POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

DEMI MENJAGA KEHARMONISAN KELUARGA

(Studi pada Pasangan Suami Istri di Komplek Griya Antasari Handil Bakti)

ABSTRAK
Annisa Hummaira , Muhammad Agus Humaidi2), Laila Qadariah3)
1)
1) 2) 3)
FISIP, Universitas Islam Kalimantan MAAB (UNISKA) Banjarmasin
Email : annisahummaira8861@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pola komunikasi pasangan suami istri
dalam hubungan jarak jauh demi menjaga keharmonisan keluarga di Komplek Griya Antasari
Handil Bakti, (2) hambatan atau gangguan yang dihadapi pada pola komunikasi pasangan
suami istri dalam hubungan jarak jauh demi menjaga keharmonisan keluarga di Komplek
Griya Antasari Handil Bakti, dan (3) upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi
hambatan atau gangguan pada Pola Komunikasi Pasangan Suami Istri dalam Hubungan Jarak
Jauh demi Menjaga Keharmonisan Keluarga di Komplek Griya Antasari Handil Bakti.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif
dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah (1) pola komunikasi yang dianggap paling efektif dalam
proses komunikasi adalah pola komunikasi yang seimbang. Hal ini karena mereka saling
terbuka dan masing-masing pasangan memiliki peran yang sama dalam mengungkapkan
pandangan atau pendapat tentang kehidupan rumah tangga. Selain itu, membuat komitmen
juga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga, (2) faktor penghambat dalam proses
komunikasi bagi pasangan suami istri di Komplek Griya Antasari Handil Bakti yang
menjalani hubungan jarak jauh yaitu hambatan fisik, hambatan ekonomi, hambatan waktu
dan hambatan manusiawi, dan (3) upaya yang dilakukan pasangan suami istri di Komplek
Griya Antasari Handil Bakti dalam mengatasi permasalahan rumah tangganya adalah dengan
langsung menelepon satu sama lain untuk membicarakan duduk permasalahan agar
mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
Kata Kunci : Pola Komunikasi, Keharmonisan Keluarga

ABSTRACT

This study aims to determine (1) the communication patterns of married couples in
long-distance relationships in order to maintain family harmony in the Komplek Griya
Antasari Handil Bakti, (2) the obstacles or disturbances encountered in the communication
patterns of married couples in long-distance relationships in order to maintain family
harmony. at Komplek Griya Antasari Handil Bakti, and (3) what efforts were made to
overcome obstacles or disturbances in the Communication pattern of husband and wife in
long distance relationships in order to maintain family harmony in Komplek Griya Antasari
Handil Bakti. The research method used in this research is through a qualitative approach
with the type of qualitative descriptive research.
The results of this study are (1) the communication pattern that is considered the most
effective in the communication process is a balanced communication pattern. This is because
they are open to each other and each partner has the same role in expressing views or
opinions about domestic life. In addition, making commitments can also increase family
harmony, (2) inhibiting factors in the communication process for married couples in
Komplek Griya Antasari Handil Bakti who undergo long-distance relationships, namely
physical barriers, economic barriers, time barriers and human barriers, and (3 ) the effort
made by a married couple in Komplek Griya Antasari Handil Bakti in overcoming their
household problems is to directly call each other to discuss the problem in order to get a
solution to the problem.
Keywords: Communication Pattern, Family Harmony
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial
yang ingin memenuhi kebutuhan ekonomis
serta kebutuhan biologis manusia harus
beradaptasi untuk bekerjasama sesama
manusia. Di kutip dari buku nikah,
pernikahan menurut ajaran Islam
merupakan ibadah dan lambang kesucian
hubungan antara seorang lelaki dan
perempuan dalam membina rumah tangga
yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Sebagai ibadah dan lambang kesucian
pernikahan harus didasari oleh niat yang
suci, kebulatan tekad, restu kedua orang
tua, serta do’a dari sahabat dan keluarga
agar hidup dapat bersama dengan rukun,
harmonis, dan penuh kebahagiaan.
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, maka pernikahan harus
dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Terdapat beberapa ayat Al-Quran
Tentang Pernikahan, diantaranya adalah
terdapat didalam QS Az-Zariyat ayat 49
dan QS Ar – Rum; 21, berdasarkan
uraian dua ayat diatas menjelaskan
bahwa dalam Islam pernikahan adalah
tujuan mulia dan menjalankan perintah
Allah SWT. Sehingga dalam
membangun sebuah rumah tangga,
pasangan suami istri memiliki tujuan yang
sama dalam hidupnya. Tujuan dari
membangun rumah tangga salah satunya
adalah untuk mendapatkan keturunan.
Namun tujuan lain juga untuk mencapai
keharmonisan dalam sebah keluarga.
Untuk mencapai keluarga yang harmonis
maka diperlukan komitmen dan
kepercayaan dari setiap pasangan.
Pasangan suami istri yang tinggal
berpisah oleh pasangannya dan harus
menjalani pernikahan jarak jauh di
sebabkan oleh berbagai faktor seperti
faktor ekonomi, faktor pendidikan ataupun
karir. Memutuskan untuk hidup terpisah
pastinya bukan suatu yang mudah karena
dalam menjalani hubungan jarak jauh ada
banyak hal yang menjadi pertimbangan
yang berat misalnya komunikasi akan
berkurang dan pemenuhan kebutuhan yang
tidak di dapatkan oleh pasangan lain. Hal
ini merupakan kekhawatiran yang besar
bagi hubungan suami istriker karena dapat
mengurangi keharmonisan dalam rumah
tangga. Komunikasi interpersonal menjadi
ujung tombak dalam penyelesaian konflik
rumah tangga, karena dengan adanya
komunikasi tersebut maka setiap pasangan
suami istri dapat lebih terbuka dengan
pasangan masing-masing dalam
penyampaian maupun penyelesain
masalah.
Ketidakharmonisan menduduki
peringkat tertinggi penyebab terjadinya
perceraian di Kota Banjarmasin Tercatat
per Desember 2021 ada 620 kasus
perceraian yang berawal dari perselisihan
dan pertengkaran terus-menerus.
Sedangkan pada tahun 2020 ada 566
gugatan perceraian yang masuk dalam
kategori tidak ada keharmonisan dalam
keluarga. Pada tahun 2019 sebanyak 642
pasangan di Kota Banjarmasin bercerai
dan masuk kategori keluarga tidak
harmonis. Data tersebut membuktikan
bahwa setiap tahun ketidakharmonisan
antar pasangan dan keluarga menjadi salah
satu faktor utama penyebab perceraian.
Komplek Griya Antasari Handil Bakti
terletak di pinggiran Kota Banjarmasin,
namun secara administratif terletak di
wilayah Kabupaten Barito Kuala, di
Komplek ini terdapat beberapa keluarga
yang suaminya bekerja sebagai kru kapal
laut, pegawai kantoran, buruh pabrik, dan
lainnya yang karena tuntutan tugas dari
pekerjaan harus pergi bekerja dalam waktu
yang cukup lama sehingga adanya jarak
yang jauh ini antara suami istri sering
menimbulkan percekcokan yang diantara tangga tanpa ada pihak yang lebih
penyebabnya meragukan kesetiaan dominan. Berikut pernyataan salah
pasangan, kiriman uang yang kurang satu informan yang menjalani
lancar maupun kurangnya komunikasi hubungan jarak jauh yaitu NE
antar suami istri sehingga menyebabkan mengatakan bahwa:
kurang harmonisnya rumah tangga yang “Saya dan suami lebih terbuka
telah lama dibina. sih kalau ada pendapat atau ada hal
Berdasakan latar belakang dan yang ingin dibincangkan tanpa
uraian singkat tentang hubungan jarak jauh menutupi apapun dan saling
antara pasangan suami istri, maka penulis memberikan kesempatan bicara
memilih judul “Pola Komunikasi Suami meskipun komunikasi tidak dapat
Istri dalam Hubungan Jarak Jauh Demi dilakukan setiap hari karena sinyal
menjaga Keharmonisan Keluarga sering tidak ada, namun tetap tidak
(Studi Kasus pada Pasangan Suami Istri ada yang lebih dominan.”
di Komplek Griya Antasari Handil Hal serupa juga disampaikan
Bakti)” oleh suaminya sendiri yaitu MD
bahwa:
METODE PENELITIAN “Saling terbuka aja sih tapi
Dalam penelitian ini memakai tidak ada yang mendominasi soalnya
metode kualitatif dengan pendekatan sama-sama memberikan kesempatan
deskriptif, yang dimaksud dengan metode untuk bicara”
kualitatif berdasarkan Mukhtar (2013 : 10) Sesuai dengan pernyataan
bahwa merupakan metode yang dipakai informan di atas dinyatakan bahwa
peneliti agar bisa menemukan pengetahuan pasangan suami istri NE tidak ada
atau teori terhadap penelitian pada waktu yang mendominasi dalam
tertentu. Sehingga dengan menggunakan menyampaikan pendapat, karena
pendekatan deskriptif kualitatif ini peneliti dikomunikasikan secara terbuka dan
dapat menghasilkan uraian secara tidak menutup-nutupi apapun.
mendalam atau menjelaskan tentang Pernyataan yang sama juga
bagaimana pola komunikasi pada disampaikan oleh MS bahwa :
komunikasi untuk keharmonisan rumah “Sebelum kami menjalani
tangga yang mengalami hubungan jarak hubungan jarak jauh ini, sebenarnya
jauh. kami sudah membicarakan
kemungkinan jika suami lolos
ANALISIS HASIL PENELITIAN sebagai guru PNS di Hulu Sungai
Pola Komunikasi Pasangan Suami Istri Selatan nantinya akan seperti apa,
sehingga kami sudah berkomitmen
dalam Membangun Hubungan Jarak
untuk saling memberi kabar satu
Jauh sama lain dengan inisiatif pribadi
tanpa diminta, baik itu via chat
Pola komunikasi yang terjadi antara
whatsapp maupun video call, dan hal
suami istri di Komplek Griya Antasari
tersebut Alhamdulillah sampai
Handil Bakti terdiri dari 3 (tiga) macam
sekarang lancar-lancar saja dan
yaitu :
berkomunikasi setiap hari.”
1. Pola Keseimbangan
Hal serupa juga disampaikan
Dalam pola keseimbangan ini
oleh suaminya sendiri yaitu RR
berarti pasangan suami istri
bahwa:
melakukan komunikasi secara
“Saling memberi kabar ga
terbuka dan bebas untuk
mesti saya yang harus menghubungi
menyampaikan pendapat masing-
duluan, kadang istri juga sering
masing tentang kehidupan rumah
 duluan, dan Alhamdulillah sampai
saat ini lancar-lancar saja
komunikasinya”
Berdasarkan pernyataan
informan di atas dinyatakan bahwa
pasangan suami istri MS saling
menghubungi secara rutin dan
seimbang. Pernyataan lainnya
disampaikan oleh AA bahwa :
“Kalau saya dan suami itu tipe
yang suka bicara cerita apa aja
meskipun hal-hal kecil, suami saya
penyabar dan humoris jadi kalau
mau menyampaikan apa saja ya
sampaikan aja seadanya, namun kan
terkadang kerjaan suami ini sering
dalam hutan jadi susah cari sinyal,
jadi kalau saat ada sinyal dan bisa
berkomunikasi, kami manfaatkan
semaksimal mungkin untuk bercerita
yang membuat pasangan semakin
kangen.”
Hal serupa juga disampaikan
oleh DF selaku suami AA yang
menyatakan bahwa:
“Bicara apa adanya aja,
cerita-cerita meskipun kadang
terhalang sinyal”
Dari uraian diatas dapat kita
pahami bahwa pola komunikasi
keseimbangan telah berjalan dengan
baik, karena pola keseimbangan
sangat efektif untuk menciptakan
keharmonisan rumah tangga karena
komunikasi terjalin dengan
keterbukaan dan kerja sama yang
saling menyeimbangi dalam hal
berkomunikasi antar pasangan suami
istri.
2. Pola Komunikasi Pemisah Tidak
Seimbang
Pola pemisah tidak seimbang
yaitu salah satu diantara pasangan
suami atau istri lebih mendominasi
dalam hal segalanya dan hampir
tidak pernah meminta pendapat
antara kedua belah pihak. Sedangkan
pihak terdekat ikut membenarkan
tindakan yang salah tersebut.
Berikut pola komunikasi tidak
seimbang yang dikemukakan oleh D
mengatakan bahwa :
“Saya pernah mengalami tidak
menjalin komunikasi yang tidak baik
selama beberapa waktu dikarenakan
suami saya pernah melakukan
kesalahan fatal bagi saya karena
suami saya pernah selingkuh dengan
masyarakat sekitar tempat kerjanya
di Kabupaten Muara Teweh, dengan
alasan karena merasa kesepian jauh
dari saya. Namun rekan kerjanya
yang lain tidak tahu menahu dan
tidak memberi tahu saya, padahal
kami berteman di whatsapp, nah
disitulah saya merasa terjadi pola
komunikasi pemisah yang tidak
seimbang antara saya dan suami.”
Hal tersebut dikonfirmasi oleh
suaminya bahwa :
“Pernah dulu saya khilaf dekat
dengan wanita lain disini sebab saya
merasa kesepian jauh dari istri dan
saya tidak jujur dengan istri saya”
Berdasarkan pernyataan
tersebut maka pola komunikasi
pemisah tidak seimbang ini tidak
efektif jika dilakukan oleh pasangan
suam istri yang menjalani hubungan
jarak jauh, karena jika salah satu
pasangan melakukan tindakan atau
keputusan yang tidak
dikomunikasikan dengan baik antara
suami atau istri maka salah satu
pihak akan merasa dirugikan dan
tersakiti, sehingga akan kesulitan
untuk memecahkan permasalahan
tersebut dikarenakan berjauhan yang
menyebabkan risiko kesalahpahaman
jika mengkomunikasikan lewat
telepon serta pihak terdekat suami
juga tidak tahu menahu dan
membiarkan atas keputusan yang
dilakukan oleh suami atau istri
dengan alasan kejadian tersebut
adalah hal yang wajar jika suami dan
istri berjauhan.
3. Pola Komunikasi Interpersonal “Saya melakukan komunikasi
Keluarga dengan keluarga karena menurut
Terkait pola komunikasi jarak saya hanya keluarga yang dapat
jauh yang terjadi dalam rumah dipercaya menjadi tempat untuk
tangga atau pasangan suami istri bercerita baik itu cerita yang senang
maupun pola komunikasi antara maupun sedih, sebenarnya dengan
keluarga juga harus terjalin dengan saya berkumpul dengan keluarga
baik, karena jika awalan komunikasi tanpa bercerita apapun sudah
antar suami dan istri terjadi membuat saya merasa lebih tenang.”
perselisihan maupun Berdasarkan uraian di atas,
kesalahpahaman, maka pola dapat disimpulkan bahwa keluarga
komunikasi yang baik tidak akan memegang peranan yang sangat
terjalin. Pola komunikasi suami istri penting dalam komunikasi, karena
sangat diperlukan untuk pasangan dengan berkomunikasi dengan
suami istri itu sendiri, serta keluarga keluarga terasa berbeda ketika
terutama orang tua akan berfungsi informan sedang berbicara dengan
untuk membantu hubungan rumah suami. Berkomunikasi dengan
tangga anaknya untuk terjalin secara keluarga dapat membantu informan
harmonis meskipun menjalani merasa lebih nyaman dan
hubungan jarak jauh dan tinggal menemukan alternatif solusi untuk
terpisah. menangani masalah rumah
Berikut pola komunikasi tangganya.
keluarga pada pasangan suami istri Dari hasil wawancara di atas
yang disampaikan oleh NE bahwa : dapat disimpulkan bahwa pola
“Saya berkomunikasi dengan komunikasi yang digunakan
keluarga terutama dengan dengan pasangan suami istri di Komplek
mertua saya untuk menceritakan hal- Griya Antasari Handil Bakti dalam
hal yang terjadi di rumah tangga membangun hubungan jarak jauh
saya, tetapi tidak semua masalah demi menjaga keharmonisan
saya sampaikan, hanya masalah- keluarganya dilakukan dengan tiga
masalah kecil tertentu saja agar cara komunikasi, yaitu:
dapat mendapatkan solusi dari a. Pola komunikasi yang
permasalah yang kami hadapi, tetapi keseimbangan, dimana pola
saya sangat jarang menceritakan komunikasi ini merupakan cara
permasalahan rumah tangga saya komunikasi yang efektif untuk
kepada orang tua saya karena saya digunakan karena pola
tidak ingin kebaikan suami yang komunikasi keseimbangan ini
saya berikan kepada beliau menjadi terdiri dari keterbukaan antara
tidak berharga hanya karena suami dan istri tanpa ada yang
masalah rumah tangga saya.” ditutup-tutupi.
Sesuai dengan pernyataan b. Pola komunikasi pemisah tidak
informan di atas dapat dinyatakan seimbang, yang dimana pola
bahwa NE merasa lebih nyaman komunikasi ini dapat
ketika bercerita kepada keluarganya merugikan salah satu pihak
khususnya mertuanya sebab menurut baik itu suami maupun istri,
NE orang tua suaminya lebih dan pola komunikasi ini tidak
mengenal sifat suami saya, serta efektif jika terus dilakukan.
mendapatkan solusi atas c. Pola komunikasi keluarga, di
permasalahannya. Pendapat lainnya mana pola komunikasi
juga disampaikan oleh D bahwa : keluarga dilakukan agar
 mendapatkan solusi atas
permasalahan yang dihadapi
pasangan suami istri yang
menjalin hubungan jarak jauh.
Hambatan yang dihadapi keluarga di
Komplek Griya Antasari Handil Bakti
Terkait Pola Komunikasi Pasangan
Suami Istri dalam Hubungan Jarak
Jauh demi Menjaga Keharmonisan
Komunikasi adalah pesan atau
informasi yang disampaian oleh pengirim
pesan kepada penerima pesan dengan
tujuan agar persepsi dari masing-masing
pihak memiliki pengertian yang sama.
Oleh karena itu, dalam proses komunikasi
jarak jauh terdapat beberapa kesenjangan
dan masalah sehingga terjadi hambatan
dalam komunikasi antara pada pasangan
suami istri di Komplek Griya Antasari
Handil Bakti, beberapa hambatan yang
terjadi yaitu :
1. Hambatan Fisik
Hambatan fisik adalah
hambatan yang terjadi karena adanya
gangguan akibat sinyal atau jaringan
pada media saluran yang digunakan.
Hambatan yang membuat pasangan
suami istri tidak bisa berkomunikasi
dengan baik seperti cuaca yang
buruk yang berakibat ada gangguan
sinyal atau jaringan. Adanya
gangguan tersebut maka komunikasi
jarak jauh antara suami dan istri
tidak akan terjalin dengan baik dan
kurang efektif. Penyataan ini
serupa dengan yang dikatakan NE
mengatakan bahwa:
“Berhubung kami ini
berkomunikasi melalui handphone,
jadi kendala yang sering terjadi itu
adalah sinyal, apalagi kalau saat
teleponan atau video call suaranya
sering mandet jadi sering kurang
jelas apa yang disampaikan suami
saya, kalau komunikasi via chat juga
sering lambat terkirimnya atau
pending.”
Hal serupa juga disampaikan
oleh MD yang menyatakan bahwa:
“Hambatan fisiknya ya ga bisa
bertemu langsung, sinyal juga sering
putus-putus”
Sesuai pernyataan di atas
menunjukkan bahwa hambatan yang
dialami oleh NE adalah sinyal yang
kurang bagus. Pernyataan tersebut
dialami juga oleh AA yang
mengatakan bahwa :
“Kan suami saya kerjanya
dalam hutan dan pegunungan untuk
memasang perangkat menara
jaringan jadi sering tidak ada sinyal
kalaupun ada sinyal pasti kualitas
sinyalnya jelek, disamping itu saya
juga tidak terlalu memaksakan
suami saya untuk tetap menghubungi
kalau sedang mengerjakan
proyeknya karna kan dalam hutan
kalau tidak fokus takutnya
berbahaya untuk dia.”
Hal serupa juga dinyatakan
oleh suami AA yaitu
Jaringan yang tidak baik
merupakan hambatan utama dalam
melakukan proses komunikasi.
Namun pernyataan berbeda
disampaikan oleh MS bahwa :
“Kalau saya dan suami
Alhamdulillah tidak ada kendala
apapun karena meskipun suami saya
tinggal di Hulu Sungai Selatan
namun disana sinyal masih aman
karena masih didaerah perkotaan,
dan kami kan sama-sama bekerja
sebagai guru jadi untuk masalah
waktu komunikasi juga tidak
bermasalah karna tidak bentrok.”
Berdasarkan hasil wawancara
di atas dapat disimpulkan bahwa
hambatan fisik yang terjadi dalam
penelitian ini adalah minimnya
sinyal dan jaringan yang kurang
bagus yang berdampak pada kualitas
komunikasi pasangan suami dan istri
di Komplek Griya Antasari Handil
Bakti.
2. Hambatan Ekonomi
Hambatan ekonomi yang
dimaksud adalah hambatan biaya
 yang dikeluarkan ketika sedang
berkomunikasi melalui handphone.
Biaya pulsa atau kuota internet yang
dikeluarkan untuk berkomunikasi
dianggap cukup menghambat ketika
ingin berkomunikasi. Hal ini sejalan
dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh AA bahwa :
“Sebenarnya tidak ada
hambatan yang begitu berarti bagi
saya saat berkomunikasi dengan
suami, hanya saja saat suami saya
kehabisan kuota internet yang
menjadi kendala, mengingat wilayah
kerja suami saya dipertambangan
dalam hutan sehingga butuh
memakan waktu untuk membeli ke
perkotaan dahulu, sehingga saya
tidak bisa menghubungi suami
saya.”
Hal tersebut juga dikonfirmasi
oleh hal serupa juga disampaikan
oleh suaminya sendiri yaitu MD
bahwa:
“Hambatannya karna disini
jauh dari kota jadi susah membeli
kuota internet jika habis”
Berdasarkan hasil wawancara,
hambatan ekonomi yang dirasakan
oleh informan adalah ketika tidak
ada pulsa atau kuota internet
suaminya sehingga menjadi
penghambat dalam berkomunikasi
antara suami dan istri.
3. Hambatan Waktu
Hambatan waktu yang
dimaksud adalah hambatan
komunikasi yang disebabkan karena
waktu. Waktu menjadi salah satu
hambatan dalam proses komunikasi
terlebih jika komunikasi yang
dilakukan secara jarak jauh.
Sehingga ketika suami menelpon
istrinya dan begitu juga
sebaliknya, dan salah satu dari
mereka tidak mengangkatnya. Hal
ini dibenarkan oleh AA mengatakan
bahwa:
“Biasanya saya menghubungi
suami saya menchat pagi memberi
semangat kerja, lalu siang sekitar
jam 12.00 karena saat jam istirahat
kerja, sama malam hari, walau
terkadang saya hubungi jarang
terhubung, jadi lebih sering suami
yang menghubungi duluan karna dia
yang tau disana ada sinyal atau
tidak.”
Hal serupa juga disampaikan
oleh suaminya yang menyatakan
bahwa:
“Selisih waktu komunkasi
kadang ada kesibukan lain”.
Selain itu DF juga mengatakan
kalau terkendala waktu dalam proses
komunikasi dengan suaminya, DF
menyatakan bahwa :
“Berhubung suami saya
bekerja tambang dan tidak boleh
menggunakan handphone saat
bekerja sehingga kami melakukan
komunikasi disaat suami saya
senggang saja menunggu dia
menelepon, biasanya saya menchat
saja kalau dibalas syukur kalau tidak
ya gapapa.”
Hal tersebut dikonfirmasi oleh
AF yang merupakan suami dari DF
bahwa:
“Jarang komunikasi karena
saya kerja ga boleh main hp, terus
kalau pulang kerja biasanya
maghrib atau malam baru sampe
mess jadi sering ketiduran dan
jarang nelpon istri”
4. Hambatan Manusiawi
Hambatan manusiawi adalah
hambatan yang terjadi akibat dari
diri manusia sendiri. Masalah-
masalah yang biasa terjadi dalaham
kehudupan rumah tangga. Adapun
permasalahan yang terjadi antara
suami istri saat berkomunikasi jarak
jauh yang ada di Komplek Griya
Antasari Handil Bakti berbeda-beda
setiap pasangan. Berdasarkan hasil
penelitian yang ditemukan bahwa
ada beberapa masalah yang berat
dirasakan oleh infoman namun ada
pula masalah sepele yang bisa
terselesaikan dengan mudah.
Sebagaimana yang dikatakan MS
bahwa:
“Kalau saya sama suami
selama menjalani hubungan jarak
jauh Alhamdulillah tidak ada
permasalahan yang rumit sih,
karena berhubung suami saya
orangnya penyabar dan kami juga
termasuk sering ketemu, biasanya
suami saya 2 minggu sekali balik
kesini atau kalau saya sedang cuti
saya yang mengunjungi suami saya
disana.”
Hal serupa juga disampaikan
oleh suaminya yang menyatakan
bahwa:
“Saya selalu menekankan
prinsip pada diri saya untuk
bersikap sabar dengan pasangan
apalagi kan ldr jadi harus berusaha
memberikan perhatian kepada istri
semaksimal mungkin”
Selain itu pernyataan yang
disampaikan oleh AA yang
menyatakan bahwa dalam kehidupan
rumah tangganya tidak ada masalah
yang begitu berat melainkan hanya
masalah sepele saja :
“Masalah yang terjadi selama
menjalani komunikasi jarak jauh
yang berat mungkin karena masa
pernikahan kami yang baru saja dan
saya sedang hamil, biasanya saya
merasa sedih karena saat kontrol
kandungan tidak bisa ditemani
suami, atau lagi ngidam sesuatu ya
harus beli sendiri keluar karena
tidak ada suami yang bisa membantu
hal tersebut.”
Hal serupa juga disampaikan
oleh AF selaku suami dari
AA yang menyatakan bahwa:
“Istri sering mengutarakan
perasaannya saat cek kandungan
saya ga bisa menemani secara
langsung, jadi sebisa mungkin saya
menghibur dia untuk tetap
semangat”
Berbeda dengan pernyataan
yang disampaikan oleh D yang
menyatakan bahwa permasalahan
rumah tangganya lebih banyak
bersumber dari pihak orang tua
suami saya sendiri yang lebih
mendominasi apalagi dalam hal
keuangan, seperti yang dikatakan DF
yaitu :
“Saya kan setelah menikah
ngikut suami dan mertua saya juga
ikut serumah dengan kami dengan
alasan ingin menemani saya
dirumah karena saya suami saya
bekerja diluar kota, sehingga saya
dirumah tidak bisa leluasa dan
beliau suka mencampuri
pengelolaan keuangan rumah tangga
kami dan hal tersebut membuat saya
tidak nyaman."
Hal tersebut dikonfirmasi oleh
suaminya AF yang menyatakan
bahwa:
“Ya saya terkadang juga
kasian dengan istri saya tetapi saya
merasa lebih aman ketika istri saya
ada yang menemani dirumah yaitu
ibu saya”
Berdasarkan hasil wawancara
di atas dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang sering muncul di
kehidupan rumah tangga yang
menjalin komunikasi jarak jauh
adalah penyesuaian diri saat harus
berpisah dengan pasangan sehingga
muncul rasa ketakutan karena belum
terbiasa dengan kondisi seperti ini.
Hal ini dirasakan oleh beberapa
informan yang belum pernah
menjalani hubungan jarak jauh,
berbeda dengan pasangan yang
sebelum menikah yang sudah
menjalani hubungan jarak jauh,
mereka lebih memiliki kesiapan
mental dan akan mudah dalam
menyesuaikan diri dalam kondisi
tersebut.
Upaya yang dilakukan dalam
Mengatasi Hambatan atau Gangguan
pada Pola Komunikasi Pasangan Suami
Istri dalam Hubungan Jarak Jauh demi
Menjaga Keharmonisan Keluarga di
Komplek Griya Antasari Handil Bakti
Dalam menghadapi permasalahan
rumah tangga harus dihadapi dengan bijak,
karena permasalahan dalam berumah
tangga merupakan hal yang wajar terjadi,
namun sekecil apapun permasalahannya
harus tetap diatasi dengan baik agar tidak
menyakiti hati satu sama lain, terlebih lagi
untuk pasangan yang menjalani hubungan
jarak jauh. Dari hasil wawancara dengan
informan MS mengatakan bahwa :
“Kalau saya biasanya saat ada
masalah langsung langsung menelpon
atau videocall dan menjelaskan dengan
baik meskipun itu hanya masalah spele,
dan harus diselesaikan pada saat
komunikasi itu juga permasalahannya
agar tidak berkelanjutan, dan karena
suami bisa bolak balik HSS ke Kota
Banjarmasin sehingga sangat nyaman
untuk memecahkan masalah.”
Hal serupa juga disampaikan suami
MS terkait cara mereka memecahkan
permasalahan:
“Kami biasanya menenangkan diri
dulu baru dibicarakan via telepon atau
videocall, kalau masih belum selesai juga
saya juga biasanya langsung ke
Banjarmasin untuk memecahkan masalah
agar tidak berkelanjutan”
Sesuai pernyataan di atas bahwa
masalah yang dihadapi suami istri tersebut
merupakan masalah sepele dan dibicarakan
langsung melalui telepon ataupun
videocall, maka permasalahannya akan
terselesaikan dengan baik sama seperti AA
bahwa :
“Kalau ada masalah kami langsung
bicarakan secara baik-baik, namun sejauh
ini tidak ada permasalahan yang begitu
berarti karena mungkin kami masih
sebagai pengantin baru apalagi saya lagi
hamil jadi suami saya sangat memanjakan
dan penuh perhatian meski berjauhan ”
Hal tersebut dibenarkan oleh
suaminya yang menyatakan bahwa:
“Saya menurunkan ego saya apalagi
istri saya lagi hamil hormonnya kan turun
naik, jadi sebisa mungkin saya
memberikan perhatian dan memanjakan
dia”
Namun perbedaan pendapat
disampaikan oleh DF bahwa masalah
rumah tangganya adalah mertua ikut
campur urusan rumah tangga saya.
“Sebenarnya dengan kejadian suami
saya selingkuh dan mertua ikut campur
urusan agama ini sudah membuat saya
terpuruk, tetapi saya selalu berusaha
mengalihkan pikiran saya dengan
melakukan hobi saya seperti membaca,
mengunjungi orang tua dan keluarga
saya.”
Berdasarkan hasil wawancara
langsung dengan informan dapat
disimpulkan bahwa cara dalam mengatasi
permasalahan yang muncul dalam
menjalani hubungan jarak jauh adalah
salah satunya dengan membangun
kepercayaan dan pengertian dengan
pasangan dalam menyikapi permasalahan
tersebut, membangun komunikasi yang
baik bersama pasangan melalui videocall
atau telepon seluler maupun pesan
singkat. Beberapa pasangan lain juga
memiliki cara lain yaitu dengan melakukan
hobi agar kehidupan rumah tangga selalu
terjalin dengan utuh dan harmonis selama
jarak jauh.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
pola komunikasi suami istri yang menjalin
hubungan jarak jauh baik istri yang bekerja
maupun istri yang tidak bekerja sama
yakni dengan melakukan komunikasi
melalui media elektronik baik telepon, chat
via whatsapp ataupun videocall, namun
perbedaannya adalah kebebasan waktu
dalam berkomunikasi, contoh istri yang
tidak bekerja dapat menjalin komunikasi
kapan saja saat suaminya memiliki waktu
senggang untuk berkomunikasi, sedangkan
istri yang bekerja tidak dapat menjalin
komunikasi kapanpun melainkan hanya
saat jam istirahat kerja atau saat jam kerja DAFTAR PUSTAKA
sudah berakhir Buku :
Hakim, Saifuddin Lukman. 2019. Buku
KESIMPULAN DAN SARAN Nikah, Jakarta. Kantor Urusan
KESIMPULAN Agama
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dianalisis, maka dapat ditarik Iriantara,Yosal dan Usep Syaripudin.
kesimpulan bahwa : 2020. Komunikasi Pendidikan.
1. Pola komunikasi yang dianggap
paling efektif dalam proses Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi
komunikasi adalah pola komunikasi Indonesia. Jakarta. PT.
yang seimbang. Hal ini karena Rajagrafindo Persada.
mereka saling terbuka dan masing-
masing pasangan memiliki peran Widjaja, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi
yang sama dalam mengungkapkan Pengantar Studi. Jakarta. PT
pandangan atau pendapat tentang Rineka Cipta.
kehidupan rumah tangga. Selain itu,
membuat komitmen juga dapat Muladsih, dkk. 2011 Komunikasi
meningkatkan keharmonisan Interpersonal
keluarga.
2. Faktor penghambat dalam proses A, Devito Joseph. 2001 Pola Komunikasi
komunikasi bagi pasangan suami antara suami istri
istri di Komplek Griya Antasari
Handil Bakti yang menjalani Djikzeul, Dennis dan Moke Markus.
hubungan jarak jauh yaitu hambatan 2005. Komunikasi Publik
fisik, hambatan ekonomi, hambatan
Melvie (Wismanto, Nancy & Hastuti).
waktu dan hambatan manusiawi.
2014. Nillai Dalam Pernikahan
3. Upaya yang dilakukan pasangan
suami istri di Komplek Griya
Hamalik, Oemar. 1995, Kurikulum dan
Antasari Handil Bakti dalam
Pembelajaran, Jakarta: Bumi
mengatasi permasalahan rumah
aksara
tangganya adalah dengan langsung
menelepon satu sama lain untuk
Sanjaya, Wina. 2012. Perencanaan dan
membicarakan duduk permasalahan
Desain Sistem Pembelajaran
agar mendapatkan solusi dari
(cetakan ke-5). Jakarta: Kencana
permasalahan tersebut.
Prenada Media Group

SARAN Arifin, Zainal. 2011. Konsep Model

1. Sebaiknya pasangan suami lebih Pengembangan
meningkatkan intensitas komunikasi Kurikulum. Rosda: Bandung
agar hubungan tetap harmonis
meskipun menjalani hubungan jarak Kotler Philip, 2008. Manajemen
jauh. Pemasaran, Edisi Millineum di
2. Sebaiknya pasangan lebih terbuka terjemahkan Benyamin PT.
satu sama lain ketika ada rasa yang Prenhallindo : Jakarta
mengganjal untuk dikomunikasikan
secara bijak. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
3. Sebaiknya lebih memberikan Kualitatif dan R&D, (Bandung :
perhatian kepada pasangan agar rasa ALFABETA, 2008).
peduli satu sama lain tetap terjaga
Satori, Djaman dan Komarian Aan.
2011:103. Teknik Pengumpulan
Data

Fisip team. 2019. Panduan Penulisan

Skripsi. Banjarmasin. UNISKA
MAB Banjarmasin.

Diagram Faktor Penyebab Perceraian di

Kota Banjarmasin Tahun 2021
Sumber : www.pa-
banjarmasin.go.id

Jurnal :
Rijali, Ahmad. 2020. Analisis Data
Kualitatif. Jurnal Ilmu Dakwah.
Banjarmasin. Volume 17. Nomor
33.

Ridha, Nikmatur. 2019. Proses Penelitian,

Masalah, Variabel, dan Paradigma
Penelitian. Jurnal Hikmah. Volume
14, Nomor 1.

Skripsi :
Julsy, Hardsen Imanuel Najoan. 2015.
Pola Komunikasi Suami Istri dalam
Menjaga Keharmonisan Keluarga di
Desa Tonde gesan II Kecamatan
Kawangkoan Kabupaten Minahasa.

Arfianti, Narti. 2016. Strategi Menjaga

Keharmonisan Ruah Tangga Jarak
Jauh (Studi Kasus di Desa Ciputih
Salem Kabupaten Brebes)

Putri, Dewa Natasha. 2019. Pola

Komunikasi Pasangan Suai Istri
Daam Menjaga Keharmonisa
Hubungan (Antarpribadi Pasangan
yang Berwirausaha Bersama Dalam
Menjaga Keharmonisan Keluarga)

Alfiamn, Dewi Masruroh. 2020.

Komunikasi Interpersonal
PAsangan Suami Istri Dalam
Mempertahankan Hubungan Jarak
Jauh (Long Distance Marriage)