Anda di halaman 1dari 7

14

Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif


Tongkol Jagung (Zea mays)

The Influence Of Cr(VI) Ion Concentration To Adsorp tion Capacity Of


Activated Carbon Stem Of Ear Of Corn (Zea mays)

1)
Widiastini Arifuddin
1)
STKIP Pembangunan Indonesia Makassar, Jl A.P. Pettarani No. 99B Makassar 90222
Email: widiastiniarifuddin88@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ion
Cr(VI) terhadap daya adsorpsi karbon aktif dan pola adsorpsi yang sesuai dengan
adsorpsi karbon aktif tongkol jagung terhadap ion Cr(VI). Karbon aktif dibuat
melalui tiga tahap, (1) tahap dehidrasi, (2) tahap karbonasi, (3) tahap aktivasi.
Proses aktivasi dilakukan secara fisik pada suhu 500 oC selama 2 jam dan secara
kimia Dengan menggunakan KOH 8%. Karbon aktif tongkol jagung kemudian
digunakan untuk mengadsorpsi ion Cr(VI) dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan
50 ppm yang dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom
(SSA) pada panjang gelombang 357,9 nm. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ion Cr(VI) maka semakin tinggi
pula daya serap adsorpsi karbon aktif tongkol jagung. Pola adsorpsi karbon aktif
terhadap ion Cr(VI) mengikuti pola adsorpsi Freundlich dengan persamaan garis
lurus y=1,326x–2,239 dan nilai koefisien regresi (R2)=0,810 dengan kapasitas
adsorpsi sebesar 173,3804 mg/g.
Kata kunci: Adsorpsi, Karbon Aktif Tongkol Jagung, Ion Cr(VI)

ABSTRACT
This research is to know the influence of Cr(VI) ion concentration to
adsorption capacity of activated carbon and the adsorption form based on the
adsorption of activated carbon stem of ear of corn to Cr(VI) ion. Activated Carbon
made with three phases, (1) dehidration phase, (2) carbonisation phase, (3)
activation phase. Physical activation carried out in temperatur of 500 oC for 2
hours and chemical activation by used KOH 8%. Activated carbon stem of ear of
corn use to adsorped Cr(VI) ion with 10, 20, 30, 40, and 50 ppm concentration
and analized with SSA in 357,9 nm wavelenght. Based on the analysis value show
that the increasingly of Cr(VI) ion concentration on make the apsorption capacity
of activated carbon stem of ear of corn increase too. The pattern of activated
carbon adsorption to Cr(VI) ion follow Freundlich adsorption pattern with linear
equation y = 1,326x-2,239 and regresi coefficient value (R2) = 0,810 with
adsorption capacity 173,3804 mg/g.
Keywords : Adsorption, Activated Carbon Stem of Ear of Corn, Cr(VI) Ion
15
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

PENDAHULUAN dengan aktivasi sehingga mempunyai


daya serap/adsorpsi yang tinggi
Dalam dunia industri pada
terhadap bahan yang berbentuk
khususnya, limbah merupakan suatu
larutan atau uap. Proses aktivasi
hal yang tidak dapat dikesampingkan
dapat dilakukan secara fisik (aktivasi
keberadaannya. Limbah yang
fisik) melalui pemanasan dan cara
dihasilkan pada sebuah industri
kimia (aktivasi kimia) dengan
mengandung logam berat yang
menggunakan bahan kimia, seperti
berpotensi besar memiliki sifat
KOH (Auliawati, 2009).
beracun.
Karbon aktif dapat dibuat dari
Logam krom (Cr) adalah
bahan yang mengandung karbon
salah satu jenis polutan logam berat
seperti bahan organik yang
yang bersifat toksik. Ion krom dalam
mengandung lignin, hemiselulosa,
bentuk Cr(III) dan Cr(VI) merupakan
dan selulosa. Salah satu biomaterial
ion krom yang banyak terdapat di
yang mengandung selulosa dan
lingkungan. Menurut Sudiarta
lignin yaitu tongkol jagung.
(2009) logam krom dan senyawanya
Besarnya potensi tongkol jagung
banyak digunakan dalam industri
yang dapat dihasilkan dari proses
elektroplating, penyamakan kulit,
pengolahan belum dimanfaatkan
industri cat, pendingin air, pulp, dan
secara optimal.
proses pemurnian bijih.
Beberapa penelitian tentang
Tingkat toksisitas Cr(VI)
penggunaan karbon aktif telah
sangat tinggi bila dibandingkan
dilakukan, di antaranya oleh
dengan Cr(III), yaitu sekitar 100
Rosyuliana (2006) yang
kalinya. Konsentrasi Cr(VI) di atas
menggunakan karbon aktif dari kayu
0,05 ppm dapat bersifat racun
petai Cina untuk adsorpsi terhadap
terhadap semua organisme. Selain
ion Cd2+, Kadek Anggarwati (2008)
itu, dapat menyebabkan iritasi pada
menggunakan karbon aktif dari
kulit manusia. Organisasi WHO
ampas tebu BZ 121 untuk adsorpsi
menetapkan kandungan krom
terhadap zat warna Rhodamin B.
maksimal untuk air minum adalah
Dari uraian di atas,
0,05 ppm (Kartohardjono, dkk,
dimungkinkan untuk mengolah
2009).
limbah jagung yakni tongkol jagung
Metode adsorpsi merupakan
untuk dijadikan karbon aktif yang
salah satu metode yang potensial
akan digunakan sebagai adsorben
dalam menanggulangi masalah
terhadap logam berat seperti krom.
pencemaran dalam lingkungan
perairan. Hal ini disebabkan karena
METODE PENELITIAN
prosesnya yang sederhana, dapat
A. Alat dan Bahan
bekerja pada konsentrasi rendah, dan
Alat-alat yang digunakan
biaya yang dibutuhkan relatif murah.
dalam penelitian ini antara lain:
Salah satu bahan yang dapat
spektrofotometer serapan atom
digunakan dalam proses adsorpsi ini
(SSA), drum karbonasi, sieve-shaker
yaitu karbon aktif.
(pengayak), neraca analitik, tanur
Karbon aktif merupakan
listrik, oven, krus porselen, alat-alat
karbon yang berbentuk amorf yang
gelas, botol semprot, pipet tetes,
diproses sedemikian rupa yakni
16
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

pipet volum, shaker, dan karet serbuk arang ditambahkan dengan


penghisap. KOH 8% kemudian dididihkan
Bahan yang digunakan dalam selama 1,5 jam, disaring dengan
penelitian ini adalah tongkol jagung, menggunakan kertas saring dan
K2CrO4, HNO3 0,5 N, KOH 8%, HCl dicuci dengan HCl 0,5 M. Setelah
0,5 M, aquadest, aluminium foil, disaring, dipanaskan dalam oven
kertas saring biasa. pada suhu 105ºC selama 24 jam.
B. Prosedur Kerja 2. Penyiapan larutan Cr (VI)
1. Pembuatan Karbon Aktif a) Membuat larutan ion Cr(VI) 100
Tongkol Jagung ppm, dengan memipet sebanyak
a) Proses Dehidrasi 25 ml larutan standar 1000 ppm
Tongkol jagung yang masih ke dalam labu takar 250 ml,
basah dikeringkan di bawah sinar ditambahkan 5 mL HNO3 0,5 N
matahari. kemudian dicukupkan dengan
b) Proses Karbonisasi aquades hingga tanda batas.
Tongkol jagung kering b) Memipet sebanyak 25, 50, 75,
dimasukkan ke dalam drum 100 dan 125 ml larutan 100 ppm
karbonasi secara berlapis-lapis yang ke dalam labu takar 250 ml,
sebelumnya pada bagian bawah drum dicukupkan dengan aquades untuk
diletakkan sobekan kertas dan daun membuat larutan dengan
kering, lalu dibakar. Setelah tongkol konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50
jagung pada lapisan pertama ppm
terbakar, sedikit demi sedikit 1 3. Penentuan Daya Adsorpsi
lapisan ditaruh diatasnya. Untuk Karbon Aktif Tongkol Jagung
menambahkan tongkol jagung, terhadap Ion Cr(VI).
penutup drum dibuka dan tongkol a) Menambahkan masing-masing 1,0
jagung dimasukkan, kemudian diisi gram karbon aktif tongkol jagung
sampai penuh. Penutup drum ditutup ke dalam 60 ml larutan ion Cr
kembali. Apabila asap yang keluar (VI) 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm.
sudah terlihat menipis putih atau b) Menghomogenkan dengan shaker
bening kebiru-biruan, lubang udara selama 2 jam (Kartohardjono,
di bagian bawah tungku ditutup dkk. 2009) pada suhu kamar,
serapat mungkin. Untuk memulai kemudian disaring.
proses pendinginan, cerobong asap c) Filtratnya dianalisa dengan
ditutup dengan kain basah sehingga menggunakan SSA untuk diukur
tidak ada udara yang masuk ataupun konsentrasi ion Cr(VI) yang
keluar. Setelah seluruh bagian arang tersisa dalam larutan. Setiap
mendingin maka arang dikeluarkan perlakuan diulangi sebanyak 3
dari drum dan siap digunakan. kali.
c) Proses Aktivasi 4. Teknik Analisis Data
Arang tongkol jagung Banyaknya ion Cr(VI) yang
dipotong-potong, digerus, kemudian teradsorpsi (mg) per gram adsorben
diayak dengan ayakan -60 + 100 (karbon aktif tongkol jagung)
mesh. Arang yang sudah diayak, ditentukan dengan menggunakan
diaktivasi dalam tanur pada suhu persamaan :
500oC selama 2 jam. Setelah itu
17
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

(C o  C e ) x V
W 0.8

Daya adsorpsi (W)


Wa
0.6
Dimana :

(mg/g)
0.4
W = Daya adsorpsi (mg/g)
W a = Berat adsorben (gr) 0.2
C o = Konsentrasi Cr (VI) awal 0
(ppm) 1 2 3 4 5
V = Volume larutan (L) Konsentrasi awal (Co)(ppm)
C e = Konsentrasi Cr (VI) sisa (ppm)
Gambar 1. Grafik hubungan antara
HASIL DAN PEMBAHASAN daya adsorpsi (W) karbon aktif
A. Hasil Penelitian tongkol jagung dengan konsentrasi
Data adsorpsi karbon aktif awal (Co) larutan Cr(VI)
tongkol jagung terhadap ion Cr(VI)
dengan berbagai konsentrasi dapat Metode yang digunakan
dilihat pada tabel 1. untuk menentukan kapasitas
Tabel 1. Rata-rata ion Cr (VI) adsorpsi, yakni dengan metode grafik
(mg/g) yang teradsorpsi pada karbon Freundlich dan Langmuir. Untuk
aktif tongkol jagung pada berbagai mengetahui apakah adsorpsi ion Cr
konsentrasi (VI) oleh karbon aktif tongkol
Konsentrasi Konsentrasi Daya jagung sesuai dengan pola adsorpsi
ion Cr(VI) ion Cr(VI) adsorpsi Freundlich atau Langmuir, maka
Absorbansi
(C o ) sisa (C e ) (W)
(mg/g)
dibuat grafik yang menunjukkan
(ppm) (ppm)
kurva linear antara log Ce Vs log W
10 0,1304 8,8588 0,0683
untuk pola adsorpsi Freundlich dan
20 0,2234 14,0228 0,3581
30 0,3435 23,4877 0,3894 kurva linear Ce (ppm) Vs Ce/W
40 0,4501 31,8939 0,4855 (g/L) untuk pola adsorpsi Langmuir.
50 0,5357 38,6399 0,6802 Kurva isoterm menurut Langmuir
dan Freundlich ditunjukkan pada
Tabel 1 menunjukkan bahwa gambar 2 dan 3.
terjadi peningkatan daya adsorpsi
150
seiring dengan bertambahnya
konsentrasi ion Cr(VI). Daya 100 y = -1.3538x + 101.99
Ce/W

adsorpsi karbon aktif tongkol jagung R² = 0.2305


50
yang paling tinggi adalah 0,6802
mg/g pada konsentrasi 50 ppm, 0
sedangkan yang paling rendah adalah 0 20 Ce 40 60
0,0683 mg/g pada konsentrasi 10
ppm. Hubungan antara konsentrasi Gambar 2. Grafik Isoterm Langmuir
larutan Cr(VI) dengan daya adsorpsi Adsorpsi Ion Cr (VI)
dapat dilihat pada gambar 1, yaitu oleh karbon aktif
grafik hubungan antara daya adsorpsi tongkol jagung.
(W) karbon aktif tongkol jagung
dengan konsentrasi awal (Co) larutan
Cr(VI).
18
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

yang paling rendah adalah 0,0683


0 mg/g pada konsentrasi 10 ppm.
-0.20.0000
0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 Pada gambar 1, yaitu grafik
-0.4 hubungan antara daya adsorpsi (W)
log W

-0.6 karbon aktif tongkol jagung dengan


-0.8 konsentrasi awal (Ce) larutan Cr(VI)
-1 y = 1.3266x - 2.2398
R² = 0.8105
menunjukkan bahwa daya adsorpsi
-1.2 karbon aktif meningkat seiring
-1.4 dengan meningkatnya konsentrasi
log Ce awal ion Cr(VI). Hal ini disebabkan
karena makin tinggi konsentrasi ion
Gambar 3. Grafik Isoterm Cr(VI), berarti jumlah ion Cr(VI)
Freundlich Adsorpsi Ion Cr (VI) oleh yang terlarut juga makin besar
karbon aktif tongkol jagung. sehingga semakin banyak pula
jumlah ion Cr(VI) yang terjerap oleh
Gambar 2 dan 3 situs-situs aktif pada karbon aktif.
menunjukkan bahwa adsorpsi ion Cr Situs-situs aktif yang ada
(VI) oleh karbon aktif tongkol pada karbon aktif berupa gugus
jagung lebih cenderung mengikuti fungsional yang mampu melakukan
persamaan Freundlich dari pada interaksi dengan senyawa atau ion di
2
persamaan Langmuir. Nilai R untuk dalam media gas atau cair. Gugus
kurva isoterm Freundlich lebih tersebut adalah gugus karboksil (-
mendekati 1 yaitu 0,810, sedangkan COOH),gugus hidroksil (-OH), dan
2
pola isoterm Langmuir nilai R nya gugus karbonil (=O). Selain dari
adalah 0,230. gugus-gugus fungsional tersebut,
Nilai tetapan Freundlich (k kemampuan karbon aktif
dan n) dan tetapan Langmuir (b dan mengadsorpsi sejumlah adsorbat
K) adsorpsi ion Cr(VI) oleh karbon disebabkan peranan struktur pori
aktif tongkol jagung dapat dilihat internal yang besar yang dimiliki
pada tabel 2. karbon aktif yaitu macropores,
Tabel 2. Nilai tetapan Freundlich(k mesopores dan micropores. Apabila
dan n) dan tetapan Langmuir(b dan adsorben tersebut sudah jenuh, maka
K) konsentrasi zat yang diserap tidak
Pola k n b K R2
B. Pembahasan Adsor (mg/g) (g/L) (mg/g) (L/mg)
Pada penelitian ini, psi
konsentrasi ion Cr(VI) dianalisis Freun 173,38 0,754 0,810
dengan menggunakan dlich 04 1

Spektrofotometer Serapan Atom -0,7391 -0,0133 0,230


Lang
(SSA) pada panjang gelombang 357, muir
9 nm. Hasil aanalisis pada tabel 1
menunjukkan bahwa daya adsorpsi akan berubah lagi atau berkurang
karbon aktif tongkol jagung yang karena terjadi kesetimbangan antara
paling tinggi adalah 0,6802 mg/g zat yang teradsorpsi dengan zat yang
pada konsentrasi 50 ppm, sedangkan tersisa.
19
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

Penentuan kapasitas adsorpsi Kapasitas adsorpsi sebesar


dapat dilakukan dengan 173,3804 mg/g berarti bahwa untuk
menggunakan pola isoterm adsorpsi. setiap satu gram karbon aktif yang
Pola isoterm adsorpsi yang diaktivasi secara fisika pada suhu
digunakan adalah isoterm adsorpsi 500oC selama 2 jam dan aktivasi
Langmuir dan Freundlich. secara kimia dengan menggunakan
Berdasarkan gambar 2 yaitu grafik KOH 8% dengan ukuran karbon aktif
isoterm Langmuir adsorpsi ion -60 + 100 mesh dapat menyerap
Cr(VI) oleh karbon aktif tongkol 173,3804 mg tiap 60 ml larutan ion
jagung diperoleh persamaan garis Cr(VI).
lurus y=1,353x + 101,9 dengan nilai
koefisien regresinya (R2) = 0,230 SIMPULAN DAN SARAN
dengan kapasitas adsorpsi -0,7391 A. Simpulan
mg/g. Sedangkan pada gambar 3 Berdasarkan data hasil
yaitu grafik isoterm Freundlich penelitian yang diperoleh, maka
adsorpsi ion Cr(VI) oleh karbon aktif dapat disimpulkan:
tongkol jagung diperoleh persamaan 1. Semakin tinggi konsentrasi ion
garis lurus y = 1,326x – 2,239 dan Cr(VI) maka semakin tinggi pula
nilai koefisien regresi (R2)= 0,810 daya adsorpsi karbon aktif tongkol
dengan kapasitas adsorpsi sebesar jagung. Daya adsorpsi karbon
173,3804 mg/g. aktif tongkol jagung yang paling
Dari kedua grafik isoterm tinggi adalah 0,6802 mg/g pada
adsorpsi pada gambar 2 dan 3 konsentrasi 50 ppm, sedangkan
tampak bahwa adsorpsi ion Cr(VI) yang paling rendah adalah 0,0683
pada karbon aktif tongkol jagung mg/g pada konsentrasi 10 ppm.
lebih cenderung mengikuti 2. Pola adsorpsi karbon aktif
persamaan Freundlich. Dapat dilihat terhadap ion Cr(VI) mengikuti
dari koefisien regresinya (R2), nilai pola adsorpsi Freundlich dengan
R2 untuk kurva isoterm Freundlich persamaan garis lurus y = 1,326x
lebih mendekati 1 yaitu 0,810 dengan – 2,239 dan nilai koefisien regresi
kapasitas adsorpsi sebesar 173,3804 (R2)= 0,810 dengan kapasitas
mg/g, sedangkan pola isoterm adsorpsi sebesar 173,3804 mg/g.
Langmuir nilai R2 nya adalah 0,230.
Dapat dikatakan bahwa adsorpsi B. Saran
karbon aktif tongkol jagung terhadap 1. Kepada peneliti yang ingin
ion Cr(VI) bersifat fisik, mengembangkan penelitian ini,
kemungkinan terjadinya gaya Van sebaiknya menggunakan
der Waals dan pembentukan lapisan konsentrasi ion Cr(VI) yang lebih
jamak (multilayer) pada permukaan tinggi.
karbon aktif serta ikatannya tidak 2. Diadakan penelitian lain dengan
kuat sehingga mudah terlepas dan menggunakan variasi waktu
bersifat reversibel, kemungkinan kontak antara adsorben dengan
dapat terjadi desorpsi (penyerapan adsorbat serta pH adsorbat.
kembali) (Shalehah (2008) dalam
Imelda (2009)).
20
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays)

DAFTAR PUSTAKA terhadap Zat Warna


Auliawati. 2009. Pemanfaatan Rhodamin B. Skripsi Jurusan
Tongkol Jagung Sebagai Kimia FMIPA UNM
Adsorben Dalam Proses Kartohardjono, dkk. 2009.
Penjernihan Air. Jurusan Pemanfaatan Kulit Batang
Kimia Universitas Negeri Jambu Biji (Psidium
Malang Guajava) untuk Adsorpsi Cr
Imelda, Jufri A. 2009. Kapasitas (VI) dari Larutan. Jurnal
Adsorpsi Karbon Aktif Kulit Departemen Teknik Kimia,
Buah Kakao (Theobroma Fakultas Teknik, Universitas
Cacao.L) terhadap Zat Indonesia.
Warna Rhodamin B. Skripsi Rosyuliana. 2006. Adsorpsi Ion Cd+
Jurusan Kimia FMIPA UNM pada Karbon Aktif Kayu
Kadek, Anggarawati. 2008. Petai Cina (Lencaena
Kapasitas Adsorpsi Karbon lencocephala Lamk) yang
Aktif Ampas Tebu BZ 121 diaktifasi dengan NaOH.
(Saccharum officinarum) Skripsi FMIPA UNM.
Sudiarta, I W. 2009. Biosorpsi Ion
Cr(III) Pada Rumput Laut
(Eucheuma Spinosum)
Teraktivasi Asam Sulfat.
Jurnal Jurusan Kimia
FMIPA Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran

Anda mungkin juga menyukai