakukan oleh sebagian besar tumbuhan. Air
menguap melalui dinding mesofil, kemudian bergerak menuju ruang antar sel. Setelah itu, air
bergerak dari ruang antar sel ke atmosfir melalui celah stomata.
Mekanisme Transpirasi
Penguapan air terjadi pertamakali dari sel-sel mesofil daun ke rongga antar sel. Ukuran
rongga antar sel ini cukup besar sehingga mampu menampung uap air dalam jumlah yang
banyak. Sampai di titik ini, air sudah berupa titik-titik air yang siap untuk dikeluarkan ke
atmosfir.
Kemudian, stomata terbuka untuk mengambil CO2 dari atmosfir. Bersamaan dengan hal itu,
uap air akan keluar ke udara. Jumlah CO2 yang diserap tentu lebih sedikit dibandingkan
jumlah uap air yang dikeluarkan. Mengapa demikian? Ukuran molekul CO2 lebih besar
disbanding H2O sehingga H2O atau uap air lebih mudah bergerak keluar. Jumlah CO2 di
udara sangat sedikit. Jarak CO2 untuk sampai ke kloroplast sangat panjang sehingga
membutuhkan waktu lama. Sedangkan jarak H2O atau uap air dengan atmosfir sangat
pendek sehingga tinggal keluar saja.
proses selanjutnya dari transpirasi adalah sel-sel yang sedianya mengeluarkan uap air ke
rongga antar sel jadi dehidrasi. Akibatnya, sel-sel tersebut mengirimkan sinyal untuk
mengisi air dari xilem tulang daun. Kemudian, xilem tulang daun menerima air dari batang.
Akar yang berada pada bagian bawah tanaman kemudian mencukupi kekurangan air pada
batang dengan melakukan penyerapan di tanah. Apabila tanahnya lembab, maka proses
transpirasi adalah meningkat karena penyerapannya banyak.
Namun, bila ternyata kelembaban tanah sangat rendah, maka penyerapan air juga sedikit
yang mengakibatkan tumbuhan dehidras dan laju transpirasi menurun. Itulah kenapa
transpirasi adalah proses yang dipengaruhi oleh kelembaban tanah.
b. Faktor Eksternal
1. Kelembapan
Semakin kering atau kurang lembabnya udara luar daun, semakin besar gradient
konsentrasinya, sehingga laju transpirasi semakin cepat. Peningkatan kelembapan
udara akan menurunkan gradien konsentrasi uap air antara daun dan atmosfer. Dengan
demikian, laju transpirasi menurun
2. Angin
Angin meniupkan uap air yang terakumulasi di luar stomata. Hal ini menjaga gradien
konsentrasi uap air antara daun dan atmosfer. Karena itu, semakin kuat angin bertiup
laju transpirasi semakin tinggi. Pada udara diam, uap air yang terdifusi keluar daun
membuat udara sekitar daun menjadi lebih lembab. Hal ini menurunkan laju
transpirasi
3. Suhu Udara
Peningkatan suhu udara disekitar lingkungan akan meningkatkan laju evaporasi air
dari permukaan sel. Karena itu, laju transpirasi lebih besar pada suhu tinggi.
4. Cahaya
Cahaya mempengaruhi ukuran stomata pada daun. Hal tersebut tentu akan
mempengaruhi juga laju transpirasi. Pada kondisi cahaya terang, stomata terbuka dan
menjadi lebih lebar. Ini meningkatkan laju transpirasi. Pada kondisi gelap, stomata
tertutup, sehingga kehilangan air dari dalam daun menjadi lebih sedikit.
Daun layu atau menggulung
Tekanan turgor sel mesofil daun membantu menyokong daun dan membantunya
menjaga tetap kencang dan menyerap sinar matahari untuk fotosintesis. Pada cuaca
terik, saat laju transpirasi melebihi laju absorpsi air oleh akar, sel kehilangan tekanan
turgor. Daun menjadi lemas dan tumbuhan layu. Layu juga terjadi pada batang lunak
beberapa tumbuhan seperti tumbuhan pacar air.