Anda di halaman 1dari 17

Menggunakan Adsorben Kulit

Buah Salak yang Teraktivasi


Larutan HNO3
Pada Adsorpsi Logam CU (II)
SITI ARISTIANTY HOLIZA

2210246996
Dosen Pengampu Metodologi Penelitian
Prof. Dr. Adrianto Ahmad, MT
Latar Identifikasi Rumusan Rumusan
Tujuan& manfaat Penelitian
Belakang Masalah Masalah Masalah
HOME

×
BAB 1
Latar Belakang

BAB 2 perkembangan industri berbanding lurus dengan


produksi limbah yang dibuang kelingkungan. Sehingga
BAB 3 memberikan dampak buruk terhadap ekositem baik itu
pencemaran
pada tanah, air dan udara. Kebanyakan zat pencemaran
yang dihasilkan oleh kegiatan
pertambangan, industri pupuk, percetakan yaitu limbah
logam berat. Salah satunya logam
Cu (II)
Latar Identifikasi Rumusan Rumusan
Tujuan & Manfaat Penelitian
Belakang Masalah Masalah MAsalah
HOME

×
BAB 1
Identifikasi Masalah

BAB 2 Limbah logam Cu(II) mempunyai sifat toksik yang


A sangat berbahaya bagi organisme hidup seperti
kerusakan organ, gangguan sistem saraf, dan
kematian Jika kandungan Cu(II) melebihi
BAB 3 ambang batas yang telah ditetapkan

B Limbah Cu(II) menjadi berbahaya bagi lingkungan, sehingga


diperlukan suatu metode pengolahan logam Cu(II) yang tepat sebagai
upaya menanggulangi pencemaran, dgn cara metode Adsorbsi.
Latar Identifikasi Rumusan Rumusan Tujuan & Manfaat Penelitian
Belakang Masalah Masalah Masalah
HOME

×
BAB 1 Rumusan Masalah

Aji B.K. dan Kurniawan (2012) Sirilamduan (2011)


BAB 2 adsorpsi menggunakan kulit salak sebagai
menunjukkan bahwa adsorben dari serbuk biji adsorben logam tembaga. Kulit salak
salak dapat mengadsorb 0,59 mg/g ion Cr (VI) tersebut dimodifikasi dengan CaCl2.
pada kondisi optimum waktu kontak 60 menit Kondisi optimum adsorpsi dicapai pada pH
BAB 3 5 dan mengikuti model kinetika pseudo
dengan ukuran partikel 125 μm dan konsentrasi ion
logam 100 mg/L second order.

Nurhasni (2010) Coming soon


Menggunakan Adsorben Kulit
sekam padi dapat mengadsorpsi logam Cr6+ hingga efisiensi
71,55 %. 23Adsorpsi tersebut dilakukan dengan metode batch Buah Salak yang Teraktivasi
dengan pH optimum untuk penjerapan Cr adalah 6 Larutan HNO3 Pada Adsorpsi
Logam CU (II)
Latar Identifikasi Rumusan Rumusan Tujuan & Manfaat Penelitian
Belakang Masalah Masalah Masalah
HOME

×
BAB 1 Rumusan Masalah

Bagaimana Keberadaan ion logam dalam


BAB 2 limbah dapat mencemari lingkungan sehingga
A
membutuhkan pengolahan?

Berapa waktu kontak saat kesetimbangan


BAB 3
B tercapai pada adsorpsi oleh arang aktif kulit
salak terhadap ion tembaga Cu(II)

Berapa konsentrasi awal ion tembaga


C Cu(II) optimum yang dapat diadsorpsi
oleh arang aktif kulit salak saat
setimbang ?
Serta Bagaimana pola adsorpsi arang
D aktif kulit salak terhadap ion
Tembaga Cu(II)?
Latar Identifikasi Rumusan Rumusan Tujuan& Manfaat Penelitian
Belakang Masalah Masalah Masalah
HOME

BAB 1 × ×
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB 2
Point Point
Menentukan pola adsorpsi Bagi peneliti:
arang aktif kulit salak terhadap meningkatkan wawasan
BAB 3 dalam pengelolahan limbah
ion tembaga Cu(II).
logam terutama limbah
logam tembaga (Cu).
Point
Point Bagi masyarakat:
Membandingkan konsentrasi awal ion a. memberikan wawasan tentang
tembaga(II) optimum yang dapat pemanfaatan kulit salak sehingga
diadsorpsi oleh arang aktif kulit salak saat meningkatkan nilai ekonomis
setimbang dgn penelitian sebelumnya. b. mengurangi pencemaran lingkungan
logam dengan pemanfaatan kulit salak.
Adsorbsi Kulit Salak SSA FTIR
HOME

×
BAB 1 Tinjauan Pustaka

BAB 2
Proses Adsorbsi
BAB 3

Adsorpsi merupakan sebuah proses akumulasi adsorbat


pada permukaan adsorben yang disebabkan oleh gaya
tarik antar molekul atau suatu akibat dari medan gaya
pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik
molekul-molekul gas, uap atau cairan (Oscik, 1982).
Adsorbsi Kulit Salak SSA FTIR
HOME

×
BAB 1 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Kulit Salak


Kulit salak yang masih segar atau yang baru dilepas
BAB 3 umumnya mengandung air, karbohidrat, mineral dan
protein (Chaiyut, 2013) Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa buah salak mempengaruhi tingkat
lipid plasma dan makanan yang mengandung rendah
kolesterol sehingga banyak dikonsumsi (Hendri, 2010).
Kulit salak yang masih segar dan baru dilepas dari
dagingnya mengandung zat air, karbohidrat dan protein.
Adsorbsi Kulit Salak SSA FTIR
HOME

×
BAB 1 Tinjauan Pustaka

Spektrofotometer serapan atom (SSA) adalah suatu


BAB 2 metode spektrofotometer yang memanfaatkan
fenomena serapan sebagai dasar
pengukurannya. Penyerapannya energi sinar terjadi
BAB 3 oleh atom netral dalam keadaan
gas, sinar yang diserap itu biasannya sinar tampak atau
Spektrometri Serapan
ultra lembayung
Atom (SSA)
(Sastrohamidjojo, Hardjono, 2001 )
Adsorbsi Kulit Salak SSA FTIR
HOME

×
BAB 1 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Spektrofotometer FTIR (Fourier Transform Infrared)

BAB 3 Fourier transform infrared (FTIR)


merupakan alat untuk menganalisis suatu
material secara kualitatif maupun kuantitatif
menggunakan sprektra inframerah. Prinsip
kerja alat FTIR adalah sinar inframerah/IR
dengan rentang panjang gelombang (λ) 2,5 µm
hingga 25 µm diradiasikan pada sampel uji.
Penyinaran sinar inframerah pada λ tertentu
akan menghasilkan energi foton tertentu Prinsip kerja Fourier Transform Infrared (FTIR).
Metode Prosedur Penelitian
Penelitian
HOME

×
BAB 1 Metode Penelitian
Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan di


BAB 2
Alat Kerja Laboratorium Penelitian
Universitas RIAU yang akan
dilaksanakan pada tahun 2022
1.neraca analitik 2.Oven 3.penyaring buchner dengan estimasi waktu yg
BAB 3 4.pH universal 5.ayakan 100 mesh 6.cawan porselen, dihabiskan lebih kurang 3 bulan.
7.magnetic stirrer 8.muffle furnace 9.kaca arloji 10.spatula
11.pengaduk kaca 12.pipet volume (1, 2, 5 dan 10 mL),
Bahan yg digunakan
13.pipet tetes 14.erlenmeyer 100 mL 15.labu ukur (10, 50,
100 dan 250 mL) 16.gelas beaker (100 dan 250 mL),
kulit salak yang
17.spektrometer inframerah (Nicolet Avatar 360 IR) dan
diperoleh dari penjual salak
18.spektrometer serapan atom (SSA). dengan disortir terlebih dahulu,
HNO3 (Merck, Germany), dan
CuSO4.5H2O (Merk).
Metode Prosedur Penelitian
Penelitian
HOME

×
BAB 1 Prosedur Penelitian

BAB 2

Diagram Alir Penelitian.


BAB 3

Proses Karbonisasi.

BAB 5
HOME

×
BAB 1 Prosedur Penelitian

BAB 2

BAB 3

Proses Aktivasi
HOME

×
BAB 1
Prosedur Penelitian

BAB 2

BAB 3

Proses Magnetisasi
HOME ×
Prosedur Penelitian
BAB 1

BAB 2

BAB 3
Add Your
Text
HOME

×
BAB 1
Prosedur Penelitian

BAB 2

BAB 3

BAB 5
Thank
You
Any Questions?

Happy Fun…….

Anda mungkin juga menyukai