Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 359

Vol. 2 No. 3, September 2021

Harta Bersama Dalam Perkawinan


Sutarni
Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara
sutarni@fh.uisu.ac.id

Abstrak
Harta perkawinan merupakan masalah yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan suami-
istri, utamanya apabila mereka bercerai, sehingga Hukum Harta Perkawinan itu sudah memainkan
peranan yang penting dalam kehidupan keluarga bahkan sewaktu perkawinan masih berjalan mulus.
Akan sulit dimengerti bagaimana kelangsungan suatu perkawinan apabila dalam perkawinan
tersebut tidak didukung oleh adanya harta kekayaan. Mengingat begitu pentingnya harta benda
keluarga dalam sebuah perkawinan maka kegiatan ini ingin mengetahui bagaimana harta benda
bersama ditinjau dari perspektif undang-undang perkawinan dan KUH Perdata. Harta Bersama
adalah harta yang diperoleh oleh suami dan istri selama perkawinan berlangsung sampai
berakhirnya perkawinan tersebut. Terbentuknya harta bersama yaitu terhitung sejak saat
dilangsungkannya akad nikah sampai saat perkawinan tersebut putus, baik oleh karena salah satu
pihak meninggal atau oleh karena perceraian. Masyarakat Desa Suka Beras Kecamatan
Perbaungan masih sangat awam sekali tentang asal-usul serta landasan hukum pembagian harta
bersama. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka mendorong penyuluh untuk melakukan
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan model Penyuluhan Hukum berjudul Harta Bersama dalam
perkawinan, di Desa Suka Beras, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Kata Kunci : Perkawinan, harta bersama, penyuluhan hukum

Abstrack

Marriage assets are a very big issue in the life of husband and wife, especially when they are
divorced, so that the Law of Marriage Assets has played an important role in family life even when
the marriage is still running smoothly. It will be difficult to understand how the continuity of a marriage
is if the marriage is not supported by the existence of assets. Considering the importance of family
property in a marriage, this activity wants to know how joint assets are viewed from the perspective
of the marriage law and the Civil Code. Joint assets are assets obtained by husband and wife during
the marriage until the marriage ends. The formation of joint assets, namely starting from the time the
marriage contract was made until the time the marriage was broken, either because one of the parties
died or because of divorce. The people of Suka Beras Village, Perbaungan District, are still very
unfamiliar with the origins and legal basis for the distribution of joint assets. Based on this fact, it
encourages extension workers to carry out Community Service with a legal counseling model entitled
Collective Property in Marriage, in Suka Beras Village, Perbaungan District, Serdang Bedagai
Regency.

Keywords: Marriage, joint assets, legal counseling

I. Pendahuluan kemampuan baik dari segi fisik maupun


A. Latar Belakang mental akan mencari pasangan hidup sesuai
kriteria yang diinginkannya. Dalam kehidupan
Perkawinan pada umumnya
manusia, perkawinan seharusnya menjadi
dilakukan oleh orang dewasa dengan tidak
memandang profesi, suku bangsa, kaya atau
miskin dan sebagainya. Namun tidak sedikit
manusia yang sudah mempunyai
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 360
Vol. 2 No. 3, September 2021

sesuatu yang bersifat seumur hidup dan tidak Putusnya perkawinan antara
1
boleh diputuskan begitu saja sepasang suami-istri tidak jarang biasanya
Perkawinan ialah ikatan lahir batin meninggalkan beberapa permasalahan,
antara seorang pria dengan seorang wanita antara lain harta yang telah terkumpul semasa
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk masa perkawinan maupun utang piutang.
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan Harta yang ditinggalkan inilah yang
kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha dinamakan dengan harta bersama. Harta
Esa. Untuk menjembatani antara kebutuhan bersama yang akan dibahas saat ini tidak
kodrati manusia dengan pencapaian esensi dilihat dari segi jumlah ataupun nominalnya,
dari suatu perkawinan. melainkan akan dibahas tentang asal-usul,
kualifikasi serta penentuan pembagian harta
Tujuan dari perkawinan adalah
bersama.
membentuk keluarga antara laki-laki dan
Penyuluhan hukum dengan judul
perempuan, membentuk keluarga yang
Harta Bersama Dalam Perkawinan dengan
bahagia, rukun dan damai, menjalankan
model Pengabdian Kepada Masyarakat ini
perintah Allah, mendapatkan keturunan serta
dilakukan di Desa Suka Beras, Kecamatan
menambah kekerabatan baik dari pihak suami
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai,
maupun isteri. Akan tetapi dalam praktiknya,
dengan alasan bahwa pengetahuan tentang
kehidupan dalam berumah tangga tidak selalu
hal ini banyak warga di Desa Suka Beras,
berjalan dengan lancar, bahagia, tentram dan
Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang
damai. Kadang-kadang terjadi pertengkaran,
Bedagai masih belum terlalu paham, terlebih
karena selisih paham antara suami dan isteri.
dengan masih kuatnya hukum adat yang
Pertengkaran yang terjadi secara terus
dipercayai oleh warga.
menerus dalam rumah tangga, dapat
Sebelum diuraikan tentang kondisi
menyebabkan suasana rumah tangga itu
geografis terlebih dahulu diuraikan Sejarah
menjadi tidak nyaman dan damai lagi,
Desa Suka Beras. Desa Suka Beras berada
sehingga menyebabkan putusnya perkawinan
di wilayah Kecamatan Perbaungan dan
karena perceraian. Pada Pasal 38 UU
memiliki luas 175,4 ha, dengan batas-batas
Perkawinan menyebutkan bahwa putusnya
wilayah sebelah utara Desa Lubuk Dendang,
perkawinan dapat terjadi karena 3 (tiga) hal
Pematang Kasih / Pantai Cermin / Pantai
yaitu kematian, perceraian, dan keputusan
Tatal, sebelah selatan barat Desa Lidah
pengadilan. Berdasarkan Pasal 39 UU
Tanah / Suka Beras, sebelah barat Desa
Perkawinan menyebutkan putusnya
Cinta Air dan Desa Pem Sijonam dan sebelah
perkawinan karena perceraian hanya dapat
timur Desa Lidah Tanah. Desa Suka Beras
dilakukan di depan sidang pengadilan setelah
saat ini dipimpin oleh Mhd. Arsyad.
pengadilan yang bersangkutan berusaha dan
Secara geografis Desa Suka Beras
tidak berhasil mendamaikan kedua belah
merupakan areal persawahan dan penghasil
pihak.

1
Soedaharyo Soimin, Hukum Orang dan Keluarga,
Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hal.5.
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 361
Vol. 2 No. 3, September 2021

batu bata ketinggian tanah dari permukaan Subari


laut 3 meter, banyaknya curah hujan 90% Penghulu (1955-1965)
daerah ini termasuk dataran rendah dengan
suhu udara rata-rata 29 derajat C. Jarak dari Subari
Penghulu (1965-1968)
pusat pemerintahan kecamatan 10 km dan
jarak dari ibu kota kabupaten 30 km.
Abdul Wahab
Secara administrative Desa Suka Penghulu (1968-1990)
Beras terletak di wilayah Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Abdul Wahab
dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa- Penghulu (1990-2000)

desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan


dengan Desa Pematang Kasih / Pematang Mhd Arsyad
Penghulu (2000-2004)
Tatal di sebelah barat berbatasan dengan
Cinta Air dan Ara Payung di sisi selatan
Mhd Arsyad
berbatasan dengan Desa Lidah Tanah / Suka Penghulu (2004-2014)
Beras sedangkan di sisi timur berbatasan
dengan Desa Lidah Tanah. Khairul Kusni
Pada zaman dahulu terjadi PLT Kades (2014-2016)

kelangkaan beras dikarenakan peperangan,


Mhd Arsyad
antara Indonesia dengan Belanda tahun
Kades (1998-sekarang)
1945. Desa Suka Beras adalah lumbung padi
pada tahun itu. Kelangkaan beras dimana- Jarak tempuh Desa Suka Beras ke

mana, warga mendengar ada sebuah desa ibu kota kecamatan (Kecamatan Perbaungan)

yang memiliki banyak padi/beras, setelah adalah 10 km, yang dapat di tembuh dengan

dicari keberadaannya, maka didapatilah waktu 15 menit dengan kendaraan bermotor.

tempat tersebut yaitu Desa Suka Padi, seiring Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota

waktu berubah menjadi Desa Suka Beras, kabupaten adalah 30 km, yang dapat di

sejak itulah Desa Suka Beras dikenal sebagai tempuh dengan waktu sekitar 30 menit.

Desa Suka Beras. Desa Suka Beras A. Kondisi Umum Geografis

merupakan Desa yang memiliki banyak suku Desa Suka Beras terletak di dataran

didalamnya diantaranya Suku tinggi dengan ketinggian ±15 meter di atas

Kalimantan/Banjar, Suku Jawa, Suku Minang, permukaan laut dengan suhu rata-rata

Suku Batak, Suku Melayu, dan suku lainnya. berkisar 300C dengan curah hujan rata-rata

Desa Suka Beras sudah dipimpin oleh berkisar 22 mm/tahun.

beberapa Kepala Desa dimulai dari tahun Desa Suka Beras mempunyai batas-

1955-2021 secara berturut-turut yang batas wilayah sebagai berikut:

dipimpin oleh Kepala Desa, berikut nama- Sebelah utara berbatasan dengan Desa

nama mantan Kepala Desa yang pernah Lubuk Dendang, Pematang Kasih

menjabat. Sebelah selatan berbatasan dengan Pasar


Bengkel
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 362
Vol. 2 No. 3, September 2021

Sebelah timur berbatasan dengan Lidah Tabel 1


Tanah Nama Pejabat Pemerintahan
Sebelah barat berbatasan dengan Cinta Air Desa Suka Beras Kecamatan Perbaungan
Jarak Desa Suka Beras dengan : No Nama Jabatan
Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan) ± 1 Mhd Arsyad Kepala Desa
2 Hermansyah Sekretaris Desa
47 km
Kepala Urusan
Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai (Sei 3 Fitri Yulianti Umum dan
Rampah) ± 18 km Perencanaan
Ibu Kota Kecamatan ± 11 km Kepala Urusan
4 Khairunnisa
Keuangan
B. Pemerintahan
Kepala Seksi
5 Syihabuddin
1. Desa Suka Beras terdiri dari : Pemerintahan
a. Kepala Desa Kepala Seksi
6 Ade Mira Pelayanan dan
b. Badan Permusyawaran Desa
Kesejahteraan
(BPD) 7Ali Rahman Kepala Dusun I
2. Pemerintah Desa Suka Beras meliputi 8Syarifuddin Kepala Dusun II
: Muhammad
9 Kepala Dusun III
Amin
a. Kepala Desa
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
b. Sekretaris Desa
2021
c. Kepala-Kepala kasi
1) Kasi Keuangan
Tabel 2
2) Kasi Pelayanan,
Daftar Keanggotaan Badan
Kesejahteraan
Permusyawaratan Desa (BPD)
3) Kasi Pemerintahan
Desa Suka Beras Kecamatan Perbaungan
4) Kasi Umum, Perencanaan
No Nama Jabatan
d. Kepala Dusun terdiri dari 3 dusun 1 Supriadi SE Ketua
3. Badan Permusyawaratan Desa 2 Rahmadiyanto Sekretaris
(BPD) terdiri dari : 3 Kamelia Bendahara
4 Efendi HS Anggota
a. 5 (lima) orang BPD yang telah
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
mendapat pengesahan dari Bupati
2021
Serdang Bedagai
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa
C. Penduduk
meliputi :
Penduduk desa 1.200 jiwa sampai 04
a. LKMD
Februari 2021, merupakan jumlah Kepala
b. Tim Penggerak PKK
Keluarga sebanyak 315 KK. Dengan luas
c. Karang Taruna
pemukiman 50 Ha. Dengan perincian
d. PP
penggunaan lahan pertanian swah 175 Ha,
e. HKTI
lahan pertanian bukan sawah 15 Ha.
Rincian :
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 363
Vol. 2 No. 3, September 2021

Tabel 7
Berdasarkan Suku Dominan
Tabel 3
No Suku Jumlah (orang)
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin 1 Melayu 45
No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) 2 Batak/Mandailing 4
1 Laki-laki 502 3 Jawa 206
2 Perempuan 698 4 Kalimantan 945
Jumlah 1.200 Jumlah 1.200
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
2021 2021

Tabel 4 Tabel 8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Jenis Bangunan Rumah
Jumlah Bangunan
No Pekerjaan No Jumlah (unit)
(orang) Rumah
1 Wiraswasta 278 1 Permanen 76
2 Petani 145 2 Semi Permanen 87
3 Buruh Tani 720 3 Tidak Permanen 69
4 Pegawai Negeri 10 4 Tidak Layak Huni 25
5 Pedagang 572 Jumlah 257
6 Dll 175 Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
Jumlah 1.200 2021
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
2021

Tabel 9
Tabel 5 Tempat Ibadah
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama No Tempat Ibadah Jumlah (unit)
No Agama Jumlah (orang) 1 Mesjid 1
1 Islam 1.186 2 Musholla 1
2 Kristen 4 3 Gereja (Kristen) -
3 Katolik - 4 Gereja (Katolik) -
Jumlah 1.190 Jumlah 2
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
2021 2021
Tabel 6
Jumlah Penduduk Berdasarkan
Pendidikan Tabel 10
Jumlah Jumlah Sekolah
No Pendidikan No Sekolah Jumlah (unit)
(orang)
1 TK/Paud 1
1 Sarjana/Diploma 4 38
2 SD Negeri 1
2 SLTA/Sederajat 521
3 SMP/Sederajat 1
3 SLTP/Sederajat 169
Jumlah 3
4 SD/Sederajat 200
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
5 TK/PAUD 25
Jumlah 953 2021
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun
2021
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 364
Vol. 2 No. 3, September 2021

D. Potensi Desa F. Kondisi Sosial Budaya


Tabel 11 Kehidupan masyarakat Desa Suka
Potensi Desa
Beras sangat kental dengan tradisi-tradisi
No Jenis Luas/Jumlah
1 Pertanahan peninggalan leluhur. Upacara-upacara adat
a. Tanah 225 Ha yang berhubungan dengan siklus hidup
sawah irigasi
manusia (lahir-dewasa / berumah tangga-
2 Peternakan
a. Kerbau 10 ekor mati), seperti upacara kelahiran, khitanan,
b. Babi - perkawinan dan upacara-upacara yang
c. Ayam 1.200 ekor berhubungan dengan kematian, selalu
d. Bebek 3.000 ekor
dilakukan oleh warga masyarakat.
e. Kambing 75 ekor
f. Lembu 2 ekor Kegotongroyongan masyarakat
Sumber Data : Profil Desa Suka Beras Tahun masih kuat. Kebiasaan menjenguk orang sakit
2021 (tetangga atau sanak keluarga) masih
E. Kondisi Sosial Ekonomi dilakukan oleh masyarakat. Biasanya ketia
Pada umumnya pendidikan yang menjenguk orang sakit, bukan makanan yang
ditamatkan oleh sebagian besar penduduk dibawa, tetapi mereka mengumpulkan uang
desa ini adalah SD dan SLTP. Namun bersama-sama warga untuk kemudia
demikian, sejak tahun 2000an mulai banyak disumbangkan kepada si sakit untuk
penduduk yang mengenyam pendidikan meringankan beban biaya. Kebiasaan saling
SLTA, bahkan di perguruan tinggi. membantu memperbaiki rumah atau
Meningkatnya taraf pendidikan ini membantu tetangga yang mengadakan
dikarenakan kesadaran pola piker dan perhelatan juga masih dilakukan. Semua itu
peningkatan kemampuan ekonomi penduduk menggambarkan bahwa hubungan
untuk menyekolahkan anak-anaknya, ketetanggaan di desa ini masih erat/kuat.
terutama para penduduk yang menetap di Kesenian yang paling disukai oleh
Suka Beras. warga desa ini adalah kesenian daerah
Sebagian besar penduduk Desa Suka seperti Kasidah, Marhaban, dan Nasid.
Besar bermata pencaharian sebagai buruh Namun belakangan ini pada pemuda
tani, sebagian lainnya bekerja sebagai buruh cenderung lebih menyukai music dangdut,
bangunan, penggalas buah, berdagang, dan dan music-musik modern lainnya. Kelompok-
sebagian kecil pegawai negeri. kelompok kesenian tradisional tampak mulai
Sekitar sebagian jumlah bangunan mengendor kegiatannya, sedangkan
rumah penduduk masih berupa bangunan kelompok-kelompok kesenian modern (band
non permanen, sedangkan separuh lainnya dan keyboard) tampak bermuculan.
sudah permanen. Bangunan-bangunan Kondisi kesehatan masyarakat
rumah penduduk yang non permanen. tergolong cukup baik, terutama setelah
Keadaan ini menunjukka kesejahteraan adanya Puskesmas dan Polindes. Namun
ekonomi penduduk desa yang belum merata. demikian, pada musim-musim tertentu warga
sering mengalami gangguan kesehatan,
terutama ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 365
Vol. 2 No. 3, September 2021

Akut). Keberadaan balita kurang gizi sudah atau acuan arah perencanaan tahunan Desa
mulai berkurang, selaras dengan semakin Suka Beras untuk 2020.
baiknya perekonomian masyarakat. Karena RKP-Des yang dmaksud telah
digalakkannya Posyandu dan pemberian dibahas dalam aplikasi Pemerintah Desa
makan tambahan dan penyuluhan kesehatan. melalui musyawarah desa yang dihadiri oleh
Kegiatan pengamanan (siskamling) unsur perangkat Pemerintah Desa, BPD,
desa secara bersama tergolong masih baik LKMD, TP PKK, Tokoh Agama dan Tokok
meskipun tampak mulai mengendor. Musyawarah serta kalangan unsur pemula.
Kendornya kegiatan siskamling ini ditengarai Diharapkan RKP-Des tersebut dapat
karena semakin banyak waktu yang terlaksana sesuai dengan kemampuan dana
digunakan oleh warga masyarakat untuk APBDes dan potensi sumber daya partisipasi
mencari nafkah (bekerja). masyarakat (gerbang swara) serta bantuan
G. Sarana dan Prasarana lainnya yang dapat dimanfaatkan.
Di desa ini telah terhubung dengan
daerah lain melalui jalan desa. Keadaan jalan B. Pihak Yang dillibatkan
desa secara cukup baik, namun apabila
Pelaksanaan PKM di Desa Suka
musim hujan tiba di beberapa temapt
Beras dapat terlaksana karena didukung oleh
mengalami kerusakan jalan. Dan penerangan
beberapa pihak. Adapun pihak yang
jalan pun sangat minim. Jalan-jalan
dilibatkan dalam pelaksanaan PKM adalah
Kabupaten sepanjang ± 3 km dan jalan desa
para aparatur Desa Suka Beras Kecamatan
baru sekitar ± 1100 m dari jalan desa yang
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
ada di Desa Suka Beras.
Provinsi Sumatera Utara. Mengingat PKM
Sarana transportasi yang paling
akan dilaksanakan pada tanggal 06 dan 07
banyak digunakan warga masyarakat adalah
April 2021 maka Pimpinan Fakultas Hukum
sepeda motor. Di desa ini belum ada sarana
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
transportasi umum, seperti bus, mikrolet atau melibatkan Kepala Desa Suka Beras, dan
sejenisnya.
Kepala Dusun I, Kepala Dusun II dan Kepala
Jaringan listrik dari PLN sudah
Dusun III, serta perangkat Desa, LKMD, BPD,
tersedia di desa ini, tetapi jalan yang menuji
PKL dan juga masyarakat setempat.
ke Dusun II masih belum ada tiang listrik
Sedangkan tim PKM Fakultas Hukum UISU
sepanjang ± 800 meter sehingga jalan pada
terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan
malam hari sangat gelap. Padahal banyak
mahasiswa serta alumni turut serta berperan
desa yang menggunakan jalan tersebut baik
aktif dalam kegiatan tersebut. Narasumber
siang maupun malam, seperti Desa Lubuk kegiatan PKM ini sebanyak 7 (tujuh) dosen
Dendang, Pem. Kasih, Lidah Tanah, Pem.
untuk memberikan materi pada acara
Tatal, Lubuk Saban, Cinta Air, Taban, Pem.
penyuluhan hukum di aula kantor Desa Suka
Gunung, dan lainnya.
Beras Kecamatan Perbaungan Kabupaten
RKP-Des Desa Suka Beras ini
Serdang Bedagai dengan jumlah peserta
merupakan penjabaran dari RPJMD Desa
sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang pertama,
Suka Beras dan dijadikan sebagai dokumen
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 366
Vol. 2 No. 3, September 2021

pada hari Selasa tanggal 06 April 2021 dan 6 Kesehatan bagi seluruh peserta yang hadir.
(enam) orang Dosen selanjutnya pada hari Dimulai dari pencucian tangan sebelum
kedua, Rabu tanggal 07 April 2021 PKM masuk ke dalam ruangan, penyemprotan
dihadiri oleh 33 (tiga puluh tiga). Jumlahnya hand sanitizer, penyediaan masker, serta
bertambah sebanyak 10 (sepuluh) peserta memberikan jarak antar peserta. Semua
dibandingkan hari pertama serta 5 (lima) dilaksanakan sesuai dengan standar
orang Dosen. prosedur kesehatan yang berlaku guna
mencegah timbulnya klaster baru dimasa
II. Pelaksanaan Kegiatan
Pandemi Covid-19.
A. Model Pelaksanaan Kegiatan
Setelah itu dilanjutkan dengan acara
Model Model kegiatan dalam
pembukaan, penyampaian materi ceramah
pelaksanaan PKM adalah penyuluhan hukum
(dalam bentuk presentasi) dan dialog yang
dalam rangka sosialisasi terhadap materi
dilengkapi dengan media in focus, kemudian
yang berjudul tentang Harta Bersama Dalam
dilanjutkan dengan diskusi melalui tanya
Perkawinan yang akan disampaikan oleh
jawab mengenai materi yang disampakan
penyuluh di Aula Kantor Desa Suka Beras
kepada masyarakat setempat. Agar dalam
B. Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan
penyuluhan hukum terjadi dialog interaktif Pelaksanaan kegiatan Pengabdian
antara penyuluh dan para peserta maka
Kepada Masyarakat di Desa Suka Beras,
diadakan sesi tanya jawab yang dilaksanakan
Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang
setelah penyuluh mempresentasikan
Bedagai, yang berlangsung selama 2 (dua)
materinya. hari ini, dapat disimpulkan berjalan secara
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan
efektif. Keadaan ini dapat dilihat dari adanya
hukum kepada masyarakat, khususnya
peningkatan wawasan pemahaman dan
masyarakat Desa Suka Beras Kecamatan
pengetahuan masyarakat terhadap materi
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Pengabdian Kepada Masyarakat yang
Provinsi Sumatera Utara ini, dimulai dengan
berjudul Harta Bersama Dalam Perkawinan.
mengumpulkan para peserta sosialisasi dan
Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta yang
penyuluhan hukum di Aula Kantor Desa Suka
banyak mengajukan pertanyaan kepada
Beras tersebut yang mana satu hari sebelum
penyuluh pada hari pertama mengenai
penyuluhan hukum dilaksanakan, Kepala
permasalahan yang menyangkut tentang tata
Desa Suka Beras membuat undangan
cara pembagian harta maupun asal harta.
sosialisasi kepada masyarakat yang isinya
Selain itu, terlihat pula kemampuan
menghimbau kepada masyarakat untuk dapat
berpikir kritis para peserta dalam diskusi pada
menghadiri kegiatan sosialisasi Pengabdian
hari kedua, untuk melihat dan menilai tentang
Kepada Masyarakat oleh Dosen Fakultas
masalah atau persoalan harta gono-gini yang
Hukum UISU.
sering sekali menimbulkan konflik kepada
Sebelum kegiatan dilaksanakan Tim
keluarga yang ditinggalkan harta itu.
dari Fakultas Hukum UISU dibantu dengan
Peserta yang pada awalnya tidak
beberapa Aparatur Desa melakukan Prosedur
mengetahui apa saja jenis harta dan dari
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 367
Vol. 2 No. 3, September 2021

mana saja harta itu berasal, setelah di lakukan jumlah frekuensi kegiatan dan pertemuannya
penyuluhan hukum, peserta menjadi paham. di berbagai tempat, dengan peserta yang
Peserta juga menjadi sadar, bahwa dalam diharapkan berbeda dan bertambah, misalnya
perkawinan dilarang mengucapkan kata cerai para pemuda, remaja masjid, anak sekolah
ketika bertengkar dengan suami atau isteri, dan lain-lain, sehingga masyarakat yang
karena akan berdampak kepada perkawinan tinggal di Desa Suka Beras, Kecamatan
tersebut, peserta paham tentang harta Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai
bersama, harta bawaan, harta warisan dalam semakin meningkat kesadaran dan
perkawinan, bagaimana hak dan kewajiban pengetahuannya tentang Harta Bersama
suami atau isteri terhadap anak ketika telah Dalam Perkawinan, tentang hak dan
bercerai kewajiban mantan suami dan isteri, jenis-jenis
Diakhir kegiatan para peserta harta, asala-usul harta, tata cara pembagian
kegiatan Penyuluhan Kepada Masyarakat, harta dan lain-lain.
berkomitmen untuk terus belajar tentang
hukum yang sering sekali terjadi di Daftar Pustaka
masyarakat agar mengetahui landasan serta
A. Buku
solusi yang bisa ditempuh apabila terjadi
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata
perselisihan. Hal ini tentunya sejalan dengan
Indonesia, PT Citra Aditya Bakti,
keinginan, tujuan dan harapan dari tim
Bandung,2014.
pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat
Departemen Pendidikan dan
ini.
Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
C. Luaran Kegiatan
Pustaka, 1991
Adapun luaran kegiatan yang Hilman Hadikusuma, Hukum
diharapkan dari Pengabdian Kepada Perkawinan Indonesia
Masyarakat ini adalah Pemahaman Menurut Pandangan Hukum
Masyarakat tentang Harta Bersama Dalam Agama, Hukum Adat, Mandar
Perkawinan, Laporan Pengabdian Kepada Maju, Bandung.
Masyarakat dan jurnal. Muhammad Isna Wahyudi, “Harta
Bersama: Antara Konsepsi dan
III. Tindak Lanjut
Tuntutan Keadilan”
Setelah dilakukannya Pengabdian
Profil Desa Suka Beras Tahun,
Kepada Masyarakat, berupa penyuluhan
Pemerintah Desa Suka Beras,
hukum di Desa Suka Beras, Kecamatan
Kecamatan Perbaungan,
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ini
Kabupaten Serdang Bedagai,
dan adanya pengamatan serta evaluasi dari
Propinsi Sumatera Utara, 202.
tim, ternyata diperoleh kesimpulan bahwa
Salim H.S., Pengantar Hukum Perdata
kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Tertulis (BW), Sinar Grafika,
dengan judul Harta Bersama Dalam
Jakarta, 2002.
Perkawinan, masih perlu ditingkatkan lagi
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 368
Vol. 2 No. 3, September 2021

Soedaharyo Soimin, Hukum Orang dan


Keluarga, Sinar Grafika,
Jakarta, 2002, hal.5.
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa, Desa Suka
Beras, Kecamatan Perbaungan,
Kabupaten Serdang Bedagai,
2021.

B. Peraturan Perundangan

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974


Tentang Perkawinan, yang telah
dirubah dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2019.
Kompilasi Hukum Islam

Anda mungkin juga menyukai