98-107
98
QONUNI: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam, Vol. 1 No 02 (2021)
dan tidak dapat baca tulis; f). Termasuk d. Rata-rata keluarga memiliki ijazah
kategori fakir dan atau miskin; g). Berbuat SMTA ke atas;
asusila; h). Terlibat perkara-perkara kriminal; e. Pengeluaran zakat, infak, sedekah,
g). Pasangan pernikahan ini masih lengkap dan wakaf senantiasa meningkat;
(hidup). f. Meningkatnya pengeluaran kurban;
g. Melaksanakan ibadah haji secara baik
dan benar.
Masyarakat Islam Nomor DJ. II/191 Tahun kegiatan Penasihatan Perkawinan dan
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Keluarga, KB, UJPGK, Jumat Bersih,
Keluarga Sakinah Teladan (Kemenag 2011): Penanggulangan HIV/AIDS dan kegiatan
lainnya;
g. Diikutkan dalam pelatihan mediator
Pembinaan Perkawinan dan Keluarga;
Keluarga Sakinah Teladan adalah sosok h. Pada masing-masing daerah provinsi agar
keluarga muslim yang memegang predikat didorong untuk berpartisipasi sebagai
keteladanan di daerahnya masing-masing. motivator dan penggerak kegiatan
Mereka adalah orang-orang yang berhasil pemberdayaan keluarga di lingkungannya.
dalam membina kehidupan rumah tangganya
dan mendidik anak-anaknya dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan agama (iptek PEMBAHASAN
dan imtak) sehingga anak-anaknya Upaya Masyarakat Desa Pucakwangi
memperoleh pendidikan secara optimal dan Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa Berdasarkan wawancara dan observasi
dan agama. Di samping itu keluarga sakinah yang peneliti lakukan terkait upaya yang
teladan adalah orang-orang yang mempunyai dilakukan masyarakat Desa Pucakwangi dalam
keteladanan di dalam lingkungan membangun keluarga sakinah, maka
masyarakatnya. Mereka mampu membagi terkumpullah data-data sebagai berikut.
waktunya antara kepentingan rumah tangga Pertama, menurut Bapak Mahmudan
dan masyarakat, aktif berorganisasi dan yang namanya rumah tangga itu pasti punya
menciptakan karya sosial serta berusaha dalam problem masing-masing. Problem yang beliau
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. alami biasanya timbul dari keluarga sendiri
Keluarga Sakinah Teladan adalah orang- berupa cekcok dengan istri, tapi tidak lama dan
orang yang selalu aktif dalam menunjang tidak sampai berlarut-larut. Beliau
program pemerintah seperti aktif dan mengatasinya dengan dibuat bercanda saja
berpartisipasi dalam kegiatan majelis taklim, biar suasana lekas cair (Mahmudan,
pemberantasan buta huruf Alquran dan huruf wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di
latin serta kegiatan Keluarga Berencana (KB), Desa Pucakwangi).
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Jumat Kedua, menurut Bapak Huda dan Ibu
bersih dan Penanggulangan HIV/AIDS, dan Titik yang namanya keluarga pasti ada
lain-lainnya. masalah. Di keluarganya masalah yang sering
Untuk menjaga keteladanan dan terjadi adalah bertengkar tapi kalau bertengkar
kesinambungan antara Kementrian Agama itu paling karena persoalan anak yang kadang-
dan BP4 dengan Keluarga Sakinah Teladan kadang menangis gara-gara dicubit. Selain itu
tersebut perlu diadakan pembinaan terus tidak pernah. Biasanya ada masalah begitu
menerus di semua tingkatan dengan cara ketika pas lagi keadaan capek setelah dari
antara lain: sawah, jadi mudah emosi. Kemudian mereka
a. Menyertakan Keluarga Sakinah Teladan berdua mengatasinya dengan diam saja, kalau
dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan kelihatannya suami sudah tidak marah baru
oleh BP4 setempat; dikasih tahu. Misalkan suami lagi marah ya
b. Memberdayakan Keluarga Sakinah beliau sebagai istri yang diam begitu pun
teladan untuk turut aktif dan menjadi sebaliknya. Jadi tidak sama-sama marah atau
motor penggerak dalam pembangunan saling angkuh. Kemudian usahanya yang lain
masyarakat dan agama; adalah kalau sedang tidak ada uang Ibu Titik
c. Menyertakan Keluarga Sakinah Teladan sebagai istri ikut membantu cari uang, ya
dalam ke pengurusan BP4 setempat; saling gantian mana yang sedang punya uang.
d. Menyertakan Keluarga Sakinah Teladan Karena rezeki menurut keluarga ini tidak
dalam kegiatan Hari Amal Bakti (HAB) hanya datang dari suami saja. Ibu titik sebagai
Kementrian Agama; istri juga bisa menjadi jalan datangnya rezeki.
e. Menyertakan Keluarga Sakinah Teladan Setelah berusaha dengan bekerja juga mereka
pada peringatan Hari Besar Islam (HBI); imbangi dengan berdoa. Selanjutnya adalah
f. Menyertakan Keluarga Sakinah Teladan dengan mensyukuri pemberian Allah sebagai
dalam kegiatan pemerintah seperti tuhan yang mengatur segala sesuatu dan hidup
102
QONUNI: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam, Vol. 1 No 02 (2021)
apa adanya (Titik, wawancara dengan istri dan suami. Nomor satu adalah
penulis, Rumah pribadi di Desa Pucakwangi). komunikasi. Kalau ada persoalan apapun
harus dibicarakan. Karena ketika ada masalah
Ketiga, keluarga Bapak Taufik. Pada terus disembunyikan maka nanti akan timbul
awalnya problem yang beliau alami adalah soal masalah lain. Jadi ketika menghadapi masalah
ekonomi. Karena baru keluar dari pesantren apapun harus langsung diselesaikan (Anam,
jadi belum punya penghasilan tetap. Upaya wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di
pertama yang beliau lakukan adalah dengan Desa Pucakwangi)
berdoa. Kedua berusaha, karena seorang laki- Keenam, keluarga Ibu Sumilah. Beliau
laki wajib menafkahi keluarga. selanjutnya termasuk informan yang paling lama dalam
beliau bicara kepada istrinya kalau ia belum berumah tangga, karena beliau sudah menikah
bisa memberi apa-apa dan Alhamdulillah sejak lulus dari SD. Sampai saat ini upaya yang
istrinya memberi pengertian, sampai istrinya beliau lakukan dalam membangun keluarga
bilang kalau sebagai istri tidak ridho maka sakinah adalah dengan menjalin komunikasi
akan berdosa. Jadi semakin tenanglah dan pengertian kepada semua anggota
perjalanan rumah tangga beliau dan akhirnya keluarganya. Selanjutnya adanya sebuah
sampai bisa dapat pekerjaan tetap. Selain itu prinsip yang menjadi pegangan dari
prinsip yang paling beliau pegang sampai saat keluarganya yang benar-benar ia terapkan
ini adalah adanya saling keterbukaan. Jadi, yakni hidup adanya. Kalau ada rezeki ya
jangan ada dusta di antara kita, Apapun itu. dinikmati bersama, kalau tidak ada ya
Punyamu punyaku dan punyaku punyamu. dinikmati bersama-sama juga (Sumilah,
Jangan sampai suami lebih dulu mendengar wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di
sebuah persoalan dari orang lain sebelum Desa Pucakwangi).
mendengar dari istrinya sendiri. Kepada anak Ketujuh, keluarga Bapak Jamuji. Upaya
pun juga seperti itu. Jadi, paling utama bagi beliau adalah sebisa mungkin senantiasa
beliau harus ada kejujuran dan keterbukaan. mendekatkan diri kepada Allah, berharap dan
Kedua, menjaga keharmonisan dalam keluarga berdoa kepada Allah. Apapun yang Allah
dengan berbagai macam cara, salah satunya takdirkan dan berikan kepada keluarganya
adalah dengan salat berjamaah, dan kalau ada diterima dengan lapang dada, yang penting
rezeki lebih dikasihkan ke anak dalam bentuk sudah berusaha mendekatkan diri kepada
hadiah yang sesuai kebutuhan (Taufik, Allah. Di antara upayanya dalam mendekatkan
wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di diri kepada Allah adalah dengan bangun
Desa Pucakwangi). malam. Menurutnya dengan semakin dekat
Keempat, keluarga Bapak Abdul Qahar. kepada Allah apapun yang menjadi keinginan
Beliau mengungkapkan usahanya dalam Insya Allah akan diketahui dan dikabulkan-
membangun keluarga sakinah adalah selalu Nya. (Jamuji, wawancara dengan penulis,
belajar untuk merasakan kebahagiaan Rumah pribadi di Desa Pucakwangi)
sekalipun sebenarnya susah. Setelah itu Kedelapan, keluarga Ibu Patemi. Selama
dengan merujuk kembali kepada agama, beliau berumah tangga yang ia terapkan dalam
menanamkan pemahaman agama dengan upayanya membangun keluarga sakinah
sebaik-baiknya kepada anggota keluarga. Baik adalah dengan dipertahankan sebaik mungkin,
itu dari Alquran dan Hadis sampai meneladani menjalin keterbukaan antara sesama anggota
dari pada para salafus sholihin dalam membina keluarga, dan sekecil apapun masalah rumah
rumah tangga. Selanjutnya belajar kepada tangga harus diselesaikan dengan baik
orang-orang yang sudah mengerti. Kemudian (Patemi, wawancara dengan penulis, Rumah
selalu belajar dan berusaha, karena tidak pribadi di Desa Pucakwangi).
mungkin secara tiba-tiba sebuah keluarga bisa Kesembilan, keluarga Bapak Zuhri.
langsung menjadi keluarga sakinah, artinya Menurutnya ketika sebuah keluarga ingin
harus selalu belajar dan mempraktekkan apa menjadi keluarga sakinah harus bekerja keras
yang sesuai Alquran dan sunah-sunah nabi dalam mencari rezeki Allah, menjaga
(Abdul Qahar, wawancara dengan penulis, kerukunan dan kekompakan dalam keluarga.
Rumah pribadi di Desa Pucakwang). Ketika ada masalah tidak menghindar tapi
Kelima, keluarga Bapak Anam. Dalam segera diselesaikan. Itulah yang beliau
upayanya membangun keluarga sakinah, terapkan selama ini dalam upayanya
beliau sebagai kepala keluarga selalu membangun keluarga sakinah (Zuhri,
menerapkan adanya saling keterbukaan antara
103
QONUNI: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam, Vol. 1 No 02 (2021)
wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di menyadari bahwa pendidikan formal maupun
Desa Pucakwangi). non formal sangatlah penting. Demikian pula
Kesepuluh, keluarga Bapak Hidayat. kesadaran dalam beragama. Dengan demikian
Upaya beliau sebagai kepala rumah tangga maka masyarakat Desa Pucakwangi dapat
dalam membangun keluarga sakinah adalah menerapkan keluarga sakinah mawaddah wa
dengan membangun komunikasi yang baik rahmah dalam setiap keluarga mereka.
dalam keluarga. Komunikasi antara suami dan
istri, antara orang tua dan anak, begitu pun ANALISIS DATA
sebaliknya. kemudian bekerja keras dalam Pada dasarnya pernikahan bertujuan
mencari rezeki agar bisa memberi nafkah untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga
sebaik-baiknya kepada keluarga (Hidayat, yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Juga
wawancara dengan penulis, Rumah pribadi di untuk menjaga kehormatan diri dan
Desa Pucakwangi). memperoleh keturunan yang baik. Sebab
Dari hasil penyajian data dan olahan dengan adanya akad dalam pernikahan
wawancara di atas, peneliti dapat menjadikan hubungan antara laki-laki dan
menyimpulkan bahwa masyarakat sudah perempuan yang semula haram menjadi halal.
banyak yang memahami akan makna yang Mereka menjadi sepasang suami–istri yang sah
paling mendasar yang menjadi tolok ukur dan bisa memperoleh keturunan yang baik.
keluarga sakinah dan mampu Selain itu dengan menikah seseorang akan
mewujudkannya. Terbukti dengan minimnya merasa tenang dan damai. Karena ada
angka perceraian yang terjadi di Desa pendamping hidup yang selalu setia baik dalam
Pucakwangi ini (lampiran Tubulasi hasil keadaan suka maupun duka. Serta mempunyai
wawancara. Di antara makna yang paling peluang yang besar dalam upaya membangun
mendasar tentang keluarga sakinah yang keluarga sakinah. Akan tetapi semua itu tidak
dipahami oleh masyarakat Desa Pucakwangi akan terwujud bila tidak ada fondasi yang kuat,
adalah: terutama dalam hal agama. Dengan adanya
1. Saling menghormati; ilmu agama yang baik dalam sebuah keluarga
2. Saling pengertian; akan sangat membantu dalam rangka
3. Tenang dan damai; mewujudkan keluarga sakinah.
4. Ekonomi yang cukup; Masyarakat di Desa Pucakwangi
5. Mampu menyelesaikan setiap mayoritas memahami dengan baik seperti apa
permasalahan dengan baik; itu keluarga sakinah beserta komponen-
6. Menjaga komunikasi yang baik; komponennya. Akan tetapi mengapa di Desa
7. Kompak dan rukun; Pucakwangi banyak terjadi kenakalan remaja,
8. Senantiasa menjalankan perintah Allah anak putus sekolah, remaja yang sudah jarang
dan menjauhi larangannya. mengaji, remaja usia sekolah yang sudah
bekerja dan suami yang bekerja sampai ke luar
Namun ada juga keluarga yang belum negeri. Hal ini bisa menjadi salah satu bukti
mampu mewujudkannya karena beberapa bahwa masyarakat di Desa Pucakwangi belum
faktor. Di antara faktor-faktor tersebut adalah: semuanya menerapkan pemahaman mereka
1. Ekonomi yang kurang mapan; tentang keluarga sakinah dengan baik.
2. Kenakalan remaja; Fenomena yang ada selama ini di Desa
3. Kurangnya pengetahuan agama; Pucakwangi seperti menipu, mengapa
4. Tidak punya anak. demikian? Karena banyak keluarga yang
paham dan bisa mengungkapkan kriteria
Peneliti banyak mengetahui setiap mengenai keluarga sakinah tapi dalam
perkembangan yang terjadi karena Desa keluarganya sendiri tidak diwujudkan atau
Pucakwangi adalah tempat kelahiran peneliti. belum terwujud. Banyak juga yang
Peneliti dilahirkan dan dibesarkan di Desa pemahaman keagamaannya kurang, sekalipun
Pucakwangi ini. Sekalipun ketika menginjak semua masyarakat di Desa Pucakwangi ini
usia remaja peneliti sudah jarang berada di beragama Islam.
Desa ini, tapi secara informasi peneliti masih Maka dari itu, betapa pentingnya
sering mengetahui perkembangannya lewat bimbingan terhadap keluarga untuk mencapai
orang tua maupun teman-teman. Jadi menurut cita-cita menjadi keluarga yang sakinah
peneliti, masyarakat Pucakwangi harus bahagia dunia dan akhirat. Seperti yang kita
104
QONUNI: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam, Vol. 1 No 02 (2021)
ketahui bahwa untuk mewujudkan keluarga ketakwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan
sakinah tidaklah mudah, butuh kerja keras dan bermasyarakat.
perjalanan yang panjang dalam menjalani lika- 1. Keluarga Pra Sakinah: yaitu keluarga-
liku kehidupan. keluarga yang dibangun atas perkawinan
Sementara penulis dapat simpulkan yang syah dan telah dapat memenuhi
bahwasanya fenomena atau permasalahan kebutuhan spiritual dan material secara
yang ada di masyarakat Desa Pucakwangi, minimal tetapi masih belum dapat
mayoritas masyarakat sudah banyak memenuhi kebutuhan sosial psikologinya
memahami seperti apa itu keluarga sakinah seperti kebutuhan akan pendidikan,
sebagaimana yang tercantum dalam bimbingan keagamaan dalam keluarganya,
Keputusan Menteri Agama. Akan tetapi dalam mengikuti interaksi sosial keagamaan
penerapannya masih perlu dilakukan kontrol dengan lingkungannya. Keluarga sakinah I:
dan pembinaan dari pihak-pihak yang terkait yaitu keluarga-keluarga yang dibangun
seperti pemerintah yang bisa dibantu oleh KUA atas perkawinan yang syah dan di samping
yang ada di kecamatan dan pihak yang telah dapat memenuhi kebutuhan sosial
mempunyai kewajiban untuk membina seperti psikologinya seperti kebutuhan akan
tokoh-tokoh agama serta ustad yang ada di pendidikan, bimbingan keagamaan dalam
Desa Pucakwangi. keluarganya, mengikuti interaksi sosial
keagamaan dengan lingkungannya.
Keluarga sakinah II: yaitu keluarga-
KESIMPULAN keluarga yang dibangun atas perkawinan
Terwujudnya keluarga sakinah yang syah dan di samping telah dapat
merupakan dambaan dan bahkan menjadi memenuhi kehidupannya juga telah
tujuan setiap insan dalam membangun sebuah mampu memahami pentingnya
rumah tangga. Untuk mewujudkannya pelaksanaan ajaran agama serta bimbingan
bukanlah hal yang mudah. Sebab itulah upaya keagamaan dalam keluarga serta mampu
yang dilakukan dalam rangka mewujudkannya mengadakan interaksi sosial keagamaan
haruslah semaksimal mungkin, baik berusaha dengan lingkungannya, tetapi belum
secara batiniyah dengan cara memohon mampu menghayati serta mengembangkan
kepada Allah maupun berusaha secara nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan
lahiriyah dengan berbagai macam cara seperti, akhlakul karimah, infak, zakat, amal jariah,
berusaha memenuhi ketentuan dan perintah menabung dan sebagainya. Keluarga
dari Allah SWT serta Rasul-Nya, saling sakinah III: yaitu keluarga-keluarga yang
memenuhi kewajiban masing-masing, sampai dapat memenuhi seluruh kebutuhan
menaati peraturan yang dibuat oleh para keimanan, ketakwaan, akhlakul karimah
pemimpin, dalam hal ini pemerintah berupa sosial psikologis, dan pengembangan
peraturan dan per undang-undangan yang keluarganya, tetapi belum mampu menjadi
berlaku. suri teladan bagi lingkungannya. Keluarga
Berikut adalah kesimpulan dari skripsi ini sakinah III Plus: yaitu keluarga-keluarga
yang sekaligus menjawab pertanyaan pada yang telah dapat memenuhi seluruh
rumusan masalah bahwa istilah keluarga kebutuhan keimanan, ketakwaan dan
sakinah adalah dua kata yang saling akhlakul karimah secara sempurna,
melengkapi. Kata sakinah sebagai kata sifat kebutuhan sosial psikologis, dan
yang menerangkan sekaligus menyifati kata pengembangannya serta dapat menjadi
keluarga. Dan mempunyai pengertian bahwa suri teladan bagi lingkungannya.
keluarga sakinah adalah keluarga yang 2. Masyarakat Desa Pucakwangi memahami
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, keluarga sakinah adalah sebuah keluarga
yang terdiri dari suami, istri dan anak, yang yang di dalamnya saling menghormati,
benar-benar diperjuangkan secara bersama- keluarga yang damai, tenang, mampu
sama oleh semua anggota keluarga, yang menyelesaikan setiap permasalahan yang
mampu mewujudkan suasana tenteram dan ada, saling pengertian, adanya
damai di dalamnya. Mampu memenuhi keterbukaan, komunikasi yang baik, rukun,
kebutuhan hidup baik spiritual maupun dan bisa menjalankan perintah Allah serta
material secara layak dan seimbang. Serta menjauhi larangannya dengan baik.
mampu mengamalkan, menghayati dan 3. Berbagai macam upaya dilakukan oleh
memperdalam nilai-nilai keimanan, masyarakat Desa Pucakwangi dalam
105
QONUNI: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam, Vol. 1 No 02 (2021)
344.237
dan belajar.
setiap
permasala
han
Memba 2014 2015 2016
Komunika ngun Tahun
si yang komunikasi
Bapak baik dan yang baik Sumber: BPS, 2016
Anam saling dan
pengertia menyelesaik
n an setiap
masalah
Tidak ada
masalah
Ibu Hidup apa
dan saling
Sumilah adanya
pengertia
n
Bisa Mendekatka
Bapak menjalank n diri,
Jamuji an semua berdoa, dan
perintah berharap
107