Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRA NIKAH DALAM

MENGATASI PENINGKATAN ANGKA PERCERAIAN


(STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN GOMBONG
KABUPATEN KEBUMEN)

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

MOCHAMAD SYAFRUDIN

NIM. 1717302074

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2022
1

EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRA NIKAH DALAM


MENGATASI PENINGKATAN ANGKA PERCERAIAN
(STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN GOMBONG
KABUPATEN KEBUMEN)
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap orang yang ingin berumah tangga pasti akan
melalui pintu gerbang yang namanya pernikahan serta menginginkan
terciptanya keluarga yang bahagia baik lahir maupun batin. Perkawinan
merupakan suatu hal yang penting dalam realita kehidupan umat manusia.
Dengan adanya perkawinan rumah tangga dapat ditegakkan dan dibina
sesuai dengan norma agama dan tata kehidupan masyarakat. Dalam rumah
tangga berkumpul dua insan yang berlainan jenis (suami isteri), mereka
saling berhubungan untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus
generasi. Insan-insan yang berada dalam rumah tangga itulah yang disebut
“keluarga”. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa, keluarga
yang dicita-citakan dalam perkawinan yang sah adalah keluarga sejahtera
dan bahagia yang selalu mendapat ridha dari Allah SWT.
Nikah merupakan salah satu asas pokok hidup yang paling utama
dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pernikahan tidak hanya
satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan
keturunan, akan tetapi juga bisa dipandang sebagai jalan menuju pintu
perkenalan antara suatu kaum dengan kaum lain dan perkenalan itu akan
menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan yang
lainya. Pertalian nikah adalah pertalian yang seteguh-teguhnya dalam hidup
dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami dan istri dan keturunanya,
melainkan antara dua keluarga. Selain itu dengan pernikahan seseorang
akan terpelihara dari kebinasaan hawa nafsunya. Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 yang dimaksud perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
2

Maha Esa. Dengan demikian pernikahan adalah suatu akad yang secara
keseluruhan aspeknya dikandung dalam kata nikah atau tazwij dan
merupakan ucapan seremonal yang sakral.
Pengetahuaan tentang perkawinan dan kekeluargaan Islam
merupakan perkara penting yang perlu diketahui oleh setiap individu
sebelum memasuki gerbang perkawinan. Ilmu yang berkaitan dengan
sistem kekeluargaan Islam wajib diketahui oleh pasangan suami istri karena
ia merupakan perkara yang amat penting untuk mencapai tujuan
perkawinan, yaitu kebahagian yang berkepanjangan. Islam mempunyai
peraturan yang lengkap mengenai perkawinan dan kekeluargaan. Setiap
orang yang menikah itu perlu mematuhi peraturan tersebut untuk
memastikan rumah tangga yang dibina senantiasa rukun dan damai serta
mendapat rahmat Allah.1 Islam telah mensyariatkan pernikahan serta
meletakkan peraturan-peraturan yang jelas dan tepat. Peraturan-peraturan
ini diasaskan diatas prinsip-prinsip kukuh yang menjamin kesejahteraan
masyarakat, kebahagiaan rumah tangga, penyebaran kebaikan, penjagaan
akhlak serta pengekalan keturunan manusia.2
Efektivitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi kesesuaian
antara tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan hasil yang telah
dicapai. Dengan demikian efektifitas lebih menekankan bagaimana hasil
yang diinginkan itu tercapai sesuai rencana yang telah ditentukan. Dengan
kata lain pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai berapa
jauh tercapainya sesuatu tujuan yang lebih dahulu ditetapkan.3
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat

1
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Memasuki Gerbang Perkahwinan, Ed. Ke-
2.
2
Mustofa Al-Khin, Mustofa Al-Bugho, Ali Asy-Syarbaji, Kitab Fikah Mazhab Syafie,
(Kuala Lumpur: Pustaka Salam Sdn. Bhd. 2005), hlm. 726.
3

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan


memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku. Bimbingan
pranikah adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam
menjalankan pernikahan dan kehidupan rumah tangga bisa selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah sehingga, dapat mencapai kebahagiaan hidup
dunia dan akhirat.
Manfaat dari pada menghadiri kursus pra nikah adalah untuk
memberi kefahaman mengenai kehidupan rumah tangga dan peranan yang
perlu dimainkan oleh suami istri. Selain itu, kursus ini dapat meningkatkan
kefahaman dan penghayatan terhadap ilmu fardhu ãin dan fardhu kifãyah.
Kursus ini juga membantu bakal pasangan suami istri dalam pengurusan
ekonomi rumah tangga, cara berkomunikasi, serta menjelaskan prosedur
perkawinan, perceraian dan ruju’. Hal ini dapat meminimalisirkan kasus
perceraian dan dapat mewujudkan masyarakat yang harmonis serta aman
damai.4
Berdasarkan statistik angka perceraian di KUA Kecamatan
Gombong Kabupaten Kebumen pada tahun 2021 mencatat angka sebanyak
2.676 perkara. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab perceraian
lebih didominasi oleh perselisihan dan pertengkaran. Ini sebanyak 961
kasus. Selain itu juga masalah ekonomi yang mancapai 861 kasus.
Kemudian faktor meninggalkan salah satu pihak berjumlah 255 kasus. Hal
tersebut disampaikan oleh Panitera PA Kebumen Muhammad Salafudin,
Selasa (5/10/2021). Disampaikannya, peningkatan perceraian
dimungkinkan akan meningkat. Ini juga lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tahun tahun sebelumnya. “Kebanyakan adalah cerai gugat atau dari
pihak wanita. Adapun yang mengajukan dispensasi kawin tercatat ada 214
orang. Berbagai langkah mengurangi angka perceraian telah diambil oleh

4 AlHafiz, Kepentingan Kursus Perkahwinan Pada Bakal Suami Isteri, Diakses melalui
situs:http://alhafiz.net/soaljawabagama/apakah-kepentingan-krusus-perkahwinan-pada-bakal
suami-isteri, 25 Desember 2021.
4

Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat. Namun,


statistik terus menunjukkan yang sebaliknya. Seharusnya, untuk
mengelakkan perceraian terus berlaku pasangan harus belajar meningkatkan
taraf hidup keluarga, mengimbangi kerja dan keluarga serta meningkatkan
kesadaran mengenai keselamatan keluarga.
Tingginya angka perceraian juga disebabkan oleh kurangnya minat
masyarakat untuk mengikuti bimbingan pra nikah di berbagai KUA pada
umumnya dan di KUA Gombong Kecamatan Kebumen pada khususnya.
Maka dengan adanya kasus angka perceraian yang tinggi yang
tercatat di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian skripsi mengenai bagaimana
“Efektifitas bimbingan pra nikah dalam mengatasi peningkatan angka
perceraian di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen”.
B. Definisi Operasional
1. Efektifitas Bimbingan
Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin
besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.5
Sedangkan bimbingan adalah petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan
sesuatu, tuntunan, dan juga pimpinan6. Bimbingan merupakan suatu
proses pemberian bantuan baik kepada individu ataupun kepada
kelompok, bimbingan ini diberikan untuk menghindari kesulitan
kesulitan ataupun untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi
oleh individu di dalam hidupnya. Bimbingan ini lebih bersifat
pencegahan dari pada penyembuhan.
Yang dimaksud efektifitas bimbingan dalam penelitian ini adalah
sejauh mana keefektifan bimbingan pra nikah yang dilakukan KUA

5
Dansite, Pengertian Efektivitas, Diakses dari situs :https://dansite.Woordspress.com/
/03/28/pengertian-efektivitas/ pada tanggal 26 Desember 2021.
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2011), hlm. 1098.
5

Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen terhadap penekanan angka


perceraian, baik itu ditimbang dari cara penyampaian materi dari
petugas KUA Kecamatan Gombong maupun ditimbang dari minat
hadir peserta bimbingan pra nikah di KUA Kecamatan Gombong.
2. Pra Nikah
Pra nikah tersususun dari dua kata yaitu “pra” dan “nikah”, kata
“pra” sebagaimana yang tercantum di dalam “Kamus Besar Bahasa
Indonesia” ialah sebuah awalan yang memiliki makna “sebelum”.7
Sedangkan kata “nikah” diartikan di dalam “Kamus Besar Bahasa
Indonesia” ialah sebagai sebuah ikatan atau perjanjian (akad)
perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum negara dan agama8
Pra nikah merupakan masa sebelum adanya akad pernikahan, dalam
kata lain sebelum adanya perjanjian suci “mitsaqon gholiddzon” antara
laki-laki dan perempuan, tujuannya untuk membangun rumah tangga
berdasarkan undang-undang perkawinan agama maupun pemerintah.
Yang dimaksud pra nikah dalam penelitian ini adalah pendidikan yang
ditempuh oleh calon pengantin pria mapun wanita sebelum melakukan
pernikahan.
3. Peningkatan Perceraian
Peningkatan perceraian maksudnya adalah naiknya angka
perceraian dalam pernikahan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
kesimpulan masalah adalah:
1. Bagaimana proses bimbingan Pra Nikah yang dilaksanakan di KUA
Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen?

7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai
Pustaka, 1998), hlm. 44-55.
6

2. Bagaimana efektifitas bimbingan Pra Nikah yang dilaksanakan di KUA


Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen dalam mengurangi angka
perceraian?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan penelitian diantaranya
adalah:
a. Untuk mengetahui sejauh mana bimbingan Pra Nikah yang
dilaksanakan oleh KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen
terhadap pasangan nikah berjalan efektif.
b. Untuk mengetahui apakah bimbingan Pra Nikah yang dilaksanakan
di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen efektif dalam
menekan angka perceraian atau tidak.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penilitian ini adalah untuk menambah
khasanah keilmuan sebagai aplikasi terhadap ilmu yang peneliti
tekuni selama mengikuti kuliah di UIN Prof. KH. SAIFUDDIN
ZUHRI. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tonggak awal
kajian teoritis mengenai efektifitas bimbingan pra nikah dalam
mengatasi peningkatan perceraian di KUA Kecamatan Gombong
Kabupaten Kebumen.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis maka diharapkan pada hasil penelitian ini
dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang berguna bagi saya
secara pribadi maupun bagi masyarakat pada umumnya untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat bimbingan pra nikah
di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan penulis, sudah ada karya
tulis yang berbentuk skripsi, tesis, buku, majalah, artikel, jurnal dan
7

semacamnya. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penelitian


ini untuk mengemukakan teori-teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti penulis yang berkaitan dengan judul skripsi “Efektifitas Bimbingan
Pra Nikah Dalam Mrengatasi Peningkatan Angka Perceraian (Studi Kasus
di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen)” adalah:
Pertama, Penelitian yang ditulis oleh Muhammad Masruhin dengan
judul Efektivitas Bimbingan Pra Nikah di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Kawunganten sebagai Upaya Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga. Penelitian ini memaparkan bagaimana cara yang efektif
dalam mengatai kekerasan rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga
merupakan suatu tindakan yang menimbulkan penderitaan maupun
kesengsaraan secara fisik, seksual, psikis, penelantaran rumah tangga.9
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama
membahas tentang efektitivitas bimbingan pra nikah, perbedaan yang
terdapat pada penelitian ini yaitu sebagai upaya penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga, sedangkan penulis membahas tentang keefektifan
bimbingan pra nikah ditinjau dari minat hadir peserta bimbingan pra nikah
dan materi yang disampaikan pejabat KUA kepada peserta bimbingan pra
nikah sehingga mampu tidaknya materi tersebut menekan angka perceraian
di masyarakat.
Kedua, Penelitian yang ditulis oleh Evin Fatmawati pada tahun 2010
dengan judul “Efektivitas Bimbingan Pra Nikah Calon Pengantin Sebagai
Upaya Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Di BP4 Kota Pekalongan”.
Penelitian ini memfokuskan para calon pengantin untuk mewujudkan
persiapan pernikahan dalam upaya mewujudkan keluarga sakinah. Hasil
dari penelitian ini menyatakan bahwa bimbingan pra nikah sangat efektif

9
Muhammad Masruhin, Efektivitas Bimbingan Pra Nikah di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Kawunganten sebagai Upaya Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, skripsi.
Jawa Tengah: UIN Prof. KH. SAIFUDDIN ZUHRI 2021.
8

dan mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan rumah tangga.10


Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama
membahas tentang efektivitas bimbingan pra nikah, sedangkan penulis
membahas tentang keefektifan bimbingan pra nikah ditinjau dari minat
hadir peserta bimbingan pra nikah dan materi yang disampaikan pejabat
KUA kepada peserta bimbingan pra nikah sehingga mampu tidaknya materi
tersebut menekan angka perceraian di masyarakat.
Ketiga, Penelitian yang ditulis oleh Syekh Nurjati pda tahun 2016
yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Dalam
Mewujudkan Keluarga Sakinah di BP4 Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon”. Penelitian ini memfokuskan para calon pengantin untuk
mewujudkan pernikahan yang ideal serta membentuk keluarga yang
sakinah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bimbingan pra nikah di BP4
Kecamatan Harjamukti sangat efektif dan mempunyai andil besar dalam
kehidupan rumah tangga.11 Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian
penulis adalah sama-sama membahas tentang efektivitas bimbingan pra
nikah, sedangkan penulis membahas tentang keefektifan bimbingan pra
nikah ditinjau dari minat hadir peserta bimbingan pra nikah dan materi yang
disampaikan pejabat KUA kepada peserta bimbingan pra nikah sehingga
mampu tidaknya materi dan minat hadir peserta bimbingan tersebut
menekan angka perceraian di masyarakat.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian

10
Evin Fatmawati, Efektivitas Bimbingan Pra Nikah Calon Pengantin Sebagai Upaya
Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Di BP4 Kota Pekalongan, skripsi. Jawa Tengah: IAIN
Pekalongan 2010.
11
Syekh Nurjati, Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Dalam Mewujudkan
Keluarga Sakinah di BP4 Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Skripsi, Jawa barat: IAIN Cirebon
2016.
9

a. Jenis penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu jenis penelitian


lapangan (fieled research), yaitu jenis penelitian yang dilakukan
secara lapangan.
b. Sedangkan sifat dari penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dimana peneliti mengamati kejadian yang menjadi fokus
peneliti. Penelitian kualitatif itu sendiri merupakan suatu pendekatan
dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau
gejala yang bersifat alami. Mengingat orientasinya demikian maka
sifatnya mendasar dan naturalis atau bersifat kealamian, serta tidak
biasa dilakukan dilaboratorium melainkan dilapangan.12 Penelitian
kualitatif merupakan suatu pendekatan atau penelusuran untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti
gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai peserta penelitian atau
partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak
luas. Informasi tersebut biasanya kata atau teks dan kemudian
dianalisis. Hasil analisis tersebut biasanya berupa deskripsi
(penggambaran) atau dapat pula dalam bentuk tema-tema. Metode
kualitatif memperlakukan partisipan benar-benar sebagai subjek dan
bukan objek. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang
berkarakter deskriptif. Salah satu karakteristik penelitian kualitatif
adalah data deskriptif.13 Sebab jika ditelusuri, penelitian kualitatif
merupakan bentuk penelitian yang memerlukan proses reduksi yang
berasal dari wawancara, observasi atau sejumlah dokumen. Data-
data tersebut nantinya akan dirangkum dan diseleksi agar bias
dimasukan dalam kategori yang sesuai. Dan pada akhirnya muara
dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada pelukisan

12
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2004), hlm. 159.
13
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 23.
10

atau penuturan berkaitan dengan masalah yang diteliti.14 Penelitian


deskriptif ini juga disebut penelitian pra eksperimen. Karena dalam
penelitian ini peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan,
dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap
suatu gejala yang berlaku atau dasar data yang diperoleh dilapangan.
2. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan dalam melakukan penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan empiris, penelitian hukum empiris adalah
suatu metode penelitian hukum yang menggunakan fakta-fakta empiris
yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didapat
dari wawancara maupun perilaku nyata yang dilakukan melalui
pengamatan langsung. Penelitian empiris juga digunakan untuk
mengamati hasil dari perilaku manusia yang berupa peninggalan fisik
maupun arsip.15
3. Sumber Data
Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini, berupa data
primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif
lebih mementingkan proses daripada hasil. Menghendaki adanya batas
penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagi masalah, memiliki
seperangkat kriteria untuk mengukur keabsahan data melalui
kesepakatan antara peneliti dengan subyek yang diteliti.
a. Data Primer
Data primer adalah sumber utama yang dapat memberikan
informasi langsung kepada peneliti tentang data-data pokok yang
dibutuhkan dalam penelitian. Sumber data primer dalam penelitian

14
Faizal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1998), hlm. 258.
15
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Empiris &
Normatif, Pustaka Pelajar, hlm. 280.
11

ini berupa hasil observasi, atau hasil wawancara langsung dengan


narasumber utama.16
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data tertulis atau hasil wawancara yang
bukan merupakan sumber primer dan sifatnya melengkapi data yang
diperoleh dari sumber primer. Dapat berupa buku-buku, jurnal-
jurnal, makalah, artikel, ensiklopedia, dan lain sebagainya yang
menjadi panduan dalam memahami data-data penelitian dan
dokumen-dokumen yang menjadi pendukung atau bukti pendukung
pada saat penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai
berikut:
a. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain seperti wawancara dan
quesioner. Apabila wawancara dan quesioner ini selalu
berkomunikasi dengan orang, namun tidak dengan observasi yang
tidak terbatas pada orang, tetapi pada objek-objek yang lain.
b. Wawancara (Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data yang mana pengumpul
data telah menyiapkan instrumen pertanyaan seputar tema
penelitian. Selain itu pengumpul data harus menyiapkan alat
pendukung berupa tape recorder, gambar, brosur, dan material yang
lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara.17 Disini penulis
mewawancarai pejabat KUA Kecamatan Gombong yaitu
diantaranya Bapak Mufid Munawir sebagai Kepala KUA

16
Agus Sunaryo, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah IAIN Purwokerto
(t.k.: t.p., t.t.), hlm. 10.
17
Sugiono, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Jawa Barat: Alfabeta,
2008), hlm. 138.
12

Kecamatan Gombong, Penghulu KUA Kecamatan Gombong,18


serta dengan beberapa peserta bimbingan pra nikah di KUA
Kecamatan Gombong.
c. Studi Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dari dokumen tertulis
maupun tidak tertulis atau gambar. Metode ini dilakukan dengan
cara menelusuri dan mempelajari berkas-berkas berupa buku yang
terkait dengan tema bahasan.
5. Metode Analisis Data
Analisis data didalam penelitian ini dilakukan secara induktif
kualitatif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,
namun analisis data yang prosesnya berlangsung dari fakta-fakta ke
teori. Tujuan penggunaan analisis dengan cara induktif ini yaitu untuk
menghindari manipulasi data-data penelitian, sehingga diawali
berdasarkan data baru disesuaikan dengan teori. Dalam kata lain
penelitian ini menggunakan penalaran induktif, yaitu suatu proses
penalaran berpikir dari sesuatu yang diamati secara umum kemudian
menghasilkan beberapa konsep dan kesimpulan secara khusus.
I. Sistematika Pembahasan
Untuk mengetahui gambaran tentang keseluruhan pembahasan,
maka pembahasan ini perlu diklasifikasikan menjadi empat bab, yaitu
sebagai berikut:
Bab Satu, pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,
Definsi Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Pembahasan.
Bab Dua, membahas mengenai Kajian Teori tentang Bimbingan
Pra Nikah, Pengertian Bimbingan Pra Nikah, Tujuan dan Manfaat

18
Wawancara dengan Bapak Mufid Munawir, “Kepala KUA Kecamatan Gombong”, pada
tanggal 12 Oktober 2021.
13

Bimbingan Pra Nikah, Objek Bimbingan Pra Nikah, Materi Bimbingan


Pra Nikah dan tentang Perceraian.
Bab Tiga, membahas mengenai Metode Penelitian, yaitu
membahas tentang metode penelitian yang digunakan ketika menyusun
skripsi, diantaranya adalah jenis penelitian, yaitu penelitian lapangan
yang mencangkup tempat dan waktu penelitian yaitu penelitian di KUA
Kecamatan Gombong. Pendekatan Penelitian, yaitu pendekatan empiris,
penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang
menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia.
Metode pengumpulan data, dalam hal ini penulis memperolehnya dengan
wawancara, dokumentasi dan observasi. Selanjutnya adalah sumber data
penelitian dari wawancara dengan infoman yang dalam hal ini adalah
Kepala KUA, Penghulu KUA dan peserta bimbingan pra nikah di KUA
Kecamatan Gombong.
Bab Empat, merupakan bab penutup sebagai rumusan
kesimpulan hasil penelitian terhadap permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, sekaligus menjadi jawaban atas pokok masalah
yang telah dirumuskan, kemudian dilengkapi saran-saran sebagai
rekomendasi yang berkembang dengan penelitian ini.
14

OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Definisi Operasional
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Sistematika Pembahasan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Bimbingan Pra Nikah
1. Pengertian Bimbingan Pra Nikah
2. Tujuan dan Manfaat Bimbingan Pra Nikah
3. Objek Bimbingan Pra Nikah
4. Materi Bimbingan Pra Nikah
B. Perceraian
1. Pengertian Perceraian
2. Faktor-Faktor Penyebab Perceraian
3. Upaya Mencegah Perceraian
4. Dampak Perceraian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Metode Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen dan
Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Untuk Mengatasi Peningkatan Angka
Perceraian Bagi Calon Pengantin
15

1. Profil KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen


2. Letak Geografis KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen
3. Pra Proses Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah
4. Proses Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah
5. Kelebihan dan Kekurangan Bimbingan Pra Nikah Untuk Mencegah Angka
Perceraian Bagi Calon Pengantin di KUA Kecamatan Gombong
Kabupaten Kebumen
B. Analisis Keefektifan Bimbingan Pra Nikah Dalam Mengatasi Peningkatan
Angka Perceraian
1. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah untuk Mencegah Perceraian
Bagi Calon Pengantin di KUA Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen
2. Analisis Keefektifan Bimbingan Pra Nikah Ditinjau dari Minat Peserta
Bimbingan Pra Nikah dan Materi Bimbingan Pra Nikah
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Sara
16

DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, Agus. 2021. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah. IAIN


Purwokerto.
AlHafiz, 2021. Kepentingan Kursus Perkahwinan Pada Bakal Suami Isteri,
Diakses melalui situs: http://alhafiz.net/soaljawabagama/apakah-
kepentingan-krusus-perkahwinan-pada-bakal-suami-isteri.
Dansite. 2021. Pengertian Efektivitas, Diakses dari situs: https://dansite.
Woordspress.com//03/28/pengertian-efektivitas.
Fatmawati, Evin. 2010. Efektivitas Bimbingan Pra Nikah Calon Pengantin Sebagai
Upaya Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Di BP4 Kota Pekalongan.
Jawa Tengah: IAIN Pekalongan.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Erman Amti, Prayitno. 2013. Dasar-dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011. Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Muhammad Amin Suma. 2005. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Mukhtar, Kamal. 1974. Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta:
Bulan Bintang.
Masruhin, Muhammad. 2021. Efektivitas Bimbingan Pra Nikah di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Kawunganten sebagai Upaya Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga. Jawa Tengah: UIN Prof. KH. SAIFUDDIN ZUHRI.
Mustofa Al-Khin, Mustofa Al-Bugho, Ali Asy-Syarbaji, Kitab Fikah Mazhab
Syafie, Kuala Lumpur: Pustaka Salam.
Erman Amti, Prayitno. 2013. Dasar-dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sanapiah, Fasisal. 1998. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
17

Sugiono. 2008. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Jawa Barat:
Alfabeta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurjati, Syekh. 2016. Efektivitas Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Dalam
Mewujudkan Keluarga Sakinah di BP4 Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon, Jawa barat: IAIN Cirebon.
Warson al-Munawwir Ahmad. 1999. Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia, cet.
3, Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Anda mungkin juga menyukai