Anda di halaman 1dari 1

PERCERAIAN SECARA ADAT TERHADAP PERKAWINAN SIRI (Suatu Penelitian di

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya)

THE TRADITIONAL DIVORCE ON UNREGISTERED MARRIAGE


(A Research in the Darul Makmur District Nagan Raya Regency)
Abstrak – Penelitian ini bertujuan menjelaskan ketentuan hukum adat yang mengatur perkawinan siri,
penyelesaian perselisihan perkawinan siri dan mekanisme pelaksanaan perceraian secara adat di Kecamatan
Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada ketentuan yang mengatur mengenai perkawinan siri baik itu di
Gampong Suka Raja, Gampong Gunong Cut ataupun Gampong Kuta Trieng, akan tetapi ketiga Gampong
tersebut memberikan solusi untuk pasangan yang ingin menikah siri. Penyelesaian perselisihan perkawinan siri
tidak berbeda dengan perkawinan sah secara negara karena pada dasarnya perkawinan siri juga sah secara
agama, maka penyelesaiannya adalah dengan jalur musyawarah di Kantor Desa. Mekanisme pelaksanaan
perceraiannya adalah dengan mengucapkan talak di depan saksi dan membuat surat pernyataan yang
ditandatangi oleh Keuchik.

Disarankan kepada Keuchik dan Perangkat Gampong/Adat untuk melakukan sosialisasi kepada warga untuk
mencatatkan perkawinannya dan menghindari perkawinan siri. Disarankan pula untuk pasangan yang ingin
bercerai sebaiknya melakukan perceraian di depan sidang pengadilan dengan mengisbatkan perkawinannya
terlebih dahulu agar mendapatkan hak yang semestinya.

Kata Kunci: Cerai, Hukum Adat, Perkawinan Siri.

Abstract  - This research aims to analyse the provisions of customary law governing unregistered marriages,
settlement of unregistered marriage disputes and the mechanism for implementing traditional divorce in
Darul Makmur District, Nagan Raya Regency.

The results of this research showed that there were no provisions governing unregistered marriages in both
Suka Raja Village, Gunong Cut Village or Kuta Trieng Village, however, the three Gampongs provide
solutions for couples who want to have unregistered marriages. Settlement of unregistered marriage disputes
is no different from state legal marriages because basically unregistered marriages are also religiously legal,
so the settlement is through deliberation at the Village Office. The mechanism for implementing the divorce
is by saying talak in front of the witness and making a statement signed by Keuchik.

It is suggested to the Keuchik and Gampong/Adat officials to conduct dissemination to residents to register
their marriages and avoid unregistered marriages. It is also recommended that couples which want to divorce
should divorcing through court trial by concluding their marriage first in order to get the proper rights.

Keywords : Divorce, Customary Law, Unregistered Marriage.

Anda mungkin juga menyukai