SKRIPSI RIFFAL 21docx
SKRIPSI RIFFAL 21docx
BAB 1
PENDAHULUAN
ٍ ض ُك ْم اِىٰل َب ْع
ض َّواَ َخ ْذ َن ِمْن ُك ْم ِّمْيثَاقًا َغلِْيظًا ُ ف تَْأ ُخ ُذْونَهٗ َوقَ ْد اَْفضٰى َب ْع
َ َو َكْي
Artinya: “ Dan mereka (istri-istrimu ) telah mengambil dari kamu perjanjian
yang kuat”.
Perkawinan dari segi sosial yaitu bahwa orang yang sudah berkeluarga
memiliki kedudukan yang lebih dihargai dari mereka yang tidak kawin. dalam
QS. An-Nisaa‟ :1
Perkawinan adalah cara yang Allah pilih bagi manusia untuk
beranakinak, berkembang biak dan melestarikan hidupnya setelah masing-
masing pasangan siap melakukan perannya yang positif yang
mewujudkantujuan perkawinan. Allah tidak menjadikan manusia seperti
makhkluk lain yang hidup bebas dan berhubungan secara anarki tanpa aturan.
Namun, demi menjaga kehormatan dan martabat, Allah menghukum sesuai
dengan martabatnyasehingga hubungan laki-laki dan perempuan diatur secara
terhormat berdasarkan rasa saling meridhai dengan ijab qabul sebagai lambang
1
Mardani, Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2016),h.
25-26
1
2
adanya rasa cinta, serta dihadiri para saksi yang menyaksikan bahwa pasangan
tersebut saling terikat. 2
Menurut McBride dan Bergen menyatakan hubugan jarak jauh (Long
Distance Marriage) dalam konteks pernikahan disebut dengan Long Distance
Marriage yaitu kondisi dimana pasangan suami-istri tinggal di tempat yang
berbeda selama bekerja, terkadang untuk waktu yang lama demi kepentingan
karir dari pasangan. Long Distance Marriage juga diartikan sebagai situasi
pasangan yang berpisah secara fisik, yaitu salah satu pasangan
harus meninggalkan keluarga demi suatu kepentingan, sedangkan pasangan
yang lain harus tetap tinggal di rumah. 3
Setiap pasangan menikah memerlukan suatu pondasi yang kuat untuk
melanggengkan pernikahan yang mereka bina dengan cinta dan kasih
sayang diantara keduanya. Satu-satunya jalan bagi kelanggengan hidup
bersama dalam pernikahan adalah adanya sikap saling menghargai dan
memahami diantara suami maupun istri. Suami dan istri harus saling
sanggupmemberikan kenyamanan dan juga rasa aman serta mampu
memenuhikebutuhan hidup dan mengatasi permasalahan keluarga dengan
baik.
Namun tidak semua pasangan menikah menjalani pernikahannya
secara berdekatanatau dengan kata lain pasangan suami istri tinggal di dua
daerah yang berbeda Pernikahan yang berlangsung antara suami dan istri
yang tinggal di dua daerah yang berbeda itu disebut dengan pernikahan
jarak jauh. Seperti yang telahdijelaskan di atas.
Begitu juga penulis memilih penelitian di Kelurahan Tegal Munjul
Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Kelurahan Tegal Munjul
merupakan suatu daerah persawahan dengan kekayaan alam sawah sehingga
tak jarang penduduk disana berprofesi sebagai petani. Namun karena
tuntutan zaman yang terus berkembang ada 8 keluarga pasangan suami istri
yang memutuskan untuk pergi keluar kota untuk mencari nafkah, tentunya
2
Abdul Rahman Ghozali, M.A., Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2003), h. 10-11
3
ka Pratiwi Rachman, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.6 no.2, 2017
3
2) Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah
yang penulis teliti adalah sebagai berikut:
1. Adanya perselisihan dan perselingkuhan didalam keluarga
dikarenakan pasangan suami istri menjalani Pernikahan Jarak Jauh
(Long Distance Marriage)
2. Dikarenakan menjalani Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance
Marriage) anak menjadi kurang kasih sayang dari ayahnya.
3) Fokus Penelitian
Pembatasan masalah dalam penelitian ini perlu dilakukan agar
pembahasannya tidak terlalu menyimpang dari pokok permasalahan disamping
itu juga untuk mempermudah melaksanakan penelitian.
Oleh sebab itu maka penulis membatasi dengan membahas Dampak
Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) Terhadap Keharmonisan
Rumah Tangga (Studi Kaus Kelurahan Tegal Munjul Kecamatan Purwakarta
Kabupaten Purwakarta)”
4) Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan fokus masalah diatas, maka
rumusan masalahnya dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi faktor penyebab Suami Istri Menjalankan
Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) Di Wilayah
Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten
Purwakarta?
2. Apa dampak penyebab dari Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance
Marriage) terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Di Wilayah
Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten
Purwakarta?
3. Upaya apa yang dilakukan keluarga mengatasi dampak dari
Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) Di Wilayah
Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten
Purwakarta?
5
5) Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui faktor penyebab Suami Istri Mengalami Pernikahan
Jarak Jauh (Long Distance Marriage).
2. Untuk mengetahui dampak dari dampak dari Pernikahan Jarak Jauh
(Long Distance Marriage) terhadap Keharmonisan Rumah Tangga .
3. Untuk mengetahui upaya keluarga mengatasi dampak dari dampak dari
Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) terhadap
Keharmonisan Rumah Tangga .
6) Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri,
masyarakat serta pihak-pihak terkait lainya. Adapun manfaat yang di harapkan
sebagai berikut:
1. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui
faktor penyebab penyebab Suami Istri Menjalankan Pernikahan Jarak
Jauh (Long Distance Marriage). Sehingga dapat memperluas wawasan
penulis.
2. Bagi masyarakat, bermanfaat sebagai informasi mengenai apa saja
dampak dari Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) terhadap
Keharmonisan Rumah Tangga .dan baimana dalam mengatasi dampak
tersebut sehingga asumsi-asumsi yang tercipta dapat terjawab.
7) Metodologi Penelitian
Peter R. Senn mengatakan bahwa metode merupakan suatu prosedur
atau cara mengetahui sesuatu yang memiliki langkah-langkah sistematis.
Menurut bahasa Yunani Latin kata methodos berarti upaya mencari
pengetahuan, memeriksa secara rasional, cara melakukan kegiatan penelitian,
logika penelitian ilmiah, suatu sistem dari prosedur dan teknik penelitian, atau
jalan yang harus ditempuh untuk sampai kepada kebenaran. Maka metodologi
penelitian itu berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan
menggunakan pemikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
6
4
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung : 2017)
8
5
Ibid, 270.
6
Ibid, 272.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pernikahan Menurut Hukum Islam
a) Pengertian Pernikahan
Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada
semua makhluknya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhtumbuhan.
Itu adalah cara Allah SWT., sebagai jalan bagi makhluk nya untuk
berkembang biak dan melestarikan hidupnya. Nikah menurut bahasa al-
jam’u dan al-dhamu yang artinya kumpul. Makna Nikah (Zawaj) bisa
diartikan dengan aqdu al-tazwij yang artinya akad nikah, wath’u al-zaujah
bermakna menyetubuhi istri. Menurut Rahmat Hakim, nikah berasal dari
bahasa Arab nikahun yang merupakan masdar atau asal kata dari kata kerja
(fi’il madhi) nakaha, sinonimnya tazawwaja kemudian diterjemahkan dalam
bahasa indonesia sebagai perkawinan.7
Sedangkan secara fiqih (dalam ilmu fiqih), pegertian nikah (kawin)
diungkapkan oleh para ulama dengan sangat beragam, namun secara
keseluruhan hampir sama antara satu dan lainnya, yang dapat disimpulkan
sebagai berikut: “Perkawinan adalah akad nikah yang ditetapkan oleh syara
bahwa seorang suami dapat memanfaatkan dan bersenang-senang dengan
kehormatan (kemaluan) seorang istri dan seluruh tubuhnya.8
b) Dasar Hukum Pernikahan
Hukum Nikah (Perkawinan) yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara manusia dengan sesamanya yang menyangkut penyaluran kebutuhan
biologis antar jenis dan hak serta kewajiban yang berhubungan erat dengan
akibat dari perkawinan tersebut. Al-Qur‟an telah mensinyalir bahwa semua
7
Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013), h. 6-7
8
Dedi Junaedi, Keluarga Sakinah(Pembinaan dan Pelestariannya), (Jakarta: CV
Akademik Pressindo, 2007), h. 23
10
11
الصلِ ِحنْيَ ِم ْن ِعبَ ِاد ُك ْم َواَِماۤ ِٕى ُك ْ ۗم اِ ْن يَّ ُك ْونُْوا ُفَقَراۤءَ يُ ْغنِ ِه ُم ِ ِ
ّٰ َواَنْك ُحوا ااْل َيَ ٰامى مْن ُك ْم َو
الٰلّهُ ِم ْن
ضلِ ٖه
ْ َف
ۗ َوالٰلّهُ َو ِاس ٌع َعلِْي ٌم
Artinya: “dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara
kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari
hambahamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah
Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui”. QS.
An-Nur (24): 329
b. Hadits
“Dari „Abdullah bin Mas‟ud berkata:
9
Khoirul Abror, Hukum Perkawinan dan Perceraian, (Bandar Lampung: IAIN Raden Intan
Lampung, 2019), h. 47-51
12
10
HR. Al-Bukhari ( No. 5066) Kitab An-Nikah, Muslim (No. 1402) Kitab An-Nikah, dan At-
Tarmidzi (No. 1087) Kitab An-Nikah
13
1. Wajib
Yaitu apabila seseorang dipandang dari segi biaya kehidupan telah
mencukupi dan dipandang dari segi pertumbuhan jasmaniyah nya sudah
sangat mendesak untuk nikah, sehingga jika ia tidak menikah ia akan
terjerumus kepada penyelewengan, maka menjadi wajiblah baginya
untuk menikah. Jika ia tidak nikah ia akan mendapat dosa dan jika ia
nikah ia akan mendapat pahala, baik laki-laki maupun perempuan.12
2. Sunnah
Yaitu apabila seseorang dipandang dari segi pertumbuhan
jasmaninya telah wajar dan cenderung untuk nikah serta sekedar biaya
hidup telah ada, maka baginya menjadi sunnah lah untuk melakukan
perkawinan. Jika ia menikah maka akan mendapat pahala dan jika ia
11
Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013), h. 9-11
12
Mardani, Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2016), h. 36-
37
7 Ibid. h. 36
14
tidak atau belum menikah ia tidak mendapat dosa dan juga tidak
mendapat pahala.
3. Haram
Yaitu pernikahan yang dilakukan bagi orang yang tidak
mempunyai keinginan dan tidak mempunyai kemampuan serta tanggung
jawab untuk melaksanakan kewajiban kewajiban dalam rumah tangga,
seperti memberi nafkah, pakaian, tempat tinggal dan kewajiban batin
seperti mencampuri istri, serta nafsunya pun tidak mendesak sehingga
apabila melangsungkan pernikahan akan terlantarlah dirinya dan istrinya,
maka hukum melakukan pernikahan bagi orang tersebut adalah haram.
Keharaman nikah ini karena nikah dijadikan alat untuk mencapai yang
haram secara pasti, sesuatu yang menyampaikan kepada yang haram
secara pasti, maka ia haram juga.
Jika seseorang menikahi wanita pasti akan terjadi penganiayaan
dan menyakiti sebab kenakalan laki-laki itu, seperti melarang hak-hak
istri, berkelahi dan menahannya untuk disakiti, maka menikah menjadi
haram untuknya. Sesungguhya keharaman nikah pada kondisi tersebut,
karena nikah disyari‟atkan dalam islam untuk mencapai kemaslahatan
dunia dan akhirat. Hikmah kemaslahatan ini tidak tercapai jika nikah
dijadikan sarana mencapai bahaya, kerusakan dan penganiayaan.
4. Makruh
Yaitu jenis pernikahan yang dilakukan oleh orang yang tidak
memiliki kemampuan biaya hidup memberi belanja istri, meskipun
memiliki kemampuan biologis atau tidak memiliki nafsu biologis (lemah
syahwat) meskipun memiliki kemampuan ekonomi (kaya), walaupun
ketidakmampuan biologis atau ekonomi itu tidak sampai membahayakan
(merugikan) salah satu pihak khususnya istri. Jika kondis seseorang
seperti itu tetapi dia tetap melakukan pernikahan, maka pernikahannya
(tidak disukai) karena pernikahan yang dilakukannya besar kemungkinan
menimbulkan hal-hal yang kurang disukai oleh salah satu pihak.
5. Mubah (ibahah)
15
c. Pengertian keluarga
Dalam UU No.52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga pasal 1 ayat 6 menyebutkan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.14
Keluarga dalam bahasa Arab disebut ahlun, selain kata ahlun kata yang
memiliki arti keluarga aali, ‘asyirah, dan qurbaa. Kata ahlun berasal dari kata
ahila yang berarti senang, suka, atau ramah. Menurut pendapat lain, kata ahlun
berasal dari ahala yang berarti menikah.15
Dalam al-Quran kata ahlun disebutkan sebanyak 227 kali. Dari
penyebutan sebanyak itu, kata ahlun memiliki tiga pengertian, yaitu:16
1. Yang menunjuk pada manusia yang memiliki pertalian darah atau
perkawinan, seperti ungkapan ahlu-bait atau seperti dalam ayat yang
dibahas ini. Pengertian ini dalam bahasa Indonesia disebut keluarga.
2. Menunjuk pada suatu penduduk yang mempunyai wilayah-geografis
atau tempat tinggal, seperti ucapan ahlu yatsrib, ahlu al-balad dan
lain-lain. Dalam bahasa sehari-hari disebut warga atau penduduk.
3. Menunjuk pada status manusia secara teologis, seperti ahlu al-dzikr,
13
Khoirul Abror, Hukum Perkawinan dan Perceraian, (Bandar Lampung: IAIN Raden Intan
Lampung, 2019), h. 54-57
14
Undang-undang No.52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga.
15
Ahmad Mukhtar Umar,Mu‘jam al-Lughah al-Arabiyah alMu‘ashirah,(Kairo: Daar al-Kutub,
2008), 135.
16
Waryono Abdul Ghafur,Hidup Bersama al-Quran,(Yogyakarta: Rihlah, 2006), 320.
16
17
Aunur Rahim Faqih,Bimbingan Dan Konseling dalam Islam, (Jogjakarta: UII press, 2001), 70.
18
Kamrani Buseri,Pendidikan Keluarga Dalam Islam dan Gagasan Implementasi, (Banjarmasin:
Lanting Media Aksara Publishing House, 2010), 93.
19
Mufidah Ch,Psikologi Keluarga Islam, (Malang: UIN Malang Prees, 2008), 40.
17
2. Kerabat jauh (discretionary kin), yaitu terdiri dari individu yang terikat
dalam keluarga melalui hubungan darah, adopsi atau pernikahan, tetapi
ikatankeluarganya lebih lemah daripada kerabat dekat.
3. Orang yang dianggap keluarga (fictive kin), seorang yang dianggap
kerabat karena adanya hubungan yang khusus, misalnya hubungan antar
seseorang yang akrab.
Menurut Burgess dan Locke keluarga adalah kesatuan orang-orang yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi yang berinteraksi dan
berkomunikasi menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami, istri, ayah
dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan.20
Keluarga merupakan kelompok individu yang dipersatukan oleh ikatan
perkawinan, darah atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga yang
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan dan melalui peran-
perannya sendiri sebagai anggota keluarga dan yang mempertahankan
kebudayaan sendiri. Keluarga juga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari
perhubungan laki-laki dan perempuan, perhubungan mana sedikit banyak
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.21
Dari definisi keluarga di atas dapat dirumuskan intisari pengertian
keluarga adalah kelompok sosial yang kecil, pada umumnya terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah ataupun adopsi.
Keluarga merupakan kelompok yang terpenting dalam masyarakat. Adanya
masyarakat disebabkan karena adanya kelompok keluarga yang saling
berinteraksi satu sama lain, sehingga membentuk kelompok sosial yang disebut
masyarakat
Mac Iver dan Page mengemukakan beberapa ciri-ciri keluarga antara lain:
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3. Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan.
20
Khairuddin. Sosiologi Kelurga. (Yogyakarta : Liberty, 2002), 6-7.
21
Abu Ahmadi. Psikologi Sosial. (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), 239.
18
22
Khairuddin, Sosiologi Kelurga. (Yogyakarta : Liberty, 2002), 6.
23
Goode, W. J, Sosiologi Keluarga ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 4.
24
Khairuddin, Sosiologi Keluarga (Yogyakarta : Liberty, 2002), 110.
25
Rakhmat, Jalaluddin dan Muhtar Gandaatmaja, Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994), 20.
19
tentang ajaran keagamaan yang mereka anut. Hal ini menjadi bagian
penting dalam membentuk kepribadian dan karakter yang baik bagi
anggota keluarga.
4. Fungsi Protektif
Keluarga harus menjadi tempat yang dapat melindungi seluruh
anggotanya dari seluruh gangguan, baik dari dalam maupun dari luar.
Keluarga juga harus menjadi tempat yang aman untuk memproteksi
anggotanya dari pengaruh negatif dunia luar yang mengancam
kepribadian anggotanya. Misalnya, pengaruh negatif media, pornografi,
bahkan ada juga paham-paham keagamaan yang menyesatkan.
5. Fungsi Sosialisasi
Keluarga juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
sosialisasi nilai-nilai sosial dalam keluarga. Melalui nilai-nilai ini, anak-
anak diajarkan untuk memegang teguh norma kehidupan yang sifatnya
universal sehingga mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang
memilki karakter dan jiwa yang teguh. Selain itu, melalui fungsi ini
keluarga juga dapat menjadi tempat yang efektif untuk mengajarkan
anggota keluarga dalam melakukan hubungan sosial dengan sesama
karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, maka mereka
membutuhkan hubungan antar sesama secara timbal balik untuk
mencapai tujuan masing-masing. Dengan bersosialisasi pula setiap
anggota keluarga dapat mengaktualisasikan dirinya.
6. Fungsi Rekreatif
Keluarga dapat menjadi tempat untuk memberikan kesejukan dan
kenyamanan seluruh anggotanya, menjadi tempat beristirahat yang
menyenangkan untuk melepas lelah. Dalam keluarga seseorang dapat
belajar untuk saling menghargai, menyayangi dan mengasihi sehingga
tercipta hubungan yang harmonis dan damai. Dengan demikian keluarga
itu benar-benar menjadi surga bagi seluruh anggotanya.
7. Fungsi Ekonomis
21
28
Lilis Satriah, Bimbingan Konseling Keluarga untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah
warahmah (Bandung: FokusMedia, 2018), 4.
22
Artinya: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(lakilaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka
29
Ali Yusuf As-Subki, Fiqh Keluarga(Pedoman Berkeluarga dalam Islam), (Jakarta:
Amzah, 2012), h. 143-144
25
35
Eka Rahmah Eliyani, “Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri”, Jurnal
Ilmu Komunikasi, volume 1 nomer 2 (2013), 87.
28
36
Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga Cet. 11 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 26.
29
37
Bernard Raho. Keluarga Berziarah Lintas Zaman: Suatu Tinjauan Sosiologis, Cet.1 (NTT: Nusa
Indah, 2003), 22.
30
dan aturan kesepakatan (marriage rules) yang terbentuk suatu saat tidak
dilaksanakan, maka akan menimbulkan konflik.38
Penyelesaian konfliknya cenderung berlangsung lama karena
komunikasi yang tidak efektif, mengingat jarak yang jauh dan kesempatan
untuk bertemu sangat sulit. Jika dibandingkan dengan pasangan yang
tinggal dalam satu atap, pasangan yang menjalani hubungan long distance
Marriage memiliki hambatan dalam hal kedekatan, tempat tinggal, dan
intensitas pertemuan sehingga sering memicu tumbuhnya masalah diantara
mereka sebab kurangnya efektifitas pertemuan yang menyebabkan
kelancaran komunikasi menjadi sulit untuk diwujudkan.39
Berikut ini merupakan 3 permasalahan umum yang memicu timbulnya
konflik pada pasangan long distance Marriage, yaitu:
1. The lack of daily sharing, yakni kurangnya waktu dan kesempatan
berbagi seperti berbagi kebersamaan dengan pasangan tidaklah
mungkin dapat dilakukan secara konsisten dalam jangka waktu yang
lama. Sedangkan sudah kita ketahui bahwa dengan secara rutin
berkomunikasi akan semakin mengetahui dan mengenal lebih dalam
mengenai karakteristik pasangan serta dapat membuat hubungan
berlangsung lama.
2. Unrealistic expectations about time together, yakni munculnya
harapan-harapan yang tidak realistis tentang waktu bersama.
Terbatasnya waktu pertemuan seringkali membuat mereka berpikir
bahwa setiap momen haruslah perfect. Padahal konflik dan kebutuhan
akan otonomi merupakan hal wajar dan tidak dapat dihindari dalam
semua marriage relationships.
3. Unequal effort that the two partners invest in maintaining, yakni
ketidakseimbangan usaha yang diberikan masing-masing individu
38
Devi Anjas Primasari, “Kehidupan Keluarga Long Distance Marital in Relationship” (Tesis Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, 2015), 61. Dalam
http://repository.unair.ac.id, diakses pada tanggal 17 November 2019, jam 07.36 WIB.
39
Ibid, 62.
31
40
Yulia Singgihgunarsa,Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman, (Jakarta: Pt. Gunung Mulia, 2000
34
Mereka dapat berbicara satu sama lain, mereka saling menghargai dan
menikmati keberadaan bersama.41
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka keharmonisan rumah tangga
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu situasi atau kondisi keluarga
dimana terjalinnya kasih sayang, saling pengertian, dukungan, mempunyai
waktu bersama, adanya kerjasama, kualitas komunikasi yang baik dan minim
terjadinya konflik, ketegangan dan kekecewaan dalam rumah tangga.
Kartono menjelaskan bahwa aspek-aspek keharmonisan di dalam rumah
tangga seperti adanya hubungan atau komunikasi yang hangat antar sesama
anggota keluarga, adanya kasih sayang yang tulus dan adanya saling pengertian
terhadap sesama anggota keluarga.Sementara Menurut Gunarsa ada banyak
aspek dari keharmonisan rumah tangga diantaranya sebagai berikut:42
43
Kartono,Sosiologi (Surakarta, pustaka cakra surakarta, 2004), 50.
36
Kerangka penelitian ini berlandasan pada firman Allah SWT dalam QS.
An-Nisaa‟ ayat bahwa Allah SWT memberikan perintah agar umat muslim,
bertakwa kepada Allah SWT yang telah menciptakan kamu dari seorang diri,
dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu
saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Perkawinan adalah cara yang Allah pilih bagi manusia untuk
beranakinak, berkembang biak dan melestarikan hidupnya setelah masing-
masing pasangan siap melakukan perannya yang positif yang mewujudkan
tujuan perkawinan. Allah tidak menjadikan manusia seperti makhkluk lain
yang hidup bebas dan berhubungan secara anarki tanpa aturan. Namun, demi
menjaga kehormatan dan martabat, Allah menghukum sesuai dengan
martabatnyasehingga hubungan laki-laki dan perempuan diatur secara
terhormat berdasarkan rasa saling meridhai dengan ijab qabul sebagai lambang
adanya rasa cinta, serta dihadiri para saksi yang menyaksikan bahwa pasangan
tersebut saling terikat. 45
hubugan jarak jauh (Long Distance Marriage) dalam konteks pernikahan
disebut dengan Long Distance Marriage yaitu kondisi dimana pasangan suami-
istri tinggal di tempat yang berbeda selama bekerja, terkadang untuk waktu
yang lama demi kepentingan karir dari pasangan. Long Distance Marriage juga
diartikan sebagai situasi pasangan yang berpisah secara fisik, yaitu salah satu
pasangan harus meninggalkan keluarga demi suatu kepentingan, sedangkan
pasangan yang lain harus tetap tinggal di rumah. 46
Setiap pasangan menikah memerlukan suatu pondasi yang kuat untuk
melanggengkan pernikahan yang mereka bina dengan cinta dan kasih
sayang diantara keduanya. Satu-satunya jalan bagi kelanggengan hidup
bersama dalam pernikahan adalah adanya sikap saling menghargai dan
45
Abdul Rahman Ghozali, M.A., Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2003), h. 10-11
46
ka Pratiwi Rachman, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.6 no.2, 2017
38
memahami diantara suami maupun istri. Suami dan istri harus saling
sanggupmemberikan kenyamanan dan juga rasa aman serta mampu
memenuhikebutuhan hidup dan mengatasi permasalahan keluarga dengan
baik.
A. Hasil Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di provinsi jawa barat kelurahan tegal munjul
kecamatan purwakarta kabupaten purwakartar. Namun dalam skripsi ini,
peneliti hanya fokus pada salah satu desa yang berada di kecamatan
purwakarta, yaitu desa tegal munjul. Sebelumnya peneliti akan
mendeskripsikan secara umum tentang desa Tegal Munjul terlebih dahulu
adapun batas wilayat tegal munjul di antaranya :
Sebelah Utara, Kelurahan Munjul Jaya
Sebelah Selatan, Kelurahan Negri Tengah
Sebelah Timur, Kelurahan Citalang
Sebelah Barat Kelurahan Negri Kaler
a. Kependudukan
Menurut Data Desa terdapat dengan data kependudukan dari tahun
2019-2020 jumlah penduduk 11 . 409 orang. Kepala keluarga 3. 302 KK,
jenis kelamin (L) 5. 700 dan jenis kelamin (P) 5. 709 orang yang didalam
nya ada yang sudah berumah tangga, anak-anak, remaja dan lain-lain.47
b. Kepercayaan Agama
mayoritas penduduknya beragama islam dan sebagian lagi
beraga Kristen dan Khatolik. Di Kelurahan Tegal Munjul ini terdapat
sarana untuk beribadah bagi orang islam diantaranya Masjid,
Mushola, dan Majlis Ta‟lim untuk mengaji. Di Kelurahan Tegal
Munjul ini juga terdapat IRMA ( ikatan remaja masjid ) bagi para
remaja baik putra maupun putri untuk mengadakan berbagai acara
terrutama hari-hari besar Islam, ada juga Karang Taruna yang
47
Data Penduduk Kelurahan Tegal Munjul Tahun 2021
41
42
1. Profile AS
Sampel pasangan satu Ibu AS dan Bapak LA Pernikahan mereka
sudah berlangsung selama 4 tahun, karena tuntutan pekerjaan, sehingga
meskipun pasangan ini masih muda harus rela menjalani Long Distance
Relationship (LDR). jika ia tinggal menetap bersama suaminya maka
biaya kehidupan akan membengkak, mereka tidak dapat menabung, dan
Ibu AS juga telah bekerja sebagai pelayan toko di pasar Rebo Purwakarta
sehingga tidak dapat ikut dengan suaminya, intensitas pertemuan mereka
yaitu 3 Bulan sekali, Komunikasi keduanya melalui Telepon, SMS,
Whatsapp dan Video Call
2. Profile FSK
Sampel pasangan dua Ibu FSK dan Bapak AN Pernikahan mereka
baru berusia 9 tahun dan telah dikaruniai seorang putra, alasan mendasar
yang menyebabkan mereka menjalani Long Distance Relationship
(LDR) yaitu karena faktor ekonomi, AI suaminya bekerja sebagai pekerja
proyek di Kalimantan Barat, waktu yang ditempuh dari pusat kota
Kalimantan Barat ke Purwakarta terbilang cukup jauh dan tidak bisa
45
pulang-pergi, dan cukup beresiko jika harus dilakukan setiap hari dan
agar lebih hemat biaya, maka dia memutuskan untuk tinggal terpisah
dengan istrinya, yaitu dengan mengontrak bersama teman-temannya,
intensitas pertemuan antara keduanya berkisar sampai 2 tahun sekali.
FSK sebagai seorang istri tidak serta merta hanya menjadi ibu rumah
tangga tetapi juga ikut untuk membantu perekonomian keluarga dengan
berdagang makanan ringan. Cara komunikasi mereka melalui Telephone,
Whatsapp, dan Video call.4
3. Profile NA
Sampel 3 pasangan Ibu NA dan NH, pernikahan mereka baru
berusia 35 tahun dan telah dikaruniai seorang putra. Suaminya bekerja
sebagai proyek di papua, alasannya menjalani Long Distance
Relationship (LDR) yaitu karena istrinya telah memiliki pekerjaan
sebagai buruh pabrik di purwakarta, sedangkan jika Ibu NA ikut tinggal
bersama suaminya, dikhawatirkan susah mendapat pekerjaan serta biaya
kehidupan disana lumayan besar, apalagi untuk biaya menyewa rumah,
lebih baik uangnya ditabung untuk membuat rumah di desa. Mereka
berkomunikasi melalui Telepon, Messenger, Whatsapp dan Video call..
4. Profile RP
Sampel 4 yaitu pasangan IBU RP dan YA yang telah menikah
selama 10 bulan, keduanya tinggal secara terpisah karena pekerjaannya
sebagai seorang chef di salah satu restoran di sulawesi, memang sejak
pacaran keduanya telah terbiasa menjalani Long Distance Relationship
(LDR), sehingga Ibu RP sebagai seorang isteri sudah sangat memaklumi
dengan keadaan tersebut. Intensitas pertemuan antara keduanya hanya 1
Tahun sekali dalam setahun yaitu ketika merayakan Hari Raya Idul Fitri
dan Tahun Baru. Waktu pertemuan hanya sekitar 3 sampai 7 hari, untuk
hari-hari biasa keduanya berkomunikasi melalui Telephone, Messenger,
Whatsapp, sampai Video Call.6
5.Profile IMP
46
48
Ibu AS Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
48
51
Ibu RP Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
50
53
Ibu CU Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
51
54
Ibu SI Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
55
Ibu JR Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
52
Hal tersebut juga dilakukan oleh pasangan suami istri yang sering
melakukan komunikasi via telepon. Keduanya saling memberi kabar
tentang bagaimana keadaan masing-masing dan pencapaian-pencapaian
yang telah didapatkan. Namun, tidak menutup kemungkinan konflik juga
bisa muncul meskipun sudah berusaha menjalin komunikasi seperti yang
diinginkan keduanya.
Seperti yang telah di alami oleh Ibu AS yaitu sebagai berikut :
“dampaknya, saya keteteran ngurus pekerjaan rumah, ngurus
anak dan orang tua juga. Dan saya memang sering tanya kepada
suami saya lewat telepon. Tapi kadang nggak diangkat. Kalau
diangkat pasti bilang dia lagi sibuk dan nanti bakal nelpon balik. Satu
dua kali masih saya maklumi dan saya mencoba menyelesaikan
pekerjaan dengan cara saya sendiri. Tapi lama kelamaan seperti itu
terus, kan saya ya agak gimana gitu. Padahal saya kalau nelpon itu
pengen ngomong penting atau ada hal yang saya nggak tahu caranya
mengatasi. Sempat marah saya waktu itu, tapi ya nggak lama-lama
kalau suami bekerja di jauh itu gini jadi susah komunikasinya kadang
di angkat kadan tida kang...”56
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga Ibu AS
kurang bisa beradaptasi di awal menjalani long distance karena tuntutan-
tuntutan yang tidak bisa seluruhnya terlaksana sebagaimana pasangan
yang tinggal berdampingan. Akibat dari hubungan long distance ini
adalah konflik peran yang mana sering kali berasal dari istri yang bekerja
dan berpenghasilan. Masalah yang berhubungan dengan peran ini
mungkin tergantung pada sikap suami. Artinya, jika dapat menerima
kondisi istrinya, masalah penyesuaian dapat dipermudah. Namun,
keduanya memilih untuk menyikapi keadaan masing-masing dengan
bijak dan tetap melanjutkan pernikahan mereka demi anak sampai
dengan sekarang.
56
Ibu AS Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
56
Hal serupa juga di telah paparkan oleh Ibu FSK sebagai berikut :
“Dampaknya ke anak kang anak saya selalu nanyain bapaknya,
ya gimana lagi kalau nggak ditelponkan. Ya saya sebenarnya udah
kasih pengertian sama anak kalau bapaknya sedang sibuk. Tapi
semakin hari anak saya semakin, yaa.. bandelnya kayak apa. Kalau
ada bapaknya di rumah kan nggak berani macem-macem soalnya
yang ditakuti cuma bapaknya. Tapi waktu saya pengen ngomongin
masalah bandelnya anak saya, suami saya nggak bisa lama-lama
telponnya. Waktunya cuma sebentar. Padahal masih banyak yang
belum saya bicarakan. Kadang itu yang bikin hubungan saya dan
suami agak renggang. Kalau udah gitu, saya sempat khawatir tentang
banyak hal. Seperti, ya takut kalau kayak mereka-mereka yang milih
cerai daripada terus-terusan jauh. Tapi, saya selalu mencoba
mengatasi semuanya. Saya nggak mau nasib saya kayak orang-orang
itu.”57
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa informan Ibu FSK
mengalami masalah penyesuaian diri ketika harus berpisah dengan
suaminya, , sehingga muncul perasaan takut karena belum terbiasa
dengan kondisi tersebut. Persoalan tentang anak mereka membuat
informan Ibu FSK merasa tidak bisa mengatasinya sendiri sehingga
selalu membutuhkan bantuan dari suaminya. Selain itu, banyak sekali
contoh pasangan suami istri yang berakhir di meja pengadilan untuk
melakukan gugatan cerai hanya karena konflik-konflik yang terjadi
diantara pasangan suami istri long distance. Hal ini semakin menambah
kekhawatiran informan Is tentang nasib pernikahannya. Namun, Ibu FSK
selalu memberikan dukungan pada suaminya bahwa yang dilakukannya
saat ini hanya untuk membahagiakan keluarga.
Hal serupa terjadi pada keluarga Ibu NA yang telah di paparkan
sebagai berikut :
57
Ibu FSK Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
57
58
Ibu NA Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
59
Ibu RP Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
58
67
Ibu RP Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
68
Ibu IMP Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
69
Ibu CU Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
70
Ibu SI Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
71
Ibu JR Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
63
72
Ibu JR Wawancara Mendalam, Purwakarta 29 Agustus 2022
64
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh uraian dan pembahasan serta analisis yang terdapat dalam
skripsi ini, maka sebagai akhir dari kajian ini akan penulis simpulkan hal-hal
penting sebagai berikut:
1. Faktor penyebab pasangan suami istri menjalankan pernikahan jarak jauh
( long distance Relationship ) di Desa Kelurahan Tegal Munjul
Kecamatan Dampak penyebab pasangan suami istri menjalankan
pernikahan jarak jauh ( long distance Relationship ) di Desa Kelurahan
Tegal Munjul Kecamatan Purwakarta Kabupaten purwakarta diantaranya
ada meliputi Faktor ekonomi, Pendidikan, pekerjaan, penyesuaian
kebutuhan khusus.
2. Dampak yang terjadi dari pernikahan jarak jauh ( Long Distance
Marriage ) Di Wilayah Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta,
Kabupaten Purwakarta dampak negatif diantaranya yaitu sering terjadi
konflik, rentan perselingkuanh, kurangnya kepercayaan,Kebutuhan
kurang terpenuhi, ekspetasi yang berbeda dan masalah anak.
3. Upaya yang dilakukan keluarga dalam mengatasi dampak negatif dari
pasangan suami istri menjalankan pernikahan jarak jauh ( long distance
Relationship ) di Desa Kelurahan Tegal Munjul Kecamatan Purwakarta
Kabupaten purwakarta antara lain yaitu Perlakuan Baik dan Ketaatan,
saling memahami, jujur satu sama lain, saling menghormati, berusaha
menyenangkan pasangan, mencari solusi bersama, memanggil dengan
panggilan sayang.
67
68
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi pembaca, agar selalu mempelajari dan banyak membaca literatur yang
berkaitan dengan keharmonisan dalam rumah tangga dan memahami lebih
mendalam mengenai rumah tangga.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan judul yang sama
disarankan untuk mempertimbangkan ketersediaanya referensi, baik dalam
buku, artikel, modul, maupun yang lainnya. Hal ini perlu karena referensi
mengenai Hak dan Kewajiban Suami dan Istri dirasa masih kurang sehingga
tidak terkesan penggulangan terhadap peneliti sebelumnya.
3. Bagi anggota rumah tangga di wilayah Kelurahan Tegal Munjul, Kecamatan
Purwakarta, Kabupaten Purwakarta agar selalu menjaga keharmonisan rumah
tangga, keutuhan keluarga, saling percaya satu sama lain dan memelihara nilai-
nilai dalam berumah tangga, saling menghargai antara suami dan istri dan
pengertiannya diantara keduanya lebih di tingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibu AS
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU FSK
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
enjadikan keluarga tetap harmonis?
8. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
9. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
anda sedang tidak bersama?
10. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
walaupun sedang tidak bersama?
11. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
12. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
menjalani hubungan ldr?
13. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
14. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
15. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
16. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
17. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
18. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Ibu FSK
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU NA
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Ibu NA
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU RP
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Purwakarta 29 Agustus 2022
Ibu RP
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU IMP
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Purwakarta 29 Agustus 2022
Ibu IMP
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU CU
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Purwakarta 29 Agustus 2022
Ibu CU
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK IBU SI
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Purwakarta 29 Agustus 2022
Ibu SI
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK BAPAK JR
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Pendidikan :
4. Jumlah anak :
5. Usia pernikahan :
6. Bagaimana cara anda mempertahankan pernikahan ini?
7. Strategi apa yang anda lakukan untuk menjaga cinta keluarga dan
8. enjadikan keluarga tetap harmonis?
9. Sebelum menikah apakah sudah terfikirkan tentang kondisi seperti ini?
10. Bagaimana cara anda menghargai dan menghormati pasangan ketika
11. anda sedang tidak bersama?
12. Apakah anda memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pasangan
13. walaupun sedang tidak bersama?
14. Apa saja yang anda upayakan untuk keluarga ini agar tetap harmonis?
15. Bagaimana kebutuhan untuk sandang pangan dan papan selama
16. menjalani hubungan ldr?
17. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis?
18. Adakah kecemasan selama tidak bersama dengan pasangan?
19. Apa yang menjadi pembeda dari sebelum kerja merantau dan tidak?
20. Apa yang menjadikan ibu dengan suami menjalani pernikahan jarak jauh ?
21. Dampak apa saja sehingga ibu dan suami menjalani pernikahan jarak
jauh ?
22. Upaya apa yang di lakukan ibu dan suami dalam mengatasi dampak
tersebut ?
Purwakarta 29 Agustus 2022
Bapak JR